Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia pdf

BUKU

SERI

08

Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia

MENGENAL SEJARAH ARSITEKTUR EROPA

Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul , Belgia.

ARSITEKTUR UNS 2013

BUKU

SERI

Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia

MENGENAL SEJARAH ARSITEKTUR EROPA

Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul , Belgia.
Penulis:
EKINE WAHYUNING TYAS
Panata Letak:
Khoerunnisa Filry
Desain Sampul:
Endah Retno Dewi
Diterbitkan oleh:
ARSITEKTUR UNS 2013
ARSITEKTUR UNS 2013

ISBN: 111-222-333-4
Hak cipta dilindungi
oleh undang-undang

Redaksi:
PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
2014

08

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Daftar Isi
Pengantar ………………………………………………………………………………………………

I

Lokasi……………………………………………………………………………………………………..

II

Sejarah Arsitektur……………………………………………………………………………………….

III


Elemen Khas Arsitektur Neo-Gotik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Material Bangunan ………………………………………………………………………
Denah Bangunan…………………………………………………………………………
Ketinggian Bangunan……………………………………………………………………
Bentuk Atap Bangunan…………………………………………………………………
Bentuk Langit-langit………………………………………………………………………
Bentuk Jendela……………………………………………………………………………
Bentuk Bangunan…………………………………………………………………………
Bentuk Pintu………………………………………………………………………………..
Sistem Pencahayaan…………………………………………………………………….


Sumber……………………………………………………………………………………………………

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

2
3
4
4
6
7
10
12
14
IV

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Pengenalan
Katedral St. Peter dan St. Paul yang memiliki nama resmi Sint-Petrus-en-Pauluskerk merupakan

salah satu dari sekian banyak gereja Katolik yang berada diwilayah Kerajaan Belgia. Dibangun
dan dirancang pada tahun 1801 oleh arsitek berkebangsaan Belgia. Bergaya khas Neo Gotik
dengan ciri utama adalah adanya rose window dibagian depan gereja tanpa adanya
ornament berupa patung-patung Santo dan Santa seperti kebanyakan gereja Katolik lainnya.
Gereja ini dibangun untuk menghormati Santo pelindung kepercayaan umat Katolik di Belgia
yakni Santo Peter dan Santo Paul.
Desain dan gaya arsitektur Gereja ini ternyata juga hampir sama dengan salah satu gereja
Katedral di Indonesia. Yakni Katedral Jakarta yang memiliki nama resmi De Kerk van Onze Lieve
Vrouwe ten Hemelopneming . Katedral Jakarta dibangun pada tahun 1807 dan dirancang oleh
seorang pastor bernama Antonius Djikmans. Kedua bentuk bangunan ini dapat dikatakan
serupa. Meskipun, pada beberapa bagiannya tidak 100% sama. Meskipun demikian, kedua
bangunan ini merupakan contoh-contoh bangunan yang bergaya Neo-Gotik .

Katedral St. Peter dan St. Paul

Katedral Jakarta
Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

1


Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Kata Pengantar
Arsitektur Eropa sering diibaratkan dengan sebuah kemegahan dan kemewahan
karena bentuk-bentuknya yang tergolong asing bagi masyarakat awam. Arsitektur
Eropa juga dikenal dengan istilah Arsitektur Klasikal, karena pada awal-awal
kemunculannya bentuk-bentuk seperti kubah terlalu dominan untuk ditampilkan.
Bentuk-bentuk ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat
daratan Eropa yang pada saat itu terkenal akan kaum bonjournya (kaya raya).
Namun sebenarnya, gaya Arsitektur Eropa tidak hanya terdiri atas gaya klasikal saja.
Seiring dengan berjalannya waktu, banyak gaya-gaya arsitektural yang muncul dan
secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa gaya-gaya tersebut erat kaitannya
dengan daratan Eropa. Seperti gaya gotik, renaisans, barok, rokoko, neo gotik, neo
klasikal, dan masih banyak yang lainnya.
Buku ini dimaksudkan untuk mengupas salah satu gaya Arsitektural daratan Eropa yang
berkembang pada awal abad ke 19 sampai akhir abad ke 19, yakni gaya Neo Gotik.
Hal ini dirasa perlu untuk diperkenalkan karena sampai saat ini masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui ciri khusus gaya Neo Gotik itu sendiri. Pada buku
ini, akan dibahas bangunan asli bergaya Neo Gotik yang terdapat di daratan Eropa
dan yang terdapat di Indonesia.

Selain itu, buku ini juga dimaksudkan sebagai panduan untuk keperluan wisata,
edukasi, serta pengenalan kepada masyarakat mengenai gaya Arsitektur Eropa,
khususnya gaya Neo-Gotik. Untuk selanjutnya jika terdapat kekurangan atau kesalahan
dalam pengetikan, kami mohon maaf dan akan berusaha untuk melengkapi
kekurangan tersebut. Masukan dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan untuk
kesempurnaan buku ini.

Penulis

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

I

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Lokasi
Lokasi yang dipilih oleh tim penulis adalah salah satu Negara yang terletak di sisi Barat
daratan Eropa yakni Belgia (secara resmi disebut Kerajaan Belgia).

Wilayah Kerajaan Belgia sendiri tidak terlalu luas yakni hanya 30.528 km 2 dan terletak

diantara dua perbatasan budaya yakni antara Jerman dan Latin. Hal ini
menyebabkan perkembangan arsitektural menjadi beragam. Dan akhirnya melahirkan
arsitektur Neo Gotik. Bangunan yang diambil dari Kerajaan Belgia sebagai contoh
arsitektur Neo Gotik adalah Cathedral St. Peter and St. Paul dengan nama resminya
Sint-Petrus-en-Pauluskerk . terletak di Ostend, Belgia dengan koordinat 51.229678° N,
2.921183° E.
Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

II

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Sejarah Arsitektur
Arsitektur Neo Gotik berkembang di Kerajaan Belgia pada awal abad ke 19.
Perkembangan arsitektur ini disebabkan karena adanya perdagangan antar wilayah
didaratan eropa pada waktu itu. Arsitektur Neo Gotik sebenarnya merupakan
representasi dari gabungan gaya barok dan rokoko serta gotik yang lebih
disederhanakan.
Jika kebanyakan katedral diwilayah daratan Eropa memperlihatkan patung-patung
santo dan santa didepan gereja. Maka berbeda dengan katedral St. Peter dan St. Paul

karena elemen yang menampakkan bahwa gereja ini adalah gereja Katolik dapat
dilihat dari jendela didepan gereja yang berbentuk lingkaran. Dan dikenal sebagai
rose window.
Arsitektur neo gotik muncul karena adanya protes terhadap gaya gotik yang
dianggap terlalu berlebihan dalam mengekspos tiang-tiang penyangga bangunan
serta ketinggian bangunan yang dianggap tidak seimbang dengan lebar bangunan
(terlalu ekstrim). Oleh karena itulah gaya Neo Gotik lahir untuk menjawab
permasalahan-permasalahan tersebut.

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

III

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Elemen - elemen khas Arsitektur Neo Gotik
1. Material Bangunan
Material bangunan yang digunakan pada bangunan Cathedral St.
Peter and St. Paul (Sint Petrus-en-Paulukerk) di Ostend, Belgia menggunakan
Batu Sandstone atau yang biasa dikenal sebagai Batu Arenite sebagai

bahan utama dari bangunan monumental ini. Batuan ini adalah batu
endapan yang tersusun dari mineral dan pecahan batu berukuran sebesar
bulir pasir. Batuan ini memiliki banyak warna, contohnya cokelat, tan, kuning,
merah, merah muda, abu-abu, putih, dan hitam.
Cathedral St. Peter and St. Paul menggunakan bahan ini karena
merupakan bahan yang mudah untuk didapatkan karena Kota Ostend,
yang merupakan sebuah kota di Flandria Barat, Belgia, merupakan sebuah
Kota Pelabuhan dengan pantai dan tebing. Batu Sandstone atau Arenite ini
didapatkan dari tebing-tebing yang ada di pesisir pantai tersebut.

Arenite / Sandstone

Selain itu bangunan Cathedral St. Peter and St. Paul juga
menggunakan kaca buram dan kaca patri bergambar raja-raja dan raturatu Belgia untuk memasukan cahaya dan menghias bangunan. Hal ini
berbeda dengan Katedral Jakarta (De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten
Hemelopneming) yang menggunakan batu bata tebal yang diberi plester
dan berpola seperti susunan batu alam. Hal ini dikarenakan bahan batu bata
lebih mudah ditemukan di daerah Jakarta. Jakarta, atau dulu Batavia,
memang merupakan kota pelabuhan dan pantai juga, sama seperti Ostend.
Akan tetapi, Jakarta tidak memiliki tebing-tebing yang mengandung Batu

Arenite seperti Pantai di Ostend.

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

2

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

2. Denah Bangunan
Cathedral St. Peter and St. Paul dan Katedral Jakarta memiliki bentuk
denah yang mirip, yaitu bentuk salib.

Cathedral St. Peter and St. Paul
(Ostend, Belgia)

Katedral Jakarta
(Jakarta, Indonesia)

Ruangan Dalam Katedral Jakarta

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

3

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Atap Katedral St.Peter dan St.Paul

Atap Katedral Jakarta

Bentuk atap ini menjadi salah satu ciri arsitektur neo-gotik dimana gaya arsitektur ini
sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan efek dramatis bagi umat yang
sedang berdoa didalam gereja. Sehingga umat merasa lebih kecil dan dapat
merasakan ke-Agungan Tuhan karena ketinggian atap ini . Gaya arsitektur ini juga
lebih mementingkan ketinggian bangunan dibandingkan dengan lebarnya.
Sehingga terkadang bangunan ini terlihat tidak seimbang dan terlihat terlalu kurus
serta kaku. Sama halnya dengan katedral Jakarta, yang atap pada gerejanya
terdiri atas dua buah bentuk. Bukaan pada atap kerucut Katedral di Belgia ini
berbeda dengan Katedral Jakarta.
Bukaan pada atap kerucut Katedral di Belgia lebih banyak, hal ini dikarenakan
kondisi iklim di Belgia yang cinderung sejuk sehingga memungkinkan aliran udara
sejuk ke dalam bangunan dapat berlangsung alami. Sedangkan pada Katedral
Jakarta, jumlah bukaan cenderung sedikit dikarenakan iklim di Jakarta cenderung
panas. Sehingga perancang berusaha untuk menahan sirkulasi udara panas yang
berlebihan masuk ke dalam bangunan.

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

5

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Selain bentuk denah yang mirip, kedua katedral ini pun sama-sama
memiliki Museum di dalamnya yang berisikan benda-benda bersejarah. Hal
yang membedakan kedua bangunan ini adalah adanya Mausoleum Ratu
Belgia pertama, Queen Louise-Marie di Cathedral St. Peter and St. Paul,
sedangkan di Katedral Jakarta tidak terdapat ruangan Mausoleum.
Banyaknya Tower yang ada di kedua bangunan inipun berbeda,
Cathedral St. Peter and St. Paul memiliki 2 tower yang biasa disebut The Twin
Tower of St. Peter and St. Paul, sedangkan Katedral Jakarta memiliki 3 tower,
yaitu Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei.
3. Ketinggian Bangunan
Cathedral St. Peter and St. Paul dan Katedral Jakarta sama-sama
menganut Arsitektur Neo-Gothic. Oleh karenanya, keduanya memiliki tinggi
yang menjulang dan tubuh bangunan yang ramping.
Cathedral St. Peter and St. Paul dan Katedral Jakarta memiliki tinggi
bangunan yang berbeda. Cathedral St. Peter and St. Paul yang memiliki
ketinggian total setinggi 72 meter, lebih tinggi 12 meter daripada Katedral
Jakarta yang memiliki tinggi total setinggi 60 meter. Hal ini dikarenakan lebar
bangunan yang juga berbeda, Cathedral St. Peter and St. Paul memiliki lebar
bangunan yang lebih panjang daripada Katedral Jakarta, yaitu selebar 36
meter (Katedral Jakarta hanya selebar 20 meter).
4. Bentuk atap
Atap pada gereja ini terdiri atas dua buah bentuk. Bentuk yang pertama adalah
bentuk segitiga atau yang lebih dikenal dengan bentuk pelana dengan ketinggian
empat meter, serta bentuk yang kedua berbentuk kerucut yang sebenarnya
diperuntukkan sebagai menara lonceng gereja dengan tinggi tujuh puluh dua
meter.

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

4

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

5. Bentuk langit-langit

Keterangan :Langit-langit Gereja Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Ciri-ciri lain arsitektur neo-gotik adalah bentuk langit-langitnya. Meskipun bentuknya
tidak berbeda jauh dengan langgam gotik. Langit-langit pada bangunan ini tidak
dipasangi plafon, dengan tujuan untuk memberikan kesan megah dan luas ke arah
atas. Mengibaratkan kedudukan Tuhan dengan umat manusia. Rangka langit-langit
disusun sedemikian sehingga berunjung ditengah dan membentuk setengah lingkaran
yang ujung atasnya dibuat lebih lancip. Bentuk ini diibaratkan seperti bentuk busur.
Sehingga dalam dunia arsitektur sering dikenal dengan istilah pointed arch. Fungsi dari
rangka-rangka yang berbentuk busur ini sebenarnya adalah untuk menahan beban
yang terlalu besar karena efek vertikalisme bangunan ini sendiri.
Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

6

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Keterangan : Langit-langit pada Gereja Katedral Jakarta
6. Bentuk jendela
Sem ua unsur jendela didala m b a ngunan ini tida k didesa in buka -tutup seperti
jendela p ada rum a h tingga l b ia sa nya . M ela inka n, diberi pa rtisi berup a kaca untuk
m enim b ulka n efek dra m a tis. Kac a ya ng diguna ka n a da la h ka c a pa tri ya ng
b erw a rna-w arni. H al ini dim a ksudka n a ga r w a rna-w a rna terseb ut da p a t m enyerap
p a nas dari lua r denga n ba ik sehingga ya ng diteruska n keda la m b a ngunan
ha nya la h ca ha ya nya sa ja . Selain itu, ka c a-kac a terseb ut juga m endorong efek
dra m a tis da ri lua r ke da la m gereja . Sehingga jika terkena pa ntula n c a ha ya , m a ka
jendela -jendela terseb ut a ka n m engha silka n efek kem ega ha n da n kem ew a ha n
b a gi ya ng m eliha tnya .

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

7

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Keterangan : Bentuk-bentuk jendela yang terdapat pada
Gereja Katedral Jakarta
dan
Gereja Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.
Memiliki kesamaan berupa terdapatnya cerita santo dan santa yang digambarkan pada kacanya

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

8

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Tampak Rose Window Gereja
Katedral Jakarta dari luar

Tampak Rose Window Gereja
Katedral Jakarta dari dalam

7. BENTUK BANGUNAN
Pada bagian depan, gereja katedral leon memiliki dua menara utama. Pada
dasarnya, kedua menara tersebut tidaklah sama. Menara sebelah selatan merupakan
sebuah menara jam dengan ujung menara yang permukaannya tidak rata.
Sedangkan menara utara memiliki ujung permikaan yang relatif rata.

Keterangan : Tampak Depan Katedral St. Peter dan St. Paul

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

10

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Selain bentuk lonjong jendela tersebut, terdapat bentuk jendela lain yang lebih
khusus ditonjolkan yakni bentuk jendela yang berupa lingkaran yang dilindungi oleh
rangka busur lancip diatasnya. Bentuk jendela ini dinamakan rose window. Karena
bentuk didalamnya mengibaratkan bentuk bunga mawar. Bunga mawar sendiri
dalam kepercayaan umat Katolik melambangkan kehadiran bunda Maria. Rose
window selalu dihadapkan didepan fasad, tujuannya adalah untuk menyinari altar
didalam gereja jika cahaya melewati jendela ini. Sehingga dihasilkan efek-efek
pencahayaan ‘Ilahi’ .

Tampak luar rose window Gereja Katedral St. Peter dan St. Paul Belgia.

Tampak rose window dari dalam Gereja Katedral St. Peter dan St. Paul Belgia.
Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

9

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Gereja Katedral Jakarta juga
memiliki dua menara utama
yang disebut Menara Daud
dan Menara Gading. Sekilas
bentuk kedua menara itu
terlihat sama, namun kalau
diperhatikan lebih seksama
ternyata berbeda. Menara
Gading diapit oleh empat
menara kecil berbentuk
lancip, sedangkan Menara
Daud berbentuk seperti
benteng yang melambangkan
Benteng Daud. Menara lainnya
yang lebih kecil disebut Angelus
Dei, letaknya di belakang dua
menara utama.
Gereja katedral Jakarta tampak dari depan

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

11

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

8. BENTUK PINTU
Bentuk ketiga pintu katedral Leon terlihat sangat mirip. Namun sebenarnya hanya
bentuknya yang sama. Ketinggian pintu berurutan dari sebelah selatan yang diiringi
dua pintu yang lebih pendek disebelah utaranya. Begitu pula lebar pintu yang tidak
simetris antara pintu utara dan pintu selatan, dimana pintu yang tengah merupakan
pintu yang terlebar.

Katedral St. Peter dan St. Paul

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

12

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Berbeda dengan katedral Belgia,
katedral Jakarta hanya memiliki
satu buah lengkungan untuk pintu
dengan dua daun pintu bermaterial
kayu jati. Kedua pintu tersebut
dipisahkan oleh sebuah tiang
dengan sebuah patung timbul
pada sisi depan. Diatas lengkungan
pintu ini terdapat bentuk segitiga
yang ujungnya

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

13

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

9. SISTEM PENCAHAYAAN
Ruangan di dalam gereja katedral di Belgia ini didominasi dengan pencahayaan
alami yang berupa jendela berbahan kaca patri yang terbaik di dunia. Luas dari
jendela tersebut hampir 1.800 meter persegi. Besarnya luasan cahaya yang masuk
tersebut membuat gereja ini mendapatkan julukan sebagai “Rumah Cahaya”.

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

14

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Sistem pencahayaan pada katedral Jakarta memiliki kemiripan dengan katedral St.
Peter dan St.Paul , yaitu pada bentuk lengkung - lengkung dinding dan diakhiri oleh
kaca pada sisi terluarnya. Sedangkan sisi perbedaannya, pada katedral Jakarta
terdapat lubang dinding tepat dibawah titik lengkung jendela. Selain itu, perbedaan
juga tampak dari materialnya yang tidak menggunakan kaca patri sebagaimana
katedral St. Peter dan St. Paul

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

15

Seri Buku 08: Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul, Belgia.

Sumber
ĈB http://www.virtualtourist.com/travel/Europe/Belgium/Provincie_West_Vlaandere
n/Oostende-350535/Things_To_Do-Oostende-St_Petrus_Paulus_Church-BR-1.html
ČB http://www.belgiumview.com/belgiumview/tl3/view0001886.php4
ĊB http://en.wikipedia.org/wiki/Sint-Petrus-en-Pauluskerk
ÇB http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta
DB https://www.maps.google.co.id/
ĎB https://www.flickr.com/photos/johnnycooman
ĐB https://www.flickr.com/photos/van_zeldenrust/8206137450/in/photostream/
ÐB http://roys-fotoblog.skynetblogs.be/archive/2009/02/index.html
EB http://www.123rf.com/photo_27520682_ostende-belgium-february-16-interior-ofmedieval-sint-petrus-en-pauluskerk-or-church-of-saint-peter-.html
ĈĆBhttp://gohistoric.com/places/319138/photos
ĈĈBhttp://www.belgiumview.com/belgiumview/tl3/view0001886.php4?pictoshow=0
001886af
ĈČBhttps://irule18.wordpress.com/2011/03/29/analisa-bangunan-gereja-katedraldalam-konteks-%E2%80%9Cmanusia-dan-keindahan
ĈĊBhttp://teodesson.wordpress.com/2012/05/30/jakarta-cathedral/
ĈÇBhttp://jakarta45.wordpress.com/2012/06/28/bangunan-sejarah-katedral-jakarta/

Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa

IV

BUKU

SERI

08

Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia

MENGENAL SEJARAH ARSITEKTUR EROPA
Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Katedral St. Peter dan St. Paul , Belgia.

ARSITEKTUR UNS 2013
Redaksi:

PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

ISBN: 111-222-333-4