PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer yang
Dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar
Kimia SMA pada Materi Pokok Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Ramlan Silaban M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi M.S, Bapak Prof. Dr.
Suharta M.Si, dan Ibu Ir. Nurfajriani M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran yang membangun untuk perbaikan
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Jamalum Purba M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada kepala sekolah SMA N 1 Percut Sei Tuan yaitu Bapak H.M. Yacub
Pasaribu, S.Pd yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang
bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, guru- guru dan para
pegawai SMA N 1 Percut Sei Tuan yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta,
Ayahanda tercinta M. Situmeang dan Ibunda Tercinta J. Sihombing yang telah
memberikan dukungan moral dan materil , yang senantiasa mendoakan dan
memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
Terima kasih juga kepada abang saya Herry Susanto Situmeang dan adik-adik
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG
DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA
PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM
Titi Suryani Situmeang (NIM 408131094)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada pengaruh model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping
terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur
atom, 2) apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas X
Semester I pada materi pokok struktur atom, dan 3) apakah ada hubungan antara
kreativitas siswa dengan hasil belajar kimia yang diajarkan dengan model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping
kelas X semester I pada materi pokok struktur atom. Sampel penelitian ini diambil
sebanyak 2 (dua) kelas X sebagai kelas eksperimen I dan eksperimen II. Kelas
eksperimen I diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping, dan kelas eksperimen II diajarkan dengan
model pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakan Mind Mapping.
Hasil pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen I
28,06 ± 10,301, dan postest 78,75 ± 9,738. Sedangkan pada kelas eksperimen II
diperoleh nilai rata-rata pretest 26,94 ± 9,202, dan postest 73,61 ± 9,072. Semua
data pretest, postest, dan gain diuji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov
SPSS-17, dan diperoleh data terdistribusi normal. Dan data pretest kedua kedua
kelas diuji homogenitas diperoleh bahwa kedua kelas homogen sebelum mendapat
perlakuan yang berbeda. Peningkatan hasil belajar kedua kelas eksperimen diuji
beda dengan uji t-sampel independent. Hasil pengujian mengungkap bahwa: 1)
ada pengaruh model pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan
dengan mind mapping terhadap hasil belajar dimana sig. < α (0,0035 < 0,0500)
dan thitung > ttabel (1,884 > 1,669) ; 2) ada pengaruh model pembelajaran advance
organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping terhadap kreativitas belajar
siswa dimana sig. < α (0,011 < 0,0500) dan thitung > ttabel (2,349 > 1,669) ; 3)
secara signifikan terdapat hubungan kreativitas belajar dengan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran advance organizer yang
dikombinasikan dengan mind mapping dimana harga sig.< α sebesar (0,013 <
0,050).
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur Pengajaran Model Pembelajaran Advance Organizer 18
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
24
Tabel 3.2 Tabel Penskoran Observasi Kreativitas Belajar Siswa
30
Table 4.1 Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Hasil Belajar Siswa
36
Tabel 4.2.Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Kreativitas Belajar Siswa 37
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Data
39
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data
40
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis I
42
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis II
43
Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis III Kelas Eksperimen 1
44
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis III Kelas Eksperimen 2
44
Tabel 4.8 Data Gain Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Ktsp Sma Kelas X Semester Genap
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
Lampiran 3 Materi Pelajaran (Struktur Atom)
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrument
Lampiran 7 Data Validasi Soal (Correlation)
Lampiran 8 Tabel Realibilitas Soal Instrumen
Lampiran 9 Taraf Kesukaran Test
Lampiran 10 Daya Beda Test
Lampiran 11 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I
Lampiran 12 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II
Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas
Lampiran 14 Deskriptor Observasi Kreativitas Siswa
Lampiran 15 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I
Lampiran 16 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen II
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I
Dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen I
Dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 19 Pengujian Hipotesis
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 21 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Lampiran 22 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi –t (Tabel t)
Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 24 Gambar Media Mind Mapping
Lampiran 25 Gambar Mind Mapping Siswa
Halaman
53
61
85
93
97
98
99
102
103
106
110
111
112
114
122
123
125
128
131
137
138
139
140
143
144
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas
diharapkan lahir dari pendidikan. Dengan demikian pendidikan memiliki peran
yang sangat penting, bukan hanya menghasilkan warga belajar dengan hasil
belajar tinggi tetapi mampu melahirkan generasi baru yang memiliki karakter
yang baik dan bermanfaat bagi masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan UU No
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Pendidikan
nasional
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Sudrajat, 2010).
Kualitas pendidikan dapat terlihat dari tinggi dan rendahnya hasil belajar
siswa. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru masih
cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional. Anak kurang di
dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu (Sanjaya, 2006). Selain itu,
kurang diberdayakannya karakter yang dimiliki siswa. Salah satu karakter siswa
yang mudah dikembangkan dan diamati melalui proses pembelajaran adalah
kreativitas. Hampir dapat dipastikan, semua materi pelajaran yang disampaikan
kepada siswa, mulai taman kanak-kanak hingga jenjang pendidikan tinggi,
menuntut kreativitas para siswanya.
Ilmu kimia termasuk salah satu cabang dari ilmu pengetahuan, karena
penyelidikan-penyelidikan dari ilmu kimia menggunakan prosedur ilmiah. Kimia
adalah ilmu yang mempelajari bangun atau struktur materi, perubahan materi,
serta energi yang menyertainya (Keenan, 1986).
Djoyonegoro (dalam Winarti, 2000) mengatakan bahwa :“Mata pelajaran
kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dan
merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa”. Kenyataan yang
sering kita dihadapi di sekolah adalah adanya kecenderungan guru yang
memberikan pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa untuk
membaca bahan ajar, dan menghafal konsep-konsep kimia. Kondisi pembelajaran
kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak
disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran kimia akan terasa sangat sulit.
Banyak siswa yang tidak mengetahui konsep-konsep yang relevan pada
struktur kognitifnya sehingga siswa kesulitan memahami konsep-konsep baru
yang diajarkan guru, pada akhirnya konsep yang diterima oleh siswa hanya berupa
hapalan. Belajar dengan menghapal tidak membentuk kemampuan berpikir
konseptual yang kritis dan tidak terjadi transformasi pengetahuan sesungguhnya.
Siswa tidak dapat melihat hubungan antara materi pelajaran yang telah dipelajari
dengan materi berikutnya. Dimana sikap guru yang tidak pernah mengingatkan
kembali siswa tentang materi yang telah dipelajari dan terus melanjutkan materi
tanpa mamperhatikan apakah siswa telah memahami materi yang telah diberikan
(Dahar, 1989). Padahal proses pembelajaran kimia pada dasarnya menuntut
pengelolaan materi sehingga materi yang diajar lebih awal dapat menjadi dasar
bagi siswa dalam mempelajari pelajaran berikutnya. Dengan demikian sebagai
konsekuensinya, hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai dengan harapan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka guru dituntut untuk memperbaiki dan
memperbaharui cara penyajian materi pelajaran. Salah satu usaha yang dilakukan
untuk mengurangi model belajar yang monoton yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran pengorganisasian awal (advance organizer).
Model pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar
untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang
telah ada pada pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur
konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi
yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu. Metode ini dikembangkan
oleh David Ausubel dan menurut beliau model ini adalah model belajar bermakna.
Ausubel
(dalam
Budiningsih,
2005)
berpendapat
bahwa
pengetahuan
diorganisasikan dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkis. Ini berarti
pengetahuan yang lebih umum membawahi pengetahuan yang lebih spesifik.
Demikian juga pengetahuan yang lebih umum yang lebih dulu oleh seseorang,
akan memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya
mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari
keseluruhan ke rinci menjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.
Agar penerapan model pembelajaran advance organizer lebih mudah dan
lebih menarik, dalam implementasinya model pembelajaran ini juga dibantu
dengan peta pikiran sebagai tehnik pencatatan siswa. Peta pikiran (Mind Map)
adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Peta pikiran (Mind
Map) adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi
seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Penggunaan
tehnik mencatat peta pikiran dapat membantu memperkuat ingatan siswa,
menyimpan dan mengatur informasi di dalam otak dengan tepat. Selain itu System
ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak
manusia sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang
lebih tinggi bagi penggunanya. (Windura, 2008).
Tidak semua pokok bahasan kimia sesuai dengan model pembelajaran
advance organizer ini. Salah satu pokok bahasan kimia untuk SMA yang
dianggap sulit oleh siswa adalah struktur atom. Di dalam materi ini banyak
konsep-konsep yang saling berkaitan sehingga apabila siswa tidak menguasai
salah satu konsep yang telah dipelajari sebelumnya maka akan sulit untuk
memahami konsep berikutnya. Karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk
menyampaikan materi tersebut. Dengan model pembelajaran advance organizer,
materi dipaparkan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih rumit
sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran
tersebut.
Penelitian dengan model pembelajaran Advance Organizer telah dilakukan
oleh Ahmad (2010), pada mata pelajaran biologi dengan pokok bahasan Protista
yang Menyerupai Tumbuhan, hasil belajar
biologi siswa yang dibelajarkan
melalui penggunaan model pembelajaran advance organizer memperlihatkan ratarata nilai hasil belajar lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang
dibelajarkan dengan pemberian strategi pembelajaran ekspositori. Hal senada juga
ditunjukkan dalam hasil penelitian Sumarlin (2011) adanya pengaruh penerapan
model pembelajaran advance organizer terhadap hasil belajar dari nilai
54,78(pretes) menjadi 80,22 (postes). Nursawani (2010) pada mata pelajaran
kimia dengan pokok bahasan redoks. Dari analisis data diperoleh nilai rata-rata
postes siswa yang diterapkan model pembelajaran advance organizer sebesar
75,25. Nilai tersebut lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa yang diterapkan
model pembelajaran konvensional yaitu 60,75.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
eksperimen dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
yang Dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil
Belajar Kimia SMA Pada Materi Pokok Struktur Atom”.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
Advance Organizer dikombinasikan dengan Mind Mapping dan pengaruhnya
terhadap kreativitas dan hasil belajar kimia siswa SMA kelas X semester I.
1.3.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka
penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X semester I pada materi pokok
Struktur Atom.
2. Penilaian yang dilihat yaitu kreativitas dan hasil belajar siswa.
3. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran Advance
Organizer dengan Mind Mapping sebagai media pembelajaran.
4. Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar kimia siswa
kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas X
Semester I pada materi pokok struktur atom?
3. Apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind
Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi
pokok struktur atom?
1.5.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap
kreativitas siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan
dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I
pada materi pokok struktur atom.
1.6.
Manfaat Penelitian
Dari hasi penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi guru kimia dan calon guru kimia, sebagai bahan pertimbangan dan
alternatif dalam pemilihan model pembelajaran dan media pembelajaran
yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas belajar
siswa.
2. Bagi peneliti, untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
advance organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping terhadap
peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai sumber informasi dan bahan masukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Bagi siswa, meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kimia.
1.7.
Defenisi Operasional
1. Advance organizer adalah pedagogic yang dapat membantu kesiapan
belajar siswa dalam menghubungkan materi pelajaran yang terdahulu
dengan materi pelajaran yang baru.
2. Mind Map adalah suatu cara yang paling mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak, dan
merupakan cara paling kreatif dalam membuat catatan.
3. Kreativitas adalah proses dalam memahami sebuah masalah, mencari
solusi-solusi yang mungkin, manarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi,
serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain.
4. Hasil Belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan penilaian dan / atau pengukuran hasil belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind
Mapping secara signifikan memberikan hasil belajar siswa yang lebih
tinggi daripada pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakan
Mind Mapping pada materi pokok struktur atom.
2. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind
Mapping secara signifikan
lebih
tinggi
daripada
memberikan kreativitas belajar siswa yang
pembelajaran
Advance
Organizer
tanpa
menggunakan Mind Mapping pada materi pokok struktur .
3. Ada hubungan secara signifikan antara kreativitas siswa dengan hasil
belajar kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi pokok
struktur atom.
4. Tidak terdapat hubungan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar
kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer
tanpa menggunakan Mind Mapping pada materi pokok struktur atom.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Kepada mahasiswa calon guru dapat menerapkan model pembelajaran
Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping sesuai
dengan materi yang relevan.
2. Kepada guru- guru khususnya guru bidang studi kimia untuk dapat
menggunakan
model
pembelajaran
Advance
Organizer
yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping karena dapat membantu siswa
untuk menguasai materi pelajaran.
3. Pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti sekolah- sekolah lain dengan
pokok bahasan yang berbeda sehingga dapat dijadikan sebagi studi
perbandingan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya
mata pelajaran kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi, Bumi Aksara, Jakarta
Asmaidah, Seri, (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Peta
Pikiran Dengan Tidak Menggunakan Peta Pikiran Pada Materi Pokok
Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung Pura T.P
2007/2008, Skripsi, Unimed, Medan
Dimyati, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah S B ,(2006), Startegi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Joyce, B., (2001), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Khairi, Ahmad, (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer Dan
Minat Belajar Biologi Terhadap Hasil Belajar Biologi SMA Negeri 1
Tanjungpura, Tesis, PPS Unimed, Medan
Mangandar, Sumarlin, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Advance
Organizer Pada Mata Pelajaran IPA-Fisika Di SMP Negeri 3 Pegagan
Hilir, Tesis, PPS Unimed, Medan
Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Munandar, Utami, (1999), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rineka
Cipta, Jakarta
Nur Aini, (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
dengan Media Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan, Skripsi, Unimed, Medan
Purba, Leony, (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe
Two Stay-Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan
Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Di Kelas XI Semester 2
SMA Negeri 2 Sidikalang T.A 2010/2011, Skripsi, Unimed, Medan
Purba, Michael, (2006), Kimia 1, Erlangga, Jakarta
Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, ALFABETA cv,
Bandung
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Prenada Media Grup, Jakarta
Simamora, Yumira, (2011), Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Pemecahan Masalah Matematika antara Siswa yang Diberi
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pengajaran Langsung, Tesis, PPS
Unimed, Medan
Siregar, Nursawani, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
dan Pemberian Rangkuman terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Redoks di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 14 Medan 2009/2010,
Skripsi, Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta
Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sutresna, Nana, (2003), Kimia, Jilid 1B, Grafindo, Bandung
Suryosubroto (2002) , Proses Belajar Mengajar di Sekolah ,Rineka Cipta , Jakarta
Tambun, Jelita. 2010. Hubungan Peta Pikiran (Mind Map) dengan Hasil Belajar
Siswa Di Kelas XI IPA pada Submateri Sistem Pernapasan Manusia Di
SMA Negeri 7. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Tambunan , M , dan simanjuntak , A ., (2008), Strategi Belajar Mengajar ,
FMIPA , Unimed , Medan
Usman, User, (1995), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rodaskarya, Bandung
Windura, Sutanto, (2008), Mind Map for Business Effectiveness, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer yang
Dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar
Kimia SMA pada Materi Pokok Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Ramlan Silaban M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi M.S, Bapak Prof. Dr.
Suharta M.Si, dan Ibu Ir. Nurfajriani M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran yang membangun untuk perbaikan
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Jamalum Purba M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada kepala sekolah SMA N 1 Percut Sei Tuan yaitu Bapak H.M. Yacub
Pasaribu, S.Pd yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang
bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, guru- guru dan para
pegawai SMA N 1 Percut Sei Tuan yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta,
Ayahanda tercinta M. Situmeang dan Ibunda Tercinta J. Sihombing yang telah
memberikan dukungan moral dan materil , yang senantiasa mendoakan dan
memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
Terima kasih juga kepada abang saya Herry Susanto Situmeang dan adik-adik
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG
DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA
PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM
Titi Suryani Situmeang (NIM 408131094)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada pengaruh model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping
terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur
atom, 2) apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas X
Semester I pada materi pokok struktur atom, dan 3) apakah ada hubungan antara
kreativitas siswa dengan hasil belajar kimia yang diajarkan dengan model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping
kelas X semester I pada materi pokok struktur atom. Sampel penelitian ini diambil
sebanyak 2 (dua) kelas X sebagai kelas eksperimen I dan eksperimen II. Kelas
eksperimen I diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping, dan kelas eksperimen II diajarkan dengan
model pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakan Mind Mapping.
Hasil pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen I
28,06 ± 10,301, dan postest 78,75 ± 9,738. Sedangkan pada kelas eksperimen II
diperoleh nilai rata-rata pretest 26,94 ± 9,202, dan postest 73,61 ± 9,072. Semua
data pretest, postest, dan gain diuji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov
SPSS-17, dan diperoleh data terdistribusi normal. Dan data pretest kedua kedua
kelas diuji homogenitas diperoleh bahwa kedua kelas homogen sebelum mendapat
perlakuan yang berbeda. Peningkatan hasil belajar kedua kelas eksperimen diuji
beda dengan uji t-sampel independent. Hasil pengujian mengungkap bahwa: 1)
ada pengaruh model pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan
dengan mind mapping terhadap hasil belajar dimana sig. < α (0,0035 < 0,0500)
dan thitung > ttabel (1,884 > 1,669) ; 2) ada pengaruh model pembelajaran advance
organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping terhadap kreativitas belajar
siswa dimana sig. < α (0,011 < 0,0500) dan thitung > ttabel (2,349 > 1,669) ; 3)
secara signifikan terdapat hubungan kreativitas belajar dengan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran advance organizer yang
dikombinasikan dengan mind mapping dimana harga sig.< α sebesar (0,013 <
0,050).
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur Pengajaran Model Pembelajaran Advance Organizer 18
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
24
Tabel 3.2 Tabel Penskoran Observasi Kreativitas Belajar Siswa
30
Table 4.1 Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Hasil Belajar Siswa
36
Tabel 4.2.Rata-rata, Simpangan Baku dari Data Kreativitas Belajar Siswa 37
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Data
39
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data
40
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis I
42
Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis II
43
Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis III Kelas Eksperimen 1
44
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis III Kelas Eksperimen 2
44
Tabel 4.8 Data Gain Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Ktsp Sma Kelas X Semester Genap
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
Lampiran 3 Materi Pelajaran (Struktur Atom)
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrument
Lampiran 7 Data Validasi Soal (Correlation)
Lampiran 8 Tabel Realibilitas Soal Instrumen
Lampiran 9 Taraf Kesukaran Test
Lampiran 10 Daya Beda Test
Lampiran 11 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I
Lampiran 12 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II
Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas
Lampiran 14 Deskriptor Observasi Kreativitas Siswa
Lampiran 15 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I
Lampiran 16 Data Kreativitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen II
Lampiran 17 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I
Dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen I
Dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 19 Pengujian Hipotesis
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 21 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Lampiran 22 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi –t (Tabel t)
Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 24 Gambar Media Mind Mapping
Lampiran 25 Gambar Mind Mapping Siswa
Halaman
53
61
85
93
97
98
99
102
103
106
110
111
112
114
122
123
125
128
131
137
138
139
140
143
144
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas
diharapkan lahir dari pendidikan. Dengan demikian pendidikan memiliki peran
yang sangat penting, bukan hanya menghasilkan warga belajar dengan hasil
belajar tinggi tetapi mampu melahirkan generasi baru yang memiliki karakter
yang baik dan bermanfaat bagi masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan UU No
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa.
Pendidikan
nasional
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Sudrajat, 2010).
Kualitas pendidikan dapat terlihat dari tinggi dan rendahnya hasil belajar
siswa. Salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru masih
cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional. Anak kurang di
dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu (Sanjaya, 2006). Selain itu,
kurang diberdayakannya karakter yang dimiliki siswa. Salah satu karakter siswa
yang mudah dikembangkan dan diamati melalui proses pembelajaran adalah
kreativitas. Hampir dapat dipastikan, semua materi pelajaran yang disampaikan
kepada siswa, mulai taman kanak-kanak hingga jenjang pendidikan tinggi,
menuntut kreativitas para siswanya.
Ilmu kimia termasuk salah satu cabang dari ilmu pengetahuan, karena
penyelidikan-penyelidikan dari ilmu kimia menggunakan prosedur ilmiah. Kimia
adalah ilmu yang mempelajari bangun atau struktur materi, perubahan materi,
serta energi yang menyertainya (Keenan, 1986).
Djoyonegoro (dalam Winarti, 2000) mengatakan bahwa :“Mata pelajaran
kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dan
merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa”. Kenyataan yang
sering kita dihadapi di sekolah adalah adanya kecenderungan guru yang
memberikan pembelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa untuk
membaca bahan ajar, dan menghafal konsep-konsep kimia. Kondisi pembelajaran
kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak
disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran kimia akan terasa sangat sulit.
Banyak siswa yang tidak mengetahui konsep-konsep yang relevan pada
struktur kognitifnya sehingga siswa kesulitan memahami konsep-konsep baru
yang diajarkan guru, pada akhirnya konsep yang diterima oleh siswa hanya berupa
hapalan. Belajar dengan menghapal tidak membentuk kemampuan berpikir
konseptual yang kritis dan tidak terjadi transformasi pengetahuan sesungguhnya.
Siswa tidak dapat melihat hubungan antara materi pelajaran yang telah dipelajari
dengan materi berikutnya. Dimana sikap guru yang tidak pernah mengingatkan
kembali siswa tentang materi yang telah dipelajari dan terus melanjutkan materi
tanpa mamperhatikan apakah siswa telah memahami materi yang telah diberikan
(Dahar, 1989). Padahal proses pembelajaran kimia pada dasarnya menuntut
pengelolaan materi sehingga materi yang diajar lebih awal dapat menjadi dasar
bagi siswa dalam mempelajari pelajaran berikutnya. Dengan demikian sebagai
konsekuensinya, hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai dengan harapan.
Untuk mengatasi masalah ini, maka guru dituntut untuk memperbaiki dan
memperbaharui cara penyajian materi pelajaran. Salah satu usaha yang dilakukan
untuk mengurangi model belajar yang monoton yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran pengorganisasian awal (advance organizer).
Model pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar
untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang
telah ada pada pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur
konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi
yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu. Metode ini dikembangkan
oleh David Ausubel dan menurut beliau model ini adalah model belajar bermakna.
Ausubel
(dalam
Budiningsih,
2005)
berpendapat
bahwa
pengetahuan
diorganisasikan dalam ingatan seseorang dalam struktur hirarkis. Ini berarti
pengetahuan yang lebih umum membawahi pengetahuan yang lebih spesifik.
Demikian juga pengetahuan yang lebih umum yang lebih dulu oleh seseorang,
akan memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya
mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari
keseluruhan ke rinci menjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.
Agar penerapan model pembelajaran advance organizer lebih mudah dan
lebih menarik, dalam implementasinya model pembelajaran ini juga dibantu
dengan peta pikiran sebagai tehnik pencatatan siswa. Peta pikiran (Mind Map)
adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Peta pikiran (Mind
Map) adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi
seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Penggunaan
tehnik mencatat peta pikiran dapat membantu memperkuat ingatan siswa,
menyimpan dan mengatur informasi di dalam otak dengan tepat. Selain itu System
ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak
manusia sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang
lebih tinggi bagi penggunanya. (Windura, 2008).
Tidak semua pokok bahasan kimia sesuai dengan model pembelajaran
advance organizer ini. Salah satu pokok bahasan kimia untuk SMA yang
dianggap sulit oleh siswa adalah struktur atom. Di dalam materi ini banyak
konsep-konsep yang saling berkaitan sehingga apabila siswa tidak menguasai
salah satu konsep yang telah dipelajari sebelumnya maka akan sulit untuk
memahami konsep berikutnya. Karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk
menyampaikan materi tersebut. Dengan model pembelajaran advance organizer,
materi dipaparkan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih rumit
sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran
tersebut.
Penelitian dengan model pembelajaran Advance Organizer telah dilakukan
oleh Ahmad (2010), pada mata pelajaran biologi dengan pokok bahasan Protista
yang Menyerupai Tumbuhan, hasil belajar
biologi siswa yang dibelajarkan
melalui penggunaan model pembelajaran advance organizer memperlihatkan ratarata nilai hasil belajar lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang
dibelajarkan dengan pemberian strategi pembelajaran ekspositori. Hal senada juga
ditunjukkan dalam hasil penelitian Sumarlin (2011) adanya pengaruh penerapan
model pembelajaran advance organizer terhadap hasil belajar dari nilai
54,78(pretes) menjadi 80,22 (postes). Nursawani (2010) pada mata pelajaran
kimia dengan pokok bahasan redoks. Dari analisis data diperoleh nilai rata-rata
postes siswa yang diterapkan model pembelajaran advance organizer sebesar
75,25. Nilai tersebut lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa yang diterapkan
model pembelajaran konvensional yaitu 60,75.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
eksperimen dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
yang Dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil
Belajar Kimia SMA Pada Materi Pokok Struktur Atom”.
1.2.
Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
Advance Organizer dikombinasikan dengan Mind Mapping dan pengaruhnya
terhadap kreativitas dan hasil belajar kimia siswa SMA kelas X semester I.
1.3.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka
penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X semester I pada materi pokok
Struktur Atom.
2. Penilaian yang dilihat yaitu kreativitas dan hasil belajar siswa.
3. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model pembelajaran Advance
Organizer dengan Mind Mapping sebagai media pembelajaran.
4. Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang.
1.4.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar kimia siswa
kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas X
Semester I pada materi pokok struktur atom?
3. Apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind
Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi
pokok struktur atom?
1.5.
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap
kreativitas siswa kelas X Semester I pada materi pokok struktur atom.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan
dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas X semester I
pada materi pokok struktur atom.
1.6.
Manfaat Penelitian
Dari hasi penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi guru kimia dan calon guru kimia, sebagai bahan pertimbangan dan
alternatif dalam pemilihan model pembelajaran dan media pembelajaran
yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas belajar
siswa.
2. Bagi peneliti, untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
advance organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping terhadap
peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai sumber informasi dan bahan masukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Bagi siswa, meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kimia.
1.7.
Defenisi Operasional
1. Advance organizer adalah pedagogic yang dapat membantu kesiapan
belajar siswa dalam menghubungkan materi pelajaran yang terdahulu
dengan materi pelajaran yang baru.
2. Mind Map adalah suatu cara yang paling mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari otak, dan
merupakan cara paling kreatif dalam membuat catatan.
3. Kreativitas adalah proses dalam memahami sebuah masalah, mencari
solusi-solusi yang mungkin, manarik hipotesis, menguji dan mengevaluasi,
serta mengkomunikasikan hasilnya kepada orang lain.
4. Hasil Belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan penilaian dan / atau pengukuran hasil belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind
Mapping secara signifikan memberikan hasil belajar siswa yang lebih
tinggi daripada pembelajaran Advance Organizer tanpa menggunakan
Mind Mapping pada materi pokok struktur atom.
2. Pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasinakan dengan Mind
Mapping secara signifikan
lebih
tinggi
daripada
memberikan kreativitas belajar siswa yang
pembelajaran
Advance
Organizer
tanpa
menggunakan Mind Mapping pada materi pokok struktur .
3. Ada hubungan secara signifikan antara kreativitas siswa dengan hasil
belajar kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi pokok
struktur atom.
4. Tidak terdapat hubungan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar
kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer
tanpa menggunakan Mind Mapping pada materi pokok struktur atom.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Kepada mahasiswa calon guru dapat menerapkan model pembelajaran
Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping sesuai
dengan materi yang relevan.
2. Kepada guru- guru khususnya guru bidang studi kimia untuk dapat
menggunakan
model
pembelajaran
Advance
Organizer
yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping karena dapat membantu siswa
untuk menguasai materi pelajaran.
3. Pada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti sekolah- sekolah lain dengan
pokok bahasan yang berbeda sehingga dapat dijadikan sebagi studi
perbandingan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya
mata pelajaran kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi, Bumi Aksara, Jakarta
Asmaidah, Seri, (2008), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Peta
Pikiran Dengan Tidak Menggunakan Peta Pikiran Pada Materi Pokok
Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung Pura T.P
2007/2008, Skripsi, Unimed, Medan
Dimyati, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah S B ,(2006), Startegi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Joyce, B., (2001), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Khairi, Ahmad, (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer Dan
Minat Belajar Biologi Terhadap Hasil Belajar Biologi SMA Negeri 1
Tanjungpura, Tesis, PPS Unimed, Medan
Mangandar, Sumarlin, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Advance
Organizer Pada Mata Pelajaran IPA-Fisika Di SMP Negeri 3 Pegagan
Hilir, Tesis, PPS Unimed, Medan
Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Munandar, Utami, (1999), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rineka
Cipta, Jakarta
Nur Aini, (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
dengan Media Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Termokimia di SMA Swasta Eria Medan, Skripsi, Unimed, Medan
Purba, Leony, (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe
Two Stay-Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan
Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Di Kelas XI Semester 2
SMA Negeri 2 Sidikalang T.A 2010/2011, Skripsi, Unimed, Medan
Purba, Michael, (2006), Kimia 1, Erlangga, Jakarta
Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, ALFABETA cv,
Bandung
Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Prenada Media Grup, Jakarta
Simamora, Yumira, (2011), Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Pemecahan Masalah Matematika antara Siswa yang Diberi
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pengajaran Langsung, Tesis, PPS
Unimed, Medan
Siregar, Nursawani, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
dan Pemberian Rangkuman terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Redoks di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 14 Medan 2009/2010,
Skripsi, Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta
Suprijono, Agus, (2009), Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sutresna, Nana, (2003), Kimia, Jilid 1B, Grafindo, Bandung
Suryosubroto (2002) , Proses Belajar Mengajar di Sekolah ,Rineka Cipta , Jakarta
Tambun, Jelita. 2010. Hubungan Peta Pikiran (Mind Map) dengan Hasil Belajar
Siswa Di Kelas XI IPA pada Submateri Sistem Pernapasan Manusia Di
SMA Negeri 7. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan
Tambunan , M , dan simanjuntak , A ., (2008), Strategi Belajar Mengajar ,
FMIPA , Unimed , Medan
Usman, User, (1995), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rodaskarya, Bandung
Windura, Sutanto, (2008), Mind Map for Business Effectiveness, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta