KATA PENGANTAR - Makalah Analisis Psikologi Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Air Mata Zahra” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dari Drs. Heriyanto, M. Pd. selaku dosen pembimbing. Akhirnya dengan segenap kemampuan, penulis telah mencurahkan pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan proposal ini. Namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan proposal ini dan semoga proposal ini bermanfaat.

  Jombang, 06 April 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman Halaman Judul Daftar Isi.............................................................................................................. ii

  Bab I Pendahuluan

  1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1

  1.2. Permasalahan

  1.2.1. Batasan Masalah........................................................................ 2

  1.2.2. Rumusan Masalah...................................................................... 2

  1.3. Tujuan Penelitian

  1.3.1. Tujuan Umum............................................................................ 2

  1.3.2. Tujuan Khusus........................................................................... 2

  1.4. Definisi Operasional............................................................................ 3

  Bab II Landasan Teori

  2.1. Psikologi.............................................................................................. 4

  2.2. Penokohan dan Karakter...................................................................... 4

  Bab III Metodologi Penelitian

  3.1. Jenis Penelitian..................................................................................... 5 3,2, Data dan Sumber Data......................................................................... 5

  3.3. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 5

  3.4. Analisis Data........................................................................................ 6 Daftar Pustaka...................................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN Psikologi lebIh membahas atau mengkaji sisi-sisi manusia dari segi yang

  bisa diamati. Mengapa? Karena jiwa itu bersifat abstrak sehingga tidak bisa diamati secara empiris, padahal objek kajian setiap ilmu harus dapat diobservasikan secara indrawi. Dalam hal ini “jiwa” atau “keadaan jiwa” hanya bisa diamati melalui gejala-gejalanya seperti orang yang sedih akan berlaku murung dan orang yang gembira akan tampak dari gerak-geriknya yang riang.

  Psikologi Sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya. Sebagaimana Sosiologi Refleksi, Psikologi Sastra pun mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Proyeksi pengalaman diri darn pengalaman hidup di sekitar pengarang, akan terproyeksi secara imajiner ke dalam teks sastra.

  Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologi, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika teks berupa drama ataupun prosa. Jatman (1985: 165) berpendapat bahwa karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Pertautan tak langsung, karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama yaitu kehidupan manusia. Psikologi dan Sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif.

  Berdasarkan latar belakang mengenai pertautan karya sastra dan psikologi secara fungsional sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Analisis Psikologi Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra”. Alasan peneliti memilih judul di atas untuk mengetahui gejala-gejala kejiwaan yang digambarkan penulis Azizah Hefni dalam tokoh-tokoh Air Mata Zahra. bersifat imajinatif.

  1.2. Permasalahan

  1.2.1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan untuk menghindari ketidaktepatan pada sasaran yang dimaksud, yaitu “Analisis Psikologi

  Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra” peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini khususnya pada aspek : a. “Analisis Psikologi Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra”

  b. Kajian Psikologi Sastra dengan pendekatan tekstual, yakni mengkaji aspek psikologi tokoh dalam cerpen Air Mata Zahra.

  1.2.2. Rumusan Masalah Dari uraian masalah yang telah peneliti sebutkan dapat dikemukakan beberapa permasalahan, adapun permasalahan di dalam penelitian ini adalah :

  a. Bagaimana gambaran perwatakan tokoh dalam cerpen Air Mata Zahra?

  b. Bagaimana sentuhan-sentuhan emosi yang digambarkan pengarang melalui dialog atau pemilihan kata dalam cerpen Air Mata Zahra?

  1.3. Tujuan Penelitian

  1.3.1. Tujuan Umum Secara umum penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang ekspresi kejiwaan tokoh-tokoh Air Mata Zahra. Melalui dialog ataupun pemilihan kata.

  1.3.2. Tujuan Khusus Penelitian dengan judul “Analisis Psikologi Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra” dapat dirinci dalam beberapa tujuan khusus sebagai

  a. Mengetahui gambaran perwatakan tokoh dalam cerpen Air Mata Zahra.

  b. Mengetahui sentuhan-sentuhan emosi yang digambarkan pengarang melalui dialog atau pemilihan kata dalam cerpen Air Mata Zahra.

1.4. Definisi Operasional

  Penelitian ini memuat beberapa istilah yang perlu didefinisikan. Definisi operasional yang dimaksud adalah : Analisis : adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dan sebagainya). Psikologi : adalah ilmu yang mengkaji gejala-gejala jiwa. Penokohan : adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Cerpen : adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam – suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk sebuah novel (Edgar Allan Poe dalam Jassin, 1961: 72)

  Air Mata Zahra : adalah sebuah judul cerpen karya Azizah Hefni yang ada dalam kumpulan cerpen Don’t Leave Me Alone.

BAB II LANDASAN TEORI Secara etimologi kata Psikologi berasal dari Bahasa Yunani Kuno Psyche dan Logos. Kata psyche berarti “jiwa, roh, atau sukma”, sedangkan

  kata logos berarti “ilmu”. Jadi, psikologi secara harfiah berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa (Chaer, 2003: 2).

  Psikologi Sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Begitu pula pembaca, dalam menanggapi karya juga tak akan lepas dari kejiwaan masing-masing. Bahkan, sebagaimana Sosiologi Refleksi, Psikologi Sastra pun mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan.

  Pada dasarnya, psikologi sastra akan ditopang oleh 3 pendekatan sekaligus. Pertama, pendekatan tekstual, yang mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra. Kedua, pendekatan reseptif – pragmatik, yang mengkaji aspek psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya yang dibacanya, serta proses resepsi pembaca dalam menikmati karya sastra. Ketiga, pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewat karyanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakatnya (Roekhan, 1990: 88).

2.2. Penokohan dan Karakter

  Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penggunaan istilah “karakter” (character) sendiri dalam berbagai literatur Bahasa Inggris menyaran pada 2 pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan, dan sebagai sikap, ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut (Stanton, 1965: 17).

  Dengan demikian character dapat berarti “pelaku cerita” dan pula berarti “perwatakan”. dalam cerpen “Air Mata Zahra” dapat diidentifikasi sebagai berikut :

  Tokoh Protagonis - Tokoh protagoinis adalah tokoh yang kita kagumi – yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero – tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita (Altenberd dan Lewis, 1966: 59). Menggambarkan gejala jiwa yang tenang, penyabar, pasrah, dan ramah. Contoh : “sekuat mungkin ia menahan air matanya. Dipaksa kedua sudut bibir mungil itu untuk tersenyum.” Tokoh Antagonis - Barangkali dapat disebut, beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung ataupun tak langsung, bersifat fisik ataupun batin. Secara psikologis tokoh antagonis biasanya memiliki konflik batin baik berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Contoh : “tidak Zahra! Aku tak akan menikah dengan siapa pun. Cukup kau! Bodohnya aku yang tidak menyadari bahwa pendamping hidupku berhati mulya sekali. Tak ada Silvi. Boleh poligami tapi tidak dengan aku. Tak ada poligami. Cukup kau sayang!”

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Jenis Penelitian

  data secara objektif berdasarkan fakta nyata yang ditemukan, kemudian dipaparkan secara deskriptif.

  Penelitian dekriptif ini berupa penelitian kualitatif yang lebih mengutamakan proses daripada hasil, artinya data dilakukan dengan tidak menggunakan angka-angka atau rumus statistik.

  3.2. Data dan Sumber Data

  Data penelitian ini berupa psikologi penokohan yang terdapat pada naskah cerpen. Kemudian sumber data penelitian ini adalah naskah cerpen Air Mata Zahra katya Azizah Hefni.

  3.3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik Pengumpulan Data merupakan langkah yang dipergunakan untuk mengerjakan dan mempermudah penelitian yang didasarkan pada metode yang dipergunakan. Adapun penelitian ini menggunakan 3 macam metode : a. Metode Barat

  Adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan jalan membaca keseluruhan teks atau literatur yang menjadi objek kajian atau penelitian secara berulang-ulang lalu mencatat data yang ditemukan.

  b. Metode Studi Pustaka Adalah metode yang digunakan untuk menelaah semua bahan pustaka yang ditemukan sebagai sumber penelitian. Dalam hal ini sumber data yang utama adalah cerpen Air Mata Zahra, sedangkan sebagai data yang mendukung adalah buku-buku penunjang dalam penelitian ini. c. Metode Deskriptif Adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menceritakan data yang diperoleh. Pendeskripsian data berfungsi untuk

   mengetahui data yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.

3.4. Analisis Data

  Data dianalisis berdasarkan teknik deskriptif. Data yang telah dicatat dan diklasifikasikan menurut jenisnya pada kartu data, kemudian data tersebut dianalisis sesuai dengan batasan masalah yang telah dikemukakan pada bab I. Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji data yang telah dikelompokkan dengan menggunakan landasan teori yang telah dikemukakan pada bab II.

1 Anonim, Analisis Semantik Dalam Opera Ikan Asin, Proposal Metode Penelitian Bina 2006 C.

  

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Pustaka Widyatama