GABUNG BUKU PLH MANGROVE 6.pdf

Tim Penyusun :

Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si. Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor:

Ir. Adi Susmianto, M.Sc. Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH..

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

Jl. MT. Haryono No. 56, Sindang, Kab. Indramayu 45222 Kerjasama dengan

PT. PERTAMINA RU VI Balongan, Indramayu

Jl. Raya Balongan, Kab. Indramayu, Jawa Barat 45217

UNTUK KELAS 6 SEKOLAH DASAR

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang (2017) Tim Penyusun : Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si.

Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor

: Ir. Adi Susmianto, M.Sc.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH

Desain Sampul : Triana Tata Letak isi : Tatang Rohana

Penerbit

: Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

ISBN

: 978-602-50287-3-1

Terbit Pertama : 2017

Hak cipta dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

UNTUK KELAS 6 SEKOLAH DASAR

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang (2017) Tim Penyusun : Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si.

Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor

: Ir. Adi Susmianto, M.Sc.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH

Desain Sampul : Triana Tata Letak isi : Tatang Rohana

Penerbit

: Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

ISBN

: 978-602-50287-3-1

Terbit Pertama : 2017

Hak cipta dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

memungkinkan tersusunnya buku ini, yaitu : 1. Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu 2. Pri Hartanto Manager HSE PT. Pertamina RU VI Balongan 3. I Nyoman N Suryadiputra Direktur Wetlands Internatinal - Indonesia Programme

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-NYA, Buku Pendidikan 4. Drs. Adung Suteja. SH. MMPD. MH. Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan

Lingkunga Hidup Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar Kabupaten Indramayu telah selesai Kabupaten Indramayu

disusun oleh Tim. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pembentuk watak atau 5. Omat, ST, MT.Kasubid Prasarana Wilayah, Badan Perencana Pembangunan, Penelitian

karakter generasi yang akan datang menjadi insan pembangunan yang berkelanjutan dan dan Pengembangan Daerah Kabupaten Indramayu.

berwawasan lingkungan.

6. Oni S.Hut.Dinas Kelautan dan Perikanan 7. Suhartati, S.Si., M.Si. Kepala Seksi Perencanaan, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Indramayu yang sebagian wilayahnya merupakan pesisir, sangat mengandalkan 8. Cecep Supriyatna CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

perekonomiannya di sektor kelautan dan perikanan. Dengan panjang pantai 147 km yang dihuni 9. Siti Hanum H. Ilmi CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

oleh penduduk 35 desa pesisir dari 11 kecamatan, Pemerintah Kabupaten Indramayu 10. Rina Estelita CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

berkomitmen untuk melestarikan hutan mangrove di sepanjang pesisir utara guna mendukung 11. Sari Handayani CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. 12. Eka Tarika Kelompok Pantai Lestari

Hal tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Indramayu terwujudnya masyarakat yang religius, Terima kasih juga disampaikan kepada peserta workshop Pendidikan Lingkungan Hidup

maju, mandiri, dan sejahtera serta terciptanya keunggulan daerah (Remaja Tiga).

Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu, yaitu: 1. Tati Rustatiningsih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu berkewajiban menyiapkan generasi pemimpin masa 2. Fatkanah , S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

depan yang berwawasan lingkungan, oleh karena itu Dinas Pendidikan berkomitmen untuk 3. Titi Liriyanti, S.Pd SDN Pabean Udik II

menerapkan pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sejak di tingkat Sekolah Dasar. Kekhasan 4. Kuraesin, S.Pd.SD SDN Pabean Udik II

Kabupaten Indramayu dengan hutan mangrovenya yang telah ditetapkan sebagai Mangrove 5. Mustafidz, S.Pd SDN Pabean Udik III

Center untuk kepentingan Pendidikan dan Penelitian Mangrove Indonesia Wilayah Barat, 6. Sundarih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik III

menjadi pertimbangan bagi Dinas Pendidikan untuk mengangkat Mangrove sebagai tema 7. Feni Wahyuni, A.Ma.Pd SDN Karangsong I

Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Indramayu.

8. Sri Rahayu SDN Karangsong I 9. Yayah Badriah,S.Pd.SD SDN Karangsong II

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup; Badan Perencanaan 10. Nurhayati,S.Pd.I SDN Karangsong II

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah; Dinas Kelautan dan Perikanan; PT. 11. Tia Istianah SDN Karangsong III

Pertamina RU VI Balongan dan Tim Penyusun atas dukungan dan bantuannya sehingga Buku 12. Casniah, S.Pd.SD SDN Karangsong III

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat disusun dan diimplementasikan di 13. Bambang Sugiharto, S.Pd SDN Unggulan

Kabupaten Indramayu.

14. Lutfyah, S.Pd SDN Unggulan 15. Hj. Suhaelah, S.Pd SDN Paoman IV

Indramayu, Juni 2017

16. Hj. Endang Sutiati, S.Pd SDN Paoman IV

Kepala Dinas,

17. Yayan Supyadin, Mpd SDN Pasekan I 18. Makrus, SE. M.Pd SDN Pabean Ilir III 19. Kasdi Priyono, S.Pd.SD SDN Cangkring II 20. Sujana, SPd.I. M.Pd.I SDN Cangkring II

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang setimpal dan pahala yang berlimpah.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. NIP. 19601108 198109 1 005 Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. NIP. 19601108 198109 1 005

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-NYA, Buku Pendidikan 4. Drs. Adung Suteja. SH. MMPD. MH. Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan

Lingkunga Hidup Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar Kabupaten Indramayu telah selesai Kabupaten Indramayu

disusun oleh Tim. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pembentuk watak atau 5. Omat, ST, MT.Kasubid Prasarana Wilayah, Badan Perencana Pembangunan, Penelitian

karakter generasi yang akan datang menjadi insan pembangunan yang berkelanjutan dan dan Pengembangan Daerah Kabupaten Indramayu.

berwawasan lingkungan.

6. Oni S.Hut.Dinas Kelautan dan Perikanan 7. Suhartati, S.Si., M.Si. Kepala Seksi Perencanaan, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Indramayu yang sebagian wilayahnya merupakan pesisir, sangat mengandalkan 8. Cecep Supriyatna CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

perekonomiannya di sektor kelautan dan perikanan. Dengan panjang pantai 147 km yang dihuni 9. Siti Hanum H. Ilmi CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

oleh penduduk 35 desa pesisir dari 11 kecamatan, Pemerintah Kabupaten Indramayu 10. Rina Estelita CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

berkomitmen untuk melestarikan hutan mangrove di sepanjang pesisir utara guna mendukung 11. Sari Handayani CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. 12. Eka Tarika Kelompok Pantai Lestari

Hal tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Indramayu terwujudnya masyarakat yang religius, Terima kasih juga disampaikan kepada peserta workshop Pendidikan Lingkungan Hidup

maju, mandiri, dan sejahtera serta terciptanya keunggulan daerah (Remaja Tiga).

Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu, yaitu: 1. Tati Rustatiningsih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu berkewajiban menyiapkan generasi pemimpin masa 2. Fatkanah , S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

depan yang berwawasan lingkungan, oleh karena itu Dinas Pendidikan berkomitmen untuk 3. Titi Liriyanti, S.Pd SDN Pabean Udik II

menerapkan pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sejak di tingkat Sekolah Dasar. Kekhasan 4. Kuraesin, S.Pd.SD SDN Pabean Udik II

Kabupaten Indramayu dengan hutan mangrovenya yang telah ditetapkan sebagai Mangrove 5. Mustafidz, S.Pd SDN Pabean Udik III

Center untuk kepentingan Pendidikan dan Penelitian Mangrove Indonesia Wilayah Barat, 6. Sundarih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik III

menjadi pertimbangan bagi Dinas Pendidikan untuk mengangkat Mangrove sebagai tema 7. Feni Wahyuni, A.Ma.Pd SDN Karangsong I

Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Indramayu.

8. Sri Rahayu SDN Karangsong I 9. Yayah Badriah,S.Pd.SD SDN Karangsong II

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup; Badan Perencanaan 10. Nurhayati,S.Pd.I SDN Karangsong II

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah; Dinas Kelautan dan Perikanan; PT. 11. Tia Istianah SDN Karangsong III

Pertamina RU VI Balongan dan Tim Penyusun atas dukungan dan bantuannya sehingga Buku 12. Casniah, S.Pd.SD SDN Karangsong III

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat disusun dan diimplementasikan di 13. Bambang Sugiharto, S.Pd SDN Unggulan

Kabupaten Indramayu.

14. Lutfyah, S.Pd SDN Unggulan 15. Hj. Suhaelah, S.Pd SDN Paoman IV

Indramayu, Juni 2017

16. Hj. Endang Sutiati, S.Pd SDN Paoman IV

Kepala Dinas,

17. Yayan Supyadin, Mpd SDN Pasekan I 18. Makrus, SE. M.Pd SDN Pabean Ilir III 19. Kasdi Priyono, S.Pd.SD SDN Cangkring II 20. Sujana, SPd.I. M.Pd.I SDN Cangkring II

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang setimpal dan pahala yang berlimpah.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. NIP. 19601108 198109 1 005

Tematik MANGROVE

1. Kompetensi Dasar

a. Siswa mengenal jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove.

b. Siswa memahami penyebab kerusakan ekosistem mangrove

c. Siswa dapat memahami ciri-ciri ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan.

2. Indikator Hasil Belajar

a. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove dan contohnya, baik akibat aktivitas manusia maupun bencana alam.

b. Siswa dapat menjelaskan penyebab kerusakan ekosistem mangrove.

c. Siswa dapat mengidentifikasi dan menilai apakah sebuah ekosistem mangrove sedang terancam oleh kerusakan

Pada materi sebelumnya kalian telah mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati yang di dalamnya termasuk ekosistem mangrove. Kalian pun telah mengenal jenis-jenis flora dan fauna apa saja yang menjadi rantai makanan di dalam ekosistem mangrove. Masih ingatkah nama-nama tumbuhan yang hidupnya terendam diantara pantai dan laut

dengan perakaran unik semacam benteng yang bisa melindungi kita dari ancaman gelombang tinggi atau angin badai? Nah, sekarang di kelas 6 kita akan mempelajari apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove tersebut. Mangrove harus kita lestarikan karena memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting.

A. Jenis-jenis Penyebab Kerusakan Ekosistem Mangrove

Secara umum yang mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan sebab alami seperti

Tematik MANGROVE

1. Kompetensi Dasar

a. Siswa mengenal jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove.

b. Siswa memahami penyebab kerusakan ekosistem mangrove

c. Siswa dapat memahami ciri-ciri ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan.

2. Indikator Hasil Belajar

a. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove dan contohnya, baik akibat aktivitas manusia maupun bencana alam.

b. Siswa dapat menjelaskan penyebab kerusakan ekosistem mangrove.

c. Siswa dapat mengidentifikasi dan menilai apakah sebuah ekosistem mangrove sedang terancam oleh kerusakan

Pada materi sebelumnya kalian telah mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati yang di dalamnya termasuk ekosistem mangrove. Kalian pun telah mengenal jenis-jenis flora dan fauna apa saja yang menjadi rantai makanan di dalam ekosistem mangrove. Masih ingatkah nama-nama tumbuhan yang hidupnya terendam diantara pantai dan laut dengan perakaran unik semacam benteng yang bisa melindungi kita dari ancaman gelombang tinggi atau angin badai? Nah, sekarang di kelas 6 kita akan mempelajari apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove tersebut. Mangrove harus kita lestarikan karena memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting.

A. Jenis-jenis Penyebab Kerusakan Ekosistem Mangrove

Secara umum yang mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan sebab alami seperti Secara umum yang mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan sebab alami seperti

dibuang ke sungai menyebabkan pencemaran.

atau jalan, maka tumbuhan dan satwa mangrove akan mati atau musnah dan keseimbangan ekosistem terganggu, fungsi dan manfaat ekosistem mangrove juga tidak dapat kita rasakan. Mengubah ekosistem mangrove untuk penggunaan selain hutan mangrove disebut “Konversi”. Jangan tertukar dengan “Konservasi” ya! Karena konservasi artinya melindungi, mengawetkan dan melestarikan.

Limbah pembuatan perahu, seperti cat, minyak dan bahan pengawet kayu dapat mengotori perairan.

Foto : Hendra Gunawan

Sampah-sampah plastik yang mengalir ke laut akan mengendap di dasar laut.

Digambar oleh Adelia Anjani

Sampah-sampah ini akan menutupi biota yang hidup di dalamnya. Zat organik

b. Membuang sampah dan limbah industri beracun ke sungai.

seperti sisa makanan yang berlebihan di sungai atau laut akan menimbulkan Jika kalian berkunjung ke ekowisata mangrove Karangsong Kabupaten

pembusukan yang menimbulkan bau busuk di sungai atau laut. Keadaan ini akan Indramayu, maka kita akan melalui sungai Prajagumiwang. Coba

menyebabkan kekurangan oksigen terlarut pada sungai atau laut tersebut. perhatikan banyak sekali aktivitas masyarakat di sepanjang sungai

Padahal oksigen ini sangat diperlukan oleh semua kehidupan di laut. Akibatnya, tersebut. Ada yang membuat dan mengecat perahu, berjualan berbagai

hewan laut akan mati atau pindah ke perairan yang masih jernih.

macam ikan, membersihkan jala, mencuci kendaraan, menjual makanan di kedai maupun restoran di tepi sungai.

Foto: Sugiarti

S ampah menumpuk di tepi

Sampah yang dibiarkan

pantai mengganggu

berserakan atau dibuang langsung ke sungai

keindahan serta mengancam

menyebabkan pencemaran

ekosistem mangrove.

pembuatan perahu, pabrik tekstil atau bahan kimia lainnya yang langsung Ketika lahan mangrove ditebang dan dijadikan pemukiman, pabrik, tambak

dibuang ke sungai menyebabkan pencemaran.

atau jalan, maka tumbuhan dan satwa mangrove akan mati atau musnah dan keseimbangan ekosistem terganggu, fungsi dan manfaat ekosistem mangrove juga tidak dapat kita rasakan. Mengubah ekosistem mangrove untuk penggunaan selain hutan mangrove disebut “Konversi”. Jangan tertukar dengan “Konservasi” ya! Karena konservasi artinya melindungi, mengawetkan dan melestarikan.

Limbah pembuatan perahu, seperti cat, minyak dan bahan pengawet kayu dapat mengotori perairan.

Foto : Hendra Gunawan

Sampah-sampah plastik yang mengalir ke laut akan mengendap di dasar laut.

Digambar oleh Adelia Anjani

Sampah-sampah ini akan menutupi biota yang hidup di dalamnya. Zat organik

b. Membuang sampah dan limbah industri beracun ke sungai.

seperti sisa makanan yang berlebihan di sungai atau laut akan menimbulkan Jika kalian berkunjung ke ekowisata mangrove Karangsong Kabupaten

pembusukan yang menimbulkan bau busuk di sungai atau laut. Keadaan ini akan Indramayu, maka kita akan melalui sungai Prajagumiwang. Coba

menyebabkan kekurangan oksigen terlarut pada sungai atau laut tersebut. perhatikan banyak sekali aktivitas masyarakat di sepanjang sungai

Padahal oksigen ini sangat diperlukan oleh semua kehidupan di laut. Akibatnya, tersebut. Ada yang membuat dan mengecat perahu, berjualan berbagai

hewan laut akan mati atau pindah ke perairan yang masih jernih.

macam ikan, membersihkan jala, mencuci kendaraan, menjual makanan di kedai maupun restoran di tepi sungai.

Foto: Sugiarti

S ampah menumpuk di tepi

Sampah yang dibiarkan

pantai mengganggu

berserakan atau dibuang langsung ke sungai

keindahan serta mengancam

menyebabkan pencemaran

ekosistem mangrove.

dan mematikan kehidupan di perairan tersebut. Berbagai jenis ikan dan udang Kalian sudah mengenal jenis-jenis burung yang hidup di ekosistem mangrove akan mati keracunan. Burung pemakan ikan kemudian terganggu populasinya

kan? Coba amati adakah burung-burung yang sering ditangkap di tempatmu? akibat kekurangan makanan dan pertumbuhan pohon mangrove pun terhambat

Coba selidiki mengapa mereka melakukan hal itu?

akibat air yang berkualitas buruk.

c. Menebangi pohon mangrove secara berlebihan.

Kalian tahu bahwa penggundulan hutan dapat menyebabkan bencana. Demikian pula dengan penebangan pohon mangrove secara berlebihan untuk dijadikan bahan bangunan, arang atau kayu bakar, dapat menyebabkan rusaknya

Seekor burung air yang ekosistem mangrove. Lapisan pohon yang membentuk formasi hutan mangrove

terluka sayapnya karena yang berfungsi mencegah kerusakan pantai (abrasi pantai) akan rusak bahkan

ditembak oleh pemburu akan hilang. Selain itu, hutan mangrove juga merupakan habitat burung-burung

untuk dijadikan makanan. pantai dan ikan. Merusak hutan mangrove menyebabkan terganggunya

keseimbangan ekosistem mangrove.

Foto : Hendra Gunawan

e. Menangkap ikan menggunakan racun dan bom.

Pekerjaan utama masyarakat pesisir adalah sebagai nelayan, namun kegiatan yang mereka lakukan juga bermacam-macam. Nelayan bisa memancing ikan hingga ke tengah laut seorang diri dengan menggunakan sampan kecil. Mereka akan berangkat pagi hari dan kembali siang hari atau menjelang petang. Hasil memancing yang diperoleh biasanya sedikit dan hanya cukup untuk dimakan pada hari itu saja. Ada pula nelayan yang menjala ikan. Mereka menggunakan perahu yang isinya 4-5 orang dan membawa jaring. Biasanya mereka pergi pada malam hari dan kembali esok harinya. Cara menjaring adalah sebagai berikut: (1). Jaring dibentang di laut, kemudian diberi pelampung sebagai tanda. (2).. Jaring yang telah terpasang tadi dibiarkan semalam. (3). Esok harinya jaring diangkat, ikan-ikan yang tertangkap diambil untuk dijual ke pasar. Pernahkah kalian mendengar bahwa bom bisa digunakan untuk menangkap ikan? Benar, caranya dengan melemparkan bom ke tempat ikan berkumpul di laut. Pada saat bom meledak, ikan-ikan akan mati. Bom yang digunakan oleh nelayan

Foto : Hendra Gunawan Foto : Hendra Gunawan

kan? Coba amati adakah burung-burung yang sering ditangkap di tempatmu? akibat kekurangan makanan dan pertumbuhan pohon mangrove pun terhambat

Coba selidiki mengapa mereka melakukan hal itu?

akibat air yang berkualitas buruk.

c. Menebangi pohon mangrove secara berlebihan.

Kalian tahu bahwa penggundulan hutan dapat menyebabkan bencana. Demikian pula dengan penebangan pohon mangrove secara berlebihan untuk dijadikan bahan bangunan, arang atau kayu bakar, dapat menyebabkan rusaknya

Seekor burung air yang ekosistem mangrove. Lapisan pohon yang membentuk formasi hutan mangrove

terluka sayapnya karena yang berfungsi mencegah kerusakan pantai (abrasi pantai) akan rusak bahkan

ditembak oleh pemburu akan hilang. Selain itu, hutan mangrove juga merupakan habitat burung-burung

untuk dijadikan makanan. pantai dan ikan. Merusak hutan mangrove menyebabkan terganggunya

keseimbangan ekosistem mangrove.

Foto : Hendra Gunawan

e. Menangkap ikan menggunakan racun dan bom.

Pekerjaan utama masyarakat pesisir adalah sebagai nelayan, namun kegiatan yang mereka lakukan juga bermacam-macam. Nelayan bisa memancing ikan hingga ke tengah laut seorang diri dengan menggunakan sampan kecil. Mereka akan berangkat pagi hari dan kembali siang hari atau menjelang petang. Hasil memancing yang diperoleh biasanya sedikit dan hanya cukup untuk dimakan pada hari itu saja. Ada pula nelayan yang menjala ikan. Mereka menggunakan perahu yang isinya 4-5 orang dan membawa jaring. Biasanya mereka pergi pada malam hari dan kembali esok harinya. Cara menjaring adalah sebagai berikut: (1). Jaring dibentang di laut, kemudian diberi pelampung sebagai tanda. (2).. Jaring yang telah terpasang tadi dibiarkan semalam. (3). Esok harinya jaring diangkat, ikan-ikan yang tertangkap diambil untuk dijual ke pasar. Pernahkah kalian mendengar bahwa bom bisa digunakan untuk menangkap ikan? Benar, caranya dengan melemparkan bom ke tempat ikan berkumpul di laut. Pada saat bom meledak, ikan-ikan akan mati. Bom yang digunakan oleh nelayan

Foto : Hendra Gunawan Foto : Hendra Gunawan

itu dipindahkan ke tempat pengumpulan yang airnya bersih. Ikan-ikan hias itu banjir, longsor dan badai tropis (topan, siklun dan Elnino). Bencana alam tersebut

segar kembali pada waktu dijual. Penggunaan bom dan racun ini dilarang dapat mengancam kelestarian ekosistem mangrove. Memang kita tidak bisa

digunakan oleh pemerintah karena sangat berbahaya bagi manusia dan mencegah terjadinya bencana alam, tetapi dengan mengetahui tentang bencana

menimbulkan kerusakan lingkungan. alam kita menjadi siap menghadapi bencana alam sehingga mengurangi jatuhnya

korban.

.co.id

Mangrove yang rusak

https://radarbolmongonline.com

.mongabay

Penangkapan ikan menggunakan bom, bukan saja membunuh sampai

akibat bencana alam

ke anak-anak ikan yang masih kecil tetapi juga merusak terumbu

http://www

karang tempat ikan-ikan itu hidup

B. Sumber Ancaman Ekosistem Mangrove

Kalian kini telah mengenal jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove, baik akibat aktivitas manusia yang bersifat merusak maupun bencana alam. Nah tahukan kalian mengapa hal ini bisa terjadi? Hutan mangrove yang berada di Pulau Jawa memiliki tingkat keterancaman yang tinggi akibat tekanan jumlah penduduk yang sangat padat.

Saat ini penduduk Indonesia berjumlah sekitar 255.000.000 jiwa (tahun 2017) dan 60% dari jumlah penduduk tersebut hidup di Pulau Jawa. Kalian coba bayangkan bagaimana penduduk di Pulau Jawa memerlukan lebih banyak lahan untuk tinggal, bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan makanan, bangunan sekolah, kantor dan

https://2.bp.blogspot.com/-dpqZY4kslWU https://2.bp.blogspot.com/-dpqZY4kslWU

itu dipindahkan ke tempat pengumpulan yang airnya bersih. Ikan-ikan hias itu banjir, longsor dan badai tropis (topan, siklun dan Elnino). Bencana alam tersebut

segar kembali pada waktu dijual. Penggunaan bom dan racun ini dilarang dapat mengancam kelestarian ekosistem mangrove. Memang kita tidak bisa

digunakan oleh pemerintah karena sangat berbahaya bagi manusia dan mencegah terjadinya bencana alam, tetapi dengan mengetahui tentang bencana

menimbulkan kerusakan lingkungan. alam kita menjadi siap menghadapi bencana alam sehingga mengurangi jatuhnya

korban.

.co.id

Mangrove yang rusak

https://radarbolmongonline.com

.mongabay

Penangkapan ikan menggunakan bom, bukan saja membunuh sampai

akibat bencana alam

ke anak-anak ikan yang masih kecil tetapi juga merusak terumbu

http://www

karang tempat ikan-ikan itu hidup

B. Sumber Ancaman Ekosistem Mangrove

Kalian kini telah mengenal jenis-jenis penyebab kerusakan ekosistem mangrove, baik akibat aktivitas manusia yang bersifat merusak maupun bencana alam. Nah tahukan kalian mengapa hal ini bisa terjadi? Hutan mangrove yang berada di Pulau Jawa memiliki tingkat keterancaman yang tinggi akibat tekanan jumlah penduduk yang sangat padat.

Saat ini penduduk Indonesia berjumlah sekitar 255.000.000 jiwa (tahun 2017) dan 60% dari jumlah penduduk tersebut hidup di Pulau Jawa. Kalian coba bayangkan bagaimana penduduk di Pulau Jawa memerlukan lebih banyak lahan untuk tinggal, bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan makanan, bangunan sekolah, kantor dan

https://2.bp.blogspot.com/-dpqZY4kslWU https://2.bp.blogspot.com/-dpqZY4kslWU

Gempa terjadi setiap saat, di pesisir maupun di daratan hingga pegunungan.

https://duniatehnikku.wordpress.com

Setiap hari paling tidak ada 10 gempa yang mengguncang Indonesia. Kadang-kadang Proses terjadinya tsunami yang dapat mengancam hutan mangrove. gempa hanya menimbulkan getaran lemah saja. Tapi kadang-kadang kuat. Gempa di

Aceh tahun 2004, di Jogjakarta dan Pangandaran tahun 2006 sangatlah kuat. Gempa di Selain gempa bumi, badai tropis seperti topan, siklun dan elnino juga termasuk Aceh dan Pangandaran berasal dari dasar laut, sehingga bisa menimbulkan tsunami atau

bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Topan atau badai adalah ombak berkekuatan besar dan berkecepatan tinggi.

angin besar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kadang-kadang topan dibarengi oleh Tsunami berasal dari bahasa Jepang. “Tsu” artinya pelabuhan dan “Nami” artinya

hujan lebat. Apabila angin kencang itu membentuk putaran yang sangat cepat, kondisi gelombang atau ombak besar. Jadi, menurut orang-orang Jepang, tsunami adalah

ini dinamakan siklun. Elnino adalah gejala alam berupa perubahan iklim, seperti kenaikan gelombang besar yang berada di pelabuhan atau wilayah pesisir. Kenapa tsunami

suhu udara. Perubahan suhu udara ini menyebabkan badai tropis yang menimbulkan berbahaya? Gelombang tsunami dapat menerjang dengan kecepatan yang tinggi, lebih

banjir di berbagai belahan dunia.

cepat dari kemampuan orang dewasa berlari. Gempa dan tsunami adalah bahaya yang tidak bisa dicegah oleh manusia.

g/

G empa bumi dan tsunami di Pangandaran G empa bumi dan tsunami di Pangandaran

Gempa terjadi setiap saat, di pesisir maupun di daratan hingga pegunungan.

https://duniatehnikku.wordpress.com

Setiap hari paling tidak ada 10 gempa yang mengguncang Indonesia. Kadang-kadang Proses terjadinya tsunami yang dapat mengancam hutan mangrove. gempa hanya menimbulkan getaran lemah saja. Tapi kadang-kadang kuat. Gempa di

Aceh tahun 2004, di Jogjakarta dan Pangandaran tahun 2006 sangatlah kuat. Gempa di Selain gempa bumi, badai tropis seperti topan, siklun dan elnino juga termasuk Aceh dan Pangandaran berasal dari dasar laut, sehingga bisa menimbulkan tsunami atau

bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Topan atau badai adalah ombak berkekuatan besar dan berkecepatan tinggi.

angin besar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kadang-kadang topan dibarengi oleh Tsunami berasal dari bahasa Jepang. “Tsu” artinya pelabuhan dan “Nami” artinya

hujan lebat. Apabila angin kencang itu membentuk putaran yang sangat cepat, kondisi gelombang atau ombak besar. Jadi, menurut orang-orang Jepang, tsunami adalah

ini dinamakan siklun. Elnino adalah gejala alam berupa perubahan iklim, seperti kenaikan gelombang besar yang berada di pelabuhan atau wilayah pesisir. Kenapa tsunami

suhu udara. Perubahan suhu udara ini menyebabkan badai tropis yang menimbulkan berbahaya? Gelombang tsunami dapat menerjang dengan kecepatan yang tinggi, lebih

banjir di berbagai belahan dunia.

cepat dari kemampuan orang dewasa berlari. Gempa dan tsunami adalah bahaya yang tidak bisa dicegah oleh manusia.

g/

G empa bumi dan tsunami di Pangandaran G empa bumi dan tsunami di Pangandaran

akan pelestarian lingkungan, sedangkan bencana alam disebabkan oleh fenomena alam keterancamannya, seperti dicontohkan berikut ini :

seperti meletusnya gunung berapi, pergeseran kulit bumi sehingga terjadi gempa bumi atau badai tropis/elnino akibat perubahan iklim.

1 Dimanakah lokasi hutan mangrove berada, apakah di Pulau

Ciri-ciri hutan mangrove yang terancam kerusakan antara lain: lokasinya dekat Jawa?

Ya

Tidak

dengan pemukiman padat penduduk, banyak dibangun tambak di sekitar hutan 2 Apakah hutan mangrove tersebut lokasinya dekat dengan

mangrove, dekat dengan sungai yang tercemar, sampah dan zat berbahaya masuk ke pemukiman masyarakat yang padat?

ya

Tidak

ekosistem mangrove, ditemukan banyak pohon yang ditebang dan burung / satwa lain 3 Apakah ia dekat dengan muara sungai yang airnya sudah

ya

Tidak

yang mati dibunuh serta jumlah pengunjung yang sangat banyak.

tercemar dan banyak sampah menumpuk? 4 Apakah lokasinya juga dekat dengan pabrik-pabrik yang

ya

Tidak

menghasilkan limbah atau industri pembuatan kapal?

E. Latihan

1. Tugas kelompok, buatlah wawancara dan pengamatan di lapangan, apa saja mangrove untuk berwisata?

5 Apakah sudah banyak orang yang berkunjung ke hutan

ya

Tidak

aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan ekosistem mangrove di 6 Apakah ditemukan nelayan yang masih menggunakan racun ya

Ekowisata Karangsong dan coba cari tahu apa alasan mereka mengapa berbuat dan bom untuk menangkap ikan?

Tidak

seperti itu? Diskusikan dengan kelompok, bagaimana kalian mengukur atau 7 Apakah sudah ada kegiatan perikanan (tambak) di dekat

mengetahu bahwa telah terjadi kerusakan di sebuah ekosistem mangrove? Apa lokasi hutan mangrove tersebut?

ya

Tidak

saja ciri-cirinya?

8 Apakah sudah ditemukan sampah-sampah plastik

ya

Tidak

2. Tugas perorangan, buatlah kliping atau majalah dinding tentang bencana alam anorganik berserakan di lokasi hutan mangrove?

yang pernah terjadi di daerah pesisir pulau Jawa. Ceritakan yuk, di hadapan 9 Apakah sudah ada aktivitas penebangan pohon mangrove

ya

Tidak

teman-teman mu, mengapa hal tersebut dapat terjadi dan berapa besar kerugian oleh masyarakat untuk diambil kayunya?

yang ditimbulkan?

10 Apakah sudah ditemukan penembakan burung-burung

ya

Tidak

pantai di sekitar hutan mangrove? Dari hasil pengamatan kalian, hitung berapa banyak

jumlah “ya” dan “tidak”. Semakin banyak memperoleh jumlah “ya”, semakin tinggi tingkat keterancaman hutan mangrove tersebut. Selamat mencoba,! jumlah “ya” dan “tidak”. Semakin banyak memperoleh jumlah “ya”, semakin tinggi tingkat keterancaman hutan mangrove tersebut. Selamat mencoba,!

akan pelestarian lingkungan, sedangkan bencana alam disebabkan oleh fenomena alam keterancamannya, seperti dicontohkan berikut ini :

seperti meletusnya gunung berapi, pergeseran kulit bumi sehingga terjadi gempa bumi atau badai tropis/elnino akibat perubahan iklim.

1 Dimanakah lokasi hutan mangrove berada, apakah di Pulau Ya

Ciri-ciri hutan mangrove yang terancam kerusakan antara lain: lokasinya dekat Jawa?

Tidak

dengan pemukiman padat penduduk, banyak dibangun tambak di sekitar hutan 2 Apakah hutan mangrove tersebut lokasinya dekat dengan

mangrove, dekat dengan sungai yang tercemar, sampah dan zat berbahaya masuk ke pemukiman masyarakat yang padat?

ya

Tidak

ekosistem mangrove, ditemukan banyak pohon yang ditebang dan burung / satwa lain 3 Apakah ia dekat dengan muara sungai yang airnya sudah

ya

Tidak

yang mati dibunuh serta jumlah pengunjung yang sangat banyak.

tercemar dan banyak sampah menumpuk? 4 Apakah lokasinya juga dekat dengan pabrik-pabrik yang

ya

Tidak

menghasilkan limbah atau industri pembuatan kapal?

E. Latihan

1. Tugas kelompok, buatlah wawancara dan pengamatan di lapangan, apa saja mangrove untuk berwisata?

5 Apakah sudah banyak orang yang berkunjung ke hutan

ya

Tidak

aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan ekosistem mangrove di 6 Apakah ditemukan nelayan yang masih menggunakan racun ya

Ekowisata Karangsong dan coba cari tahu apa alasan mereka mengapa berbuat dan bom untuk menangkap ikan?

Tidak

seperti itu? Diskusikan dengan kelompok, bagaimana kalian mengukur atau 7 Apakah sudah ada kegiatan perikanan (tambak) di dekat

mengetahu bahwa telah terjadi kerusakan di sebuah ekosistem mangrove? Apa lokasi hutan mangrove tersebut?

ya

Tidak

saja ciri-cirinya?

8 Apakah sudah ditemukan sampah-sampah plastik

ya

Tidak

2. Tugas perorangan, buatlah kliping atau majalah dinding tentang bencana alam anorganik berserakan di lokasi hutan mangrove?

yang pernah terjadi di daerah pesisir pulau Jawa. Ceritakan yuk, di hadapan 9 Apakah sudah ada aktivitas penebangan pohon mangrove

ya

Tidak

teman-teman mu, mengapa hal tersebut dapat terjadi dan berapa besar kerugian oleh masyarakat untuk diambil kayunya?

yang ditimbulkan?

10 Apakah sudah ditemukan penembakan burung-burung

ya

Tidak

pantai di sekitar hutan mangrove? Dari hasil pengamatan kalian, hitung berapa banyak

jumlah “ya” dan “tidak”. Semakin banyak memperoleh jumlah “ya”, semakin tinggi tingkat keterancaman hutan mangrove tersebut. Selamat mencoba,! jumlah “ya” dan “tidak”. Semakin banyak memperoleh jumlah “ya”, semakin tinggi tingkat keterancaman hutan mangrove tersebut. Selamat mencoba,!

1. Kompetensi Dasar

dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No.24 tahun 2007

a. Siswa mengenal istilah, pengertian dan manfaat mitigasi bencana,

tentang Penanggulangan Bencana).

terutama untuk daerah pesisir sebagai habitat utama mangrove. Di dalam Bab sebelumnya kita pernah menyinggung tentang bencana alam. Masih

b. Siswa mengenal contoh-contoh kegiatan mitigasi bencana dan upaya ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan bencana alam ? Bencana alam adalah pelestarian ekosistem mangrove.

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan

c. Siswa memahami pentingnya keterlibatan semua pihak untuk oleh faktor alam atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa menyelamatkan ekosistem mangrove yang terancam.

manusia, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda. Bencana alam dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor dan badai tropis.

2. Indikator Hasil Belajar

Tahukah kalian bahwa negara kita Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang sering

a. Siswa dapat menyebutkan pengertian dan manfaat mitigasi bencana bagi mengalami gempa bumi atau letusan gunung berapi, yaitu wilayah yang mengelilingi masyarakat daerah pesisir pantai.

cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup

b. Siswa dapat menjelaskan kesiapan dalam menghadapi bencana alam serta wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini sering disebut sebagai sabuk gempa upaya-upaya dalam pelestarian ekosistem mangrove.

Pasifik atau Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Sekitar 90% dari gempa bumi yang

c. Siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan kampanye dan program terjadi dan 80% dari gempa bumi terbesar, terjadi di sepanjang Cincin Api ini. pelestarian ekosistem mangrove di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya.

Kalian telah mengetahui apa saja yang dapat mengancam kelestarian ekosistem mangrove, masih ingat bukan ? Pada bab ini kita akan mempelajari apa saja yang seharusnya kita lakukan dalam menghadapi bencana alam di wilayah pesisir sebagai habitat utama hutan mangrove. Selain itu, mari kita diskusikan apa saja yang bisa kita

lakukan untuk ikut serta menjaga kelestarian hutan mangrove kebanggaan warga Indramayu. Yuk kita simak bersama. Indonesia termasuk

ke dalam wilayah Ring of Fire ke dalam wilayah Ring of Fire

1. Kompetensi Dasar

dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No.24 tahun 2007

a. Siswa mengenal istilah, pengertian dan manfaat mitigasi bencana,

tentang Penanggulangan Bencana).

terutama untuk daerah pesisir sebagai habitat utama mangrove. Di dalam Bab sebelumnya kita pernah menyinggung tentang bencana alam. Masih

b. Siswa mengenal contoh-contoh kegiatan mitigasi bencana dan upaya ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan bencana alam ? Bencana alam adalah pelestarian ekosistem mangrove.

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan

c. Siswa memahami pentingnya keterlibatan semua pihak untuk oleh faktor alam atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa menyelamatkan ekosistem mangrove yang terancam.

manusia, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda. Bencana alam dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor dan badai tropis.

2. Indikator Hasil Belajar

Tahukah kalian bahwa negara kita Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang sering

a. Siswa dapat menyebutkan pengertian dan manfaat mitigasi bencana bagi mengalami gempa bumi atau letusan gunung berapi, yaitu wilayah yang mengelilingi masyarakat daerah pesisir pantai.

cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup

b. Siswa dapat menjelaskan kesiapan dalam menghadapi bencana alam serta wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini sering disebut sebagai sabuk gempa upaya-upaya dalam pelestarian ekosistem mangrove.

Pasifik atau Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Sekitar 90% dari gempa bumi yang

c. Siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan kampanye dan program terjadi dan 80% dari gempa bumi terbesar, terjadi di sepanjang Cincin Api ini. pelestarian ekosistem mangrove di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya.

Kalian telah mengetahui apa saja yang dapat mengancam kelestarian ekosistem mangrove, masih ingat bukan ? Pada bab ini kita akan mempelajari apa saja yang seharusnya kita lakukan dalam menghadapi bencana alam di wilayah pesisir sebagai habitat utama hutan mangrove. Selain itu, mari kita diskusikan apa saja yang bisa kita

lakukan untuk ikut serta menjaga kelestarian hutan mangrove kebanggaan warga Indramayu. Yuk kita simak bersama. Indonesia termasuk

ke dalam wilayah Ring of Fire ke dalam wilayah Ring of Fire

2. Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi),

3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan),

B. Pelestarian Ekosistem Mangrove Sebagai Mitigasi Bencana

4. Kegiatan pasca bencana (pemulihan, penyembuhan dan perbaikan).

Nah sekarang cukup jelas bukan bahwa mitigasi adalah upaya mengurangi jatuhnya korban sebelum terjadinya bencana alam. Berikut adalah beberapa contoh

Dari pengalaman bencana tsunami Aceh dan bencana lain di pesisir yang mitigasi bencana :

disebabkan oleh gelombang laut atau topan dan badai, terbukti bahwa pantai-pantai

1. Mitigasi untuk banjir yaitu dengan membuat waduk dan sumur serapan. yang terlindung oleh mangrove, mengalami dampak yang lebih kecil dibandingkan pantai

2. Mitigasi untuk tanah longsor yaitu dengan membuat parit di permukaan tanah. terbuka tanpa hutan mangrove. Dari pengalaman inilah, kita belajar dan menyadari

3. Mitigasi untuk gempa bumi yaitu merancang struktur bangunan tahan gempa. untuk melestarikan hutan mangrove yang ada di sepanjang pantai dan memulihkan atau

4. Mitigasi untuk kekeringan yaitu dengn membuat bendungan dan waduk untuk

merehabilitasi hutan mangrove yang rusak.

bisa memasok air tambahan pada musim kering. Penting sekali ternyata mempertahankan ekosistem mangrove itu. Nah sebagai

Kita sebagai penduduk Indonesia yang tinggal di daerah Ring of Fire atau “cincin generasi muda yang peduli lingkungan, apa saja yang dapat kalian lakukan? Ini beberapa api” dimana sering sekali terjadi gempa bumi, apa yang harus kita lakukan untuk

contoh kegiatan yang dapat kalian kerjakan sebagai bentuk kepedulian terhadap melindungi diri dan evakuasi jika terjadi gempa bumi?

kelestarian hutan mangrove:

1. Berlindung di tempat-tempat yang aman, seperti di bawah meja yang kokoh atau

1. Mempelajari lebih dalam tentang ekosistem mangrove, sehingga kita dapat merapat ke dinding dengan merunduk sambil melindungi kepala.

memberi tahu teman yang lain tentang pentingnya pelestarian hutan mangrove.

2. Segera keluar dari kelas atau rumah dan pergi ke lapangan terbuka sambil

2. Menyebarluaskan pengetahuan tentang mangrove kepada siapapun yang dekat melindungi kepala.

dengan kita baik di rumah maupun sekolah. Bisa dengan bercerita, menunjukkan

3. Jauhi jendela kaca, rak, lemari

gambar, foto-foto maupun kliping.

dan barang-barang yang

3. Kampanye pentingnya hutan mangrove sebagai pelindung dari bencana tsunami, tergantung seperti lampu

gelombang dan badai, melalui pembuatan dan penyebaran poster dan sticker gantung, cermin dan lukisan.

yang dibagikan kepada warga sekitar.

4. Menjauhlah dari pantai dan

4. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya dan pergilah ke daerah yang lebih

tinggi apabila mengetahui air laut memanfaatkan sampah organik maupun anorganik untuk dibuat kertas daur surut rendah setelah adanya

ulang, pupuk kompos atau aneka kerajinan dari kemasan makanan/ minuman yang gempa dengan getaran yang

sudah tidak terpakai.

sangat kuat atau mendengar

5. Menanam kembali di hutan mangrove yang mengalami kerusakan.

suara gemuruh yang sangat

6. Melaporkan pelanggaran, seperti pengeboman atau meracun ikan di pantai atau keras.

pembuangan limbah industri yang diduga mengandung zat beracun ke sungai.

mitigasi untuk tsunami.

2. Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi),

3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan),

B. Pelestarian Ekosistem Mangrove Sebagai Mitigasi Bencana

4. Kegiatan pasca bencana (pemulihan, penyembuhan dan perbaikan).

Nah sekarang cukup jelas bukan bahwa mitigasi adalah upaya mengurangi jatuhnya korban sebelum terjadinya bencana alam. Berikut adalah beberapa contoh

Dari pengalaman bencana tsunami Aceh dan bencana lain di pesisir yang mitigasi bencana :

disebabkan oleh gelombang laut atau topan dan badai, terbukti bahwa pantai-pantai

1. Mitigasi untuk banjir yaitu dengan membuat waduk dan sumur serapan. yang terlindung oleh mangrove, mengalami dampak yang lebih kecil dibandingkan pantai

2. Mitigasi untuk tanah longsor yaitu dengan membuat parit di permukaan tanah. terbuka tanpa hutan mangrove. Dari pengalaman inilah, kita belajar dan menyadari

3. Mitigasi untuk gempa bumi yaitu merancang struktur bangunan tahan gempa. untuk melestarikan hutan mangrove yang ada di sepanjang pantai dan memulihkan atau

4. Mitigasi untuk kekeringan yaitu dengn membuat bendungan dan waduk untuk

merehabilitasi hutan mangrove yang rusak.

bisa memasok air tambahan pada musim kering. Penting sekali ternyata mempertahankan ekosistem mangrove itu. Nah sebagai

Kita sebagai penduduk Indonesia yang tinggal di daerah Ring of Fire atau “cincin generasi muda yang peduli lingkungan, apa saja yang dapat kalian lakukan? Ini beberapa api” dimana sering sekali terjadi gempa bumi, apa yang harus kita lakukan untuk

contoh kegiatan yang dapat kalian kerjakan sebagai bentuk kepedulian terhadap melindungi diri dan evakuasi jika terjadi gempa bumi?

kelestarian hutan mangrove:

1. Berlindung di tempat-tempat yang aman, seperti di bawah meja yang kokoh atau

1. Mempelajari lebih dalam tentang ekosistem mangrove, sehingga kita dapat merapat ke dinding dengan merunduk sambil melindungi kepala.

memberi tahu teman yang lain tentang pentingnya pelestarian hutan mangrove.

2. Segera keluar dari kelas atau rumah dan pergi ke lapangan terbuka sambil

2. Menyebarluaskan pengetahuan tentang mangrove kepada siapapun yang dekat melindungi kepala.

dengan kita baik di rumah maupun sekolah. Bisa dengan bercerita, menunjukkan

3. Jauhi jendela kaca, rak, lemari

gambar, foto-foto maupun kliping.

dan barang-barang yang

3. Kampanye pentingnya hutan mangrove sebagai pelindung dari bencana tsunami, tergantung seperti lampu

gelombang dan badai, melalui pembuatan dan penyebaran poster dan sticker gantung, cermin dan lukisan.

yang dibagikan kepada warga sekitar.

4. Menjauhlah dari pantai dan

4. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya dan pergilah ke daerah yang lebih

tinggi apabila mengetahui air laut memanfaatkan sampah organik maupun anorganik untuk dibuat kertas daur surut rendah setelah adanya

ulang, pupuk kompos atau aneka kerajinan dari kemasan makanan/ minuman yang gempa dengan getaran yang

sudah tidak terpakai.

sangat kuat atau mendengar

5. Menanam kembali di hutan mangrove yang mengalami kerusakan.

suara gemuruh yang sangat

6. Melaporkan pelanggaran, seperti pengeboman atau meracun ikan di pantai atau keras.

pembuangan limbah industri yang diduga mengandung zat beracun ke sungai.

seperti penanaman bibit bakau dan pelestarian ekosistem mangrove untuk mitigasi bencana badai tropis atau tsunami.

Pelestarian hutan mangrove merupakan salah satu upaya mitigasi bencana di wilayah pesisir seperti tsunami, gelombang besar dan badai, agar dampak yang ditimbulkannya dapat dikurangi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa sekolah dasar untuk melestarikan hutan mangrove antara lain kampanye peduli hutan mangrove, aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan kepada ibu atau bapak guru jika ada orang-orang yang kegiatannya dapat mengancam hutan mangrove.

D. Latihan

1. Tugas kelompok, buatlah poster, brosur dan sticker untuk mengajak teman- Contoh poster ajakan melestarikan hutan mangrove untuk mitigasi bencana tsunami.

Sumber : Wetlands International-IP

teman kalian di kelas lain turut serta melestarikan hutan mangrove.

2. Tugas perorangan, mari mencoba mengolah sampah organik dan an organik untuk menghasilkan barang yang bermanfaat. Misalnya membuat kertas daur ulang warna warni untuk hiasan, membuat pupuk kompos atau memanfaatkan botol plastik kemasan untuk hidroponik. Ayooo... masing-masing mencari bagaimana cara membuatnya. Mari lestarikan hutan mangrove kita.. selamat berkarya.

seperti penanaman bibit bakau dan pelestarian ekosistem mangrove untuk mitigasi bencana badai tropis atau tsunami.

Pelestarian hutan mangrove merupakan salah satu upaya mitigasi bencana di wilayah pesisir seperti tsunami, gelombang besar dan badai, agar dampak yang ditimbulkannya dapat dikurangi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa sekolah dasar untuk melestarikan hutan mangrove antara lain kampanye peduli hutan mangrove, aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan kepada ibu atau bapak guru jika ada orang-orang yang kegiatannya dapat mengancam hutan mangrove.

D. Latihan

1. Tugas kelompok, buatlah poster, brosur dan sticker untuk mengajak teman- Contoh poster ajakan melestarikan hutan mangrove untuk mitigasi bencana tsunami.

Sumber : Wetlands International-IP

teman kalian di kelas lain turut serta melestarikan hutan mangrove.

2. Tugas perorangan, mari mencoba mengolah sampah organik dan an organik untuk menghasilkan barang yang bermanfaat. Misalnya membuat kertas daur ulang warna warni untuk hiasan, membuat pupuk kompos atau memanfaatkan botol plastik kemasan untuk hidroponik. Ayooo... masing-masing mencari bagaimana cara membuatnya. Mari lestarikan hutan mangrove kita.. selamat berkarya.

membuat undang-undang dan peraturan untuk mengatur upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan hutan mangrove. Dalam berbagai undang-undang dan peraturan, ekosistem mangrove disebut sebagai kawasan lindung. Kawasan Lindung

1. Kompetensi Dasar

adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian

a. Siswa dapat memahami peraturan mengenai perlindungan ekosistem Lingkungan Hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah mangrove.

serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Hutan mangrove

b. Siswa dapat memahami kegiatan pelestarian flora dan fauna juga sering dijadikan satu dalam istilah ekosistem pesisir, bersama dengan ekosistem

mangrove.

terumbu karang dan padang lamun.

c. Siswa dapat memahami kegiatan pembibitan dan penanaman mangrove.

d. Siswa dapat memahami pemanfaatan mangrove ramah lingkungan. Undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang hutan mangrove akan diuraikan di bawah ini.

2. Indikator Hasil Belajar

a. Siswa dapat menyebutkan peraturan mengenai perlindungan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

ekosistem mangrove.

Ruang

b. Siswa dapat menyebutkan kegiatan pelestarian flora dan fauna Menurut undang-undang ini, hutan mangrove dimasukkan ke dalam Kawasan mangrove.

Lindung, baik dalam kawasan perlindungan setempat sebagai “sempadan pantai”,

c. Siswa dapat membuat bibit dan menanam mangrove. maupun sebagai kawasan suaka alam ”kawasan pantai berhutan bakau”.

d. Siswa dapat melakukan kegiatan pemanfaatan mangrove ramah lingkungan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Dalam undang-undang ini, Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk menetapkan batas Sempadan Pantai yang disesuaikan dengan kondisi topografi, biofisik, hidro-oseanografi pesisir, kebutuhan ekonomi dan budaya. Penetapan

Dalam bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang beberapa upaya

batas Sempadan Pantai tersebut mengikuti ketentuan:

pelestarian ekosistem mangrove yang dapat kalian lakukan. Jika kalian melakukannya,

(1) Perlindungan terhadap gempa dan/atau tsunami;

maka kalian telah berpartisipasi dalam melaksanakan peraturan dari Pemerintah

(2) Perlindungan pantai dari erosi atau abrasi;

tentang perlindungan ekosistem mangrove. (3) Perlindungan sumber daya buatan di pesisir dari badai, banjir, dan bencana Coba sebutkan kegiatan apalagi yang sekiranya dapat kalian lakukan ?

alam Lainnya;

Pada bab ini kita akan mempelajari 4 kegiatan penting yang dapat kalian lakukan (4) Perlindungan terhadap ekosistem pesisir, seperti lahan basah, mangrove, bersama, dalam upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan mangrove yang