View of Perancangan Enterprise Architecture Pada Fungsi Finance Di PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut Menggunakan Framework TOGAF ADM
INSIGHT
Volume 1 No. 3 | Agustus 2018 : 228-233
Perancangan Enterprise Architecture Pada
Fungsi Finance Di PT Albasia Nusa Karya
Kabupaten Garut Menggunakan Framework
TOGAF ADM
1
2
3 Novia Ardi Susanti , Rd. Rohmat Saeduddin , Anwar Sadat 1,2,3
Fakultas Rekayasa Industri – Telkom University
Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat 40257
1
2
3
noviaardi@student.telkomuniversity.ac.id, rdrohmat@telkomuniversity.ac.id,
anwar.sadat@telkomuniversity.ac.id
Abstract- PT. Albasia Nusa Karya Garut regency is a new company in Indonesia that wrestle wood business, especially in
manufacture and export bare core. Barecore is a piece of albasia or sengon wood cut into pieces into strips (corpus) of the same
size and glued together with the glue to form a sheet like a plywood. As a new company, all business processes are still running
manually, including business processes in the finance function. In addition, based on the results of field observation, the
problem is found that there is no system information that can manage the financial process systematically, and the absence of
applications that can help the business process companies to become integrated business processes. Based on the problems that
occur then it takes an analytical method that is able to describe the design of the system umtuk achieve corporate targets so as
to achieve mission vision of Enterprise Architecture .. Enterprise Architecture design is done using TOGAF ADM which is a
detailed framework and support tools used freely by any organization that develops to design, evaluate, and build Enterprise
Architecture This design will determine the architecture until the Technology Architecture because the needs of new companies
producing and as soon as possible require design documents to build information systems on the company. The result of this
research is the design of Enterprise Architecture artifacts in each phase which is expected to be the reference of IT development
and solution of company problem.Keywords- enterprise architecture, TOGAF ADM, framework, PT. Albasia Nusa Karya Garut, barecore
Abstrak- PT. Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut adalah perusahaan baru di Indonesia yang menggeluti bisnis kayu,
khususnya dalam pembuatan dan ekspor bare core. Barecore adalah potongan kayu albasia atau sengon yang dipotong potong
menjadi strip strip (korpis) dengan ukuran yang sama dan direkatkan satu sama lain dengan lem sehingga membentuk
lembaran seperti triplek. Sebagai sebuah perusahaan baru, maka semua proses bisnis masih berjalan secara manual, termasuk
proses bisnis di fungsi finance. Selain itu, berdasarkan hasil observasi lapangan maka ditemukan permasalahan yaitu belum
terdapatnya sistem informasi yang dapat mengelola proses keuangan secara sistematis, dan belum adanya aplikasi yang dapat
membantu proses bisnis perusahaan agar menjadi proses bisnis yang terintegrasi. Berdasarkan permasalahan yang terjadi
maka dibutuhkanlah metode analisis yang mampu menjabarkan rancangan sistem umtuk mencapai target perusahaan
sehingga dapat mencapai visi misi yaitu Enterprise Architecture.. Perancangan Enterprise Architecture dilakukan
menggunakan TOGAF ADM yang merupakan kerangka terperinci dan alat pendukung yang dipergunakan dengan bebas oleh
apapun organisasi yang mengembangkan untuk mendesain, evaluasi, dan membangun Enterprise Architecture Perancangan
ini akan menentukan arsitektur hingga Technology Architecture karena kebutuhan perusahaan yang baru berproduksi dan
sesegera mungkin membutuhkan dokumen perancangan untuk membangun sistem informasi pada perusahaan. Hasil dari
penelitian ini berupa perancangan Enterprise Architecture artefak pada setiap fase yang diharapkan dapat menjadi referensi
pengembangan IT dan solusi permasalahan perusahaan.Kata kunci- enterprise architecture, TOGAF ADM, framework, PT. Albasia Nusa Karya Garut, barecore
I. merupakan bagian dari organisasi untuk mencapai PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini telah mengalami tujuannya, dengan kata lain bahwa teknologi informasi perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi tersebut sudah berperan sebagai business enabler dalam ini tidak hanya terjadi di satu bidang melainkan di segala sebuah organisasi. [1] segi kehidupan. Salah satu teknologi yang mengalami PT Albasia Nusa Karya termasuk perusahaan baru di perkembangan pesat yaitu teknologi informasi. Saat ini, bidang pengelolaan kayu. Sebagai sebuah perusahaan baru, teknologi informasi tidak hanya ditempatkan sebagai maka semua proses bisnis masih berjalan secara manual, perangkat penunjang kegiatan organisasi melainkan sudah termasuk proses bisnis di fungsi finance. Perusahaan
INSIGHT | Volume 1 No. 3 | Agustus 2018 : 228-233 229 belum mampu beroperasi secara maksimal dalam menjalankan proses bisnisnya dikarenakan belum adanya rancangan yang sesuai. Selain itu, berdasarkan hasil observasi lapangan berupa proses wawancara dan identifikasi pada fungsi finance di PT. Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut, maka ditemukan permasalahan yaitu belum terdapatnya sistem informasi yang dapat mengelola proses keuangan secara sistematis, baik itu proses pembukuan laporan keuangan, proses catatan transaksi perusahaan dan sebagainya. Permasalahan lainnya yaitu belum adanya aplikasi yang dapat membantu proses bisnis perusahaan agar menjadi proses bisnis yang terintegrasi.
- Proses bisnis masih menggunakan aplikasi basic (Microsoft Office)
- Belum terdapat aplikasi yang dapat melakukan pelaporan secraa realtime dan update
- Belum terdapatnya aplikasi yang terintegrasi antar fungsi PERMASALAHAN People • Seluruh stakeholder yang terkait fungsi finance Organisasi • Visi dan Misi • Gambaran Bisnis • Struktur Organisasi LINGKUNGAN 1. Preliminary Phase - Principles Catalog 2. Architecture Vision - Organization Capability - Function Capability - Value Chain Diagram - Solution Concept Diagram 3. Business Architecture - Actor / Role Matrix Diagram - Business Interaction Matrix - Functional Decomposition Diagram - Driver / Goal /Capabilities/Objectives Catalog - Business Footprint Diagram - Event Diagram<
- - Application/Organization Matrix - Role/Application Matrix - Application/Function Matrix - Application Portofoilio Catalog - Application Interaction Matrix - Application Use Case Diagram 6. Technology Architecture - Technology Standards Catalog<
- - Technology Portfolio Catalog - Application Technology Matrix - Environment and Locations Diagram PENELITIAN EA Kebutuhan
Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkanlah sebuah metode analisis yang mampu menjabarkan rancangan sistem sesuai dengan proses bisnis perusahaan yang akan diterapkan pada PT. Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut pada fungsi finance umtuk mencapai target perusahaan sehingga dapat mencapai visi misi melalui sebuah rancangan Enterprise Architecture. Enterprise Architecture merupakan suatu pendekatan logis komprehensif dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem secara bersama-sama yang meliputi suatu infrastruktur manajemen informasi/teknologi sehingga dengan adanya metode Enterprise Architecture diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan bisnis dan teknologi informasi yang akan diinvestasikan. [2] II.
- Hasil Penelitian Konsep Perancangan Enterprise Architecture pada Fungsi Finance di PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut Menggunakan TOGAF ADM Knowledge Base Metode • Interview • Observasi Ilmu yang dapat diterapkan
Model konseptual adalah deksripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana suatu system diorganisasikan dan bekerja.
Model konseptual merupakan rancangan terstruktur yang berisi konsepkonsep yang saling terkait dan saling terorganisasi guna melihat hubungan dan pengaruh logis antar konsep. Model konseptual juga memberikan keteraturan untuk berpikir, mengamati apa yang dilihat dan memberikan arah riset untuk mengetahui sebuah pertanyaan untuk menanyakan tentang kejadian serta menunjukkan suatu pemecahan masalah. Ada beberapa aktivitas bisnis yang masih dilakukan secara manual, dimana kebutuhan TI belum mampu mengimbangkan atau memenuhi kebutuhan bisnis. Pelaku yang terlibat dalam lingkungan tersebut adalah pegawai dan manajer. Pendekatan yang dilakukan yaitu melalui visi dan misi, SOP, dan struktur organisasi. Penelitian ini menggunakan konsep perancangan EA menggunakan framework TOGAF ADM dan output yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan akan berjudul “Perancangan Enterprise Architecture pada Fungsi Finance di PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut Menggunakan Framework TOGAF ADM”. Untuk memperkut konsep yang digunakan, maka dilakukan kegiatan wawancara dan observasi untuk mengetahui permasalahan dan kendala yang mungkin terjadi pada fungsi finance.
4. Data Architecture - Data Entity/Data Component Catalog - Data Entity/Business Function Matrix - Application/Data Matrix - Class Diagram - Data Dissemination Diagram 5. Application Architecture - Application Communication Diagram
Evaluasi
METODE PENELITIAN
Gambar 1 Metode Konseptual
Penelitian ini dilakukan dengan merancang pada TOGAF ADM yaitu : 1.
Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang dapat dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi lapangan pada PT. Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut. Kemudian, hasil dari identifikasi masalah tersebut akan menjadi tujudan dan batasan dari penelitian.
2. Tahap Identifikasi Eksisting Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap kondisi bisnis eksisting dan juga IT eksisting yang ada pada perusahaan.
3. Fase Preliminary Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian prinsip- prinsip yang sesuai untuk menetapkan dasar pengelolaan arsitektur perusahaan untuk kedepannya.
4. Fase Architecture Vision Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan mendefinisikan ruang lingkup, stakeholder, dan arsitektur vision.
5. Fase Business Architecture
INSIGHT
ISSN 2620-5467 (Online) Pada tahap ini dilakukan identifikasi kondisi eksisting stakeholder, dan arsitektur vision. Value chain merupakan salah satu artifak dalam fase ini. Value dengan cara menentukan requirement bisnis yang
Chain Diagram dibuat untuk menunjukkan fungsi- dibutuhkan oleh perusahaan untuk kedepannya. fungsi yang terdapat di dalam organisasi. Tahap ini juga akan dilakukan perancangan bisnis target yang kemudian akan menghasilkan Gap Analysis arsitektur bisnis yang berguna untuk mengembangkan kondisi bisnis perusahaan yang diinginkan.
6. Fase Information System Architecture Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi kondisi eksisting data dan aplikasi dengan cara menentukan requirement yang kemudian digunakan untuk merancang arsitektur system informasi target. Dari hasil perancangan bisnis eksisting dan bisnis target dihasilkan suatu Gap Analysis arsitektur system informasi.
7. Fase Technology Architecture Tahap ini dimulai dengan mengidentifikasi kondisi teknologi eksisting dan target perusahaan. Kemudian Gambar 2 Value Chain Diagram setelah melakukan identifikasi teknologi eksisting
Artefak yang lain dari fase architecture vision dan target, maka akan dihasilkan gap analysis adalah solution concept diagram. Solution concept arsitektur teknologi. diagram merupakan diagram yang menggambarkan high level solution atau digambarkan secara garis besar yang akan diterapkan pada PT Albasia Nusa Karya III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Garut untuk dapat mencapai tujuan A. Preliminary Phase perancangan arsitektur. Gambar dibawah ini akan
Fase ini bertujuan untuk mempersiapkan penelitian menjelaskan bagaimana usulan yang akan diterapkan. enterprise architecture yang akan dilakukan sehingga sesuai dengan yang diinginkan. Fase ini akan
1. Business Architecture a.
Kepatuhan hokum b. Service orientation c. Keberlangsungan bisnis d. Memaksimalkan manfaat yang didapatkan perusahaan e.
Akuntabilitas f. Data Architecture 2. Data adalah asset a.
Data dapat diakses b. Sharing data c. Data terpercaya d. Keamanan data 3. Application Architectire a.
Aplikasi user friendly b. Kemandirian aplikasi c. Integrasi aplikasi d. Hak akses penggunaan aplikasi e. Keamanan aplikasi 4. Technology Architecture a.
Keamanan teknologi b. Pemeliharaan c. Penggunaan teknologi B. Architecture Vision Phase
Architecture vision phase adalah fase dilakukan identifikasi dan mendefinisikan ruang lingkup, Perancangan Enterprise Architecture Pada Fungsi Finance Di PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut 230 Menggunakan Framework TOGAF ADM INSIGHT | Volume 1 No. 3 | Agustus 2018 : 228-233 231
Interaction Component Platform Organization Unit
al data
6 Proyeksi aliran kas proyeksi_aliran_k as
Transaction al data
7 Forecasting pendanaan forecasting_penda naan
Transaction al data
8 Surat Perintah Bayar surat_perintah_ba yar
Transaction al data
9 Bukti bayar bukti_bayar Transaction
10 Letter of Credit letter_credit Transaction
5 Biaya tidak tetap biaya_tidak_tetap Transaction
al data
11 Bukti pembayaran dari buyyer bukti_bayar_buye r
Transaction al data
12 Absensi karyawan absensi_karyawan Master data
13 Draft gaji karyawan gaji_karyawan Transaction
al data
14 Tanggungan pajak tanggungan_pajak Transaction
al data
4 Biaya tetap biaya_tetap Master data
Vendor
TOGAF ADM. Fase ini berfungsi untuk menjelaskan strategi bisnis dan proses bisnis utama pada perusahaan.Dibawah ini merupakan arfetak pada fase ini yaitu functional decompotition diagram dan business footprint diagram.
3 rd Party Business Component Platform
Finance Production HR Logistics
Sales & Marketing Technology Component Platform
Workflow Reporting Business Rules User Audit Infrastructure Communication
Solution Concept Diagram Internet Server
ISP Firewall Gambar 3 Solution Concept Diagram C.
Business Architecture Phase Fase Business Architecture merupakan fase kedua
FINANCE Forecasting pendanaan Pengadministrasian keuangan Pembukuan keuangan Sumber pendanaan Administrasi bahan baku Pencatatan general ledger
al data
Kebutuhan pembiayaan/modal investasi Kebutuhan pembiayaan/modal kerja Administrasi payroll Administrasi bahan baku Pencatan bulanan Pembayaran pajak Pencatatan tahunan Analisa biaya tetap Analisa biaya tidak tetap Proyeksi aliran kas usaha Gambar 4 Functional Decompotition Diagram
Kemudian untuk mendefinisikan visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan dapat diketahui dengan business footprint diagram yang menggambarkan drivers,goals, dan objectives perusahaan.
D.
Information System Architecture Phase Fase Information System Architecture menjelaskan arsitektur data dan aplikasi. Diagram dibawah ini akan menggambarkan data dissemination diagram yang menjelaskan hubungan antara logical application dan data entity dengan objectives yang diharapkan perusahaan. Tabel dibawah akan menunjukkan data entity/data component catalog dalam fungsi finance.
Tabel 1 Data Entity/Data Component Catalog
No Entitas/Logical Physical Tipe
1 Sumber dana sumber_dana Master Data
3 Modal kerja modal_kerja Transaction
al data Gambar 5 Business Footprint Diagram INSIGHT
ISSN 2620-5467 (Online) Perancangan Enterprise Architecture Pada Fungsi Finance Di PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut Menggunakan Framework TOGAF ADM
20 Laporan keuangan bulanan lap_keuangan_bul anan
24 Arus kas arus_kas Transaction
al data
23 Neraca bulanan neraca_bulanan Transaction
Transaction al data
22 Laporan perubahan modal lap_perubahan_m odal
al data
21 Laporan laba rugi lap_laba_rugi Transaction
Transaction al data
Transaction al data
Klien Logistik Klien Human Resource Database Server Web Application Server Internet Customer Perusahaan Pelayaran Bea Cukai Gambar 6 Environment and Location Diagram IV.
19 Jurnal penyesuaian jurnal_penyesuaia n
al data
18 Neraca saldo neraca_saldo Transaction
al data
17 General ledger general_ledger Transaction
al data
16 Jurnal keuangan jurnal_keuangan Transaction
Transaction al data
15 Transaksi keuangan transaksi_keuanga n
al data
PENUTUP A.
al data
pada fungsi finance maka dapat disimpulkan : 1.
pedoman bagi PT Albasia Nusa Karya Kabupaten
Architecture yang dapat digunakan sebagai
5. Penelitian ini menghasilkan rancangan Enterprise
4. Rancangan Enterprise Architecture PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut ini juga memberikan solusi tentang teknologi sehingga perusahaan mampu menyesuaikan penggunaan teknologi dan aplikasi yang akan digunakan.
ditawarkan sebuah solusi yang mampu memenuhi standard dan keinginan perusahaan yaitu dengan mengusulkan penerapan aplikasi ERP yang mampu mengintegrasikan antara fungsi finance dengan fungsi bisnis yang lain.
architecture, data architecture, application architecture, dan technology architecture maka
3. Berdasarkan GAP Analysis pada fase business
karena semua proses bisnis dilakukan secara manual dan belum bisa memenuhi tujuan perusahaan.
finance , terdapat kekurangan pada fungsi terkait
2. Penelitian perancangam Enterprise Architecture PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut pada fungsi
Architecture vision, Business Archiecture, Data Architecture, Application Architecture dan Technology Architecture.
Perancangan Enterprise Architecture pada penelitian ini menggunakan framework TOGAF ADM yang terdiri dari fase Preliminary Phase,
Architecture PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut
26 Saldo penutupan saldo_penutupan Transaction
Kesimpulan Berdasarkan hasil rancangan Enterprise
25 Jurnal penutupan jurnal_penutupan Transaction
Fase Technology Architecture akan menjelaskan tentang infrastruktur TI yang ada pada perusahaan. Dibawah ini merupakan diagram teknologi yang sedang digunakan oleh PT. Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut. Ini adalah salah satu artefak dari fase ini, environment and location diagram yang menjelaskan tentang teknologi yang akan diaplikasikan dalam sebuah perusahaan. Kantor PT ANK
X E. Technology Architecture Phase
X Pengelolaan Pembukuan Keuangan
X Pengelolaan Peadministrasian Keuangan
Pendanaan
Finance ERP Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Forecasting
Fungsi Aplikasi
Tabel 2 Application/Function Matrix
232
al data
Selanjutnya dibawah ini merupakan artefak yang lain yaitu application/function matrix yang bertujuan untuk memetakan aplikasi terhadap fungsi yang berkaitan. Dibawah ini merupakan application/function matrix fungsi finance PT Albasia Nusa Karya.
[14] M. Rifkhan, E. Darwiyanto, T. Informatika, F. T.
Proj. , 2002.
Informatika, J. T. No, and D. Kolot, “Perencanaan Strategi Sistem Informasi / Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework ( TOGAF ) Achitecture Development Method ( ADM ) ( Studi Kasus : Sekretariat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pro pinsi Sulawesi ,” vol. 3, no. 1, pp. 914– 921, 2016. [15] N. Santiara, H. C. N. Alam, and C. Slamet,
2. Perancangan aplikasi ERP pada PT Albasia Nusa
“Penerapan Metode SAW ( Simple Additive Weighting ) Pada Manajemen Proyek Untuk Menentukan Pegawai Dalam Pengerjaan Suatu Proyek ( Studi Kasus PT . Deliman Integra Teknologi ),” Insight, vol. 1, no. 1, pp. 109–114, 2017.
V. REFERENSI
[16] Y. A. Hilmansyah, M. Irfan, and R. Andrian, “Implementasi Service Oriented Architecture ( SOA ) pada Digital Service Campus System Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sun an Gunung Djati Bandung,” Insight, vol. 1, no. 1, pp. 1 –6, 2017.
H. Shah and M. El Kourdi, “Frameworks for enterprise architecture,” IT Prof., vol. 9, no. 5, pp.
[5]
STMIK Mikroskil , vol. 13, no. 2, pp. 159
[4] R. Yunis and Theodora, “Penerapan Enterprise Architecture Framework Untuk Pemodelan,” JSM
Y. Parizeau, “Enterprise Architecture for Complex Government and the Challenge of Government On-line in Canada, Dalhoussie University,” A Res.
Syst. , vol. 7, no. 2, pp. 18 –23, 2006.
36 –41, 2007. [3]
Ir . Jaka Sembiri ng,” Development, pp. 102–107, 2006. [2]
[1] L. Sinyal, E. Itb, L. V. Itb, and J. G. Bandung, “INDONESIA Kuswardani Mutyarini , ST ., Dr .
3. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini hanya sampai fase Technology Architecture, diharapkan dapat dilanjutkan ke fase berikutnya dalam penelitian yang akan datang.
Karya sebaiknya dilakukan oleh developer yang sudah terbiasa dengan pembuatan aplikasi tersebut.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi PT Albasia Nusa Karya Kabupaten Garut dalam melakukan pengembangan bisnis dengan mengimplementasikan teknologi informasi, khususnya pada fungsi finance.
Saran 1.
B.
Garut dalam mencapai visi misi perusahaan serta pengambilan keputusan perusahaan.
INSIGHT | Volume 1 No. 3 | Agustus 2018 : 228-233 233
- –168, 2012.
I. Supriyana, “Perencanaan Model Arsitektur
Yogyakarta, “Farida nur aini no. mhs : 105301463/mtf,” 2013. [10]
G. Osvalds and A. Junction, “Definition of
Enterprise Architecture- centric,” no. July, pp. 1–7, 2001. [11]
J. A. Zachman, “A Framework for Information Systems Architecture,” IBM Systmes J., vol. 26, no. 3, pp. 454
T. open Group, “Introduction to the What is the TOGAF ADM ?,” open Gr., no. C, pp. 1–7, 2006. [13]
L. Urbaczewski and S. Mrdalj, “A comparison of enterprise architecture frameworks,” Issues Inf.
Framework Togaf Pada Pengadilan Agama Bandung,” pp. 1–188, 2012. [9] P. Studi, M. Teknik, P. P. Sarjana, U. Itas, and A.
C. R. Mardiansyah, “Arsitektur Menggunakan
November, 2013. [8]
Technol. Electr. Technol. rICT ICEV-T 2013 , no.
[7] N. B. Kurniawan and Suhardi, “Enterprise architecture design for ensuring strategic business
[6] R. Weisman, “An Overview of TOGAF Version 9.1,” Publ. by Open Gr., p. 43, 2011.
Bisnis , Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur Teknologi Dengan Menggunakan TOGAF : Studi Kasus,” J. Generic, vol. 5, no. 1, pp. 1–9, 2010.
IT alignment (integrating SAMM with TOGAF 9.1),” Proc. 2013 Jt. Int. Conf. Rural Inf. Commun.
- –470, 1987. [12]