RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

  Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

BAB 8 RENCANA KESEPAKATAN

  

(MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI

DAN KAIDAH PELAKSANAAN

8.1 Latar Belakang

  Dalam penyusunan RPIJM perlu didukung dengan adanya penetapan melalui Surat Keputusan Daerah. Dengan demikian RPIJM dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam penentuan dukungan Pemerintah Pusat kepada Kabupaten/Kota pada penyelenggaraan bidang Cipta Karya. Di samping itu RPIJM akan mampu mendorong kesadaran komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun program investasi bidang Cipta Karya dalam RPIJM, serta memberikan penguatan dalam prosedur pendanaan, terutama dana dari lingkungan eksternal Pemerintahan Kabupaten/Kota seperti dari Pemerintahan Provinsi, Pemerintah Pusat, masyarakat, Pinjaman Luar Negeri ataupun kerjasama dengan pihak swasta.

  Program investasi Kota Pematangsiantar yang merupakan rekapitulasi dari RPIJM yang disusun dengan mempertimbangkan kemampuan pemerintahan Kota Pematangsiantar dari aspek teknis, biaya dan waktu yang dilengkapi kesepakatan pendanaan yang diwujudkan melalui persetujuan dari Walikota Pematangsiantar selaku kepala daerah.

  8-1 Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

  Program investasi bidang Cipta Karya disusun berdasarkan prioritas kebutuhan unt uk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan Kota Pematangsiantar yang telah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayahnya. Dokumen rencana program investasi ini merupakan rekapitulasi dan intisari RPIJM Kota Pematangsiantar yang memuat rencana program dalam ringkasan eksekutif berupa ringkasan rencana investasi dan mekanisme pembiayaan yang merupakan bagian sinkronisasi dan prioritas program di Kota Pematangsiantar yang dilengkapi aspek legalitas dan diwujudkan dengan kesediaan Walikota Pematangsiantar selaku penyelenggara pembangunan daerah untuk melaksanakan program investasi yang diusulkan. Penyusunan rencana program investasi ditekankan aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang Cipta Karya, yang mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas yang ditetapkan paling sesuai dalam menjawab tantangan pembangunan. Penyusunan RPIJM diwujudkan melalui sinkronisasi sektor bidang Cipta Karya terhadap rencana pengembangan wilayah/kawasan. Penentuan skala prioritas program merupakan hasil interaksi antara analisis terhadap rencana pembangunan Kota Pematangsiantar dan analisis kebutuhan dan rencana pengembangan sektor/komponen, kemampuan keuangan, kemampuan yang dituangkan dalam Skenario Pembangunan Kota. Program investasi dalam ringkasan eksekutif dijabarkan secara singkat mengenai: 1.

  Skenario pengembangan Kota dan pengembangan sektor ke bidang Cipta Karya.

  2. Usulan Kebutuhan Investasi dengan basis demand, ataupun target pencapaian sesuai tujuan dan sasaran pembangunan daerah;

3. Pendanaan dan kemungkinan pembiayaan pembangunan, skala penanganan dan rencana pelaksanaan program investasi.

  Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

8.2 Ringkasan Rencana Pembangunan Kota Pematangsiantar

  Perkembangan kota yang begitu pesat akibat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan memberikan dampak yang sangat besar dari perkembangan Kota Pematangsiantar itu sendiri. Perkembangan kota yang cepat memberikan dampak negatif seperti meningkatnya urbanisasi, laju pertumbuhan penduduk, terjadinya pemusatan permukiman khususnya di pusat-pusat perekonomian dan sebagainya. Akibat kondisi ini, di Kota Pematangsiantar banyak dijumpai masyarakat dengan tingkat perekonomian yang sangat rendah, banyaknya perumahan kumuh, sehingga mengakibatkan kurangnya kelayakan pada Kota.

  Melihat kondisi yang kurang baik tersebut maka dibutuhkan suatu konsep penataan ruang Kota yang terencana dan mengembalikan kembali image Kota Pematangsiantar sebagai salah satu Kota di Sumatera Utara. Konsep Rencana dan Strategi Regenerasi Kota Pematangsiantar antara lain: 1.

  Merencanakan daerah permukiman di luar pusat kota .

  2. Membentuk pusat-pusat ekonomi di setiap kecamatan sehingga diharapkan penyebaran penduduk juga merata.

  3. Merencanakan kawasan perdagangan, perkantoran, pengembangan pusat-pusat pengembangan dan sistem transportasi yang dapat menjamin kelancaran sirkulasi di antara bagian wilayah atau antar kawasan.

  4. Merencanakan kawasan hijau di sepanjang rel kereta api serta menata sistem jaringan drainase yang efektif dan efisien.

  5. Menata pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat dengan baik sehingga kesemerautan dapat dihindari.

  6. Menata kepadatan dan tinggi bangunan.

  7. Menata kawasan lindung dan kawasan hijau.

  8. Menata pengelolaan sumber air khususnya air tanah;

  8-3 Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

  Kecenderungan dan Proyeksi Perkembangan ke depan, dalam perkembangan perekonomian dan teknologi pada saat ini memberikan dampak yang cukup besar pada kemajuan suatu daerah dan kawasan, termasuk Kota Pematangsiantar sebagai salah satu Kota di Sumatera Utara.

  Melihat perkembangan ekonomi memberikan dampak yang cukup besar dalam perkembangan Kota yang berdampak:

   Meningkatnya urbanisasi, merupakan perkembangan penduduk yang sangat besar akibat meningkatnya kegiatan ekonomi.

   Banyaknya investor yang datang untuk menanamkan modal sehingga dibutuhkan persiapan lahan untuk pengembangan kawasan industri.

   Meningkatnya pertumbuhan penduduk memberikan kecenderungan kebutuhan lahan permukiman yang meningkat pula.

  Konsep Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) Kota antara lain: 1.

  Mengurangi beban kegiatan kepadatan terhadap Pusat Kota sehingga Pusat Kota akan berfungsi sebagai Taman Kota yang diintegrasikan kepada suatu pusat belanja regional, perhotelan, rental office serta bangunan jasa.

  2. Mengembangkan pusat-pusat Bagian Wilayah Kota (BWK) dengan membangun pasar wilayah atau pasar kecamatan.

  3. Membangun jalan-jalan lingkar di Bagian Utara dan Selatan yang salah satu fungsinya untuk membuka wilayah baru yang dapat menyediakan lahan baru untuk pemindahan beberapa fasilitas dan utilitas kota yang tidak layak berada di Pusat Kota .

  4. Pemindahan Stasiun Kereta Api ke Batas Kota dan Jalur Lingkar Utara dan Stasiun Kereta Api juga dapat berfungsi sebagai terminal bus.

  5. Sistem pergudangan untuk angkutan kereta api dapat dipersiapkan berdampingan dengan Terminal Bus Dalam Kota dan dapat dibangun Pasar Induk Sayur Mayur dan produk pertanian dari kawasan Agropolitan. Penataan beberapa Bagian Wilayah Kota lama, diantaranya:

  Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

  Wilayah Stasiun Kereta Api dan pergudangan serta pasar-pasar kumuh dijadikan Bagian Pusat Kota. Konsep Regenerasi Kota Pematangsiantar adalah membuat rencana pengembangan dan pembangunan Kota serta melaksanakan pembanguna nnya untuk menjadi kota yang maju dan modern. Kegiatan tersebut meliputi:

   penyelenggaraan pelayanan (service) kota secara efisien dan teratur.

  Peremajaan dan pembangunan prasarana, fasilitas dan sarana kota serta

   relevan dengan pengembangan dan pembangunan kota. Kegiatan tersebut meliputi program pelestarian dengan melakukan perawatan bangunan dan fasilitas yang memiliki nilai sejarah.

  Melakukan identifikasi dan penyelidikan terhadap nilai-nilai yang masih baik dan

   termasuk di dalamnya nilai disiplin, menghargai waktu, kepedulian dan toleransi terhadap kehidupan bersama yang kerap mengalami tekanan, kesesakan, sibuk dan padat.

  Modernisasi penduduk sebagai manusia kota yang efisien, rasional dan produktif,

   lebih baik.

  Menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini guna mencapai hasil yang

  Pengembangan permukiman meliputi pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan ekonomi kota serta penciptaan sosial budaya di perkotaan. Berdasarkan dari potensi, kendala dan permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan beberapa strategi pengembangan Bidang Cipta Karya, yaitu: Strategi pengembangan kegiatan ekonomi di Kota Pematangsiantar yaitu:

   perkembangan ekonomi dengan melakukan peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan, pengembangan fasilitas angkutan jalan darat/kereta api dan pengembangan fasilitas jasa dan telekomunikasi.

  Peningkatan keterkaitan antar kawasan dalam rangka mendorong laju dan

  8-5 Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

   Meningkatkan dan memelihara jaringan jalan arteri, kolektor, dan lokal yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, sehingga keterkaitan dengan perekonomian regional akan jelas sekaligus untuk membuka isolasi bagi daerah pinggiran kota.

   Melaksanakan pembangunan daerah perkotaan secara terencana dan terpadu dengan memperhatikan perkembangan penduduk dan keserasian hubungan antara pusat kota dengan daerah pinggiran di sekitarnya serta keserasian pertumbuhan di dalam kota itu sendiri.

   Melaksanakan pembangunan daerah melalui pengembangan sumber daya manusia dengan mendorong semangat swadaya masyarakat. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memproduksi, mengelola, dan memasarkan hasil produksi sekaligus menciptakan kesempatan kerja baru di luar sektor pertanian.

   Mengembangkan kawasan potensial sesuai karakteristik kota. Strategi pengembangan prasarana dan sarana pelayanan dan kegiatan Sosial Ekonomi tersebut adalah:

   Rehabilitasi dan perbaikan prasarana dan sarana yang telah ada.

   Peningkatan dan perluasan daya tampung dari prasarana dan sarana yang telah ada.

   Penambahan dan pembangunan prasarana dan sarana baru yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk Kota Pematangsiantar terutama daerah yang berada jauh dari kawasan pusat kota atau daerah pengembangan baru.

   Mempertinggi tingkat aksesibilitas/daya hubung ke setiap kawasan yang akan dikembangkan dan yang telah ada dengan pembangunan serta peningkatan jalan, penyempurnaan sistem transportasi pada daerah padat dan cenderung menurunnya kuantitas pelayanan jalan.

   Mendorong persiapan penyediaan lahan untuk pembangunan serta pengembangan jalan pada daerah yang diprioritaskan sebagai lokasi pembangunan/peningkatan jalan dan lahan untuk pelayanan fasilitas penunjang adanya terminal regional.

   Pembangunan jalan lingkar utara - selatan untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di kawasan pusat kota.

  Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

  Strategi pengembangan kawasan khusus di Kota Pematangsiantar meliputi pengembangan kawasan jalur hijau/open space yang terdiri dari: Kawasan perlindungan setempat.

   Antara kawasan industri dengan kawasan permukiman.

   Kawasan paru-paru kota/taman rekreasi/tempat bermain serta objek wisata.

   Meningkatkan dan pemeliharaan kuburan (taman makam pahlawan dan kuburan

   umum) Meningkatkan kualitas kawasan/kompleks militer/ABRI dan POLRI.

   Strategi pengembangan kawasan prioritas di Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut: Peningkatan pelayanan kebutuhan prasarana dan sarana yang dibutuhkan di

   kawasan tersebut.

   menjadi lingkungan yang tidak teratur.

  Penataan lingkungan yang pesat perkembangannya dan kurang terarah agar tidak

   berbagai program yang akan dilaksanakan.

  Penyuluhan kepada penduduk yang berada di kawasan ini agar siap mendukung

  8-7