Rektor Minta Pemerintah Kaji Biaya Operasional.
~-~t~~cID
JV IED IA IN 1)~"?~~ESIA
._--_
-:
(-
---_ _._._._--_
C ) Senin
" '1
_-_
--
QPONMLKJIHGFEDCBA
_
__ _ . __ __ ._._
_
..
0
C \ Selrisa
2· -· -3· --· · 4
._ ._ .
_
•..
Rabu
56· · · · :,· ·
•
0
Kemis
8
\ . ~.~. . . . . . . . ~ ~ ~ ~ : ?
21
22
~ = 2 ! . ~ ~ . _ O ~ :.?
__. Q ~ ~ I ·e:--.:.:A:.,:p.r
.
.. (::~.:.~) M ei
o
" '- "
23
C.:.·::::.'
Jumat
10
9
:~ :~
lJ
•..'
( :.::~:
..)
Sabtu
...
26
C:..•
):_J
J lJ n
()
@
11
27
::.,
=
.:
:;;;:
_
Rektor Minta
Pemerintah Kaji
iaya Operasional
P e m e r in t a h
s e la m a
P T N . B e rb e d a
in i c u m a m e n u t u p i
dengan
Jepang
K
A L A N G A Nakadem isi m enyam but
baik
ditundanya
penge-
sahan
R ancangan
U ndang-U ndang
P endidikan
T inggi (R U U P T ) m enjadi undang-undang
hingga A gustus
m endatang.
D alam
w aktu itu, pem erintah
kurun
dim inta
untuk m endalam i pasal-pasal
yang belum jelas, khususnya
yang m engatur peran dan kontribusi pem erintah
terhadap
perguruan tinggi.
D em ikian diungkapkan
sejum lah rektor perguruan tinggi
negeri (P T N ) dan perguruan
tinggi sw asta (P T S ) terkait dengan penundaan
pengesahan
R U U P T di Jakarta, kem arin.
M enurut
R ektor Institut
T eknologi
B andung
(IT B )
A khm aloka,
ada pasal-pasal
yang belum terlalu m enjelaskan kategorisasi P T N , seperti
otonom terbatas dan otonom
penuh di dalam R U U P T .
"K ategorisasi itu harus rnem perjelas seberapa besar peran
pem erintah
dalam pernbiayaan operasional
P T N untuk
setiap kategori. Itu kan satu
poin yang jadi perdebatan selam a ini. L agi pula, kalau tidak
terperinci dan jelas, saya kha-
I( lip
7 0 0 /0, b a h k a n
8 0 0 /0.
w atir ujung-ujungnya
bakal
m em beratkan
m ahasisw a,"
kata dia lew at sam bungan
telepon.
Itu penting m engingat peran
pem erintah
gun a m enutupi
biaya operasional P T N m asih
am at m inim bahkan jauh lebih
sedikit ketim bang di negaranegara A sia lain.
"D i Jepang pem erintahnya
m em bantu
pem biayaan
operasional P T N hingga 70% dan
di M alaysia 80% , sedangkan
pem erintah Indonesia selam a
ini hanya m enutupi 30% biaya
operasional
m ahasisw a
ngan pihak
D engan
ayaan itu,
b ia y a o p e r a s io n a l
yang m encapai
M a la y s ia h in g g a
SIDIK PRAMONO
3 0 0 /0
P T N . S isanya dari
dan kerja sam a deketiga," ujarnya:
kom posisi pernbitak m engherankan
"H anya pem erintah
belum
m em perjelas
apakah status
badan hukum dalam R U U P T
tersebut secara otom atis akan
m em bebankan
status otonom
kepada perguruan
tinggi tersebut dan seberapa besar otonom inya. K ategorisasi inilah
yang m asih rancu dan belum
terperinci
dipaparkan
pada
R U U . B agi saya yang penting,
jangan m em beratkan
biaya
pendidikan m ahasisw a."
Dibedakan
H al sam a diutarakan
dari
kalangan P T S . R ektor U niversitas M uham m adiyah
P rof D r
H A M K A , S uyatno, berharap
pem erintah bisa m em bedakan
ketentuan pem biayaan m ahasisw a di P T N dan P T S . S alah
satunya tentang ketentuan rnahasisw a yang hanya dibebani
sepertiga
dari sem ua biaya
operasional universitas.
"P oin itu sebaiknya
tidak
diberlakukan untuk P T S . K am i
apabila P T N m enutupi biaya
operasional
dari m asyarakat
yang notabene
m ahasisw a.
"P em biayaan inilah yang harus diperjelas pem erintah agar
m ahasisw a bisa kuliah di P T N
dengan biaya terjangkau."
P erlunya kategorisasi
PTN
(P T S ) berbeda
dengan P T N
dalam R U U P T yang jelas juga
yang m em ang disokong bantudisam paikan R ektor U niversian finansial pem erintah. K am i
tas H asanuddin Idrus A P atu- • harus m em biayai sendiri serusi. M enurut dia, dalam R U U gala biaya operasional karni,"
P T saat ini, m em ang ada kesem ucap S uyatno. (*/B ay/H -l)
patan bagi P T N untuk m em ilih
status badan layanan um um
sidikpr
(B L U ) atau badan hukum .
@mediaindonesia.com
i n g H um
a
5
U n pad
2 0 1 2
__ .
.
JV IED IA IN 1)~"?~~ESIA
._--_
-:
(-
---_ _._._._--_
C ) Senin
" '1
_-_
--
QPONMLKJIHGFEDCBA
_
__ _ . __ __ ._._
_
..
0
C \ Selrisa
2· -· -3· --· · 4
._ ._ .
_
•..
Rabu
56· · · · :,· ·
•
0
Kemis
8
\ . ~.~. . . . . . . . ~ ~ ~ ~ : ?
21
22
~ = 2 ! . ~ ~ . _ O ~ :.?
__. Q ~ ~ I ·e:--.:.:A:.,:p.r
.
.. (::~.:.~) M ei
o
" '- "
23
C.:.·::::.'
Jumat
10
9
:~ :~
lJ
•..'
( :.::~:
..)
Sabtu
...
26
C:..•
):_J
J lJ n
()
@
11
27
::.,
=
.:
:;;;:
_
Rektor Minta
Pemerintah Kaji
iaya Operasional
P e m e r in t a h
s e la m a
P T N . B e rb e d a
in i c u m a m e n u t u p i
dengan
Jepang
K
A L A N G A Nakadem isi m enyam but
baik
ditundanya
penge-
sahan
R ancangan
U ndang-U ndang
P endidikan
T inggi (R U U P T ) m enjadi undang-undang
hingga A gustus
m endatang.
D alam
w aktu itu, pem erintah
kurun
dim inta
untuk m endalam i pasal-pasal
yang belum jelas, khususnya
yang m engatur peran dan kontribusi pem erintah
terhadap
perguruan tinggi.
D em ikian diungkapkan
sejum lah rektor perguruan tinggi
negeri (P T N ) dan perguruan
tinggi sw asta (P T S ) terkait dengan penundaan
pengesahan
R U U P T di Jakarta, kem arin.
M enurut
R ektor Institut
T eknologi
B andung
(IT B )
A khm aloka,
ada pasal-pasal
yang belum terlalu m enjelaskan kategorisasi P T N , seperti
otonom terbatas dan otonom
penuh di dalam R U U P T .
"K ategorisasi itu harus rnem perjelas seberapa besar peran
pem erintah
dalam pernbiayaan operasional
P T N untuk
setiap kategori. Itu kan satu
poin yang jadi perdebatan selam a ini. L agi pula, kalau tidak
terperinci dan jelas, saya kha-
I( lip
7 0 0 /0, b a h k a n
8 0 0 /0.
w atir ujung-ujungnya
bakal
m em beratkan
m ahasisw a,"
kata dia lew at sam bungan
telepon.
Itu penting m engingat peran
pem erintah
gun a m enutupi
biaya operasional P T N m asih
am at m inim bahkan jauh lebih
sedikit ketim bang di negaranegara A sia lain.
"D i Jepang pem erintahnya
m em bantu
pem biayaan
operasional P T N hingga 70% dan
di M alaysia 80% , sedangkan
pem erintah Indonesia selam a
ini hanya m enutupi 30% biaya
operasional
m ahasisw a
ngan pihak
D engan
ayaan itu,
b ia y a o p e r a s io n a l
yang m encapai
M a la y s ia h in g g a
SIDIK PRAMONO
3 0 0 /0
P T N . S isanya dari
dan kerja sam a deketiga," ujarnya:
kom posisi pernbitak m engherankan
"H anya pem erintah
belum
m em perjelas
apakah status
badan hukum dalam R U U P T
tersebut secara otom atis akan
m em bebankan
status otonom
kepada perguruan
tinggi tersebut dan seberapa besar otonom inya. K ategorisasi inilah
yang m asih rancu dan belum
terperinci
dipaparkan
pada
R U U . B agi saya yang penting,
jangan m em beratkan
biaya
pendidikan m ahasisw a."
Dibedakan
H al sam a diutarakan
dari
kalangan P T S . R ektor U niversitas M uham m adiyah
P rof D r
H A M K A , S uyatno, berharap
pem erintah bisa m em bedakan
ketentuan pem biayaan m ahasisw a di P T N dan P T S . S alah
satunya tentang ketentuan rnahasisw a yang hanya dibebani
sepertiga
dari sem ua biaya
operasional universitas.
"P oin itu sebaiknya
tidak
diberlakukan untuk P T S . K am i
apabila P T N m enutupi biaya
operasional
dari m asyarakat
yang notabene
m ahasisw a.
"P em biayaan inilah yang harus diperjelas pem erintah agar
m ahasisw a bisa kuliah di P T N
dengan biaya terjangkau."
P erlunya kategorisasi
PTN
(P T S ) berbeda
dengan P T N
dalam R U U P T yang jelas juga
yang m em ang disokong bantudisam paikan R ektor U niversian finansial pem erintah. K am i
tas H asanuddin Idrus A P atu- • harus m em biayai sendiri serusi. M enurut dia, dalam R U U gala biaya operasional karni,"
P T saat ini, m em ang ada kesem ucap S uyatno. (*/B ay/H -l)
patan bagi P T N untuk m em ilih
status badan layanan um um
sidikpr
(B L U ) atau badan hukum .
@mediaindonesia.com
i n g H um
a
5
U n pad
2 0 1 2
__ .
.