Asuransi dan dana pensiun doc

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
“ Asuransi dan Dana Pensiun”

LUTHFI ALFARIS

2014310159

ANGGIT JUMANTORO

2014310156

ANJAR SUTIONO

2014310162

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Di Zaman sekarang ini banyak resiko dimasa depan dapat terjadi kepada siapa saja
dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, misalnya yang
terjadi dalam kecelakaan, kematian maupun sakit semua itu dapat menimpa seseorang yang
membuat kerugian besar bagi yang mengalaminya.
Oleh karena itu setiap resiko yang dihadapi oleh seseorang harus ditanggulangi sebelum
mengalami kerugian yang leih besar lagi. Salah satunya cara menanggulanginya adalah
dengan menggunakan jasa asuransi. Saat ini perusahaan asuransi sudah banyak di Indonesia
hal-hal apa pun bisa diasuransikan. Jadi kita sudah bersiap jika nanti terkena musibah maka
kita dapat mengajukan premi kepada pihak asuransi.
Sedangkan Dana Pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh

suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala
yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan
yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Pengertian Perusahaan Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian.


1.2 Rumusan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
1.
2.
3.
4.

Pengertian Asuransi?
Pengertian Dana Pensiun?
Prinsip dasar Asuransi dan Dana Pensiun?
Kegiatan Usaha Asuransi dan Dana Pensiun?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Asuransi
2. Mengetahui pengertian Dana Pensiun
3. Mengetahuin prinsip Asuransi dan Dana Pensiun
4. Mengetahui kegiatan usaha Asuransi dan Dana Pensiun


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar , yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat
bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi. Tujuan dari asuransi yaitu untuk
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya (fortuitious event).
Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada
tertanggung apabila terjadi resiko dimasa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-benar
terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan
antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam
dunia bisnis yang penuh dengan resiko.
2.2 Manfaat dan Keuntungan Asuransi

1. Rasa aman dan perlindungan.
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari resiko
atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau keruguan tersebut benar-benar
terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis yang

ditentukan.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Prinsip keadilan diperhitungkan untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi
yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai
pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan
kedua belah pihak. Semakin besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi
periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.

4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.

Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus (sesuai dewngan perjanjian dari kedu belah pihak).
5. Alat penyebaran risiko.
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.

Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan resiko kerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakan dan
lain sebagainya).
Keuntungan asuransi untuk masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan Asuransi
-

Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah

-

Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain

-

Keuntungan dari hasil bunga dari investasi disurat-surat berharga

b.

Bagi Nasabah

-

Memberikan rasa aman

-

Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali

-

Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan

-

Memperoleh pengahsilan dimasa yang kan datang

-

Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.


2.3 Prinsip Dasar Asuransi
1. Insurable Interest
Insurable interest berarti bahwa agar tertanggung dapat membeli polis
asuransi, dia harus memiliki kepemilikan atau kepentingan keuangan dalam apa pun
yang ingin diasuransikan.
Prinsip ini ditujukan untuk menjaga agar orang yang membeli polis asuransi
tidak melakukan klaim atas sesuatu yang tidak mereka miliki atau tidak secara
langsung mempengaruhi mereka.
Misalnya, Anda tidak dapat membeli polis asuransi atas Candi Borobudur kecuali
Anda memiliki kepemilikan atau mengalami kerugian secara fisik atau finansial
akibat struktur candi.

2. Indemnity
Indemnity atau ganti rugi didefinisikan sebagai mengkompensasi seseorang
atas kerugian yang diderita.
Ganti rugi dalam asuransi berarti bahwa suatu polis melindungi Anda dari
kerugian yang terjadi atas sesuatu yang diasuransikan. Contoh terbaik adalah asuransi
mobil. Jika seseorang mengalami kecelakaan mobil, dia akan mendapatkan
kompensasi atas kerugian akibat kecelakaan tersebut.
3. Uberrimae Fidei

Uberrimae fidei atau utmost good faith (itikad baik) berarti bahwa perusahaan
asuransi bergantung pada tertanggung untuk mengungkapkan informasi yang relevan
tentang dirinya atau atas apa pun yang diasuransikan.
Jika ingin mendapatkan asuransi kesehatan, itikad baik berarti bahwa Anda
harus mengungkapkan kondisi kesehatan yang sebenarnya termasuk kondisi yang
sudah ada sebelumnya.
4. Subrogation
Subrogation adalah hak perusahaan asuransi untuk mengambil tindakan
terhadap pihak-pihak yang mungkin telah menyebabkan klaim terhadap asuransi
Anda.
Sebagai contoh, jika seseorang terlibat dalam kecelakaan mobil yang bukan
disebabkan oleh orang tersebut, perusahaan asuransi memiliki hak untuk mendapatkan
ganti rugi dari orang yang menyebabkan kecelakaan atau perusahaan asuransinya.
Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk membayar kerugian akibat
klaim yang bukan merupakan tanggung jawab tertanggung.
5. Contingency Insurance
Contingency insurance pada dasarnya adalah polis atas skenario terburuk.
Misal, Anda akan mengekspor barang ke pembeli di negara lain. Saat barang dalam
kondisi rusak atau hilang ketika diterima pembeli, dan pembeli menolak untuk
menerima pengiriman, Anda dapat mengajukan klaim melalui contingency policy

Anda.

6. Proximate Cause

Proximate cause pada dasarnya adalah asuransi yang mengganti kerugian yang
pada jenis asuransi lain tidak diganti. Sebagai contoh, asumsikan bahwa truk yang
membawa tiga ton baju koko untuk persiapan lebaran mengalami kecelakaan.
Kecelakaan itu tidak parah, dan barang tidak rusak, tapi menyebabkan mereka tiba
seminggu setelah lebaran sehingga merugikan pengecer. Karena barang tidak rusak
saat sampai ke pengecer, maka klaim tidak bisa diajukan atas jenis polis standar. Polis
asuransi yang meliputi proximate cause memungkinkan pengecer untuk mendapatkan
penggantian atas kerugian yang terjadi.

2.4 Polis Asuransi
Polis Asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalam menjaga
konsistensi pertanggung- jawaban, baik pihak penanggung maupun tertanggung. Dengan
memilki polis asuransi, pihak tertanggung memiliki jaminan bahwa pihak penanggung akan
mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak
terduga.

Polis tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan untuk mengajukan
klaim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya. Polis asuransi juga
berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut :
-

Nomor polis

-

Nama dan alamat tertanggung

-

Uraian risiko

-

Jumlah pertanggungan


-

Besar premi, bea materai, dan lain-lain

-

Bahaya-bahaya yang dijaminkan

2.5 Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat
tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat resiko dan jumlah
nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang

sudah dituangkan didalam polis asuransi. Jangka waktu pembayaran dapat bulanan, triwulan,
semesteran, atau tahunan.

2.6 Kegiatan usaha Asuransi
1. Asuransi kerugian (nonlife insurance)
Usaha yang memberikan jasa – jasa dalam penanggulangan resiko atas
kerugian , kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti . Asuransi kerugian juga disebut sebagai
general insurance karena lingkup usahanya yang sangat luas. Usaha asuransi
kerugian dapat dibagi sebagai berikut :
-

Asuransi kebakaran adalah asuransi yang diakibatkan karena kejadian yang

-

tidak disengaja, misalnya : petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat.
Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan (marine insurance)
penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami

-

tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan pada saat pelayaran.
Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan ke
dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan. Jenisnya antara lain :
asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam

pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan sebagainya.
2. Asuransi Jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi
dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya
seorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa memberikan :
-

Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan
Santunan bagi tertanggung yang meninggal
Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya

-

orang kunci
Penghimpun dana untuk persiapan pension

Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

-

Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance). Biasanya polis asuransi jiwa ini
diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodic

-

(bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan).
Asuransi jiwa kelompok (group life insurance). Asuransi jiwa yang biasanya
dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu kelompok orang dibawah
satu polis induk di mana masing - masing anggota kelompok menerima

-

sertifikat partisipasi.
Asuransi Jiwa industrial (industrial life insurance). Dalam jenis asuransi ini
dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi umumnya dibayar mingguan
yang dibayarkan di rumah pemilik polis kepada agen yang isebut debit agent.

3. Reasuransi (reinsurance)
Pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan dari
asuransi. Reasuransi sebagai sistem penyebaran risiko dimana penaggung
menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang dututupnya kepada
penaggung yang lain. Pihak tertanggung disebut ceding company, dan penanggung
adalah reasuradur. Dalam menjalankan usaha, ada kemungkinana perusahaan
asuransi menanggung risiko yang lebih besar dari kemampuan financialnya. Untuk
mengatasi penyebaran risiko, dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu : koasuransi
dan reasuransi. Koasuransi adalah pertangunggan yang dilakukan secara bersama
atas

suatu objek asuransi.

Sedangkan

Reasuransi adalah proses

untuk

mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak tertanggung.
Fungsi Reasuransi
-

Meningkatkan kapasitas akseptasi. Penanggung dapat meningkatkan akseptasi

-

sehingga pemasukan asuransi bisa memperbesar jumlah nilai pertanggungan.
Alat penyebaran risiko. Dengan adanya mekanisme ini, akan tertanggulangi

-

adanya kemungkinan dalam jumlah yang sangat besar.
Meningkatkan stabilitas usaha. Dengan penyebaran risiko ke perusahaan

-

asuransi lain, maka kekhawatiran akan adanya kegagalan usaha semakin kecil.
Meningkatkan kepercayaan. Reasuransi menambah keprcayaan bagi
tertanggung karena kemungkinan risiko yang dialami mendapat jaminan dari
perusahaan asuransi.

Reasuransi dapat dilakukan dengan berbagai cara :
-

Treaty and facultative reinsurance

Dalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah pertangunggan yang
diinginkan dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah
yang ditawarkan.
-

Reasuransi Proposional
Pembagian risiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan
secara proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi
adalah jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding
company.

-

Reasuransi Non Proporsional
Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak
membayar klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada dalam treaty.
Treaty dalam mekanisme reasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan
berdasarkan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam suatu
perjanjian antara ceding company dan reasuradur, yang mana reasuradur
mengikatkan diri untuk menerima setiap penutupan yang diberikan oleh ceding
company.

2.7 Asuransi Kredit
Dalam hal ini, asuransi yang dikaitkan dengan dunia perbankan dan lebih
dititikberatkan pada asuransi jaminan kredit merupakan bidang asuransi kerugian (general
insurance) yang meliputi :
-

Asuransi kebakaran (fire insurance)
Asuransi pengangkutan laut (marine insurance)
Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance)

Oleh karena itu, asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan
terutama di bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang
bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu – waktu dapat tertimpa resiko yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemilik kredit.
Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kredit (bank, lembaga
keuangan) kepada nasabahnya. Sejak kredit diberikan kepada nasabah, pemberi kredit oleh
nasabah atau tidak diperolehnya kembali kredit tersebut dari nasabah sehingga pemberi kredit
menderita kerugian.

Untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian tersebut, pemberi kredit menutup
asuransi atas kredit yang diberikannya kepada nasabah. Dalam asuransi kredit, tertanggung
adalah pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh penanggung
adalah resiko kredit di mana tidak diperolehnya kembali kredit kepada para nasabahnya
( yang umumnya terdiri atas para pengusaha).
Asuransi kredit bertujuan :
-

Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit

-

yang diberikan kepada para nasabahnya.
Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit
perbankan maupun kredit lainnya di luar perbankan.

2.8 Pengertian Dana Pensiun
Dana Pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu
lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang
dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang
menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Pengertian Perusahaan Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya, Dana Pensiun dikelola oleh
suatu lembaga seperti bank atau asuransi jiwa dan memungut dana dari pendapatan para
karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk
pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak.
Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut
sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab – sebab lain sehingga memperoleh hak untuk
mendapatkan dana pensiun.
Jadi kegiatan perusahaan Dana Pensiun adalah memungut dana dari iuran yang
dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi
ke dalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan
dana pensiun iuran yang dipungut dari para karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan
pajak. Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program pensiun kepada
masyarakat luas.

Seperti yang tertuang dalam Peraturan Perundang – undangan dibidang Perpajakan
yang memberikan fasilitas penundaan pajak penghasilan seperti dalam UU No.7 tahun 1993
tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi : “Iuran yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun
yang disetujui Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh
karyawan dan penghasilan Dana Pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang
tertentu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk dari obyek pajak”
2.9 Tujuan Dana Pensiun
Bagi Pemberi Kerja tujuan untuk menyelenggarakan Dana Pensiun bagi karyawannya
adalah:
-

Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di

-

perusahaan tersebut.
Agar dimasa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang

-

diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.
Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan turn over

-

karyawan.
Meningkakan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.

Sedangkan bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan
adanya pensiun adalah:
-

Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa –

-

masa pensiun.
Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

Selanjutnya bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan Dana
pensiun adalah:
-

Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan

-

berbagai kegiatan investasi
Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

2.10 Jenis Dana Pensiun
Di Indonesia dikenal 2 jenis dana pensiun yaitu :
1. "Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)

Yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja; DPPK dapat menjalankan PPMP
atau PPIP.
Oleh karena itu peserta DPPK hanya terbatas pada mereka yang terikat
hubungan kerja dengan perusahaan yang membuat DPPK atau biasa disebut tertutup.
Pengurus dari DPPK bukan pendiri melainkan orang atau badan yang ditunjuk dan
mendapatkan pengesahan Menteri untuk menjalankan dana mengelola dana pensiun.
2. "Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)
Yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
untuk menyelenggarakan program pensiun bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank
atau

perusahaan

asuransi

jiwa

yang

bersangkutan.

DPLK

hanya

dapat

menyelenggarakan PPIP.
Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1992, terdapat tiga unsur yang
terlibat dalam program pensiun melalui DPLK. Pertama, peserta, yang menyetorkan
iuran dan menikmati pensiun. Kedua, DPLK, yang menyelenggarakan program
pensiun. Ketiga, Perusahaan Asuransi Jiwa, yang menyediakan fasilitas anuitas
sebagai manfaat pensiun yang diberikan secara berkala kepada peserta.

2.11 Fungsi Dana Pensiun
Program pensiun memiliki 3 fungsi, meliputi: fungsi asuransi, fungsi tabungan
dan fungsi pensiun. Program pensiun memiliki fungsi asuransi karena memberikan
jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang
disebabkan oleh kematian atau usia pensiun. Program pensiun memiliki fungsi
tabungan, karena selama masa program Anda diharuskan untuk membayar iuran. Dan
program pensiun memiliki fungsi pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh
peserta dapat dilakukan secara berkala selama hidup.
-

Fungsi Asuransi

Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti
halnya program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun
mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan
terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun maka kepada peserta
tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban Dana
Pensiun.
-

Fungsi Tabungan
Karena

program

pensiun

bertugas

untuk

mengumpulkan

dan

mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di
mana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran
tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang nantinya di saat pensiun atau di
akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar
manfaat pensiun peserta.
-

Fungsi Pensiun
Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk
pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun.
Terdapat empat cara pembayaran manfaat pensiun. Pertama, pensiun normal,
artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai usia pensiun normal sesuai
perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun minimal
10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Ketiga, pensiun ditunda,
artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja minimal
3 tahun masa kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat. Keempat,
pensiun cacat, artinya pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total
(tetap) akibat kecelakaan kerja.

2.12 Prinsip Dasar Dana Pensiun
1. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program
Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan
2. Prinsip Independensi

-

Kelembagaan: berstatus badan hokum
Manajemen Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated

-

Asset dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga
Pengawasan dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri
atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama

3. Prinsip Akuntabilitas
-

Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya kepada

-

Peserta
Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik

-

yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas
Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan

-

seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan pemeriksaan
Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya
kepada Peserta

4. Prinsip Transparansi
-

Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan
peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepesertaan

-

kepada Peserta
Pengurus wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas

5. Prinsip Perlindungan Konsumen
-

Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pension
Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin,

-

dan memiliki masa kerja satu tahun
Hak atas manfaat pensiun tak dapat dijaminkan, dialihkan/disita
Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum

-

jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hokum
Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja, dilarang
Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ahli waris memiliki hak utama dalam

-

pembagian kekayaan Dana Pensiun
Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan
hukum atas kekayaan Pendirinya

6. Prinsip Struktur Pengendalian Intern

-

Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan
Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang Undang Dana Pensiun dan

-

peraturan pelaksanaannya
Dana Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali

-

pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun
Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya

-

sebagai jaminan atas suatu pinjaman
Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau

-

diinvestasikan pada pihak-pihak terafiliasi
Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003

7. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara
-

Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah
Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah
dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang

-

Dana Pensiun
Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau
direksi, atau jabatan eksekutif lainnya

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar , yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat
bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi. Tujuan dari asuransi yaitu untuk
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya (fortuitious event).

Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada
tertanggung apabila terjadi resiko dimasa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-benar
terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan
antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam
dunia bisnis yang penuh dengan resiko.
Dana Pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu
lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang
dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang
menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Pengertian Perusahaan Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian.

3.2 Saran
Saat ini kita harus bisa mencari cara untuk meminimalisir resiko yang terjadi dari
setiap tindakan yang kita lakukan. Karena disaat kita hidup akan banyak sekali resiko yang
kita dapatkan tanpa bisa kita prediksi sebelumnya. Untuk itu kita harus tahu bagaimana cara
untuk meminimalisir resiko tersebut. Seperti mengikuti program Asuransi dan Dana Pensiun
contohnya. Walaupun resiko tidak dapat dicegah setidaknya kita dapat meminimalisir resiko
yang kita dapatkan. Karena dengan ikut program tersebut maka kita akan membagi resiko
yang kita dapatkan dengan pihak lain atau pihak penanggung .