Makalah Peristiwa Bandung Lautan Api

Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Peristiwa Bandung Lautan Api”. Penulis melakukan pengumpulan data dari
berbagai sumber untuk menyelesaikan makalah ini demi terselesaikannya tugas mata pelajaran
Sejarah Indonesia.
Dari pengumpulan data hingga penyelesaian makalah ini, penulis telah memperoleh
banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Gatot Wiyono, S.Pd. M.Pd selaku kepala SMAN 1 Kesamben
2. Drs. M. Saifudin Yuhdi selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah
membimbing dalam mempelajari Sejarah Indonesia
3. Orang tua yang selalu mendukung dengan berupa materi dan moral
4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka
dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan mendukung penulis demi
tercapainya kesempurnaan. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi semua pihak.


Kesamben, 20 April 2015

Penulis

Peristiwa Bandung Lautan Api | 1

Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………...2
Bab I……………………………………………………………………………………………….3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...3
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………4
1.3 Manfaat………………………………………………………………………………..4
Bab II………………………………………………………………………………………………5
2.1 Latar Belakang Peristiwa………………………………………………………………5
2.2 Peristiwa Bandung Lautan Api………………………………………………………...6
Bab III……………………………………………………………………………………………..8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………8
3.2 Saran………………….………………………………………………………………..8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………10

Daftar Gambar……………………………………………………………………………………11

Peristiwa Bandung Lautan Api | 2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara jajahan Jepang pertama yang merdeka setelah perang dunia

kedua, dan menjadi pelopor bagi Negara – Negara lain disekitarnya. Perjuangan dalam
memproklamirkan kemerdekaan tidak semudah kelihatannya, yakni hanya membaca teks
proklamasi yang disusun semalam sebelum 17 Agustus 1945, tetapi melalui proses perjuangan
seperti penentuan lokasi pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, sementara saat itu tentara
Jepang masih berada di Indonesia untuk mempertahankan status quo. Setelah merdeka perjuangan
tetap berlanjut, melawan setiap perjuangan yang mengancam kemerdekaan yang baru saja
diperoleh, seperti pasukan NICA, AFNEI, dan agresi – agresi.
Mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk memperoleh dan
mempertahankan kemerdekaan hingga tercapai Indonesia yang merdeka hingga saat ini, segenap

bangsa Indonesia sepatutnya menghormati jasa – jasa para pahlawan dengan cara ikut serta dalam
pembangunan Negara Indonesia tercinta ini yang dalam sejarahnya harus diperoleh dengan
perjuangan berat para pahlawan serta meningkatkan sikap nasionalisme cinta tanah air.
Tapi sangat disayangkan, tidak sedikit bahkan banyak para pemuda zaman sekarang yang
mengabaikan jasa – jasa para pahlawan terdahulu. Contohnya siswa yang mengikuti upacara
bendera pada hari senin dengan tidak khidmat, bahkan mereka berbicara sendiri ketika upacara
bendera sedang dilaksanakan. Mereka tidak mengingat seberapa berat perjuangan para pahlawan
agar generasi saat ini dapat hidup dalam kemerdekaan. Seharusnya upacara bendera dapat diikuti
sebagai momen khidmat dalam mengingat, menghargai, dan menghormati jasa – jasa pahlawan
terdahulu. Selain upacara bendera masih banyak pula sikap yang terdapat pada pemuda generasi
sekarang yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Banyak dari antara mereka lebih
menyukai budaya dari Negara lain dan mereka menganggap kebudayaan – kebudayaan itu lebih
baik dan modern dari kebudayaan Indonesia sendiri, serta dari antara mereka ada pula yang
menganggap bahwa mempelajari sejarah Indonesia terlalu kuno untuk dilakukan, padahal
mempelajari sejarah Indonesia adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghormati
jasa para pahlawan kemerdekaan. Oleh karena itu, penulis berupaya meningkatkan rasa cinta tanah
Peristiwa Bandung Lautan Api | 3

air para generasi Indonesia saat ini dengan penulisan makalah yang berjudul “Peristiwa Bandung
Lautan Api” yang merupakan salah satu sejarah para pahlawan terdahulu dalam mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.
Selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia, penulis berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan para pemuda tentang sejarah Indonesia khususnya dalam
mempertahankan kemerdekaan.

1.2

Tujuan
a. Memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia.
b. Menambah wawasan mengenai Sejarah Indonesia, khususnya mengenai peristiwa
pembumihangusan Bandung.
c. Meningkatkan rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia.

1.3

Manfaat
a. Terselesaikannya tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia.
b. Bertambahnya wawasan mengenai Sejarah Indonesia, khususnya mengenai peristiwa
pembumihangusan Bandung.
c. Meningkatnya rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia.


Peristiwa Bandung Lautan Api | 4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Latar Belakang Peristiwa
Di Bandung pertempuran diawali oleh usaha para pemuda untuk merebut pangkalan udara

Andir dan pabrik senjata bekas Artillerie Constructie Winkel (ACW-sekarang Pindad ) dan
berlangsung terus sampai kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) di Bandung pada 12 Oktober 1945
yang merupakan bagian dari Brigade MacDonald. Mereka membebaskan orang – orang Belanda.
Orang – orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakan –
tindakan yang mulai mengganggu keamanan.
Seperti halnya di kota – kota lain di Bandung pun pasukan Sekutu dan NICA melakukan
terror terhadap rakyat sehingga terjadi pertempuran – pertempuran. Menjelang bulan November
1945, pasukan NICA semakin merajalela di Bandung.
NICA memanfaatkan kedatangan pasukan Sekutu untuk mengembalikan kekuasaan
kolonialnya di Indonesia. Tetapi semangat juang rakyat dan para pemuda yang tergabung dalam

TKR, laskar – laskar dan badan – badan perjuangan semakin berkobar. Pertempuran demi
pertempuran terjadi. Para pejuang juga menyerang Hotel Homann dan Hotel Preanger yang
digunakan sebagai markas oleh Sekutu dan NICA.
Pada bulan Oktober di Bandung telah terbentuk Majelis Dewan Perjuangan yang dipimpin
panglima TKR, Aruji Kartawinata. Dewan perjuangan ini terdiri dari wakil – wakil TKR dan
berbagai kelaskaran. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar para
pejuang menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara selambat – lambatnya pada 29
November 1945 dengan alasan menjaga keamanan.
Ternyata ultimatum itu tidak diindahkan oleh pihak pejuang. Insiden terjadi, para pemuda
melakukan penyerobotan terhadap kendaraan – kendaraan Belanda yang berlindung di bawah
Sekutu. Penculikan dari pihak NICA pun semakin sering terjadi.
Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain
menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung.
Peristiwa Bandung Lautan Api | 5

Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat inggal. Keadaan ini
dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah.
Dalam suasana yang demikian itu, Majelis Dewan Perjuangan tidak sabar menunggu reaksi
dari pemerintah. Majelis yang terdiri dari berbagai kesatuan ini memutuskan untuk melancarkan
perlawanan. Pada malam hari tanggal 24 – 25 November 1945 rakyat melancarkan serangan

terhadap posisi – posisi Sekutu dan NICA.

2.2

Peristiwa Bandung Lautan Api
Tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu

adalah agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak 11
km paling lambat 24 Maret 1946. Akibatnya pertempuran pun kembali menghebat. Pada saat itu
datang dua buah surat yang isinya membingungkan, yaitu :
1) Dari Perdana Menteri Amir Syarifudin
Bahwa para pejuang / pasukan RI harus mundur dari kota Bandung sesuai dengan
perjanjian antara pemerintah RI dengan Sekutu yang saat itu sedang berlangsung di Jakarta,
untuk menghindari penderitaan rakyat dan kehancuran kota Bandung.
2) Dari Panglima TRI Jenderal Sudirman
Bahwa para pejuang / pasukan RI harus tetap mempertahankan Kota Bandung sampai titik
darah penghabisan, agar Kota Bandung tidak dimanfaatkan oleh Sekutu sebagai pangkalan
militernya.

Untuk menanggapi kedua perintah yang berbeda diatas, akhirnya dilakukan musyawarah

oleh Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak
Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku
Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut, yakni memutuskan untuk
mengosongkan Kota Bandung sambil melakukan infiltrasi atau bumi hangus, hingga nantinya
dikenal dengan “Bandung Lautan Api”.

Peristiwa Bandung Lautan Api | 6

Akhirnya malam itu, Kolonel Abdoel Haris Nasoetion menginstruksikan rakyat untuk
mengungsi. Sambil mundur dari Kota Bandung dan menyerang kedudukan – kedudukan tentara
NICA dan Sekutu, TRI dan laskar pejuang lainnya membakar Kota Bandung. Bandung sengaja
dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan
Bandung sebagai markas strategis militer.
Dimana – mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan semua listrik mati.
Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi.

Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, Bandung Selatan, dimana
terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam petempuran ini Muhammad Toha dan
Ramdan, dua pemuda anggota milisi BRI ( Barisan Rakyat Indonesia ) terjun dalam misi untuk
menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut

dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di dalamnya
yang gugur dalam ledakan. Staf pemerintahan Kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di
dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut dalam
rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Kota
Bandung telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membumbung membakar kota,
sehingga Bandung pun menjadi lautan api.

Peristiwa Bandung Lautan Api | 7

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam

Perang Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan
kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar, serta ketidakrelaan rakyat Bandung
apabila Kota Bandung menjadi salah satu markas strategis militer Sekutu dan NICA. Setelah

peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar
Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo, Halo Bandung yang nama penciptanya masih
menjadi bahan perdebatan.
Beberapa tahun kemudian, lagu “Halo, Halo Bandung” secara resmi ditulis, menjadi
kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia alami saat itu, menuggu
untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.

3.2

Saran
Dengan kembali menengok kepada sejarah perjuangan para pahlawan terdahulu khususnya

dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sepatutnya kita sebagai generasi penerus dan
pembangun negeri ini bersyukur karena kita telah hidup pada zaman dimana Indonesia telah
merdeka serta menghargai jasa para pahlawan terdahulu yang memperjuangkan kemerdekaan agar
generasi mereka mendatang dapat hidup merdeka dan bebas dari jajahan Negara lain.
Sebagai generasi penerus Indonesia, kita sudah sepatutnya memiliki rasa cinta tanah air
dan mau membela tanah air tercinta kita ini. Melihat bahasan diatas tentang Peristiwa Bandung
Lautan Api kita dapat mencontoh Muhammad Toha dalam perjuangannya meledakkan gudang
besar mesiu/amunisi milik Sekutu, agar tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh Sekutu maupun

NICA meskipun ia harus turut gugur dalam ledakan tersebut. Tidak hanya sikap dari Muhammad

Peristiwa Bandung Lautan Api | 8

Toha yang dapat kita petik melainkan nilai – nilai baik lain dari pahlawan – pahlawan kemerdekaan
Indonesia dahulu.
Penulis berharap dengan mengingat seberapa besar dan berat perjuangan para pahlawan
kemerdekaan Indonesia, dapat meningkatkan rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia saat ini,
yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari – hari, sebagai satu contoh ialah mengikuti
upacara bendera dengan penuh khidmat untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah
memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Peristiwa Bandung Lautan Api | 9

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

MGMP Lintas Kabupaten Propinsi Jawa Timur. 2013. Sejarah Kelas XI. Surabaya: MGMP
Lintas Kabupaten Propinsi Jawa Timur.

http://id.wikipedia.org/ ( diakses tanggal 19 April 2014 )

Peristiwa Bandung Lautan Api | 10

Daftar Gambar

Gambar 1

Gambar 2

Asap dari salah satu titik Kota Bandung

Evakuasi sembari membakar Kota Bandung
menjadi lautan api
Gambar 3

Monumen Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api | 11