BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, umur Listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan teknologi yang saat ini semakin pesat memberikan dampak positif kepada masyarakat. Teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting dan harus diterapkan saat ini, karena dengan adanya teknologi diharapkan dapat membantu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi membawa perubahan terhadap cara bisnis suatu perusahaan, dimana perusahaan dituntut untuk menggunakan teknologi agar tetap bisa bersaing di dunia bisnis yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, beberapa perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat bertukar informasi baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan.

  Informasi keuangan memiliki peran penting bagi para pemangku kepentingan suatu perusahaan terutama para investor. Informasi keuangan menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini, maupun di masa mendatang mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan.

  Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh para investor dalam mengambil keputusan yang rasional. Perusahaan memiliki investor yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu media agar informasi yang disebarkan dapat dijangkau berbagai pihak di semua wilayah geografis. Salah satu media yang dapat dijadikan alternatif dalam

  Ashbaugh et al. (1999) berpendapat bahwa internet memiliki beberapa karakteristik yang membuat internet dapat dengan mudah diterima dan menjadi sangat populer di masyarakat. Mudah menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), real time, berbiaya rendah (low cost) dan mempunyai interaksi yang tinggi (high interaction) merupakan karakteristik dan keunggulan yang dimiliki internet (Ashbaugh et al., 1999).

  Perkembangan teknologi khususnya internet telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia dan menjadikannya sebagai suatu kebutuhan pokok. Pengguna internet di dunia meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Bahkan menurut survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang dirilis tahun 2016, populasi pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 88.100.000 orang pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 132.700.000 orang pada tahun 2016 (www.apjii.or.id). Melihat fakta tersebut dapat dipastikan bahwa internet akan terus berkembang dan menjadi kebutuhan utama manusia hingga beberapa tahun terakhir.

Tabel 1.1 PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA

  Tahun 2016 Alasan Utama Mengakses Internet

  Jumlah Pengguna Jumlah Pengguna Internet (%) Internet (jutaan)

  Update informasi

  25,3 31,3 Terkait pekerjaan

  20,8 27,6 Mengisi waktu luang

  13,5 17,9 Sosialisasi

  10,3 13,6 Terkait pendidikan

  9,2 12,2 Hiburan

  8,8 11,7 Bisnis, berdagang dan cari barang

  8,5 10,4

Tabel 1.1 menunjukkan hasil survei mengenai alasan utama mengakses internet yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

  pada tahun 2016, dari 132.700.000 jumlah pengguna internet di Indonesia 25,3 persen atau 31.300.000 pengguna internet mengakses untuk tujuan update informasi. Kemudian 20,8 persen atau 27.600.000 pengguna internet mengakses untuk keperluan pekerjaan dan 8,5 persen atau 10.400.000 pengguna internet mengakses untuk kegiatan bisnis, berdagang dan mencari barang (www.apjii.or.id). Karena alasan utama masyarakat mengakses internet beberapa diantaranya untuk

  

update informasi, untuk keperluan pekerjaan serta untuk kegiatan bisnis, berdagang

  dan cari barang. Hal ini dapat mendorong keinginan perusahaan khususnya di Indonesia untuk ikut terlibat menggunakan internet didalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Penggunaan internet dalam kegiatan bisnis dapat berupa transaksi maupun pengungkapan informasi yang bersifat keuangan maupun non keuangan, dimana informasi tersebut berkaitan dengan sumber daya dan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Sehingga diharapkan dengan memanfaatkan teknologi internet dapat menunjang berbagai proses kegiatan dalam bersaing di tingkatan internasional.

  Internet menawarkan berbagai kemudahan bagi penggunanya, terutama kemudahan dalam hal informasi dan komunikasi. Penggunaan internet dapat membuat suatu informasi menjadi lebih efektif dan efisien untuk diperoleh dan disebarluaskan ke masyarakat. Hal inilah yang dimanfaatkan beberapa perusahaan untuk dapat berkomunikasi dengan stakeholder dalam menyebarkan informasi sarana komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan dasar bagi stakeholder untuk menentukan dan menilai kinerja perusahaan maupun menilai posisi keuangan perusahaan.

  Saat ini banyak pelaku bisnis atau perusahaan yang termotivasi untuk menjadikan internet sebagai sarana dalam mengembangkan bisnisnya maupun sarana untuk mengungkapkan informasi perusahaan. Hal ini membuat perusahaan mulai merubah konsep pelaporan informasi yang semula berupa hard copy dan banyak menggunakan kertas menjadi pelaporan informasi berbasis Electronic-

  

based reporting , yang biasa disebut Internet Financial Reporting. IFR merupakan

  salah satu contoh pengungkapan sukarela, hal ini bukan karena isi dari pengungkapan tersebut melainkan lebih kepada alat yang digunakan. Perusahaan yang mengungkapkan informasi keuangannya menggunakan Internet Financial Reporting (IFR) dapat menyajikannya di halaman website pribadi perusahaan.

  Internet Financial Reporting muncul dan berkembang sebagai media

  paling cepat untuk menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan dalam beberapa tahun terkini. Menurut The Steering Committee of Business

  

Reporting Research Project penerapan IFR oleh suatu perusahaan memiliki

  manfaat seperti memperluas jangkauan penyampaian informasi, menghemat biaya untuk mencetak dan mendistribusikan laporan keuangan, memberikan informasi terkini, menjamin komunikasi dengan konsumen yang tidak teridentifikasi sebelumnya serta efisiensi dan efektifitas pelaporan yang menjadikan alasan mengapa perusahaan menerapkan IFR (FASB, 2000). Selain itu, perusahaan yang menanamkan modalnya dan memberikan image yang baik pada investor. Namun, hal ini juga tidak menjamin internet bebas dari penyalahgunaan, sehingga beberapa perusahaan memilih untuk tidak menerapkan Internet Financial Reporting.

  Peraturan mengenai IFR di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor X.K.6 Kep-431/BL/2012 pasal 3. Peraturan tersebut menjelaskan tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik . Dalam keputusan tersebut dikatakan bahwa:

  Emiten atau Perusahaan Publik yang telah memiliki laman (website) sebelum berlakunya Peraturan ini, wajib memuat laporan tahunan pada laman (website) tersebut. Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang belum memiliki laman (website), maka dalam jangka waktu satu tahun sejak berlakunya Peraturan ini, Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud wajib memiliki laman (website) yang memuat laporan tahunan.

  Sehubungan dengan adanya peraturan yang telah ditetapkan, perusahaan tidak hanya termotivasi tetapi juga terdorong untuk melakukan pengungkapan dengan IFR. Hal ini berarti pada tahun 2013 semua perusahaan publik di Indonesia telah memiliki website pribadi dan menampilkan laporan tahunan di dalamnya.

  Namun peraturan yang telah ditetapkan tersebut memiliki kekurangan karena tidak disebutkan secara rinci format apa yang harus digunakan, sehingga berdampak pada tingkat pengungkapan yang berbeda-beda pada setiap perusahaan. Adapun kebijakan yang menjelaskan secara rinci tentang pelaporan dalam website perusahaan baru ditetapkan pada tanggal 25 juni 2015, yaitu peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 08/POJK.04/2015. Atas dasar fenomena tersebut, perusahaan mulai melaporkan informasi yang berkaitan dengan bisnis mereka di

  Penggunaan Internet Financial Reporting oleh suatu perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi perusahaan kepada masyarakat luas agar asimetri informasi antara manajer, kreditur dan pemegang saham dapat berkurang. Berkurangnya asimeri informasi antara manajer dengan pihak luar akan memudahkan investor untuk aktif bergabung dalam mengelola perusahaan termasuk mengelola keberlangsungan dan masa depan perusahaan.

  Teori sinyal menjelaskan tentang bagaimana seharusnya suatu perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Dengan adanya asimetri informasi akan membuat manajemen perusahaan terdorong untuk menyampaikan informasi positif mengenai keadaan perusahaan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan cara mengirimkan sinyal melalui laporan keuangan tahunan. Sedangkan, teori keagenan menjelaskan adanya benturan kepentingan antara prinsipal yaitu shareholder dan agensi yaitu manajer. Adanya asimetri informasi akan membuat manajemen perusahaan memilih seperangkat kebijakan untuk dapat memaksimalkan kepentingannya sendiri. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan keinginan pemegang saham karena hanya menguntungkan salah satu pihak. Dalam hal ini pengungkapan sukarela dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengendalikan kinerja manajer dan mengurangi terjadinya asimetri informasi.

  Survei yang dilakukan M. Riduan (2015) terhadap seratus tiga puluh lima perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa hanya seratus dua perusahaan yang memanfaatkan Internet Financial memiliki website, dua perusahaan memiliki website dengan kondisi under

  

construction , sembilan perusahaan memiliki website error dan ada beberapa alasan

  lain yang membuat perusahaan tidak menerapkan Internet Financial Reporting. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun peraturan mengenai IFR telah ditetapkan dan diwajibkan serta meskipun banyak manfaat yang diperoleh melalui penerapan IFR, Jones dan Xiao (2003) dalam Novita dan Dul (2013) mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website pribadi mereka.

  Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang tidak menerapkan praktik IFR.

  Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan untuk menerapkan IFR atau tidak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi praktik Internet Financial Reporting antara lain adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing dan kepemilikan manajerial.

  Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan (Kasmir 2013:196). Novita dan Dul berpendapat, apabila profitabilitas suatu perusahaan meningkat maka perusahaan tersebut akan memilih untuk menerapkan IFR sebagai salah satu sarana untuk menyebarluaskan goodnews dengan tujuan menarik investor (Novita dan Dul, 2013). Pada penelitian yang diteliti oleh Aqel (2014) serta Novita dan Dul (2013) memberikan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Internet Financial Reporting, sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Insani dan Linda (2015), Anis (2012), serta Hossain et al. (2012) mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.

  Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kesanggupan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya (Sofyan, 2015:301). Perusahaan yang likuiditasnya tinggi akan mengungkapkan laporan keuangan yang selengkap- lengkapnya. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa perusahaan dengan finansial yang kuat akan cenderung termotivasi untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas dan melakukan IFR agar informasinya dapat diketahui banyak pihak dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas rendah. Hasil penelitian yang dilakukan Insani dan Linda (2015) serta Hanny dan Anis (2012) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap IFR. Hasil berbeda ditunjukkan oleh Aqel (2014), Deasy (2013), Mellisa dan Soni (2012) serta Hossain et al. (2012) yang menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting .

  Leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan

  dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (Kasmir, 2013:153). Leverage yang tinggi akan menimbulkan beban dan risiko bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya. Oleh sebab itu, perusahaan dengan risiko tinggi kemungkinan akan menghindari teknik pengungkapan sukarela seperti IFR untuk membatasi akses informasi pihak luar dan juga untuk menghindari persepsi buruk publik terhadap manajemen. Hasil dari penelitian yang terhadap Internet Financial Reporting. Sedangkan menurut penelitian Alarussi dan Shamkhi (2016), Insani dan Linda (2015), Mohamed dan Basuony (2014), Aqel (2014), Novita dan Dul (2013), Deasy (2013) serta Mellisa dan Soni (2012) menyatakan bahwa leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap Internet

  Financial Reporting .

  Lamanya umur listing perusahaan berhubungan dengan kualitas laporan keuangan yang disajikan karena perusahaan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Selain itu, umur listing juga menentukan tingkat pengalaman dan hubungannya dengan investor. Perusahaan yang mempunyai pengalaman lebih lama dalam berhubungan dengan investor akan cenderung lebih tertarik untuk melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi internet sebagai sebuah perangkat baru untuk berkomunikasi dengan investor yang ada dan menarik investor potensial (Hanny dan Anis, 2012). Hasil dari penelitian Alarussi dan Shamkhi (2016) serta Hanny dan Anis (2012) menunjukkan bahwa variabel umur

  

listing memiliki pengaruh positif terhadap IFR, Hasil berbeda ditunjukkan oleh

  Mellisa dan Soni (2012) serta Hossain et al. (2012) yang menyatakan bahwa variabel umur listing tidak memiliki pengaruh dengan Internet Financial Reporting.

  Kepemilikan manajerial adalah persentase suara yang berkaitan dengan jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen peusahaan (Dara dan Sari, 2012).

  Selain bertugas dalam menjalankan operasional perusahaan, manajemen perusahaan juga bertindak sebagai pemegang saham. Dara dan Sari berpendapat, meningkatkan nilai perusahaan karena merasa bertanggung jawab untuk memenuhi keinginan pemegang saham yang juga merupakan dirinya sendiri (Dara dan Sari, 2012). Oleh karena itu, adanya Internet Financial Reporting akan mendorong pihak manajemen untuk lebih transparan dalam menyebarkan informasi perusahaan dengan tujuan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Asogwa (2017) dan M. Riduan (2015) memberikan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dara dan Sari (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting .

  Pada penelitian ini peneliti menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 dan 2016 dalam pengambilan sampel, karena pada tahun tersebut sektor manufaktur merupakan salah satu penunjang terbesar dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan pernyataan lnternational Yearbook of Industrial Statistic 2016 yang diterbitkan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), bahwa Indonesia berhasil masuk sepuluh besar negara industri manufaktur terbesar di dunia . Bahkan Indonesia mampu melampaui negara industri lainnya seperti Inggris, Rusia dan Kanada. Indonesia menempati peringkat sepuluh pada tahun 2015 kemudian naik di peringkat sembilan pada tahun 2016.

  Alasan lain mengapa sektor manufaktur cocok untuk dipilih karena berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), industri baik dan menjadi dominan terbesar penyumbang PDB di Indonesia Pertumbuhan yang baik tersebut merupakan goodnews bagi perusahaan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh manajer untuk mempublikasikan informasi positif terkait kinerja perusahaan kepada investor agar lebih tertarik untuk berinvestasi.

  Penelitian ini penting untuk dilakukan karena beberapa peneliti sebelumnya yang telah melakukan penelitian terkait IFR, masih memberikan hasil temuan yang tidak konsisten atau menunjukkan adanya research gap. Hal tersebut menjadi alasan peneliti untuk melakukan pengujian lebih lanjut guna mengetahui konsistensi temuan maupun temuan baru jika diterapkan pada kondisi lingkungan dan waktu yang berbeda. Selain itu, perusahaan manufaktur tepat untuk dipilih sebagai sampel penelitian karena peneliti ingin mengetahui apakah sektor yang memiliki andil besar terhadap perekonomian di Indonesia pada tahun 2015 dan 2016 telah menerapkan praktik IFR atau belum. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet (Internet Financial Reporting). Adapun variabel yang akan digunakan adalah profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing dan kepemilikan manajerial.

  Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba melakukan penelitian dengan mengambil judul

  “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Umur Listing dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Internet Financial Reporting”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

  1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting?

  2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting?

  3. Apakah leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting?

  4. Apakah umur listing berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting?

  5. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Internet Financial

  Reporting ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting.

  2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap Internet Financial Reporting.

  3. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap Internet Financial Reporting.

  4. Untuk mengetahui pengaruh umur listing terhadap Internet Financial Reporting .

  5. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap Internet Financial Reporting.

1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun beberapa manfaat yang diharapkan muncul dengan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah:

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai sumber informasi, bahan acuan dan referensi untuk dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan dalam melakukan praktik pelaporan keuangan melalui internet atau tidak.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana untuk memperoleh tambahan pengetahuan terkait Internet Financial Reporting dalam profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing dan kepemilikan manajerial.

  b.

  Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis agar dapat disempurnakan maupun dikembangkan.

  c.

  Bagi perusahaan Dapat lebih terpacu untuk melaporkan laporan keuangan tahunan dalam

  website pribadi mereka, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modal karena memberikan nilai lebih bagi perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi dalam metode penelitian dibagi menjadi beberapa bab, dimana dalam setiap bab dibagi menjadi beberapa sub-sub bab yang berisi uraian untuk mendukung isi dari setiap bab secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan metode penelitian ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan secara keseluruhan tentang latar belakang

  masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis dari penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tata cara untuk mengetahui masalah-

  masalah dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis. Bab ini terdiri dari rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data sampai dengan teknik analisis data yang digunakan.

  BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gambaran subyek penelitian yang meliputi populasi serta aspek-aspek dan sampel yang nantinya akan dianalisis.

  Selain itu bab ini juga berisi tentang analisis data yang memuat uji deskriptif dan analisis statistik serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan penelitian yang berisi jawaban dari

  rumusan masalah, keterbatasan penelitian serta saran atau implikasi dari hasil peneliti.

Dokumen yang terkait

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 30

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, Aktivitas, dan sales growth terhadap kondisi financial distress - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, Aktivitas, dan sales growth terhadap kondisi financial distress - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, Aktivitas, dan sales growth terhadap kondisi financial distress - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh profitabilitas, likuiditas, kepemilikan manajerial, reputasi kap, dan umur perusahaan terhadap timeliness laporan keuangan pada perusahaan sektor pertambangan - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, umur Listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, umur Listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting - Perbanas Institutional Repository

0 0 20