BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, PENDEKATAN (APPROACH) - Perkembangan Seni Beladiri Wing Chun di Kota Medan (2005-2013)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, PENDEKATAN

  (APPROACH)

  Uraian yang terdapat pada bab dua yaitu terdiri dari tinjauan pustaka, konsep dan pendekatan (approach) tentang Perkembangan Seni Beladiri Wing Chun di Kota Medan (2005-2013).

2.1 Tinjauan Pustaka

  Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:1998). Pustaka adalah kitab-kitab; buku; buku primbon (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:912). Jadi tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah diselidiki atau dipelajari sebelumnya.

  Penulis menemukan beberapa buku, skripsi, dan artikel yang relevan denganpenelitian ini, yaitu : Fay Goodman (1994) dalam bukunya “Bela Diri Untuk Semua Umur”. Dalam buku ini banyak dijelaskan teknik dasar bela diri praktis dan manfaat mempelajari bela diri secara efektif. Dalam buku ini terdapat teknik-teknik beladiri secara umum,dasar-dasar tangkisan, pukulan, tendangan dan ketrampilan mengendalikan diri diuraikan secara jelas dan lengkap.Buku ini berguna bagi penulis untuk mengetahui arti seni beladiri dan kegunaanya.Penulis juga menggunakan buku ini untuk melihat sejarah singkat mengenai seni beladiri secara umum.

  Sifu Julius Khang (2011) menulis dalam artikel Kompas “Film Ip Man

  

dan Kungfu Wing Chun”. Dalam artikel ini membahas tentang film Ip Man yang

  menceritakan seorang praktisi Wing Chun yang terkenal. Artikel ini juga membahas sejarah singkat Wing Chun dan prinsip dasar mempelajari Wing Chun.Dari artikel ini penulis dapat mengetahui sejarah singkat mengenai Wing Chun terlebih di Indonesia yang berguna untuk penelitian ini.

  Samuel Kwok (2012) dalam bukunya “Teknik dan Kunci Dasar Wing

  

Chun Tradisional Ip Man”. Buku Wing Chun pertama dan satu-satunya dalam

  bahasa Indonesia, karya asli anak bangsa yang menekuni bela diri wing chun melalui silsilah Wing Chun Tradisional Ip Man. Ditulis berdasarkan pengalaman latihan dan penjelasan langsung dari GM Samuel Kwok. Buku ini memberikan penjelasan secara gamblang tentang Wing Chun Tradisional Ip Man yang sesungguhnya, sehingga dapat menjawab semua kebingungan mengenai rahasia Wing Chun Ip Man.Dari buku ini penulis dapat melihat sejarah Wing Chun serta teknik-teknik gerakan.Buku ini juga berguna buat penulis untuk melihat persebaran seni beladiri Wing Chun di dunia.

  Hartono, Silvia Saputra (2012) dalam skripsinya meneliti tentang :“Pengaruh Film Ip Man Terhadap Motivasi dan Perkembangan Mempelajari

  Wing Chun (Studi Kasus Jakarta Barat). Dalam penelitian ini diungkapkan bahwa

  Film Ip Man menjadi salah satu motivasi mempelajari Wing Chun bagi sebagian besar para praktisi muda Wing Chun Indonesia khususnya di Jakarta

  Barat.Penelitian ini berguna sebagai refrensi bagi penulis untuk melanjutkan penelitian ini.Dalam penelitian ini penulis dapat melihat data-data atau fakta yang didapat mengenai Wing Chun.

2.2 Konsep

  Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:588) pengertian konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasan, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

  Konsep merupakan peta perencanaan untuk tahapan lanjutan penelitian sehingga bisa dijadikan pedoman dalam penelitian.Konsep biasanya untuk mendekripsikan dunia empiris yang diamati oleh peneliti baik merupakan gejala sosial tertentu yang sifatnya abstrak. Untuk memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini perlu dipaparkan beberapa konsep yaitu:

2.2.1 Perkembangan

  Perkembangan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:993) adalah berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan sebagainya.

  Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru,yang berbeda dari sebelumnya dan mengandung arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu atau suatu kehidupan masyarakat menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

  (David Kaplan dan R.A. Manners, 2002:23). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan yaitu merupakan perubahan invidu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan terjadi terus menerus.

  Kemungkinan berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide-ide baru yang original.Berdasarkan kesadaran terhadap dirinya dan karena pengalaman hidupnya, maka manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru secara berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya.Faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya.Tantangan alam yang terlalu kuat, misalnya daerah yang sangat kering seperti di daerah gurun pasir, atau daerah yang sangat dingin seperti daerah kutub, menjadikan manusia tak terangsang untuk mecipta seni.

  Banyaknya kebudayaan yang telah mengalami perkembangan di Indonesia dan dipengaruhi oleh budaya bangsa lain, salah satunya adalah kebudayaan China atau yang lebih dikenal sebagai Tionghoa. Kebudayaan Tionghoa adalah kebudayaan yang sangat tua dan kompleks di dunia. Di Indonesia, warga Negara keturunan Tionghoa dapat ditemui hampir di semua kota di Indonesia maka tidak heran kebudayaan Tionghoa banyak dikenal luas. Budaya warga Tionghoa yang telah banyak ditemui di Indonesia mencakup kuliner, kesenian, musik dan alat music, perayaan-perayaan, bahasa, pakaian dan bahkan seni beladiri.

2.2.2 Seni Bela Diri

  Seni Beladiri adalah perpaduan unsur seni, teknik membela diri, olahraga, serta teknik olah batin (spiritual) yang di dalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang. Perkembangan seni beladiri terus menerus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri mempunyai peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat suatu daerah (Haryo, 2005:5).

  Seni beladiri merupakan sebuah seni yang lahir berdasarkan penalaran manusia untuk bertahan hidup disebuah situasi maupun kondisi geografis dari sebuah individu dan juga seni yang menggunakan seluruh indra tubuhnya untuk menghasilkan sebuah daya keindahan. Seni beladiri ini melahirkan gerakan- gerakan baku yang sistematis untuk meningkatkan persentase dalam kehidupan.

  Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satucara seseorang mempertahankan atau membela diri.Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa.Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya.Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya, kapan pun dan dimanapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Pada zaman kuno,tepatnya sebelum adanya persenjataan modern, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisikdan badan seseorang.

  Seni beladiri telah lama terwujud dan pada mulanya beladiri berkembang di medan pertempuran sebelum pertempuran atau peperangan mulai banyak menggunakan senjata-senjata modern secara leluasa. Seni beladiri berkembang pesat dikalangan masyarakat yang bukan anggota tentara perang, namun berkembang dikalangan masyarakat biasa.

  Bila seni beladiri diartikan sebagai sebuah cara atau usaha yang dilatih secara sistematis untuk melindungi diri dari agresi maka sebenarnya sejarah telah mencatat bahwa sejarah ilmu bela diri ternyata sudah mendekati usia dari spesies manusia itu sendiri. Beladiri pertama kali dilakukan oleh spesies manusia purba dengan membuat senjata berupa tongkat, batu, kapak batu, tombak batu, dan benda-benda alam lain yang umumnya memiliki ciri keras dan memiliki bentuk yang cukup tajam. Manusia purba melakukan sistem beladiri yang sangat sederhana yaitu dengan membenturkan bagian senjata atau bagian tubuh yang keras ke bagian tubuh lawan yang lebih lunak. Mulai dari jaman manusia purba ini hingga kini tujuan dari bela diri sebenarnya belum berubah banyak yaitu untuk melindungi diri dari agresi baik dari manusia lain atau dari spesies lain. Namun seiring dengan perkembangan zaman beladiri tidak hanya berkembang sebagai cara melindungi diri tapi lebih pada efisiensi peperangan. Meningkatnya kebudayaan dan sistem sosial tidak hanya meningkatkan kemungkinan bertahan hidup tapi juga menimbulkan perebutan sumber daya alam.Perebutan ini umumnya dilakukan dengan perang.Dalam usaha memenangkan perang untuk bertahan hidup dan memperjuangkan kesejahteraan bela diri telah berevolusi menjadi teknik yang lengkap untuk bertahan dan menyerang secara efektif dalam kondisi perang.Dalam peperangan yang terus terjadi pada spesies manusia pada umumnya, telah menjadikan bela diri berkambang semakin lengkap dengan berbagai teknik yang disesuaikan untuk kondisi tertentu, dari sini mulai timbul yang disebut sebagai jurus.Jurus-jurus ini selanjutnya berkembang lagi sampai tahap seni, dimana setiap jurus dikembangkan lagi menurut filosofi dan jiwa dari pelaku beladiri.

  Boleh dikatakan seni beladiri terdapat merata di dunia ini dan hampir setiap wilayah atau negara mempunyai jenis beladiri yang berbeda-beda. Sebagai contoh seni beladiri silat yang berkembang di negara-negara Asean seperti Malaysia, Thailand, Brunei, dan juga Indonesia sendiri.

  Namun pada saat ini beladiri bukan lagi dipelajari untuk berperang, melainkan untuk melindungi diri sendiri atau menimalisir terjadinya kriminalitas pada aktivitas sehari-hari. Beladiri juga banyak menjadi cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi.

2.2.3 Wing Chun

  Wing Chun jika diartikan secara harafiah memiliki arti “nyanyian musim semi”. Namun jika diletakkan dalam konteks beladiri, Wing Chun juga sering disebut sebagai Ving Tsun atau Wing Tsun dapat berarti seni beladiri dengan kombinasi menyerang dan bertahan secara bersamaan yang ditujukan pada pertarungan jarak dekat.

  Wing Chun terkenal dengan ciri khas tertentu, Wing Chun adalah sebuah bentuk seni bela diri yang sangat unik, spesialisasi pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang kuat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju. Wing Chun yang efektif dapat dicapai dengan kordinasi antara serangan dan pertahanan yang serentak dan serangan balik.

  Kesederhanaan mungkin merupakan prinsip yang paling jelas dari Wing chun. Semakin sederhana cara anda, semakin tinggi kemungkinan tenik beladiri ini bekerja. Serangan keras lurus ke wajah, tubuh, dan pangkal paha musuh adalah metode paling sederhana serangan beladiri ini, menangkal serangan masuk dengan posisi kuda-kuda segitiga.

2.2.4 Wing Chun di Indonesia

  Wing Chun di Indonesia dikembangkan oleh Sifu Kang Sin Sin (Kwong San San), yaitu pria kelahiran Banjarmasin 72 tahun silam.Ia sempat menjalani studi di China, kemudian pindah ke Hong Kong. Di Hong Kong, Sifu Kang Sin Sin mempelajari Kung Fu aliran Wing Chun dari Grand Master Chu Song Tin. Ketika pulang ke Indonesia, Sifu Kang Sin Sin milai mengembangkan Wing Chun. Awalnya ia melatih di Bandung tahun 1970-an. Selanjutnya di Jakarta mulai tahun 1980-an dan tahun 2000-an membuka kelas di Banjarmasin.

  Kungfu aliran Wing Chun juga kurang dikenal di Indonesia, namun sejak keluar film Ip Man banyak orang di Indonesia yang berminat belajar Wing Chun.

  Namun sayangnya 27 April 2010, Sifu Kang Sin Sin meninggal dunia.Untuk mempersatukan semua murid-muridnya, sekaligus untuk memajukan Wing Chun di Indonesia, kelima murid Sifu Kang Sin Sin memprakarsai berdirinya Asosiasi

  Beladiri Wing Chun Indonesia. Tanggal 27 Mei 2010 atau tepat sebulan setelah Sifu Kang Sin Sin meninggal, organisasi berbadan hukum tersebut resmi terbentuk.

  Ditandai dengan pemukulan genderang, Asosiasi Beladiri Wing Chun Indonesia aliran Yip Man di deklarasikan, di Jakarta.Kehadiran beladiri ini sekaligus menjawab pertanyaan publik bahwa sejatinya beladiri yang dulu pernah dipelajari tokoh legendaris Bruce Lee ini telah ada di Indonesia sejak lama.Di Indonesia, Sifu Kang Sin Sin adalah ‘profesor’ beladiri yang sukses memodifikasi tehnik-tehnik Wing Chun sehingga semakin bervariasi dan lebih berbobot.

  Hadir dalam acara tersebut keenam pendiri Asosiasi Wing Chun Indonesia, yaitu:

  • Tjo Eduardo (Ketua Umum)
  • Ki Kusumo (Ketua Harian)
  • Nyoto Utomo (Ketua Dewan Guru)
  • Venecius Kang Sudarmanto (Ketua Pelatih)
  • Willy Kumajaya (Bendahara Umum)
  • Taufik Gunawan (Sekretaris Jenderal)

  Perguruan Wing Chun di Indonesia didominasi oleh aliran Ip Man. Di Jakarta terdapat dua perguruan yang dimotori oleh murid-muridnya dari Almarhum Kang Sin Sin, yakni Asosiasi Beladiri Wing Chun Indonesia yang dimotori oleh Ki Kusumo dan International Wing Chun Artial Art.

  Samuel Kwok membuka kelas Wing Chun (True Wing Chun) dengan menunjuk Deddy Corbuzer sebagai dutanya.Dan juga Brotherhood of Wing Chun didirikan di Jakarta awal tahun 2010.Komunitas kungfu Harimau Besi yang dipimpin oleh Julius Khang juga mengajarkan Wing Chun aliran Ip Man dan telah membuka cabang di 17 lokasi.

  Saat ini telah dibuka cabang-cabang Wing Chun Indonesia aliran Ip Man di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Pontianak. Semuanya bergabung dalam Asosiasi Beladiri Wing Chun Indonesia.Di Medan juga terdapat Wing Chun Kung Fu Academy Medan guru besarnya adalah Samuel Kwok.Di Batam terdapa Institut Ip Man Wing Chun Indonesia yang didirikan Sunadi.

2.3 Pendekatan (Approach)

  Dalam Hasan (2002:22) sejarah adalah study dengan masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan. Karena penelitian ini termasuk dalam penelitian sejarah, maka penelitian dilakukan dengan pendekatan sejarah yaitu dengan cara deskriptif – naratif. Penelitian memaparkan suatu sejarah berdasarkan kejadian atau peristiwa secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.Dalam penelitian sejarah sejarahwan menggunakan cara-cara serta prosedur atau teknik untuk menkonstruksi peristiwa sejarah sehingga dapat menggambarkan secara akurat dan benar-benar terjadi.Peneliti sejarah adalah orang yang mengajukan pertanyaan terbuka tentang peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta yang terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.

  Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku.Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Dengan kata lainpenelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan variabel-variabel yang diteliti.