ekonomi sumber daya alam dan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya

penulis

mampu

menyelesaikan

tugas

membuat

makalah guna memenuhi tugas Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya
Manusia Dan Ketenagakerjaan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
pembuatan makalah ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:
1. Prof. Rafiy. SE., M.Si selaku dosen Mata kuliah Ekonomi Sumber
Daya Manusia.
2. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian pembuatan makalah ini dapat dibalas oleh Allah
SWT.
Makalah

ini

disusun

agar

pembaca

dapat

memperluas


pengetahuan mengenai “permintaan tenaga kerja”. Semoga
makalah

ini

dapat

memberikan

wawasan

kepada

pembaca

khususnya mahasiswa program studi Ilmu Ekonomi Universitas Halu
Oleo. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan pembuatan makalah

penulis di masa depan.

i

Kendari, 27 Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pengertian permintaan tenaga kerja.....................................................................3
2.2 Faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja..........................................3

2.3 Perubahan kurva permintaan tenaga kerja...........................................................5
2.4 Permintaan tenaga kerja dalam jangak pendek....................................................6
2.5 Permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang.................................................11
BAB III. PENUTUP..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang berkaitan
dengan kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan tingkat kesempatan
kerja optimal yang di inginkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kesempatan
kerja yang optimal ini perusahaan akan memberikan respon terhadap perubahan
dalam upah, biaya modal dan input lainnya tingkat penjualan perusahaan dan
perkembangan teknologi. Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu. Biasanya

permintaan akan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan
perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi
(Arfida BR, 2003).
Permintaan tenaga kerja berarti hubungan antara tingkat upah dan jumlah
tenaga kerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Hal ini
berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang membeli
barang dan jasa karena barang itu memberikan nikmat (utility) kepada si pembeli
sementara pengusaha mempekerjakan seseorang karena untuk membantu
memproduksikan barang/jasa untuk dijual kepada konsumen. Oleh karena itu
kenaikan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja tergantung dari kenaikan
permintaan konsumen akan barang yang diproduksinya. Permintaan tenaga kerja
seperti itu disebut derived demand (Payaman Simanjuntak, 2001) .
Dalam permintaan tenaga kerja ini terdapat dua katagori yaitu permintaan
tenaga kerja dalam jangka panjang dan juga permintaan tenaga kerja dalam
jangka pendek. Pada bab sebelumnya yaitu menegnai penawaran tenaga kerja
telah di pergeseran sekaligus faktor yang mempengaruhi kurva penawaran tenaga
kerja. Dalam bab ini juga terdapat kurva serta beberapa faktor yang
mempengaruhi pergeseran kurva tersebut. Namun pada intinya permintaan
tenaga kerja tersebut bergantung pada tenaga kerja itu sendiri, dan tenga kerja
harus menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh perushaan nantinya, oelh

karena itu tenaga kerja harus mempersiapkan dirinya maupun softskill dan
hardskill tenaga kerja itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengertian tenaga kerja?
1

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan kurva permintaan tenaga
kerja?
4. Bagaiman permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek?
5. Bagaimana permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian tenaga kerja.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan tenaga
kerja.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan kurva permintaan
tenaga kerja.
4. Untuk mengetahui permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek
5. Untuk mengetahui permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu :
 Bagi penulis :
Untuk menambah wawasan mengenai permintaan tenaga kerja,
sekaligus memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia
Dan ketenagakerjaan.
 Bagi pembaca :
Untuk menambah wawasan mengenai permintaan tenaga kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian permintaan tenaga kerja
Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang berkaitan
dengan kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan tingkat kesempatan
kerja optimal yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kesempatan
kerja yang optimal ini perusahaan akan memberikan respon terhadap perubahan
dalam upah, biaya modal dan input-input lainnya, tingkat penjualan perusahaan
dan perkembangan teknologi. Permintaan tenaga kerja berarti hubungan antara
tingkat upah dan jumlah tenaga kerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk
dipekerjakan.
Hal ini berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.

Orang membeli barang dan jasa karena barang itu memberikan nikmat (utility)

2

kepada si pembeli sementara pengusaha mempekerjakan seseorang karena untuk
membantu memproduksikan barang/jasa untuk dijual kepada konsumen. Oleh
karena itu kenaikan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja tergantung dari
kenaikan permintaan konsumen akan barang yang diproduksinya. Permintaan
tenaga kerja seperti itu disebut derived demand (Payaman Simanjuntak, 2001).
Arfida (2003) menambahkan mengenai apa yang dimaksud dengan penawaran
tenaga kerja. Menurut Arfida (2003) penawaran tenaga kerja adalah fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan.
2.2 Faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja.
1. Perubahan tingkat upah.
Perubahan tingkat upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya
produksi perusahaan. Apabila digunakan asumsi tingkat upah naik maka akan
terjadi hal-hal sebagai berikut: Naiknya tingkat upah akan menaikkan biaya
produksi perusahaan selanjutnya akan meningkatkan pula harga per unit
produksi. Biasanya para konsumen akan memberikan respon yang cepat

apabila terjadi kenaikan harga barang, yaitu mengurangi monkonsumsi atau
bahkan tidak membeli sama sekali. Akibatnya banyak hasil produksi yang
tidak terjual dan terpaksa produsen mengurangi jumlah produksinya.
Turunnya target produksi mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja
yang dibutuhkan. Penurunan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan karena
pengaruh turunnya skala produksi disebut dengan efek skala produksi atau
scale effect. Pengusaha lebih suka menggunakan teknologi padat modal untuk
proses produksinya dan menggantikan tenaga kerja dengan barang-barang
modal seperti mesin dan lain-lain. Kondisi seperti ini terjadi apabila upah naik
dengan asumsi harga barang-barang modal lainnya tetap. Penurunan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan karena adanya penggantian atau penambahan
penggunaan mesin-mesin disebut efek substitusi tenaga kerja. Baik efek skala
produksi maupun efek substitusi akan menghasilkan suatu bentuk kurva
permintaan tenaga kerja yang mempunyai slope negatif .
2. Perubahan permintaan hasil akhir produksi oleh konsumen.
Apabila permintaan akan hasil produksi perusahaan meningkat,
perusahaan cenderung untuk menambah kapasitas produksinya, untuk maksud
tersebut perusahaan akan menambah penggunaan tenaga kerjanya.

3


3. Harga barang modal turun.
Apabila harga barang modal turun maka biaya produksi turun dan
tentunya mengakibatkan harga jual barang per unit ikut turun. Pada keadaan
ini perusahaan akan cenderung meningkatkan produksinya karena permintaan
hasil produksi bertambah besar, akibatnya permintaan tenaga kerja meningkat
pula.

Perbedaan antara permintaan tenaga kerja jangka pendek dan jangka panjang adalah
perbedaan antara :
1. Penyesuaian dalam penggunaan tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh
perusahaan itu tidak sanggup mengadakan perubahan terhadap input yang
lain.
2. Penyesuaian dalam penggunaan tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh
perusahaan apabila perusahaan itu sanggup mengadakan perubahan terhadap
inptunya yang lain.
2.3 Perubahan kurva permintaan tenaga kerja

4


Prubahan permintaan tenaga kerja dapat digambarkan oleh pergeseran kurva tenaga
kerja. Pertambahan permintaan tenaga kerja akan menggeser kurva permintaan tenaga
kerja ke kanan sedang pengurangan permintaan tenaga kerja akan menggeser kurva
permintaan tenaga kerja ke kiri. Perrtambahan permintaan tenaga kerja yang
berakibat pada pergeseran kurva permintaan tenaga kerja dapat disebabkan oleh
berbagai hal yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi yang berarti peningkatan terhadap pendapatan
nasional akan berdampak pada peningkatan permintaan agregat. Peningkatan
permintaan tersebut akan menyebabkan peningkatan permintaan perusahaan
terhadap tenaga kerja yang digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan
tenaga kerja ke kanan.
2. Peningkatan produktifitas, peningkatan produktifitas dapat mempengaruhi
kesempatan kerja yaitu dengan adanya peningkatan produktifitas maka untuk
menghasilkan jumlah output yang sama ,jumlah tenaga kerja yang diperlukan
lebih sedikit, hal itu menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap tenaga
kerja. Peningkatan produktifitas juga berarti penurunan biaya produksi per
unit barang. Penurunan biaya produksi per unit barang akan menurunkan
harga per unit barang. Jika harga barang turun maka permintaan terhadap
barang naik yang akan mendorong pengusaha untuk menambah permintaan
tenaga kerja.
Peningkatan produktifitas pekerja dapat pula meningkatkan upah pekerja.
Peningkatan upah tersebut
mendorong

peningkatan

peningkatan

konsumsi

berarti peningkatan daya beli yang akan
pengeluaran

tersebut

5

akan

konsumsi

mereka.

mendorong

Selanjutnya

perusahaan

untuk

berproduksi lebih banyak dengan mempekerjakan tenaga kerja lebih banyak
pula.
3. Perubahan cara berproduksi , adanya metode produksi yang lebih modern
yang lebih banyak menggunakan mesin akan berdampak pada peningkatan
permintaan tenaga kerja yang menguasai teknologi dan menurunkan
permintaan tenaga kerja yang berketrampilan rendah.
2.4 Permintaan Tenaga Kerja Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan jangka pendek adalah

adalah jangka waktu dimana

minimal satu input dalam produksi tidak dapat diubah. Berkaitan dengan model di
atas, kita membuat asumsi bahwa :

1. modal tidak dapat diubah atau tetap sedang tenaga kerjanya dapat diubah.

2. perusahaan menjual outputnya dalam pasar persaingan sempurna, ia membeli
inputnya juga dalam pasar persaingan sempurna.

Isokuan Curve
Berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja dan modal dalam proses produksi,
kita mengenal kurva isokuan seperti gambar 2.1. Kurva tersebut menggambarkan
berbagai

kombinasi faktor produksi yaitu tenaga kerja dan modal yang dapat

digunakan untuk menghasilkan jumlah output yang sama. Dalam isokuan
digambarkan bahwa tenaga kerja dan modal merupakan substitusi satu dengan yang
lain, namun substitusi diantara keduanya bukanlah substitusi sempurna.Hal itu
tercermin dari kurva isokuan yang cembung terhadap origin.

Gambar 2.1.

6

Isokuan Dalam Produksi Mentega
modal

3

1

10

19

Tenaga kerja

Dalam gambar 2.1 tersebut. diperlihatkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan
outputnya dengan cara menambah modalnya, menambah tenaga kerjanya atau
menambah kedua factor produksi tersebut. Namun karena dalam jangka pendek
asumsi kita jumlah modalnya tetap maka untuk menambah outputnya yang dapat
dilakukan adalah dengan menambah tenaga kerjanya. Bila perusahaan memiliki tiga
unit modal maka untuk menambah output, perusahaan menambah pemakaian tenaga
kerja dari satu tenaga kerja untuk menghasilkan 10 unit output ke dua tenaga kerja
untuk menghasilkan 19 output .Tambahan output yang dilakukan dengan cara
menambah satu unit tenaga kerja disebut sebagai marginal physical product of labor.
Tabel 2.1.
Hubungan Antara Input, Tenaga Kerj dan Produk Tenaga Kerja
Keseluruhan, Marjinal dan Rata-rata
jumlah

Produk

produk Fisik

Produk Fisik

tenaga kerja

Keseluruhan

Marjinal

rata-rata

7

( TP)

(MPP)

(APP)

1

10

10

10

2

19

9

9.5

3

27

8

9

4

34

7

8.5

5

40

6

8

6

45

5

7.5

7

49

5

7

8

52

3

6.5

9

54

2

6

10

55

1

5.5

11

55

0

5

12

54

-1

4.5

Gambar 2.2. menggambarkan hubungan antara marginal physical product of
labor dan average physical product ( rata-rata produksi per tenaga kerja
Gambar 2.2.
Average Physical Product dan Marginal Physical Product

8

MPP,APP
10

APP
MPP
Input tenaga kerja
11

Marginal physical product

yang semakin menurun menggambarkan adanya

diminishing return dalam setiap proses produksi dalam jangka pendek. Implikasi
dari keadaan tersebut adalah bahwa setelah menggunakan sejumlah tenaga kerja,
perusahaan akan bersedia untuk menggunakan input tenaga kerja tambahan hanya
jika upah yang akan diberikan kepada tenaga kerja tambahan tersebut lebih rendah
dari tenaga kerja sebelumnya ; hal ini karena setelah sejumlah tenaga kerja
digunakan, setiap unit tambahan tenaga kerja akan menghasilkan lebih sedikit output
tambahan. Akibatnya, kurva permintaan jangka pendek terhadap tenaga kerja akan
selalu menunjukkan kemiringan yang negative seperti gambar 2.3

Gambar 2.3
Kurva Permintaan Tenaga Kerja

9

VMPP
Rp 400
VMPP=P x MPP =D

S=MFC
Rp 80

Input tenaga kerja

9

11

Skedul VMPP ( value marginal phisical product) merupakan permintaan
perusahaan terhadap tenaga kerja. Ia merupakan kurva permintaan perusahaan karena
ia menentukan harga maksimum yang akan dibayarkan oleh perusahaan bagi berbagai
jumlah tenaga kerja. Setiap perusahaan yang akan memaksimalkan keuntungan tidak
mau dengan sengaja membayar setiap input lebih daripada input yang ditambahkan
pada penerimaan perusahaan secara keseluruhan. Adapun keuntungan maksimum
dicapai perusahaan jika :
MPPL x P = W

Dimana :

MPPL = marginal physical product of labor
10

VMPP = value marginal physical product

P

= harga per unit produk

W

= upah

Pada gambar 2.3 garis horizontal adalah kurva penawaran tenaga kerja ( kurva
penawaran tenaga kerja yang bersifat elastis sempurna) Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada pasar tenaga kerja yang bersifat
persaingan sempurna. Kondisi ini memungkinkan perusahaan untuk

dapat

menggunakan tenaga kerja dalam jumlah yang dia inginkan pada tingkat upah yang
berlaku yakni Rp 80.Jumlah tenaga kerja yang dipilih adalah sebanyak 9 orang yaitu
suatu jumlah yang menjadikan VMPP sama dengan MFC ( marginal factor cost).
Apabila perusahaan menyewa 8 hari kerja maka ia akan memperoleh penghasilan
yang lebih sedikit daripada kemungkinan keuntungan maksimum karena suatu
tambahan hari kerja bagi tenaga kerja akan menghasilkan penerimaan yang melebihi
Rp 80 biaya per hari. Apabila perusahaan menyewa 10 hari kerja maka ia akan
menderita kerugian ( tidak menghasilkan kemungkinan keuntungan maksimum)
karena semua hari kerja yang lebih dari 9 hari akan menyebakan biaya sewa menjadi
lebih besar dari penerimaan yang mereka hasilkan bagi perusahaan.

2.5 Permintaan Tenaga Kerja Jangka Panjang

Jangka panjang adalah suatu periode dimana perusahaan dapat
melakukan penyesuaian / perubahan terhadap input-inputnya. Baik itu input
modal maupun tenaga kerjanya.
11

Gambar 2.4.
Penyesuaian Terhadap Modal
Unit modal
E

4

C

D

2

19
Unit tenaga kerja
1

4

Gambar 2.4 di atas melukiskan kombinasi tenaga kerja dan modal yang
memberikan biaya paling rendah. Jika perusahaan akan menghasilkan 19 ton batubara
maka perusahaan tersebut dapat menggunakan kombinasi-kombinasi input seperti
kombinasi C, D atau E. Dari ketiga kombinasi tersebut, yang merupakan kombinasi
termurah adalah kombinasi C sehingga sebaiknya perusahaan memilih kombinasi
pemakaian input modal sebanyak 4 dan tenaga kerjanya sebanyak 1.

12

Gambar 2.5
Penyesuaian Terhadap Upah
Unit modal

VMPP1.

K2
K1

19
VMPP1= D1

N2

N1

Unit tenaga kerja

Gambar 2.5. di atas memperlihatkan jika terjadi peningkaan upah dari w 1 ke w2
maka perusahaan akan mengurangi pemakaian tenaga kerja dari N1 ke N2 dan
meningkatkan pemakaian modal dari K1 ke K2
Dalam jangka panjang reaksi yang berbeda yang dilakukan perusahaan terhadap
perubahan tingkat upah dipengaruhi oleh pengetahuan perusahaan terhadap
penggunaan input yang lebih murah. Dalam gambar 2.6. terlihat kurva permintaan
tenaga kerja dalam jangka pendek digambarkan oleh kurva VMPP1. Dalam gambar
tersebut diasumsikan mula-mula perusahaan berada dalam keseimbangan jangka

13

pendek dengan tingkat upah yang berlaku w1 dan tingkat penggunaan tenaga kerja
yang sesuai sebanyak N1. asumsi kedua perusahaan tersebut juga berada dalam
keseimbangan jangka panjang yang menghasilkan output dengan kombinasi tenaga
kerja dan modal yang paling rendah biayanya. Jika pada suatu saat tingkat upah
meningkat menjadi w2

maka dalam jangka pendek perusahaan akan mengalami

peningkatan biaya tenaga kerja yang kemudian memaksa perusahaan untuk
mengurangi penggunaan tenaga kerja dari N1 ke N2 sepanjang kurva VMPP nya.
Dalam

jangka

panjang

perusahaan

akan

melakukan

penyesuaian

dengan

menggantikan pemakaian tenaga kerja dengan modal sehingga dalam jangka panjang
jumlah tenaga kerja yang digunakan hanya sebanyak N* .
Gambar 2.6.
Penggunaan Tenaga Kerja Jangka Pendek dan Jangka Panjang
W
(upah)

W2
D Jangka panjang =VMPP2

w1

D Jangka pendek= VMPP1

N*

N2

N1

N ( unit tenaga kerja)

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dari gambar di atas. Pertama, dalam jangka
panjang perusahaan lebih fleksibel sehingga permintaan tenaga kerja yang dilakukan

14

perusahaan dalam jangka panjang lebih responsive terhadap perubahan tingkat upah
( perubahan

permintaan tenaga kerjanya lebih besar dibanding dengan jangka

pendek) hal itu ditunjukkan oleh kurva permintaan jangka panjang yang lebih datar
dibanding dengan jangka pendek. Kedua, suatu perusahaan yang berada pada
keseimbangan jangka panjang harus juga berada pada keseimbangan jangka pendek.
BAB III. PENUTUP
3.1 kesimpulan
Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang berkaitan dengan
kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan tingkat kesempatan kerja optimal
yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk memenuhi kesempatan kerja yang optimal
ini perusahaan akan memberikan respon terhadap perubahan dalam upah, biaya
modal dan input-input lainnya, tingkat penjualan perusahaan dan perkembangan
teknologi. Permintaan tenaga kerja berarti hubungan antara tingkat upah dan jumlah
tenaga kerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Hal tersebut
terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu : 1) Perubahan tingkat upah, 2)
Perubahan permintaan hasil akhir produksi oleh konsumen, 3) Harga barang modal
turun. Selain itu permintaan tenaga kerja juga dikatagorikan dalam dua hal yaitu
permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek, dalam jangka pendek, modal adalah
konstan. Karena modal konstan maka dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat
meningkatkan atau menurunkan skala usaha atau melakukan pembelian atau
penjualan peralatan. Perusahaan hanya dapat meningkatkan produksi yang dihasilkan
dengan cara menambah input tenaga kerja dan bahan baku. Selanjutnya permintaan
tenaga kerja dalam jangka panjang, dalam jangka panjang, modal adalah tidak
konstan. Perusahaan dapat melakukan ekspansi atau penurunan skala usaha dan
peralatan, perusahaan dapat melakukan perubahan semua input selain perubahan
tenaga kerja. Dalam permintaan tenaga kerja juga terdapat kurva dimana kurva
tersebut bisa mengalami perubahan atau pergeseran, perubahan permintaan tenaga
kerja dapat digambarkan oleh pergeseran kurva tenaga kerja. Pertambahan
permintaan tenaga kerja akan menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke kanan
sedang pengurangan permintaan tenaga kerja akan menggeser kurva permintaan
tenaga kerja ke kiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1)
Pertumbuhan ekonomi, 2) Peningkatan produktifitas, 3) Perubahan cara berproduksi.

15

3.2 saran
saran dari kelompok kami, permintaan tenaga kerja harus di imbangi oleh
kemampuan dari tenaga kerja itu sendiri agar sesuai dengan penawaran yang di
berikan oleh perusahaan. Sedangkan pihak perusahaan menginginkan produktifitas
dalam perusahaanya optimal, jadi tenaga kerja harus menyesuikan dengan
kepentingan perusahaan. Oleh karena itu tenaga kerja harus meningkatkan kualitas
mereka baik softskill maupun hardskill nya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2009). Analisis pasar kerja, Penerbit BPS, Pekanbaru.
Federman, M and D I. Levine. 2005. “The Effects of Industrialization on Education
and Youth Labor in Indonesia.” Contributions to Macroeconomics, 5(1). Available at:
http://www.bepress.com /bejm/ contributions/ vol5/ iss1/art1.
Sukirno Sadono, (2002) Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Ke-3, Rajawali
Press,Jakarta.
Boediono, Ekonomi Makro (2002) : Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2,
BPFE, Yogyakarta.

16