Tentang Bencana Alam dan Penyebabnya

Tentang : Bencana Alam dan Penyebabnya

Oleh :
Muh. Fajrin Aljabar
Kelas :
V (lima)

tornado

Angin Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari
kumpulan arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat
muncul angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan
berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke
bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es).
Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan
membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan, kerap
akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik
manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa
ketempat lain. Angin Tornado kerap terjadi pada saat hujan disertai petir di
musim panas, dan sebagian besar muncul pada sore hari hingga menjelang
malam, skala terjangannya kecil, diameter Tornado umumnya berkisar


antara puluhan hingga ratusan meter. Waktu berlangsungnya Tornado
biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga tidak lebih dari beberapa
jam. Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan angin di sekitar pusat dapat
mencapai 100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat, tempat yang
dilalui angin Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang dilaluinya
tercabut dari akarnya, menjungkir balikan mobil, menghancurkan bangunan
dan sebagainya, terkadang menarik pergi manusia.
2. Thypoon (Taufan)

Sistem siklon (pusaran angin) daerah tropis yang agak kuat yang terjadi di
perairan laut selatan dan Samudera Pasifik barat, disebut Thypoon. Pada
1989 silam, World Meteorological Organization (WMO) menetapkan, bahwa
menurut ukuran rata-rata kekuatan angin terkuat di sekitar pusat pusaran
angin daerah tropis, pusaran angin daerah tropis dibagi 4 kategori yaitu
tekanan rendah tropis, badai angin tropis, badai angin tropis kuat dan
Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin di bawah 8 tingkat
disebut tekanan rendah tropis, 8-9 tingkat disebut badai angin tropis, 10-11
tingkat disebut badai angin tropis kuat, 12 atau di atas 12 tingkat disebut
Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin 12 tingkat atau di atas


12 tingkat di sekitar pusat Australia, samudera pasifik timur, samudera
atlantik disebut Thypoon.
3. Earthquake (Gempa Bumi)

Gempa bumi, yaitu getaran cepat litosfer. Berdasarkan sebab terjadinya
gempa bumi dapat dibagi dua jenis : gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik. Gempa bumi tektonik dampaknya paling luas pada manusia.
Terjadinya gempa bumi ini karena tegangan bagian dalam bumi, sehingga
menyebabkan perubahan struktural bumi. Lapisan batuan dalam kerak bumi,
dimana dibawah efek tegangan bumi dalam jangka panjang, akan terjadi
kemiringan dan lekukan, saat tegangan bumi yang terakumulasi melampaui
batas maksimum yang dapat ditahan lapisan batuan, maka akan terjadi
kesalahan letak dan retakan secara tiba-tiba di daerah lapisan batuan yang
lemah, sehingga energi yang terakumulasi dalam jangka waktu panjang tiba-

tiba dilepaskan, dan menyebar ke 4 penjuru dalam bentuk gelombang
gempa, sehingga terjadi getaran di permukaan bumi.
4. Tsunami


Tsunami adalah suatu gelombang laut yang memiliki daya perusak yang
kuat. Aktivitas bumi seperti gempa bawah laut, letusan gunung berapi atau
tanah longsor dan sebagainya kemungkinan juga akan mengakibatkan
Tsunami. Ketika terjadi gempa, stratum (lapisan) dasar laut mengalami
keretakan, sebagian stratum naik atau tenggelam secara tiba-tiba, dan inilah
yang mengakibatkan segenap lapisan dari dasar laut hingga ke permukaan
mengalami “goncangan” keras. “Goncangan” ini tidak sama dengan
gelombang yang biasa kita jumpai. Gelombang laut umumnya hanya naik di
sekitar permukaan, tingkat kedalamannya tidak besar. Sedang “goncangan”
air laut yang disebabkan gempa adalah fluktuasi segenap sistem air dari
permukaan laut ke permukaan, energi yang terkandung di dalamnya sangat

mengejutkan.

5. Vulcano (Letusan Gunung Berapi

Gunung berapi bukan gunung yang menyemburkan “api”, yang
disemburkannya adalah suatu zat kental bersuhu tinggi, dan zat ini disebut
magma (lahar). Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan tampak
sangat menakjubkan. Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan

kuat dari kerak bumi, karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis
dan bercelah, maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras.
Terjadinya gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang
semakin dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman
sekitar 20 mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan.
Saat batuan lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas.
Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah. Saat

tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya, akan
meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.