LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun oleh kel (1)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun oleh kelompok 9 :
1.
2.
3.
4.
M. Syauqi Farhan
Dwi Aulia Rahmah
Chika Azziyati
Retno Wulandari
Kelas : XII IPA 1
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
I.
TUJUAN
a. Untuk mengamati dan mempelajari praktikum pada kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku dari beberapa larutan.
b. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku pada larutan elektrolit dan non-elektrolit
II.
MANFAAT
Agar siswa memahami tentang sifat koligatif larutan dalam melakukan
praktikum kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
III.
PENDAHULUAN
TEORI SINGKAT
1. TITIK DIDIH
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik
didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan
mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap
adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama.
Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih
hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan
akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik
didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer(Brady, 1999 :
540).
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara
molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kkuat,
titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya
rendah (Brady, 1999 : 541).
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan.
Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap.
Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu
dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya.
Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat
diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang
diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada
umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu
molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas
antara cairan-uap (Petrucci, 2000 : 175).
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap
(volatile) dan komponen lain sukar menguap (non volatile), makin
rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang
dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya
zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah
disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat
terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari
larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi
dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih,
tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur
harus lebih tinggi (Sukardjo, 1990 : 152).
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk
1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik
didih harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
ΔTb = kb x m [1+(n-1) α]
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
2. PENURUNAN TITIK BEKU
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud
zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada
suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku
pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing
point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel
dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 0 0C dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0 oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Jika suatu pelarut ditambah zat terlarut, maka titik beku larutan akan turun
sesuai dengan jumlah partikel zat terlarut.
Untuk jumlah zat nonelektrolit dan zat elektrolit terlarut sama, maka titik
beku larutan elektrolit akan lebih rendah karena jumlah partikel zat elektrolit
lebih banyak.
Tf = kf . m
Tf = penurunan titik beku larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk penurunan
titik beku harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
ΔTf = kf . m [1+(n-1) α]
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gelas Kimia
Spatula
Kawat kasa
Pembakar Spirtus
Kaki tiga
Tempat pembakar spirtus
Termometer
Korek api
BAHAN
1.
Aquades 500 ml
2.
CaCl2 0,36 m
3.
NaOH 0,05 m
4.
100 ml aquades beku
5.
Campuran m 0,36 CaCl2 + 100 ml aquades beku
6.
Campuran m 0,05 NaOH+ 100 ml aquades beku
Perhitungan :
NaOH : Gr = 1 gram, p = 500 ml, Mr = 40
m NaOH =
1
x
40
=
1000
500
0,05 m
CaCl2 : Gr = 20 gram, p = 500 ml, Mr = 111
m CaCl2 =
20
111
=
0,36 m
x
1000
500
V.
PROSEDUR KERJA
1. Kenaikan Titik Didih
1. Siapkan semua alat da bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Masukkan 500 ml aquades kedalam gelas kimia kemudian
panaskan perlahan-lahan dengan memakai buffet dan sumbu
kompor yang dibakar menggunakan .
3. Masukkan termometer kedalam gelas kimia berisi aquades.
Tunggu hingga aquades mendidih.
4. Jika aquades sudah mendidih mencapai suhu 100℃ catat suhu
aquades pada tabel pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti aquades dengan
larutan NaOH 0,36 m dan larutan CaCl2 0,05 m.
2. Penurunan Titik Beku
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Masukkan 500 ml aquades kedalam plastik kemudian
dinginkan pada lemari es hingga membeku.
3. Setelah aquades membeku keluarkan dari lemari es dan
masukkan termometer kedalam plastik yang berisi aquades
tersebut.
4. Catat suhu aquades yang sudah membeku pada tabel
pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti aquades dengan
larutan NaOH 0,36 m dan larutan CaCl2 0,05 m.
VI.
ANALISIS DATA
HASL PRAKTIKUM
1. Tabel Pengamatan kenaikan Titik Didih
No
1.
2.
3.
Larutan
Aquades
CaCl2 0,36 m
NaOH 0,05 m
Titik didih
99℃
100℃
101℃
Kenaikan titik didih
0℃
1oC
2oC
2. Tabel Pengamatan Penurunan Titik Beku
No
1.
2.
3.
Larutan
Aquades
CaCl2 0,36 m
NaOH 0,05 m
Titik Beku
0oC
3oC
4oC
Penurunan titik beku
4oC
1oC
0oC
3. Grafik Kenaikan Titik Didih
Series 1
101.5
101
100.5
Series 1
100
99.5
99
98.5
98
Aquades
NaOH
CaCl2
4. Grafik PenurunanTitik Beku
Series 1
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Aquades
Series 1
NaOH
CaCl2
VII.
PEMBAHASAN
Kenaikan Titik Didih
1. Bedasarkan hasil percobaan berapakah titik didih aquades? Apakah
sama dengan 100oC? jika tidak sama, menurut kalian apa
penyebabnya?
Jawab : Tidak, hal tersebut dikarenakan ada factor-faktor yang
mempengaruhi salah satunya adalah penguapan pada saat
pembakaran.
2. Kenapa titik didih aquades tidak sama dengan titik didih larutan
yang lain?
Jawab : karena untu menguapkan larutan (NaOH dan CaCl2) lebih
sulit dibandingkan dengan menguapkan pelarut (aquades). Jadi
dengan demikian, larutan yang mempunyai tekanan uap jenuh
rendah akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari 100 ℃ . jadi
aquades mempunyai suhu yang berbeda dengan larutan yang lain
pada saat pembakaran.
3. Manakah larutan yang memiliki titik didih tertinggi? Menurut
kalian apakah penyebabnya?
Jawab : CaCl2 = 101℃ . Karena CaCl2 memiliki daya uap yang
lebih cepat menguap dari pada larutan yang lain.
Penurunan Titik Beku
1. Berdasarkan hasil percobaan berapakah titik beku aqudes? Apakah
sama dengan 0oC ? Jika tidak sama,menurut kalian apakah
penyebabnya ?
Jawab : Tidak, karena pengaruh dari besarnya molalitas dari larutan
tersebut dan dikarenakan ada factor yang mempengaruhi salah
satunya adalah tekanan udara sekitar.
2. Apakah titik beku aquades sama dengan titik beku larutan yang
lain ? Beri penjelasan hasil pengukuran kalian
Jawab : tidak, karena larutan memiliki dua senyawa sedangkan
pelarut hanya memiliki satu senyawa.
3. Manakah larutan yang memiliki titik beku tertinggi ? Menurut
kalian apa penyebabnya ?
Jawab : CaCl2 0℃ . karena dipengaruhu oleh suhu yang tinggi pada
larutan tersebut
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa
Sifat koligatif dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dalam suatu
zat pelarut. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu larutan
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti massa zat terlarut yang
digunakan dan sifat dari larutan tersebut ( elektrolit atau non-elektrolit ).
1. Kenaikan Titik Didih
Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik didih yang lebih
besar dari pelarut murinya, sehingga mengalami penurunan titik didih
yang lebih tinggi dari pelarut murninya.
Berdasarkan analisisdata di atas dapat disimpulkan bahwa titik didih
aquades tidak sama dengan 100°C hal tersebut dikarenakan ada faktorfaktor yang mempengaruhi slah satunya adalah penguapan. Dari ketiga
larutan yang kami lakukan percobaan CaCl2 memiliki titik didih yang
paling tinggi hal tersebut dikarenakan massa larutan tersebut.
2. Penurunan Titik Beku
Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik beku yang lebih
besar dari pelarut murninya, sehingga mengalami penurunan titik beku
yang lebih rendah dari pelarut murninya
Berdasarkan analisis data di atas, titik beku aquades tidak sama dengan
0°C. Hal tersebut dikarenakan ada faktor yang mempengaruhi salah
satunya adalah tekanan udara sekitar. Dari ketiga larutan yang kami
lakukan percobaan CaCl2 memiliki titik beku yang palin tinggi karena
memiliki massa yang paling rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://mizuc.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-kenaikan-titikdidih.html
http://blogg4ndonesia.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-kenaikantitik-didih.html
Disusun oleh kelompok 9 :
1.
2.
3.
4.
M. Syauqi Farhan
Dwi Aulia Rahmah
Chika Azziyati
Retno Wulandari
Kelas : XII IPA 1
SMA NEGERI 4 TAMBUN SELATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU
I.
TUJUAN
a. Untuk mengamati dan mempelajari praktikum pada kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku dari beberapa larutan.
b. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku pada larutan elektrolit dan non-elektrolit
II.
MANFAAT
Agar siswa memahami tentang sifat koligatif larutan dalam melakukan
praktikum kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
III.
PENDAHULUAN
TEORI SINGKAT
1. TITIK DIDIH
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik
didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan
mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap
adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama.
Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih
hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan
akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik
didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer(Brady, 1999 :
540).
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara
molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kkuat,
titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya
rendah (Brady, 1999 : 541).
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan.
Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap.
Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu
dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya.
Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat
diatasi hingga gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang
diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam cairan. Pada
umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu
molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas
antara cairan-uap (Petrucci, 2000 : 175).
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap
(volatile) dan komponen lain sukar menguap (non volatile), makin
rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang
dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya
zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah
disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat
terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari
larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi
dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih,
tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur
harus lebih tinggi (Sukardjo, 1990 : 152).
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk
1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik
didih harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
ΔTb = kb x m [1+(n-1) α]
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
2. PENURUNAN TITIK BEKU
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud
zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada
suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku
pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing
point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel
dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 0 0C dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0 oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Jika suatu pelarut ditambah zat terlarut, maka titik beku larutan akan turun
sesuai dengan jumlah partikel zat terlarut.
Untuk jumlah zat nonelektrolit dan zat elektrolit terlarut sama, maka titik
beku larutan elektrolit akan lebih rendah karena jumlah partikel zat elektrolit
lebih banyak.
Tf = kf . m
Tf = penurunan titik beku larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk penurunan
titik beku harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
ΔTf = kf . m [1+(n-1) α]
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
IV.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gelas Kimia
Spatula
Kawat kasa
Pembakar Spirtus
Kaki tiga
Tempat pembakar spirtus
Termometer
Korek api
BAHAN
1.
Aquades 500 ml
2.
CaCl2 0,36 m
3.
NaOH 0,05 m
4.
100 ml aquades beku
5.
Campuran m 0,36 CaCl2 + 100 ml aquades beku
6.
Campuran m 0,05 NaOH+ 100 ml aquades beku
Perhitungan :
NaOH : Gr = 1 gram, p = 500 ml, Mr = 40
m NaOH =
1
x
40
=
1000
500
0,05 m
CaCl2 : Gr = 20 gram, p = 500 ml, Mr = 111
m CaCl2 =
20
111
=
0,36 m
x
1000
500
V.
PROSEDUR KERJA
1. Kenaikan Titik Didih
1. Siapkan semua alat da bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Masukkan 500 ml aquades kedalam gelas kimia kemudian
panaskan perlahan-lahan dengan memakai buffet dan sumbu
kompor yang dibakar menggunakan .
3. Masukkan termometer kedalam gelas kimia berisi aquades.
Tunggu hingga aquades mendidih.
4. Jika aquades sudah mendidih mencapai suhu 100℃ catat suhu
aquades pada tabel pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti aquades dengan
larutan NaOH 0,36 m dan larutan CaCl2 0,05 m.
2. Penurunan Titik Beku
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Masukkan 500 ml aquades kedalam plastik kemudian
dinginkan pada lemari es hingga membeku.
3. Setelah aquades membeku keluarkan dari lemari es dan
masukkan termometer kedalam plastik yang berisi aquades
tersebut.
4. Catat suhu aquades yang sudah membeku pada tabel
pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti aquades dengan
larutan NaOH 0,36 m dan larutan CaCl2 0,05 m.
VI.
ANALISIS DATA
HASL PRAKTIKUM
1. Tabel Pengamatan kenaikan Titik Didih
No
1.
2.
3.
Larutan
Aquades
CaCl2 0,36 m
NaOH 0,05 m
Titik didih
99℃
100℃
101℃
Kenaikan titik didih
0℃
1oC
2oC
2. Tabel Pengamatan Penurunan Titik Beku
No
1.
2.
3.
Larutan
Aquades
CaCl2 0,36 m
NaOH 0,05 m
Titik Beku
0oC
3oC
4oC
Penurunan titik beku
4oC
1oC
0oC
3. Grafik Kenaikan Titik Didih
Series 1
101.5
101
100.5
Series 1
100
99.5
99
98.5
98
Aquades
NaOH
CaCl2
4. Grafik PenurunanTitik Beku
Series 1
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Aquades
Series 1
NaOH
CaCl2
VII.
PEMBAHASAN
Kenaikan Titik Didih
1. Bedasarkan hasil percobaan berapakah titik didih aquades? Apakah
sama dengan 100oC? jika tidak sama, menurut kalian apa
penyebabnya?
Jawab : Tidak, hal tersebut dikarenakan ada factor-faktor yang
mempengaruhi salah satunya adalah penguapan pada saat
pembakaran.
2. Kenapa titik didih aquades tidak sama dengan titik didih larutan
yang lain?
Jawab : karena untu menguapkan larutan (NaOH dan CaCl2) lebih
sulit dibandingkan dengan menguapkan pelarut (aquades). Jadi
dengan demikian, larutan yang mempunyai tekanan uap jenuh
rendah akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari 100 ℃ . jadi
aquades mempunyai suhu yang berbeda dengan larutan yang lain
pada saat pembakaran.
3. Manakah larutan yang memiliki titik didih tertinggi? Menurut
kalian apakah penyebabnya?
Jawab : CaCl2 = 101℃ . Karena CaCl2 memiliki daya uap yang
lebih cepat menguap dari pada larutan yang lain.
Penurunan Titik Beku
1. Berdasarkan hasil percobaan berapakah titik beku aqudes? Apakah
sama dengan 0oC ? Jika tidak sama,menurut kalian apakah
penyebabnya ?
Jawab : Tidak, karena pengaruh dari besarnya molalitas dari larutan
tersebut dan dikarenakan ada factor yang mempengaruhi salah
satunya adalah tekanan udara sekitar.
2. Apakah titik beku aquades sama dengan titik beku larutan yang
lain ? Beri penjelasan hasil pengukuran kalian
Jawab : tidak, karena larutan memiliki dua senyawa sedangkan
pelarut hanya memiliki satu senyawa.
3. Manakah larutan yang memiliki titik beku tertinggi ? Menurut
kalian apa penyebabnya ?
Jawab : CaCl2 0℃ . karena dipengaruhu oleh suhu yang tinggi pada
larutan tersebut
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa
Sifat koligatif dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut dalam suatu
zat pelarut. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu larutan
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti massa zat terlarut yang
digunakan dan sifat dari larutan tersebut ( elektrolit atau non-elektrolit ).
1. Kenaikan Titik Didih
Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik didih yang lebih
besar dari pelarut murinya, sehingga mengalami penurunan titik didih
yang lebih tinggi dari pelarut murninya.
Berdasarkan analisisdata di atas dapat disimpulkan bahwa titik didih
aquades tidak sama dengan 100°C hal tersebut dikarenakan ada faktorfaktor yang mempengaruhi slah satunya adalah penguapan. Dari ketiga
larutan yang kami lakukan percobaan CaCl2 memiliki titik didih yang
paling tinggi hal tersebut dikarenakan massa larutan tersebut.
2. Penurunan Titik Beku
Larutan yang bersifat elektrolit akan memiliki titik beku yang lebih
besar dari pelarut murninya, sehingga mengalami penurunan titik beku
yang lebih rendah dari pelarut murninya
Berdasarkan analisis data di atas, titik beku aquades tidak sama dengan
0°C. Hal tersebut dikarenakan ada faktor yang mempengaruhi salah
satunya adalah tekanan udara sekitar. Dari ketiga larutan yang kami
lakukan percobaan CaCl2 memiliki titik beku yang palin tinggi karena
memiliki massa yang paling rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://mizuc.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-kenaikan-titikdidih.html
http://blogg4ndonesia.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-kenaikantitik-didih.html