BAB 2 IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH - 02. Iman kepada Kitab-kitab Allah

BAB 2 IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Meningkatkan keimanan kepada

  2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Kitab-kitab Allah Kitab-kitab Allah

  2.2. Menyebutkan nama Kitab-kitab Allah SWT yang di turunkan kepada para Rasul

2.3. Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai Kitab Allah

  Dengan sifat kasih dan sayang-Nya, Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan kepada umat manusia agar dapat menjalani kehidupannya di dunia dengan ketenangan dan dapat menikmati kebahagiaan. Untuk itu Allah SWT memberikan pedoman dan petunjuk- petunjuknya yang diwahyukan kepada para rasul-Nya. Oleh para rasul, wahyu tersebut kemudian disampaikan kepada umat manusia.

  Wahyu-wahyu Allah SWT tersebut kemudian ada yang dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab, ada pula yang hanya lembaran-lembaran terpisah yang disebut suhuf. Sebagai umat Islam yang mempercayai keberadaan Allah SWT yang mempunyai sifat berfirman (kalam) maka kita wajib mempercayai pula keberadaan kitab-kitab yang telah diturunkan Allah SWT kepada para rasul-Nya tersebut. Untuk lebih memahami dan meningkatkan keyakinan akan kitab Allah SWT, ikutilah pembahasan berikut ini!

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT

  Iman kepada kitab Allah SWT berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurukan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya untuk dijadikan pedoman hidup manusia agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

  Bayangkan saja, seandainya manusia tidak mempunyai pedoman yang datangnya dari Allah SWT, tentu mereka tidak akan pernah mengetahui keberadaan, keesaan, dan keagungan Allah SWT. Mereka juga akan melakukan penyembahan yang sesat dan tindakan-tindakan sesuka hatinya. Tanpa kitab Allah SWT sudah pasti akan membuat umat manusia berada dalam kegelapan, ibarat orang yang berjalan mereka berjalan tanpa mengetahui arah dan tidak mempunyai tujuan. Apa yang terjadi? Tentu mereka akan tersesat.

  Perhatikan firman Allah SWT dalam QS. Al maidah ayat 16 :

  

ﻪ ـﹺﻧ ﺫ ﹾ ﹺﺈﹺﺑ ﹺﺭ ﻮـﻨ ﻟ ﺍ ﻰﹶ ﻟ ﹺﺇ ﺕﺎ ﻤﹸﻠ ﱡﻈﻟ ﺍ  ﻦﻣ  ﻢ ﻬ ﺟﹺﺮ  ﺨ ﻳ  ﻭ ﹺﻡ ﻼﺴﻟ ﹶ ﺍ ﹶ ﻞ ﺒ ﺳ   ﻪ ﻧ  ﺍ  ﻮ ﺿ ﹺﺭ  ﻊ ﺒ ﺗ ﺍ ﹺﻦ ﻣ ﷲﺍ ُ ﻪ ﹺﺑ ﻱﺪ ﻬ ﻳ

( : ) 16 ﺓ ﺪﺋ ﺎﳌ ﺍ

  ﹴ ﻢﻴ ﻘ  ﺘ  ﺴ ﻣ  ﻁﺍ ﺮ  ﺻ ﻰﹶ ﻟ ﹺﺇ ﻢﹺﻬﻳ  ﺪ ﻬ ﻳ  ﻭ

  Artinya : “Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya

  ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari

gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki

mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al Maidah : 16)

B. Nama-nama Kitab Allah SWT dan Rasul Penerimanya

  Abad 15 SM Abad 10 SM TAURAT

  TAbad 7 Abad 1 M ZABUR ahun 611-632M

  Nabi Musa

  INJIL

  Nabi Dawud

  AL QURAN a.s.

  Nabi Isa

  Muhammad SAW Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT di dunia ada 4 kitab, yaitu ditinjau dari segi masa turunnya, maka urutan keempat kitab itu adalah : Taurat, Zabur, Injil, dan Al Quran.

1. Kitab Taurat

  Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. diperuntukkan sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah SWT :

  ( : ) 2 ﺀ ﺍ ﺮ ﺳﻹﺍ ﻥ ﹶ ﻭ ﺪ ﺘ  ﻬ ﻳ ﻢ  ﻬﱠﻠ  ﻌ ﻟ ﹶ ﺏ ﺎ  ﺘ ﻜﹾ ﻟ ﺍ ﻰ ﺳﻮ ﻣ ﺎ ﻨ ﻴ   ﺗ ﺍ  ﺪﹶ ﻘ ﻟ ﹶ  ﻭ

  Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami berikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk., “ (QS Al Mukminun : 49 ).

  

ﹶ ﻥﻮﻴ ﹺﻧ ﺎﺑ ﺮ ﻟ ﺍ ﻭ ﺍ  ﻭ ﺩﺎ ﻫ  ﻦﻳ ﺬﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻮ ﻤﹶ ﻠ ﺳﹶ  ﺃ  ﻦﻳ ﺬﱠﻟ ﺍ ﹶ ﻥﻮﻴ ﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺍ ﺎ ﻬﹺﺑ ﻢﹸﻜ  ﺤ ﻳ ﺭ  ﻮ ﻧ ﻭ ﻯﺪ  ﻫ ﺎ ﻬﻴ ﻓ ﺓ ﹶ ﺍ  ﺭ  ﻮﺘ ﻟ ﺍ ﺎ ﻨ ﹾ ﻟ  ﺰ  ﻧ ﺃ ﹶ ﺎﻧ ﹺﺇ

( : ) 44 ﺓ ﺪﺋ ﺎﳌ ﺍ

  Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk

  

dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang

Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah,” (QS. Al Maidah : 44)

  Kitab taurat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa a.s. untuk bangsa Bani Israel (kaun Yahudi) agar mereka senantiasa berada dalam jalan kebenaran. Adapun pokok- pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat adalah sebagai berikut :

  1). Perintah yang mengesakan Allah. 2). Perintah menghormati kedua orang tua 3). Perintah mensucikan hari sabtu.

  4). Larangan menyembah patung/berhala. 5). Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia. 6). Larangan membunuh manusia 7). Larangan berbuat Zina 8). Larangan mencuri 9). Larangan menjadi saksi palsu 10). Larangan mengambil istri orang lain

2. Kitab Zabur Kitab Zabur diturunkan Allah kepada Nabi Dawud a.s. untuk kaum Yahudi.

  Firman Allah SWT :

  

ﺾ ﹴ ﻌ ﺑ  ﻰﻠ  ﻋ  ﻦ ﻴ ّﹺﻴ ﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺍ ﺾ  ﻌ ﺑ  ﺎ ﻨ ﻠ ﹾ ﻀﹶ ﻓ ﺪﹶ  ﻘ ﹶ ﻟ ﻭ ﹺﺽ  ﺭ َﻷﹾ ﺍ ﻭ ﺕﺍ  ﻮﻤﺴﻟ  ﺍ ﻲﻓ ﻦ  ﻤﹺﺑ ﻢﹶ  ﻠ ﻋﹶ  ﺃ ﻚﺑ  ﺭ  ﻭ 

( : ) 55 ﺀ ﺍ ﺮ ﺳﻹﺍ

  ﺍ ﺭ  ﻮ ﺑ ﺯ  ﺩ  ﻭﺍ  ﺩ ﺎ ﻨ  ﻴ  ﺗ ﺍ ﻭ 

  Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan

  sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada) Daud. “ (QS. Al Isra : 55).

  Kitab zabur berisi tentang nasihat, puji-pujian kepada Allah SWT, hikmah, zikir,doa, dan seruan Allah SWT agar orang-orang Yahudi mentaati syariat yang telah diajarkan Nabi Musa as.

  Salah satu pesan yang tertuang dalam Kitab Zabur adalah janji Allah SWT bahwa dunia ini akan diwarisi oleh orang-orang yang saleh. Firman Allah SWT :

  ( 105 : ﺀ ﺎﻴ ﺒ ﻧ ﻷﺍ ) ﹶ ﻥ ﻮ ﺤﻟ ﺎﺼﻟ ﺍ ﻱﺩﺎ  ﺒ ﻋ ﺎ ﻬﹸﺛ ﹺﺮ  ﻳ  ﺽ ﺭ َﻷﹾ ﺍ ﱠﻥﹶ ﺃ ﹺﺮ ﻛّﺬﻟ ﹾ ﺍ ﺪ ﻌ ﺑ  ﻦﻣ  ﹺﺭ  ﻮ ﺑ ﺰ ﻟ ﺍ ﻲﻓ ﺎ ﻨ  ﺒ  ﺘ ﻛ  ﹶ ﺪﹶ ﻘ ﻟ ﹶ ﻭ 

  Artinya : “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh

  Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.” (QS. Al Anbiya’ :

  105) 3.

   Kitab Injil Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s. hanya untuk kaum Nasrani.

  ( : ) 105 ﱘ ﺮ ﻣ ﺎﻴ ﹺﺒ ﻧ  ﻲﹺﻨ ﻠ ﹶ ﻌ  ﺟ  ﻭ  ﺏ ﺎ ﺘ ﻜﹾ ﻟ ﺍ ﻲﹺﻧ  ﺎ ﺗ ﺍ ﷲﺍ ِ  ﺪ ﺒ  ﻋ ﻲّﹺﻧ ﹺﺇ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ

  Artinya : “Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil)

  dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (QS. Maryam : 30)

  Secara umum kitab injil berisi tentang : D Perintah untuk kembali mengesakan Allah SWT D Membenarkan keberadaan kitab Taurat D Menghapus beberapa hukum dalam kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman D Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa as. yaitu Nabi

  Muhammad saw. (pejelasan ini juga terdapat dalam kitab Taurat) Firman Allah SWT :

  ﺓ ﺍ ﺭ  ﻮﺘ  ﻟ ﺍ ﻲﻓ  ﻢ ﻫ ﺪ ﻨ ﻋ ﺎﺑ ﻮ  ﺘ ﹾ ﻜ ﻣ ﻪ  ﻧ  ﻭ  ﺪﹺﺠ ﻳ ﻱﺬﱠﻟ  ﺍ ﻲّﻣ ﻷﹾ ُ ﺍ ﻲﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺍ ﻝ ﹶ ﻮ ﺳﺮ ﻟ ﺍ ﻥ ﹶ ﻮ ﻌ ﹺﺒ ﺘ ﻳ  ﻦ  ﻳ ﺬﱠﻟ ﺍ ( : ) 157 ﻑﺍ ﺮ ﻋﻷﺍ

  ﹺﻞ ﻴ ﹺﺠ ﻧ ِ ﻹﹾ ﺍ  ﻭ

  Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi (Nabi

  Muhammad) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang

  Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut agama Nasrani agar melaksanakan hukum-hukum Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. Firman Allah SWT :

   ﻢ ﻫ  ﻚﺌﻟ ﻭﹸﺄ ﻓ ﹶ ﷲﺍ ُ ﻝ ﹶ ﺰ  ﻧ ﹶ ﺃ ﺂ  ﻤﹺﺑ  ﻢﹸﻜ ﺤ ﻳ  ﻢﹶ ﻟ  ﻦ ﻣ ﻭ ﻪ  ﻴ ﻓ ﷲﺍ ُ ﻝ ﹶ ﺰ ﻧ  ﺃ ﹶ ﺂ  ﻤﹺﺑ ﹺﻞ ﻴ ﹺﺠ ﻧ ﻹﹾ ِ ﺍ ﹸﻞ ﻫﹶ ﺃ ﻢﹸﻜ   ﺤ ﻴ ﹾ ﻟ ﻭ  ( : ) 47 ﺓ ﺪﺋ ﺎﳌ ﺍ

  ﻥ ﹶ ﻮﹸﻘ ﺳﺎﹶ ﻔ ﹾ ﻟ ﺍ

  Artinya : “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa

  yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. “. (QS. Al Maidah :

  47).

4. Kitab Al Quran

  Kitab Al Quran merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci Al Quran diturunkan Allah SWT sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.

  ﻞ ﹶ ﻴ ﹺﺠ ﻧ ﻹﹾ ِ ﺍ ﻭ ﹶ  ﺓ ﺍ ﺭ  ﻮﺘ  ﻟ ﺍ ﻝ ﹶ ﺰ ﻧ  ﺃ ﹶ ﻭ ﻪ  ﻳ  ﺪ  ﻳ ﻦ  ﻴ ﺑ  ﺎ ﻤﻟ ﺎﹰ ﻗ ّﺪ ﺼ ﻣ ّﹺﻖ ﺤﹾ ﻟ ﺎﹺﺑ ﺏ ﺎ  ﺘ ﻜﹾ ﻟ ﺍ ﻚ  ﻴ ﻠ ﹶ ﻋ ﹶ  ﻝﺰ ﻧ 

  Artinya : “Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;

  membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”

  (QS. Ali Imran : 3) Kitab suci Al Quran diturunkan oleh Allah SWT untuk menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, firman Allah SWT :

  ﺍ ﺮ ﻳ ﺬ ﻧ ﲔﻤﹶ  ﻟ ﺎ ﻌ ﻠ ﹾ ﻟ ﻥﻮﹸﻜ ﹶ ﻴ ﻟ ﻩ ﺪ ﺒ ﻋ ﻰﹶ  ﻠ ﻋ ﹶ  ﻥﺎﹶ ﻗ ﺮ  ﹸﻔ ﻟ ﹾ ﺍ ﻝﺰ ﹶ ﻧ  ﻱﺬﱠﻟ ﺍ ﻙ  ﺭ ﺎ ﺒ ﺗ 

  Artinya : “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-

  Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,” (QS. Al Furqan : 1)

  Secara umum Pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam Al Quran antara lain adalah : 1). Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti ; mengesakan

  Allah SWT, meyakini malaikat-malaikat Allah SWT , meyakini kitab-kitab Allah, Rasul- rasul Allah, hari akhir dan takdir (qada dan qadar). 2). Akhlak (budi pekerti), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan budi pekerti mulia

  (akhlakul karimah) yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menghindari perilaku-perilaku yang tercela (akhlakul mazmumah). 3). Ibadah hal-hal yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti salat, zakat, puasa, haji, kurban, dan ibadah yang lainnya. 4). Muamalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan tata cara berhubungan dan menjalin kerja sama kepada sesama manusia dan lingkungan. 5). Tarikh (sejarah), yaitu kisah-kisah orang-orang dan umat terdahulu. Kisah-kisah di dalam

  Al Quran dimaksudkan agar menjadi pelajaran bagi umat manusia. Kisah-kisah itu menceritakan kisah para nabi, rasul, dan orang-orang yang saleh seperti Luqmanul Hakim dan Iskandar Zulkarnain yang harus diteladani. Di dalam Al Quran juga diceritakan kisah orang-orang yang ingkar kepada-Nya yang harus dihindari, seperti kisah Qarun dan Fir’aun, kaum Ad dan kaum Samud.

C. Kitab Allah SWT Sebagai Petunjuk Bagi Manusia

  Kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT kepada manusia melalui para utusan-Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa keberadaan manusia di muka bumi adalah karena diciptakan oleh Allah SWT, oleh karenanya hanya kepada-Nya manusia menyembah.

  ( : ) 56 ﺕﺎﻳ ﺭ ﺍ ﺬﻟ ﺍ ﻥ ﻭ ﺪ ﺒ ﻌ  ﻴ  ﻟ ﱠﻻﹺﺇ ﺲ  ﻧ ﻹﹾ ِ ﺍ  ﻭ ﻦﹺﺠﹾ ﻟ ﺍ  ﺖ ﹾ ﻘ ﻠ ﹶ  ﺧ ﺎ ﻣ  ﻭ

  Artinya : “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku “ (QS Adz Dzariat : 56).

  Allah SWT menciptakan manusia dengan penciptaan yang sempurna. Manusia diberi akal, hati nurani, dan nafsu agar menjadi makhluk yang menjadi khalifah di muka bumi. Berkaitan dengan hal ini, manusia diberi petunjuk dan pedoman bagaimana harus menjalalani kehidupannya di dunia agar tidak terjebak dengan hanya mengedepankan nafsu dan mengesampingkan akal dan hati nurani. Manusia yang hanya mengandalkan nafsu dan silau dengan kesenangan-kesengan duniawi akan menjadikan dunia sebagai ladang untuk bersenang-senang dan berfoya-foya melupakan hak-hak orang lain bahkan melupakan Allah SWT sebagai Tuhannya.

  Oleh karena itu Allah SWT memberikan pedoman yang berisi berisi hal-hal baik yang harus dilakukan dan meninggalkan hal-hal buruk atau tercela. Pedoman dan aturan ini tidak dimaksudkan untuk mengekang manusia, sebaliknya dimaksudkan agar kebahagiaan manusia di dunia ini menjadi sempurna.

  Kesempurnaan kebahagiaan yang dimaksud adalah manusia dapat merasakan kebahagiaan hidup tanpa mengganggu kebahagiaan kehidupan orang lain, bahkan diperintahkan agar sesama manusia dapat hidup berdampingan dan saling membahagiakan. Kebahagiaan di dunia semacam ini akan berlanjut menjadi kebahagiaan di akhirat.

  ﺏ ﺂ ﹴ ﻣ  ﻦ  ﺴ ﺣ ﻭ  ﻢ ﻬﹶ ﻟ ﻰ ﺑ ﻮﹸﻃ ﺕﺎ ﺤﻟ ﺎﺼﻟ ﺍ ﺍ ﻮﹸﻠ ﻤ ﻋ ﻭ ﺍ ﻮ ﻨ ﻣ  ﺍ َﺀ ﻦﻳ  ﺬﱠﻟ ﺍ

  Artinya : “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan

  tempat kembali yang baik.” (QS. Ar Ra’du : 29) D.

   Al Quran Sebagai Kitab Suci Umat Islam Al Quran merupakan kitab suci dari Allah SWT yang terjamin kemurniannya.

  Maksudnya, sejak awal diiturunkannya Al Quran sampai sekarang bacaan Al Quran dan isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan. Terhadap kemurnian Al Quran ini, Allah SWT telah menjamin sebagaimana tertuang dalam firman-Nya :

  ﻥ ﹶ ﻮﹸﻈﻓ ﺎ ﺤﹶ ﻟ ﻪ  ﻟ ﹶ ﺎﻧ ﹺﺇ ﻭ   ﺮ ﻛّﺬﻟ ﹾ ﺍ ﺎ ﻨ ﹾ ﻟ ﺰ ﻧ  ﻦ  ﺤ ﻧ ﺎﻧ ﹺﺇ

  Artinya :“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya kami pula yang memeliharanya “. (QS. Al Hijr : 9 ).

  Al Quran tidak hanya terjaga secara tertulis dalam mushaf seperti yang kamu lihat sehari-hari, namun Al Quran juga terjaga dalam hati dan pikiran para penghafal Al Quran yang jumlahnya jutaan.

  Dalam sejarah tercatat bahwa Al Quran tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23 tahun, 13 tahun di Makkah dan 10 tahun diturunkan setelah Rasulullah saw. hijrah ke Madinah.

  Jumlah surat di dalam Al Quran sebanyak 114 surat dengan perincian 86 surat diturunkan sebelum hijrah ke Madinah dengan sebutan surat Makiyah dan 28 surat setelah hijrah ke Madinah yang disebut surat Madaniyah.

  Sebagaimana telah dijelaskan secara rinci mengenai pokok-pokok isi Al Quran, kandungan atau isi dari Al Quran merupakan pedoman yang sempurna untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan manusia sepanjang jaman. Firman Allah SWT dalam ayat yang diturunkan terakhir, yakni surat Al Maidah ayat 3 :

  ﺎﻨ ﻳ ﺩ  ﻡ ﺎﹶ ﻠ  ﺳﹺﺈﹾ ﻟ ﺍ ﻢﹸﻜﹶ  ﻟ ﺖ ﻴ  ﺿ ﺭ ﻭ ﻲﺘ  ﻤ  ﻌ ﹺﻧ ﻢﹸﻜ  ﻴ ﻠ ﹶ ﻋ   ﺖ  ﻤ ﻤ ﺗ ﺃ ﹶ ﻭ   ﻢﹸﻜ ﻨ ﻳ ﺩ  ﻢﹸﻜﹶ ﻟ ﺖ ﹾ  ﻠ  ﻤﹾ ﻛﹶ ﺃ ﻡ  ﻮ  ﻴ ﻟ ﹾ ﺍ

  Artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan (QS. Al Maidah :

  kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

  3) Umat Islam yang menjadikan Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari sudah barang tentu akan menjadikan hidupnya terarah dan selamat sampai tujuan hidup yang sebenarnya, yakni bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Bahkan membaca Al Quran sudah mengandung keutamaan. Hadis Rasulullah saw. :

  ( ) ﻯﺬﻣ ﺮ ﺘ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ ﺎ ﻬﻟ ﺎﹶ ﺜ ﻣ  ﹶ ﺍ ﹺﺮ  ﺸ ﻌ ﹺﺑ ﹸﺔ ﻨ   ﺴ ﺤﹾ ﻟ ﺍ  ﻭ ﹲ ﺔ  ﻨ  ﺴ ﺣ  ﻪ ﻠ ﹶ ﻓ ﹶ ﱠﻞ ﺟ ﻭ ﺰ ﻋ ِ  ﷲﺍ ﹺﺏ ﺎ ﺘ ﻛ  ﻦﻣ ﺎﹰ ﻓ ﺮ   ﺣ ﹶ ﺃ ﺮ  ﻗ ﹶ ﻦ  ﻣ

  Artinya : “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, Allah SWT akan

  membalasnya dengan kebaikan dengan sepuluh kali lipat”. (HR. Tirmidzi)

  Dalam hadis yang lain Rasulullah saw. juga menjelaskan bahwa sebaik-bak orang adalah yang mau belajar Al Quran, baik belajar membaca, menulis, dan memahami artinya atau mengajarkan Al Quran.

  ( ) ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ  ﻪ  ﻤﱠﻠ  ﻋ ﻭ ﹶ ﻥﺃ ﺮ  ﹸﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻢﱠﻠ  ﻌ   ﺗ ﻦ  ﻣ ﻢﹸﻛ  ﺮ  ﻴ  ﺧ

  Artinya :” Manusia yang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkanya kepada orang lain “. (HR. Bukhari). Adapun keutamaan Al Quran terletak pada :

  ” Isi kandungannya lengkap sebagai pedoman kehidupan di dunia menuju kebahagiaan akhirat. ” Susunan bahasanya yang sangat indah tak tertandingi ” Membaca dan mendengarkannya merupakan ibadah, tak ada rasa jemu bagi para pembaca maupun pendengarnya. ” Menjadi penawar penyakit, terutama penyakit hati ” Membenarkan keberadaan kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu dan menyempurnakan hukum-hukumnya. ” Sebagai mukjizat Nabi Muhammad yang paling besar.

E. Perbedaan Kitab Dengan Suhuf

  Wahyu-wahyu Allah SWT yang diterima oleh para rasul, dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan berbentuk suhuf yang hanya berupa lembaran-lembaran terpisah. Namun keduanya, baik kitab maupun suhuf berisi Firman Allah yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul.

  Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya, sebagaimana firman Allah

  • 19 (

  ﻰﹶ ﻟ ﻭﹸﺄ ﹾ ﻟ ﺍ ﻒ ﺤﺼﻟ ﺍ ﻲﻔ ﹶ ﻟ ﺍ ﹶ ﺬ ﻫ ﱠﻥﹺﺇ . ﻰ ﺳﻮ ﻣ  ﻭ  ﻢﻴ ﻫﺍ  ﺮ  ﺑ ﹺﺇ ﻒ ﺤ ﺻ

  ) ﻰﻠ ﻋﻷﺍ :

  18

  Artinya :“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab Allah yang dahulu, (yaitu) Kitab Ibrahim dan Musa“. (QS Al A’la : 18 – 19 ). Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah adalah :

  1). Nabi Idris AS menerima suhuf sebanyak 30 suhuf 2). Nabi Syis AS menerima suhuf sejumlah 50 suhuf 3). Nabi Ibrahim AS menerima 10 suhuf 4). Nabi Musa AS menerima 10 suhuf

  Antara kitab dan suhuf mempunyai persamaan, yaitu sama-sama Firman Allah SWT yang diturunkan kepada para rasu-Nya, namun ada beberapa perbedaan antara kitab dan suhuf. Perbedaan itu antara lain adalah :

  SEGI PERBEDAAN KITAB SUHUF Isi Lebih lengkap

  Hukum dasar/ pokok-pokok saja

  Bentuk Dibukukan

  Berbentuk lembaran-lembaran saja

  Sifat berlakunya Berlaku lebih lama

  Berlaku hanya sesaat, untuk menjawab persoalan yang terjadi saat itu saja.