DAMPAK PENERAPAN NILAI SISTEM EKONOMI TR

DAMPAK PENERAPAN NILAI SISTEM EKONOMI TRADISIONAL DI
INDONESIA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Anita Kurnia Rachman

oleh
Faikhotu Zakiyah
150421600523

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Desember 2015

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia saat ini adalah sistem demokrasi.

Sistem ini diharapkan sesuai dengan Indonesia yang menganut bentuk
pemerintahan domokrasi. Sistem ekonomi demokrasi merupakan perwujudan dari
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan UUD 1945. Dalam hal ini
peranan pemerintah dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan ekonomi.
Peranan swasta dalam negeri maupun luar negeri juga memberi dampak besar.
Era globlalisasi saat ini banyak budaya luar yang mulai masuk ke Indonesia.
Budaya-budaya tersebut sudah mulai mempengaruhi rakyat Indonesia dan mulai
menyingkirkan budaya dalam negeri. Hal ini juga berdampak pada penerapan
sistem ekonomi Indonesia yang menyimpang. Sistem yang seharusnya
mengandung nilai-nilai pancasila mulai dilupakan karna pacasila mulai melemah.
Salah satu dampak yang sangat besar adalah meningkatnya korupsi yang
dilakukan oleh pejabat Indonesia. Sudah beberapa tahun ini lembaga-lembaga
asing menempatkan Indonesia sebagai negara yang tingkat korupsinya paling
parah bersama-sama dengan Cina (Basri,2002:144)
Indonesia awalnya pernah menerapkan sistem ekonomi tradisional. Sistem
ekonomi tradisional dilakukan dengan cara yang sederhana. Sistem ini diterapkan
oleh penduduk sekitar seperti yang dilakukan oleh nenek moyang sebelumnya.
Walau Indonesia sudah tidak menerapkan sistem ini, namun di daerah plosok
diyakini masih menerapkan sistem ini walau jumlahnya sedikit. Beberapa negara
berkembang di Amerika Serikat dan Afrika juga masih menerapkan sistem

ekonomi tradisional.
Sistem ekonomi tradisional hanya membutuhkan sedikit modal. Hal ini karna
sistem ini dilakukan dengan memanfaatkan alam sekitar. Semua kebutuhan
dipenuhi sendiri oleh sekelompok orang atau keluarga. Oleh karena itu hubungan
antar individu sangat erat dan para warganya masih terikat dengan adat istiadat
setempat. Namun alat yang digunakan masih tradisional dan terbatas.
Manusia terkadang perlu berpikir secara tradisional dalam melakukan
beberapa hal. Indonesia memang tidak mungkin menerapkan kembali sistem
ekonomi tradisional karna hal itu akan semakin membuat negara terpuruk. Namun
cara penerapan sistem ini perlu menjadi acuan. Nilai kekeluargaan dan memegang
teguh budaya sangatlah perlu diterapkan pada jaman sekarang. Sudah saatnya

Indonesia membenah diri dan memperbaiki ekonomi negara, karena salah satu
indikator negara makmur adalah perekonomian warganya yang tercukupi.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
1) bagaimana cara penerapan sistem ekonomi tradisional?
2) bagaimana dampak penerapan nilai sistem ekonomi tradisional?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1) mengetahui cara penerapan sistem ekonomi tradisional.
2) mengetahui dampak nilai penerapan sistem ekonomi tradisional.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian Sistem Ekonomi
Dumairy (1996:30) menyatakan sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Suroso (1997:7) menyatakan sistem
ekonomi adalah usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Gunadi (dalam Suroso,1997:9) menyatakan sistem perekonomian adalah
sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial
itu untuk mencapai kemakmuran. Sanusi (dalam Dumairy,1996:31) Sistem
ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau
pranata (ekonomi, social politik, ide-ide) yang saling memengaruhi satu dengan
lainnya
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi
adalah kegiatan masyarakat dalam bidang ekonomi meliputi kegiatan pertukaran
barang dan jasa yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat. Suatu sistem ekonomi lahir karena adanya usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan yang bersifat dasar seperti sandang, pangan,

dan papan.
2.1.1 Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam
dan tenaga kerja (Rintuh, 1995: 40).

Rahardjo (2009: 122) menyatakan ekonomi tradisional adalah ekonomi yang
dibimbing oleh adat-istiadat dan nilai-nilai tradisional.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi
tradisional adalah sistem yang diterapkan oleh penduduk setempat dengan
menganut adat yang diajarkan oleh nenek moyang dan memanfaatkan alam sekitar
untuk memenuhi kebutuhannya.
2.1.2 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Rintuh (1995: 41) menyebutkan ciri-ciri sistem ekonomi tradisional sebagai
berikut.
1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya sedikit menggunakan modal.
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
4) Belum mengenal pembagian kerja.
5) Masih terikat tradisi.

6) Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
2.2 Cara Penerapan Sistem Ekonomi Tradisional
Case dan Fair (dalam Sjafrizal, 2012: 4) mengungkapkan bahwa ilmu
ekonomi tradisional mempunyai tiga pertanyaan pokok yang mendasar dan perlu
dijawab secara tepat, yaitu: what, how, and who.
1) Apa yang akan diproduksi
Sistem ekonomi tradisional memanfaatkan sumber daya alam sekitar untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat setempat bekerja sama antar
anggota keluarga untuk mengelola bahan-bahan hasil panen lahan yang mereka
kelola sendiri. Biasanya masyarakat tradisional akan membangun rumah dan
bertempat tinggal dekat dengan sanak saudara, hal ini bertujuan untuk
mempermudah pengelolaan lahan dan mempertahankan tradisi turun-menurun
dari nenek moyang.
2) Bagaimana barang tersebut diproduksi
Adat istiadat yang berhubungan dengan sistem ekonomi adalah cara
mengelola lahan sampai cara mengelola hasil panen. Cara pengelolaan setiap hasil
panen masih menggunakan cara sederhana dengan alat yang masyarakat ciptakan

dan dikembangkan sendiri. Alat yang biasanya digunakan dalam bidang pertanian
adalah garu, canggul, gebotan, ketam, lesung. Begitu pula dengan mendapatkan

hasil laut dan hutan, mereka hanya menggunakan perlatan sederhana dan
memanfaatkan hewan ternak. Untuk mengelola hasilnya masyarakat
menggunakan alat perabotan dapur tradisional misalnya alu, cowek/cobel,
kendhil, enthong, irus, luweng. Alat tradisional yang digunakan setiap daerah
berbeda penamaannya namun memiliki bentuk dan fungsi yang hampir sama.
Beberapa alat tradisional ini masih digunakan turun menurun oleh beberapa
penduduk jaman sekarang karena menganggap lebih alami dan untuk menjaga
tradisi.
Untuk menyimpan makanan persediaan, biasanya masyarakat setempat akan
mengemas dan mengawetkan makanan tersebut. Pengemasan makanan biasanya
menggunakan beberapa jenis daun, misalnya daun pisang, daun jagung, atau daun
bambu. Daun-daun tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pengemas makanan
saja, namun juga bermanfaat untuk memperkuat cita rasa dan agar makanan
tersebut bertahan lama.
Pengawetan makanan secara tradisional juga sangat beragam. Dalam hal
pengawetan ini juga memanfaatkan rempah-rempah yang ada, misalnya
pengawetan makanan dengan garam, gula, bawang putih, kluwak. Cara lain yang
digunakan untuk mengawetkan makanan adalah dengan cara pengeringan atau
pengasapan.
3) Siapa yang akan menggunakan hasil produksi

Semua hasil mentah maupun hasil yang sudah diolah nantinya akan
digunakan sendiri. Namun kebutuhan manusia yang beragam dan tidak lepas dari
sifat sosialnya maka masyarakat tradisional biasanya akan melakukan barter untuk
memenuhi kebutuhan yang lain. Saat akan melakukan barter, biasanya masyarakat
akan berjalan ke desa sebelah untuk mencari orang yang ingin menukar
barangnya. Dalam kegiatan barter tidak ada hal yang bisa disebut dengan curang,
karena semua dilakukan dengan terbuka antar orang yang akan melakukan barter.
2.3 Dampak Penerapan Nilai Sistem Ekonomi Tradisional

Setiap kegiatan ekonomi seperti what, how, and who memiliki nilai-nilai yang
dapat memberikan dampak positif jika diterapkan dalam sistem ekonomi
demokrasi yang mulai melemah.
1) Pemanfaatan Sumber Daya yang Tersedia
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah,
mulai hasil pertanian, pertambangan, sampai hasil laut. Namun pada saat ini
banyak sumber daya alam Indonesia yang dikelola oleh negara asing, sedangkan
penduduk Indonesia lebih tertarik langsung mengkonsumsi hasil olahan negara
asing. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia bukan berarti masyarakat harus
melakukan pengelolaan sumber daya alam sendiri, namun dengan masyarakat
mengkonsumsi hasil olahan dalam negeri dapat memebantu meningkatkan

perekonomian penduduk setempat yang berdampak pada perekonomian negara.
2) Nilai Kekeluargaan
Nilai kekeluargaan seperti kepercayaan dan keperdulian perlu ditingkatkan
agar sistem ekonomi yang diterapkan dapat efisien. Masyarakat harus
mempercayai pemerintah, sedangkan pemerintah juga harus menunjukkan sikap
perduli dengan menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Jika hal ini diterapkan
maka perekonomian akan membaik karena pemerintah dapat mengatur dan
menerapkan sistem pemerintah yang semestinya dengan bantuan masyarakat.
3) Keterbukaan
Keterbukaan berkaitan erat dengan sistem demokrasi. Keterbukaan dapat
menjadi wadah penyampaian aspirasi masyarakat serta menjelaskan masalahmasalah yang dihadapi. Hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat
sangat diperlukan dalam demokrasi karena pada dasarnya pengertian sempit
sistem demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka dengan adanya
keterbukaan antar pemerintah dapat menjalankan tugas dengan baik dan
masyarakat dapat mengontrol kinerja yang telah dilakukan.
4) Kebebasan dan Kepatuhan Hukum
Kepatuhan terhadap hukum yang ada menjadi kunci untuk menyejahterahkan
masyarakat. Kebebasan saat ini berarti bebas menyampaikan pendapat, bebas
mendapat perlakuan yang sama, bebas menentukan pilihan namun tetap harus
berpedoman pada hukum.


3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Makalah ini memiliki kesimpulan sebagai berikut.
1) System ekonomi tradisional diterapkan oleh masyarakat tradisional yang
terikat oleh adat istiadat setempat. Penerapan system tradisional masih sangat
sederhana, mulai dari perlatan yang digunakan, barang yang diolah, dan cara
mendapatkan barang. System ini menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan
keterbukaan.
2) Nilai dari system ekonomi tradisional yang dapat kita terapkan adalah nilai
kekeluargaan, penerapan sumber daya yang tersedia, keterbukaan, kebebasan,
dan kepatuhan hukum. Nilai dalam system ini perlu diterapkan untuk
memperbaiki system ekonomi demokrasi yang melemah.
3.2 Saran
Makalah ini memiliki saran sebagai berikut.
1) Disarankan kepada pemerintah untuk lebih terbuka dan demokratis dalam
menjalankan pemerintahan.
2) Disarankan kepada masyarakat untuk mendukung segala keputusan
pemerintah yang tidak bertentangan dengan hukum yang ada.
Daftar Rujukan

Rintuh,Cornelis.1995. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Liberty.
Dumairy.1996. Perekonomian Indonesia.Jakarta:Erlangga.
Basri, Faisal H.2002.Perekonomian Indonesia.Jakarta:Erlangga.
Rahardjo, M. Dawan.2009.Indonesian Economic System,Menuju Sistem
Perekonomian Indonesia, (Online), Vol.32, No.72,
(http://journal.uii.ac.id/index.php/Unisia/article/view/2713, diakses tanggal
19 Oktober 2015).
Sjafrizal. 2012.Ekonomi Wilayah dan Perkotaan.Jakarta:PT.Raja Grafindo
Persada.
Suroso.1994. Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONSENTRASI GEOGRAFIS SEKTOR EKONOMI DI KABUPATEN SITUBONDO

8 229 19

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP DINAMIKA PENGANGGURAN DI INDONESIA DI INDONESIA

22 256 20

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15