PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING DENGAN MEDIA MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISI GARAM.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA MIND MAPPING
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh :
Juwita Emilia
NIM 4103131030
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan, skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Possing dengan Media Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Pada Materi Hidrolisi Garam” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si dan
ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah berkenan menguji dan memberi
saran kepada penulis dalam mempertahankan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada ibu Dra. Tita Juwita Ningsih, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan

kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Penghargaan juga
disampaikan kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Sibolangit bapak Drs. Bindu,
M.Pd dan guru kimia yang telah membantu selama penelitian ini yaitu bapak
Dartin Tarigan, M.Pd.
Teristimewa saya sampaikan kepada Ayahanda Jonni Simanungkalit (+)
yang telah memperjuangkan penulis sampai akhir hayatnya, dan kepada Ibunda
Romauli Sormin yang telah memperjuangkan dan mencurahkan kasih sayang
yang berlimpah sebagai ibu sekaligus ayah, memberikan perhatian dan dorongan
kepada penulis untuk terus berusaha, berjuang demi terselesaikannya skripsi ini.
Serta adik-adik tercinta yaitu : Alfredo Simanungkalit, Simon Alejendro
Simanungkalit, Yeheskiel Asyers Simanungkalit, serta sanak keluarga yang
banyak berdoa dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di Unimed, terima kasih penulis ucapkan juga kepada Hosea Sinurat yang
telah menemani, memberi semangat dan doa kepada penulis untuk selalu

v

semangat menyelesaikan studi di Unimed, abang Ridho Josua Pasaribu, Peterson
Putra Noel Rajagukguk yang telah menemani dan membantu terlaksananya
penelitian, terkhusus Firstson Q. Joy Tambunan serta teman – teman khususnya di

jurusan kimia pendidikan A 2010 terkhusus Dine Junetta Manullang, Ing Mayfa
Situmorang, Feni Oktavia S., Kristina M. Sianturi, dan teman-teman PPL
seperjuangan, khususnya Rismelia Simanjuntak, Bernadi Napitupulu, Tutur
Sinurat dan Agus Humisar Hutapea, juga abang Peprin Candra Simanungkalit dan
sahabat saya Lena Astuti yang memberi semangat, tidak lupa penulis juga juga
berterimakasih kepada temen-teman se-PS yang telah memberi semangat dan
sama-sama berjuang dalam pengerjaan skripsi ini, yaitu Devi Safitri, Monalisa
Pakpahan, terkhusus teman sepenguji, Syarifah Tya Haliska serta teman-teman
lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, adik - adik kelas yang tak
bosan- bosannya memberikan semangat, serta ibu kos dan kawan-kawan di kos Jl.
Perjuangan No. 145 Pancing yang telah membantu menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis

telah

berupaya

dengan


semaksimal

mungkin

dalam

menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan
baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan.

Medan,

2014
Penulis,

Juwita Emilia
NIM 4103131030

iii


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
BERBASIS KOLABORASI DENGAN MEDIA MIND MAPPING
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
Juwita Emilia (NIM 4103131030)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sibolangit lebih tinggi setelah diberi pengajaran dengan
model Problem Possing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping daripada
pengajaran konvensional dan aspek kognitif yang berkembang melalui penerapan model
ini pada materi hidrolisis garam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Sibolangit terdiri atas 2 kelas dengan jumlah siswa 48 orang.
Sedangkan sampel penelitian diambil yakni seluruh kelas IX IPA,1 kelas sebagai kelas
kontrol dan 1 kelas lagi sebagai kelas eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimental. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen (dengan model pembelajaran Problem Posing berbasis
kolaborasi dengan media Mind Mapping) dan hasil belajar pada kelas kontrol (dengan
model pembelajaran konvensional) dinyatakan berdistribusi nomal dan memiliki varians

yang seragam (homogen). Berdasarkan hasil belajar siswa terlihat adanya perbedaan hasil
belajar antara kedua kelas, dimana rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan dengan model pembelajaran Problem Posing berbasis kolaborasi dengan media
Mind Mapping adalah sebesar 40,9% sedangkan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional hanya sebesar 26,6%. Adanya
perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua kelas penelitian tersebut juga terbukti
melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t pihak kanan dan taraf kepercayaan
α=0,05 dimana thitung>ttabel (18,10>1,6931),yang berarti dalam penelitian ini Ha diterima
dan H0 ditolak,sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SMA yang diberi
pengajaran dengan model Problem Possing berbasis kolaborasi dengan media Mind
Mapping lebih tinggi daripada yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran
konvensional pada materi hidrolisis garam. Ranah kognitif yang berkembang dengan
model pembelajaran Problem Posing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping
adalah ranah kognitif pengetahuan (C1) mengalami peningkatan 35%,ranah kognitif
pemahaman (C2) 41,3%, ranah kognitif penerapan (C3) 47,1% dan ranah kognitif analisa
(C4) 70%,

vi

DAFTAR ISI


Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional

1
1
3
3
3
4
4
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar

2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Tujuan Taksonomi Kognitif
2.2. Model Pembelajaran Problem Posing
2.2.1. Pengertian Problem Posing
2.2.2. Sintak Pembelajaran Problem Posing
2.2.3. Kelebihan Pembelajaran Problem Posing
2.2.4. Problem Posing Dalam Pembelajaran Kimia
2.2.5. Pembelajaran Berbasis Kolaborasi
2.3. Mind Mapping
2.3.1. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
2.3.2. Kegunaan Media Pembelajaran
2.3.3. Mind Mapping (Peta Pikiran)
2.3.4. Mind Mapping Sebagai Awal Pembelajaran
2.3.5. Manfaat Mind Mapping
2.3.6. Teknik Membuat Mind Mapping
2.4. Hidrolisis Garam
2.4.1. Sifat Larutan Garam
2.4.2. Konsep Hidrolisis Garam
2.4.3. Menghitung pH Larutan Garam

2.5. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis Penelitian
2.6.1. Hipotesis Penelitian

6
6
6
6
7
8
8
9
10
10
11
14
14
15
15
16

16
17
18
18
19
20
22
24
24

vii

2.6.2. Hipotesis Statistik

24

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.3.3. Variabel Terkontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Rancangan Penelitian
3.5.1. Prosedur Kegiatan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.6.1. Validitas Soal
3.6.2. Tingkat Kesukaran Soal
3.6.3. Daya Pembeda Soal
3.6.4. Reliabilitas Soal
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Normalitas Data
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Pengujian Hipotesis
3.8.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar

25
25
25
25
25
25
25
25
26
26
27
27
30
30
30
31
32
32
32
33
34
35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Tes
4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Soal
4.1.1.3. Daya Pembeda Soal
4.1.1.4. Reliabilitas Tes
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.2. Temuan Penelitian
4.3. Pembahasan

36
36
36
36
36
37
37
37
37
40
40
40
40
41
43

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

47
47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rancangan penelitian

27

Tabel 4.1. Data ringkas peningkatan hasil belajar siswa

38

Tabel 4.1.1. Persen peningkatan setiap ranah kognitif

39

Tabel 4.2. Uji normalitas

40

Tabel 4.3. Uji homogenitas

40

Tabel 4.4. Uji hipotesis

41

Tabel 4.5. Persentase keterlaksanaan indikator pembelajaran berbasis
kolaborasi oleh siswa

42

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian

29

Gambar 4.1. Grafik data hasil belajar siswa

38

Gambar 4.1.1. Grafik gain ranah kognitif kelas eksperimen

39

Gambar 4.2. Grafik keterlaksanaan indikator pembelajaran
berbasis kolaborasi oleh siswa

42

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran

50

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

52

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

69

Lampiran 4. Media Pembelajaran

77

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Sebelum Validasi

78

Lampiran 6. Instrumen Soal Sebelum Divalidasi

79

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Divalidasi

86

Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Setelah Divalidasi

87

Lampiran 9. Instrumen Soal Setelah Divalidasi

88

Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Setelah Divalidasi

92

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes

93

Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

96

Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal

98

Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Tes

100

Lampiran 15. Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar Siswa

102

Lampiran 16. Perhitungan Standar Deviasi Pre-tes
dan Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

108

Lampiran 17. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

111

Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas

113

Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas

117

Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis

119

Lampiran 21. Gain Ranah Kognitif

122

Lampiran 22. Check List Saat Observasi Kelas

125

Lampiran 23. Pembahasan Instrumen Tes

129

Lampiran 24. Tabel r-Product Moment

137

Lampiran 25. Tabel Z Normalitas

138

Lampiran 26. Tabel F

139

Lampiran 27. Tabel Distribusi t

140

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian

141

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah merambah ke era
kompetensi. Bukan suatu hal yang aneh jika beberapa instansi pendidikan
semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama terkait
dengan hasil belajar.
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya
kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karekteristik tersebut adalah
objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Ada dua hal yang
berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk
(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori). Dalam
pembelajaran kimia SMA banyak pokok bahasan yang menuntut siswa
memahami konsep sekaligus melakukan perhitungan, salah satunya adalah
Hidrolisis Garam. Dalam mengerjakan soal-soal hidrolisis garam diperlukan
pemahaman konsep dan diperlukan keterampilan matematika (Wahyuni, 2012).
Permasalahan ini mestinya menjadi perhatian serius dikalangan pendidik.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti mempertimbangkan menerapkan
salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Posing.
Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa memahami
soal dengan menuliskan kembali soal tersebut dengan kata-katanya sendiri atau
dalam bentuk lain dan menyelesaikannya. Diharapkan siswa lebih memahami
konsep dan perhitungan hidrolisis garam, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa.
Dari penelitian dengan model pembelajaran Problem Possing dalam
pembelajaran kimia pada pokok bahasan perhitungan kimia antara lain dilakukan
oleh Sriwenda (2013) pada materi laju reaksi dan Hariyanti (2013) pada materi
kesetimbangan kimia menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar kimia
siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan Allifah (2013) menyatakan ada

1

2

pengaruh gaya belajar dengan media terhadap hasil belajar siswa pada materi
hidrolisis garam.
Mengingat media pembelajaran adalah sebagai educative communication
atau penghubung/penyalur pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara
terencana oleh pendidik (Munadi,2008). Dari penelitian dengan pembelajaran
menggunakan media Mind Maping dalam pembelajaran kimia antara lain yang
dilakukan oleh Fauziah (2013) dan Napitupulu (2012) menunjukkan peningkatan
terhadap hasil belajar kimia siswa. Dengan kata lain media berpengaruh besar
terhadap perolehan konsep dan kemampuan siswa memahami konsep-konsep
kimia dengan baik. Penulis tertarik dengan media grafis Mind Mapping (peta
pikiran) karena siswa diharapkan dapat memahami konsep kimia dari kumpulan
kata kunci yang dikreasikan seperti bentuk peta atau peta pikiran.
Menurut Masaaki Sato (2006), berdasarkan kemampuan yang diperoleh
dalam proses pembelajarannya, siswa dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu
kelompok siswa A dengan hasil belajar yang baik (mampu, menguasai), kelompok
siswa B dengan hasil belajar sedang dan kelompok belajar C dengan hasil belajar
yang kurang (tidak mampu). Dengan demikian terjadi ketidakadilan pembelajaran,
karena para guru umumnya hanya memperhatikan kelompok A atau B, sementara
kelompok C menjadi kelompok siswa yang kurang mendapat perhatian. Mereka
akan selalu tertinggal dan akhirnya frustasi. Dalam hal inilah perlu dibangun suatu
komunitas yang peduli (Caring Community) antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa lainnya saling memperlakukan dengan baik dan respek.
Jika di dalam pendekatan kooperatif, siswa diminta bekerjasama secara
berkelompok untuk menyelesaikan tugasnya. Jika kelompok sudah berhasil
melaksanakan tugas, maka kelompok tersebut dianggap berhasil. Jadi targetnya
adalah hasil belajar kelompok. Karena itu hasil belajar setiap siswa menjadi
kabur, tidak terdeteksi. Agar hasil belajar setiap siswa tampak, maka perlu
dilakukan kolaborasi. Dalam pendekatan kolaborasi, dimungkinkan terjadi saling
belajar membelajarkan antar siswa sehingga pencapaian belajar siswa relatif sama
(memang tidak mungkin sama). Siswa C dapat meminta bantuan ke siswa A dan

3

siswa A hendaknya menolong siswa C sehingga siswa C penguasaannya menjadi
lebih tinggi (bahkan bisa menjadi A) (Karnawi, 2010).
Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Posing Berbasis Kolaborasi Dengan Media Mind Mapping Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam “.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti dapat mengidentifikasi
beberapa masalah antara lain:
1.

Dalam pembelajaran adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan

siswa.
2.

Penggunaan model pembelajaran dan media yang kurang sesuai bahan ajar.

3.

Materi hidrolisis garam mengandung konsep dan perhitungan sehingga siswa

sulit memahaminya.
4.

Pembelajaran yang mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan siswa.

1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari interprestari yang berbeda dalam penelitian ini, maka
dalam penelitian ini batasan masalahnya adalah :
1.

Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Problem

Posing Berbasis Kolaborasi dengan Media Mind Mapping.
2.

Pokok bahasan yang dikaji adalah Hidrolisis Garam.

3.

Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Negeri 1 Sibolangit Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah hasil belajar kimia siswa dengan model Problem Posing berbasis

kolaborasi dengan media Mind Mapping lebih tinggi daripada yang diberi
pengajaran dengan model pembelajaran konvensional pada materi hidrolisis
garam?

4

2.

Aspek kognitif manakah yang berkembang melalui penerapan model Problem

Possing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping pada materi hidrolisis
garam ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa dengan model Problem

Posing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping lebih tinggi daripada
yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran konvensional pada materi
hidrolisis garam.
2.

Untuk mengetahui aspek kognitif yang berkembang melalui penerapan model

Problem Posing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping terhadap hasil
belajar kimia siswa pada materi hidrolisis garam.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1.

Bagi peneliti :

Pedoman bagi penulis sebagai calon guru agar dapat diterapkan nantinya
dilapangan.
2.

Bagi guru :

Bahan masukan bagi guru SMA khususnya guru kimia dalam menentukan metode
pengajaran yang ingin diterapkan.
3.

Bagi siswa :

Memberi solusi yang nyata dalam pemahaman siswa terhadap materi hidrolisis
garam, menarik minat dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran kimia.
4.

Bagi sekolah :

Dapat memberi sumbangan yang baik dalam meningkatkan mutu pendidikan
sekolah khususnya dalam belajar kimia.

5

1.7 Definisi Operasional
1.

Kolaborasi

Proses pembelajaran yang bukan sekadar bekerjasama dalam suatu kelompok,
tetapi penekannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan
proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas (Istarani, 2011).
2.

Model Pembelajaran Problem Posing

Problem posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa
membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan (Sriwenda, 2013).
3.

Media Mind Mapping

Mind mapping adalah teknik mencatat kreatif yang mempermudah kita untuk
mengingat informasi, menggunakan gambar dan simbol membentuk sebuah pola
gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah dan sub topik serta
perincian menjadi cabang-cabangnya (Saleh, 2008).
4.

Hidrolisis Garam

Hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion (yang berasal dari garam) dengan air yang
membentuk asam konjugat dan ion hidroksida atau membentuk basa konjugat dan
ion hidronium (Purba, 2006).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Peningkatan hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran
Problem Posing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping lebih
tinggi dibanding dengan model pembelajaran konvensional pada materi
hidrolisis garam. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata pretest 17,8
dan posttest adalah 51,4 dengan peningkatan hasil belajar 40,9 %,
sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol diperoleh rata-rata pretest 25,6 dan posttest adalah 45,4
dengan peningkatan hasil belajar 26,6 %.
2. Ranah kognitif yang berkembang dengan model pembelajaran Problem
Posing berbasis kolaborasi dengan media Mind Mapping adalah ranah
kognitif pengetahuan (C1) mengalami peningkatan 35 %, ranah kognitif
pemahaman (C2) mengalami peningkatan 41,3 %, ranah kognitif
penerapan (C3) mengalami peningkatan 47,1 % dan ranah kognitif analisa
(C4) mengalami peningkatan 70 %.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti lain yang menggunakan model ini agar maksimal hasilnya
sebaiknya memperhatikan kemampuan tutor sebaya untuk diperlengkapi
sebagai ahli.
2. Bagi

guru-guru

kimia

agar

kiranya

menerapkan

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Problem Posing berbasis kolaborasi
dengan media Mind Mapping.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan model ini untuk
meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar siswa.

47

48

DAFTAR PUSTAKA
Allifah, N., Ashadi, dan Hastuti, B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Gaya Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas
XI Semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2 : 80-90.
Buzan, T., (2009), Buku Pintar Mind Map, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., (2006), Stategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fauziah, N., Masykuri, M., dan Nugroho, A., (2013), Studi Komparatif Metode
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan
Peta Pikiran (Mind Mapping) dan Peta Konsep (Concept Mapping)
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur
Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 : 132-139.
Hariyanti, I., Haryono, dan Sukardjo, J.S., (2013), Penerapan Pembelajaran Model
Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun
Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 : 85-91.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Karnawi,(2010),Modul,http://pakdewawi.blogspot.com/2010/07/lesson-study.html
Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta.
Napitupilu, M.A., (2012), Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreatifitas
dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pembelajaran Menggunakan
Advance Organizer, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Purba,M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Ruwadiah, T., Ashadi, dan Sarwanto, (2012), Pembelajaran Kimia dengan Metode
Problem Posing dan Pemberian Tugas Ditinjau dari Kemampuan Berpikir
Analisis dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri, 1 : 78-79.
Saleh, A., (2008), Kreatif Mengajar dengan Mind Map, Tinta Emas Publishing,
Bandung.

49

Sato, Manabu, 2006. Tantangan yang Harus Dihadapi Sekolah (Makalah,
Terjemahan), SISTTEMS-JICA, Tokyo.
Sato,

Masaaki, 2006. Perlunya Pembelajaran
Terjemahan). SISTTEMS-JICA, Tokyo.

Kolaborotif

(Makalah,

Silitonga, P. M., (2011), Statitstik, FMIPA UNIMED, Medan.
Sri, M., (2010), Penerapan Media Grafis Mind Mapping Dalam Pembelajaran
Model Kooperatif Tipe Student Achievement Divisions (STAD) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa di MAN 1 Medan, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Sriwenda,A.R., Mulyani, B., dan Yamtinah, S., (2013), Penerapan Pembelajaran
Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1
Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 : 1-6.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2012), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed,
Medan.
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta,
Jakarta.
Suyitno, A., (2010), Menggabungkan Model Pembelajaran Problem Posing dan
Mind Mapping Yang Dikemas Dalam Kegiatan Lesson Study Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Daya Serap Siswa Dalam Belajar Matematika,
Seminar Nasional Lesson Study, Upaya Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Melalui Lesson Study, 25-37.
Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah. Unimed, Medan.
Tarigan, S.T., (2012), Penerapan Strategi Pendekatan Problem Posing
(Pembentukan Soal) dengan Menggunakan LKS Terhadap Prestasi Siswa
pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Wahyuni, S., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
dan LKS Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam di MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISI GARAM.

0 3 25

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LKS PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA HANDHOUT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KONSEP MOL.

0 2 16

Artikel Publikasi : PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 13

PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 3 17

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 25

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KREATIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA.

1 6 19

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADVANCE ORGANIZER.

0 2 9

PENGARUH PEMBELAJARAN PQ4R DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA KELAS XI PADA MATERI ASAM BASA SISWA SMA 2 BAE.

0 0 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 8