Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Relevansi Pendidikan Religiositas sebagai Alternatif Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Kristen dalam Konteks Masyarakat Plural
RELEVANSI PENDIDIKAN RELIGIOSITAS
SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DI SEKOLAH KRISTEN DALAM KONTEKS
MASYARAKAT PLURAL
Frendly Seilatu1, Daniel Nuhamara2
Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected]
Saripati
Sekolah-sekolah swasta dengan ciri keagamaan khususnya sekolah Kristen, sampai saat ini
masih mempertahankan dan memberikan pelajaran agama Kristen untuk semua siswa tak peduli agama
yang dianut para siswa. Hal ini sebenarnya tak sesuai dengan jiwa dari Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyatakan bahwa setiap peserta didik berhak mendapatkan
pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
Tentu saja hal ini problematic selain tak sesuai dengan jiwa dan semangat UU Sisdiknas 2013.
Oleh sebab itu melalui penulisan ini penulis memberikan alternatif yakni suatu bentuk pendidikan
agama yang disebut Pendidikan Religiousitas, tanpa menghilangkan PAK untuk mereka yang memang
berlatar belakang agama Kristen. Dengan adanya Pendidikan Religiositas yang merupakan salah satu
bentuk komunikasi iman, baik antarsiswa yang seagama maupun siswa yang berbeda agama dan
kepercayaan agar membantu siswa menjadi manusia yang religius, bermoral, terbuka, dan mampu
menjadi pelaku perubahan sosial demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, berdasarkan
nilai-nilai universal misalnya kasih, kerukunan, kedamaian, keadilan, kejujuran, pengorbanan,
kepedulian, dan persaudaraan. Melalui pendidikan religiositas para siswa dapat mendalami suatu topik
dari perspektif agamanya sendiri-sendiri dan dengan demikian para siswa yang berbeda agama dapat juga
belajar perspektif agama lain, dan mengambil apa yang dapat memperkaya imannya sendiri, dan belajar
menghargai perbedaan sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar siswa dengan latar belakang
agama yang berbeda sementara mereka tetap memperdalam iman dan identitasnya sendiri. Tentu saja hal
ini tak cukup, akan tetapi Pendidikan Agama Kristen tetap diberikan kepada mereka yang memeluk agama
Kristen pada jam tambahan secara terpisah.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Religiositas, UU SISDIKNAS, Sekolah Kristen
1
Mahasiswa Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Staf Pengajar Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2
9
SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DI SEKOLAH KRISTEN DALAM KONTEKS
MASYARAKAT PLURAL
Frendly Seilatu1, Daniel Nuhamara2
Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected]
Saripati
Sekolah-sekolah swasta dengan ciri keagamaan khususnya sekolah Kristen, sampai saat ini
masih mempertahankan dan memberikan pelajaran agama Kristen untuk semua siswa tak peduli agama
yang dianut para siswa. Hal ini sebenarnya tak sesuai dengan jiwa dari Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyatakan bahwa setiap peserta didik berhak mendapatkan
pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
Tentu saja hal ini problematic selain tak sesuai dengan jiwa dan semangat UU Sisdiknas 2013.
Oleh sebab itu melalui penulisan ini penulis memberikan alternatif yakni suatu bentuk pendidikan
agama yang disebut Pendidikan Religiousitas, tanpa menghilangkan PAK untuk mereka yang memang
berlatar belakang agama Kristen. Dengan adanya Pendidikan Religiositas yang merupakan salah satu
bentuk komunikasi iman, baik antarsiswa yang seagama maupun siswa yang berbeda agama dan
kepercayaan agar membantu siswa menjadi manusia yang religius, bermoral, terbuka, dan mampu
menjadi pelaku perubahan sosial demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, berdasarkan
nilai-nilai universal misalnya kasih, kerukunan, kedamaian, keadilan, kejujuran, pengorbanan,
kepedulian, dan persaudaraan. Melalui pendidikan religiositas para siswa dapat mendalami suatu topik
dari perspektif agamanya sendiri-sendiri dan dengan demikian para siswa yang berbeda agama dapat juga
belajar perspektif agama lain, dan mengambil apa yang dapat memperkaya imannya sendiri, dan belajar
menghargai perbedaan sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar siswa dengan latar belakang
agama yang berbeda sementara mereka tetap memperdalam iman dan identitasnya sendiri. Tentu saja hal
ini tak cukup, akan tetapi Pendidikan Agama Kristen tetap diberikan kepada mereka yang memeluk agama
Kristen pada jam tambahan secara terpisah.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Religiositas, UU SISDIKNAS, Sekolah Kristen
1
Mahasiswa Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Staf Pengajar Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2
9