Objek pajak Pajak Penghasilan dan NPWP

OBJEK PAJAK
Pengertian objek pajak
Setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima atau diperoleh wajib pajak ,
baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia yang dapan dipakai untuk
konsumsi atau menambah kekayaan yang bersangkutan.

Macam – macam objek dibagi menjadi dua :
1. Penghasilan yang termasuk
2. Penghasilan yang tidak termasuk
Contoh :

Penghasilan yang termasuk objek pajak :






Hadiah dari undian atau pekerja atau kegiatan dan penghargaan
Laba usaha
Penggantian atau imbalan berkenaan dengan perkerja atau jasa yang diterima atau

diperoleh termasuk gaji , tunjangan , uang pensiun , dan imbalan
Keuntungan dari likuidasi pelemburan pengambil alihan usaha reoganisasi dengan
nama.
Keuntungan dari pengalihan harta

PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
=> Bantuan atau Sumbangan
=> Harta Hibahan
=> Warisan
=> Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi

PENGURANGAN PENGHASILAN
*Beban yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dibagi 2 yaitu :
=>Beban atau Biaya yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 tahun
=> Beban atau Biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun

PENGELUARANYANG DIKELUARKAN OLEH WAJIB PAJAK
1. Pengeluaran yang dapat dibebankan sebagai biaya pengeluaran secara langsung dengan
usaha untuk mendapatkan , menagih , dan memelihara penghasilan yang merupakan objek
pajak.

2. Pengeluaran yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya adalah pengeluaran yang dilakukan
tidak dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan pedagang yang baik.

PAJAK PENGHASILAN
SUBJEK PAJAK
Pengertianya adalah orang yang dituju oleh undang-undanguntuk di kenakan pajak.
1. orang pribadi
Bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
3. badan
Mengacu pada Undang-undang KUP
4. bentuk usaha tetap
bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan.
Subjek pajak dalam Negeri dan subjek pajak Luar Negeri
1. Subjek pajak dalam negeri
a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Pada
prinsipnya orang pribadi yang menjadi subjek adalah yang bertempat tinggal

di Indonesia.
b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang
berhak.
2. Subjek pajak luar negeri
a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan
yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melaui bentuk usaha tetap di
Indonesia.
Bentuk usaha tetap menggantikan orang pribadi atau badan seabagai subjek
pajak luar negeri dalam memenuhi kewajiban perpajakan di Indonesia.
b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan.
Dalam hal penghasilan diterima atau diperoleh tanpa melalui bentuk usaha
tetap, maka pengenaan pajaknya dilakukan langsung kepada subjek pajak luar
negeri.

Perbedaan Subjek pajak dalam Negeri dan Subjek pajak Luar Negeri


terletak dalam pemenuhan perpajakannya:
1. Subjek pajak dalam Negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau
diperoleh dari Indonesia dan luar Indonesia, Subjek pajak Luar Negeri dikenakan
pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
2. Subjek pajak dalam Negeri berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum, Subjek
pajak Luar Negeri berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan.
3. Subjek pajak dalam Negeri wajib menyampaikan surat pemberitahuan tahunan
sebagai sarana, Subjek pajak Luar Negeri Negeri tidak wajib menyampaikan surat
pemberitahuan tahunan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan
pajak yang bersifat final.
 Tidak termasuk subjek pajak
1. Badan perwakilan negara asing.
2. Pejabat-pejabat perwakiolan diplomatik dan konsultan atau pejabat-pejabat lain
dari negara asing.
3. Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan oleh Mentri Keuanagan
dengan syarat yang ditetapkan.
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
Kewajiban pajak tidak dilimpahkan pada subjek pajak lainnya.
Mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subjektif:
1. Bagi pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia kewajiban pajak subjektifnya

dimulai saat dilahirkan di Indonesia, orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan atau orang pribadi yang dalam suatu tahun berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Berakhir saat mninggal dunia
atau meninggalkan indonesia selama lamanya.
2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kewajiban pajak
subjektifnya di mulai pada saat didirikan. Berakhir saat dibubarkan atau tidak
kedudukan di Indonesia lagi.
3. Bagi pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia kewajiban pajak subjektifnya
dimulai saat dilahirkan di Indonesia, orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan dan tidak mendirikan badan dimulai saat orang pribadi atau badan
menjalankan usaha tetap di Indonesia dan berakhir saat tidak lagi menjalankan
usaha.
4. Bagi orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima
penghasilan bukan dari usaha tetap di Indonesia dan kewajiban pajak subjektif
berahir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan tersebut.


5. Kewajiban pajak subjektif dimulai pada saat meninggalnya pewaris dan kewajiban
pajak berakhir sejak saat pemenuhan kewajiban perpajakannya beralih kepada para
ahli warisnya.
6. Orang Pribadi menjadi Subjek Pajak tidak untuk jangka waktu satu tahun penuh dan
jangka waktu yang kurang dari satu tahun pajak tersebut dinamakan bagian tahun
pajak yang menggantikan tahun pajak.

NPWP

Pengertian
NPWP adalah nomor yang berikan kepada WP untuk suatu sarana administrasi perpajakan
yang di gunakan sebagai tanda pengenalan diri atau identitas wajib pajak .

FUNGSI NPWP
-Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
- untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan

Pencamtuman NPWP
Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan diwajibkan mencamtumkan

dan tuliskan NPWP dalam setiap dokumen perpajakan antara lain pada :
-formulir pajak yang dipergunakan wajib pajak ‘
-surat menyurat dalam hubungan perpajakan
-Dalam hubungan dengan intansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP

Pendaftaran NPWP
Memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuaia dengan ketentuan
peraturan undang-undang perpajakan berdasarkan sistem self assessment,
yang wajib mendaftarkan diri pada Jenderal Pajak untuk di cabut sebagai wajib
pajak dan sekaligus untuk mendapatkan nomor wajib pajak.

PENGHAPUSAN NPWP
Penghapusan NPWP di lakukan oleh wajib pajak dilakukan oleh Direktur Jenderal
Pajak apabila :
- Diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh Wajib Pajak dan atau ahli warisnya
apabila pajak sudah tidak memenuhi persyaratan suata objektif dan atau objektif Sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
- Wajib Pajak badan dilikuidasi karena penghentian atau pengabungan usaha
- Wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa adaanya perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami dari wanita tersebut telah terdaftar

sebagai wajib pajak .
-Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di indonesia
-Untuk menghapuskan NPWP dari Wajib Pajak yang tidak memenuhi Persyatan Subjektif
dan atau objektif sesuai peraturan perundangan perpajakan.

Pemindahan Wajib Pajak

Merupakan tindakan pecabutan surat keterangan terdaftar dari tata usaha kantor
pelayanan pajak lama dan menerbitkan surat keterangan terdaftar oleh kantor pelayanan
pajak baru dengan alasan pindah tempat tinggal, tempat kedudukan , tempat kegiatan
usaha atau perubahan status perusahaan.

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pengusaha kena pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena
pajak dan atau penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan UUD pajak
pertambahan nilai 1984 dan perubahannya .

Fungsi pengukuhan PKP :
-


Sebagai identitas PKP yang bersangkutan
Melaksanakan hak dan kewajiban di bidang Pajak penjualan atas barang Mewah
Pengawasan administrasi perpajakan

SANKSI
Diancam pidana 6 tahun penjara dan denda paling tinggi 4 kali jumlah pajak yang terutang
yang tidak atau kurang di bayar (yang tidak memiliki ),