pedoman kesehatan dan keselamatan kerja

Narkoba Itu Apa Sich?

Narkoba itu singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya.
Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik
dan psikologis.
Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif.

Jenis-jenis Narkoba
Opiat atau Opium (Candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
Efeknya:
-

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)

-


Menimbulkan semangat

-

Merasa waktu berjalan lambat.

-

Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

-

Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).

-

Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

1


Opium

Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit,
ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).
Efeknya:
-

Menimbulkan euforia.

-

Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

-

Kebingungan (konfusi).

-


Berkeringat.

-

Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

-

Gelisah dan perubahan suasana hati.

-

Mulut kering dan warna muka berubah.

Heroin atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga
99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih
keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat

dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Efeknya:
-

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti
rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

-

Denyut nadi melambat.

-

Tekanan darah menurun.

-

Otot-otot menjadi lemas/relaks.


2

-

Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

-

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

-

Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat.

-

Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

-


Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

-

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.

-

Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia
semakin ringan atau singkat

Ganja atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat
utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap
dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Daun ganja (Kanabis)


Efeknya:
-

Denyut jantung atau nadi lebih cepat.

-

Mulut dan tenggorokan kering.

-

Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

-

Sulit mengingat sesuatu kejadian.

-

Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.


-

Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.

3

-

Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.

-

Gangguan kebiasaan tidur.

-

Sensitif dan gelisah.


-

Berkeringat.

-

Berfantasi.

-

Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam
bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar.
Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD
pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 812 jam.
Efeknya:
-


Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.

-

Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang
dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

-

Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat
perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

-

Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

-

Diafragma mata melebar dan demam.


-

Disorientasi.

-

Depresi.

-

Pusing

-

Panik dan rasa takut berlebihan.

-

Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.

-

Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base).
Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk
basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama lainnya: koka, coke, happy dust,
snow, charlie, srepet, salju, putih.
Kokain disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas.
Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain
berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

4

Efeknya:
-

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).

-

Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.

-

Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

-

Timbul masalah kulit.

-

Kejang-kejang, kesulitan bernafas.

-

Sering mengeluarkan dahak atau lendir.

-

Merokok kokain merusak paru (emfisema).

-

Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.

-

Paranoid.

-

Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).

-

Gangguan penglihatan (snow light).

-

Kebingungan (konfusi).

-

Bicara seperti menelan (slurred speech).

Kokain

Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali
disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung
(dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu
MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils,
inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil
diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan
asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang

5

khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam
pembuluh darah (intravena).
Efeknya:
-

Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).

-

Suhu badan naik/demam.

-

Tidak bisa tidur.

-

Merasa sangat bergembira (euforia).

-

Menimbulkan hasutan (agitasi).

-

Banyak bicara (talkativeness).

-

Menjadi lebih berani/agresif.

-

Kehilangan nafsu makan.

-

Mulut kering dan merasa haus.

-

Berkeringat.

-

Tekanan darah meningkat.

-

Mual dan merasa sakit.

-

Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.

-

Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.

-

Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK,
Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan
melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis
mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti
alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya
dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai
efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
Efeknya:
-

Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.

-

Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko
terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.

-

Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya
seconal.

-

Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.

-

Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

-

Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.

-

Nampak bahagia dan santai.

-

Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).

6

-

Jalan sempoyongan.

-

Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat
diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam
darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke
suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan
menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),
golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol
20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol:
-

Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.

-

Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).

-

Merasa senang dan banyak tertawa.

-

Menimbulkan kebingungan.

-

Tidak mampu berjalan.

Alkohol

7

Inhalansia atau Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi
korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak
di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang
terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Efeknya:
-

Pada mulanya merasa sedikit terangsang.

-

Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.

-

Bernafas menjadi lambat dan sulit.

-

Tidak mampu membuat keputusan.

-

Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.

-

Mual, batuk dan bersin-bersin.

-

Kehilangan nafsu makan.

-

Halusinasi.

-

Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.

-

Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).

-

Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak
menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati
dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang
menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.

-

Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh,
kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering
sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Jenis Narkoba Menurut Efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis
narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan
heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai
adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

8

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organorgan tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik,khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian .

Dampak Psikis
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

9

Dampak Sosial
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan
rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada
waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi
(bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial
seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan
diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak
karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja,
tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Manfaat Narkoba di Bidang Medis (Kesehatan)
Tidak semua narkoba bersifat jelek. Ada pula di antaranya yang berguna, khususnya di
bidang medis (kesehatan).

Morfin (Morfina)
Morfin adalah getah opium yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu yang
memiliki daya analgesik yang kuat berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi
kecoklatan serta tidak berbau. Biasa dipakai di dunia kedokteran sebagai penghilang rasa sakit
atau pembiusan pada operasi (pembedahan).
Dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik
digunakan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit dan penderitaan. Seperti opioid
lain, misalnya oksikodon (OxyContin, Percocet, Percodan), hidromorfon (Dilaudid,
Palladone), dan diacetylmorphine (heroin), morfin langsung mempengaruhi pada sistem saraf
pusat (SSP) untuk meringankan rasa sakit. Morfin memiliki potensi tinggi untuk kecanduan,
toleransi dan psikologis ketergantungan berkembang dengan cepat, meskipun Fisiologis
ketergantungan mungkin membutuhkan beberapa bulan untuk berkembang.

10

Kokain (Kokaina)
Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek
adiktif.

Gejala-gejala Pemakaian Narkoba
Gejala-gejala pemakaian narkoba yang berlebihan:

Opiat (heroin, morfin, ganja)
-

Perasaan senang dan bahagia.

-

Acuh tak acuh (apati).

-

Malas bergerak.

-

Mengantuk.

-

Rasa mual.

-

Bicara cadel.

-

Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis).

-

Gangguan perhatian/daya ingat.

Ganja
-

Rasa senang dan bahagia.

-

Santai dan lemah.

-

Acuh tak acuh.

-

Mata merah.

-

Nafsu makan meningkat.

-

Mulut kering.

-

Pengendalian diri kurang.

-

Sering menguap/ngantuk.

-

Kurang konsentrasi.

-

Depresi.

Amfetamin (shabu, ekstasi)
-

Kewaspadaan meningkat.

-

Bergairah.

-

Rasa senang, bahagia.

-

Pupil mata melebar.

-

Denyut nadi dan tekanan darah meningkat.

11

-

Sukar tidur/ insomnia.

-

Hilang nafsu makan.

Kokain
-

Denyut jantung cepat.

-

Agitasi psikomotor/gelisah.

-

Euforia/rasa gembira berlebihan.

-

Rasa harga diri meningkat.

-

Banyak bicara.

-

Kewaspadaan meningkat.

-

Kejang.

-

Pupil (manik mata) melebar.

-

Tekanan darah meningkat.

-

Berkeringat/rasa dingin.

-

Mual/muntah.

-

Mudah berkelahi.

-

Psikosis.

-

Perdarahan darah otak.

-

Penyumbatan pembuluh darah.

-

Nystagmus horisontal/mata bergerak tak terkendali.

-

Distonia (kekakuan otot leher).

Alkohol
-

Bicara cadel.

-

Jalan sempoyongan.

-

Wajah kemerahan.

-

Banyak bicara.

-

Mudah marah.

-

Gangguan pemusatan perhatian.

-

Nafas bau alkohol.

Benzodiazepin (pil nipam, BK, mogadon)
-

Bicara cadel.

-

Jalan sempoyongan.

-

Wajah kemerahan.

-

Banyak bicara.

12

-

Mudah marah.

-

Gangguan pemusatan perhatian.

Gejala dan Ciri-ciri Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba akan berimplikasi langsung terhadap sistem kerja otak sang
penyalahguna. Gangguan dalam otak akibat penyalahgunaan narkoba akan menyebabkan
pengulangan perilaku yang sulit untuk berhenti dalam menyalahgunakan narkoba meskipun
hal tersebut berbahaya bagi tubuhnya. Jika mereka berhenti mengkonsumsi narkoba, tubuh
sang korban akan menderita secara fisik dan mau tidak mau mereka harus memenuhi rasa
ketagihan tersebut.
Berikut ini gejala-gejala kecanduan narkoba pada korban penyalahguna:

Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari
-

Gelisah dan sulit untuk tidur.

-

Keringat berlebih.

-

Bulu kuduk berdiri (seperti melihat hantu).

-

Pilek.

-

Keram perut atau diare.

-

Pupil mata membesar

-

Mual dan ingin muntah.

-

Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.

-

Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk.

-

Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci.

-

Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal.

-

Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di dalam tas.

-

Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan di bagian tubuh.

-

Sering kehilangan uang/barang di rumah.

-

Mengabaikan kebersihan diri.

Perubahan perilaku sosial
Penyalahgunaan bahan kimia narkoba dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu
sistem kerja syaraf di otak, contohnya Glutamate yang merupakan neurotransmitter atau
syarat yang berfungsi untuk menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku
seseorang. Pada perkembangannya, peredaran gelap narkoba tidak hanya menyentuh
lingkungan remaja, namun juga lingkungan anak- anak. Oleh karena itu, pengawasan dari
orang tua terhadap anak menjadi salah satu cara dalam membentengi mereka agar tidak
terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Berikut adalah gejala & perubahan sikap yang mesti diwaspadai pada anak-anak, terhadap
penggunaan obat terlarang:

13

-

Menghindari kontak mata langsung.

-

Suka berbohong atau memanipulasi keadaan (manipulatif).

-

Kurang disiplin.

-

Bengong atau linglung.

-

Suka membolos.

-

Mengabaikan kegiatan ibadah.

-

Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga.

-

Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang, atau tempat- tempat
tertutup.

-

Pendiam.

-

Pergaulan bebas.

-

Suka mencoba untuk mencuri.

-

Sering terlibat masalah hukum.

-

Bermasalah di dalam lingkungan keluarga.

-

Kinerja dan nilai di sekolah turun/jelek

Perubahan psikologis
Perubahan psikologis yang terjadi, antara lain:
-

Malas belajar

-

Mudah tersinggung

-

Sulit berkonsentrasi

Penting bagi masyarakat yang memiliki kerabat, atau teman seorang pecandu yang
membutuhkan terapi dan rehabilitasi agar segera menghubungi pusat rehabilitasi narkoba.
Dengan adanya penyedia layanan ini akan banyak membantu, baik dari segi perawatan dan
fasilitas yang memadai.
Diharapkan pula para pecandu akan merasa diterima dalam upayanya sembuh dari
ketergantungan apabila berada dalam komunitas yang serupa. Badan Narkotika Nasional
dalam hal ini menyediakan tempat terapi dan rehabilitasi bagi korban penyalahguna narkoba
yang ingin menyembuhkan ketergantungannya tanpa dikenakan biaya. Untuk prosedurnya
bisa langsung ditanyakan melalui Call Center BNN 021-80880011 atau SMS Center BNN
081-221-675-675.

14

Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Narkoba
Beberapa Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba, antara lain:

Promotif
Disebut juga program pre-emtif atau program pembinaan. Program ini ditujukan kepada
masyarakat yang belum memakai narkoba, atau bahkan belum mengenal narkoba. Prinsipnya
adalah dengan meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih
sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semua dengan
memakai narkoba.

Preventif
Disebut juga program pencegahan. Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang
belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk
menyalahgunakannya. Selain dilakukan oleh pemerintah (instansi terkait), program ini juga
sangat efektif jika dibantu oleh instansi dan institusi lain, termasuk lembaga profesional
terkait, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, ormas dan lain-lain.

Kuratif
Disebut juga program pengobatan. Program kuratif ditujukan kepada pemakai narkoba.
Tujuannya adalah mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari
pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba.
Tidak sembarang orang boleh mengobati pemakai narkoba. Pemakaian narkoba sering diikuti
oleh masuknya penyakit-penyakit berbahaya serta gangguan mental dan moral.
Pengobatannya harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus.
Pengobatan terhadap pemakai narkoba sangat rumit dan membutuhkan kesabaran luar biasa
dari dokter, keluarga, dan penderita. Inilah sebabnya mengapa pengobatan pemakai narkoba
memerlukan biaya besar tetapi hasilnya banyak yang gagal. Kunci sukses pengobatan adalah
kerjasama yang baik antara dokter, keluarga dan penderita.

Rehabilitatif
Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai lagi
dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakaian narkoba. Seperti
kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantung, paru-paru, ginjal, dati dan lain-lain), kerusakan
mental, perubahan karakter ke arah negatif, asosial, dan penyakit-penyakit ikutan (HIV/AIDS,
hepatitis, sifilis dan lain-lain).
Itulah sebabnya mengapa pengobatan narkoba tanpa upaya pemulihan (rehabilitasi) tidak
bermanfaat. Setelah sembuh, masih banyak masalah lain yang akan timbul. Semua
dampak negatif tersebut sangat sulit diatasi. Karenanya, banyak pemakai narkoba yang ketika
”sudah sadar” malah mengalami putus asa, kemudian bunuh diri.

15

Represif
Program represif adalah program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar dan
pemakai berdasar hukum. Program ini merupakan instansi pemerintah yang berkewajiban
mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong
narkoba.
Selain mengendalikan produksi dan distribusi, program represif berupa penindakan juga
dilakukan terhadap pemakai sebagai pelanggar undang-undang tentang narkoba.
Instansi yang bertanggung jawab terhadap distribusi, produksi, penyimpanan, dan
penyalahgunaan narkoba adalah:
-

Badan Obat dan Makanan (POM)

-

Departemen Kesehatan

-

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

-

Direktorat Jenderal Imigrasi

-

Kepolisian Republik Indonesia

-

Kejaksaan Agung/ Kejaksaan Tinggi/ Kejaksaan Negeri

-

Mahkamah Agung (Pengadilan Tinggi/ Pengadilan Negeri)

[\
Referensi
http://www.bnn.go.id
http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691
http://id.wikipedia.org/wiki/Kafein
http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol
http://id.wikipedia.org/wiki/Morfin
http://id.wikipedia.org/wiki/Kokain
http://id.wikipedia.org/wiki/Heroin

16