PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK NEGERI 11 BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPEB: 045/UN 40.7/D1/LT/2014

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

PADA SMK NEGERI 11 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: Septi Auliani NIM. 0906010

PROGRAM PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

PADA SMK NEGERI 11 BANDUNG

Oleh Septi Auliani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Septi Auliani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

PADA SMK NEGERI 11 BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, S. Pd, M. Pd. NIP.19720711 200112 1 001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

PADA SMK NEGERI 11 BANDUNG

oleh:

Septi Auliani, NIM 0906010 Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kinerja guru pada SMK Negeri 11 Bandung yang belum optimal. Hal tersebut ditandai dengan hasil penilaian kinerja guru melalui matriks kinerja yang belum mencapai standar kinerja yang telah ditentukan. Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya nilai tersebut adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang belum optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kompetensi pedagogik guru, gambaran kompetensi profesional guru, gambaran tingkat kinerja guru, serta adakah pengaruh tingkat kompetensi pedagogik dan tingkat kompetensi profesional guru terhadap tingkat kinerja guru pada SMK Negeri 11 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplanasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 104 orang guru sebagai populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi ganda.

Hasil analisa menunjukkan bahwa kedua variabel berada pada kategori sedang. Data berdistribusi normal dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa variabel kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap variabel kinerja guru pada SMK Negeri 11 Bandung. Akan tetapi, ada satu indikator penting yang harus segera diperbaiki pada variabel kompetensi pedagogik, yaitu indikator wawasan atau landasan. Indikator ini dapat diperbaiki guru dengan cara meningkatkan wawasan dan landasan mengajar dengan meningkatkan kompetensinya melalui lebih banyak membaca referensi buku pelajaran yang diampu, kursus bahasa inggris dan komputer serta seminar pendidikan.


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHER PEDAGOGIC COMPETENCE AND PROFESIONAL COMPETENCE TO TEACHER PERFORMANCE IN

SMKN 11 BANDUNG

by:

Septi Auliani, NIM 0906010 This study was supervised by:

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

The problem learned in this research was the unoptimality of teacher performance in SMKN 11 Bandung. The problem was indicated by the result of teacher performance assessment through matrix of performance that has yet achieved a given performance standard. One of the factor about value lowness was the unoptimality of pedagogic and professional competence.

This research has a purpose to understand a description of teacher pedagogic competence level, teacher professional competence, and the influence of teacher pedagogic competence level to teacher professional competence in SMKN 11 Bandung. The research method applied in was explanation survey method. The data was gathered by using the questionnaire involved 104 teachers as the population. The technic of data analysis applied was dual regression test .

The result of analysis showed that both of the variable was in medium category. The data has a normal distribution and has a linear pattern. Based on hypothesis test showed that pedagogic competence and teacher professional competence has a positive influence to the teacher performance variable.

There is an important indicator that has to be refined soon on the pedagogic competence variable, there are insight and basic indicator. This indicator can be refined by the teacher through increasing insight and the basic of teaching, increase in competence through more reading from source lesson book, English course, computer course, and seminar of education.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xiv DAFTAR GAMBAR ... xviii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Kompetensi GuruError! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Kompetensi Pedagogik GuruError! Bookmark not defined.


(7)

2.1.5 Konsep Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Konsep Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan

Kompetensi Profesional Guru terhadap Kinerja GuruError! Bookmark not

2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN .. Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Pedagogik

Guru ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Operasionalisasi Variabel ProfesionalError! Bookmark not defined.

3.3.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja GuruError! Bookmark not defined.

3.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian . Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.


(8)

3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Prosedur Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Teknik Analisis Statistika DeskriptifError! Bookmark not defined.

3.9.3 Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not defined.

3.10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Objek PenelitianError! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenjang PendidikanError! Bookmark not

defined.

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan


(9)

4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas . Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Gambaran Variabel Hasil PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.4.1 Variabel Kompetensi Pedagogik ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.4.2 Variabel Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.3 Variabel Kinerja GuruError! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined. 4.1.5.1 Uji Normalitas . Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Uji Linieritas .... Error! Bookmark not defined. 4.1.5.3 Uji HomogenitasError! Bookmark not defined.

4.1.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.1 Hipotesis Pengaruh Kompetensi

Pedagogik Terhadap Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6.2 Hipotesis Kompetensi Profesional

Terhadap Kinerja GuruError! Bookmark not

defined.


(10)

Kompetensi Pedagogik

dan Kompetensi Profesional Guru

terhadap Kinerja GuruError! Bookmark not

defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Kompetensi Pedagogik .. Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Kompetensi Profesional . Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined. 4.2.6 Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan

Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Lampiran 3 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X1, X2, dan YError! Bookmark not defin

Lampiran 4 Perhitungan Data Ordinal Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Data Interval Variabel (MSI), Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not define

Lampiran 6 Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Lampiran 7 Uji Homogenitas Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Lampiran 8 Uji Linieritas dan Regresi Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Lampiran 9 Uji Regresi Ganda ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10 Perhitungan Sebaran Data Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Lampiran 11 Frekuensi Bimbingan ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Kinerja Guru SMK Negeri 11 BandungError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel X1 (Kompetensi Pedagogik Guru)Error! Bookmark not defined

Tabel 3. 2 Operasional Variabel X2 (Kompetensi Profesional Guru)Error! Bookmark not define

Tabel 3. 3 Operasional Variabel Y Kinerja GuruError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Daftar Guru-guru SMK 11 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Skala Penilaian Jawaban Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji ValiditasError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Contoh Format Tabel Perhitungan KorelasiError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 8 ... Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 11 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji ReliabilitasError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 12 Contoh Format Tabel Perhitungan Varians Item dan Varians TotalError! Bookmark not

Tabel 3. 13 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 14 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 15 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel YError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 16 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 17 Pola Skoring Kuesioner Skala Lima . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 18 Tabulasi Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(13)

xvi

Tabel 4. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jens Kelamin

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang PendidikanError! Bookmark not define

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Jumlah Item Angket Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (X1)Error! Bookmark not d

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Profesional Guru (X2)Error! Bookmark not d

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru (Y)Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap

Variabel Kompetensi Pedagogik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Wawasan

atau Landasan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Peserta Didik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kurikulum atau Silabus ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Perancangan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap


(14)

Tabel 4. 17 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Teknologi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Evaluasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel

Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Penguasaan Materi, Struktur, Konsep, dan Pola Pikir Keilmuan yang Berlaku ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap

Indikator Mengembangkan Keprofesionalan Melalui Tindakan yang Reflektif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel

Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Penyusunan Program Belajar ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 24 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Pelaksanaan Program Pembelajaran . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 25 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Pelaksanaan Evaluasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 26 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Analisis Evaluasi ... Error! Bookmark not defined.


(15)

xviii

Pelaksanaan Perbaikan dan PengayaanError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Tabel Uji Barlett Kompetensi Pedagogik GuruError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 29 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians

Gabungan, Nilai B, χ2

hitungdan χ2 tabel Variabel

Kompetensi Pedagogik Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 30 Tabel Uji Barlett Kompetensi Profesional GuruError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 31 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians

Gabungan, Nilai B, χ2

hitungdan χ2 tabel Variabel

Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 32 Tabel Uji Barlett Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 33 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians

Gabungan, Nilai B, χ2

hitungdan χ2 tabel Variabel Kinerja GuruError! Bookmark not defin


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Poligon Skor Rata-rata Masing-masing Indikator pada

Variabel Kompetensi Pedagogik .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Poligon Skor Rata-rata Masing-masing Indikator pada

Variabel Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Poligon Skor Rata-rata Masing-masing Indikator pada


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini, adalah tuntutan terhadap kualitas sumber daya manusia yang lebih kompetitif sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, sehingga mempunyai kemampuan memadai dan sejalan dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Salah satu implikasi dari kondisi tersebut adalah perlu adanya suatu peningkatan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan yaitu peningkatan mutu pendidikan melalui kinerja guru.

Guru sebagai salah satu unsur aparatur pemerintah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan di bidang pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Menyadari betapa pentingnya kedudukan guru tersebut, maka guru dituntut untuk dapat mencerminkan jiwa profesional, berkompetensi dan akuntabel sehingga akan mampu mendukung tugas-tugas umum pemerintah dalam bidang pendidikan. Jika dilihat dari segi kebutuhan pembangunan, guru merupakan salah satu sumber tenaga kerja dan sumber daya manusia yang sangat potensial yang perlu dipersiapkan untuk dapat berpartisipasi dalam memberikan sumbangan yang nyata bagi pembangunan bangsa dan negara khususnya dalam bidang pendidikan. Guru merupakan unsur pembangunan yang harus memiliki idealisme yang kuat, berwawasan luas, dan bertanggung jawab serta tidak melupakan kepribadian bangsa dan selalu memupuk semangat persatuan dan kesatuan serta dibarengi rasa


(18)

kekeluargaan dan kegotongroyongan.Dalam rangka proses peningkatan mutu pendidikan berbasis kompetensi diperlukan guru, baik secara individual maupun kolaboratif untuk melakukan sesuatu, mengubah agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Dalam pengertian yang sederhana Menurut Djamarah (2009: 31) guru adalah “Orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan orang adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga formal”.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003).

Guru secara langsung berupaya mempengaruhi, membina, dan mengembangkan peserta didik, dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing, dan pengajar. Kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitasnya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai


(19)

3

sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru, untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum, mutu pendidikan yang baik menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.

Menurut Slameto, (2008: 67) Akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan. Banyak faktor kunci keberhasilan yang berkenaan dengan misi yang sangat mempengaruhi pencapaian misi pendidikan. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor kunci keberhasilan pencapaian misi pendidikan dapat dinilai dengan mengidentifikasikan faktor-faktor kunci keberhasilan yang berasal dari lingkungan internal yang diperlukan sehingga misi sedemikian rupa diperkirakan dapat diwujudkan.

Kinerja merupakan salah satu unsur yang sangat mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi, seperti halnya dalam organisasi pendidikan, maka kinerja seorang guru sangat diharapkan dimana dapat ditunjukkan dari kompetensi dalam mengajar. Untuk meningkatkan kinerja guru salah satunya adalah dengan mengadakan supervisi, dimana untuk lingkungan sekolah yang mempunyai tugas dan kewajiban melakukan supervisi adalah kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan penulis dari wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, masih terdapat indikasi yang menunjukkan


(20)

bahwa kinerja sebagian guru di SMK Negeri 11 Bandung kurang menunjukkan kinerja yang optimal dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah:

1. Kinerja yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan masih perlu ditingkatkan dimana ada kesan dalam memberikan pelajaran hanya bersifat rutinitas. Artinya belum dapat menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.

2. Terdapat sebagian guru dalam memberikan pembelajaran tidak menyesuaikan antara situasi dan kondisi anak didik. Dalam hal ini terdapat sebagian guru yang memberikan pelajaran tidak sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. 3. Terdapat sebagian guru yang memberikan pelajaran bersifat monoton. Dalam

menyampaikan pelajaran guru hanya menggunakan metode klasikal atau ceramah saja tanpa melibatkan keaktifan siswa.

4. Terdapat beberapa guru yang menjalankan tugasnya tidak didasari dengan semangat kerja. Contohnya: terdapat sebagian guru yang datang terlambat dalam memberikan pelajaran kepada siswa.

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa, guru sering dijadikan tokoh teladan dan tokoh identifikasi diri. Di sekolah, guru merupakan unsur yang sangat memengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.


(21)

5

Dewasa ini pendidikan di Indonesia semakin dimajukan dengan pesat. Pendidikan yang diharapkan yaitu pendidikan yang modern dan bermutu untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan intelek. Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan ke depan dan ke belakang. Kaitan ke depan berupa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan bangsa yang maju,modern, makmur, dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu.

Kaitan ke belakang bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.Konsekuensi dari UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa seorang guru adalah pendidikan profesi onal dengan tugas utama medidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dan Umum), guru profesional yang dimaksud adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sebagai sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Permasalahan di atas merupakan dampak dari kurangnya kinerja yang dimiliki sebagian guru. Dimana hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(22)

Tabel 1. 1

Kinerja Guru SMK Negeri 11 Bandung

No Bidang Studi Status Nilai Kinerja

1 Guru Seni Budaya Guru Tidak Tetap

6,8 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, dan entrepreneurship

2 Guru Penjasorkes PNS 9,7 Mampu melaksanakan tugas, perlu pelatihan Bhs. Inggris dan menempuh sertifikasi

3 Guru Produktif Penjualan

PNS 8 Mampu melaksanakan tugas, perlu pelatihan Bhs. Inggris, dan menempuh sertifikasi

4 Guru Produktif Pemasaran

PNS 8,5 Mampu melaksanakan tugas, perlu pelatihan komputer, Bhs. Inggris dan OJT

5 Guru Produktif Adm. Perkantoran

PNS 7,7 Belum mampu melaksanakan

tugas, perlu pelatihan Bhs. Inggris dan OJT

6 Guru Normatif PNS 9,7 Mampu melaksanakan tugas,

perlu mendapatkan sertifikasi toeic dan pelatihan komputer 7 Guru Kesenian Guru Tidak

Tetap

7 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris 8 Guru Produktif Multi

Media

Guru Tidak Tetap

4,9 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, Enterpreneurship, dan

melaksanakan OJT 9 Guru Adaftif

Kewirausahaan

PNS 7,5 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris 10 Guru Adaftif KKPI PNS 8,3 Mampu melaksanakan tugas,

perlu meningkatkan pendidikan, memiliki sertifikasi profesi 11 Guru Adaftif KKPI Guru Tidak

Tetap

6,3 Belum mampu melaksanakan


(23)

7

No Bidang Studi Status Nilai Kinerja

12 Guru Bahasa Mandarin

Guru Tidak Tetap

5,7 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, perlu ditempuh jenjang S1 dan Akta IV, dan Enterpreneurship 13 Guru Matematika Guru Tidak

Tetap

6,8 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, dan Enterpreneurship

14 Guru

Adaptif/Matematika

PNS 7,2 Kurang mampu melaksanakan

tugas, perlu pelatihan Bhs. Inggris, sertifikasi profesi dan OJT

15 Guru Bahasa Jepang Guru Tidak Tetap

6,7 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, dan Enterpreneurship

16 Guru Normatif Bhs. Indonesia

PNS 8,8 Mampu melaksanakan tugas, perlu mengikuti pelatihan Enterpreneurship

17 Guru Adaptif Bhs. Inggris

Guru Tidak Tetap

7,0 Belum mampu melaksanakan

tugas, belum memiliki sertifikasi profesi, pelatihan Bhs. Inggris, dan Enterpreneurship

Keterangan Nilai : 1. Bila jumlah nilai > 8 : mampu melaksanakan tugas 2. Bila jumlah nilai < 8 : belum mampu melaksanakan tugas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya 6 bidang studi guru-guru yang sudah memiliki kinerja yang cukup baik dan 11 bidang studi guru- guru belum memiliki kinerja yang cukup baik, untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan kompetensi guru yang bersangkutan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 11 Bandung.


(24)

1.2 Identifikasi Masalah

Kajian dalam penelitian ini terpusat pada kinerja guru yang dinilai masih belum cukup baik, dilihat dari penjelasan dalam latar belakang.

Menurut Ainswoth,et al (2002:22) kinerja merupakan fungsi dari kejelasan peran (role clarity = Rc), Kompetensi (competence = C), lingkungan (environment = E), nilai (Value = V), kesesuaian preferensi (preferences fit = Pf), imbalan (reward = Rw), ditambah umpan balik (feedback = F). Secara sistematis model kinerja tersebut dapat diformulasikan menjadi: P = Rc x C x E x V x Pf x Rw + F .

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang disebutkan, penelitian ini dibatasi pada permasalahan keterampilan yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru, yang berarti bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang memadai untuk kualitas kinerja dalam mengajar.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kompetensi pedagogik guru di SMK Negeri 11 Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat kompetensi profesional guru di SMK Negeri 11 Bandung?


(25)

9

4. Seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung?

5. Seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung?

6. Seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi pedagogik dan tingkat kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung?

1.4 Tujuan Penelitian

Mengacu pada identifikasi masalah di atas, tentunya dalam penelitian ini mempunyai tujuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya:

1. Untuk memperoleh gambaran tingkat kompetensi pedagogik guru di SMK Negeri 11 Bandung.

2. Untuk memperoleh gambaran tingkat kompetensi profesional guru di SMK Negeri 11 Bandung.

3. Untuk memperoleh gambaran tingkat kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi pedagogik guru di SMK Negeri 11 Bandung.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi profesional guru terhadap tingkat kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung.


(26)

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi pedagogik dan tingkat kompetensi profesional terhadap tingkat kinerja guru di SMK Negeri 11 Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaaan sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis diharapkan dapat memberi wawasan serta pengetahuan dalam upaya peningkatan kinerja guru, melalui peningkatan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, sehingga diharapkan guru dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan kinerja.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi SMK Negeri 11 Bandung sebagai evaluasi untuk peningkatan kinerja guru, terutama dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.

b. Bagi peneliti untuk menganalisis fakta dan gejala yang terjadi dengan mengaplikasikan teori, sehingga dapat diambil kesimpulan dalam penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan ilmiah dalam aplikasi kehidupan.


(27)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh guru guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di SMK Negeri 11 Bandung. Adapun yang menjadi Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru yang menjadi variabel bebas (independent variable). Sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah Kinerja Guru. Variabel bebas diberi simbol variabel X dan variabel terikat diberi simbol variabel Y.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah seluruh guru di SMK Negeri 11 Bandung yang berjumlah 104 orang.

3.2 Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian. Dalam metode penelitian akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian,


(28)

hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh dikemukakan oleh Surakhmad (2002:131) yang menyatakan bahwa :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2008:1) yang menyatakan bahwa : “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu“.

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:4), metode

penelitian adalah “prosedur atau cara-cara yang dapat dilakukan untuk

melaksanakan penelitian.” Tujuan penelitian ini, yaitu mencari gambaran dan menguji kebenaran tentang pengaruh kompetensi pedagogik guru (variabel X1) dan kompetensi profesional guru (X2) terhadap kinerja guru (variabel Y), maka jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan penelitian pengujian (verifikatif). Nana Sudjana (1997:52) menyatakan bahwa:

Metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Termasuk dalam metode ini adalah studi kasus, survey, studi pengembangan, studi korelasi. Metode penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan satu variabel atau lebih dari satu variabel penelitian. Masalah penelitian yang tepat dikaji melalui metode deskriptif biasanya berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik, hasil dari suatu variabel.

Penelitian pengujian (verifikatif) adalah “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada” (Uep Tatang Sontani


(29)

deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengamatan dan pengumpulan data di lapangan yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 11 Bandung, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Penjelasan mengenai metode survey, menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:6):

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Metode ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

Metode ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan antar variabel. Metode survey penjelasan ini penulis gunakan dengan cara menyebarkan angket mengenai variabel X1 (kompetensi pedagogik guru) dan X2 (kompetensi profesional guru) kepada guru guru di SMK Negeri 11 Bandung, dan variabel Y (kinerja guru) dilihat dari perolehan hasil penilaian matriks kinerja.

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasional Variabel merupakan kegiatan menjabarkan Variabel ke dalam indikator. Menurut Sugiyono (2008:39) menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“.

Penelitian ini terdiri atas Variabel bebas (Variabelindependen) dan Variabel terikat (Variabel dependen). Variabel bebas merupakan Variabel yang


(30)

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Variabel dependen (terikat). Variabel terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya Variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel bebasnya adalah variabel kompetensi pedagogik dan variabel kompetensi profesional guru. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya yaitu Variabel kinerja guru.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 Kompetensi pedagogik antara lain kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak. Sedangkan Pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor tentang Guru, bahwasanya kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.


(31)

2. Pemahaman terhadap peserta didik

Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.

3. Pengembangan kurikulum/silabus

Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

4. Perancangan pembelajaran

Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.

7. Evaluasi hasil belajar

Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.

Uraian dari indikator kompetensi pedagogik guru tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam tabel 3.1


(32)

Tabel 3. 1

Operasional Variabel X1 (Kompetensi Pedagogik Guru)

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran Item Soal Kompetensi Pedagogik Guru (Variabel X1) (PP) Nomor 18

Tahun 2007 Kompetensi pedagogik antara lain kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik 1. Mengenal karakteristi k peserta didik

1. Tingkat memberi kesempatan yang sama kepada semua peserta didik untuk aktif di kelas. 2. Tingkat mengatur kelas

untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik kemampuan belajar yang berbeda. Ordinal Ordinal 1 2 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajar an yang mendidik

1. Tingkat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi

pembelajaran sesuai usia dan kemampuan

belajarnya.

2. Tingkat menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik.

Ordinal Ordinal 3 4 3. Pengemba ngan kurikulum .

1. Tingkat mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. 2. Tingkat memilih materi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, Ordinal Ordinal 5 6 4. Kegiatan pembelajar an yang mendidik

1. Tingkat komunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan). 2. Tingkat melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum.

Ordinal Ordinal 7 8 5. Pengemba ngan potensi

1. Tingkat merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang sesuai


(33)

peserta didik

dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.

2. Tingkat merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreatifitas dan

kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Ordinal 10

6. Komun ikasi dengan peserta didik.

1. Tingkat memberikan perhatian dan

mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik tanpa

menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi

pertanyaan atau tanggapan tersebut.

2. Tingkat memberikan perhatian dan

mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik.

Ordinal

Ordinal

11

12

7. Penilaian dan evaluasi belajar.

1. Tingkat menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. 2. Tingkat melaksanakan

penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian.

3. Tingkat menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit. Ordinal Ordinal Ordinal 13 14 15


(34)

3.3.2 Operasionalisasi Variabel Profesional

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalam”. Surya (2003:138) mengemukakan kompetensi profesional

adalah:

Berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya.

Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for

Teacher Education, mengemukakan kompetensi profesional guru mencakup

kemampuan dalam hal:

(1) mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis, dan sebagainya, (2) mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan perilaku peserta didik, (3) mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya, (4) mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai, (5) mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar lain, (6) mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran, (7) mampu melaksanakan evaluasi belajar dan (8) mampu menumbuhkan motivasi peserta didik.

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan, sejalan dengan Johnson (1980) dalam Heriati (2001: 28) yang menyatakan bahwa

“kemampuan profesional mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan materi yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan.


(35)

Uraian dari indikator kompetensi profesional guru tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam tabel 3.2

Tabel 3. 2

Operasional Variabel X2 (Kompetensi Profesional Guru)

Variabel Indikator Ukuran Skala

Item Soal Komptensi Profesional Guru (Variabel X2) Kompetensi Profesional Menurut Undang-undang No. 14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah

“kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas

dan mendalam”. “kemampuan

profesional mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri

atas penguasaan materi yang harus diajarkan dan

konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan

yang diajarkan. Johnson (1980) dalam

Heriati (2001: 28)

1. Penguasan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukun g.

1. Tingkat melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang

diampunya, untuk mengidentifikasi materi yang dianggap sulit,

melakukan kegiatan sesuai RPP dan alokasi waktu.

2. Tingkat menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

3. Tingkat penguasaan materi pelajaran. 4. Tingkat penguasaan konsep-konsep

dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan.

5. Tingkat pola pikir keilmuan yang mendukung. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5 2. Mengemb angkan keprofesi onalan melalui tindakan yang reflektif

1. Tingkat pengembangan jurnal pembelajaran, catatan, masukan dari kolega.

2. Tingkat hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerja.

3. Tingkat pengembangan penelitian karya inovasi

4. Tingkat keikutsertaan dalam karya ilmiah (misalnya seminar,

konferensi)

5. Tingkat keikutsertaan dalam melaksanakan PKB. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8 9 10

3.3.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja Guru

Pengertian kinerja menurut Henry Simamora (2008: 68), “kinerja adalah tingkat produktivitas kerja seseorang dalam mencapai persyaratan-persyaratan


(36)

pekerjaan. Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai seorang dalam suatu kurun waktu tertentu.”

Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaannya. (Syaiful Mustofa, 2013: 158).

Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru adalah berdasarkan SK Mendikbud Nomor 025/01/1995 tentang standar prestasi kerja guru.

Uraian dari indikator kinerja guru menurut SK Mendikbud Nomor 025/01/1995 secara lebih rinci akan dibahas dalam tabel 3.3

Tabel 3. 3

Operasional Variabel Y Kinerja Guru

Variabel Indikator Ukuran Skala Item Soal

Kinerja Guru (Variabel Y) Kinerja Guru Kinerja Guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaannya. 1. Penyusunan program belajar

1. Tingkat menganalisis materi

pelajaran.

2. Tingkat membuat program

semesteran.

3. Tingkat membuat program satuan

pelajaran. Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 2. Pelaksanaan program pembelajaran.

1. Tingkat melaksanakan

pembelajaran di kelas.

2. Tingkat menggunakan strategi

pembelajaran.

3. Tingkat menggunakan media dan

sumber belajar. Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 3. Pelaksanaan evaluasi

1. Tingkat mengevaluasi hasil

belajar.

2. Tingkat mengevaluasi pencapaian

target kurikulum.

3. Tingkat mengevaluasi daya serap

siswa. Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9 4. Analisis Evaluasi.

1. Menganalisis ketuntasanbelajar.

2. Menganalisis butir soal.

Ordinal Ordinal 10 11 5. Pelaksanaan perbaikan dan pengayaan.

1. Tingkat melaksanakan perbaikan

pembelajaran.

2. Tingkat melaksanakan pengayaan

pembelajaran.

Ordinal Ordinal

12 13


(37)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian melalui penyebaran angket yang diberikan pada guru guru di SMK Negeri 11 Bandung.

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun laporan-laporan dan arsip-arsip dari SMK Negeri 11 Bandung.

3.5 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2002:55) yang menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.


(38)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di SMK Negeri 11 Bandung yang berjumlah 104 orang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.8

Tabel 3. 4

Daftar Guru-guru SMK 11

NO. KODE NAMA GURU MAPEL

1 N011 Dra. Hj. Apong Nuriyah Pend. Agama

2 N012 Dra. Titin Supriyatin Pend. Agama

3 N013 Drs. Yayat Sudrajat Pend. Agama

4 N021 Drs. Anwar Hafili PKN

5 N022 Haryani Masyitoh, S.Pd PKN

6 N023 Dra. Lilis Tati Elis PKN

7 N024 Dra. Hj. Dedeh Kurnia PKN

8 N031 Dra. Sri Lastini B. Indonesia

9 N032 Dra. Iin Prihartini B. Indonesia

10 N033 Asri Nur Supianti, S.Pd B. Indonesia 11 N034 Dra. Nurhayati, M.MPd B. Indonesia 12 N041 Johan Suharyanto Sumarno, S.Pd Penjaskes

13 N042 Drs. Yaya Hernaya Penjaskes

14 N043 Rudi Mulyana, S. Pd Penjaskes

15 N051 Triyanti, S.Pd Seni Budaya

16 N052 Tatang Wowor, S.Pd Seni Budaya

17 A001 Dra. Nani Sri Iriyani Matematika

18 A011 Dra. Etty Lisnawati Matematika

19 A012 Drs. Cece Heryana, M.Si Matematika 20 A013 Drs. Rohmat Jakaria, M.Si Matematika

21 A014 Drs. Nyoto Arbadi Matematika

22 A015 Rita Lestari, S.Pd Matematika

23 A016 Retna Meika K., S.Pd Matematika

24 A017 Hanifah S.Pd. Matematika

25 A018 Nia Kurniasih, S.Pd Matematika

26 A019 Ramlan Yanuar, S.Pd Matematika

27 A020 Wulansari, S.Pd Matematika

28 A021 Euis Nursibahhayati, S.Pd Bahasa Inggris 29 A022 Intan Kandhi Sukmi, S.Pd Bahasa Inggris

30 A023 Siti hasanah, S.Pd Bahasa Inggris

31 A024 Hery Wahyu W. S.Pd Bahasa Inggris


(39)

34 A027 Hj. Neneng Yuliah, S.Pd Bahasa Inggris

35 A031 Sinthesia Noor, S.Pd IPA

36 A032 Nurhayati, S.Pd IPA

37 A033 Dra. Sukartini IPA

38 A034 Silvia Retnawati, S. Pd. IPA A052 Silvia Retnawati, S. Pd. Kimia

39 A041 Solehkun Kodir, S.Pd Fisika

40 A042 Dra. Siti Hayati Fisika

41 A051 Dra. Pudji Srijani Kimia

42 A061 Dra. HJ. Elly Herliana DM IPS

43 A062 Drs. MAK Heryadi IPS

44 A063 Ai Ratnaningsih, S.Pd IPS

45 A071 Tati Nurhayati, S. Pd. KKPI

46 A072 Vera Retna Christina, SST KKPI

47 A074 Aliya Nur L.Z. S.Pd KKPI

48 A081 Dra. Hj. Euis Duriyatiningsih Kewirausahaan

49 A082 Drs. Moch. Witarsa Kewirausahaan

50 A083 Tati Andarini, SE Kewirausahaan

51 A084 Dadan Syarifudin, S.Pd Kewirausahaan

52 KS1A Drs. Dadang Suryana Machdar Prod. Adm. Perkantoran 53 KS01 Dra. Hj. Tita Kospita Sarihat Prod. Adm. Perkantoran

54 KS02 Dra. Aan Hariyanah Prod. Adm. Perkantoran

55 KS03 Drs. Agus Rachmat Prod. Adm. Perkantoran

56 KS04 Dra. Ice Susanty Prod. Adm. Perkantoran

57 KS05 Dra. Tati Sutarni Prod. Adm. Perkantoran

58 KS06 Drs. UU Supardi Prod. Adm. Perkantoran

59 KS07 Dra. Lilis Nurlaela Prod. Adm. Perkantoran 60 KS08 Tatang Tahyan, S.Pd, M.MPd Prod. Adm. Perkantoran 61 KS09 Drs. Ganjar Permana S. Prod. Adm. Perkantoran

62 KS10 Masyudi, S.Pd Prod. Adm. Perkantoran

63 KA01 Drs. Suryana, M.Si Prod. Akuntansi

64 KA02 Dra. Hj. Lilis Nuraliyah Prod. Akuntansi 65 KA03 Usep Nurjaman, S.Pd., M.Pd Prod. Akuntansi 66 KA04 Avi Rahmaniah H., S.Pd Prod. Akuntansi

67 KA05 Dra. Imas Fatimah Prod. Akuntansi

68 KA06 Santy Yulianasari, S.Pd Prod. Akuntansi 69 KA07 Martendi Mondiyana, S.Pd Prod. Akuntansi

70 KA08 Tati Haryati, SST Prod. Akuntansi

71 KA09 Ita Astuti, S.Pd Prod. Akuntansi

72 KA10 Johar Thanthowi, S.Pd Prod. Akuntansi

73 KA11 Ade Sarkosih, SST Prod. Akuntansi

A073 Ade Sarkosih, SST KKPI


(40)

75 KP02 Dra. Hj. Ayi Habibah Suzaida Prod. Pemasaran

76 KP03 Dra. Rina Rosiana Prod. Pemasaran

77 KP04 Yetty Dustiar, S.Pd Prod. Pemasaran

78 KP05 Parwanto, S. Pd. Prod. Pemasaran

79 KP06 Dra. Titi Sutiarsih Prod. Pemasaran

80 KP07 Ibrahim sidki, S.Pd Prod. Pemasaran

81 KM01 Zim-zim al-Amin Syahid, S.T Prod. Multimedia

82 KM02 Edi Kusnadi, S.Kom Prod. Multimedia

83 KM03 Ade Suryadi, S.Pd Prod. Multimedia

84 KM04 Rida Mulyadi, S.Pd Prod. Multimedia

85 KM05 Asep Wahyu, S.Pd Prod. Multimedia

86 KM06 M. Yusup Margoeto, S.Sn Prod. Multimedia 87 KR01 Drs. Asep Eka Setia Priatna, M.Si Prod. RPL

88 KR02 Ani Nur'aeni, S.Kom Prod. RPL

89 KR03 Hatta, S.Kom Prod. RPL

90 KR04 Yudi Subekti, S.Kom Prod. RPL

91 KR05 Rini Melati, S.Kom Prod. RPL

92 KR06 Himatul Munawaroh, S.T Prod. RPL

93 KR07 Yadi Rishandi, S.Kom Prod. RPL

94 KR08 Ratna Puspita Dewi, S.T Prod. RPL

95 KT01 Kiki Saputra, SST Prod. TKJ

96 KT02 Dedi Suryadi, S.T Prod. TKJ

97 KT03 Mindit Eriyadi, S.Pd Prod. TKJ

98 M001 Erifa Rachmansyah, S.Pd Bahasa Daerah 99 M002 Titin Komalasari, S.Pd Bahasa Mandarin

100 M003 Pipin Supinah, A.Md Bahasa Mandarin

101 M004 Neneng Selvi. D. S.S., S.Pd Bahasa Jepang

102 M005 Ramdan Nurhaidir, S.T. PLH

103 BP01 Drs. Atus Yuliansyah Kosim S. Bimbingan Penyuluhan 104 BP02 Dra. Wening Wigati, S.E., M.Pd Bimbingan Penyuluhan

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data.


(41)

Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket atau kuesioner, merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden melalui sebuah draft pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan harus diisi oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup dimana pada setiap item sudah tersedia pilihan jawaban dan tidak memerlukan penjelasan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan

tanda checklist (√) pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Angket tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh variabel X1 (kompetensi pedagogik) dan variabel X2 (kompetensi profesional) terhadap variabel Y (kinerja guru). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala lima yang diadaptasi dari kategori Likert. Menurut Sugiyono

(2010:81),” Skala Likert mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3. 5

Skala Penilaian Jawaban Angket No Alternatif Jawaban

Pernyataan (Item) Positif

1 Sangat Setuju/Selalu 5

2 Setuju/Sering 4

3 Ragu-ragu/Kadang-kadang 3

4 Tidak Setuju/Hampir tidak pernah 2 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1

Akan tetapi, sebelum angket disebarkan kepada responden, angket tersebut harus diuji kelayakannya dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.


(42)

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010:267) mengatakan bahwa “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang

dapat dilaporkan oleh peneliti”.

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

(Sambas Ali Muhidin, 2010:26) Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba

X = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

Y = Jumlah skor total butir angket dari tiap responden N = Banyaknya data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket seperti yang diungkapkan oleh Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:117) adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(43)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yangdiperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3. 6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No

Responden

Nomor Item Instrumen

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh.

Tabel 3. 7

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi

No

Responden X Y XY X

2

Y2

7. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2)

dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0.05.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: rhitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid

rhitung ≤ r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kompetensi Pedagogik Guru)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X1 (kompetensi pedagogik) yang terdiri atas 7 indikator, yaitu wawasan atau landasan, peserta didik, kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pembelajaran mendidik dan dialogis, teknologi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. ketujuh indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 15 butir pernyataan angket.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X1 (kompetensi pedagogik guru) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(44)

Tabel 3. 8

Hasil Uji Validitas Variabel X1

No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,356957 0,444 Tidak Valid

2 0,503099 0,444 Valid

3 0,403753 0,444 Tidak Valid

4 0,651781 0,444 Valid

5 0,609876 0,444 Valid

6 0,577435 0,444 Valid

7 0,429559 0,444 Tidak Valid

8 0,529511 0,444 Valid

9 0,466177 0,444 Valid

10 0,46936 0,444 Valid

11 0,562086 0,444 Valid

12 0,503366 0,444 Valid

13 0,557827 0,444 Valid

14 0,506067 0,444 Valid

15 0,437539 0,444 Tidak Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013

Berdasarkan tabel 3.12 diperoleh bahwa dari 15 item angket untuk variabel kompetensi pedagogik guru terdapat 11 item angket yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sementara 4 item angket dinyatakan tidak valid, artinya item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dan item variabel tidak valid ini akan dihapus.

Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Kompetensi Profesional Guru)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X2 (kompetensi profesional) yang terdiri atas 2 indikator, yaitu Penguasan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung dan Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. kedua indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 10 butir pernyataan angket.


(45)

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X2 (kompetensi profesional) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 9

Hasil Uji Validitas Variabel X2

No. Item

r

hitung r tabel Keterangan

1 0,533 0,444 Valid

2 0,850 0,444 Valid

3 0,762 0,444 Valid

4 0,678 0,444 Valid

5 0,643 0,444 Valid

6 0,715 0,444 Valid

7 0,620 0,444 Valid

8 0,846 0,444 Valid

9 0,695 0,444 Valid

10 0,730 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013

Berdasarkan tabel 3.13 diperoleh bahwa dari 10 item angket untuk variabel kompetensi profesional guru secara keseluruhan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Guru)

Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel Y (kinerja guru) yang terdiri atas 5 indikator, yaitu Penyusunan Program Belajar, Pelaksanaan Program Pembelajaran, Pelaksanaan Evaluasi, Analisis Evaluasi, Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan. Kelima indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 10 butir pernyataan angket.


(46)

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (kinerja guru) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 10

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,565 0,444 Valid

2 0,545 0,444 Valid

3 0,815 0,444 Valid

4 0,667 0,444 Valid

5 0,561 0,444 Valid

6 0,752 0,444 Valid

7 0,603 0,444 Valid

8 0,558 0,444 Valid

9 0,577 0,444 Valid

10 0,637 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013

Berdasarkan tabel 3.14 diperoleh bahwa dari 10 item angket untuk variabel kinerja guru secara keseluruhan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:31) menyatakan bahwa:

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu Suharsimi


(47)

Dimana Rumus Varians sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha

k = Banyaknya bulir soal = Jumlah varians bulir

= Varians total N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

Tabel 3. 11

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas No

Responden

Nomor Item Instrumen

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

Tabel 3. 12

Contoh Format Tabel Perhitungan Varians Item dan Varians Total

No Responden X X2


(48)

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi derajat bebas (db=n-2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0.05.

9. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi Product Moment yang terdapat dalam tabel.

10.Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

Jika r11 > rtabel, maka reliabel

Jika r11 < rtabel, maka tidak reliabel

(Sambas Ali Muhidin, 2010:31-35)

Tabel 3. 13

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 No. Variabel

Nilai Hitung Korelasi

Nilai Tabel

Korelasi Keterangan (r hitung) (r tabel)

1.

Kompetensi Pedagogik

Guru

0,724 0.444 Reliabel Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2013.

Berdasarkan tabel 3.17 diketahui bahwa pada variabel kompetensi pedagogik diperoleh rhitung = 0,724 dan dari tabel r product moment dengan n =

20, sehingga pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,724 > 0,444)

dengan demikian angket variabel dinyatakan reliabel.

Tabel 3. 14

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2

No. Variabel

Nilai Hitung Korelasi

Nilai Tabel

Korelasi Keterangan (r hitung) (r tabel)

1. Kompetensi Profesional

Guru 1,212 0.444 Reliabel

Berdasarkan tabel 3.18 diketahui bahwa pada variabel kompetensi profesional diperoleh rhitung = 1,212 dan dari tabel r product moment dengan n =


(49)

nilai rtabel sebesar 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (1,212 > 0,444)

dengan demikian angket variabel dinyatakan reliabel.

Tabel 3. 15

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y No. Variabel

Nilai Hitung Korelasi

Nilai Tabel

Korelasi Keterangan (r hitung) (r tabel)

1. Kinerja

Guru 0,933 0,444 Reliabel

Berdasarkan tabel 3.19 diketahui bahwa pada variabel kompetensi profesional diperoleh rhitung = 0,933 dan dari tabel r product moment dengan n =

20, sehingga pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,933 > 0,444)

dengan demikian angket variabel dinyatakan reliabel.

3.8 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, jika data berdistribusi normal maka proses selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannnya menggunakan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel


(50)

kecil, n = 4 Harun Al Rasyid, 2005 (Sambas Ali Muhidin, 2010:93). Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis

statistik yang akan diuji adalah: H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal. Sambas Ali Muhidin (2010:93) 3.8.2 Uji Homogenitas

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:96) mengemukakan bahwa:

Ide dasar uji asumsi homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Pengujian homogenitas data yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Burlett. Kriteria yang digunakan adalah apabila hilai hitung χ2> nilai tabel χ2, maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung χ2


(51)

Dimana:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan =

(Sambas Ali Muhidin, 2010:96)

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini dikutip dari Sambas Ali Muhidin (2010:97) adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 16

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db =

n-1 Si

2

Log Si2 db.Log Si2 db.Si2 1

2

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

3.8.3 Uji Linieritas

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Sambas Ali Muhidin (2010:99-101) adalah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus:


(52)

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi ba (JK reg ba), dengan rumus:

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:

JKres = Y2– JKreg(b/a)– JKReg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK reg(a)) dengan

rumus:

RJK(reg(a) = JKreg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan

rumus:

RJK(reg(b/a) = JKreg(b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

Urutkan data x mulai dari data yang paling kecil samapai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan


(53)

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

12.Mencari nilai uji F dengan rumus:

13.Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5%

mengunakan rumus:

Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni:

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier 3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga sifat atau karakter data tersebut dapat dipahami dan berguna untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:158) mengungkapkan bahwa:

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

Teknik analisis data membahas mengenai prosedur analisis data, analisis statistika deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan pengujian hipotesis.


(1)

Septi Auliani, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMK Negeri 11 Bandung

Variabel kompetensi profesional guru memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja guru.

6) Selanjutnya berdasarkan hasil uji hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa secara simultan kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, artinya jika kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru baik maka kinerja guru pun akan tinggi. Sebaliknya jika kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru buruk maka kinerja guru pun akan rendah, hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi ganda yang berada pada kategori cukup kuat. Hasil determinasi pengaruh Variabel X1 (Kompetensi pedagogik guru) dan Variabel X2 (Kompetensi Profesional Guru) terhadap Variabel Y (Kinerja Guru) memberikan keterangan bahwa Variabel Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap Kinerja Guru.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, saran yang dikemukakan memacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hasil tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Pada variabel kompetensi pedagogik, hasil perhitungan dengan menggunakan

skor rata-rata menunjukkan bahwa indikator wawasan atau landasan memiliki skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Guru dapat


(2)

124

memperluas wawasan dan landasan menjadi seorang pendidik yang lebih baik.

2. Pada variabel kompetensi profesional guru, hasil perhitungan dengan menggunakan skor rata-rata menunjukkan bahwa indikator mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektf memiliki skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu guru harus bisa lebih mengembangkan keprofesionalannya melalui tindakan tindakan yang reflektif melalui aktivitas aktivitas yang dapat meningkatkan kompetensinya demi kemajuan pendidikan.

3. Pada variabel kinerja guru, hasil perhitungan dengan menggunakan skor rata-rata menunjukkan bahwa indikator pelaksanaan perbaikan dan pengayaan memiliki skor rata-rata terendah dibandingkan dengan indkator lainnya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pelaksanaan perbaikan dan pengayaan salah satunya adalah guru harus lebih memperhatikan proses belajar siswa, dan menjelaskan materi yang kurang mudah dimengerti siswa secara lebih mendalam.

4. Guru di SMK Negeri 11 Bandung hendaknya senantiasa meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dalam meningkatkan kinerja guru. Hal ini bisa dengan cara memperbanyak membaca referensi buku pelajaran matapelajaran yang diampu, seminar pendidikan, senantiasa optimal dalam mempersiapkan adminiatrasi mengajar, dan fokus dalam mengevaluasi belajar siswa-siswa.


(3)

Septi Auliani, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMK Negeri 11 Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Ali, Muhammad, 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Dale, Timple A., 2005. Manajemen dalam Pemerintahan. Jakarta: Bina Aksara Davis, Keith, 1994. Perilaku dalam organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga. Dedi, Supriyadi, 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta:

Adicita Karyanusa.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Peraturan Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Armas Duta Jaya.

Departemen Pendidikan Nasional, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Setjen Depdiknas.

Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Djahiri, Achmad Kosasih, 2004 Pengajaran Studi Sosial, Bandung: IKIP Bandung.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2009 Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, S.B, 2009. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Hamzah, B. Uno, 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

H.E, Mulyasa, 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(4)

126

Makmun, Abin Syamsuddin, 2011. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moekijat, 2005. Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Bina Aksara

Muhibbin Syah, 2000. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mukhtar dan kawan-kawan, 2003. Sekolah Berprestasi. Jakarta: PT Nimas Multima.

Mulyasa, 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E., 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks

Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Munandar, M.S.U, 1987. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Nana, Sudjana. 2003. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ondi, Saondi, 2012. Etika Profesi Keguruan. Jakarta: Aditama.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademi dan Kompetensi Guru

Priambodo, Ervin A., 2011. Mengukir Prestasi: Panduan Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Misaka Galiza.

Ravianto, 2010. Produktivitas dan Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Sambas Ali Muhidin, (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

_________________, (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Sambas Ali Muhidin. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.


(5)

Septi Auliani, 2014

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMK Negeri 11 Bandung

Simamora, Henry, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soegeng, Prijodarminto, 1994. Disiplin, Kiat Menuju Sukses. Jakarta: CV. Abadi. Stoner, James AF dan Freeman, R. Edward. 2007 Manajemen. Jakarta:

Intermedia.

Sugiyono, (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ________, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Suharsimi, Arikunto, 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Edisi Revisi IV, Rineka Cipta.

Surakhmand Winarno, 2002. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito Surya Muhammad, 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang: CV. Aneka Ilmu. Suyadi Prawirosentono, 2011. Disiplin dan Produktivitas Kerja, Jakarta: Bumi

Aksara.

Suharsimi, Arikunto, 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Stephen P. Robbins. 2002. Essentials of Organizational Behavior 5th. Halida dan Dewi Sartika (Terj.). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. 2002. Jakarta: Erlangga.


(6)

128

Tutik, Rachmawati, 2013. Penilaian Kinerja Potensi Guru. Yogyakarta: Gava Media.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Uhar, Suharsaputra, 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen