KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROPINSI JAWA TIMUR.

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROPINSI J AWA TIMUR

SKRIPSI

OLEH :

DEWI HALIATI
NPM. 0641 310 073

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROPINSI J AWA TIMUR

Disusun Oleh :
DEWI HALIATI
NPM. 0641 310 073

Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Skripsi ini telah direvisi dan disahkan
Pada tanggal 27 Desember 2012

Tim Penguji :

1. KETUA :

2. SKERETARIS :


Dr. ERTIEN RINING N., Msi
Drs. PUDJO ADI, Msi
NIP. 195105101973031001
NIP. 196801161994032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. ANGGOTA :

Dra. SUSI HARDJATI, M. AP
NIP. 196902101993032001

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROPINSI J AWA TIMUR
Oleh :
DEWI HALIATI
NPM. 0641 310 073
Telah Dipertibangkan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi

J urusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 12 Desember 2012
Menyetujui,
Tim Penguji
PEMBIMBING

1. KETUA :

Dra. SUSI HARDJ ATI,Msi
NIP. 196902101993032001

Dr s. PUDJ O ADI, Msi
NIP. 195105101973031001
2. SEKRETARIS :

Dr. ERTIEN RINING N, Msi
NIP. 196801161994032001
3. ANGGOTA :


Dra. SUSI HARDJ ATI, M. AP
NIP. 1969 0210 1993 03 2001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. SUPARWATI, Msi
NIP. 1955 0718 1983 02 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROPINSI J AWA TIMUR

Disusun Oleh :

DEWI HALIATI
NPM. 0641 310 073


Telah disetujui untuk mengikut Ujian skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dra. SUSI HARDJ ATI, M. AP
NIP. 196902101993032001

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. SUPARWATI, Msi
NIP. 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan judul
“Perilaku Birokrasi dalam Pelaksanaan Tugas di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Propinsi Jawa Timur”.
Dalam penulisan penelitian ini dibuat guna memenuhi persyaratan sesuai
dengan kurikulum yang ada pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penyusunan penelitian ini tidak akan berjalan dengan lancar dan tidak akan
terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dra. Susi Hardjati, M. AP, sebagai
dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga
terselesaikannya penelitian ini.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Lukman Arif, Msi, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal dalam proses belajar
mengajar di FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Syaiful, Drs, Msi.,MM, selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan

Propinsi Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

5. Bapak Budi Santosa, Drs, selaku Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan
Propinsi Jawa Timur.
6. Bapak dan Ibu karyawan Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur
yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi-informasi yang
terkait dalam pembuatan penelitian ini.
Dalam penyusunan penelitian ini, Penulis sangat menyadari masih ada
kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun segi materiil penyusunannya.
Oleh karena itu, Penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan
kritik dari semua pihak yang dapat menambah kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih serta besar harapan Penulis
semoga laporan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya,


Desember 2012
Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1


1.2

Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3

Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

1.4

Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu ................................................................................... 8

2.2

Landasan Teori.......................................................................................... 12

2.2.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan.............................................. 12
2.2.1.1.Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ............................... 13
2.2.1.2.Proses Pendidikan dan Pelatihan .................................................... 14
2.2.1.3.Metode Pendidikan dan Pelatihan .................................................. 16
2.2.1.4.Jenis-jenis Pelatihan dan Pendidikan .............................................. 19
2.2.2. Pengertian Kompetensi .................................................................. 21
2.2.2.1.Karakteristik Kompetensi .............................................................. 22
2.2.2.2.Model Kompetensi ........................................................................ 23
2.2.2.3.Macam Kompetensi ....................................................................... 25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

2.2.2.4.Kategori Kompetensi ..................................................................... 25
2.2.2.5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi ............................. 26
2.2.3. Pengertian Kepemimpinan ............................................................. 29
2.3


Kerangka Berpikir ..................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian ......................................................................................... 33

3.2

Fokus Penelitian ....................................................................................... 34

3.3

Situs Penelitian ......................................................................................... 36

3.4

Sumber Data ............................................................................................ 37

3.5

Analisis Data ............................................................................................. 38

3.6

Keabsahan Data ......................................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................................... 46
4.1.1. Sejarah Berdirinya Badan Diklat Propinsi Jawa Timur .................... 46
4.1.2. Visi dan Misi Badan Diklat Propinsi Jawa Timur ............................ 48
4.1.3. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Badan Diklat Propinsi
Jawa Timur ..................................................................................... 49
4.1.4. Program Badan Diklat Propinsi Jawa Timur.................................... 49
4.1.5. Pengembangan Program Badan Diklat Propinsi Jawa Timur ........... 53
4.1.6. Fasilitas Badan Diklat Propinsi Jawa Timur .................................... 56
4.1.7.

Struktur Organisasi ........................................................................ 58

4.1.8. Uraian Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab dalam Struktur
Organisasi Badan Diklat Propinsi Jawa Timur ................................ 59
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

4.1.9. Karakteristik Pegawai Badan Diklat Propinsi Jawa Timur ............... 68
4.2.

Hasil Penelitian ..................................................................................... 72
4.2.1. Pengetahuan.................................................................................... 73
4.2.2. Skill ................................................................................................ 76
4.2.3. Sikap .............................................................................................. 81

4.3.

Pembahasan .......................................................................................... 84
4.3.1. Pengetahuan.................................................................................... 87
4.3.2. Skill ................................................................................................ 88
4.3.3. Sikap .............................................................................................. 90

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 92
5.2 Saran ......................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Proses Pendidikan dan Pelatihan ...................................................... 15

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir ............................................................................ 32

Gambar 3.1

Analisis Data Kualitatif ................................................................... 42

Gambar 4.1

Struktur Organisasi .......................................................................... 58

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 68
Tabel 4.2 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang ................ 69
Tabel 4.3 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jabatan ............................................ 70
Tabel 4.4 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Pendidikan ...................................... 70
Tabel 4.5 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Agama ............................................ 71
Tabel 4.6 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Usia................................................. 71
Tabel 4.7 Pegawai Badan Diklat Yang Pernah Mengikuti Pendidikan dan Latihan
Kepemimpinan........................................................................................ 85

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Pedoman Wawancara
LAMPIRAN 2 Daftar Nama Pegawai Badan Diklat Propinsi Jawa Timur
LAMPIRAN 3 Rekapitulasi Penilai Aspek Kerja dan Perilaku Diklat
Kepemimpinan
LAMPIRAN 4 Matrik Fokus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

ABSTRAKSI
DEWI HALIATI. KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PEGAWAI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROPINSI J AWA
TIMUR. SKRIPSI. 2012.
Badan Diklat Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu organisasi
pemerintah yaitu sebagai unsur pelaksana pemerintah di bidang pendidikan
dan pelatihan, yang berperan dalam pengembangan dan peningkatan
kemampuan kerja pegawai, sehingga untuk meningkatkan dan
memantapkan peranan Diklat, maka pejabat atau pegawai yang ditempatkan
disana adalah mereka yang berkemampuan tinggi, dimana diharapkan
sebagai abdi masyarakat para pegawai tersebut sadar akan tanggungjawab
sesuai dengan peraturan, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang
baik. Untuk itu sebagian besar pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan
telah mengikuti Diklat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kerja mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kompetensi
kepemimpinan pegawai dalam pelaksanaan tugas di Badan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) Propinsi Jawa Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif yang meneliti satu variabel yaitu peningkatan kompetensi sumber
daya pegawai Badan Diklat yang telah mengikuti Diklat kepemimpinan di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur. Wawancara
dilakukan dengan Kabid. dan Kasubid. Badan Diklat serta pegawai Badan
Diklat. Fokus dalam penelitian ini adalah kompetensi kepemimpinan
pegawai Badan Diklat dalam melaksanakan tugasnya yaitu meliputi :
pengetahauan
kepemimpinan,
skill kepemimpinan,
dan sikap
kepemimpinan.
Hasil dari penelitian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi
Jawa Timur, dilihat dari kompetensi pengetahuan kepemimpianan yang
berhubungan dengan kinerja pegawai, dapat baik dapat disimpulkan bahwa
setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ada perubahan terhadap sikap,
mental, dan perilaku serta persepsi peranan kinerja pegawai, sedangkan
pengetahuan wawasan pegawai dapat dikatakan bertambah dari tidak tahu
menjadi tahu setelah mengikuti Diklat.
Skill Kepemimpinan, dapat disimpulakan bahwa terjadi perubahan
keterampilan teknis, hubungan antar individu, serta keterampilan
konseptual, ke arah yang lebih baik dalam membedakan ddan
menyelesaikan jenis pekerjaan yang urgen dan yang penting, sehingga
pelaksanaan kerja dapat berjalan dengan lancar.
Sikap kepemimpinan, dapat disimpulkan bahwa sikap yang dimiliki
para pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan dalam hal disiplin baik.
Sebab para atasan yang memberikan keteladanan dalam hal disiplin kerja,
adaptasi dan fleksibilitas juga baik karena mereka mengutamakan
komunikasi ddan iklim terbuka antar sesama pegawai, sehingga tercipta
suasana kerja yang baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Peranan manusia dalam suatu organisasi sangat penting dalam menunjang

keberhasilan organisasi untuk mencapai visi dan misi. Sebagai aset utama,
manusia adalah penggerak roda organisasi dalam mewujudkan fungsi dan
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dewasa ini ketika tantangan yang
dirasakan semakin lama semakin kompleks, keinginan suatu organisasi untuk
meningkatkan daya saing melalui peningkatan kinerja organisasi menuntut
mereka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang proaktif terhadap
setiap perubahan. Begitu juga peranan pegawai yang berkualitas dapat menjadi
salah satu faktor yang penting dalam suatu instansi dan organisasi publik,
khususnya organisasi publik yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, masyarakat yang dilayani pada saat ini juga semakin kritis
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk mengoptimalkan fungsinya,
maka suatu organisasi atau instansi harus lebih adaptif terhadap perubahan yang
relatif cepat disamping harus kompetitif dengan mempunyai sumber daya manusia
yang berbasis pengetahuan dan keahlian serta keterampilan. Oleh karena itu
sumber daya manusia tersebut perlu dibina dan dikembangkan sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan mereka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Tercapainya sumber daya manusia yang optimal dibutuhkan peranan
pimpinan yang baik, untuk menghasilkan pemimpin yang optimal, berbagai
profesi yang dilaksanakan oleh stakeholder pembangunan pada hakekatnya
membutuhkan kompetensi. Pemimpin

sekalipun harus memiliki kompetensi

sesuai dengan bidangnya. Kompetensi menunjukkan pada tiga unsur yaitu tingkat
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap prilaku (attitude) yang
dimiliki seseorang pemimpin dalam melaksanakan tugas. Dengan demikian
kompetensi tidak hanya menunjuk pada aspek teknis saja, tetapi yang lebih
penting pada era saat ini adalah kompetensi sikap dan prilaku yang menjadi
“social border” dalam pelaksanaan tugas. Untuk profesi yang sudah memiliki
system terskruktur mulai dari rekruitmen sanpai pembinaan karier, maka
kompetensi merupakan salah satu aspek yang senantiasa dipersysratkan,
ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala.
Oleh karena itu, seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau
karakter semata,tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan dan
memiliki kompetensi tinggi dalam melaksanan penyelenggaraan pemerintah,
melalui

perbuatan

kebijakan

publik

yang

berkualitas,

agar

terwujud

kepemimpinan yang baik untuk kesejahteraan mesyarakat.
Hal ini selaras dengan pendapat (Anwar, 2005:67), bahwa untuk mencapai
kinerja yang diharapkan dalam suatu organisasi atau instansi, para pegawai harus
mendapat program pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya
sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan pakerjaannya. Untuk dapat
meningkatkan mutu atau kinerja pegawai, maka pendidikan dan pelatihan harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dipersiapkan dengan baik untuk mencapai hasil yang memuaskan. Peningkatan
mutu atau kinerja harus diarahkan untuk meningkatkan keterampilan dan
kecakapan pegawai dalam menjalankan tugasnya (Widjadja, 1995:73).
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai adalah dengan dilaksanakannya pembinaan melalui jalur pendidikan dan
pelatihan (Diklat).
Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Propinsi Jawa Timur telah
dimantapkan organisasinya berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur
No.20 Tahun 2000 adalah merupakan salah satu organisasi pemerintahan yaitu
sebagai unsur pelaksanaan pemerintah propinsi dibidang pendidikan dan
pelatihan. Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dipimpin oleh seorang kepala
badan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Badan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan
tugas pemerintah dan pembangunan dibidang pendidikan dan pelatihan. Untuk
melaksakan tugas tersebut, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) mempunyai
fungsi

antara

lain;

merumuskan

bahan

kebijakan,

menyusun

program

penyelenggaraan Diklat, koordinasi dan konsultasi program dan pelaksanaan
Diklat di Kabupaten atau Kota dengan unit Diklat instansi lain, pelaksanaan
Diklat dan lain-lain, dimana dalam melaksanakan tugas tersebut para aparat
birokrasi dituntut untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Pengembangan sumber daya aparatur pemerintah melalui pendidikan dan
pelatihan, dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kapabilitas (performance)
sumber daya aparatur pemerintah (PNS) yang selama ini dianggap masih rendah.
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang – undang No. 43 tahun 1999 pasal 31
yang antara lain menyatakan bahwa : “ Untuk mencapai daya guna dan hasil guna
yang sebesar-besarnya, diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil yang bertujuan untuk meningkatkan
pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan.” Sehingga diklat
menjadi salah satu media bagi organisasi publik untuk menciptakan pegawai yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang nantinya dapat meningkatkan kinerja organisasi. Untuk itu
sebagian besar pegawai di Badan Diklat telah mengikuti Diklat untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Diklat Kepemimpinan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar
yang diberlakukan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam mencapai atau
melengkapi persyaratan kompetensi kepemimpinan untuk setiap jabatan struktural
disesuaikan dengan formasi jabatan struktural dan rencana pengisian jabatan /
mutasi jabatan struktural pada instansi masing - masing sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Sebagaimana

dalam

kutipan,

(www.tribun-timur.com)

tanggal

27

september 2010 sebagai berikut :
“PNS adalah unsur utama sumberdaya aparatur Negara yang mempunyai
peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS
yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan prilakunya yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada pemerintah serta memiliki tanggung
jawab sebagai pelayanan publik.
Sementara materi yang terkait yang diberikan kepada peserta diklat adalah
materi yang berkaitan dengan materi kajian sikap dan prilaku, manejemen publik,
serta kajian pembangunan dan materilisasi yang meliputi kebijakan dan program
pembangunan nasional,otonomi dan pembangunan daerah, dasar-dasar pemerintah
yang baik, serta etika kepemimpinan aparatur.
Sehingga kelak mampu bertindak sebagai pemimpin yang baik, bukan
hanya memiliki kapasitas, namun juga memiliki derajat akuntabilitas dimata
publik.”
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, untuk menciptakan aparatur yang
memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan profesional, sikap
pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa Negara, semangat kesatuan dan
persatuan untuk itu perlu pengembangan wawasan Pegawai Negeri Sipil melalui
Pendidikan dan Pelatihan yang mengarah pada:
1.

Peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, Negara dan tanah air.

2.

Peningkatan kompetensi teknis, manajemen dan/atau kepemimpinannya.

3.

Peningkatan efisiensi, efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang
dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai
dengan lingkungan kerja dan organisasinya. (PP No. 101 Tahun 2000)
Dengan adanya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan diharapkan

dapat meningkatkan wawasan dan pembentukan pola pikir yang sesuai dengan
tuntutan era globalisasi dan desentralisasi sekarang ini yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang mampu bekerja secara efektif, efisien, kreatif dan inovatif yang
optimal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dikaji secara lebih mendalam
mengenai kompetensi kepemimpinan pegawai badan pendidikan dan pelatihan di
Badan Diklat Propinsi Jawa Timur.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan permasalahan pada
penelitian ini adalah “ Bagaimana kompetensi Kepemimpinan pegawai Badan
Diklat Propinsi Jawa Timur yang telah mengikuti Diklat Kepemimipinan.”

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kompetensi Kepemimpinan pegawai Badan Diklat Propinsi Jawa
Timur.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Untuk memperoleh tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai
pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kompetensi
sumber daya aparatur.
b. Berkesempatan untuk belajar menerapkan pengetahuan teoritis yang
diterima dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2. Bagi Instansi atau Lembaga
a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dari
instansi atau lembaga kepada masyarakat.
b. Memperoleh sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam
rangka untuk mengambil keputusan dan menyusun kebijakan yang
berkaitan

dengan

pendidikan

dan

pelatihan

dalam

upaya

meningkatkan kinerja instansi atau lembaga.
3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
a. Meningkatkan perbendaharaan bacaan bagi rekan-rekan mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
b. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai sumber daya manusia,
khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi
kerja pegawai.
c. Memperluas jaringan kerja sama dengan instansi atau lembaga lain
yang terkait.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan kali ini akan disampaikan beberapa penelitian pendahulu
yang membahas dan meneliti pokok kajian yang sama, antara lain :
1. Novi Trisna Puspita Sari (2006), Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan
Administrasi Publik, dengan judul “Hubungan antara Pendidikan dan Latihan
(Diklat) dengan Kemampuan Kerja Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo”.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan 2 variabel
X (pendidikan dan Latihan / Diklat) dan variabel Y (kemampuan kerja
pegawai). Penelitian ini berawal dari masalah yang terjadi pada Badan
Kepegawaian

Daerah

(BKD)

Pemerintah

Kabupaten

Sidoarjo

yaitu

kemampuan kerja dari sebagaian para pegawai dalam penyelesaian tugas atau
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan terhadap masyarakat sering
tidak bisa selesai tepat pada waktu yang ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara
variabel pendidikan dan latihan dengan variabel kemampuan kerja pegawai di
Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini menetapkan hipotesis yaitu diduga adanya hubungan antara
pendidikan

dan

latihan

dengan

kemampuan

8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

kerja

pegawai.

Untuk

9

membuktikan hipotesis tersebut penulis membagikan quisioner kepada
responden berjumlah 73 orang. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu tehnik sampling jenis, dimana semua populasi yang termasuk PNS
dijadikan responden.
Hasil dari quisioner yang masuk diberikan skor dan dihitung
menggunakan tabel rekapitulasi, kemudian dimasukkan dalam rumus analisa
Rank Spearmen untuk mengukur hubungan antara 2 variabel yang berskala
ordinal. Setelah itu dilakukan pengujian signifikan korelasi, dan kemudian
membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel dan diperoleh hasil yaitu nilai
thitung 7,064 > dari ttabel 1,994. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
hubungan yang kuat dan signifikan antara pendidikan dan latihan dengan
kemampuan kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo.
2. Santi Wulandari (1993), Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Negara, dengan judul
“ Hubungan Pendidikan dan Latihan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Bappeda Daerah Tingkat II Kediri.”
Pada penelitian ini, penulis mengemukakan permasalahan : “ Apakah ada
hubungan antara pendidikan dan latihan dengan prestasi kerja Pegawai Negeri
Sipil di kantor Bappeda Daerah Tingkat II Kediri ?”
Sedangkan hipotesa yang digunakan adalah : “ Diduga ada hubungan
antara pendidikan dan latihan dengan prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil di
kantor Bappeda Daerah Tingkat II Kediri.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 2 (dua) variabel,
yaitu variabel X yang meliputi pendidikan dan latihan, dan variabel Y yang
meliputi prestasi kerja. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa diduga
terdapat hubungan antara pendidikan dan latihan dengan prestasi kerja
Pegawai Negeri Sipil di kantor Bappeda Daerah Tingkat II Kediri.
Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket untuk
memperoleh data primer dan menggunakan dokumentasi untuk memperoleh
data sekunder. Analisis data menggunakan perhitungan korelasi Spearman
Rank uji t dengan hasil korelasinya = 0,7823 sedangkan ttabel = 0,364 dan
interpretasi tingkat hubungan dalam tabel menunjukkan hubungan yang kuat,
dan perhitungan signifikan menunjukkan thitung = 6,6456 lebih besar dari ttabel
= 1,701, maka perhitungan statistik membuktikan bahwa terdapat suatu
tingkatan hubungan yang signifikan antara pendidikan dan latihan dengan
prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil di kantor Bappeda Daerah Tingkat II
Kediri.
3. Mochamad Taufik (2006), Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, dengan judul “Pengaruh
Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi
pada PT. Petrosida Gresik”.
Sumber daya terpenting dalam organisasi adalah sumber daya manusia
yang memberikan tenaga, bakat dan kreativitas mereka pada organisasi.
Peningkatan kinerja organisasi mensyaratkan adanya kompetensi. Di samping
itu, keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari motivasi yang merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi. Pada tahun 2002 sampai
dengan 2005, terjadi penurunan realisasi produksi dari target yang ditetapkan
pada PT. Petrosida adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrosida Gresik.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dalam
bentuk kuesioner dengan skala interval. Adapun respondennya adalah
karyawan PT. Petrosida Gresik dengan jumlah sampel sebanyak 110 sampel.
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis SEM yang akan
mempermudah untuk melihat hubungan kausalitas yang akan diuji.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
bagian produksi pada PT. Petrosida Gresik dan motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Petrosida
Gresik.
Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah: pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian
yaitu untuk mendeskripsikan tentang upaya yang dilakukan oleh Badan Diklat
Propinsi Jawa Timur untuk peningkatan kompetensi para aparatur dalam hal ini
adalah Pegawai Negeri Sipil melalui program pendidikan dan pelatihan yang ada
di Badan Diklat Propinsi Jawa Timur. Analisa data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif yaitu memeriksa data yang terkumpul, mengelompokkan,
mengklasifikasi, pengolahan data dan selanjutnya dianalisa dan ditemukan
kesimpulannya, teknik pengumpulan data, menggunakan metode wawancara,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

observasi dan dokumentasi, fokus penelitiannya meliputi jenis pendidikan dan
pelatihan yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan konsep diri dalam
Diklat dan metode yang diterapkan dalam Diklat.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka yang
dimaksud dengan Pendidikan dan Pelatihan PNS yang selanjutnya disebut Diklat,
adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan
kemampuan PNS.
Menurut Notoadmodjo (2003:28) “Pendidikan dan Pelatihan adalah
merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian masyarakat”.
Menurut Subagyo (1995:40) “Pendidikan dan Pelatihan Pegawai adalah
aktifitas yang meliputi usaha yang menberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada para pegawai dengan maksud agar pelaksanaan tugas lebih efektif”.
Berdasarkan definisi di atas, pada hakikatnya pendidikan lebih difokuskan
pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas
hubungan

manusia (human relation),

sedangkan latihan dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis yang lebih banyak ditujukan
terhadap kecekatan, kecakapan, dan menggunakan alat kerja untuk memperbaiki
kemampuan kerja seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.1. Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
A. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan merupakan tanggung jawab
langsung bagian kepegawaian dan pimpinan. Pimpinan mempunyai tanggung
jawab atas kebijakan-kebijakan umum dan prosedur yang dibutuhkan untuk
menerapkan program pendidikan dan pelatihan pegawai. Adapun tujuan
pendidikan dan pelatihan menurut Simamora dalam Sulistiyani & Rosidah (2003 :
174), yaitu :
1. Memperbaiki kinerja.
2. Menambah keahlian para pegawai sejalan dengan kemajuan teknologi.
3. Membantu memecahkan persoalan operasional.
4. Mengorientasikan pegawai terhadap organisasi.
5. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.
6. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitaskerja pegawai dalam mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkkan.
Menurut Wursanto (1989:60), bahwa tujuan dari pendidikan dan pelatihan
yaitu :
1. Menambah pengetahuan pegawai.
2. Meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, dan keterampilan pegawai.
3. Mengubah dan membentuk sikap pegawai.
4. Mengembangkan keahlian pegawai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cepat.
5. Mengembangkan semangat, kemauan, dan kesenangan kerja pegawai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

6. Mempermudah pengawasan terhadap pegawai.
7. Mempertinggi stabilitas pegawai.

B. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Wursanto (1989:60), bahwa ada berbagai manfaat pendidikan dan
pelatihan bagi para pegawai, yaitu :
1. Pendidikan dan pelatihan meningkatkan stabilitas pegawai.
2. Pendidikan dan pelatihan dapat memperbaiki cara kerja pegawai.
3. Dengan pendidikan dan pelatihan, pegawai dapat berkembang dengan cepat,
efisien, dan melaksanakan tugas dengan baik.
4. Dengan pendidikan dan pelatihan berarti pegawai diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri.

2.2.1.2. Proses Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan

dan

pelatihan

merupakan

suatu

proses

yang

akan

menghasilkan suatu perubahan perilaku sasaran pendidikan dan pelatihan. Secara
nyata perubahan perilaku itu berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari
sasaran pendidikan dan pelatihan.
Dalam teori pendidikan dan pelatihan, factor-faktor yang mempengaruhi
proses pendidikan dan pelatihan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu perangkat lunak
dan perangkat keras (Soekidjo, 2003:31).
Perangkat lunak dalam proses pendidikan dan pelatihan ini mencakup
kurikulum, organisasi, peraturan-peraturan, metode belajar mengajar, dan tenaga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

pengajar atau pelatih itu sendiri. Sedangkan perangkat keras yang juga besar
pengaruhnya terhadap proses pendidikan dan pelatihan adalah fasilitas-fasilitas
yang mencakup gedung, buku-buku referensi, alat bantu pendidikan, dan
sebagainya.
Pendapat lain mengatakan bahwa faktor fasilitas, tenaga pengajar atau
pelatih, alat bantu pendidikan dan pelatihan atau alat peraga, metode belajar
mengajar tersebut digolongkan menjadi sumber daya atau 4M (man, money,
materiil, dan metods).
Sedangkan kurikulum itu merupakan faktor tersendiri yang sangat besar
pengaruhnya terhadap proses pendidikan dan pelatihan di dalam sumber daya (4M
dimasukkan dalam input), sehingga ada 3(tiga) unsur yaitu input, proses, dan
output.
Menurut Soekidjo (2003:32), bahwa secara skematis proses pendidikan
dan pelatihan yang telah diuraikan di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber Daya
4M
Input

Peserta Diklat

Proses Diklat

Output
Kemampuan

Kurikulum
Gambar 2.1 : Proses Pendidikan dan Pelatihan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.1.3. Metode Pendidikan dan Pelatihan
Metode pendidikan dan pelatihan merupakan suatu cara sistematis yang
dapat

memberikan

deskripsi

secara

luas

serta

dapat

mengkondisikan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik tenaga kerja terhadap tugas dan pekerjaannya (Siswanto,
2003:214).
Menurut Soekidjo (2003:37), bahwa pada garis besarnya, metode
pendidikan dan pelatihan untuk pegawai dapat dibedakan menjadi 2(dua) macam,
yaitu :
a. Metode On The Job Site ( di dalam pekerjaan )
Pelatihan ini berbentuk penugasan pegawai-pegawai baru pada pegawai
yang telah berpengalaman (senior). Hal ini berarti bahwa para pegawai baru itu
meminta kepada para pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing
atau mengajarkan pekerjaan yang baik kepada para pegawai baru.
Metode-metode yang biasa digunakan dalam praktek adalah sebagai
berikut :
1. Pembekalan (Coaching)
Pimpinan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam
pelaksanaan pekerjaan rutin mereka. Pembekalan ini dianggap paling cocok
karena memiliki keuntungan yang berupa interaksi antara pelatih dan peserta
latihan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2. Rotasi Jabatan
Pemindahan pegawai melalui jabatan yang bermacam-macam dan
berbeda-beda.
3. Penugasan Sementara
Dimana bawahan ditempatkan pada posisi manajemen tertentu untuk
jangka waktu yang ditetapkan.
4. Magang (Apprenticeship Training)
Pegawai baru dimagangkan pada seorang yang ahli dalam bidang tertentu.
Para pegawai yang magang bekerja dan berlatih di bawah pengawasan
langsung ahli tersebut. Biasanya metode ini digunakan untuk jenis pekerjaan
yang memerlukan skill tinggi.
b. Metode Off The Job Site ( di luar pekerjaan )
Pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan metode ini berarti para
pegawai sebagai peserta pendidikan dan pelatihan keluar sementara dari kegiatan
pekerjaannya. Metode ini mempunyai 2 (dua) macam tehnik, yaitu :
1. Tehnik Presentasi Informasi
Tehnik presentasi informasi adalah menyajikan informasi, yang tujuannya
adalah mengintroduksi pengetahuan, sikap, dan keterampilan baru kepada para
peserta. Harapan akhir dari proses pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta
diadopsi oleh peserta pendidikan dan pelatihan di dalam pekerjaannya nanti.
Termasuk dalam tehnik ini diantaranya adalah :
a. Ceramah biasa, dimana pengajar atau pelatih bertatap muka langsung dengan
peserta. Peserta pendidikan dan pelatihan pasif mendengarkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

b. Tehnik diskusi, dimana informasi yang akan disajikan disusun di dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dibahas dan
didiskusikan oleh para peserta aktif.
c. Diskusi kelompok, adalah suatu proses interaksi secara lisan mengenai tujuan
tertentu yang didalamnya melibatkan beberapa peserta dengan cara tatap
muka, melalui tukar – menukar informasi atau pemecahan suatu masalah atau
persoalan.
d. Tehnik permodelan perilaku, adalah salah satu cara mempelajari atau meniru
tindakan atau perilaku dengan mengobservasi dan meniru model-model.
Biasanya

model-model perilaku

yang

harus

diobservasi dan ditiru

diproyeksikan dalam video tape.
e. Tehnik magang, yaitu pengiriman karyawan dari suatu organisasi ke badan badan atau organisasi lain yang dianggap lebih maju baik secara kelompok
maupun

perorangan.

Mereka

mempelajari

teori-teori

dan

langsung

mempraktekkan di bawah pengawasan, seperti hal-hal baru, atau keterampilan
baru yang harus mereka terapkan di dalam organisasi tersebut.
2. Tehnik Simulasi
Simulasi adalah suatu penentuan karakteristik atau perilaku tertentu dari
dunia nyata sedemikian rupa sehingga para peserta dapat merealisasikan seperti
keadaan sebenarnya. Dengan demikian, apabila peserta pendidikan dan pelatihan
kembali ke tempat pekerjaan semula maka akan mampu melakukan pekerjaan
yang disimulasikan tersebut. Metode-metode simulasi ini mencakup :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

a. Simulator alat-alat, misalnya simulasi alat-alat suntik bagi pendidikan
kedokteran dan perawat.
b. Studi kasus (case study), dimana peserta pendidikan dan pelatihan
diberikan suatu kasus kemudian dipelajari dan didiskusikan oleh mereka
sendiri. Kasus atau masalah yang diberikan merupakan situasi yang
membutuhkan keputusan dan tindakan yang sesuai. Oleh karena itu, studi
kasus harus bisa membuat pikiran para peserta pendidikan dan pelatihan
terpusat pada kondisi khusus yang sama dengan kondisi yang mungkin
mereka alami.
c. Permainan (role playing), dalam cara ini peserta diminta untuk
memainkan peran, bagian-bagian dari karakter (watak) dalam suatu kasus.
Para peserta diminta untuk membayangkan diri sendiri tentang tindakan
atau peranan tertentu yang diciptakan bagi mereka oleh pelatih. Metode
permainan peran (role playing) dapat diartikan sebagai suatu metode
pendidikan dan pelatihan dimana terlibat proses interaksi antara hubungan
individu baik sebenarnya maupun tiruan yang diperankan secara spontan.

2.2.1.4.J enis – J enis Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan Undang-Undang No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, maka jenis Diklat terdiri dari :
a. Diklat Prajabatan
Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang dilaksanakan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan,
kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, disamping pengetahuan dasar tentang
sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya
organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
Diklat Prajabatan terdiri dari :
1. Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I.
2. Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II.
3. Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III.
b. Diklat Dalam Jabatan
Diklat Dalam Jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar dapat melaksanakan
tugas dan pemerintahan, dan pembangunan dengan sebaik-baiknya.
Diklat Dalam Jabatan terdiri dari :
1. Diklat Kepemimpinan.
Diklat

Kepemimpinan

dilaksanakan

untuk

mencapai

persyaratan

kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan
jenjang jabatan struktural.
Diklat Kepemimpinan terdiri dari :
a. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV untuk jabatan struktural Eselon IV.
b. Diklat Kepemimpinan Tingkat III untuk jabatan struktural Eselon III.
c. Diklat Kepemimpinan Tingkat II untuk jabatan struktural Eselon II.
d. Diklat Kepemimpinan Tingkat I untuk jabatan struktural Eselon I.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2. Diklat Fungsional.
Diklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing.
3. Diklat Teknis.
Diklat Teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas Pegawai Negeri Sipil ( PP 101 Tahun
2000).

2.2.2. Pengertian Kompetensi
Kompetensi menurut Wibowo (2007:86) merupakan suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi
atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut. Oleh karena itu kompetensi merupakan karateristik yang
mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang
direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan
atau situasi.
Menurut Spencer dan Spencer dalam Wibowo (2007:87) kompetensi
merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara
berperilaku atau berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode
waktu cukup lama.
Menurut Mulyasa (2005:38), kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Selain itu kompetensi juga
dapat diartikan sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap dan
apreasiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.
Sedangkan Mathis dan Jackson (2001:238) mengartikan kompetensi
adalah karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan peningkatan kinerja
individu atau tim.
Dengan demikian maka kompetensi merupakan karakteristik dasar
kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut
sehingga terjadi peningkatan kinerja individu atau tim.

2.2.2.1. Karakteristik Kompetensi
Menurut Wibowo (2007:87) terdapat lima tipe karakteristik kompetensi,
yaitu meliputi:
1. Motif
Adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang
menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih
perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.
2. Sifat
Adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau
informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan ciri fisik
mompetensi seorang pilot tempur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3. Konsep diri
Adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya diri merupakan
keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap situasi
adalah bagian dari konsep diri orang.
4. Pengetahuan
Adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. Pengetahuan
adalah kompetensi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering gagal
memprediksi prestasi kerja karena gagal mengukur pengetahuan dan
keterampilan dengan cara yang sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan.
5. Keterampilan
Adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi
mental atau keterampilan kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual.

2.2.2.2. Model Kompetensi
Menurut Wibowo (2007:89) model kompetensi menjelaskan perilakuperilaku terpenting yang diperlukan untuk kinerja unggul dalam posisi, peran atau
fungsi yang spesifik, yang bisa terdiri dari beberapa atau berbagai kompetensi.
Terdapat beberapa model kompetensi, yaitu model kompetensi dibedakan menurut
kepentingannya, menjadi model kompetensi untuk leadership, coordinator,
experts, dan support.
Model kompetensi untuk leadership dan coordinator pada dasarnya sama
dan meliputi: komitmen pada pembelajaran berkelanjutan, orientasi pada
pelayanan

masyarakat,

berpikir

konseptual,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pengambilan

keputusan,

24

mengembangkan orang lain, standar profesionalisme tinggi, dampak dan
pengaruh, inovasi, kepemimpinan, kepedulian organisasi, orientasi pada kinerja,
orientasi pada pelayanan, strategi bisnis, kerja sama tim, dan keberagaman.
Model kompetensi untuk experts dan support pada dasarnya juga sama
dan meliputi: komitmen atas pembelajaran berkelanjutan, orientasi pada
pelayanan masyarakat, peduli atas ketepatan dan hal-hal detail, berpikir kreatif
dan

inovatif,

fleksibilitas,

standar

profesionalisme

tinggi,

perencanaan,

pengorganisasian dan koordinasi, pemecahan masalah, orientasi pada kinerja,
orientasi pada pelayanan, kerja sama tim dan keberagaman.
Sedangkan menurut Zwell dalam Wibowo (2007:90) kompetensi
dibedakan menjadi:
1