PPT UEU Manajemen Institusi Pelayanan Makanan Pertemuan 7
PERTEMUAN 7
HIGIENE SANITASI 2 DALAM MIPM
PUTRI RONITAWATI, SKM, M.Si
PROGRAM STUDI GIZI FIKES
PENERAPAN KEAMANAN
PANGAN DALAM
PENYELENGGARAAN MAKAN
DI RUMAH SAKIT
Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
•
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman (PERMENKES No. 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit)
•
“Patient Safety” meliputi :
- assesmen risiko
- identifikasi & pengelolaan hal yg berhub dg risiko pasien
- pelaporan & analisis insiden
- kemampuan belajar dr insiden & tindak lanjutnya
- implementasi solusi utk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini diharapkan dpt mencegah terjadinya cedera yg
disebabkan oleh “kesalahan” akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
Penyebab Timbulnya “Kesalahan”
Masalah komunikasi
Arus informasi yang tidak adekuat
Masalah SDM
Hal-hal yg berhubungan dg pasien
Transfer pengetahuan di RS
Pola SDM/alur kerja
Kegagalan2 teknis
Kebijakan/prosedur yg tidak adekuat
Apa yang dimaksud dengan
Keamanan Pangan (Food
Safety) ??
Adalah adanya jaminan bahwa makanan
tidak akan mengakibatkan bahaya bagi
konsumen ketika dimakan
Code
x
199
7
Keamanan Pangan (Food
Safety)
Mendapatkan keamanan pangan hak
setiap orang (ICN, Roma, 1992).
UndangUndang tentang Pangan RI No.18 tahun2012
tentang
Keamanan, Mutu & Gizi Pangan ,
KEPMENKES No. 1204/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan RS
PERMENKES No. 1096/2011 tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga
Keamanan Pangan (Food
Safety)
menurunkan insiden yg membahayakan
keselamatan pasien yg berhubungan dengan
pelayanan makanan & minuman
meningkatkan akuntabilitas RS thdp pasien
& masyarakat
Keamanan Pangan (Food Safety) :
Keadaan dimana produk yang
dikonsumsi
Tidak
membahayakan
Menyehatkan
Tidak menimbulkan penyakit,
keracunan, kematian
Quality or Safety ??
MUTU
AMAN
• Sesuai
kualitas/standa
r
• Aman tidak
menyebabkan
sakit
• Sesuai
kebutuhan
gizi & kondisi
• Bebas
kontaminasi
• Rasa sesuai
bahan
ke dua nya harus
diperhatikan..!!
• Hak setiap
konsumen
Konsep Keamanan Pangan
PPEENNGG
FOOD SAFETY
PROGRAMS
UUAATT
SUPPOR
T
DASAR
Program-program lain
(pest control,
preventive maintenance)
GMP (Good Manufacture Practices)
SSOP (Standard Sanitation
Operating Proc.)
Keamanan Pangan
Rantai keracunan Makanan
High risk
food
Foodsafe breaks
the cain here
Contaminated by
pathogens
Warmth &
timegerms
multiply
People eat
contaminated
food
Get sick
DIE
Bagaimana terjadinya pencemaran
terhadap makanan???
Daftar Bahaya yang dapat
mengganggu kesehatan
Bahaya yang utama dapat berupa biological, chemical
atau physicals, seperti :
Biological
B Listeria
B Salmonella
B Campylobacter
B E.coli
B Norwalk virus
Chemicals
B Pesticides
B Toxin (fish)
B Mycotoxins
B Allergens
B Unrecommended
Food additives
Physicals
B Glass
B Metal
B Stones
Agen penyebab Foodborne
Diseases
No Sample;
54
Pathogen;
21
Chemical;
13
Undetected,
64
Sumber : Badan POM - 2005
Beberapa jenis bakteri penyebab
keracunan makanan
Micro
organism
Bacillus cereus
Likely
Source
Infection
Clostridium botulinum
Intoxication
Characteristics of illness
Soil
Cereal products, soups,
custards & sauces, meatloaf,
sausage, cooked vegetables,
reconstituted dried potatoes,
refreid beans
Abdominal pain, watery diarrhea.
Incubation 8 to 16 hours, (mean 12
hours)
Intestinal flora
og mammals,
fowl & wild
birds
Raw milk, poultry, beef liver,
raw clams, water
Diarrhea, severe abdominal pain, fever,
anorexia, malaise, headache, vomiting.
Incubation 2 to 7 days (mean 3 to 5
days)
Spores found
in soil, fresh
water, mud &
animals
Canned low acid foods,
smoked fish, cooked potatoes,
meat loaf, stew left in oven
without heat overnight
Neurotoxin, GI Symptoms that may
precede neurological symptoms
including, blurred vision, loss of motor
capabilities respiratory paralysis.
Fatalities occur. Onset ranges between 2
hours – 8 days 9mean : 18 – 36 hours)
infection
Campilobacter .jejuni /
coli
Examples of foods
involved
Beberapa jenis bakteri penyebab
keracunan
Micro
Likelymakanan
Examples of foods Characteristics of illness
organism
Listeria
monocytogenes
Source
involved
Soil, manure
& silage
Coleslaw, milk, cheese,
animal product
Low grade fever, flu like illness,
stillbirths, meningitis, enchepalitis,
sepsis. Fatalities occur. Incubation 3 –
21 days, maybe longer
Infected
humans &
other animals
Soft cheese, rare hamburger,
water
Severe abdominal pain, diarrhea,
nausea, vomiting, fever, chills,
headache, muscular pain, (bloody
urine – haemorragic strains).
Incubation 5 – 48 hours (mean 10 – 24
hours). 8 – 44 hours (toxogenic
strains) or 8 – 24 (invasive strains)
Water
Animal
Poultry, meat, meat products,
egg & dairy product
Abdominal pain, diarrhea, chills, fever,
nausea, vomiting, malaise. Incubation
period from 6 – 72 hours (mean 18 –
36 hours)
Infection
Pathogenic Esherichia
Coli
Infection
Salmonella sp
Infection
faeces
Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan
makanan
Micro
organism
Shigella sp
Intoxication
Staph.aureus
Intoxication
Likely
Source
Examples of
foods involved
Characteristics of
illness
From
faeces of
infected
humans
Any contaminated food,
frequently salads, water
Diarrhea with bloody stools,
abdominal cramps & fever.
Incubation 24 to 72 hours
Hands &
nasal
passage of
people.
Cos udders
Ham, meat & poultyr
products, cream filled
pastries, whipped butter,
cheese, dry milk, food
mixtures, high protein
left over foods
Nausea, vomiting, diarrhea,
abdominal cramps & prostration.
Symptoms may be severe.
Incubation 1 – 8 hours
(mean 2 – 4 hours)
Name of
Illness
Causatif
Agent
Arsenic,
Insecticides
fluoride,
Rodenticides
lead
poisoning
Food Usually
Involved
Any food
accidentally
contaminate
d
Copper
Copper-food Acid fodds &
poisoning contact
carbonated
surfaces
liquids
How
Preventive or Corrective
Introduce
Procedures
d into
Food
Either during • Thoroughly wash all fruits &
growing
vegetables when received
period or
• Store insecticides &
accidentally
pesticides
in kitchen
away from food
• Properly label containers
• Follow use instruction
• Use carefully
• Gusrd food from chemical
contamination
Contact
between
metal & acid
food or
carbonated
beverage
Prevent acid foods or
carbonated liquids from
coming into contact with
exposed copper
Name of
Illness
Causatif
Agent
Food
Usually
Involved
How
Introduce
d into
Food
Cadnium Metal plating Fruits juices, Acid foods
& Zinc
of food
fruit gelatin, dissolve
poisoning containers
and other
cadnium &
acid food
zinc from
stored in
containers in
metal-plated which they
containers
are stored
Cyanide
Silver polish Any foods
Failure to
poisoning
accidentally wash and
contaminated rinse
polished
silverware
thoroughly
Preventive or
Corrective
Procedures
Discontinue use of cadniumplated utensils as food
containers, prohibit use of
zinc-coated utensils for
preparation, storage, snd
serving of acid fruits & other
foods or beverage
Discontinue use of cyanidebased silver polish or wash
and rinse silverware
thoroughly
Good manufacturing Practices
Cara menerima makanan dng baik
Cara menyimpan makanan dng
baik
Cara memasak makanan dng baik
Cara prepare makanan dng baik
Cara mengirim makanan dng baik
Cara berpakaian dng baik
• Pest Control
• Preventive maintenance
HACCP
Hazard Analysis Critical Control
Point (Analisa Bahaya &
Pengendalian Titik Kritis)
Sistem pencegahan bahaya yang
terintegrasi untuk menghasilkan
makanan yang aman
The 7 principles of HACCP
Melakukan analisis bahaya dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan
2.
Menetapkan pengendalian titik kritis
3.
Menentukan batas kritis (CL)
4.
Memonitor setiap CCP (Critical Control
Point)
5.
Melakukan tindakan koreksi/perbaikan
pada setiap penyimpangan yang
terjadi pada batas kritis
6.
Membuat sistem pencatatan/recording
7.
Melakukan pengujian
1.
Definisi
Bahaya / Hazard :
suatu faktor yg dpt menyebabkan dampak
gangguan/kerugian kesehatan shg
mempengaruhi konsumen
Critical Control Point :
titik, tahapan/prosedur dimana pengendalian dpt
dilakukan shg bahaya keamanan makanan dpt
dicegah, dihilangkan atau dikurangi hingga
mencapai tingkat yg dapat diterima
Critical limit (batas kritis)
kriteria yg hrs dipenuhi untuk setiap tindakan
pencegahan, yg terkait pd setiap titik kendali kritis
1. Pilih proses pemasakan yang aman
2. Masak makanan hingga matang
3. Makan dengan segera makanan yang telah
dimasak
4. Simpan makanan yg matang secara baik & benar
5. Panaskan/tempatkan makanan matang/hangat
pada suhu yg
benar
6. Hindari kontak makanan matang dengan makanan
mentah
7. Cuci tangan sesering mungkin
8. Jaga kebersihan area dapur secara rutin
9. Jaga makanan dari kontaminasi serangga, dan
binatang pengerat
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
Kriteria harus ditentukan sebelum menunjuk suplier,
contoh :
ijin usaha
Organisasi & modal yg kuat
Kualitas barang yg ditawarkan, harga kompetitif
Sarana & prasarana yg dimiliki : armada, lemari
pendingin, dsb
Penerapan prinsip higiene & sanitasi
SOP-SOP yg dimiliki
Lokasi yg jauh dari pabrik atau TPA sampah
dsb
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
Evaluasi
contoh :
-
tepat kuantitas & kualitas sesuai dgn
spesifikasi
-
tepat waktu
penerapan prinsip higiene (sarana, personal)
penerapan SOP yang dimiliki
etika personel yang mengirim
Penerimaan Bahan
Pengontrolan terhadap bahan baku meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tanggal penerimaan
Nama suplier dan barang yang disuply (sesuai spesifikasi BM).
Temperature makanan pada saat diterima.
Expired date.
Fifo di tingkat supplier melalui log book
Kualitas produk (kemasan, bau, rasa, teksture, warna, dsb)
Berat produk
Pastikan bahwa seluruh produk yang datang memiliki expired date
dan di label sesuai tanggal penerimaan
Pastikan bahwa produk chilled dan frozen diterima pada suhu yang
ditetapkan , misal frozen food hrs diterima pada suhu -8 oC dan fresh
food pd suhu 8 oC.
Ada berita acara barang yang ditolak & evaluasi suplier
High Risk Food
Daging & olahannya
Poultry dan olahannya
Ikan, seafood dan olahannya
Telur & hasil olahannya
Susu & olahannya (non UHT)
Makanan kaleng/botol/plastik/tetra pack
Pengendalian
Microorganisme
Cross contamination :
Cuci tangan, selama 30’, dan keringkan
dengan tisue sekali pakai
-
Pisahkan peralatan untuk bhn makanan
khususnya cutting board (talenan).
-
Selalu bersihkan peralatan & cuci tangan, diantara
persiapan makanan mentah dan matang
mentah &
matang,
• Analisa bahaya yang mungkin timbul
saat
penyimpanan BM
• Tentukan titik kendali kritisnya, misal
suhu refrigerator harus < 4 o C, dan
frezeer harus > - 18
o
C
• Simpan makanan matang dan mentah
pada tempat terpisah dalam lemari
pendingin untuk mencegah
kontaminasi pada makanan matang.
• Jika tdk memungkinkan, letakkan BM
yg mentah di rak bawah dan yg
matang di rak bagian atas, dengan
masing2 pada wadah yg
tertutup
• Cek temperature refrigerator/frezeer
secara rutin (misal tiap 3 jam sekali)
dan lakukan tindakan koreksi bila
terjadi penyimpangan
Simpan makanan kering pada suhu dan
tempat yang benar
suhu penyimpanan bahan makanan
kering + 25oC atau suhu ruang
Labeling setiap barang yang datang
untuk memudahkan sistem
FIFO/FEFO
Jangan meletakkan bahan
makanan
langsung
ke lantai.
Makanan harus disimpan pada rak-rak yang
baik, dengan
jarak bahan makanan
dengan lantai
15 cm , jarak bahan
makanan dengan dinding 5 cm dan jarak
bahan makanan dengan langit-langit 60
cm, untuk menghindari kontaminasi
karena
genangan air, memudahkan pembersihan,
mencegah infeksi serangga dan tidak
menghalangi kerja sprinkle bila terjadi bahaya
kebakaran
Simpan makanan dengan kondisi tertutup
dengan baik
Bahan pembersih dan bahan2 kimia lainnya
disimpan dalam gudang yg terpisah dengan
bahan makanan
Jaga ruangan agar selalu
bersih dan kering
Jika dalam masa
penyimpanan di gudang,
ada makanan kemasan yang
rusak (baik isi maupun
kemasannya) maka harus
dibuang.
Jika ada lubang pada
gudang yang terjadi karena
pengrusakan oleh binatang
pengerat harus segera
diperbaiki/ditambal
PERSIAPAN &
PEMASAKAN
MAKANAN
Sistem Thawing Frozen Foods
Prinsip : jangan biarkan frozen foods dlm ”danger zone
temperature”
Jangan pernah melakukan pencairan makanan beku pada suhu
ruang
Pencairan dilakukan pada refrigerator pada suhu dibawah 5 o C
harus ada planning
Atau dalam microwave dengan set defrost jika dlm porsi yg
kecil dan waktu yg sempit.
Di bawah air yg mengalir, dengan air dingin, dan kemasan
tertutup rapi
perlu dipertimbangkan lebih mendalam, apakah suhu air &
ruangan memungkinkan u/ bakteri berkembang biak
Jangan pernah melakukan refrozen BM yg telah dilakukan
pelunakan/thawing
Persiapan Bahan Makanan
Gunakan pisau, chopping board (talenan) dan penjapit
makanan yang berbeda untuk makanan mentah dan
matang (terutama lauk hewani).
Pisahkan meja/ruang persiapan sayuran, nabati dengan
lauk hewani. Demikian pula dengan persiapan buah
Selalu bersihkan peralatan dan cuci tangan diantara
pengolahan makanan mentah & matang
Proses Pemasakan
Proses pemasakan hrs direncanakan dengan
menggunakan standar resep, prosedur, metode yg
telah ditetapkan
Masak makanan hingga suhu >
70o C,
Lama pemasakan harus pula diperhatikan, agar
makanan dapat tetap terjaga kualitasnya namun
tetap aman untuk dikonsumsi
Untuk food test selalu gunakan sendok bersih,
bukan jari !!
PENYAJIAN
&
DISTRIBUSI
MAKANAN
Simpan makanan matang pada suhu yang benar. Waspada
dengan “danger zone temperature” ( 5 – 60oC )
Simpan makanan matang panas / hot foods pada suhu di atas
60oC (termometer probe)
Simpan
makanan matang dingin / cold foods di bawah suhu
4oC
Makanan
yang akan disajikan harus diwadahi dan dijamah dengan
peralatan yang bersih.
Makanan matang tidak boleh terjamah langsung oleh tangan.
Harus
menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan,
sendok, garpu dan sejenisnya
Makanan yang hendak dikirim ditutup dengan penutup saji atau
dicover
plastik wrap.
KEPMENKES 1096/2011 tentang Hiegiene Sanitasi Jasaboja
mengharuskan
adanya safety sampel makanan 1x24
o
jam dengan suhu 10 C dari setiap masakanan untuk
disimpan.
Perhatikan suhu bain marie & trolley. Harus
di atas 60 o C
Cek rutin temperature bain marie & trolley.
Contoh :
tiap 3 jam sekali.
measurement & obervasi
PENCATATAN
Lakukan koreksi bila terjadi penyimpangan
temperature
Makanan
didistribusikan
ke
bangsal
perawatan dari
dapur dengan trolley
bersih, yang hanya digunakan
untuk
mengantar makanan
Sediakan khusus trolley untuk clear up
Bersihkan trolley sebelum dan sesudah
Personal
Penjamah
makanan harus sehat dan
hygiene
diperiksa kesehatannya secara berkala
minimal 2 kali setahun/rectal swab
Penjamah makanan tidak boleh menderita
atau menjadi sumber penular penyakit
( carrier )
Rambut harus bersih dan rapi, rambut
panjang lebih dari sebahu harus diikat,
kuku harus pendek dan bersih.
Semua staf harus menggunakan seragam
yang sudah
ditentukan. Pakaian seragam harus bersih
dan rapi.
Jika ada luka harus
Tutup
luka
ditutup.
Personal
Penjamah makanan harus menggunakan
hygiene
perlengkapan
pelindung, berupa
celemek/apron, penutup rambut, serta
sepatu yang aman digunakan
Tidak merokok di area kerja
Hairnet, appron harus ditanggalkan bila
ke toilet
Mencuci tangan sesering mungkin untuk
menghindari kontaminasi.
Menggunakan sabun dan dikeringkan
dengan tisue sekali pakai
Penjamah makanan harus sadar akan
pentingnya personal hygiene
Program Pest Control
Ada prosedure pest control dan ada
pencatatan
Meliputi : serangga, tikus, semut, dsb
Pasang insect killer di area dapur, jangan
terlalu
dekat dengan penyimpanan / display
makan
penyemprotan secara rutin
zat kimia yg digunakan, harus dilengkapi
dg brosur2 informasi & MSDS
Program Pest
Control
Tutup pintu dan jendela setiap saat
Cek secara rutin pada gudang tempat menyimpan
barang2 yg „slow moving‟ atau
barang2
kemasan
dpt menjadi tempat persembunyian pest
Perlu dilakukan bongkar besar secara berkala
Pembersihan & Pencucian
Prosedur & training untuk kegiatan ini harus disusun &
didokumentasikan, meskipun dilaksanakan secara manual
2 pengertian Cleaning and Sanitation
Cleaning/Pembersihan
Tindakan pembersihan dari lemak & kotoran, biasanya
menggunakan air panas dan zat pembersih, seperti detergent
dan bisa dikombinasi dengan scrubbing
Santation
Tindakan mengurangi jumlah microorganisme pada peralatan
menggunakan panas, atau zat kimia seperti asam (makanan),
chlorine, peroxide, dsb
Pembersihan &
Item
Pencucian
Frekuensi
STRUCTURE
Lantai
End of each day
Dinding, Jendela dan plafon
Setiap minggu
FOOD CONTACT SURFACES
Meja, cucian piring dan tempat sampah
Selesai dipakai
EQUIPMENT
Peralatan makan, Telenan, pisau dapur, dsb.
Selesai dipakai
Kulkas, Freezers, area penyimpanan
Setiap minggu
HAND CONTACT SURFACES
Tombol pintu, laci-laci, dsb.
Setiap hari
Pembersihan & Pencucian
Fasilitas pencucian harus tersedia air panas & air
dingin (utk peralatan / cuci tangan)
peralatan makanan dicuci dengan air panas pada
mesin pencuci piring dengan suhu minimum 80 o C
cek temperature dengan rutin (measurement &
observasi)
lakukan koreksi bila ada penyimpangan
pencatatan
peralatan makan tidak boleh dilap dengan kain.
Mesin pencuci piring harus dilengkapi dengan
fasilitas pengering. Atau menggunakan alat
pengering terpisah. Jika akan dilap harus
menggunakan tisue sekali pakai
Pembersihan &
Pencucian
Alat pel dan ember khusus untuk membersihkan
lantai harus tersedia khusus. Pencucian alat pel
terjadwal
secara benar
dan teratur
Bersihkan area & meja kerja sebelum dan setelah
digunakan.
Sediakan ”pedal bin”, sehingga tangan tidak perlu
menjamah tempat sampah
Ada wastafel/tempat cuci tangan dan sabun
Pembersihan &
Pencucian
Jaga ruangan selalu bersih dan rapi
Lorong tidak boleh terhalang oleh
barang
Saluran air bersih & lancar
Pintu harus tertutup
Ada policy tentang “pihak luar” yg
berkunjung
Preventive
Maintenance
Kenapa penting ??
bisa merupakan sumber bahaya bagi makanan
(kimia, fsik)
Ada
prosedur dan jadwal
untuk peralatan dapur
Cek
preventive maintenance
secara teratur
Pencatatan
Dilaksanakan
aman
secara higiene, dengan bahan yg
Pencatatan & Pelaporan
Harus dibuat dokumentasi kegiatan
keamanan pangan “food safety”
Jika ada Insiden buat
pelaporannya
Buat Root Cause Analyze
Cari akar masalah
5 M (Man, Method, Machine,
material, Measurement)
KESIMPULAN
1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang
membuat
asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman
2. Mendapatkan keamanan pangan hak
pasien
setiap
3. Penerapan
program keamanan pangan yang
terintegrasi dapat menurunkan insiden yang dapat
membahayakan keselamatan
pasien dan dapat
meningkatkan akuntabilitas RS terhadap pasien
4. Pelaksanaan program
Keamanan Pangan harus
termonitor secara konsisten dan terukur secara berkala
5 Kunci utama
Prinsip Keamanan Pangan“Food
Safety” (WHO)
Jagalah kebersihan (cuci tangan, kebersihan dapur, dsb.)
kuman pathogen.
!
!
Simpanlah bahan makanan pada suhu yang benar. Danger
zone ( 50 – 60 0C) dibawah 5 0C atau diatas 60 0C,
pertumbuhan kuman akan melambat atau terhenti.
Gunakan air dan bahan baku makanan yang aman. Jangan
gunakan bahan baku yang “expired”.
!
!Masaklah dengan benar ( > 70 0C) membunuh kuman
patogen
!Pisahkan bahan mentah dan makanan masak (“crossed
contamination”).
HIGIENE SANITASI 2 DALAM MIPM
PUTRI RONITAWATI, SKM, M.Si
PROGRAM STUDI GIZI FIKES
PENERAPAN KEAMANAN
PANGAN DALAM
PENYELENGGARAAN MAKAN
DI RUMAH SAKIT
Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
•
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman (PERMENKES No. 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit)
•
“Patient Safety” meliputi :
- assesmen risiko
- identifikasi & pengelolaan hal yg berhub dg risiko pasien
- pelaporan & analisis insiden
- kemampuan belajar dr insiden & tindak lanjutnya
- implementasi solusi utk meminimalkan timbulnya risiko
Sistem ini diharapkan dpt mencegah terjadinya cedera yg
disebabkan oleh “kesalahan” akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
Penyebab Timbulnya “Kesalahan”
Masalah komunikasi
Arus informasi yang tidak adekuat
Masalah SDM
Hal-hal yg berhubungan dg pasien
Transfer pengetahuan di RS
Pola SDM/alur kerja
Kegagalan2 teknis
Kebijakan/prosedur yg tidak adekuat
Apa yang dimaksud dengan
Keamanan Pangan (Food
Safety) ??
Adalah adanya jaminan bahwa makanan
tidak akan mengakibatkan bahaya bagi
konsumen ketika dimakan
Code
x
199
7
Keamanan Pangan (Food
Safety)
Mendapatkan keamanan pangan hak
setiap orang (ICN, Roma, 1992).
UndangUndang tentang Pangan RI No.18 tahun2012
tentang
Keamanan, Mutu & Gizi Pangan ,
KEPMENKES No. 1204/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan RS
PERMENKES No. 1096/2011 tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga
Keamanan Pangan (Food
Safety)
menurunkan insiden yg membahayakan
keselamatan pasien yg berhubungan dengan
pelayanan makanan & minuman
meningkatkan akuntabilitas RS thdp pasien
& masyarakat
Keamanan Pangan (Food Safety) :
Keadaan dimana produk yang
dikonsumsi
Tidak
membahayakan
Menyehatkan
Tidak menimbulkan penyakit,
keracunan, kematian
Quality or Safety ??
MUTU
AMAN
• Sesuai
kualitas/standa
r
• Aman tidak
menyebabkan
sakit
• Sesuai
kebutuhan
gizi & kondisi
• Bebas
kontaminasi
• Rasa sesuai
bahan
ke dua nya harus
diperhatikan..!!
• Hak setiap
konsumen
Konsep Keamanan Pangan
PPEENNGG
FOOD SAFETY
PROGRAMS
UUAATT
SUPPOR
T
DASAR
Program-program lain
(pest control,
preventive maintenance)
GMP (Good Manufacture Practices)
SSOP (Standard Sanitation
Operating Proc.)
Keamanan Pangan
Rantai keracunan Makanan
High risk
food
Foodsafe breaks
the cain here
Contaminated by
pathogens
Warmth &
timegerms
multiply
People eat
contaminated
food
Get sick
DIE
Bagaimana terjadinya pencemaran
terhadap makanan???
Daftar Bahaya yang dapat
mengganggu kesehatan
Bahaya yang utama dapat berupa biological, chemical
atau physicals, seperti :
Biological
B Listeria
B Salmonella
B Campylobacter
B E.coli
B Norwalk virus
Chemicals
B Pesticides
B Toxin (fish)
B Mycotoxins
B Allergens
B Unrecommended
Food additives
Physicals
B Glass
B Metal
B Stones
Agen penyebab Foodborne
Diseases
No Sample;
54
Pathogen;
21
Chemical;
13
Undetected,
64
Sumber : Badan POM - 2005
Beberapa jenis bakteri penyebab
keracunan makanan
Micro
organism
Bacillus cereus
Likely
Source
Infection
Clostridium botulinum
Intoxication
Characteristics of illness
Soil
Cereal products, soups,
custards & sauces, meatloaf,
sausage, cooked vegetables,
reconstituted dried potatoes,
refreid beans
Abdominal pain, watery diarrhea.
Incubation 8 to 16 hours, (mean 12
hours)
Intestinal flora
og mammals,
fowl & wild
birds
Raw milk, poultry, beef liver,
raw clams, water
Diarrhea, severe abdominal pain, fever,
anorexia, malaise, headache, vomiting.
Incubation 2 to 7 days (mean 3 to 5
days)
Spores found
in soil, fresh
water, mud &
animals
Canned low acid foods,
smoked fish, cooked potatoes,
meat loaf, stew left in oven
without heat overnight
Neurotoxin, GI Symptoms that may
precede neurological symptoms
including, blurred vision, loss of motor
capabilities respiratory paralysis.
Fatalities occur. Onset ranges between 2
hours – 8 days 9mean : 18 – 36 hours)
infection
Campilobacter .jejuni /
coli
Examples of foods
involved
Beberapa jenis bakteri penyebab
keracunan
Micro
Likelymakanan
Examples of foods Characteristics of illness
organism
Listeria
monocytogenes
Source
involved
Soil, manure
& silage
Coleslaw, milk, cheese,
animal product
Low grade fever, flu like illness,
stillbirths, meningitis, enchepalitis,
sepsis. Fatalities occur. Incubation 3 –
21 days, maybe longer
Infected
humans &
other animals
Soft cheese, rare hamburger,
water
Severe abdominal pain, diarrhea,
nausea, vomiting, fever, chills,
headache, muscular pain, (bloody
urine – haemorragic strains).
Incubation 5 – 48 hours (mean 10 – 24
hours). 8 – 44 hours (toxogenic
strains) or 8 – 24 (invasive strains)
Water
Animal
Poultry, meat, meat products,
egg & dairy product
Abdominal pain, diarrhea, chills, fever,
nausea, vomiting, malaise. Incubation
period from 6 – 72 hours (mean 18 –
36 hours)
Infection
Pathogenic Esherichia
Coli
Infection
Salmonella sp
Infection
faeces
Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan
makanan
Micro
organism
Shigella sp
Intoxication
Staph.aureus
Intoxication
Likely
Source
Examples of
foods involved
Characteristics of
illness
From
faeces of
infected
humans
Any contaminated food,
frequently salads, water
Diarrhea with bloody stools,
abdominal cramps & fever.
Incubation 24 to 72 hours
Hands &
nasal
passage of
people.
Cos udders
Ham, meat & poultyr
products, cream filled
pastries, whipped butter,
cheese, dry milk, food
mixtures, high protein
left over foods
Nausea, vomiting, diarrhea,
abdominal cramps & prostration.
Symptoms may be severe.
Incubation 1 – 8 hours
(mean 2 – 4 hours)
Name of
Illness
Causatif
Agent
Arsenic,
Insecticides
fluoride,
Rodenticides
lead
poisoning
Food Usually
Involved
Any food
accidentally
contaminate
d
Copper
Copper-food Acid fodds &
poisoning contact
carbonated
surfaces
liquids
How
Preventive or Corrective
Introduce
Procedures
d into
Food
Either during • Thoroughly wash all fruits &
growing
vegetables when received
period or
• Store insecticides &
accidentally
pesticides
in kitchen
away from food
• Properly label containers
• Follow use instruction
• Use carefully
• Gusrd food from chemical
contamination
Contact
between
metal & acid
food or
carbonated
beverage
Prevent acid foods or
carbonated liquids from
coming into contact with
exposed copper
Name of
Illness
Causatif
Agent
Food
Usually
Involved
How
Introduce
d into
Food
Cadnium Metal plating Fruits juices, Acid foods
& Zinc
of food
fruit gelatin, dissolve
poisoning containers
and other
cadnium &
acid food
zinc from
stored in
containers in
metal-plated which they
containers
are stored
Cyanide
Silver polish Any foods
Failure to
poisoning
accidentally wash and
contaminated rinse
polished
silverware
thoroughly
Preventive or
Corrective
Procedures
Discontinue use of cadniumplated utensils as food
containers, prohibit use of
zinc-coated utensils for
preparation, storage, snd
serving of acid fruits & other
foods or beverage
Discontinue use of cyanidebased silver polish or wash
and rinse silverware
thoroughly
Good manufacturing Practices
Cara menerima makanan dng baik
Cara menyimpan makanan dng
baik
Cara memasak makanan dng baik
Cara prepare makanan dng baik
Cara mengirim makanan dng baik
Cara berpakaian dng baik
• Pest Control
• Preventive maintenance
HACCP
Hazard Analysis Critical Control
Point (Analisa Bahaya &
Pengendalian Titik Kritis)
Sistem pencegahan bahaya yang
terintegrasi untuk menghasilkan
makanan yang aman
The 7 principles of HACCP
Melakukan analisis bahaya dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan
2.
Menetapkan pengendalian titik kritis
3.
Menentukan batas kritis (CL)
4.
Memonitor setiap CCP (Critical Control
Point)
5.
Melakukan tindakan koreksi/perbaikan
pada setiap penyimpangan yang
terjadi pada batas kritis
6.
Membuat sistem pencatatan/recording
7.
Melakukan pengujian
1.
Definisi
Bahaya / Hazard :
suatu faktor yg dpt menyebabkan dampak
gangguan/kerugian kesehatan shg
mempengaruhi konsumen
Critical Control Point :
titik, tahapan/prosedur dimana pengendalian dpt
dilakukan shg bahaya keamanan makanan dpt
dicegah, dihilangkan atau dikurangi hingga
mencapai tingkat yg dapat diterima
Critical limit (batas kritis)
kriteria yg hrs dipenuhi untuk setiap tindakan
pencegahan, yg terkait pd setiap titik kendali kritis
1. Pilih proses pemasakan yang aman
2. Masak makanan hingga matang
3. Makan dengan segera makanan yang telah
dimasak
4. Simpan makanan yg matang secara baik & benar
5. Panaskan/tempatkan makanan matang/hangat
pada suhu yg
benar
6. Hindari kontak makanan matang dengan makanan
mentah
7. Cuci tangan sesering mungkin
8. Jaga kebersihan area dapur secara rutin
9. Jaga makanan dari kontaminasi serangga, dan
binatang pengerat
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
Kriteria harus ditentukan sebelum menunjuk suplier,
contoh :
ijin usaha
Organisasi & modal yg kuat
Kualitas barang yg ditawarkan, harga kompetitif
Sarana & prasarana yg dimiliki : armada, lemari
pendingin, dsb
Penerapan prinsip higiene & sanitasi
SOP-SOP yg dimiliki
Lokasi yg jauh dari pabrik atau TPA sampah
dsb
Kriteria pemilihan & evaluasi suplier
Evaluasi
contoh :
-
tepat kuantitas & kualitas sesuai dgn
spesifikasi
-
tepat waktu
penerapan prinsip higiene (sarana, personal)
penerapan SOP yang dimiliki
etika personel yang mengirim
Penerimaan Bahan
Pengontrolan terhadap bahan baku meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tanggal penerimaan
Nama suplier dan barang yang disuply (sesuai spesifikasi BM).
Temperature makanan pada saat diterima.
Expired date.
Fifo di tingkat supplier melalui log book
Kualitas produk (kemasan, bau, rasa, teksture, warna, dsb)
Berat produk
Pastikan bahwa seluruh produk yang datang memiliki expired date
dan di label sesuai tanggal penerimaan
Pastikan bahwa produk chilled dan frozen diterima pada suhu yang
ditetapkan , misal frozen food hrs diterima pada suhu -8 oC dan fresh
food pd suhu 8 oC.
Ada berita acara barang yang ditolak & evaluasi suplier
High Risk Food
Daging & olahannya
Poultry dan olahannya
Ikan, seafood dan olahannya
Telur & hasil olahannya
Susu & olahannya (non UHT)
Makanan kaleng/botol/plastik/tetra pack
Pengendalian
Microorganisme
Cross contamination :
Cuci tangan, selama 30’, dan keringkan
dengan tisue sekali pakai
-
Pisahkan peralatan untuk bhn makanan
khususnya cutting board (talenan).
-
Selalu bersihkan peralatan & cuci tangan, diantara
persiapan makanan mentah dan matang
mentah &
matang,
• Analisa bahaya yang mungkin timbul
saat
penyimpanan BM
• Tentukan titik kendali kritisnya, misal
suhu refrigerator harus < 4 o C, dan
frezeer harus > - 18
o
C
• Simpan makanan matang dan mentah
pada tempat terpisah dalam lemari
pendingin untuk mencegah
kontaminasi pada makanan matang.
• Jika tdk memungkinkan, letakkan BM
yg mentah di rak bawah dan yg
matang di rak bagian atas, dengan
masing2 pada wadah yg
tertutup
• Cek temperature refrigerator/frezeer
secara rutin (misal tiap 3 jam sekali)
dan lakukan tindakan koreksi bila
terjadi penyimpangan
Simpan makanan kering pada suhu dan
tempat yang benar
suhu penyimpanan bahan makanan
kering + 25oC atau suhu ruang
Labeling setiap barang yang datang
untuk memudahkan sistem
FIFO/FEFO
Jangan meletakkan bahan
makanan
langsung
ke lantai.
Makanan harus disimpan pada rak-rak yang
baik, dengan
jarak bahan makanan
dengan lantai
15 cm , jarak bahan
makanan dengan dinding 5 cm dan jarak
bahan makanan dengan langit-langit 60
cm, untuk menghindari kontaminasi
karena
genangan air, memudahkan pembersihan,
mencegah infeksi serangga dan tidak
menghalangi kerja sprinkle bila terjadi bahaya
kebakaran
Simpan makanan dengan kondisi tertutup
dengan baik
Bahan pembersih dan bahan2 kimia lainnya
disimpan dalam gudang yg terpisah dengan
bahan makanan
Jaga ruangan agar selalu
bersih dan kering
Jika dalam masa
penyimpanan di gudang,
ada makanan kemasan yang
rusak (baik isi maupun
kemasannya) maka harus
dibuang.
Jika ada lubang pada
gudang yang terjadi karena
pengrusakan oleh binatang
pengerat harus segera
diperbaiki/ditambal
PERSIAPAN &
PEMASAKAN
MAKANAN
Sistem Thawing Frozen Foods
Prinsip : jangan biarkan frozen foods dlm ”danger zone
temperature”
Jangan pernah melakukan pencairan makanan beku pada suhu
ruang
Pencairan dilakukan pada refrigerator pada suhu dibawah 5 o C
harus ada planning
Atau dalam microwave dengan set defrost jika dlm porsi yg
kecil dan waktu yg sempit.
Di bawah air yg mengalir, dengan air dingin, dan kemasan
tertutup rapi
perlu dipertimbangkan lebih mendalam, apakah suhu air &
ruangan memungkinkan u/ bakteri berkembang biak
Jangan pernah melakukan refrozen BM yg telah dilakukan
pelunakan/thawing
Persiapan Bahan Makanan
Gunakan pisau, chopping board (talenan) dan penjapit
makanan yang berbeda untuk makanan mentah dan
matang (terutama lauk hewani).
Pisahkan meja/ruang persiapan sayuran, nabati dengan
lauk hewani. Demikian pula dengan persiapan buah
Selalu bersihkan peralatan dan cuci tangan diantara
pengolahan makanan mentah & matang
Proses Pemasakan
Proses pemasakan hrs direncanakan dengan
menggunakan standar resep, prosedur, metode yg
telah ditetapkan
Masak makanan hingga suhu >
70o C,
Lama pemasakan harus pula diperhatikan, agar
makanan dapat tetap terjaga kualitasnya namun
tetap aman untuk dikonsumsi
Untuk food test selalu gunakan sendok bersih,
bukan jari !!
PENYAJIAN
&
DISTRIBUSI
MAKANAN
Simpan makanan matang pada suhu yang benar. Waspada
dengan “danger zone temperature” ( 5 – 60oC )
Simpan makanan matang panas / hot foods pada suhu di atas
60oC (termometer probe)
Simpan
makanan matang dingin / cold foods di bawah suhu
4oC
Makanan
yang akan disajikan harus diwadahi dan dijamah dengan
peralatan yang bersih.
Makanan matang tidak boleh terjamah langsung oleh tangan.
Harus
menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan,
sendok, garpu dan sejenisnya
Makanan yang hendak dikirim ditutup dengan penutup saji atau
dicover
plastik wrap.
KEPMENKES 1096/2011 tentang Hiegiene Sanitasi Jasaboja
mengharuskan
adanya safety sampel makanan 1x24
o
jam dengan suhu 10 C dari setiap masakanan untuk
disimpan.
Perhatikan suhu bain marie & trolley. Harus
di atas 60 o C
Cek rutin temperature bain marie & trolley.
Contoh :
tiap 3 jam sekali.
measurement & obervasi
PENCATATAN
Lakukan koreksi bila terjadi penyimpangan
temperature
Makanan
didistribusikan
ke
bangsal
perawatan dari
dapur dengan trolley
bersih, yang hanya digunakan
untuk
mengantar makanan
Sediakan khusus trolley untuk clear up
Bersihkan trolley sebelum dan sesudah
Personal
Penjamah
makanan harus sehat dan
hygiene
diperiksa kesehatannya secara berkala
minimal 2 kali setahun/rectal swab
Penjamah makanan tidak boleh menderita
atau menjadi sumber penular penyakit
( carrier )
Rambut harus bersih dan rapi, rambut
panjang lebih dari sebahu harus diikat,
kuku harus pendek dan bersih.
Semua staf harus menggunakan seragam
yang sudah
ditentukan. Pakaian seragam harus bersih
dan rapi.
Jika ada luka harus
Tutup
luka
ditutup.
Personal
Penjamah makanan harus menggunakan
hygiene
perlengkapan
pelindung, berupa
celemek/apron, penutup rambut, serta
sepatu yang aman digunakan
Tidak merokok di area kerja
Hairnet, appron harus ditanggalkan bila
ke toilet
Mencuci tangan sesering mungkin untuk
menghindari kontaminasi.
Menggunakan sabun dan dikeringkan
dengan tisue sekali pakai
Penjamah makanan harus sadar akan
pentingnya personal hygiene
Program Pest Control
Ada prosedure pest control dan ada
pencatatan
Meliputi : serangga, tikus, semut, dsb
Pasang insect killer di area dapur, jangan
terlalu
dekat dengan penyimpanan / display
makan
penyemprotan secara rutin
zat kimia yg digunakan, harus dilengkapi
dg brosur2 informasi & MSDS
Program Pest
Control
Tutup pintu dan jendela setiap saat
Cek secara rutin pada gudang tempat menyimpan
barang2 yg „slow moving‟ atau
barang2
kemasan
dpt menjadi tempat persembunyian pest
Perlu dilakukan bongkar besar secara berkala
Pembersihan & Pencucian
Prosedur & training untuk kegiatan ini harus disusun &
didokumentasikan, meskipun dilaksanakan secara manual
2 pengertian Cleaning and Sanitation
Cleaning/Pembersihan
Tindakan pembersihan dari lemak & kotoran, biasanya
menggunakan air panas dan zat pembersih, seperti detergent
dan bisa dikombinasi dengan scrubbing
Santation
Tindakan mengurangi jumlah microorganisme pada peralatan
menggunakan panas, atau zat kimia seperti asam (makanan),
chlorine, peroxide, dsb
Pembersihan &
Item
Pencucian
Frekuensi
STRUCTURE
Lantai
End of each day
Dinding, Jendela dan plafon
Setiap minggu
FOOD CONTACT SURFACES
Meja, cucian piring dan tempat sampah
Selesai dipakai
EQUIPMENT
Peralatan makan, Telenan, pisau dapur, dsb.
Selesai dipakai
Kulkas, Freezers, area penyimpanan
Setiap minggu
HAND CONTACT SURFACES
Tombol pintu, laci-laci, dsb.
Setiap hari
Pembersihan & Pencucian
Fasilitas pencucian harus tersedia air panas & air
dingin (utk peralatan / cuci tangan)
peralatan makanan dicuci dengan air panas pada
mesin pencuci piring dengan suhu minimum 80 o C
cek temperature dengan rutin (measurement &
observasi)
lakukan koreksi bila ada penyimpangan
pencatatan
peralatan makan tidak boleh dilap dengan kain.
Mesin pencuci piring harus dilengkapi dengan
fasilitas pengering. Atau menggunakan alat
pengering terpisah. Jika akan dilap harus
menggunakan tisue sekali pakai
Pembersihan &
Pencucian
Alat pel dan ember khusus untuk membersihkan
lantai harus tersedia khusus. Pencucian alat pel
terjadwal
secara benar
dan teratur
Bersihkan area & meja kerja sebelum dan setelah
digunakan.
Sediakan ”pedal bin”, sehingga tangan tidak perlu
menjamah tempat sampah
Ada wastafel/tempat cuci tangan dan sabun
Pembersihan &
Pencucian
Jaga ruangan selalu bersih dan rapi
Lorong tidak boleh terhalang oleh
barang
Saluran air bersih & lancar
Pintu harus tertutup
Ada policy tentang “pihak luar” yg
berkunjung
Preventive
Maintenance
Kenapa penting ??
bisa merupakan sumber bahaya bagi makanan
(kimia, fsik)
Ada
prosedur dan jadwal
untuk peralatan dapur
Cek
preventive maintenance
secara teratur
Pencatatan
Dilaksanakan
aman
secara higiene, dengan bahan yg
Pencatatan & Pelaporan
Harus dibuat dokumentasi kegiatan
keamanan pangan “food safety”
Jika ada Insiden buat
pelaporannya
Buat Root Cause Analyze
Cari akar masalah
5 M (Man, Method, Machine,
material, Measurement)
KESIMPULAN
1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang
membuat
asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman
2. Mendapatkan keamanan pangan hak
pasien
setiap
3. Penerapan
program keamanan pangan yang
terintegrasi dapat menurunkan insiden yang dapat
membahayakan keselamatan
pasien dan dapat
meningkatkan akuntabilitas RS terhadap pasien
4. Pelaksanaan program
Keamanan Pangan harus
termonitor secara konsisten dan terukur secara berkala
5 Kunci utama
Prinsip Keamanan Pangan“Food
Safety” (WHO)
Jagalah kebersihan (cuci tangan, kebersihan dapur, dsb.)
kuman pathogen.
!
!
Simpanlah bahan makanan pada suhu yang benar. Danger
zone ( 50 – 60 0C) dibawah 5 0C atau diatas 60 0C,
pertumbuhan kuman akan melambat atau terhenti.
Gunakan air dan bahan baku makanan yang aman. Jangan
gunakan bahan baku yang “expired”.
!
!Masaklah dengan benar ( > 70 0C) membunuh kuman
patogen
!Pisahkan bahan mentah dan makanan masak (“crossed
contamination”).