Manajemen Pengembangan Kurikulum dan Pem
11
Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)
mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam :
Manajemen pengembangan
kurikulum dan pembelajaran
pada madrasah dan sekolah
Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Manajemen pengembangan
kurikulum dan pembelajaran
pada madrasah dan sekolah
Arah bahasan :
1. Pengertian kurikulum dan pembelajaran.
2. Fungsi kurikulum dan pembelajaran.
3. Karakteristik kurikulum dan pembelajaran.
4. Organisasi kurikulum dan pembelajaran.
5. Komponen kurikulum dan pembelajaran.
6. Landasan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
7. Tujuan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
8. Manfaat pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
Pendidikan
Islam (للللللمية
لللاتربية اﻹ س
):
pemberian bimbingan berdasarkan
al-Qur’an dan al-Sunnah nabi saw
oleh pendidik untuk menumbuhkembangkan Sumber Daya Manusia
(لللافطرة
) terdidik agar menjadi
muslim yang beraklaq karimah
dengan kecerdasan dan keahlian
tertentu demi perealisasian tugas
sebagai لللاله
عبدdan لللاله
خليفة.
KONSEP PENDIDIKAN ISLAMIY
Pendidikan : penahanan terhadap
enersi pada chatexis Idنللفس,
sehingga supremasi terletak
pada Superegoق لب.
الله
do
’a
se
be
lu
m
jim
a’
(vide, Mudlor Achmad, Etika dalam Islam, h. 67)
MENIKAH
SUAMI+ISTRI
START
syar’iy-tajdiydiy-tradisi
adzan-iqomah
makan-minum-tidur-thoharoh
‘aqiqah-beri nama
tutup aurat-baca qur’an
syhdt-shlat-puasa
khitan-dst
KEHAMILA
N
KELAHIRAN
BAYI-MAN
Pend informal
Pend formal
Pend nonformal
SDM - لللافطرة
DUNIA - AKHIRAT
Sepanjang hayat
Tumbuh-berkembang SDM
Maksimalisasi IQ, EQ, SQ,
Menjadi muslim للالل حة
للل
ص/ح
FINISH (tujuan akhir)
كجل مولود يولد على الفطرة فٲبواه يهجودانه ٲو ينجصرانه ٲو يمججسانه
Pengembangan Pendidikan Islam : psikologi-sosiologi-manajemen- ...
رحمةللعالمين
KEMATANGAN
BERISLAM
wilayah pengembangan PI
Informal-Formal-NF
التربية اﻹسلمية
Pendidik
Tujuan
Terdidik
Alat
فلسفةالتربية اﻹسلمية
WAHYU
ALAM
الشهادة- الغائب
الله سبحانه وتعالى
Milliew
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk
tujuan
UU mencapai
20-2003 psl 1 angka
19. pendidikan
tertentu.
Belajar : berusaha memperoleh kepandaian atau
Tim, KBBI,
h. 14.
ilmu; berlatih; berubah tingkah
laku
tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
Pembelajaran : proses, Tim,
cara,
orang atau
KBBI,menjadikan
h. 14.
makhluq hidup belajar.
Fungsi
1. Kurik sbg alat.
2. Kurik sbg cerminan falsafah bangsa.
3. Kurik sbg cerminan masa yad.
4. Kurik sbg cerminan kebijakan politik.
Karakteristik
1. Kurikulum itu hipotetik.
2. Kurikulum itu dinamik.
Organisasi
1. Sparated subject curriculum.
2. Correlated subject curriculum.
3. Integrated subject curriculum.
Landasan Pengembangan
1.UU 20-2003
a.psl 36
b.psl 37
c.psl 38 →pengembangan
2.PP 19-2005 SNP psl 1 (15) psl 6-18 KTSP –
PP 32-2013 SNP psl 1 (20) psl 77A KTSP
3.Permendik 22-2006 SI, 23-2006 SKL, 242006, 6-2007, … . Permendikbud: 54-2013
SKL, 64-2013 SI, 65-2013 SPros, 66-2013
SPenil, 67-2013 KD SD, 68-2013 KD SMP,
69-2013 KD SMA, 70-2013 KD SMK;
Permenag 912-2013 Kurikulum Madrasah.
Berdasarkan PP 19-2005 SNP Pasal 1 point
15 dan Pasal 6 sampai dengan Pasal 18,
maka kurikulum 2006 mengharuskan
setiap satpendasmen (madrasah dan
sekolah) megembangkan KTSP. Dan
berdasarkan PP 32-2013 perubahan SNP
Pasal 1 poin 20 dan Pasal 77A, maka
kurikulum 2013 juga mengharuskan setiap
satpendasmen (madrasah dan sekolah)
mengembangkan KTSP. Berarti : kurikulum
2006 itu KTSP, dan kurikulum 2013 itu
KTSP. Tidak berarti : kurikulum 2006 itu
KTSP, dan kurikulum 2013 itu bukan KTSP.
Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurik : berorientasi tujuan,
relevansi, efisiensi, efektivitas, fleksibilitas,
integritas, kontinuitas, sinkronitas, obyektivitas,
demokrasi.
UU 20-2003 psl 6 (2) Kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
UU 20-2003 psl 6
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka NKRI dengan memperhatikan :
a. Peningkatan iman dan taqwa.
b. Peningkatan akhlaq mulia.
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik.
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
f. Tuntutan dunia kerja.
g. Perkembangan iptek dan seni.
h. agama.
i. Dinamika perkembangan global.
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
UU 20-2003 psl 37
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat :
a. Pendidikan agama.
b. Pendidikan kewarganegaraan.
c. bahasa.
d. matematika.
e. Ilmu pengetahuan alam.
f. Ilmu pengetahuan sosial.
g. Seni dan budaya.
h. Pendidikan jasmani dan olah raga.
i. keterampilan.
j. Muatan lokal.
UU 20-2003 psl 38
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh
Pemerintah.
(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/ madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk
pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menangah.
PP 19-2005 psl 6
(4) Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan
secara holistik sehingga pembelajaran masingmasing kelompok mata pelajaran mempengaruhi
pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik.
(5) Semua kelompok mata pelajaran sama
pentingnya dalam menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah.
Psl 52 (1) Setiap satuan pendidikan
harus memiliki pedoman yang
mengatur tentang :
a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabus;
b. Kalender pendidikan/akademik, yang
menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama
satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan.
c. …
PP 19-2005 SNP
Manajemen kurikulum dan program
pembelajaran mencakup kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kurikulum. Yang paling
penting pada level madrasah-sekolah
: bagaimana merealisasikan dan
menyesuaikan kurikulum dg kegiatan
pembelajaran juga mengembangkan
kurikulum muatan lokal sesuai dg
kebutuhan masyarakat dan
lingkungan setempat h.40.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Tujuan kurikulum muatan lokal agar peserta didik
mencintai dan mengenal lingkungannya, serta mau
dan mampu melestarikan dan mengembangkan
sumber daya alam, kualitas sosial, dan kebudayaan yg
mendukung pembangunan nasional, pembangunan
regional, maupun pembangunan lokal sehingga
peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya
lingkungannya h.40.
Kurikulum muatan lokal telah dijadikan strategi pokok
utk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yg
relevan dg kebutuhan lokal dan sejauh mungkin
melibatkan peran serta masyarakat dlm perencanaan
dan pelaksanaannya, agar setiap madrasah-sekolah
mampu mengembangkan pendidikan tertentu yg
sesuai dg keadaan dan tuntutan lingkungan setempat.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Madrasah-sekolah merupakan ujung tombak
pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional
maupun muatan lokal, yg diwujudkan melalui proses
belajar mengajar utk mencapai tujuan pendidikan
nasional, institusional, kurikuler, instruksional h.41.
Manajemen pengajaran : keseluruhan proses
penyelengga-raan kegiatan di bidang pengajaran yg
bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran
terlaksana secara efektif dan efisien.
Manajer madrasah-sekolah diharapkan dpt
membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan program pengajaran serta melakukan
pengawasan dlm pelaksanaannya.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana
Pelajaran →
Dirinci dalam
Rencana
1968
Pelajaran Kurikulum
Terurai
Sekolah
Dasar
1945 1955 1965
1975
Kurikulum
Sekolah
Dasar
1975
1973
Kurikulum
Proyek
1964
Rencana Perintis
Sekolah
Pendidikan
Sekolah Pembangun
an (PPSP)
Dasar
1994
Kurikulum
1994
1985
1995
1984
Kurikulum
1984
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
Kurikulum
2013
2005
2015
2006
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi
Kurikulum 1994
23
dari sentralisasi menuju desentralisasi
(M
.
Alur
Pengembangan Kurikulum
BUPATI-WALIKOTA
dinas pendidikan
Bermasyarakat-Berbangsa-BerNK
Kemenag Kab-Kota
Yayasan
Mad-Sek Negeri
Pendidik
Dewan Guru
Kamad-Kasek
(MBS)
Pakar
Kurikulum
Komite
Mad-Sek
Sek-Mad Swasta
Stakeholders
yang lain
Pengembangan Kurikulum :
1. Intra Kurikuler 3. Muatan Lokal
2. Ekstra Kurikuler 4. Hidden Kurikulum
Silabus
RPP
pengembangan : materi-metode pembelajaran-media pembelajaran-teknik evaluasi
Perencana KTSP
Pengimplemensasi KTSP
GURU : -S1
Penilai KTSP
KURIKULUM : SENTRALISASI KE DESENTRALISASI
Jajaran pengelola setiap satuan pendidikan
formal dituntut menghadirkan kurikulum
yang mampu mengaktualisasikan fungsi
reseptif dan fungsi direktif secara
berimbang lagi berkelanjutan. Fungsi
reseptif merupakan pentransformasian
sekaligus pelestarian tata-nilai keagamaan
juga kebangsaan terhadap para pelajar
selaku generasi muda. Dan fungsi direktif
merupakan pengembangan sumber daya
manusia para pelajar agar memiliki
kesiapan menjadi pembaru kebudayaan
bangsa yang berkeadaban lagi dinamik
dalam kerja sama sekaligus persaingan.
Vide, St. Vembriarto, Kapita Selekta Pendidikan, vol.1, Paramita, Yogyakarta, 1981, hal. 45.
Dalam perspektif ”Kurikulum Pendidikan
Islamiy”, fungsi reseptif tersebut dapat
diidentikkan dengan pengembanan tugas
habl min Allāh (االاله
) حبل منyakni jalinan
hubungan manusia dengan Allah, tugas
manusia sebagai hamba Allah (االاله
)عبدyakni
penghambaan diri manusia hanya kepada
Allah; sedang fungsi direktif tersebut dapat
diidentikkan dengan pengembanan tugas
habl min al-Nās
( ) حبل مناالاناسyakni jalinan hubungan antar
manusia beserta alam raya, tugas manusia
sebagai khalifah Allah di bumi (خليفةاالاله ااىف
) اﻷرضyakni pemakmuran dunia.
Perhatikan diagram “Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI”, be
Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI
Cipta - Rasa – Karsa – Karya
Pancasila dlm pembukaan UUD-RI 1945
Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia
ٲيات القوليية
ٲيات الكونيية
WAHYU
ALAM
القران – الحديث
الشهادة- الغائب
الله سبحانه وتعالى
Iman sbg imam – qalbu, ‘aqlu, nafsu sbg makmum
Kebudayaan
Manusia-Masyarakat-Bangsa
dst
Kesenian
Pendidikan
Sosial
Ekonomi
Politik
Ide - Prilaku - Benda
Asas
fungsi reseptif
mns sbg لللاله
عبد
Kurikulum
Pendidikan Islamiy
Profesi
Iptek
fungsi direktif
mns sbg لللاله
خليفة
Pertanggung-jawaban
Dalam diri setiap manusia terdapat
empat macam potensi rohani : iman
إيمان, qalbu( قاالبsuper-ego), akalعقل
(ego), nafsu
( ناافسid).
Dalam pendidikan Islamiy, guru harus
mendidik murid memposisikan iman
إيمانsebagai imam bagi qalbuقاالب
(super-ego), akal( عقلego), nafsuناافس
(id) agar dapat mengaktualisasikan
misi حبلم ناااللهdanحبلم نااالناس.
Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.
Qalbu( قاالبsuper-ego), hati nurani, daya rasa
pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin
oleh iman dipertajam melalui ibadah dan
akhlaq karimah terhadap sesama makhluk.
Akal( عقلego), daya pikir yang berpusat di
kepala dipimpin oleh iman dipertajam
melalui perenungan alam semesta.
Nafsu( ناافسid), daya nafsu yang berpusat di
perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh
iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi
jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina.
Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim
IMAM إمام
MAKMUM مللوم
للٲم
MERDEKA
MUSLIM
BAHAGIA
IMANإيمان
ANTI DIJAJAH
& MENJAJAH
KUAT
QOLBUب
قل
‘AQLUل
عق
NAFSUللنفللس
super ego
ego
id
bawah sadar +
sadar
bawah sadar -
immateri
keputusan
materi
صفات كريمة
KUAT
KUAT
MAXIMIZE
MAXIMIZE
سليم قلب
SEHAT FISIK+SOSIAL
صفات مذمومة
LEMAH
صادق عقل
JUJUR = MAKMUR, ...
MINIMIZE
المطمئينة نفس
PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN 2006
Penilaian
Permendiknas 23-2006 SKL
Permendiknas 22-2006 SI
Permendiknas 24-2006
Permenag 2-2008 SKL SI Mad
Keberhasilan
BP
Kekurangan
PTK - CAR
.
SK - KD
Remedial
Pembelajaran
KTSP
Proses - Hasil
SK - KD
SILABUS
SK - KD
Permendiknas 41-2007
RPP
SK - KD
Indikator
KKO
Dinamika :
Pisik & psikis siswa
Sumber belajar
Metode pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN 2013
Permendikbud 54-2013 SKL
Permendikbud 64-2013 SI
Permendikbud 67-2013 KD-SD
Permendikbud 68-2013 KD-SMP
Permendikbud 69-2013 KD-SMA
Permendikbud 70-2013 KD-SMK
Permenag 912-2013 Kurik Madr
Penilaian
Permendikbud 66-201
Keberhasilan
BP
Kekurangan
PTK - CAR
.
KI - KD
Remedial
Pembelajaran
KTSP
Proses - Hasil
KI - KD
SILABUS
KI - KD
Permendikbud 63-2013
RPP
KI - KD
Indikator
KKO
Scientific approach dalam pembelajaran
Dinamika :
Pisik+psikis siswa
Sains+teknologi
Sumber+Sarpras belaja
Metode pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
mata pelajaran pada Madrasah dan Sekolah
MI
MI=SD
SD
1. Al-Qur'an-Hadits
Kelas 1-6 1. PKn
Kelas 1-6 1. PAI
2. Fiqh
Kelas 1-6 2. Bhs Indonesia
Kelas 1-6
3. ‘Aqidah-Akhlaq
Kelas 1-6 3. Bhs Inggris
Kelas 4-6
4. SKI
Kelas 3-6 4. Matematika
Kelas 1-6
5. Bahasa Arab
Kelas 4-6 5. IPA
Kelas 1-6
6. IPS
Kelas 1-6
7. Seni Budaya
Kelas 1-6
8. Penjasorkes
Kelas 1-6
bandingkan
Holistik antar mapel
Kelas 1-6
bandingkan
Manajer madrasah-sekolah harus
bertanggung jawab thdp perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian, perubahan
atau perbaikan program pengajaran.
Untuk ini melalui 4 langkah :
1. Menilai kesesuaian program yg ada dg
tuntutan kebudayaan dan kebutuhan
murid.
2. Meningkatkan perencanaan program.
3. Memilih dan melaksanakan program.
4. Menilai perubahan program h.41.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Utk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum
dan program pengajaran, kamad-kasek bersama
para guru harus menjabarkan isi kurikulum secara
lebih rinci dan operasional ke dlm program
tahunan, semester, ... . Program satuan pelajaran
harus dikembangkan oleh setiap guru sebelum
melakukan kegiatan belajar mengajar h.41.
Perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan
kalender pendidikan dan jadwal pelajaran,
penetapan pelaksanaan evaluasi belajar,
pengisian jam kosong, ... h.42.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Peserta didik sangat menginginkan proses
pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT ( Pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, manfaat , gembira
dan berbobot). Untuk dapat mencapai hal tersebut
diperlukan upaya agar motivasi, gaya mengajar,
model pembelajaran dan ruang belajar terus
menerus mengalami pembaharuan yang kontinyu
dan terarah. Gaya mengajar yang pertama
dipengaruhi oleh gaya belajar ( auditori, visual atau
kinestetis ), hal kedua yang mempengaruhi gaya
mengajar adalah pentingnya diperhatikan teori
kecerdasan majemuk dari siswa / peserta didik serta
bagaimana pendidik melakukan variasi / kombinasi
diantaranya.
Berbagai macam model pembelajaran : lecture,
discussion, brainstorming, role play, simulation atau
lainnya harus / perlu dikuasai. Ruang belajar meliputi
suasana kelas, landasan dan lingkungan belajar siswa
harus selalu disesuaikan.
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
agar terjadi “interaksi-edukatif”
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
.
agar terjadi “interaksi-edukatif”
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
Interaksi edukatif sebagai jembatan
yang menghidupkan persenyawaan
antara pengetahuan dan perbuatan,
yang mengantarkan kepada tingkah
laku sesuai dengan pengetahuan
yang diterima anak didik.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 11.
Syntax Presentation – Instructional Events
No Instructional
Events
Activity
1
Pra-instructional
(kegiatan awal)
1. Membangkitkan perhatian
(memotivasi)
2. Mengenai kemampuan awal pre-test
3. Melakukan apersepsi
4. Mengemukakan topik
5. Mengemukakan tujuan
6. Menjelaskan langkah kegiatan
pembelajaran
2
Instructional
(kegiatan inti)
Organisir lingkungan pembelajaran agar
murid melakukan kegiatan belajar
mencapai tujuan. Aktualisasikan
pembelajaran sesuai langkah kegiatan
dengan mengembangkan variasi pola
interaksi dan keterampilan mengajar.
3
Post-instructional 1. Melakukan validasi/merangkum
Didi Supriadie,
et..al, Komunikasi Pembelajaran,
1st ed,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h.
(kegiatan
2. Membuat
simpulan
Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas
Guru
disetujui
supervisor
guru-murid
Kurikulum
RPP
PBM
K-13:KI-KD
Tuj-Pemb
KDM
4 kompetensi gur
Indikator
KKO
Interaksi Edukatif
Stimulus-Respon
hasil
Aksi-Reaksi
Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)
mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam :
Manajemen pengembangan
kurikulum dan pembelajaran
pada madrasah dan sekolah
Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Manajemen pengembangan
kurikulum dan pembelajaran
pada madrasah dan sekolah
Arah bahasan :
1. Pengertian kurikulum dan pembelajaran.
2. Fungsi kurikulum dan pembelajaran.
3. Karakteristik kurikulum dan pembelajaran.
4. Organisasi kurikulum dan pembelajaran.
5. Komponen kurikulum dan pembelajaran.
6. Landasan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
7. Tujuan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
8. Manfaat pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
Pendidikan
Islam (للللللمية
لللاتربية اﻹ س
):
pemberian bimbingan berdasarkan
al-Qur’an dan al-Sunnah nabi saw
oleh pendidik untuk menumbuhkembangkan Sumber Daya Manusia
(لللافطرة
) terdidik agar menjadi
muslim yang beraklaq karimah
dengan kecerdasan dan keahlian
tertentu demi perealisasian tugas
sebagai لللاله
عبدdan لللاله
خليفة.
KONSEP PENDIDIKAN ISLAMIY
Pendidikan : penahanan terhadap
enersi pada chatexis Idنللفس,
sehingga supremasi terletak
pada Superegoق لب.
الله
do
’a
se
be
lu
m
jim
a’
(vide, Mudlor Achmad, Etika dalam Islam, h. 67)
MENIKAH
SUAMI+ISTRI
START
syar’iy-tajdiydiy-tradisi
adzan-iqomah
makan-minum-tidur-thoharoh
‘aqiqah-beri nama
tutup aurat-baca qur’an
syhdt-shlat-puasa
khitan-dst
KEHAMILA
N
KELAHIRAN
BAYI-MAN
Pend informal
Pend formal
Pend nonformal
SDM - لللافطرة
DUNIA - AKHIRAT
Sepanjang hayat
Tumbuh-berkembang SDM
Maksimalisasi IQ, EQ, SQ,
Menjadi muslim للالل حة
للل
ص/ح
FINISH (tujuan akhir)
كجل مولود يولد على الفطرة فٲبواه يهجودانه ٲو ينجصرانه ٲو يمججسانه
Pengembangan Pendidikan Islam : psikologi-sosiologi-manajemen- ...
رحمةللعالمين
KEMATANGAN
BERISLAM
wilayah pengembangan PI
Informal-Formal-NF
التربية اﻹسلمية
Pendidik
Tujuan
Terdidik
Alat
فلسفةالتربية اﻹسلمية
WAHYU
ALAM
الشهادة- الغائب
الله سبحانه وتعالى
Milliew
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk
tujuan
UU mencapai
20-2003 psl 1 angka
19. pendidikan
tertentu.
Belajar : berusaha memperoleh kepandaian atau
Tim, KBBI,
h. 14.
ilmu; berlatih; berubah tingkah
laku
tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
Pembelajaran : proses, Tim,
cara,
orang atau
KBBI,menjadikan
h. 14.
makhluq hidup belajar.
Fungsi
1. Kurik sbg alat.
2. Kurik sbg cerminan falsafah bangsa.
3. Kurik sbg cerminan masa yad.
4. Kurik sbg cerminan kebijakan politik.
Karakteristik
1. Kurikulum itu hipotetik.
2. Kurikulum itu dinamik.
Organisasi
1. Sparated subject curriculum.
2. Correlated subject curriculum.
3. Integrated subject curriculum.
Landasan Pengembangan
1.UU 20-2003
a.psl 36
b.psl 37
c.psl 38 →pengembangan
2.PP 19-2005 SNP psl 1 (15) psl 6-18 KTSP –
PP 32-2013 SNP psl 1 (20) psl 77A KTSP
3.Permendik 22-2006 SI, 23-2006 SKL, 242006, 6-2007, … . Permendikbud: 54-2013
SKL, 64-2013 SI, 65-2013 SPros, 66-2013
SPenil, 67-2013 KD SD, 68-2013 KD SMP,
69-2013 KD SMA, 70-2013 KD SMK;
Permenag 912-2013 Kurikulum Madrasah.
Berdasarkan PP 19-2005 SNP Pasal 1 point
15 dan Pasal 6 sampai dengan Pasal 18,
maka kurikulum 2006 mengharuskan
setiap satpendasmen (madrasah dan
sekolah) megembangkan KTSP. Dan
berdasarkan PP 32-2013 perubahan SNP
Pasal 1 poin 20 dan Pasal 77A, maka
kurikulum 2013 juga mengharuskan setiap
satpendasmen (madrasah dan sekolah)
mengembangkan KTSP. Berarti : kurikulum
2006 itu KTSP, dan kurikulum 2013 itu
KTSP. Tidak berarti : kurikulum 2006 itu
KTSP, dan kurikulum 2013 itu bukan KTSP.
Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurik : berorientasi tujuan,
relevansi, efisiensi, efektivitas, fleksibilitas,
integritas, kontinuitas, sinkronitas, obyektivitas,
demokrasi.
UU 20-2003 psl 6 (2) Kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
UU 20-2003 psl 6
(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka NKRI dengan memperhatikan :
a. Peningkatan iman dan taqwa.
b. Peningkatan akhlaq mulia.
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik.
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
f. Tuntutan dunia kerja.
g. Perkembangan iptek dan seni.
h. agama.
i. Dinamika perkembangan global.
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
UU 20-2003 psl 37
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat :
a. Pendidikan agama.
b. Pendidikan kewarganegaraan.
c. bahasa.
d. matematika.
e. Ilmu pengetahuan alam.
f. Ilmu pengetahuan sosial.
g. Seni dan budaya.
h. Pendidikan jasmani dan olah raga.
i. keterampilan.
j. Muatan lokal.
UU 20-2003 psl 38
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum
pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh
Pemerintah.
(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/ madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/ Kota untuk
pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menangah.
PP 19-2005 psl 6
(4) Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan
secara holistik sehingga pembelajaran masingmasing kelompok mata pelajaran mempengaruhi
pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik.
(5) Semua kelompok mata pelajaran sama
pentingnya dalam menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah.
Psl 52 (1) Setiap satuan pendidikan
harus memiliki pedoman yang
mengatur tentang :
a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabus;
b. Kalender pendidikan/akademik, yang
menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama
satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan.
c. …
PP 19-2005 SNP
Manajemen kurikulum dan program
pembelajaran mencakup kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kurikulum. Yang paling
penting pada level madrasah-sekolah
: bagaimana merealisasikan dan
menyesuaikan kurikulum dg kegiatan
pembelajaran juga mengembangkan
kurikulum muatan lokal sesuai dg
kebutuhan masyarakat dan
lingkungan setempat h.40.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Tujuan kurikulum muatan lokal agar peserta didik
mencintai dan mengenal lingkungannya, serta mau
dan mampu melestarikan dan mengembangkan
sumber daya alam, kualitas sosial, dan kebudayaan yg
mendukung pembangunan nasional, pembangunan
regional, maupun pembangunan lokal sehingga
peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya
lingkungannya h.40.
Kurikulum muatan lokal telah dijadikan strategi pokok
utk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yg
relevan dg kebutuhan lokal dan sejauh mungkin
melibatkan peran serta masyarakat dlm perencanaan
dan pelaksanaannya, agar setiap madrasah-sekolah
mampu mengembangkan pendidikan tertentu yg
sesuai dg keadaan dan tuntutan lingkungan setempat.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Madrasah-sekolah merupakan ujung tombak
pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional
maupun muatan lokal, yg diwujudkan melalui proses
belajar mengajar utk mencapai tujuan pendidikan
nasional, institusional, kurikuler, instruksional h.41.
Manajemen pengajaran : keseluruhan proses
penyelengga-raan kegiatan di bidang pengajaran yg
bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran
terlaksana secara efektif dan efisien.
Manajer madrasah-sekolah diharapkan dpt
membimbing dan mengarahkan pengembangan
kurikulum dan program pengajaran serta melakukan
pengawasan dlm pelaksanaannya.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana
Pelajaran →
Dirinci dalam
Rencana
1968
Pelajaran Kurikulum
Terurai
Sekolah
Dasar
1945 1955 1965
1975
Kurikulum
Sekolah
Dasar
1975
1973
Kurikulum
Proyek
1964
Rencana Perintis
Sekolah
Pendidikan
Sekolah Pembangun
an (PPSP)
Dasar
1994
Kurikulum
1994
1985
1995
1984
Kurikulum
1984
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
Kurikulum
2013
2005
2015
2006
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi
Kurikulum 1994
23
dari sentralisasi menuju desentralisasi
(M
.
Alur
Pengembangan Kurikulum
BUPATI-WALIKOTA
dinas pendidikan
Bermasyarakat-Berbangsa-BerNK
Kemenag Kab-Kota
Yayasan
Mad-Sek Negeri
Pendidik
Dewan Guru
Kamad-Kasek
(MBS)
Pakar
Kurikulum
Komite
Mad-Sek
Sek-Mad Swasta
Stakeholders
yang lain
Pengembangan Kurikulum :
1. Intra Kurikuler 3. Muatan Lokal
2. Ekstra Kurikuler 4. Hidden Kurikulum
Silabus
RPP
pengembangan : materi-metode pembelajaran-media pembelajaran-teknik evaluasi
Perencana KTSP
Pengimplemensasi KTSP
GURU : -S1
Penilai KTSP
KURIKULUM : SENTRALISASI KE DESENTRALISASI
Jajaran pengelola setiap satuan pendidikan
formal dituntut menghadirkan kurikulum
yang mampu mengaktualisasikan fungsi
reseptif dan fungsi direktif secara
berimbang lagi berkelanjutan. Fungsi
reseptif merupakan pentransformasian
sekaligus pelestarian tata-nilai keagamaan
juga kebangsaan terhadap para pelajar
selaku generasi muda. Dan fungsi direktif
merupakan pengembangan sumber daya
manusia para pelajar agar memiliki
kesiapan menjadi pembaru kebudayaan
bangsa yang berkeadaban lagi dinamik
dalam kerja sama sekaligus persaingan.
Vide, St. Vembriarto, Kapita Selekta Pendidikan, vol.1, Paramita, Yogyakarta, 1981, hal. 45.
Dalam perspektif ”Kurikulum Pendidikan
Islamiy”, fungsi reseptif tersebut dapat
diidentikkan dengan pengembanan tugas
habl min Allāh (االاله
) حبل منyakni jalinan
hubungan manusia dengan Allah, tugas
manusia sebagai hamba Allah (االاله
)عبدyakni
penghambaan diri manusia hanya kepada
Allah; sedang fungsi direktif tersebut dapat
diidentikkan dengan pengembanan tugas
habl min al-Nās
( ) حبل مناالاناسyakni jalinan hubungan antar
manusia beserta alam raya, tugas manusia
sebagai khalifah Allah di bumi (خليفةاالاله ااىف
) اﻷرضyakni pemakmuran dunia.
Perhatikan diagram “Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI”, be
Bangunan Kurikulum Pendidikan Islamiy ala NKRI
Cipta - Rasa – Karsa – Karya
Pancasila dlm pembukaan UUD-RI 1945
Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia
ٲيات القوليية
ٲيات الكونيية
WAHYU
ALAM
القران – الحديث
الشهادة- الغائب
الله سبحانه وتعالى
Iman sbg imam – qalbu, ‘aqlu, nafsu sbg makmum
Kebudayaan
Manusia-Masyarakat-Bangsa
dst
Kesenian
Pendidikan
Sosial
Ekonomi
Politik
Ide - Prilaku - Benda
Asas
fungsi reseptif
mns sbg لللاله
عبد
Kurikulum
Pendidikan Islamiy
Profesi
Iptek
fungsi direktif
mns sbg لللاله
خليفة
Pertanggung-jawaban
Dalam diri setiap manusia terdapat
empat macam potensi rohani : iman
إيمان, qalbu( قاالبsuper-ego), akalعقل
(ego), nafsu
( ناافسid).
Dalam pendidikan Islamiy, guru harus
mendidik murid memposisikan iman
إيمانsebagai imam bagi qalbuقاالب
(super-ego), akal( عقلego), nafsuناافس
(id) agar dapat mengaktualisasikan
misi حبلم ناااللهdanحبلم نااالناس.
Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.
Qalbu( قاالبsuper-ego), hati nurani, daya rasa
pada kalbu yang berpusat di dada dipimpin
oleh iman dipertajam melalui ibadah dan
akhlaq karimah terhadap sesama makhluk.
Akal( عقلego), daya pikir yang berpusat di
kepala dipimpin oleh iman dipertajam
melalui perenungan alam semesta.
Nafsu( ناافسid), daya nafsu yang berpusat di
perut; jika pemenuhannya dibimbing oleh
iman, maka manusia menjadi mulia; tetapi
jika tidak, maka manusia menjadi hina-dina.
Vide, Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, 1st ed, PT. Bumi Aksara, 2007, h. 18-19.
Imam dan Makmum pada manusia-masyarakat muslim
IMAM إمام
MAKMUM مللوم
للٲم
MERDEKA
MUSLIM
BAHAGIA
IMANإيمان
ANTI DIJAJAH
& MENJAJAH
KUAT
QOLBUب
قل
‘AQLUل
عق
NAFSUللنفللس
super ego
ego
id
bawah sadar +
sadar
bawah sadar -
immateri
keputusan
materi
صفات كريمة
KUAT
KUAT
MAXIMIZE
MAXIMIZE
سليم قلب
SEHAT FISIK+SOSIAL
صفات مذمومة
LEMAH
صادق عقل
JUJUR = MAKMUR, ...
MINIMIZE
المطمئينة نفس
PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN 2006
Penilaian
Permendiknas 23-2006 SKL
Permendiknas 22-2006 SI
Permendiknas 24-2006
Permenag 2-2008 SKL SI Mad
Keberhasilan
BP
Kekurangan
PTK - CAR
.
SK - KD
Remedial
Pembelajaran
KTSP
Proses - Hasil
SK - KD
SILABUS
SK - KD
Permendiknas 41-2007
RPP
SK - KD
Indikator
KKO
Dinamika :
Pisik & psikis siswa
Sumber belajar
Metode pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN 2013
Permendikbud 54-2013 SKL
Permendikbud 64-2013 SI
Permendikbud 67-2013 KD-SD
Permendikbud 68-2013 KD-SMP
Permendikbud 69-2013 KD-SMA
Permendikbud 70-2013 KD-SMK
Permenag 912-2013 Kurik Madr
Penilaian
Permendikbud 66-201
Keberhasilan
BP
Kekurangan
PTK - CAR
.
KI - KD
Remedial
Pembelajaran
KTSP
Proses - Hasil
KI - KD
SILABUS
KI - KD
Permendikbud 63-2013
RPP
KI - KD
Indikator
KKO
Scientific approach dalam pembelajaran
Dinamika :
Pisik+psikis siswa
Sains+teknologi
Sumber+Sarpras belaja
Metode pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
mata pelajaran pada Madrasah dan Sekolah
MI
MI=SD
SD
1. Al-Qur'an-Hadits
Kelas 1-6 1. PKn
Kelas 1-6 1. PAI
2. Fiqh
Kelas 1-6 2. Bhs Indonesia
Kelas 1-6
3. ‘Aqidah-Akhlaq
Kelas 1-6 3. Bhs Inggris
Kelas 4-6
4. SKI
Kelas 3-6 4. Matematika
Kelas 1-6
5. Bahasa Arab
Kelas 4-6 5. IPA
Kelas 1-6
6. IPS
Kelas 1-6
7. Seni Budaya
Kelas 1-6
8. Penjasorkes
Kelas 1-6
bandingkan
Holistik antar mapel
Kelas 1-6
bandingkan
Manajer madrasah-sekolah harus
bertanggung jawab thdp perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian, perubahan
atau perbaikan program pengajaran.
Untuk ini melalui 4 langkah :
1. Menilai kesesuaian program yg ada dg
tuntutan kebudayaan dan kebutuhan
murid.
2. Meningkatkan perencanaan program.
3. Memilih dan melaksanakan program.
4. Menilai perubahan program h.41.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Utk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum
dan program pengajaran, kamad-kasek bersama
para guru harus menjabarkan isi kurikulum secara
lebih rinci dan operasional ke dlm program
tahunan, semester, ... . Program satuan pelajaran
harus dikembangkan oleh setiap guru sebelum
melakukan kegiatan belajar mengajar h.41.
Perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan
kalender pendidikan dan jadwal pelajaran,
penetapan pelaksanaan evaluasi belajar,
pengisian jam kosong, ... h.42.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Peserta didik sangat menginginkan proses
pembelajaran yang PAIKEM-GEMBROT ( Pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, manfaat , gembira
dan berbobot). Untuk dapat mencapai hal tersebut
diperlukan upaya agar motivasi, gaya mengajar,
model pembelajaran dan ruang belajar terus
menerus mengalami pembaharuan yang kontinyu
dan terarah. Gaya mengajar yang pertama
dipengaruhi oleh gaya belajar ( auditori, visual atau
kinestetis ), hal kedua yang mempengaruhi gaya
mengajar adalah pentingnya diperhatikan teori
kecerdasan majemuk dari siswa / peserta didik serta
bagaimana pendidik melakukan variasi / kombinasi
diantaranya.
Berbagai macam model pembelajaran : lecture,
discussion, brainstorming, role play, simulation atau
lainnya harus / perlu dikuasai. Ruang belajar meliputi
suasana kelas, landasan dan lingkungan belajar siswa
harus selalu disesuaikan.
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
agar terjadi “interaksi-edukatif”
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
.
agar terjadi “interaksi-edukatif”
Thomas Indradjaja, “Optimalisasi Diri - Visi Sekolah”, http://www.yski.info/index.php?option=com_
content&view=article&id=249:optimalisasi-diri-visi-sekolah&catid=54:artikel-guru&Itemid=139 - diakses Rabu 15-02-2012
Interaksi edukatif sebagai jembatan
yang menghidupkan persenyawaan
antara pengetahuan dan perbuatan,
yang mengantarkan kepada tingkah
laku sesuai dengan pengetahuan
yang diterima anak didik.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 11.
Syntax Presentation – Instructional Events
No Instructional
Events
Activity
1
Pra-instructional
(kegiatan awal)
1. Membangkitkan perhatian
(memotivasi)
2. Mengenai kemampuan awal pre-test
3. Melakukan apersepsi
4. Mengemukakan topik
5. Mengemukakan tujuan
6. Menjelaskan langkah kegiatan
pembelajaran
2
Instructional
(kegiatan inti)
Organisir lingkungan pembelajaran agar
murid melakukan kegiatan belajar
mencapai tujuan. Aktualisasikan
pembelajaran sesuai langkah kegiatan
dengan mengembangkan variasi pola
interaksi dan keterampilan mengajar.
3
Post-instructional 1. Melakukan validasi/merangkum
Didi Supriadie,
et..al, Komunikasi Pembelajaran,
1st ed,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h.
(kegiatan
2. Membuat
simpulan
Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas
Guru
disetujui
supervisor
guru-murid
Kurikulum
RPP
PBM
K-13:KI-KD
Tuj-Pemb
KDM
4 kompetensi gur
Indikator
KKO
Interaksi Edukatif
Stimulus-Respon
hasil
Aksi-Reaksi