PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Boyolali.

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP
KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN
BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
UTAMA ADHI NUGRAHA
B 200 090 035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

“PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA
APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI”

OLEH :
UTAMA ADHI NUGRAHA
B 200 090 035


ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik tujuan anggaran
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah
Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey dengan memberikan kuesioner secara
langsung kepada pegawai pemerintah daerah. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60
responden dan diolah menggunakan program SPSS untuk menguji hipotesis
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum karakteristik tujuan anggaran
berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Boyolali. Partisipasi Anggaran
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,004, Kejelasan tujuan anggaran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002, dan
evaluasi anggaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Sedangkan umpan balik tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan nilai signifikansi
0,266.
Kata Kunci : Karakteristik Tujuan Anggaran, Kinerja

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai

alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi
secara lebih efektif dan efisien. Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan
jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang
menggunakan dana milik rakyat.
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan
tujuan-tujuan

organisasi

kedalam

dimensi

kuantitatif

dan

waktu,

serta


mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja
jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan
rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh para manajer dalam
melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Faktor budaya
organisasi dan komitmen organisasi kemungkinan menjadi faktor kondisional yang harus
dipertimbangkan dalam rangka peningkatan efektivitas organisasi.
Munawar,dkk (2006) meneliti tentang pengaruh karakteristik tujuan anggaran
terhadap perilaku,sikap, dan kinerja aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang.
Hasilnya adalah bahwa karakteristik tujuan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku,sikap, dan kinerja aparat pemerintah daerah. Ikhsan dan Ane (2007) meneliti tentang
pengaruh partisipasi anggaran dengan menggunakan lima variabel pemoderasi yang
menggunakan variabel gaya kepimpinan, komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan,
kedidakpastian strategik dan kecukupan anggaran sebagai variabel moderating dalam
menguji hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan senjang anggaran.

Simpulannya menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap
senjangan anggaran. Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan Milani (1975);
Brownell dan Hirst (1986) dalam Sukardi (2002). Di mana mereka tidak menemukan hasil
yang signifikan antar partisipasi penyusunan dengan kinerja manajerial tergantung pada

faktor-faktor situasional atau lebih dikenal dengan variabel kontingensi (contigensy
variabel). Ida ayu mas may dan I ketut sujana (2009) meneliti pengaruh budgetary goal
characteristics terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit pemerintahan di kota Denpasar.
Hasilnya budgetary goal characteristics tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada
rumah sakit pemerintah di kota Denpasar.

B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang serta perumusan masalah yang tidak diuraikan
sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah.
2. Untuk menguji apakah kejelasan tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah.
3. Untuk menguji apakah umpan balik anggaran berpengaruh terhadap kinerja

aparat

pemerintah daerah
4. Untuk menguji
pemerintah daerah


apakah

evaluasi

anggaran

berpengaruh terhadap kinerja aparat

TINJAUAN PUSTAKA
1. Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran menunjukkan pada luasnya partisipasi bagi aparat pemerintah
daerah dalam memahami anggaran yang diusulkan oleh unit kerjanya dan pengaruh
tujuan pusat pertanggungjawaban anggaran mereka.Partisipasi banyak menguntungkan
bagi suatu organisasi. Sord dan Wels (1995) dalam Sardjito dan Muthaher (2007)
mengemukakan bahwa tingkat partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan moral
yang lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula
2. Kejelasan Tujuan Anggaran
Kejelasan tujuan anggaran menunjukkan luasnya tujuan anggaran yang
dinyatakan secara spesifik dan jelas, dan dimengerti oleh siapa saja yang

bertanggungjawab.Manajemen tingkat atas dapat meningkatkan kepuasan kerja,
menurunkan ketegangan kerja, dan memperbaiki anggaran yang dihubungkan dengan
sikap, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya manajer tingkat bawah secara signifikan
meningkatkan kejelasan dan ketegasan tujuan anggaran mereka.Penelitian Ivancevich
(1976) dalam Kurnia (2004) menunjukkan hasil bahwa kejelasan dan spesifikasi sasaran
anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap komitmen pencapaian sasaran dan
timbulnya kepuasan terhadap karyawan.
3 Umpan Balik
Kenis (1979) dalam Munawar, dkk (2006) menyatakan bahwa umpan balik
terhadap tujuan anggaran yang dicapai adalah variabel penting yang memberikan
motivasi kepada manajer. Jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil yang diperoleh
dari upayanya untuk mencapai tujuan, maka ia tidak mempunyai dasar untuk merasakan

kesuksesan atau kegagalan, dan tidak ada insentif untuk menunjukkan kinerja yang lebih
baik, dan pada akhirnya menjadi tidak puas yang disebabkan oleh tidak adanya intensif
tersebut. Steers (1975) dalam Ratnawati (2004) mengemukakan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara umpan balik anggaran dengan kinerja.
4 Evaluasi Anggaran
Evaluasi


anggaran

adalah

tindakan

yang

dilakukan

untuk

menelusuri

penyimpangan atas anggaran ke departemen yang bersangkutan dan digunakan sebagai
dasar untuk penilaian kinerja departemen (Kenis, 1979 dalam Munawar, dkk, 2006).Hal
ini akan mempengaruhi tingkah laku, sikap dan kinerja manajer. Punitive approach
dapat mengakibatkan rendahnya motivasi dan sikap yang negatif, sedangkan supportive
approach dapat mengakibatkan sikap dan perilaku yang positif.


METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitan

ini

merupakan

pengembangan

penelitian

yang

dilakukan

oleh

Munawar,dkk.(2006).berdasarkan metodenya Penelitian ini merupakan penelitian jenis
survey. menurut singarimbun (1995) penelitian survey adalah penelitian yang mengambil

sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu berupa
kuesioner.Data primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Pemerintah Kabupaten Boyolali.

B. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiarto (2001), populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup yang akan diteliti. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai pemerintah atau pegawai negeri sipil di lingkungan daerah Kabupaten Boyolali yang
mempunyai kedudukan sebagai pejabat setingkat Kepala Dinas dan Kepala Bagian / Bidang /
Subbidang di Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.
C. Data dan Sumber Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei yang
memberikan kuesioner secara langsung kepada responden dalam bentuk pertanyaanpertanyaan secara terstruktur dengan responden dibatasi dalam memberikan jawaban pada
alternative jawaban tertentu saja.Penulis menyerahkan kepada responden dan mengambilnya
langsung dari responden.Cara ini dipilih karena lokasi responden tidak menyebar sehingg
amudah dijangkau dan untuk memperoleh kepastian perolehan data serta menghemat waktu.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data kualitatif yang didapat dari jawaban responden.Data

yang diperoleh melalui sumber data adalah data primer.Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya.Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
jawaban atas kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada responden. Data primer
yang dikumpulkan meliputi data persepsi responden terhadap karakteristik tujuan anggaran
dan kinerja aparat pemerintah daerah.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan variabel dependen dan variabel independen.Variabel
dependen adalah kinerja aparat pemerintah daerah, sedangkan variabel independennya adalah
karakteristik tujuan anggaran.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang diramalkan atau tergantung oleh variabel
lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja aparat
pemerintah daerah Kabupaten Boyolali. Kinerja menunjukkan pencapaian target kerja
yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Pengukuran kinerja aparat
pemerintah daerah menggunakan kuesioner Likert-type yang telah digunakan oleh Kenis
(1979) dalam Kurnia (2004).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak tergantung oleh
variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah :

a) Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran menunjukkan luasnya partisipasi bagi aparat pemerintah daerah
dalam memahami anggaran yang diusulkan oleh unit kerjanya dan pengaruh tujuan
pusat pertanggungjawaban anggaran mereka. Partisipasi banyak menguntungkan bagi
suatu organisasi.
b) Kejelasan Tujuan Anggaran
Kejelasan tujuan anggaran menunjukkan luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan
secara spesifik dan jelas, dan dimengerti oleh siapa saja yang bertanggung jawab.

c) Umpan Balik
Kepuasan kerja dan motivasi anggaran ditemukan secara signifikan

dengan

hubungan yang agak lemah melalui umpan balik anggaran. Umpan balik mengenai
tingkat pencapaian tujuan anggaran tidak efektif dalam memperbaiki kinerja dan
hanya efektif secara marginal dalam memperbaiki sikap manajer.
d) Evaluasi Anggaran
Evaluasi anggaran menunjuk pada luasnya perbedaan anggaran yang digunakan
kembali oleh individu pimpinan departemen dan digunakan dalam evaluasi kinerja
mereka.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, uji instrumen penelitian
meliputi (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik meliputi (uji normalitas, uji
heteroskedasitas, uji multikolinearitas), dan uji hipotesis (uji F, uji t, dan uji koefisien
determinasi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan komputer didapatkan hasil perhitungan untuk nilai tersebut, dengan
signifikan sebesar 0,05, diperoleh Fhitung 10,093 dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 yang
nilainya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik tujuan anggaran yang terdiri dari partisipasi anggaran, kejelasan
tujuan anggaran, dan evaluasi anggaran, dan umpan balik anggaran
Berdasarkan analisis regresi berganda yang dilakukan maka diperoleh data sebagai
berikut:

Variabel
Koefisien
Kostanta
2,038
PA
3,152
KA
2,375
UB
-0,818
EA
-1,532
R2
0,509
F Statistik
10,093
Sumber: Data Diolah, 2013

thitung
0,362
3,402
3,268
-1,128
-3,099

Signifikansi
0,719
0,004
0,002
0,266
0,004
0,000

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diperoleh persamaan sebagai
berikut:
K= 2,038+ 3,152PA+2,375KA–0,818UB - 1,532EA +e
a =

2,038 Apabila partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran
dan evaluasi anggaran tidak ada maka besarnya kinerja sebesar 2,038.

b1 =

3,152 Tanda positif pada partisipasi anggaran menunjukan apabila partisipasi anggaran
meningkat maka kinerjanya akan naik.

b2 =

2,375 Tanda positif pada kejelasan tujuan anggaran menunjukan apabila kejelasan
tujuan anggaran meningkat maka kinerjanya akan naik.

b3 =

-0,818 Tanda negative pada umpan balik anggaran menunjukan apabila umpan balik
anggaran menurun maka kinerjanya akan turun.

b4 =

-1,532 negative pada evaluasi anggaran menunjukan apabila evaluasi anggaran
menurun maka kinerjanya akan turun

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap kinerja aparat
Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 3,402 dan nilai probabilitas 0,004 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada
partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Munawar (2006), Vebi (2010), serta Istiyani
(2009) menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah.
Pengaruh kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat
Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 3,268 dan nilai probabilitas 0,002 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada
kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Munawar (2006), Vebi (2010), serta
Istiyani (2009) yang menyatakan bahwa kejelasan tujuan anggaran berpengaruh signifikan
terhadap kinerja aparat.
Pengaruh umpan balik anggaran terhadap kinerja aparat
Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar -1,128 dan nilai probabilitas 0,266 yang nilainya
lebih besar dari 0,05, ini berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik
tidak ada pengaruh secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada umpan balik
anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian terdahulu Widodo (2010) serta Aditya (2011). Hal ini berarti

semakin baik karakteristik tujuan anggaran pada umpan balik anggaran belum tentu semakin
baik kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Boyolali.
Pengaruh evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat
Hasil uji-t diperoleh nilai thitung sebesar -3,099 dan nilai probabilitas 0,004 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05, ini berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik
ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial antara karakteristik tujuan anggaran pada
evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu Vebi (2010), Widodo (2010), serta Aditya
(2011) yang menyatakan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat.
KESIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh antara karakteristik tujuan anggaran terhadap
kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama dapat dilihat bahwa Partisipasi anggaran
berpengaruh positif signifikan sebesar 0,004 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial
antara karakteristik tujuan anggaran pada partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat bahwa Kejelasan tujuan anggaran
berpengaruh positif signifikan sebesar 0,002 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial

antara karakteristik tujuan anggaran pada kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja
aparat pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat bahwa Umpan balik anggaran tidak
berpengaruh signifikan sebesar 0,266 > α = 0,05. Ini Ho diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara statistic tidak ada pengaruh secara parisial antara karakteristik
tujuan anggaran pada umpan balik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah di Kabupaten Boyolali.
4. Berdasarkan hasil uji hipotesis keempat dapat dilihat bahwa Evaluasi anggaran
berpengaruh positif signifikan sebesar 0,004 < α = 0,05. Ini Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara statistic ada pengaruh negative dan signifikan secara parsial
antara karakteristik tujuan anggaran pada evaluasi anggaran terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.
B. Keterbatasan
1 Penelitian ini hanya menggunakan variabel yang terbatas dalam menjelaskan kinerja
aparat pemerintah, sehingga hasilnya dimungkinkan akan berbeda jika diindikasikan
kevariabel lain.
2 Obyek penelitian ini adalah Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali. Karena
luasnya skup penelitian hanya dilaksanakan pada karyawan yang bertugas dikantor Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah,Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.

C. Saran
1 Kepada peneliti yang akan datang diharapkan untuk dikembangkan dengan variabel yang
bersifat interaksi, serta memposisikan variabel tertentu seperti variabel motivasi sebagai
variabel moderating maupun intervening
2 Kepada para peneliti berikutnya, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja aparat pemerintah daerah selain factor karakteristik tujuan
anggaran sehingga bisa mewakili secara luas beberapa pengaruh yang dapat memberikan
kontribusi terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, factor lain tersebut misalnya gaya
kepemimpinan, komitmen, organisasi, kecukupan anggaran, dan laijn sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Faizal. 2011.Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes. Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan)
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Cahyaningsih, Riana Yuli. 2007. Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Respon Pasar di
BEJ. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Surakarta.
Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Asimetri, Budaya Organisasi, dan Group Cohesiveness
Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran dan Budgetary Slack. Disampaikan
pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.UNHAS Makasar, 26-28Juli.
Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2000. Statistik Non-Parametrik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Universitas
Diponegoro.
Greenberg P.S, Greenberg R.H., danNouri H. (1990). “The Impact of Budget Participation on
Job Performance, Job Satisfaction, Motivation,and Budgetary Slack; A Meta Analytic
Review”, Working Paper, TempleUniversity
Hackman, J.R. and Porter, L.W. (1971). Expectancy Theory Predictions of Work Effectiveness
Organizational Behavior and Human Performance. The Accounting Review. 2 : 237257.
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah . Salemba Empat
Hermawan, Anang. 2005. “Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Loyalitas Konsumen Pada
alfa Toko Gudang Rabat Solo 1”. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Surakarta
Ida Ayu Mas May dan I KetutSujana. 2009.Pengaruh Budgetary Goa lCharacteristics terhadap
Kinerja Manejerial pada Rumah Sakit Pemerintahan di Kota Denpasar. Disampaikan
pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII. Denpasar Bali, 15-16 Desember.
Istiyani.2009. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Apara tPemerintahan
Daerah di Kabupaten Temanggung. (Tesis)

Ikhsan, Arfan dan La Ane. 2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi”. Disampaikan pada
Simposium Nasional Akuntansi (SNA)X. UNHAS Makasar, 26-28 Juli.
Kenis, I., (1979), “Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attides and
Perfomance”, The Accounting Review, 54 (4): 707-721.
Kurnia, Ratnawati. 2004. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja
Managerial Dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai
Moderating Variabel”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII.
Denpasar Bali, 15-16 Desember.
Locke, E.A., G.P. Latham, dan M. Erez, (1988), “The Determination of Goal Commitment”,
Academy of Management Review, 13 (1): 23-39.
Mardiasmo. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE
Muba, Wang. 2009. Pengertian Kinerja. Diakses dari: http://wangmuba. com/2009/03/04/
pengertian kinerja/. Pada tanggal 27 Maret 2013. Pukul 15.30 WIB.
Mulyadi. 1999. Total Quality Manajemen. Edisi I. Yogyakarta: Aditya Media.
Munawar. 2006. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, dan
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang”. Disampaikan pada
Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang, 23-26 Agustus.
______.2004. Perda No 32.Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan peraturan pemerintah.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi. Rajawali Pers.
Ratnawati, K. 2004. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial
dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating
Variabel. Artikel SNA VII.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS statistic Parametrik. Elex Media Komputindo.
Sardjito, Bambang dan Osmad Muthaher. 2007. “Pengaruh Partisipas iPenyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Aparat Peerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisas iSebagai Variabel Pemoderating”.Disampaikan pada Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) X. UNHAS Makasar, 26-28 Juli.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sari, Yuanita Maya. 2007. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, Dan
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial .Skripsi S1. Tidak
Dipublikasikan. Surakarta.
Widodo, Dadang Baruno. 2010.Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Wonogiri. Skripsi Sarjana (dipublikasikan)
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik.
Wulandari, vebi Anggi. 2010. Pengaruh Karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja
aparat pemerintah daerah di kota Pekanbaru. Skripsi (Tidak dipublikasikan)
Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Dokumen yang terkait

ENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

0 3 21

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

0 6 124

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAPKINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 4 12

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 3 17

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 6 19

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 2 9

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 6