Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga T1 672008008 BAB II

Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1

Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Susetiyo, merancang

sebuah sistem penjurian karate, di mana program yang dibuat
digunakan untuk scoring system kejuaraan karate. Program dibuat
dengan menggunakan bahasa pemograman JAVA. Program
dilengkapi dengan timer, scoring, disertai bunyi bel di waktu 10
detik dan di saat waktu habis (Susetiyo, dkk, 2012). Beda penelitian
yang dilakukan Susetiyo dengan penelitian pada Sasana Schreuder
Salatiga adalah perbedaan bahasa pemrograman yang dipakai serta
jenis olahraga yang dijadikan bahan acuan penelitian. Pada
penelitian ini, aplikasi disertai database untk menyimpan data
sebuah pertandingan.

Gambar 2.1 Sistem Penjurian Karate (Susetiyo, dkk, 2012)

5


6

2.2

Landasan Teori

2.2.1

Hakim Tinju
Hakim merupakan seseorang yang secara independen (bebas)

menilai kemampuan para petinju yang bertanding untuk menentukan
pemenang, yang telah lulus mengikuti kursus dan ujian dari
komisi/hakim yang bersertifikat wasit/hakim yang ditunjuk oleh PB
Pertina (Pardede, dkk, 2002).
2.2.2

Kewajiban Hakim Tinju
Menurut Pardede, dkk, 2002, kewajiban yang harus ditaati


setiap Hakim Tinju adalah:
1. Secara independen menilai kemampuan para petinju yang
bertanding untuk menentukan pemenang, tanpa terpengaruh
dengan ketenaran nama petinju dan pengaruh dari manapun.
2. Harus dapat menggunakan electronic scoring machine/
mesin pencatat nilai, untuk menilai kemampuan petinju.
3. Pada saat menjalankan tugas menilai suatu pertandingan,
para hakim tidak diperkenankan bicara kepada siapa saja
kecuali wasit, dan hanya bisa dilakukan pada waktu istirahat
diantara ronde atau dimintakan oleh wasit.
4. Sebelum keputusan pemenang dibacakan oleh penyiar
(anouncer) pertandingan para hakim tidak diperkenankan
meninggalkan tempat duduknya.
5. Hakim bertugas dengan pakaian putih putih (Pardede, dkk,
2002).

7

2.2.3


Pengertian Scoring Machine
Sebelum memasuki prosedur penilaian suatu pertandingan,

terlebih dahulu para wasit/hakim harus mengenal dan mengetahui
tentang

electronic scoring machine/mesin pencatat nilai, yang

sekarang merupakan piranti wajib yang harus digunakan dalam
semua pertandinagn tinju amatir (Pardede, dkk, 2002).
ESM diciptakan atas prakarsa Prof. Anwar Chowdry selaku
ketua AIBA (Badan Tinju Amatir Dunia), yang pertama kali diuji
coba pada pertandingan Open Tournament King’s Cup XV Bangkok.
Dalam uji coba terdapat kelemahan sistem sehingga diadakan
perbaikan demi perbaikan untuk menghilangkan kelemahan, hingga
seperti yang dipakai saat ini. Sejak tahun 1992 electronic scoring
machine menjadi piranti wajib pertandinan tinju amatir yang mulai
digunakan pada Olimpiade Barcelona. Sejak digunakannya ESM,
ketidakjujuran wasit, di mana berpihak pada salah satu petinju dapat

diminimalisir.
2.2.4

Cara Kerja Scoring Machine
Cara kerja scoring machine dalam penilaian sebuah

pertandingan tinju adalah sebagai berikut:
1. Poin atau nilai yang diraih oleh seorang petinju dan
informasi lain dalam pertandingan dicatat oleh hakim dengan
menekan

tombol

pada

electronic

scoring

machine,


selanjutnya akan tampak pada layar monitor komputer. Lalu
data akan disampaikan dan diinformasikan oleh Hakim
dengan menekan tombol pada electronic scoring Mmachine.
2. Semua informasi oleh hakim dengan cara menekan tombol
pada electronic scoring machine, berpedoman pada 5 kriteria

8

Chowdry Scoring System dan secara otomatis dikelola oleh
electronic scoring machine. Bila penekanan tombol pada
ESM dilakukan secara bersamaan oleh 3 orang hakim, selain
sebagai nilai pribadi (individual score) juga akan dihitung
sebagai poin (accepted score), sedangkan penekanan tombol
oleh hakim lainnya tetap akan tercatat dalam komputer tapi
bukan sebagai accepted score, tetapi sebagai individual score
hakim itu sendiri.
3. Keputusan pemenang dilakukan dengan cepat oleh juri,
begitu pertandingan berakhir, atau karena dihentikan wasit,
berdasarkan hasil yang ada pada layar monitor dari

perhitungan electronic scoring machine.
4. Jika kedua petinju memiliki nilai sama pada akhir
pertandingan dalam hal accepted score, maka secara
otomatis electronic scoring machine, akan menentukan
pemenang dengan menghilangkan angka pribadi (individual
score) yang tertinggi dan yang terendah setelah itu sisanya
dijumlahkan, dan yang terbanyak dinyatakan sebagai
pemenang (Pardede, dkk, 2002)..

2.3

Pengertian Delphi
Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development

language) yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.
Delphi termasuk dalam pemrograman bahasa tingkat tinggi (high
level lenguage), yaitu perintah-perintah programnya menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh manusia. Bahasa pemrograman

9


Delphi disebut bahasa prosedural artinya mengikuti urutan tertentu.
Dalam membuat aplikasi perintah-perintah, Delphi menggunakan
lingkungan pemrograman visual (Zakaria, 2003).
Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal.
Pemrograman Delphi dirancang untuk beroperasi dibawah sistem
operasi Windows. Program ini mempunyai beberapa keunggulan,
yaitu produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak,
kecepatan kompiler, pola desain yang menarik serta diperkuat
dengan bahasa perograman yang terstruktur dalam struktur bahasa
perograman Object Pascal. Sebagaian besar pengembang Delphi
menuliskan dan mengkompilasi kode program di dalam lingkungan
pengembang aplikasi atau Integrated Development Environment
(IDE). Lingkungan kerja IDE ini menyediakan sarana yang
diperlukan untuk merancang, membangun, mencoba, mencari atau
melacak kesalahan, serta mendistribusikan aplikasi. Sarana-sarana
inilah yang memungkinkan pembuatan prototype aplikasi menjadi
lebih mudah dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan
aplikasi menjadi lebih singkat. (Zakaria, 2003)
Delphi


adalah

sebuah

perangkat

lunak

(bahasa

pemrograman) untuk membuat program atau aplikasi komputer
berbasis Windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis
objek, artinya semua komponen yang ada merupakan objek-objek.
Ciri sebuah objek adalah memiliki nama, properti dan procedure.

2.4

Keunggulan Delphi
Beberapa


keunggulan

Delphi

dibanding

pemrograman lain menurut Tim Penyusun Delphi BSI adalah:

bahasa

10

1. IDE

(Integrated

Development

Environment)


atau

lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu
dari beberapa keunggulan Delphi, di dalamnya terdapat
menu – menu yang memudahkan untuk membuat suatu
program.
2. Proses kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang dibuat
dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan
dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan
terpisah.
3. Mudah digunakan, source code Delphi yang merupakan
turunan dari Pascal, sehingga tidak diperlukan suatu
penyesuaian lagi.
4. Bersifat multi purpose, artinya bahasa pemograman
Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai
keperluan pengembangan aplikasi (BSI, 2006).

2.5


MySQL
MySQL adalah sebuah produk database yang dikeluarkan

oleh MySQL AB. Database ini terdapat pada beberapa platform dan
dapat digunakan oleh sebagian besar bahasa pemrograman karena
para pengembangnya telah menyediakan beberapa fungsi API
(Application Programming Interface) yang telah didukung oleh
beberapa bahasa pemrograman. Kelebihan MySQL adalah cepat dan
ringan, sehingga tepat untuk pembuatan website yang membutuhkan
akses data yang cepat dan besar.

11

Agar bisa bekerja pada sebuah database, dibutuhkan
pemahaman tentang sebuah bahasa yang dinamakan dengan SQL
(Structured Query Language) yang didefinisikan oleh ANSI
(American National Standard Institute). Bahasa pada SQL adalah
bahasa yang digunakan oleh hampir semua produk DBMS
(Database Management Sistem) dan RDBMS (Relational Database
Management Sistem), meskipun terdapat beberapa penambahan
perintah pada beberapa produk tertentu, seperti Oracle yang
menambahkan SQL kedalam produknya.
MySQL merupakan sebuah software sistem manajemen basis
data atau database management system (DBMS) yang multithread
dan juga multi-user. MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi juga
menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL juga merupakan Relational Database Management
System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi
GPL (General Public License). Di mana setiap orang bebas untuk
menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan
yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak
lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama
untuk

pemilihan

atau

seleksi

dan

pemasukan

data,

yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat
diketahui dari cara kerja opteamizer-nya dalam melakukan proses
perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-

12

program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat
dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam
query

data.

Selain

itu

MySQL

juga

memiliki

beberapa

keistimewaan. Yang pertama adalah portability. MySQL dapat
berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux,
FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
Kemudian Open Source, di mana MySQL didistribusikan secara
open source (gratis), di bawah lisensi GPL sehingga dapat
digunakan secara cuma-cuma.
MySQL dapat juga digunakan oleh beberapa user (multiuser)
dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik. MySQL memiliki kecepatan dalam menangani query
sederhana, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu,
yang dinamakan dengan performance tuning. MySQL memiliki tipe
kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned integer,
float, double, char, text, date, teamestamp, dan lain-lain dan juga
memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung
perintah select dan where dalam query.
Keunggulan MySQL yang lain karena memiliki beberapa
lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin
akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password
yang terenkripsi. MySQL juga dapat menangani database dalam
skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu
tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat
ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga T1 672008008 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga T1 672008008 BAB IV

0 0 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga T1 672008008 BAB V

1 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Penjurian Olahraga Tinju Berbasis Desktop: studi kasus sasana tinju Schreuder Salatiga

0 0 3

102500 AKJ 14 Februari 2005 Mengelola Sasana Tinju dan Fighting

0 0 1

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Penjurian Drumblek Berbasis Web Menggunakan Framework CodeIgniter: Studi Kasus Paguyuban Drumblek Salatiga

0 0 1

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Penjurian Drumblek Berbasis Web Menggunakan Framework CodeIgniter: Studi Kasus Paguyuban Drumblek Salatiga T1 Full text

0 1 23

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Strategi Promosi Sekolah SMK PGRI 1 Salatiga T1 BAB II

0 0 18

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB II

0 0 12