KOLESI'EROL H I G H - D E N S I T Y U W P R O ~ SETELAH

PERUBAHAN KADAR KOLESI'EROL H I G H - D E N S I T Y U W P R O ~
SETELAH SENAM POC@POCO

CHANGE IN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESIEROL LEWL
AFTER POCOIPOCO DANCE
Abshoct. The acute and chronic eflects of endurance exercise on parameters pertinent to
blood lipid profiles have been extensively studied and reviewed. m e prepomikrance of

evidence available would suggest that endurance exercise transiently increases high-density
lipoprotein cholesterol with concomitant alteration in total cholesterol and tngiycenendes.
Zk
major aim of the present study was to determine the eflect of POCO-PocoDance On High
Density Lipoprotein Cholesterol Level. Subjects were divided into 2 groups :A) POCO-POCO
Dance Group; B) Control group which received no exercise training. Yenotu blood samples
were obtained at rest and immediately afer Poco-Poco Dance. h t a showed that highdensity lipoprotein cholesterol rose significantly in the Poco-Poco Dance Group @om 39.3
0.4 to 40.7 f 4.0 m f A ; PCO. 05) in response to Poco-Poco Dance. It is therefre concluded
that The Poco-Poco Dance induces alterations in blood lipid profiles.

Key worh :Poco-Poco Dance, exercise, high density lipoprotein cholesterol

PENDAHULUAN

Penelitian menunjukkan bahwa tingginya insiden penyakit jantung koroner
(PJK) berhubungan erat dengan tingginya
kadar kolesterol total, trigliserida dan
kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL)
dan rendahnya kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) dalam darah ( I J ) .
Para ahli penyakit jantung mengingatkan
pentingnya prevensi sekunder penyakit
jantung yaitu dengan cara menurunkan
berat badan bagi penderita gemuk, diet
rendah garam dan lemak, berhenti merokok dan melakukan olahraga teratur O).
Pendekatan non-farmakologik ini semakin
populer dikembangkan terutama di negaranegara maju dalam upaya penanganan beberapa jenis penyakit yang mengacu pada
prinsip back to nature.
I

Fakultas Kedokteran Universitas Sarnratulangi, Manado

Telah banyak disadari oleh masyarakat bahwa seorang yang berlatih fisik
yang secara teratur, kecil kemungkinannya
untuk mendapat PJK dibanding dmgan

mereka yang kurang aktif. Meskipun latihan fisik dapat menunjukkan efek proteksi
terhadap PJK namun mekanisme yang pasti belum dipahami sepenuhnya O). Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa aktivitas fisik yang tergolong olahraga aerobik (senam aerobik, bersepeda,
renang, jogging) dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol,
memperbaiki kadar gula darah, meningkatkan kolesterol HDL(~*'$~).

Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 32, No. 1 , 2004: 43-48

Di Indonesia, penelitian yang menggunakan tarian sebagai modalitas latihan
dilakukan di Bali di mana peneliti memilih
tari Baris sebagai bentuk aktivitas fisik.
Hasil r~lenunjukkan bahwa pembebanan
3kut Jan kronis (selama 3 bulan) dengan
talian Raris dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol
LDL serta total kolesterol (7).
Sulawesi Utara memiliki banyak
asset budaya kesenian, di antaranya ialah
Senam Poco-Poco. Pengamatan menunjukkan bahwa dilihat dari pembebanan terhadap jantung, senam Poco-Poco ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan senam
lainnya dan dapat digolongkan sebagai

senam aerobik karena kontinuitas serta melibatkan banyak kelompok otot yang berkontraksi. Melihat beban atau intensitas
latihan yang cukup besar yang dimiliki
senam Poco-Poco, dapat dikatakan senam
ini dapat disetarakan dengan tari Baris dari
Bali dalam ha1 efek yang ditimbulkannya
pada beberapa parameter fisiologis tubuh.
Senam Poco-Poco ini sudah dimassalkan sejak beberapa tahun lalu namun
belum ada penelitian yang menguak peran
senam Poco-Poco ini terhadap beberapa
komponen kesegaran jasmani dan beberapa
parameter fisiologis tubuh lainnya. Oleh
karena itu penelitian ini dirancang untuk
mengetahui pengaruh senam Poco-Poco
terhadap salah satu faktor resiko PJK yaitu
kolesterol HDL.

BAHAN DAN METODA

Sebelum penelitian dilaksanakan,
telah diajukan permohonan persetujuan

dari Komisi Etik Kedokteran 1;akultas Kedokteran Universitas Sam Ratu~ngi.Jenis
penelitian adalah eksperimental laboratoris
dengan rancangan randonzi.secl control
group pre test-post test.

Enam puluh orang coba (subjek) wanita sehat berusia antara 30-50 tahun secara sukarela dilibatkan dalam penelitian
ini. Sebelumnya, dijelaskan tentang prinsip, maksud dan teknik pelaksanaan tes ini
pada orang coba diberikan lembar persetujuan mengikuti penelitian (Informed
Consent). Satb minggu sebelum pelaksanaan pengukuran, diadakan pemeriksaan
kesehatan rutin. Bag1 mereka yang mempunyai gangguan penyakit atau pada pemeriksaan fisik terdapat gangguan muskuloskeletal, dikeluarkan dari penelitian ini.
Semua orang coba dinyatakan bebas dari
penggunaan obat yang dapat mempengaruhi metabolisme lemak; dan diet dipertahankan rendah lemak 48 jam sebelurn
penelitian. Orang coba dilarang minum alkohol serta dilarang merokok 72 jam sebelum penelitian.
Selanjutnya, orang coba dibagi dalam
dua kelompok masing-masing sebanyak 30
orang. Pembagian orang coba dalam kelompok ini berdasarkan perkiraan kasar
akan bentuk tubuh (berat dan tinggi badan)
serta usia. Kelompok pertama melakukan
senam Poco-Poco selama 30 menit di bawah arahan koreografer yang diiringi musik dan kelompok kedua sebagai kontrol
(tidak melakukan senam).


Identifikasi Variabel
Variable bebas (perlakuan) dari penelitian ini adalah senam Poco-Poco selama
30 menit dengan mengikuti koreografi
klasik yang dituntun oleh koreografer.
Sedangkan variabel tergantung adalah kadar kolesterol HDL, Denyut Jantung, dan Berat Badan.

Teknik Pengumpulan data
Sebelum melakukan senam PocoPoco, diambil data tinggi badan, berat badan, dan denyut jantung. Tahap pertama

dari senam Poco-Poco yaitu pemanasan
(warm-up) yang dilakukan selama 5 menit,
dan dilanjutkan dengan senam Poco-Poco
selama 30 menit. Di bawah arahan koreografer yang spesialis dalam bidang senam
Poco-Poco, kelompok perlakuan menampilkan senam ini secara berkesinambungan (non-stop) mencakup gerakan yang
terdiri dari 12 tingkatan dan berlangsung
selama 30 menit sesuai koreografi, serta
diiringi oleh musik. Di akhir aktivitas fisik,
dilakukan pemulihan (cool-down).


Analisis Darah
Contoh darah sebanyak 15 ml diambil di pembuluh darah lengan bawah, 15
menit sebelum senam (istirahat dalam
posisi duduk) dan segera setelah selesai
senam. Parameter kolesterol HDL dianalisis dengan menggunakan metode ensimatik (Reflotron, Boehringer Manheimm).

Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan
analisis of variance (ANOVA) 2 arah
(kontrol dan perlakuan). Bila hasil dari

ANOVA menunjukkan perbedaan yang
bermakna, analisis statistik dilanjutkan
dengan Tukey post-hoc untuk menentukan
nilai mana yang bermakna.

HASIL
Usia rata-rata orang coba antara Kelompok Senam Poco-Poco dan Kelompok
Kontrol menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. (39,l 0,l dan 39,4 1,l
tahun). Data menunjukkan bahwa terjadi

penurunan berat badan secara bermakna
sesudah Senam Poco-Poco dibanding sebelum Senam pada kelompok senam Poco-Poco (59,l
1,0 vs 58,6 & 0,9 kg;
P0,05).

+

+

Tabel 1 menunjukkan data nilai ratarata denyut jantung sebelum dan sesudah
senam Poco-Poco pada kelompok Senam
Poco-Poco dan kelompok Kontrol.

Tabel 1. Nilai Rata Rata Denyut Jantung Sebelum dan Sesudah Senam
Poco-Poco Pada Kelompok Senam Poco-Poco (N=30) dan Kelompok
Kontrol (N=30) (rerata f SE).
--

Parameter


Kelompok

Sebelum
Senam
Poco-Poco

Sesudah
Senam
Poco-Poco

-

Denyut
Jantung
(denyutan
per menit)

+

Senam Poco-Poco


91,6f2,1

114f2,0*

Kontrol

89,3 f 1,8

-

Keterangan :
meningkat stcara bennakna (P0,05) dalam ha1 denyut jantung istirahat
antara kelompok Senam Poco-Poco dan
kelompok Kontrol. Nilai rata-rata denyut
jantung sesudah senam Poco-Poco me2,l vs
ningkat secara bermakna (91,6
114 2,O denyutan per menit; P < 0,05)
dibandingkan dengan denyut jantung sebelum Senam Poco-Poco.


+

+

Nilai rata-rata kolesterol HDL pada
kelompok perlakuan dan kontrol, sebelum
dan sesudah Senam Poco-Poco dapat
dilihat pada Gambar 1. Sebelum Senam
Poco-Poco, data menunjukkan kadar kolesterol HDL tidak berbeda secara bermakna (P>0,05) antara kelompok Senam
Poco-Poco dan kelompok Kontrol. (39,3
0,4 dan 39,7
0,6 mg/dL; P > 0,05).
Setelah Senam Poco-Poco, terjadi peningkatan kadar kolesterol HDL secara bermakna (39,3 0,4 mg/dL vs 40,7
0,4

+

+

.


PEMBAHASAN
Terdapatnya penurunan berat badan
pada kelompok Senam Poco-Poco setelah
melakukan Senam Poco-Poco dari 59,l
+l,O kg menjadi 58,6+0,9 kg disebabkan
oleh keluamya keringat selama melakukan
Senam Poco-Poco. Secara fisiologis, pada
setiap aktivitas fisik yang cukup berat,
akan dimetabolisir sejumlah energi dengan
menghasilkan panas tubuh. Panas yang
dihasilkan ini diikuti oleh mekanisme fisiologis berupa pembuangan panas melalui
keringat. Penurunan berat badan setelah
aktivitas yang cukup berat dapat juga disebabkan oleh terjadinya pembakaran lemak dalam tubuh khususnya pada jaringan
adiposa (').

+

+

Gambar 1

mg/dL; P < 0,05) pada kelompok Senam
Poco-Poco.

Nilai Rata-rata Kolesterol HDL Sebelum dan Sesudah Senam Poco-Poco pada
Kelompok Senam Poco-Poco (SPP, N=30) dan Kelompok Kontrol (KON, N=30)
(reratafSE).

m
POST

I

SPP

KON

Keterangan :
SPP, Senam Poco-Poco; KON, Kontrol; PRE, sebelum Senam Poco-Poco; POST,
sesudah Senam Poco-Poco; *, meningkat secara bermakna (P