Tugas Sarana dan Prasarana Kantor Disusu

Tugas Sarana dan Prasarana Kantor

Disusun Oleh
Nama Kelompok :
a.Yugo jeremia
b.Miftahul jannah
c. Siti fatimah
d.Julinda amalia
e.Dini anggini
f. Asyifa

Kelas : XI AP 3

Daftar isi
Kata pengantar…………………………………………………………………… i
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………….. ii
A. latar belakang……………………………………….……………..……. ii
Bab II isi……………………………………………………………..……………… 1
Bab III……………………………………………………………………………….. 5
A. Kesimpulan………………………………………………………………. 5


Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "kesehatan dan keselamatan kerja" ini. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas dengan judul "k3". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
bisa diperbaiki.

i

Bab I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan
hal-hal yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak
dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas
(K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki
ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai
pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam
lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat
seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan
dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam
menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan
lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani
maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin
keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang

mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat,
antara lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan

ii

Bab II
Isi
Pertanyaan tentang k3
1. Apa yang anda ketahui tentang k3 ?
Jawaban : => K3 menurut saya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat
kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha
untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.

2. Apakah pernah terjadi kecelakaan kerja di Industri anda?
contoh seperti apa ?
Jawaban : =>


Tentu saja seperti lalu, Empat Pekerja di Pabrik Gula Tewas,

Tersiram Air Panas
Cilacap–Empat pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha
Sukses, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (29/07/09), tewas setelah tersiram air panas
didalam tangki. Satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga
kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki. Pihak
perusahaan terkesan menutup-nutupi insiden ini.
Peristiwa tragis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses yang ada di
komplek Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah
bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik
tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah kedalam tangki
mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya,
keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan
karena panasnya uap.
Para korban yang tewas semuanya warga Cilacap yakni Feri Kisbianto, Jumono, Puji
Sutrisno dan Kasito. Sedangkan pekerja yang bernama Adi Purwanto berhasil
menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah.
Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur ke dalam tangki
setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran

tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.
Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut,
karena semua pimpinan di Pabrik PT Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar
saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan keterangan atas
musibah tersebut.

3. Lalu,Penyebabnya itu dapat terjadi bagaimana?
Jawaban : =>
Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab
dasar kecelakaan kerja adalah human error. Dalam hal ini,
kesalahan terletak pada operator kran. Menanggapi kecelakaan
yang telah menewaskan empat orang tersebut, seharusnya sang
operator kran bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan
benar-benar memastikan bahwa tangki gula krsital tersebut
telah kosong serta aman dialirkan air ke dalamnya, maka
mungkin kecelakaan kerja tersebut tidak akan terjadi. Karyawan
saat memasuki tangki seharusnya juga mengenakan alat-alat
pelindung diri agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
Kemudian penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya
pengawasan manajemen dalam bidang kesehatan,

keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem
manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya
terhadap alat ini menyadari alat ini memiliki risiko yang besar
untuk menghasilkan kerugian. Beberapa tindakan manajemen
yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan kamera-kamera
di dalam alat tersebut sehingga operator kran dapat
memastikan bahwa di dalam tangki benar-benar tidak ada
orang. Kemudian, apabila teknologi yang lebih canggih dapat
diterapkan di sana, maka pada tangki tersebut dapat dipasang
sebuah alat pendeteksi di mana apabila di dalam tangki masih
terdapat orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu yang
menyala yang mengindikasikan di dalam tangki tersebut
terdapat orang atau benda asing.

1.
4. Apakah Industri anda memiliki jaminan keselamatan bekerja ?

seperti apa jika ada?
Jawaban : =>


5. Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam hal keselamatan
dan kesehatan kerja?
Jawaban : => Yang perlu diketahui pertama adalah Pengurus/Pengawas
merupakan orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat
kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14
Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pengurus bertanggung jawab untuk :
 Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari
tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan
sifat – sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
 Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara
berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh
Direktur
 Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
o Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul
dalam tempat kerjanya
o Semua pengamanan dan alat – alat perlindungan yang diharuskan
dalam semua tempat kerjanya
o Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
o Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya


2.
 Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam
pemberian pertolongan pertama dalam kecelakaan.
 Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
 Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua
syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan
semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja

 Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
 Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,

disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

6. Mengapa diperlukan adanya k3 ?
Jawaban : => Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering
ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang
tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara
bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi
lingkungan yang tidak aman.
Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenaga kerja
memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja,
mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan
kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan
langkah pencegahan kecelakaan kerja.
7.

Apakah yang dimaksud dengan keselamatan dan kesehatan
kerja? Jawaban : => Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja adalah


suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, bebas dari
kecelakaan.

8. Sebutkan 4 unsur pokok penyebab terjadinya kecelakaan!
Jawaban : => Kalau diklasifikasi pada dasarnya unsur pokok penyebab terjadinya
kecelakaan ada 4 yaitu :

3.
a.

Unsur perantara yang dapat diakibatkan kecelakaan kerja, seperti: palu tangan,
potongan-potongan pelat baja, potongan-potongan pila, beram-beram yang tajam,
dan lain sebagainya.Sedang dari mesin perkakas misalnya pisau potongan,
pahat/potongan dan lainnya.

b.

Cara bekerja/sikap kerja dari pekerja, seperti: mengabaikan pemakaian alat-alat
keselamatan kerja, menggunakan alat tidak sesuai dengan fungsinya dan sedang
bersenda-gurau.

c.
Kondisi dari pekerja itu sendiri, seperti: kurang sehat, buta warna, kurang
pendengarannya, terlalu berat beban kerja, kurang berminat pada kerja yang
dikerjakan, dan lain sebagainya.
d.
Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman, seperti bekerja dekat dengan ketellketel uap, bekerja dekat dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan
sebagainya.

4.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan
keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja
dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.

5.