Kondensasi dan Pembentukan Awan total
AGROKLOMATOLOGI
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
kelompok 3
Kondensasi dan
Pembentukan Awan
Farry Primandita
( H014016)
Garinda Muhammad Bayumi
( H014018)
Gian Angraini F
( H014019)
Khadijah Khairunnisa
( H014020)
Khoirul Rohman
( H014021)
Koko Widyatmoko
( H014022)
KONDENSASI dan PEMBENTUKAN
AWAN
Apa yang disebut proses kondensasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondensasi
Proses-proses kondensasi yang berbeda. Sebutkan
dan jelaskan !
Apa yang disebut perubahan suhu secara adiabatik
Bagaimana proses pembentukan awan terkait dengan
ELR, DALR dan SALR
Sebutkan tipe-tipe awan. Jelaskan!
Jelaskan awan yang berpotensi menimbulkan hujan
dan badai !
KONDENSASI dan PEMBENTUKAN
AWAN
Pengertian Kondensiasi
Perubahan Suhu secara
Adiabatik
Faktor mempengaruhi
Kondensasi
Pembentukan Awan
Proses-Proses Kondensasi
Jenis-Jenis Awan
Awan berpotensi
menimbulkan HUJAN dan
BADAI
Kondensasi
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud benda ke wujud yang
lebih
padat,
biasanya
dalam
bentuk gas (atau uap) menjadi cairan.
Kondensat yaitu cairan
yang
terkondensasi
dari uap
Kondenser yaitu Alat
yang digunakan untuk
mengkondensasi uap
menjadi cairan
Partikel-partikel dalam gas memiliki energi yang berbeda.
Beberapa mungkin tidak memiliki energi yang cukup untuk
tetap sebagai partikel terpisah, terutama jika gas didinginkan.
Maka, mereka akan berdekatan dan saling membentuk ikatan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondensasi
Suhu
Tingkat kondensasi meningkat jika suhu gas berkurang
Kelembaban
Tingkat kondensasi meningkat jika kelembaban berkurang
Luas permukaan
Tingkat kondensasi meningkat jika luas permukaan cairan menurun
Angin
Tingkat kondensasi meningkat jika udara tidak bergerak di atas permukaan cairan
Kondensasi adalah alasan
mengapa jendela menjadi
berkabut pada hari yang dingin
Proses-Proses Kondensaisi
Proses-Proses Kondensaisi
Homogenio
us
Film atau
direct
contact
(Homogen)
Prosesproses
Kondensasi
Dropwise
(Butiran)
Heterogen
ous
(Homogen)
Proses-Proses Kondensaisi
Homogenious
(kondensasi homogen)
Terjadi ketika uap didinginkan di bawah
temperatur jenuhnya untuk menghasilkan
droplet nucleation
Heterogenious
(kondensasi heterogen)
droplet terbentuk dan muncul pada permukaan
benda padat.
Dapat memicu terjadinya jenis kondensasi film
atau dropwise
Proses-Proses Kondensaisi
Kondensasi Film
Kondensat membasahi permukaan dan jatuh
bergabung membentuk lapisan cairan yang
saling menyatu
Kondensasi Dropwise
cairan kondensat jatuh membasahi permukaan
dan membentuk butiran di sepanjang
permukaan
Perubahan Suhu secara
Adiabatik
Penurunan Suhu secara
Adiabatik
Adiabatik
adalah sistem yang tidak melakukan
pertukaran panas dengan lingkungannya
Untuk sistem yang melibatkan gas
adiabatik biasanya membutuhkan perubahan tekanan
untuk menggeser suhu tanpa mempengaruhi lingkungan
sekitarnya
Pembentukan Awan
Awan
Kumpulan bintik-bintik air yang melayang-layang di
udara setelah mengalami kondensasi dengan
ukuran yang relatif kecil
Proses:
Laju penurunan suhu adiabatik kering (DALR)
Laju penurunan suhu lingkungan (ELR)
Laju penurunan suhu adiabatik jenuh (SALR)
Pembentukan Awan
DALR
(Dry
Adiabatic Lapse Rute)
Laju penurunan suhu adiabatik kering
tingkat penurunan suhu dengan ketinggian
tak jenuh udara kering naik dalam kondisi
adiabatik
Laju penurunan suhu konstan
Pembentukan Awan
ELR
(Environmental
Lapse Rute)
Laju penurunan suhu lingkungan
Laju penurunan suhu tidak konstan.
Tergantung tempat dan waktu
Pembentukan Awan
SALR
(Saturate
Adiabatic Lapse Rute)
Laju penurunan suhu adiabatik jenuh
Saat proses kondensasi panas sistem tidak
dilepaskan ke lingkungan, tapi digunakan
sistem itu sendiri.
Pembentukan Awan
Pada daerah tropika
Laju SALR = DALR
Maka >> Udara menjadi lebih cepat dingin
dan tidak bisa naik lebih tinggi lagi
Pembentukan Awan
Stabilitas Atmosfer
Keadaan tidak stabil mutlak
ELR > DALR
Awan tumbuh vertikal
Keadaan stabil mutlak
DALR < ELR
Awan Strati / Stratus
Keadaan tidak stabil Bersyarat
SALR < ELR < DALR
Keadaan netral
ELR = DALR
Awan strati dan kumuli
Jenis-Jenis Awan
Berdasarkan Bentuk
1. Cirrus = halus seperti sutera atau
bulu burung
2. Stratus = berlapis-lapis
3. Cumulus = gumpalan yang menutup
langit dan bentuknya seperti timbunan
Berdasarkan Ketinggian
1. Cirro = tinggi (tinggi dasar awan sekitar
20,000 ft)
2. Alto = menengah (tinggi dasar awan 7,00020,000 ft)
3. Nimbo = awan yang menghasilkan hujan
Awan Tinggi
6 – 12 KM
Awan Sedang
Awan
Tumbuh
Vertical
3 – 6 KM
Awan Rendah
0 – 3 KM
Awan Tinggi
Cirrus
Seperti bulu ayam yang halus dan tipis
Tersusun seperti serat halus nampak seperti benang sutera putih
Paling tinggi
Awan Tinggi
Cirrocumulus
k : deretannya hampir teratur, mirip sisik ikan
: Sebagian besar terdiri dari kristal-kristal es dan terdapat tetes-t
Awan Tinggi
Cirrostratus
Lapisan awan putih dan tipis. Jika berada di udara nampak seperti sus
Menghasilkan sebuah halo (lingkaran) sekitar matahari atau bulan
Awan Sedang
Altocumulus
Bentuk : lembaran awan berwarna putih atau keabu-abuan
terbentuk bayangan di permukaan bumi jika terkena sinar matahari.
Fisis
: terdiri dari tetes air yang terlampau dingin.
Awan Sedang
Altostratus
Bentuk: lembaran/lapisanberwarna keabu-abuan dan berserabut
Fisis
:butiran-butiran air
Awan Rendah
Nimbostratus
Bentuk: abu-abu dan tampak gelap tidak teratur
Fisis
: titik-titik air untuk daerah tropis
pada daerah lintang tinggi mengandung butir-butir salju
Awan Rendah
Stratocumulus
Bentuk:massa awan bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisa
Fisis
: terdiri dari tetes-tetes air
Awan Rendah
Stratus
Bentuk: lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang terat
stratus tebal mampu menutup sinar matahari atau bulan.
Fisis
:dari tetes-tetes air yang sangat kecil
Awan Vertical
Cumulunimbus
Bentuk: awan padat dengan perkembangan vertikal menjulang tinggi
Fisis
: dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan
tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan
Awan Vertical
Cumulus
Bentuk:tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan
batas
yang jelas. dengan puncaknya menyerupai bunga kol
Fisis
: tetes-tetes air
Awan yang Berpotensi
Menimbulkan HUJAN dan BADAI
Awan yang Berpotensi
Menimbulkan HUJAN dan BADAI
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
kelompok 3
Kondensasi dan
Pembentukan Awan
Farry Primandita
( H014016)
Garinda Muhammad Bayumi
( H014018)
Gian Angraini F
( H014019)
Khadijah Khairunnisa
( H014020)
Khoirul Rohman
( H014021)
Koko Widyatmoko
( H014022)
KONDENSASI dan PEMBENTUKAN
AWAN
Apa yang disebut proses kondensasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondensasi
Proses-proses kondensasi yang berbeda. Sebutkan
dan jelaskan !
Apa yang disebut perubahan suhu secara adiabatik
Bagaimana proses pembentukan awan terkait dengan
ELR, DALR dan SALR
Sebutkan tipe-tipe awan. Jelaskan!
Jelaskan awan yang berpotensi menimbulkan hujan
dan badai !
KONDENSASI dan PEMBENTUKAN
AWAN
Pengertian Kondensiasi
Perubahan Suhu secara
Adiabatik
Faktor mempengaruhi
Kondensasi
Pembentukan Awan
Proses-Proses Kondensasi
Jenis-Jenis Awan
Awan berpotensi
menimbulkan HUJAN dan
BADAI
Kondensasi
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud benda ke wujud yang
lebih
padat,
biasanya
dalam
bentuk gas (atau uap) menjadi cairan.
Kondensat yaitu cairan
yang
terkondensasi
dari uap
Kondenser yaitu Alat
yang digunakan untuk
mengkondensasi uap
menjadi cairan
Partikel-partikel dalam gas memiliki energi yang berbeda.
Beberapa mungkin tidak memiliki energi yang cukup untuk
tetap sebagai partikel terpisah, terutama jika gas didinginkan.
Maka, mereka akan berdekatan dan saling membentuk ikatan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondensasi
Suhu
Tingkat kondensasi meningkat jika suhu gas berkurang
Kelembaban
Tingkat kondensasi meningkat jika kelembaban berkurang
Luas permukaan
Tingkat kondensasi meningkat jika luas permukaan cairan menurun
Angin
Tingkat kondensasi meningkat jika udara tidak bergerak di atas permukaan cairan
Kondensasi adalah alasan
mengapa jendela menjadi
berkabut pada hari yang dingin
Proses-Proses Kondensaisi
Proses-Proses Kondensaisi
Homogenio
us
Film atau
direct
contact
(Homogen)
Prosesproses
Kondensasi
Dropwise
(Butiran)
Heterogen
ous
(Homogen)
Proses-Proses Kondensaisi
Homogenious
(kondensasi homogen)
Terjadi ketika uap didinginkan di bawah
temperatur jenuhnya untuk menghasilkan
droplet nucleation
Heterogenious
(kondensasi heterogen)
droplet terbentuk dan muncul pada permukaan
benda padat.
Dapat memicu terjadinya jenis kondensasi film
atau dropwise
Proses-Proses Kondensaisi
Kondensasi Film
Kondensat membasahi permukaan dan jatuh
bergabung membentuk lapisan cairan yang
saling menyatu
Kondensasi Dropwise
cairan kondensat jatuh membasahi permukaan
dan membentuk butiran di sepanjang
permukaan
Perubahan Suhu secara
Adiabatik
Penurunan Suhu secara
Adiabatik
Adiabatik
adalah sistem yang tidak melakukan
pertukaran panas dengan lingkungannya
Untuk sistem yang melibatkan gas
adiabatik biasanya membutuhkan perubahan tekanan
untuk menggeser suhu tanpa mempengaruhi lingkungan
sekitarnya
Pembentukan Awan
Awan
Kumpulan bintik-bintik air yang melayang-layang di
udara setelah mengalami kondensasi dengan
ukuran yang relatif kecil
Proses:
Laju penurunan suhu adiabatik kering (DALR)
Laju penurunan suhu lingkungan (ELR)
Laju penurunan suhu adiabatik jenuh (SALR)
Pembentukan Awan
DALR
(Dry
Adiabatic Lapse Rute)
Laju penurunan suhu adiabatik kering
tingkat penurunan suhu dengan ketinggian
tak jenuh udara kering naik dalam kondisi
adiabatik
Laju penurunan suhu konstan
Pembentukan Awan
ELR
(Environmental
Lapse Rute)
Laju penurunan suhu lingkungan
Laju penurunan suhu tidak konstan.
Tergantung tempat dan waktu
Pembentukan Awan
SALR
(Saturate
Adiabatic Lapse Rute)
Laju penurunan suhu adiabatik jenuh
Saat proses kondensasi panas sistem tidak
dilepaskan ke lingkungan, tapi digunakan
sistem itu sendiri.
Pembentukan Awan
Pada daerah tropika
Laju SALR = DALR
Maka >> Udara menjadi lebih cepat dingin
dan tidak bisa naik lebih tinggi lagi
Pembentukan Awan
Stabilitas Atmosfer
Keadaan tidak stabil mutlak
ELR > DALR
Awan tumbuh vertikal
Keadaan stabil mutlak
DALR < ELR
Awan Strati / Stratus
Keadaan tidak stabil Bersyarat
SALR < ELR < DALR
Keadaan netral
ELR = DALR
Awan strati dan kumuli
Jenis-Jenis Awan
Berdasarkan Bentuk
1. Cirrus = halus seperti sutera atau
bulu burung
2. Stratus = berlapis-lapis
3. Cumulus = gumpalan yang menutup
langit dan bentuknya seperti timbunan
Berdasarkan Ketinggian
1. Cirro = tinggi (tinggi dasar awan sekitar
20,000 ft)
2. Alto = menengah (tinggi dasar awan 7,00020,000 ft)
3. Nimbo = awan yang menghasilkan hujan
Awan Tinggi
6 – 12 KM
Awan Sedang
Awan
Tumbuh
Vertical
3 – 6 KM
Awan Rendah
0 – 3 KM
Awan Tinggi
Cirrus
Seperti bulu ayam yang halus dan tipis
Tersusun seperti serat halus nampak seperti benang sutera putih
Paling tinggi
Awan Tinggi
Cirrocumulus
k : deretannya hampir teratur, mirip sisik ikan
: Sebagian besar terdiri dari kristal-kristal es dan terdapat tetes-t
Awan Tinggi
Cirrostratus
Lapisan awan putih dan tipis. Jika berada di udara nampak seperti sus
Menghasilkan sebuah halo (lingkaran) sekitar matahari atau bulan
Awan Sedang
Altocumulus
Bentuk : lembaran awan berwarna putih atau keabu-abuan
terbentuk bayangan di permukaan bumi jika terkena sinar matahari.
Fisis
: terdiri dari tetes air yang terlampau dingin.
Awan Sedang
Altostratus
Bentuk: lembaran/lapisanberwarna keabu-abuan dan berserabut
Fisis
:butiran-butiran air
Awan Rendah
Nimbostratus
Bentuk: abu-abu dan tampak gelap tidak teratur
Fisis
: titik-titik air untuk daerah tropis
pada daerah lintang tinggi mengandung butir-butir salju
Awan Rendah
Stratocumulus
Bentuk:massa awan bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisa
Fisis
: terdiri dari tetes-tetes air
Awan Rendah
Stratus
Bentuk: lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang terat
stratus tebal mampu menutup sinar matahari atau bulan.
Fisis
:dari tetes-tetes air yang sangat kecil
Awan Vertical
Cumulunimbus
Bentuk: awan padat dengan perkembangan vertikal menjulang tinggi
Fisis
: dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan
tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan
Awan Vertical
Cumulus
Bentuk:tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan
batas
yang jelas. dengan puncaknya menyerupai bunga kol
Fisis
: tetes-tetes air
Awan yang Berpotensi
Menimbulkan HUJAN dan BADAI
Awan yang Berpotensi
Menimbulkan HUJAN dan BADAI