Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Budidaya Di Jawa Tengah.

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
DI JAWA TENGAH
Diah Asmanah1, Budiono2, Wawan Hermawan3
1)

Mahasiswa MET, 2) Ketua Pembimbing, 3) Anggota Pembimbing

Abstrak. Potensi perikanan yang terdapat di Jawa Tengah menjadi catatan sendiri dalam upaya untuk
meningkatkan peran yang lebih besar terhadap perekonomian Jawa Tengah. Selain hal tersebut,
sumberdaya manusia yang bergerak disektor perikanan mempunyai prospek untuk dikembangkan.
(Abdul Kohar M, 2003). Propinsi Jawa tengah diibaratkan seperti “raksasa yang sedang tidur” karena
dengan potensi perikanan yang sangat besar dan didukung dengan sumber daya alam yang besar tetapi
produksi dari sektor perikanan masih sangat kecil sehingga perlu adanya kebijakan yang dapat
mendorong untuk meningkatkan produksi perikanan khususnya subsektor perikanan budidaya di Jawa
Tengah dan secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani
ikan atau pembudidaya ikan dan juga akan meningkatkan tingkat konsumsi ikan yang masih dibawah
standar nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang
berpengaruh terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya di Jawa Tengah. Metode yang
digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglass. Dan data yang digunakan adalah data panel dari

tahun 2005-2009.
Hasil analisis cobb douglass menunjukkan bahwa estimasi model fungsi produksi yaitu : LnProd =
4,040 + 0,045LnPpk + 0,319lnBnh + 0,275LnLl + 0,409LnProd_rtp dan koefisien determinasi sekitar
0,725 menjelaskan bahwa persentase dari variabel independen mempengaruhi variabel dependen
sebesar 72%. Dan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel pupuk, benih, luas lahan, dan
produktivitas rtp berpengaruh positif terhadap produksi perikanan budidaya diterima.
Keyword : aquaculture production, cobb douglass,

I. Introduction/Pendahuluan
Pembangunan perikanan budidaya mempunyai peluang yang sangat besar dilihat dari
lingkungan strategis dan potensi sumberdaya yang tersedia, yakni berupa peningkatan
jumlah penduduk dunia yang membutuhkan semakin banyak penyediaan ikan, pergeseran
pola konsumsi masyarakat dunia ke produk perikanan, tuntutan penyediaan makanan
bermutu tinggi dan memenuhi syarat kesehatan, keunggulan komparatis terhadap pasar
dunia karena letaknya yang relatif dekat dengan negara tujuan ekspor seperti Jepang, dan
memiliki potensi sumber daya lahan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara
optimal. (KKP, 2009). Peluang pengembangan perikanan budidaya sangat terbuka lebar,
baik dilihat dari sisi potensi sumberdaya yang cukup besar dan belum sepenuhnya
dimanfaatkan, maupun dan sisi permintaan pasar. Dari sisi potensi sumberdaya lahan yang
tersedia, Propinsi Jawa Tengah dengan garis pantai yang mencapai 828,8 Km dan ditunjang

dengan kondisi iklim tropisnya sangat memungkinkan untuk pelaksanaan aktivitas usaha
pembudidayaan ikan sepanjang tahun, serta memiliki potensi sumberdaya lahan budidaya
laut yang diperkirakan mencapai 4000 Ha, yang sampai saat ini pemanfaatannya masih
dalam tahap uji coba. Sadar akan potensi perikanan yang cukup besar, Provinsi Jawa
Tengah (Jateng) terus pacu peningkatan produksi ikan, khususnya melalui budidaya.
Sejumlah daerah di Jateng menunjukkan hasil positif dalam mendongkrak produksi
perikanan. Contohnya kampung lele di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit Kabupaten
Boyolali, desa nila di Kecamatan Polanharjo Klaten, kampong gurame di eks Karesidenan

2

Banyumas, budidaya rumput laut di Brebes, serta akan menyusul kampong Patin di
Banyubiru Semarang. (Dinpi, ……). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya di
Jawa Tengah.

II.

Literature Review/Kajian Literatur
Perikanan seperti halnya sektor ekonomi lainnya, merupakan salah satu aktivitas yang
memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan suatu bangsa. Sebagai salahsatu sumberdaya

alam yang bersifat dapat diperbaharui (renewable), pengelolaan sumberdaya ini
memerlukan pendekatan yang bersifat menyeluruh dan hati-hati (Fauzi, 2004) Menurut
Sukirno (2003), fungsi produksi adalah kaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi dikenal sebagai input dan jumlah produksi
sebagi output. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Q = f ( K, L, R, T)…………………………………….(2.2)
Dimana : K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja, R adalah kekayaan
alam, dan T adalah teknologi yang digunakan. fungsi produksi umum untuk setiap proses
produksi yang ditandai oleh eksternalitas dan masukan nonhomogen dapat diberikan oleh:
Q = F (V, M)
di mana V adalah vektor input k dan M adalah matriks kxp momen karakteristik distribusi
elemen input yang sesuai dari V. misalnya, untuk Vi, faktor input ith,
,
, …… h,
,
adalah p saat menggambarkan distribusi ukuran Vi. M bukanlah sebuah matriks konstan.
jika M adalah konstan sehubungan dengan tingkat output, maka asumsi Input homogen dan
fungsi produksi konvensional, Q = F (V) akan diganti Q = F (V, M).
fungsi Q = F (V, M) di atas mengatakan bahwa dari periode waktu ke periode waktu
sebagai nilai-nilai vektor dalam perubahan M, bahkan tanpa perubahan apapun dalam

tingkat V, tingkat output Q akan berubah (Huang dan Lee, 1976). Fungsi Cobb – Douglass
adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana
variabel yang satu disebut variabel dependen, yang dijelaskan, (Y), dan yang lain disebut
variabel independen, yang menjelaskan,(X). penyelesaian hubungan antara Y dan X adalah
biasanya dengan cara regresi dimana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X.
Dengan demikian, kaidah – kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian
fungsi Cobb Douglass. Secara matematik, fungsi Cobb Douglass dapat dituliskan seperti
persamaan (7.1)
Y=
…..
eu …………………(2.4)
Y=

eu ………………………………………..(2.5)

(Soekartawi, 1994)

III.

Methods/Metode

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan analisis
Deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Metode analisis kualitatif memaparkan
pembahasan deskriptif terhadap variabel yang diteliti berdasarkan data sekunder dan studi
literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Metode analisis kuantitatif
menggunakan model ekonometrika Ordinary Least Square (OLS) berdasarkan kerangka

3

model penelitian yang ditentukan dalam persamaan regresi. Untuk menguji pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen digunakan metode Regresi Data Panel.
Model penelitian yang ditentukan dalam persamaan regresi diharapkan memenuhi kriteria
statistik (angka R2, Statistik F, uji t) dan asumsi-asumsi klasik (multikolinearitas,
heterokedastisitas, dan autokolerasi) sehingga menghasilkan estimator yang linear tidak
bias dengan varian yang minimum (Best Linear Unbiased Estimator = Blue).
Kemudian model yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
lnProd = β0+β1lnPpk1t+β2lnbnh2t+β3lnLl3t+β4lnProd_rtp4t+ εit
Keterangan : Prod = Produksi Perikanan Budidaya, Ppk = jumlah pupuk yang digunakan,
bnh = jumlah benih yang ditanam, Ll = Luas Lahan budidaya, Prod_rtp4 = Produktivitas
RTP budidaya (Produksi Budidaya/RTP Budidaya), β0 = konstanta,


IV.

Result and Discussion/ Hasil dan Pembahasan
Metode yang digunakan adalah Common Effect yaitu dianggap bahwa semua
kabupaten/kota mempunyai karakteristik yang sama dalam usaha budidaya perikanan.
Hasil estimasi model penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi produksi perikanan
budidaya di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan metode Fixed Effect (FE) adalah
sebagai berikut :
LnY
=
4,040
+
0,045LnPpk
+
0,319LnBnh
+
0,275LnLl
+
0,409LnProd_rtp.......................................................................(4.1)
t-stat

(5,08)
(1,28)**
(5,33)*
(5,40)*
(5,22)*
R2 = 0,725, F-statistik = 123,07, *) = signifikan pada α = 1%, **) = signifikan pada α =
10%. Nilai koefisien determinasi (R2) hasil regresi sebesar 0,725 berarti garis regresi dapat
menjelaskan sebesar 72% sedangkan sisanya sebesar 28% dijelaskan oleh variabel
pengganggu yang tidak dimasukkan dalam persamaan model penelitian. Berdasarkan hasil
regresi model penelitian diketahui F-Hitung sebesar 123,07 lebih besar dibandingkan
dengan F-tabel sebesar 3,47 pada tingkat signifikansi 99 % sehingga menolak hipotesis H0
dan menerima hipotesis Ha. Dengan demikian variabel pupuk, benih ikan yang ditanam,
luas lahan, dan rasio produksi dan RTP budidaya yang digunakan secara bersama-sama
mempengaruhi variabel produksi perikanan budidaya. Keputusan menolak atau menerima
H0 adalah jika nilai t hitung > t ktitis maka Ho ditolak atau menerima Ha dan jika nilai t
hitung < t ktitis maka Ho diterima atau menolak Ha. Hasil pengujian masing-masing
variabel independen terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2. Hasil Uji Signifikansi t-Statistik
Variabel
DF

α
t-tabel t-hitung
Kesimpulan
LnPpk
128
10%
1,65
1,28
Positif dan tidak signifikan
LnBnh
128
1%
2,61
5,33
Positif dan signifikan
LnLl
128
1%
2,61
5,40

Positif dan signifikan
LnProd_rtp
128
1%
2,61
5,22
positif dan signifikan
Dari hasil estimasi didapatkan bahwa variabel benih ikan, pupuk, luas lahan, dan
Produktivitas RTP Budidaya berpengaruh positif terhadap variabel produksi perikanan

4

budidaya tetapi hanya variabel pupuk yang tidak signifikan terhadap produksi perikanan
budidaya.

V.

Conclusion/Kesimpulan
1. Produksi perikanan budidaya di kabupaten/kota di Jawa Tengah dipengaruhi oleh
jumlah pupuk, jumlah benih ikan yang ditanam, luas lahan budidaya, serta rasio antara

produksi perikanan budidaya dan jumlah RTP budidaya berpengaruh positif terhadap
peningkatan produksi perikanan budidaya.
2. Jumlah benih ikan yang ditanam, luas lahan budidaya, serta rasio antara produksi
perikanan budidaya dan jumlah RTP budidaya berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya.
3. Jumlah pupuk yang digunakan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
peningkatan produksi perikanan budidaya.

VI.

Acknowledgement/Ucapan Terima kasih
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bp. Dr. Budiono, SE, MA dan Bp. Wawan Hermawan, SE, MT yang telah memberi
masukan dan bimbingan kepada penulis sehingga karya ini bisa selesai
2. Program Pasca sarjana Magister Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
3. Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan yang diberikan kepada penulis

VII.


References/Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Effendi, Irzal. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta
Fauzi, Akhmad, 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan : Teori dan
Aplikasi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fauzi, Akhmad, 2010. Ekonomi Perikanan : Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan
IV. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Kohar, Abdul dan Wibowo, Bambang Argo. 2011. Dampak Pengembangan Perikanan
Budidaya Terhadap Penurunan Kemiskinan, Peningkatan Pendapatan dan
Penyerapan Tenaga Kerja di Jawa Tengah. Makalah. Jakarta
Kuncoro, Mudrajad, 2006. Pembangunan Ekonomi : Teori , Masalah, dan Kebijakan.
Edisi Keempat. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 2010. Ekonomika Pembangunan : Masalah,
Politik . Edisi Kelima. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Kebijakan

dan

5

Kusumastanto, T dan Hiariey, J. 2004. Pengembangan Bisnis Perikanan Dalam Rangka
Pemulihan Ekonomi Bangsa. Jurnal Ichthyos, Vol 3 No. 2, 45-50.
Lizarondo, Maura. S and Kee Chai Chong. Input Output Relationships of Phillipine
Milkfish Aquaculture. Aquaculture Economics Research In Asia. 1982
Mankiw, Gregory, 2003. Macroeconomics 5th (Terjemahan) . Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta
Muljarijadi, Bagdja. 2011. Pembangunan Ekonomi Wilayah : Pendekatan Analisis
Tabel Input Output. Unpad Press, Bandung.
Nachrowi D dan Usman, Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis.
Ekonometrika : Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Ramli, M. 2009. Perkembangan Perikanan Budidaya dan Kontribusinya di Sektor
Pertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Jurnal
Perikanan dan Kelautan 14,1 : 93-103
R. Sukanto dan Pradono. 1993. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi. Edisi 2.
BPFE. Yogyakarta.
Samuelson, A, Paul dan Nordhaus, D William. 2001. Macroeconomics 17th Edition
(Terjemahan). Penerbit PT. Media Global Edukasi, Jakarta.
Sastrawidjaja. Manadiyanto. Dan Tajerin, 2010. Dinamika Keterkaitan Kelautan dan
Perikanan Dalam Perekonomian Indonesia, 1995-2—5 : Pendekatan Rasmussen’s
Dual Criterion. Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Vol
: 5 No.1.
Setiawati, Wiwit, 2006, Analisis Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi
Industri Pengasapan Ikan di Kota Semarang (Tesis). Semarang
Smith, R. Ian. Microeconomics of Existing Aquaculture Production System : Basic
Concepts and Definitions. Aquaculture Economics Research In Asia. 1982
Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori dan Aplikasi. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi, 1994. Teori Ekonomi Produksi. Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi
Cobb Douglass. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soemokaryo, Soepanto, 2001. Model Ekonometrika Perikanan Indonesia : Analisis
dan Simulasi Kebijakan Pada Era Liberalisasi Perdagangan. Penerbit Agritek,
Malang.
Sofia, Leila Ariyani, 2008. Analisis Ekonomi Usaha Perikanan Tangkap di Perairan
Laut Kabupaten Kotabaru, Al’ulum vol.35 No.1 16-22.
Sukadi, Fatuchri M. 2002. Peningkatan Teknologi Budidaya Perikanan. Jurnal
Ichtiologi Indonesia Vol.2, No. 2, 60-66.
Sukirno, Sadono, 1985. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijaksanaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Suparmoko. 1997. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan
Teoritis). BPKE. Yogyakarta.

6

Sutikno dan Maryunani. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam. BPFE UNIBRAW.
Malang.
Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C, 2006. Economics Development. 8th Edition
(Terjemahan). Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tripathi, S.D and Ranadhir, M. An Economic Analysis of Composite Fish Culture In
India. Aquaculture Economics Research In Asia. 1982
Widarjono, Agus,2007. Ekonometrika : Teori dan Aplikasi. Penerbit Ekonisia,
Yogyakarta.
Widodo, Johanes dan Suadi, 2008. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut. Penerbit
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.