Laporan Keuangan Konsolidasi Periode Tig

Laporan Keuangan Konsolidasi
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)

PT ANTA EXPRESS TOUR
& TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi

Halaman
Neraca Konsolidasi.........…………………………………………………………………………...........

1-2


Laporan Laba Rugi Konsolidasi.…………………………………………………………………………

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi……………………………………….………………………

4

Laporan Arus Kas Konsolidasi…………………………………………………………………..............

5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …………………………………… ………................

6 - 21

***************************

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Maret 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2010

2009

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 3.423.635 pada
tahun 2010 dan 2009
Lain-lain
Pihak ketiga
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Uang muka

2c,2e,3,18

47.140.564
-

81.417.328
500.000

1.686.410

4.300.953


215.549.346

171.439.626

12.097.343
1.704.017
8.217.497
31.286.579

4.062.506
2.082.830
4.314.065
16.621.728

317.681.756

284.739.036

2n
2g,6


10.290.902
22.157.540

9.812.799
21.649.619

2j,7
8

1.505.009
6.340.384

1.684.305
7.408.695

40.293.835

40.555.418


357.975.591

325.294.454

2d,4
2e,18

2f
5

Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - bersih
Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva
bersih Anak perusahaan
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA


Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Maret 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2010

2009

155.773.703
27.415.982
9.052.002

1.696.792
14.414.994

115.115.038
44.833.456
1.712.942
1.901.879
26.320.279

52.389

222.294

208.405.862

190.105.888

2p

29.145.806

40.548

26.653.550
-

2i

796.439

-

29.982.793

26.653.550

2b

38.660

38.717


13

57.000.000
770.460

57.000.000
770.460

2b

7.556.987

7.556.987

14

616.594
53.604.235


519.009
42.649.843

Jumlah Ekuitas

119.548.276

108.496.299

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

357.975.591

325.294.454

KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang
Usaha - pihak ketiga
Lain-lain - pihak ketiga
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Pendapatan diterima dimuka
Hutang sewa guna usaha yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun

9
10
2n,11
2k,12
2i

Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
karyawan
Kewajiban pajak tangguhan
Hutang sewa guna usaha - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 1.900.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 570.000.000 saham
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Anak perusahaan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan

2010

2009

PENDAPATAN BERSIH

2l,15

455.584.479

416.689.153

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2l,16

437.058.488

398.011.033

18.525.991

18.678.120

727.762
21.953.016

702.122
17.903.085

Jumlah Beban Usaha

22.680.778

18.605.207

LABA (RUGI) USAHA

(4.154.787)

72.913

116.101
45.365
(968.512)
1.084.465

736.470
63.552
447.263
(86.742)

LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

17
2l
2l

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Laba penjualan aktiva tetap
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Lain-lain - bersih

2g
2m

Penghasilan Lain-lain - Bersih

277.419

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak tangguhan

(3.877.368)

1.160.543
1.233.456

2n

Beban Pajak Penghasilan - Bersih
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

-

366.357
(99.882)

-

266.475

(3.877.368)
(183)

LABA BERSIH
Rugi bersih per saham dasar

2q

(38)

(3.877.551)

966.943

(6,80)

1,70

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

966.981

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Selisih

Modal
Saham
Saldo, 1 Januari 2009

Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak
Perusahaan

Agio
Saham

Saldo Laba
Telah
Ditentukan
Penggunaanya

Belum
Ditentukan
Penggunaanya

Jumlah
Ekuitas

57.000.000

770.460

7.556.987

519.009

41.682.900

107.529.356

-

-

-

-

966.943

966.943

Saldo, 31 Maret 2009

57.000.000

770.460

7.556.987

519.009

42.649.843

108.496.299

Saldo, 1 Januari 2010

57.000.000

770.460

7.556.987

570.124

57.528.256

123.425.827

46.470

(46.470)

-

Laba bersih periode berjalan

Pembentukan cadangan
umum
Laba bersih periode berjalan
Saldo, 31 Maret 2010

-

-

-

-

57.000.000

770.460

7.556.987

616.594

(3.877.551)
53.604.235

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

(3.877.551)
119.548.276

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari penjualan jasa
Penerimaan dari (pembayaran untuk) jasa lainnya
Pembayaran beban pokok penjualan
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak

2010
423.680.319
(12.097.342)
(438.336.857)
(15.808.163)
-

Kas Bersih yang Digunakan Untuk
Aktivitas Operasi

(42.562.043)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aktiva tetap
Perolehan aktiva tetap
Investasi jangka pendek

2009
381.113.705
10.362.158
(408.253.947)
(18.163.044)
(2.954.789)
(37.895.917)

45.365
(329.938)
-

63.552
(391.937)
12.500.000

Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

(284.573)

12.171.615

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang sewa guna usaha

(365.050)

(27.163)

Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan

(365.050)

(27.163)

6

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(43.211.666)

(25.751.465)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

3

90.352.230

107.168.793

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

3

47.140.564

81.417.328

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta yang
dibuat dihadapan notaris Lody Herlianto, S.H., notaris pengganti John Leonard Waworuntu, S.H.,
No. 21 tanggal 10 Mei 1972. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/405/16 tanggal 22 November 1974. Berdasarkan akta
notaris John Leonard Waworuntu, S.H., No. 81 tanggal 25 Maret 1976 yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/197/7 tanggal 9 April
1976, nama Perusahaan diubah dari PT. China Travel Service menjadi PT Anta Express Tour &
Travel Service.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, Msi, No. 8 tanggal 1 Juli 2008 mengenai penyesuaian
anggaran dasar sesuai dengan Undang-undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-72939.AH.01.02 tertanggal 13 Oktober 2008.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha Perusahaan meliputi jasa pelayanan
dalam bidang pariwisata antara lain penjualan tiket pesawat, penjualan voucher hotel,
menyelenggarakan tur baik domestik maupun internasional, pengurusan dokumen perjalanan,
penyelenggaraan perjalanan insentif, serta jasa penyelenggaraan konferensi, pameran dan lainlain. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Hayam Wuruk No. 88
dengan 5 cabang yang berlokasi di Jakarta, 1 cabang masing-masing terdapat di Cikarang,
Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial
sejak tahun 1971.
Perusahaan merupakan agen dari IATA (International Air Transport Association) dan anggota
beberapa asosiasi perusahaan wisata dari ASITA (Association of The Indonesian Tours and
Travel Agencies).
b. Transaksi Permodalan Perusahaan
Pada tanggal 28 Desember 2001, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif
No.S-4070/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 80.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp.
125 per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya). Pada tanggal 16 Januari 2004, Perusahaan telah menghapus pencatatan saham dari
Bursa Efek Surabaya.
c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.
Persentase
Kepemilikan
Anak perusahaan
Pemilikan langsung
PT Vayatour
PT Vaya Micetama Servindo
PT Vaya Transport
Pemilikan tidak langsung
PT Vaya Micetama Servindo
PT Vaya Transport

Kegiatan Pokok
Biro perjalanan wisata
Jasa konvensi, perjalanan insentif
dan pameran
Transportasi/angkutan wisata
Jasa konvensi, perjalanan insentif
dan pameran
Transportasi/angkutan wisata

Tempat
Kedudukan

Mulai
Beroperasi

Tahun
Pendirian

2010

2009

Jakarta

1965

1965

99,99

99,99

Jakarta
Denpasar

1994
1995

1993
1993

0,80
0,09

0,80
0,09

Jakarta

1994

1993

99,20

99,20

Denpasar

1995

1993

99,91

99,91

6

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pada tanggal 31 Maret 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat
No. 316 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., adalah sebagai berikut:
Komisaris
Chairal Tanjung
Rustiyan Oen
Prastowo

Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Komisaris Independen

Raymond Rianto Setokusumo - Direktur Utama
Ratih Prabandari
- Direktur
Muslimin
- Direktur

Pada tanggal 31 Maret 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan hasil
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta No. 148 tanggal 20
Oktober 2008 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., adalah sebagai berikut:
Komisaris
Chairal Tanjung
Rustiyan Oen
Prastowo

Direksi
- Komisaris Utama
- Komisaris
- Komisaris Independen

Henry C. Suryanaga - Direktur Utama
Ratih Prabandari
- Direktur
Muslimin
- Direktur

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010
Ketua
Anggota
Anggota

Prastowo
Adang Isnandar
Deisy

2009
Prastowo
Ali Gunawan
Adang Isnandar

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan
Anak perusahaan adalah sebesar Rp 872.804 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Maret 2010. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki 1.191 karyawan pada tanggal
31 Maret 2010.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk
laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran
kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas
konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

7

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan PT Vayatour (“Anak
perusahaan”). Seluruh Anak perusahaan dikonsolidasi. Anak perusahaan adalah suatu entitas
dimana Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai
pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Seluruh saldo akun dan transaksi yang
material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan
Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Bagian proporsional pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam
akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” dalam neraca
konsolidasi
Selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva
bersih dari Anak perusahaan yang timbul dari perubahan ekuitas yang bukan berasal dari
transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebagai “Selisih Transaksi Perubahan
ekuitas Anak perusahaan” dan dicatat sebagai bagian dalam ekuitas pada neraca konsolidasi.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas dalam bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu
tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sesuai dengan definisi dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f.

Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.

g. Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No.16
(Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No.16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-lain” dan PSAK No.17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak
perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan.

8

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Aset Tetap (lanjutan)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut :
Tahun
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

20
4-5
4-5

Tanah dicatat sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
h. Penurunan Nilai Aktiva
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan kemungkinan
terjadinya penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai
aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada
usaha tahun berjalan.
i.

Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna
usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) jika memenuhi semua kriteria untuk dikapitalisasi.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai
transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), ”Sewa” menggantikan PSAK No. 30
(1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan
apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian
tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

9

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i.

Sewa (lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), untuk sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan dengan
metode garis lurus selama jangka waktu umur manfaat aset sewaan.

j.

Selisih lebih biaya perolehan investasi atas aktiva bersih Anak perusahaan
Aktiva ini merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih Anak
perusahaan yang diakuisisi, dicatat dengan metode pembelian dan diamortisasi selama 20 (dua
puluh) tahun.

k. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka merupakan akun untuk mencatat penerimaan uang muka dari
pelanggan atas penjualan jasa yang belum direalisasi, dan diakui sebagai pendapatan apabila
jasa/penjualan tersebut telah direalisasi atau setelah perjalanan wisata/tur tersebut telah berjalan.
l.

Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penjualan jasa di counter penjualan, sedangkan
pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata diakui pada saat perjalanan wisata dilakukan.
Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis).

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir yang
berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Laba atau rugi kurs yang terjadi dari transaksi
penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan
pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan
dengan rincian sebagai berikut:
2010
2009
1 Euro Eropa (EUR)
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Hong Kong (HKD)
1 Dolar Australia (AUD)
1 Yen Jepang (JPY)

12.225
9.070
6.487
1.168
8.323
98

10

15.327
11.575
7.617
1.494
7.949
118

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
n. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan
aktiva dan kewajiban menurut komersial dan pajak pada masing-masing tanggal pelaporan.
Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, juga
diakui sejauh manfaat pajak tersebut besar kemungkinan dapat direalisasi.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada saat
aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang perpajakan)
yang telah berlaku secara efektif atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.
Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya
telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada
saat keputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.
o. Pelaporan segmen
Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:
(i) Segmen usaha (primer). Berdasarkan jenis kegiatan penjualan, yang diklasifikasikan ke dalam
tiket, tur, hotel dan dokumen.
(ii) Segmen geografis (sekunder). Berdasarkan lokasi penjualan, yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Papua.
p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan menerapkan kewajiban atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk imbalan kerja berdasarkan
Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit
Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila
akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program
pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah kewajiban imbalan pasti pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut diakui secara garis lurus selama
rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang
timbul dari penerapan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang
imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat
tersebut menjadi hak karyawan.
q. Laba bersih per saham
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata
rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham
yang beredar untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 570.000.000 saham.

11

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
r.

Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen menentukan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva
dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian
yang melekat dalam penentuan estimasi, realisasi yang dilaporkan di masa yang akan datang
dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2010

2009

Kas
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Mata uang asing lainnya

1.801.411
4.422.916
709.662

1.968.987
5.270.524
556.806

Sub jumlah

6.933.989

7.796.317

1.626.578
3.359.490
1.911.207
3.100.223
134.881
855.135
1.537.534
1.885.430

7.393.279
6.681.047
5.264.279
4.735.355
1.502.269
1.002.714
970.609
71.426
993.401

14.410.478

28.614.379

3.606.888

4.657.247

18.017.366

33.271.626

78.629

4.969.370

5.200.334

4.729.103

Bank
Rupiah
Pihak ketiga
Citibank N.A.
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Lippo Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
The Royal Bank of Scotland
Lain-lain
Pihak hubungan istimewa
PT Bank Mega Tbk
Sub jumlah
Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
PT Bank Lippo Tbk
(USD 8.669 pada tahun 2010
dan USD 429.319 pada tahun 2009)
Citibank N.A.
(USD 573.355 pada tahun 2010
dan USD 408.562 pada tahun 2009)

12

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2010
Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD 185.505 pada tahun 2010
dan USD 379.050 pada tahun 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(USD 24.597 pada tahun 2010
dan USD 155.570 pada tahun 2009)
PT Bank International Indonesia Tbk
(USD 168.652 pada tahun 2010
dan USD 118.039 pada tahun 2009)
PT Bank Panin Tbk
(USD 55.395 pada tahun 2010
dan USD 175.716 pada tahun 2009)
Lain-lain
Pihak hubungan istimewa
PT Bank Mega Tbk
(USD 130.503 pada tahun 2010 dan
USD 11.373 pada tahun 2009)
Sub jumlah
Deposito Berjangka
Rupiah
PT Bank MegaTbk
PT Bank Negara Indonesia, Tbk
PT Bank Lippo Tbk
PT Bank DBS Indonesia
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD 154.200 pada tahun 2010
USD130.600 pada tahun 2009)
PT Bank DBS Indonesia
(USD 331.041 pada tahun 2009)
Sub jumlah
Jumlah kas dan setara kas

13

2009

1.682.529

4.387.508

223.096

1.800.720

1.529.676

1.366.305

502.432
3.082.559

2.033.916
2.272.173

12.299.255

21.559.095

1.183.660

131.642

13.482.915

21.690.737

5.000.000
2.307.700
-

15.555.000
2.300.000
3.257.078

1.398.594

1.511.091

-

3.831.796

8.706.294

26.454.965

47.140.564

81.417.328

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

4. PIUTANG USAHA
Akun ini merupakan piutang dagang atas penjualan yang timbul dari kegiatan usaha Perusahaan dan
Anak perusahaan, sebagai berikut:
a. Berdasarkan kegiatan usaha
2010

2009

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen

173.610.628
30.360.564
14.636.757
2.051.442

155.823.395
11.621.436
10.551.941
1.167.442

Penyisihan piutang ragu-ragu

220.659.391
(3.423.635)

179.164.214
(3.423.635)

Jumlah

217.235.756

175.740.579

b. Berdasarkan jenis piutang:
2010

2009

Pihak hubungan istimewa (Catatan 19)
Pihak ketiga

1.686.410
215.549.346

4.300.953
171.439.626

Jumlah

217.235.756

175.740.579

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2010

2009

Saldo awal periode
Penambahan

3.423.635
-

3.423.635
-

Saldo akhir periode

3.423.635

3.423.635

Piutang usaha milik Perusahaan dan Anak perusahaan dalam jumlah tertentu digunakan sebagai
jaminan atas fasilitas bank garansi (Catatan 20).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas piutang
ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di
kemudian hari.

5. UANG MUKA
Saldo uang muka merupakan pembayaran deposit tiket pesawat terbang, deposit hotel (internasional
dan domestik), deposit tur dan deposit dokumen.

14

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari:
2010
Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

6.475.711
14.688.797
19.343.547
10.810.222

132.888
197.050

127.370
357.749

6.475.711
14.688.797
19.349.065
10.649.523

Jumlah Pemilikan Langsung

51.318.277

329.938

485.119

51.163.096

4.363.818

806.375

-

5.170.193

Jumlah Nilai Tercatat

55.682.095

1.136.313

485.119

56.333.289

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

6.115.847
14.910.292
9.111.140

1.195.129
94.774
211.217

55.502
16.246
64.800

7.255.474
14.988.820
9.257.557

Jumlah Pemilikan Langsung

30.137.279

1.501.120

136.548

31.501.851

2.650.140

68.864

45.106

2.673.898

Jumlah Akumulasi Penyusutan

32.787.419

1.569.984

181.657

34.175.749

Nilai Buku

22.894.676

Sewa
Kendaraan

Sewa
Kendaraan

15

22.157.540

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6. ASET TETAP (lanjutan)
2009
Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Saldo Akhir

Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

6.475.711
14.674.297
16.442.452
8.619.079

189.837
202.100

150.000

6.475.711
14.674.297
16.632.289
8.671.179

Jumlah Pemilikan Langsung

46.211.539

391.937

150.000

46.453.476

5.335.672

-

-

5.335.672

Jumlah Nilai Tercatat

51.547.211

391.937

150.000

51.789.148

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

5.414.633
13.526.069
7.510.333

70.143
323.047
503.375

150.000

5.484.776
13.849.116
7.863.708

Jumlah Pemilikan Langsung

26.451.035

896.565

150.000

27.197.600

2.774.684

167.245

-

2.941.929

Jumlah Akumulasi Penyusutan

29.225.719

1.063.810

150.000

30.139.529

Nilai Buku

22.321.492

Sewa
Kendaraan

Sewa
Kendaraan

21.649.619

Hak atas tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan akan berakhir pada
berbagai tanggal antara tahun 2011 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB
tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Pada tanggal 31 Maret 2010, aktiva tetap (kecuali hak atas tanah) Perusahaan dan Anak perusahaan
telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya
berdasarkan suatu paket polis tertentu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kondisi-kondisi atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan.
7. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN INVESTASI ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Merupakan selisih lebih biaya perolehan investasi pada PT Vayatour atas aktiva bersih Anak
perusahaan tersebut, dengan rincian sebagai berikut:
2010
Harga perolehan
Akumulasi
Nilai sisa

16

2009

4.168.395
(2.663.386)

4.168.395
(2.484.090)

1.505.009

1.684.305

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8. AKTIVA LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2010

2009

Jaminan maskapai penerbangan
Renovasi-bersih
Jaminan sewa dan servis
Lain-lain

2.425.836
1.171.819
650.602
2.092.127

3.948.674
1.788.438
1.077.603
593.980

Jumlah

6.340.384

7.408.695

9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Hutang usaha terdiri dari :
2010
Tiket
Tur
Hotel
Dokumen
Jumlah

2009

70.137.809
64.351.027
18.924.253
2.360.614

56.669.090
40.085.824
15.764.836
2.595.288

155.773.703

115.115.038

10. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Hutang lain-lain merupakan hutang refund atas pengembalian tiket dan voucher hotel yang tidak
dipergunakan oleh pelanggan.
11. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2010
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah

2009

280.060
33.947
387.356
298.213
697.215

367.435
10.723
494.927
311.843
716.951

1.696.792

1.901.879

12. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan deposit dari pelanggan atas penjualan tiket,
voucher hotel dan tur, dengan rincian sebagai berikut:
2010
Rupiah
Valuta asing
Jumlah

17

2009

5.900.391
8.514.603

6.815.949
19.504.330

14.414.994

26.320.279

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. MODAL SAHAM
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut
2010

Pemegang Saham

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Jumlah Lembar)

Persentase
Pemilikan

Jumlah

PT Trans Lifestyle
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
Michael Andretti Arsyad
KS AM DF8008 Asset Management
Reksadana IPB Syariah
Masyarakat (masing-masing tidak
lebih dari 5%)

313.500.000
200.762.500
9.074.000
6.363.500
5.310.000

55,00 %
35,22 %
2,00 %
1,12 %
0,93 %

31.350.000.000
20.076.250.000
907.400.000
636.350.000
531.000.000

34.990.000

5,73 %

3.499.000.000

Jumlah

570.000.000

100,00 %

57.000.000.000

2009

Pemegang Saham

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Jumlah Lembar)

PT Trans Lifestyle
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
Masyarakat (masing-masing tidak
lebih dari 5%)

313.500.000
192.431.500

Jumlah

570.000.000

64.068.500

Persentase
Pemilikan
55,00 %
33,76 %

Jumlah
31.350.000.000
19.243.150.000

11,24 %
100,00%

6.406.850.000
57.000.000.000

14. SALDO LABA
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Maret 2010, yang dituangkan dalam
Pernyataan Keputusan Rapat No. 316 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, para pemegang
saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2009 untuk pembentukan cadangan
umum sebesar Rp 46.470.
15. PENDAPATAN BERSIH
Rincian pendapatan bersih berdasarkan jenis kegiatan penjualan adalah sebagai berikut:
2010

2009

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen

382.056.882
41.385.486
27.286.172
4.855.939

351.178.354
37.177.419
24.654.362
3.679.018

Jumlah

455.584.479

416.689.153

Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari pendapatan
bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

18

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
2010

2009

Tiket
Tur
Hotel
Dokumen

369.508.098
37.590.414
25.545.476
4.414.500

338.467.882
33.279.894
23.006.831
3.256.426

Jumlah

437.058.488

398.011.033

Pembelian bersih yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih adalah kepada BSP IATA
masing-masing sebesar Rp. 288.312.460 dan Rp 274.734.691 untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
17. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2010
Beban penjualan :
Promosi dan iklan

2009

727.762

702.122

Beban umum dan administrasi :
Gaji dan tunjangan
Penyusutan
Sewa gedung
Paket, pos dan jasa telekomunikasi
Transportasi dan perjalanan dinas
BBM dan parkir
Listrik, air dan gas
Rumah tangga kantor keamanan dan kebersihan
Fotocopy dan cetakan
Perijinan dan jasa profesional
Iuran dan keanggotaan
Administrasi bank
Jamuan dan representasi
Asuransi
Pemeliharaan
Lain-lain

14.867.589
1.524.878
1.079.994
892.969
726.916
648.528
615.536
219.568
357.873
131.696
49.686
323.508
211.771
48.056
93.097
161.351

11.845.987
1.063.810
937.330
580.360
540.014
503.753
423.425
197.640
189.549
188.210
162.747
144.441
58.158
46.832
44.108
976.721

Jumlah Beban administrasi dan umum

21.953.016

17.903.085

Jumlah Beban usaha

22.680.778

18.605.207

19

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan
kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah
Aktiva Konsolidasi (%)

Jumlah
2010

Kas dan setara kas
Piutang usaha

2009

9.790.548
1.686.410

2010

20.343.889
4.300.953

2.73%
0.47%

2009

6,26%
1,32%

Sifat hubungan istimewa merupakan hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama pada:
PT Bank Mega Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, PT Televisi
Transformasi Indonesia, PT Trans Kalla Makasar, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Asuransi
Jiwa Mega Life, PT Trans Coffee, PT Mega Auto Finance, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi
Umum Mega, PT Trans Mahagaya dan PT Para Multi Finance.
19. FASILITAS BANK GARANSI
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi (uncommitted bank guarantee
facility) dari PT Bank DBS Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
Fasilitas
2010

Perusahaan dan Anak perusahaan

2009

USD 8.500.000
IDR 30.000.00.000

USD 8.500.000
IDR 30.000.000.000

Berdasarkan Akta perubahan dan penegasan kembali perjanjian fasilitas perbankan Nomor 379/PFPDBSI/XI/2009 tanggal 11 November 2009, jangka waktu penerbitan fasilitas bank garansi adalah 12
bulan, atau tanggal lain dimana fasilitas perbankan diakhiri lebih awal sesuai ketentuan standar, mana
yang lebih dahulu terjadi. Bank berhak memperpanjang jangka waktu perjanjian secara otomatis untuk
jangka waktu 3 ( tiga ) bulan berikutnya sejak Tanggal Jatuh Tempo dan selama masa perpanjangan
otomatis ini ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian tidak berubah dan akan tetap berlaku, kecuali
para pihak menentukan sebaliknya. Fasilitas perbankan ini dijamin dengan piutang usaha milik
Perusahaan dan Anak perusahaan. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 14 November 2010.
20. SEGMEN USAHA
2010
Tiket
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban usaha

Tur

Hotel

Dokumen

Jumlah

382.056.882
369.508.098

41.385.486
37.590.414

27.286.172
25.545.476

4.855.939
4.414.500

455.584.479
437.058.488

12.548.784

3.795.072

1.740.696

441.439

18.525.991
22.680.778

Laba usaha
Penghasilan lain-lain - bersih

(4.154.787)
277.419

20

PT ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20. SEGMEN USAHA (lanjutan)
Berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
2010
Tiket

Tur

Hotel

Dokumen

Jumlah

Laba sebelum hak minoritas
atas laba bersih Anak
perusahaan yang
dikonsolidasi
Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan
yang dikonsolidasi

(3.877.368)

Laba Bersih

(3.877.551)

(183)

2009
Tiket
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban usaha

Tur

Hotel

Dokumen

Jumlah

351.178.354
338.467.882

37.177.419
33.279.894

24.654.362
23.006.831

3.679.018
3.256.426

416.689.153
398.011.033

12.710.472

3.897.525

1.647.531

422.592

18.678.120
18.605.207

Laba usaha
Penghasilan lain-lain - bersih
Beban pajak penghasilan
- bersih

72.913
1.160.543
266.475

Laba sebelum hak minoritas
atas laba bersih Anak
perusahaan yang
dikonsolidasi
Hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan
yang dikonsolidasi

966.981

Laba Bersih

966.943

(38)

21. KONDISI EKONOMI
Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia dimasa
mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan
tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.

22. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah
diselesaikan pada tanggal 29 April 2010.

21