Bola Voli wahyu nugroho fu

qwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzx
DEDE PUTRI HANA
cvbnmqwertyuiopasdfghjkl
XII MIA 4
zxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyu
iopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjkl
MAKALAH BOLA VOLI


Sejarah Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan oleh
William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B
Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain
Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun
1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974
pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup
banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau
Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15
negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan
oleh :
1. Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang


Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda
(sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat
cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di
jakarta. Sampai sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang
olahraga yang resmi dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli
Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya
induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955
diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.
Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat
sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga
pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit
mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik. Kesulitan
ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli .

Teknik Dasar Permainan Bola Voli
1.

Pengertian Teknik


Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu
peraktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam
cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ).
Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental
terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi
maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih
akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).
2.

3.

Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga


Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.



Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera




Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan.
(Suharno, HP. 1982 : 30).



Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan
(Engkos Kosasih, 1984 : 109).
Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain
setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan
passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan
harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat
menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus menerus, (Dleter
Beullteshtahl. 1986 : 9).
Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benarberar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai
teknik penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat

bermain bola voli secara baik dan benar.
4.

Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya
rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk
dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas jaring atau net.

5.

Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau
mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas
diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin,
1997 : 69).
Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan
passing bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan
dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau

melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola
service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan
passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di
depan dada.
6.

Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service
dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan
bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku
diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan,
salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru
dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.
7.

Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service

dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke
dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan
atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan
kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola
dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan
memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.
8.

Service Samping

Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service
dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi
yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119).
Adapun pelaksanaan service samping adalah service berdiri menyamping
dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua
tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka

badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke
samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping

kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke
atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan
dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung
dengan keras dan topspin.
9.

Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service
dengan melompat setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua
tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service lompat dilakukan dengan bola
dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti
dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola
telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan
pada bola secepatnya.
10.

Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat

dan keras serta jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima
lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin,
1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli , apabila
pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus
menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan
istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan
mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bola voli akan
dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai
teknik dasar smash secara baik dan benar.
11.

Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang
pemain yang berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58).
Tujuan untuk menutupi atau membendung datangnya bola dari lapangan lawan,
caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian yang
kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.
Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi
smasher terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk

menyesuaikan terhadap arah datangnya smash, maka perlu mengadakan
langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap
saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

Passing Atas
1.

Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari.
Passing atas adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan
menggunakan jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di
samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan
tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan
pada pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang
dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :


Konsentrasi untuk melakukan passing atas.




Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.



Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.



Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).

Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli ,
antara lain :
1.1. Passing Atas Individu


Tempatkan badan di bawah bola.



Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam
keadaan setengah jongkok.



Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas
dahi.



Sikap tangan seperti mangkok.



Pandangan ke arah datangnya bola.



Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan
tangan pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai
kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.



Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan
kearah depan atas.



Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan
langkah kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994
: 91).

1.2.

Passing Atas Ke Dinding

Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :

1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan
melakukan passing atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat
menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus
memperdalam kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan
jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini
ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan
atas uji coba.
Perasarana Permainan Bola Voli
1. Ukuran Lapangan Permainan Bola Voli
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis
daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas
dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari
5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar
yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis
tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing
lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Gambar Ukuran Lapangan Bola Voli

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan
garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir.
Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di
belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis
pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan
daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x
10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas
terdapat pita putih selebar 5 cm.

4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang
menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu
terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi
warna kontras.
5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu
warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi
warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus
sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola
harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu
tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer,
dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim,
dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan
bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani
scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.

Bola voli juga dimainkan dua tim dengan masing-masing tim terdiri atas enam pemain. Masingmasing pemain dengan kemampuan individu yang berbeda datang dengan kepercayaan diri tinggi
dan saling bekerja sama untuk meraih kemenangan. Kemenangan akan diraih jika sebuah tim
menang tiga set. Jadi, dalam satu pertandingan bola voli maksimal akan dimainkan lima set.
Komunikasi yang baik antarpemain sangat diperlukan dalam menerapkan pola permainan.

Pola Penyerangan Permainan Bola Voli
Dalam permainan bola voli, sebuah tim akan memperoleh 1 poin ketika berhasil menjatuhkan bola di
lapangan lawan. Tim yang melakukan penyerangan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh
poin. Penyerangan adalah salah satu strategi atau taktik sebuah tim untuk mematikan bola di
lapangan lawan dengan berbagai cara yang diperbolehkan dalam peraturan pertandingan. Sukses
atau tidaknya penyerangan sebagian besar bergantung pada passing bola pada spiker (pemain
penyerang). Pemain penyerang harus memiliki kualitas yang baik sehingga dapat memanfaatkan
setiap peluang mencetak poin menjadi poin sesungguhnya. Berikut ini karakteristik yang dimiliki
seorang pemain penyerang dengan kualitas yang baik.


Dalam melakukan penyerangan cukup luwes dan tidak kukuh dengan satu tipe penyerangan






saja (monoton).
Pandai meloncat.
Dapat memukul bola dengan keras.
Dapat menjangkau bola jauh-jauh.
Mempunyai daya observasi yang tinggi sekali terhadap kemampuan lawan.

Berikut ini langkah-langkah menyusun pola penyerangan.


Menganalisis kondisi pertandingan, baik kondisi fisik maupun mental setiap pemain, kondisi



lawan, dan cuaca di tempat pertandingan berlangsung.
Beradaptasi dengan situasi dan kondisi selama pertandingan, yang meliputi cuaca, suporter,




wasit, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Survei pertandingan beserta sistem yang digunakan.
Mempelajari karakter bertanding tim lawan.



Mempersiapkan sikap mental terhadap strategi yang dibuat kemudian dikerjakan.
Selanjutnya, menentukan tindakan yang akan diambil sebagai refleksi atas keputusan yang
diambil.

Setelah melakukan tindakan pengaturan strategi, maka pelatih dapat memutuskan taktik yang akan
dipergunakan dalam pertandingan nanti.
Meskipun taktik yang direncanakan sebelumnya telah sesuai dengan data yang didapat, tidak
menutup kemungkinan taktik tersebut dapat berubah tergantung dari situasi dan kondisi yang
dihadapi pada saat itu. Ada kemungkinan regu lawan mengubah sistem, pola, dan tempo permainan
pada saat pertandingan berjalan.
1. Formasi Melindungi Penyerang Dalam Permaian Bola Voli
Melindungi penyerang (mengcover) adalah persiapan regu penyerang untuk menerima kembali bola
mental akibat smash yang dilancarkan dapat diblock dengan baik oleh lawan. Tujuan mengcover
penyerang adalah menjaga seluruh lapangan terhadap kemungkinan bola mental dari smash yang
diblokir lawan.

Untuk meng-cover smasher, regu penyerang dapat
membentuk dua lingkaran konsentrik di sekitar smasher tersebut. Jarak antarkelompok yang terdiri
atas pemain-pemain yang berkumpul di sekitar daerah penyerangan tergantung pada beberapa
faktor, diantaranya passing dari pengumpan, kualitas blocking dari tim lawan, dan arah laju bola yang
dipukul smasher (penyerang). Faktor yang terakhir ini diukur berdasarkan perkiraan penyerang
sendiri.
Apabila bola ditempatkan dekat dengan net, maka pemain yang bertugas meng-cover harus
menempatkan diri lebih dekat lagi dengan posisi penyerang. Demikian sebaliknya, kalau bola
ditempatkan jauh dari net, maka pemain yang mengcover menjauhi penyerang yang bersangkutan.
Pada saat mengcover semua pemain harus mengambil posisi bertahan yang kuat. Keberhasilan
suatu cover bergantung pada sistem pertahanan regu itu sendiri, misalnya sistem pertahanan
dimana pemain pada posisi ke-6 maju ke depan, satu mundur ke belakang sedikit.
a. Sistem cover jika pemain pada posisi 6 maju ke depan Pada sistem cover ini perlu dilakukan
hal-hal berikut ini.

Pemain



nomor

6

dan

keempat



pemain yang lain berada pada posisi di samping penyerang dan membentuk lingkaran
cover pertama.
Jika sistem penyerangan dilakukan pada posisi pemain nomor 3, maka tiga orang



pemain akan membentuk lingkaran cover yang pertama, yaitu posisi nomor 4, 6, dan 2.
Lingkaran cover kedua akan dibentuk oleh dua pemain di belakang, yaitu pada posisi 1
dan 5.

b. Sistem cover jika pemain pada posisi 6 mundur ke belakang
Pada

sistem

cover

ini

perlu

dilakukan

hal-hal

berikut

ini.



Dua pemain, yaitu di samping dan di belakang penyerang akan membagi cover terdekat




di antara kedua pemain tersebut sehingga membentuk lingkaran cover pertama.
Pemain di posisi nomor 6 dengan pemain lainnya membentuk lingkaran cover kedua.
Jika serangan berasal dari pemain di posisi nomor 3, maka pemain lain di bagian luar



lapangan belakang datang mendekat untuk ikut mengcover. Sementara itu, pemain
diposisi belakang lapangan sebelah dalam menempati tempat yang kosong.
Jika seorang pengumpan membantu penyerangan, maka pemain yang mengcover



adalah pemain yang mengisi posisi nomor 3.
Setelah meng-cover maka pengumpan tersebut meninggalkan posisinya lalu menempati
posisi di bagian belakang lapangan.

2. Teknik-Teknik Penyerangan Dalam Bola Voli
Hasil akhir suatu strategi penyerangan seringkali ditentukan oleh smash, di samping pada blocking
lawan atau pukulan-pukulan tipuan. Smash berupa pukulan yang sangat keras yang arahnya menuju
lapangan lawan, untuk mematikan bola. Smash merupakan keahlian yang dimiliki pemain bola voli
terutama penyerang (smasher). Penempatan bola-bola smash harus jeli sehingga bisa menghasilkan
poin. Ada empat jenis smash, yaitu:

a.
b.
c.
d.

frontal smash ( smash depan);
frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar);
dump (smash pura-pura), berupa gerakan menipu/mengecoh lawan;
smash dari pergelangan tangan.

Ketika melakukan smash, ada empat tahap pergerakan yang harus dilalui secara berurutan, yaitu:
a.
b.
c.
d.

tahap I adalah lari menghampiri (run-up),
tahap II adalah melompat (take off ),
tahap III adalah memukul (hit),
tahap IV adalah mendarat (landing).

Permaian Sepertiga Lapangan
Permainan sepertiga lapangan dapat diterapkan sebagai variasi latihan permainan bola voli. Latihan
ini memerlukan komunikasi yang baik antarpemain, kontrol dan penempatan serangan yang tepat,
kerja sama tim, serta kepandaian dalam membaca permainan lawan. Aspek keselamatan juga perlu
diperhatikan dalam permainan ini. Salah satu cara adalah dengan tidak melakukan serangan secara
brutal, misalnya dengan sengaja mengarahkan smash ke arah badan lawan.
1. Manfaat Permainan Sepertiga Lapangan
Berikut ini manfaat dari permainan sepertiga lapangan.



Dapat melatih pemain dalam melakukan kontrol dan penempatan bola dalam suatu serangan.
Dapat mendorong pemain untuk menggunakan kombinasi operan, umpan, dan serangan.

2. Formasi Permainan Sepertiga Lapangan
Permainan ini dimainkan oleh dua tim, dengan masing-masing tim terdiri atas dua pemain. Aturan
permainan seperti pada permainan bola voli biasa, namun lapangan yang digunakan berukuran
sepertiga lebar lapangan yang sebenarnya, dengan ukuran panjang lapangan tetap sama. Permainan
dimulai dengan servis yang dilakukan dari garis belakang. Permainan terus berlangsung sampai
salah satu tim melakukan kesalahan, dan tim yang menang mendapat angka.
Perwasitan Dalam Bola Voli

Pertandingan bola voli dipimpin oleh seorang wasit utama (wasit I) yang dibantu wasit II. Untuk
menjadi seorang wasit harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan PBSI sebagai induk bola

voli Indonesia.
1. Syarat-syarat menjadi Wasit Bola Voli
Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sehat jasmani dan rohani.
Berbakat menjadi wasit.
Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
Minimal lulusan SMA atau sederajat.
Berumur antara 20 – 40 tahun.
Berdedikasi tinggi.
Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

2. Pakaian dan Perlengkapan Wasit
Wasit bola voli harus mengenakan atribut sesuai ketentuan selama memimpin pertandingan. Berikut
ini kelengkapan yang harus dipakai wasit.
a. Memakai celana dan baju kaos berkerah.
b. Memakai sepatu karet putih.
c. Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.
3. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit
a. Tugas Wasit


Memimpin jalannya pertandingan agar lancar. Oleh karena itu, seorang wasit harus



tegas dalam mengambil keputusan, tidak memihak salah satu tim (netral), dan bersikap
objektif.
Meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tentang seluk beluk




perwasitan bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi terkini serta
belajar dari wasit yang lebih profesional dan kaya pengalaman mewasiti.
Menyebarluaskan peraturan permainan di masyarakat.
Meningkatkan mutu perwasitan, khususnya di masyarakat dan di Indonesia pada
umumnya.

b. Kewajiban dan Wewenang Wasit


Berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang, daerah, nasional,



maupun internasional.
Tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

4. Prosedur Mewasiti
Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta dihentikannya sejenak pertandingan karena adanya
pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya peluit. Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung
hanya boleh dilakukan oleh wasit I dan wasit II. Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti wasit
selama memimpin pertandingan bola voli.
a. Wasit I memberikan tanda untuk service yang memulai suatu pertandingan.
b. Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir suatu permainan (bola mati, setelah
mereka merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta mereka telah memahami sifat
pelanggarannya).
c. Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka
menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.
d. Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan hukuman salah
sikap seorang anggota pemain atau regu itu sendiri.
e. Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda penghentian permainan, mereka
harus sudah bisa menunjukkan sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi, pemain yang
bersalah, serta regu giliran yang melakukan service, sekaligus memberikan tanda apakah
ada regu yang mendapatkan angka dari kesalahan itu.
f. Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan isyarat tangan yang
resmi atau suatu pengajuan penghentian seperti berikut ini.

Isyarat hanya dilakukan untuk seketika, yaitu dilakukan dengan satu tangan untuk


menunjukkan regu yang bersalah atau yang menunjukkan permohonan.
Setelah itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah jika penghentian itu karena



kesalahan.
Wasit mengakhiri dengan menunjukkan regu yang mendapat giliran service.

5. Posisi Wasit Selama menjalankan tugasnya, wasit I dan II menempati posisinya di sisi kanan dan
kiri lapangan sesuai dengan ketentuan berikut ini.
a. Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang berada di salah satu
ujung net. Area pandangan kira-kira 50 cm, di atas garis horizontal permukaan atas net.
b. Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta menghadap wasit I
ketika suatu regu melakukan service, dia harus berdiri di sepanjang daerah depan penerima
service. Setelah itu dia boleh pindah ke depan meja pencatat.
Selamat bermain bola voli, semoga materi permainan bola voli tersebut diatas memberikan
pengetahuan untuk kita dalam melakukan permainan bola voli.