Pengaruh Permasalahan Sosial dan Lingkun

BAB I
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Jika berbicara mengenai masyarakat tentu tidak dapat dipisahkan dengan masalah
sosial yang ada di dalamnya. Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa masalah-masalah
sosial merupakan suatu keniscayaan bagi masyarakat di berbagai daerah. Dalam
pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh
kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh perilaku kehidupan sosial
sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu
menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi.
Masalah sosial dapat diartikan sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan
dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial
yang telah disepakati. Biasanya hal tersebut memberikan dampak yang tidak
menguntungkan bagi beberapa kalangan masyarakat seperti yang terjadi di Indonesia.
Indonesia memiliki tingkat kemajemukan masyarakat yang sangat tinggi.
Kemajemukan masyarakat tersebut memberikan pengaruh terhadap munculnya
permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia. Masalah-masalah yang terjadi di
Indonesia bagaikan sebuah lingkaran yang tidak diketahui dimana leak ujung
permasalahanya.

Tanpa disadari berbagai permasalahan sosial di Indonesia muncul secara
bersamaan, seperti pendidikan, kemiskinan, pengangguran dan kriminalitas. Selain
itu, permasalahan sosial memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan dinamika
masyarakat di Indonesia.

1.2.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Bagaimanakah permasalahan sosial yang ada di Indonesia?
3. Bagaimanakah pengaruh permasalahan sosial terhadap stabilitas dan dinamika
masyarakat di Indonesia?

1.3.

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian masalah sosial.
2. Untuk mengetahui permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.
3. Untuk menganalisis pengaruh permasalahan sosial terhadap stabilitas dan
dinamika masyarakat di Indonesia.


BAB II
Pembahasan
2.1. Pengertian Masalah Sosial
Masalah sosial merupakan hasil dari proses perkembangan masyarakat.
Artinya masalah tersebut memang pada saatnya akan muncul dan berada
ditengah-tengah suatu masyarakat. Ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan zaman yang terus diikuti masyarakat.
Banyak perubahan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, walau
terkadang mengakibatkan adanya gejolak terutama jika perubahan tersebut
terjadi dengan sangat cepat. Masalah sosial timbul ketika dalam jangka waktu
tertentu masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan sosial yang
ada.
Kekurangan yang dimiliki oleh manusia atau kelompok sosial yang
bersumber pada faktor ekonomi, biologis psikologis, budaya juga menjadi
penyebab utama timbulnya masalah sosial ini. Berikut ini adalah pengertian
masalah sosial menurut para ahli.


Soerjono Soekanto

Masalah

sosial

(problema

sosial)

merupakan

permasalahan-

permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan
berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Jadi pada dasarnya masalah sosial menyangkut nilainilai sosial dan moral. Oleh karena itu masalah sosial tidak akan mungkin
dibahas tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat tentang apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.


Gillin dan Gillin

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
yang ada dalam masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga
kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan sosial.

Apabila antara unsur moral, politik, pendidikan, agama, kebiasaan dan
ekonomi terjadi bentrokan, maka hubungan sosial akan ikut terganggu
sehingga mungkin akan terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.


Horton dan Leslie
Situasi sosial yang tidak diinginkan oleh sejumlah orang karena
dikhawatirkan akan mengganggu sistem sosial dan perilaku orang-orang
yang terlibat di dalamnya adalah perilaku yang menyimpang dari nilai
atau norma-norma.



Zastrow
Masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang mempengaruhi

sejumlah besar orang yang memerlukan perbaikan segera dengan
sekumpulan tindakan-tindakan.

Berdasarkan pengertian masalah sosial yang telah disampaikan oleh para ahli
di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal pokok yang terdapat di dalam masalah
sosial yaitu:


Adanya suatu situasi atau kondisi sosial.



Adanya sekelompok orang yang mengevaluasi situasi atau kondisi sosial
tersebut.



Adanya evaluasi terhadap situasi atau kondisi sosial tersebut sebagai tidak
mengenakkan.




Adanya alasan-alasan mengapa situasi atau kondisi tersebut sebagai tidak
mengenakkan.

2.2. Masalah Sosial yang ada di Indonesia
2.2.1. Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia
semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan
murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak
dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini

kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima
di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah
lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman
mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai
pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika
fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia
akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya

pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang.
Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting
adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai untuk hidup dan kerja. Ada
banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal
seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.
2.2.2. Masalah Kemiskinan
Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep kemiskinan dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut (a fixed
yardstick). Konsep kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan membuat
ukuran tertentu yang kongkrit. Ukuran ini lazimnya berorientasi pada
kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pangan, papan dan
sandang. Besarnya ukuran setiap negara berbeda. Kedua, kemiskinan relatif
(the idea of relative). Konsep kemiskinan relatif ini dirumuskan
berdasarkan atau memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Asumsi ini,
bahwa kemiskinan di daerah satu dengan daerah lain tidak sama, demikian
juga antara waktu dulu dengan sekarang berbeda. Ketiga, kemiskinan
subjektif. Konsep kemiskinan sbjektif ini dirumuskan berdasarkan perasaan
individu atau kelompok miskin. Kita menilai individu atau kelompok
tertentu miskin, tetapi kelompok yang kita nilai menganggap bahwa dirinya
bukan miskin, atau sebaliknya. Konsep kemiskinan ketiga inilah yang lebih

tepat apabila memahami konsep kemiskinan dan bagaimana langkah
strategis dalam menangani kemiskinan.

2.2.3. Masalah Lingkungan Hidup
Problem atau masalah lingkungan hidup harus menjadi perhatian yang
sangat serius, karena persoalan lingkungan adalah:
a. Menyangkut jaminan kualitas kelangsungan kehidupan generasi
dimasa-masa yang akan datang.
b. Kegagalan dalam menangani persoalan lingkungan akan membawa
dampak negatif disemu sektor kehidupan, baik dalam level lokal,
nasional dan bahkan dunia, misalnya: terjadinya bencana banjir,
pemanasan global; tanah longsor dan sebagainya.
Proses pembangunan dan industrialisasi di negara-negara maju dan
berkembang ternyata membawa dampak munculnya masalah pencemaran
lingkungan, baik pencemaran tanah, pencemaran udara, pencemaran laut
atau air. Meningkatnya pencemaran lingkungan tersebut secara langsung
atau tidak langsung mendorong munculnya beragam problem kehidupan di
berbagai aspek, misalnya:
a. Tingkat kualitas kesehatan masyarakat semakin terancam.
b. Kualitas kesuburan tanah dan ekosistem lingkungan fisik terancam.

c. Kualitas air sebagai sumber kehidupan semakin tercemar.
d. Terjadinya pencemaran udara, karena polusi industri, dan
sebagainya.
2.2.4. Masalah Konflik SARA (Suku, Agama, Ras dan Antarkelompok)
Masalah konflik Suku, Agama, Ras dan Antarkelompok (SARA), bagi
negara-negara berkembang yang multikultural (termasuk Indonesia) adalah
problem yang sewaktu-waktu bisa muncul, dan dapat mengganggu
kelancaran proses pembangunan. Oleh karena setiap desain pembangunan
dan pelaksanaan pembangunan harus betul-betul meminimalkan terjadinya
konflik SARA. Unsur-unsur konflik SARA adalah:
a. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat konflik.
b. Ada tujuan yang menjadi sasaran konflik, dan tujuan tersebut
sebagai sumber konflik.

c. Ada perbedaan pikiran, perasaan dan tindakan untuk meraih tujuan
yang saling memaksakan atau menghancurkan.
Ciri-ciri konflik SARA adalah:
a. Bersifat alamiah.
b. Anggota suku, agama, ras, antar kelompok yang terlibat konflik
cenderung lebih terdorong untuk melakukan konflik berikutnya

untuk kepentingan kelompoknya.
c. Umumnya terjadi antara SARA mayoritas dengan minoritas.
d. Sering diiringi dengan kekerasan yang berlangsung dalam ruang
dan waktu tertentu.
e. Mereka yang terlibat konflik merasa belum puas karena kebutuhan
mereka belum terpenuhi.
f. Konflik melibatkan dua kelompok kepentingan yang saling
memperebutkan kebutuhan hidup.
2.2.5. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan problem sosial yang
bersifat laten (selalu ada dalam kehidupan masyarakat atau negara
manapun), namun tindakan kriminal bukanlah penyimpangan perilaku yang
dibawa sejak lahir, tetapi tindakan kriminal merupakan hasil dari sosialisasi
sub budaya menyimpang. Tindakan kriminal sering dikategorikan sebagai
tindak pidana atau tindakan yang melanggar hukum pidana. Diantara
contoh tindakan kriminal adalah: korupsi, pencurian, pembunuhan,
perampokan, penipuan atau pemalsuan, penculikan, perkosaan, sindikat
narkotik atau penyalahgunaan obat terlarang.
2.3. Pengaruh Masalah Sosial Terhadap Stabilitas dan Dinamika Masyarakat di
Indonesia

Dinamika masyarakat merupakan pergerakan yang terjadi di dalam sistem
masyarakat yang memberikan dampak kemajuan ataupun kemunduran bagi kelompok
masyarakat tersebut. Jika yang terjadi adalah suatu kemajuan, maka akan dijumpai

inovasi-inovasi baru yang ada di masyarakat. Namum jika yang terjadi adalah suatu
kemunduran, maka hal ini sangat berhubungan erat dengan kemunculan-kemunculan
permasalahan sosial.
Dari berbagai masalah sosial yang telah dijelaskan diatas merupakan
permasalahan sosial nyata yang sedang terjadi di Indonesia. Semua permasalahan
tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar bagi stabilitas dinamika masyarakat
di Indonesia.
Akibat adanya berbagai masalah sosial tersebut akan memberikan gejolakgejolak yang terjadi di masyarakat. Misal kemiskinan dan pendidikan akan
menimbulkan sebuah ketimpangan dalam tingkatan kelas sosial di masyarakat. Hal
ini akan menimbulkan adanya gesekan-gesekan berupa konflik antarkelas sosial
ataupun antar daerah. Jika konflik-konflik ini tidak di
Permasalahan sosial memanglah suatu keniscayaan bagi suatu masyarakat
sehingga terganggunya stabilitas dan dinamika masyarakat di Indonesia memanglah
suatu keniscayaan pula. Namun, Indonesia tidak boleh hanya diam terhadap hal
tersebut karena jika tidak ada penanganan yang tepat, maka akan membuat stabilitas
dan dinamika masyarakat semakin tertanggu. Akibat paling fatal adalah pepecahan
antara suku bangsa.

BAB III
Penutup
3.1. Simpulan
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak mencerminkan
kesesuaian antara realita dan keadaan yang seharusnya terjadi di masyarakat.
Biasanya berupa hal-hal atau kondisi yang ditentang oleh kebanyakan
masyarakat karena tidak sesuai. Pada dasarnya masalah sosial menyangkut nilainilai sosial dan moral. Karena masalah sosial merupakan hasil dari proses
perkembangan masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan bermacam suku bangsa.
Dengan kemajemukan ini memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan dinamika
masyarakat Indonesia. Adanya perbedaan antara suku bangsa maupun daerah
membuat kondisi Indonesia rentan terhadap konflik, salah satunya juga
disebabkan masalah-masalah sosial yang terjadi di berbagai daerah.
Pengaruh yang ditimbulkan oleh masalah sosial terhadap stabilitas dan
dinamika masyarakat Indonesia harus mendapatkan penanganan yang tepat agar
dampak yang ditimbulkan tidak meluas dan semakin sulit untuk diseleseaikan.

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
Sastrawan, Berry dkk. 2014.Makalah Sosiologi Masalah-Masalah Sosial Dan Faktor
yang Mempengaruhinya Terhadap Masyarakat di Indonesia. (http://berrysastrawan.blogspot.com/2014/02/makalah-sosiologi-masalah-masalah.html. Diakses
pada 19 April 2014).