Faktor Kimiawi Lingkungan dan pola

Faktor Kimiawi Lingkungan
Untuk faktor kimiawi lingkungan sebenarnya tergantung dari spesies bakteri atau
mikroba itu sendiri, seperti khusus bakteri nitrogen dia pasti akan tumbuh baik dan
optimal pada lingkungan yang banyak mengandung nitrogen.
Di dalam alam yang sewajarnya, jarang-jarang bakteri menemui zat-zat kimia
yang menyebabkan ia sampai mati karenanya. Hanya manusia di dalam usahanya untuk
membebaskan diri dari kegiatan bakteri meramu zat-zat yang dapat meracuni bakteri,
akan tetapi tidak meracuni diri sendiri atau meracuni zat makanan yang diperlukannya.
Zat-zat yang hanya menghambat pembiakan bakteri dengan tiada membunuhnya
disebut zat antiseptik atau zat bakteriostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut
desinfektan, germisida atau bakterisida (Dwidjoseputro,1989).

Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, Zn, Li, dan Pb. Walaupun pada
kadar sangat rendah akan bersifat toksis terhadap mikroorganisme karena ion-ion logam
berat dapat bereaksi dengan gugusan senyawa sel. Daya bunuh logam berat pada kadar
rendah disebut daya ologodinamik. Anion seperti sulfat tartratklorida, nitrat dan
benzoat mempengaruhi kegiatan fisiologi mikroorganisme. Karena adanya perbedaan
sifat fisiologi yang besar pada masing-masing mikroorganisme maka sifat meracun dari
anion tadi juga berbeda-beda. Sifat meracun alakali juga berbeda-beda, tergantung pada
jenis logamnya. Ada beberapa senyawa asam organik seperti asam benzoat, asetat dan
sorbet dapat digunakan sebagai zat pengawet didalam industry bahan makanan. Sifat

meracun ini bukan disebabkan karena nilai pH, tetapi merupakan akibat langsung dari
molekul asam organik tersebut terhadap gugusan didalam sel.