MANAJEMEN EKONOMI universitas sumatera utara

MANAJEMEN EKONOMI

Oleh`

:

Kelompok 7

Anggota

:

1. Sari Puspita Kusumawardani (31)
2. Raul Gunzales Widodo (28)
3. Silvia Meninawati Putri (33)
4. Wafda Ulin Nafishah (35)

Kelas

:


X MIA 1

A. MANAJEMEN DAN MANAJER
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu mӗna-gement yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet

: Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Ricky W. Griffin

: Manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengawasan.

Stephen P. Robbins

: Manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat dilaksanakan secara efisien
dan efektif dengan dan melalui orang lain.

Kesimpulannya, manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan
bekerjasama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Ada 3 Hal Penting dalam manajemen, yaitu :
1. Proses
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan secara terus-menerus dan
dikerjakan oleh para manajer seperti perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan,
dan pengawasan.
2. Efesiensi
Efisiensi merupakan bagian penting dari manajemen. Efisiensi berarti
menghasilkan produksi lebih banyak dengan sejumlah input tertentu atau
menghasilkan produksi yang sama dengan jumlah input yang lebih sedikit.
3. Efektivitas
Efektivitas diartikan sebagai melakukan sesuatu kegiatan dengan cara-cara yang
tepat dan tidak memboroskan sumber daya yang dimiliki.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

dengan

Ada 10 Peran Manajer menurut Henry Mintzber (dalam Robbins, 2011), yaitu:
No

1.

Peran
Pemimpin Lambang

2.

Pemimpin

Deskripsi Peran
Pemimpin simbolis yang
diperlukan untuk kegiatan
rutin yang bersifat legal dan
sosial.
Bertanggung jawab
memotivasi bawahan.

Contoh Kegiatan
Memberi ucapan selamat
kepada pengunjung dan

menandatangani dokumen
resmi.
Melakukan hampir
seluruh kegiatan yang

3.

Penghubung

4.

Pemantau

5.

Penyebar Informasi

6.

Juru Bicara


7.

Wirausaha

8.

Pengendalian Gangguan

9.

Alokasi Sumber Daya

10.

Perunding

melibatkan karyawan.
Membalas surat-surat dari
pihak lain, melakukan

perjalanan bisnis, dan
melakukan kegiatan yang
melibatkan pihak di luar
organisasi.
Memantau informasi terkini Membaca terbitan
yang terkait dengan
periodik dan laporanoperasional organisasi.
laporan.
Meneruskan berbagai
Menelepon untuk
informasi yang diterima dari menyampaikan informasi
luar atau dari bawahan
dan untuk mengadakan
kepada anggota organisasi
pertemuan untuk
lainnnya.
menyampaikan informasi.
Meneruskan informasi
Memberikan informasi
kepada orang luar mengenai kepada media.

rencana organisasi,
kebijakan, dan tindakan
organisasi.
Mencari kesempatan dan
Merancang produk baru
membuat inovasi serta
dan melakukan perbaikan
memprakarsai berbagai
produk yang telah ada.
proyek baru yang
menguntungkan organisasi.
Bertanggung jawab atas
Mengorganisasikan
tindakan untuk mengoreksi
strategi menghadapi
bila organisasi mengalami
gangguan yang terjadi di
gangguan mendadak.
organisasi.
Bertanggung jawab

Menyelenggarakan
terhadap alokasi segala
kegiatan yang melibatkan
sumber daya organisasi.
anggaran dan sumber
daya organisasi.
Mewakili Organisasi dalam Berunding dengan serikat
Perundingan
pekerja.
Memelihara suatu jaringan
dengan pihak di luar
organisasi yang berguna
untuk memasok informasi
dan dukungan.

Ada 5 Keterampilan Manajer, yaitu :
Menurut Robert L. Katz
1. Keterampilan Teknik
Keterampilan teknik mencakup pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu,
seperti akuntansi, keuangan, dan komputer. Biasanya dimiliki oleh level manajer lini

pertama dan menajer menengah yang terlibat dalam operasional.
2. Keterampilan Manusiawi

Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan baik
dengan orang lain secara perorangan maupun kelompok. Keterampilan manusiawi
dibutuhkan dalm porsi yang sama oleh setiap tingkatan manajer.
3. Keterampilan Konseptual
Keterampilan Konseptual adalah kemampuan manajer dalam berpikir dan
menggagas keadaan-keadaan abstrak.

Menurut Ricky W. Griffin
1. Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu secara bijaksana.
2. Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

Ada 3 Tingkatan Manajer, yaitu :
1. Manajer lini pertama

Manajer dengan tingkatan terendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyaman nonmajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Contoh : manajer operasional, manajer area, manajer kantor, mandor dll.
2. Manajer tingkat menengah
Manajer yang berada antara manajer lini pertama dan puncak yang berfungsi
sebagai penghubung keduanya.
Contoh : kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, manajer divisi, dll.
3. Manajer puncak
Manajer dengan tingkatan tertinggi yang bertugas merencanakan kegiatan dan
strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh : CEO (Chief Executive Officer) , CIO (Chief Information Officer), CFO
(Chief Financial Officer), dll.

Ada 6 Unsur Manajemen, yaitu :
1. Man (orang, manusia)
Manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang satu.
2. Uang
Uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan, karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional.

3. Materi/Bahan
Materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, karena tanpa materi (baik bahan setengah
jadi maupun jadi) tidak akan tercapai hasil yang ingin dicapai.
4. Mesin
Mesin membawa kemudahan, efisiensi kerja, menekan biaya, dan menciptakan
keuntungan.
5. Metode
Metode adalah jalan yang dipakai dalam pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
berbagai pertimbangan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan usaha.
6. Pasar
Pasar berarti menyebarkan hasil produksi dengan kualitas dan daya beli konsumen,
sehingga proses kerja akan tetap berlangsung.

B. TEORI MANAJEMEN
Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah pertama kali dikenalkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam
bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1999. Taylor
menyatakan bahawa manajemen ilmiah adalah penggunaan cara terbaik dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
Pedoman cara meningkatkan efisiensi produksi menurut Taylor, yaitu :
1. Menggunakan ilmu pengetahuan, bukan metode lama yang untung-untungan.
2. Sumber daya manusia yang unggul
3. Bekerja sama dengan sungguh-sungguh sesuai prinsip ilmu
4. Tanggung jawab merata antara manajemen dan para pekerja.
Pada akhirnya, manajemen ilmiah dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri
Frank & Lilian Gilbreth dan berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap
gerakan oleh pekerja dan lama waktunya.

Teori Administrasi Umum
Teori administrasi dikenalkan oleh sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep
birokrasi dan industrialis Perancis Henry Fayol dengan prinsip manajemennya. Teori
administrasi umum adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan
cara praktik manajemen yang baik.
Max Weber (konsep birokrasi) : Manajemen sebagai organisasi yang dicirikan oleh
pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci serta
sejumlah hubungan impersoanal.
Heny Fayol (prinsip manajemen): Manajemen sebagai rangkaian fungsi-fungsi yang
mencakup perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian.

Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif (statistik, model
optimasi, model informasi, atau simulasi komputer) untuk membantu manajemen dalam
mengambil keputusan.

Kajian Hawthorne
Kajian Hawthorne adalah serangkaian kajian pada tahun 1920-an sampai 1930-an
yang mempelajari berbagai macam penelitian terhadap produktivitas kerja. Awalnya hanya
meneliti pengaruh lampu terhadap produktivitas kerja, namun pada tahun 1927 Prof Elton
Mayo dan rekan-rekannya bergabung dan meneliti produktivitas kerja dengan cara lain,
seperti mendesain ulang jabatan, mengubah waktu kerja, dan rancangan upah individu dan
kelompok. Peneliti kemudian menyimpulkan norma-norma sosial atau standar kelompok
merupakan penentu utama perilaku kerja individu.

C. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN
1. Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen. Prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut :
a. Pembagian Kerja. Pembagian kerja bisa meningkatkan hasil produksi dengan
membuat anggota organisasi atau karyawan menjadi lebih efisien.
b. Wewenang dan Tanggung Jawab.
c. Disiplin. Karyawan harus taat dan menghormati terhadap peraturan yang telah
ada pada organisasi tersebut, dan bagi yang melanggarnya harus mendapatkan
hukuman.
d. Kesatuan Perintah
e. Kesatuan Pengarahan
f. Subordinasi Kepentingan Individu terhadap Kepentingan Umum
g. Penggajian Karyawan
h. Pemusatan
i. Hirarki
j. Tata tertib
k. Keadilan
l. Pemantapan jabatan
m. Prakarsa
n. Esprit de Corps. Esprit de Corps adalah semangat kesetiaan dan kecintaan
yang mempersatukan anggota-anggota organisasi.
2. Funsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan ddijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi utama manajemen
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
daya yang dimiliki untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk mencapai tujuan itu.
Langkah pertama dalam perencanaan adalah menentukan (rencana strategis)
yaitu misi perusahaan. Untuk mencapai misi perusahaan diperlukan rencanarencana sebagai berikut :
1) Rencana Taktis
Rencana taktis adalah rencana berskala lebih kecil dan berjangka
waktu satu atau dua tahun yang konsisten dengan rencana strategis.
2) Rencana Operasional
Rencana operasional adalah metode atau cara-cara yang dilakukan
untuk melaksanakan rencana taktis.
3) Rencana Darurat
Rencana darurat adalah rencana alternatif yang dikembangkan untuk
menghadapi berbagai kondisi yang mungkin saja terjadi.
b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya perusahaan, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya lain, secara konsisten sesuai dengan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan melalui fungsi perencanaan.
Beberapa tujuan yang hendak dicapai :
1) Mengkoordinasikan berbagai tugas dalam organisasi
2) Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit-unit
3) Membangun hubungan antara individu, kelompok dan departemen
4) Menetapkan garis-garis wewenang formal
5) Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi.
Dalam pengorganisasian hendaknya membentuk struktur organisasi. Struktur
organisasi adalah suatu model yang bisa menjelaskan wewenang, batas
wewenang, dan koordinasi antara satuan-satuan yang ada dalam organisasi.
Macam-macam struktur organisasi :
1) Struktur Organisasi Garis
Ciri struktur organisasi garis :
a) Jumlah karyawan sedikit
b) Selain manajer puncak, manajer dibawahnya hanya sebagai
pelaksana.
c) Sarana dan alat terbatas
d) Hubungan antara atasaan dan bawahan bersifat langsung.
e) Bentuk organisasi ini banyak dipakai pada perusahaan
perseorangan yang pemiliknya merupakan manajer puncak.
2) Struktur Organisasi Fungsional
Ciri struktur organisasi fungsional :
a) Organisasi kecil
b) Di dalamnya terdapat kelompok kerja staf ahli.
c) Spesialisasi dalam pengerjaan tugas.
d) Memiliki target kerja yang jelas dan pasti.
e) Pengawasan dilakukan dengan ketat.
3) Struktur Organisasi Garis dan Staf
Ciri-ciri :
a) Hubungan atasan dengan bawahan tidak seluruhnya secara
langsung.
b) Karyawan banyak
c) Organisasi besar
d) Terdapat dua kelompok kerja dalam organisasi, yaitu personel
lini dan personel staf.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengarahkan
bawahan agar mau bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengarahan dan perintah sangat diperlukan agar anggota organisasi
mau
bekerja dengan tenang tanpa ada paksaan ketika diarahkan.
1) Pengarahan

Pengarahan dilakukan dengan cara memberikan informasi yang
diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi
karyawan. Cara ini biasa digunakan untuk karyawan baru.
2) Perintah
Perintah dilakukan secara lisan atau tulisan dan harus dimengerti oleh
atasan dan karyawan yang diperintah. Komunikasi dan motivasi sangat
diperlukan agar pengarahan yang dilakukan berhasil dengan baik.
a) Komunikasi
Komunikasi sangat berguna dalam menciptakan suasana kerja
sama antara atasan dan bawahan yang dilandasi saling
pengertian.
b) Motivasi
Motivasi merupakan pemberian dorong dari atasan kepada
bawahan sehingga karyawan mau meningkatkan prestasi kerja
mereka.
Motivasi dengan cara memberikan penghargaan, kenaikan gaji,
atau menaikkan jabatan merupakan motivasi positif. Sedangkan
motivasi negatif dilakukan dengan cara skorsing, pemotongan
gaji, atau peringatan
d. Koordinasi
Koordinasi berfungsi untuk menciptakan suatu komunikasi dan kesesuaian
dari berbagai kepentingan dan perbedaan sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai dengan baik.
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan
mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya
tujuan tertentu. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau memperbaiki
kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, dan kegiatan lain yang tidak sesuai
rencana.
Keberhasilan pengawasan tergantung pada hal-hal berikut :
i. Harus ada rencana yang dilaksanakan
ii. Harus ada ketegasan mengenai manajer yang mengontrol kegiatan.
iii.
Bagaimana proses kontrol akan dilakukan.
iv.
Para manajer harus memiliki keahlian dalam melakukan observasi
untuk menentukan permulaan kesalahan dan melakukan koreksi.
v.
Para manajer harus memiliki kewenangan secara resmi untuk
melakukan pengawasan.
vi. Manajer harus berkemauan dan bersemangat untuk melakukan
pengawasan.

D. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
Bidang manajemen dibagi berdasarkan bentuk pekerjaan yang berbeda antara satu
sama lainnya agar hasil yang diperoleh efektiff dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan baik.
1. Manajemen produksi
Bagian dari manajemen yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa yang
pelaksanaannya menggunakan sumber daya manusia, material, modal, mesin, serta
kewirausahaan yang akan mengkoordinasikan keempat faktor lainnya.
Ukuran kinerja manajemen produksi dapat ditinjau dari tiga hal berikut :
1. Ongkos Produksi
Meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk hingga produk
sampai ke tangan konsumen.
2. Kualitas Produk

Baik buruknya manajemen produksi juga diukur dari kualitas produk yang dihasilkan
yaitu disesuaikan dengan selera konsumen, bukan hanya ukuran kualitas secara
tekhnologi.
3. Tingkat pelayanan
Ukuran tingkat pelayanan dapat diketahui dari ketersediaan dan kemudahan untuk
mendapatkan produk serta kecepatan pelayanan, baik yang berkaitan dengan waktu
pengiriman maupun waktu pemrosesan
Untuk mencapai kinerja sistem operasi di atas, seorang manajer produksi dituntut sedikitnya
memiliki kompetensi teknikal dan manajerial
1. Kompetensi teknikal
: Kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas teknologi
proses produksi dan pengetahuan atas jenis jenis pekerjaan yang harus dikelola.
2. Kompetensi manajerial : Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan pengelolaan
faktor produksi dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.
Agar dapat menjalankan tanggung jawabnya, manajemen produksi melibatkan serangkaian
proses pengambilan keputusan operasional, taktikal bahkan keputusan strategis. Keputusan
keputusan tersebut mencakup lima hal berikut.
1. Keputusan tentang proses produksi
Keputusan ini berkaitan dengan penentuna fasilitas fisik yang dipergunakan untuk
terjadinya transformasi input menjadi produk. Keputusan yang dimaksud meliputi
teknologi produksi, tipe peralatan, jenis proses dan aliran proses produksi, serta tata
letak fasilitas.
2. Keputusan tentang kapasitas produksi
Keputusan ini berkaitan dengan penentuankemampuan sistem produksi untuk
menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Keputusan yang dimaksud
adalah penentuan kapasitas, desain sistem produksi, penentuan subkontrak,
penambahan mesin, dan perekrutaan tenaga kerja.
3. Keputusan tentang persediaan
Keputusan ini berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan
produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi hingga produk jadi.
4. Keputusan tenaga kerja
Keputusan ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun
keputusan-keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan
cuti, penggiliran kerja, dan sebagainya.
5. Keputusan tentang kualitas produksi
Keputusan ini berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan, apakah sudah sesuai
atau belum dengan standaryang telah ditetapkan.
2. Manajemen Keuangan
Bagian dari manajemen yang berhubungan dengan fungsi-fungsi keuangan, meliputi
bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Untuk
memperoleh dana manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar
perusahaan. Sumber dana dari luar perusahaan dari pasar modal, bisa berbentuk utang atau
modal sendiri.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen suatu perusahaan. Dengan demikian
tugas manajemen keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan meliputi
empat hal berikut :

1. Bekerja sama dengan manajer lain dan bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2. Memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta
segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Bekerjasama dengan manajer diperusahaan agar perusahaan dapat beroperasi
seefisien mungkin.
4. Mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan
dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Bagian dari manajemen yang melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap sumber saya manusia sehingga efektivitas dan efisiensinya dapat
ditingkatkan semaksimal mungkin. Titik berat perhatiannya pada persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan sumber daya manusia di dalam perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia memiliki tugas sebagai berikut.
1. Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan memberikan analisis pada setiap jabatan
sehingga bisa memberikan gambaran tentang syarat syarat yang diperlukan bagi setiap
karyawan untuk jabatan tertentu. Hal ini merupakan landasan atau pedoman untuk
penerimaan dan penempatan karyawan serta kegiatan lainnya dalam bidang
manajemen personalia.
 Deskripsi jabatan adalah penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugasnya,
tanggung jawabnya, wewenangnya, dan sebagainya.
 Syarat-Syarat jabatan, dibuat berdasarkan deskripsi jabatan, jadi, syarat jabatan
adalah suatu informasi tentang syarat-syarat yang diperlukan untuk mengisi
suatu jawaban tertentu.
2. Merekrut Karyawan
Setelah menetapkan ciri-ciri dan jumlah karyawan yang dibutuhkan, tugas manajemen
personalia berusaha mendapatkan karyawan dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan
melalui sumber berikut
 Sumber internal yaitu menempatkan karyawan yang sudah ada pada jabatan
yang kebetulan lowong atau suatu tugas baru diadakan.
 Menggunakan jasa karyawan, untuk menarik teman, tetangga, dan saudara dari
mereka untuk bekerja pada perusahaan tersebut.
 Lembaga-lembaga pendidikan kualifikasi tertentu dan bisa juga memberikan
ikatan dinas atau beasiswa.
 Perusahaan lain. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang baru berdiri dan
lebih mengutamakankaryawan yang sudah punya pengalaman.
 Iklan lowongan pekerjaan.
3. Menyeleksi karyawan
Seleksi karyawan adalah kegiatan menyeleksi karyawan yang paling tepat untuk
mengisi posis-posisi yang ditentukan sebelumnya dalam seleksi hharus jujur, efektif,
efisien, memperhatikan peraturan dasn ketentuan pemerintah yang berlaku, serta ahli
dibidangnya
4. Pelatihan karyawan
Pelatihan adalaah suatu kegiatan dari perusahhan yang bermaksud untuk memperbaiki
dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para
karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan.
5. Mutasi dan promosi karyawan

Mutasi merupakan suatu kegiatan dari suatu perusahaan untuk dapat melaksanakan
prisnsip orang yang tepat.pelaksanaan mutasi didasarkan kepada kemampuan kerja,
rasa tanggung jawab, kesenangan, dan sebagainya, sehingga meningkatkan efektifitas,
agar tidak mempengaruhi bidang-bidang lain secara berantai untuk itu perlu
dilaksanakan secara terkoordinasi.
Promosi merupakan proses kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke
jabatan yang lebih tinggi pada umumnya promosi selalu di ikuti oleh tugas, tanggung
jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya,
peningkatan pendapatan serta fasilitas-fasilitas yang lain. Pelaksannan promosi harus
memperhatikan syarat-syarat tertentu antara lain pengalaman, tingkat pendidikan,
loyalitas, dan kejujuran dalam promosi dilakukan evaluasi rutin, lengkap, dan
objektif.persyaratan promosi harus tegas, hendaknya menjamin kestabilan perusahaan
dan mampu meningkatkan moral kerja para karyawan. Mencegah dan menimalkan
kemungkinan timbulnya pilih kasih.

Tujuan pelatihan
1. Agar karyawan bekerja lebih cepat dan
lebih baik
2. Karyawan bekerja lebih efektif
3. Penggunaan mesin dan peralatan
diharapkan dapat lebih lama
4. Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil
5. Biaya produksi diharapkan lebih rendah

Harapan dari pelatihan
1. Mengurangi pengawasan
2. Meningkatkan kerjasama antar karyawan
3. Memudahkan pelaksanaan mutasi dan
promosi
4. Memudahkan pelaksanaan pendegelasian
wewenang

6. Penggajian karyawan
Penggajian atau kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
para karyawannya yang dinilai dengan uang dan diberikan secara tetap. Agar
kompensasi yang diberikan mempunyai dampak positif, maka minimal jumlah yang
diberikan harus bisa memenuhi kebutuhan secara minimal dan sesuai dengan
peraturan berlaku serta mampu mempertahankan atau meningkatkan efektivitas dan
efisiensi karyawan. Biasanya kompensasi yang diberikan didasarkan atas berat
ringannya pekerjaan, sulit mudahnya pekerjaan, besar kecilnya resiko pekerjaan, perlu
tidaknya ketrampilan dalam pekerjaan.
7. Pemutusan Hubungan Kerja dengan Karyawan
Pada prinsipnya PHK dapat terjadi karena salah satu atau kedua belah pihak merasa
rugi bilamana hubungan kerja tersebut dilanjutkan tidak hanya merugikan karyawan
tetapi merugikan perusahaan.
4. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
target pembeli untuk mencapai tujuan organisasi.
Berikut ini adalah tugas manajemen pemasaran
 Menciptakan konsep dalam bidang pemasaran
 Merencanakan dan melaksanakan semua program dibidang pemasaran















Merencanakan dan menciptakan keuntungan
Merencanakan, menciptakan serta mengembangkan permintaan produk.
Merencanakan dan mengelola permintaan dan penawaran produk
Menciptakan dan mengembangkan permintaan terhadap barang dan jasa.
Mengatur dan mengendalikan organisasi pemasaran.
Memproses pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran.
Mengendalikan usaha dalam bidang pemasaran barang dan jasa
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam bidang pemasaran.
Menciptakan kepuasan para konsumen dari layanan perusahaan.
Mengembangkan manfaat saling menguntungkan semua pihak.
Merencanakan dan membina para langganan lama.
Merencanakan dan mencaripara langganan baru.
Memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Ruang lingkup manajemen pemasaran bisa bisa ditinjau secara umum dan khusus
No
1.

Ruang lingkup secara umum
Perencanaan pemasaran

2.

Falsafah pemasaran

3.

Organisasi pemasaran

4.
5.
6.

Kebijakan dan strategi pemasaran
Strategi pemasaran terpadu
Sistem informasi pemasaran

Ruang lingkup khusus
Perencanaan pemasaran meliputi menetapkan
pembeli potensial, memperkirakan jumlah
penjualan, dan mengombinasi kebijakan pemasaran
Pelaksanaan pemasaran dengan sasaran
memaksimalkan kepuasan para konsumen terhadap
barang-barang dan jasa sesuai kebutuhannya dan
yang diinginkannya.
Pengendalian pemasaran bertujuan menilai
seberapa jauh tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan telah tercapai.

E. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI SEKOLAH
OSIS (ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH)
1.

Perencanaan
OSIS merupakan organisasi siswa yang sah di sekolah. OSIS adalah kependekan dari
Organisasi Siswa Intra Sekolah. Dalam proses perencanaan, OSIS beserta anggotanya
merumuskan visi dan misinya, yang kemudian dijabarkan dalam program-program
kerja osis.

2.

Pengorganisasian

Dalam pengorganisasian, Ketua OSIS dan wakil OSIS terpilih melakukan
pengorganisasian komponen-komponen osis, seperti sekretaris, bendahara, dan kasikasi yang nantinya akan membantu dalam mencapai visi dan misi OSIS.
3.

Pengarahan
Dalam pengarahan, Ketua OSIS menjelaskan apa yang harus dikerjakan wakil OSIS,
sekretaris, bendahara, dan kasi-kasi yang ada di OSIS. Kasi-kasi yang terdapat di
OSIS yaitu:
1. Kasi Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kasi Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia
3. Kasi Kepribadian Unggul Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
4. Kasi Prestasi, Akademi, Seni, dan Olahraga
5. Kasi Demokrasi, HAM, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan
danToleransi Sosial.
6. Kasi Kreatifitas, Keterampilan, dan Kewirausahaan
7. Kasi Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi
8. Kasi Sastra dan Budaya
9. Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
10. Kasi Komunikasi dalam Bahasa Inggris

4.

Pengkoordinasian
Ketua OSIS dapat menjadwalkan secara berkala rapat OSIS yang didalamnya terdapat
evaluasi pelaksanaan program kerja dan arahan yang harus dilaksanakan

5.

Pengawasan
Fungsi pengawasannya yaitu menjamin terlaksananya program-program kerja OSIS
dan visi misi OSIS, yang dalam hal ini dilakukan oleh MPK (Musyawarah Perwakilan
Kelas).