ALIRAN ALIRAN SENI RUPA D

ALIRAN – ALIRAN SENI RUPA
1. Aliran Seni Rupa Naturalisme
Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang
mempunya kesamaan dengan keadaan alam.
Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai aslinya dan dapat
dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip
yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya.
Kebanyakan dari aliran seni rupa naturalisme mengambil objek landscape atau pemandangan
alam.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki
Abdullah, Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore
Rousseu, Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.

2. Aliran Seni Rupa Realisme
Realisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan yang
benar-benar nyata dan tidak berfokus pada objek.
Ciri-ciri aliran seni rupa realisme adalah penggambaran objek harus sangat diperhatikan dan
detail. Khususnya untuk menciptakan kesan dan suasasna dari objek tersebut.
Kebanyakan dari aliran seni rupa realisme mengambil objek seperti manusia ataupun hewan
dengan ekspresi yang terlihat hidup.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Tarmizi dan Basuki
Abdullah.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Charles Prancois,
Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.

3. Aliran Seni Rupa Romantisme
Romantisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan nilai-nilai estetika,
fantastis, irasional, dan absurd. Pada umumnya menggambarkan kisah-kisah yang romantis
atau dramatis.
Ciri-ciri aliran seni rupa romantisme adalah lebih memainkan warna cerah dan mecolok pada
objek dan benda disekitar objek. Biasanya aliran romantisme menggambarkan objek yang
lebih sedikit.
Kebanyakan dari aliran romantisme ini mengambil objek manusia, khususnya objek pria dan
wanita dalam situasi yang romantis.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Raden Saleh.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Ferdinand
Victor, Victor Marie Hugo, Eugene Delacroix, Theoborre dan Gerriwult.

4. Aliran Seni Rupa Ekspresionisme

Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan curahan batin
pembuatnya secara general dan bebas, baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya.
Ciri-ciri aliran seni rupa ekspresionisme adalah lebih menekankan pada ekspresi ketakutan,
kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan ekpresi manusia. Aliran seni rupa ekspresionisme
mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang diperlihatkannya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Affandi, Popo
Iskandar, dan Srihadi Soedarsono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Vincent
Van Gogh, Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan
Paul Klee.

5. Aliran Seni Rupa Impresionisme
Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang di
gambarkan secara sekilas atau selintas saja.
Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur.
Sebagian besar aliran seni rupa impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga yang
hewan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin,
Kusnadi, Zaini dan Affandi.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Claude
Monet, Casmile Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward
Degas.

6. Aliran Seni Rupa Kubisme
Kubisme merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke
dalam bentuk geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah.
Ciri-ciri aliran seni rupa kubisme adalah dalam penggambarannya, objek dirubah dalam
kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya.
Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam atau
bangunan.
Toko Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi
Sudarsono.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Pablo Ruiz
Picasso, Gezanne, Metzinger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Albert Glazes, Barque,
Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

7. Aliran Seni Rupa Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas,

imajinatif, dan liar. Aliran seni rupa ini muncul sekitar abad ke XX Masehi.
Ciri-ciri aliran seni rupa fauvisme adalah wujud dari objek yang digambar tidak terlalu
penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, dan memiliki warna yang imajinatif.
Beberapa pelukis ada yang melukis fauvisme ini dalam bentuk landscape dan ada pula yang
tidak terikat pada objek tertentu.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa fauvisme belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa fauvisme adalah Henry Matisse,
Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul Cezanne, Paul Gauguin, Gustave
Moreau, dan Kess Van Dongen.

8. Aliran Seni Rupa Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni dan anti perasaan karena
aliran seni rupa ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan dan kekasaran.
Ciri-ciri aliran seni rupa dadaisme adalah gambar suatu objek cenderung berbau kekerasan,
kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan.
Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan dan sangat beragam, baik benda, manusia,
hewan ataupun tumbuhan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa dadaisme adalah Hendra Gunawan.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran dadaisme adalah Juan Gross, Guillaume
Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.


9. Aliran Seni Rupa Futurisme
Futurisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan keindahan gerak, garis,
visual, dan warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis.
Ciri-ciri aliran seni rupa futurisme adalah gambar suatu objek digambarkan dalam bentuk
sedang bergerak, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya.
Objek yang dijadikan bahan lukisan biasanya adalah makhluk hidup, misalkan kuda yang
berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang bergerak dalam model bayangan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme adalah Boccioni, Carlo
Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.

10. Aliran Seni Rupa Surealisme
Surealisme merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang
sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar.
Ciri-ciri aliran seni rupa Surealisme adalah penggabungan antara dua objek nyata yang
berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda mati dan
makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi dan Abdul
Rahman.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Andre Masson dan
Salvador Dali.

11. Aliran Seni Rupa Post Modern / Kontemporer
Kontemporer merupakan aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang
sesuai perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara
tematik.
Ciri-ciri aliran seni rupa kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi
situasi dan waktu yang tematik. Objek yang digambarkan adalah objek yang dinamis,
ekspresif, dinamis, dan mencolok.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Jim Nyoman
Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Frank
Auerbach, Richard Artschwager, dan Ida Applebroog.

12. Aliran Seni Rupa Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan pada penggambaran
seni sebuah bangunan.
Ciri-ciri aliran seni rupa konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis merupakan
bangunan dengan latar berada disekitar bangunan dari sudut gambar.

Objek berupa bangunan klasik, modern, kuno, dan bangunan yang lainnya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme adalah Jim Nyoman
Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme adalah Laszlo
Moholy-Nagy, Liubov Popova, Victor Pasmore, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

13. Aliran Seni Rupa Popular Art / Pop Art
Populer art adalah aliran seni rupa yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek yang
jelas.

Ciri-ciri aliran seni rupa pop art adalah sebagian besar karya seni rupa pop art berupa seni
rupa karikatur yang menggambarkan krritik, humor, ataupun sindiran. Objek biasanya berupa
manusia yang digambarkan secara perspektif atau cara pandang lain.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Nyoman Nuarta dan
Ris Purnomo.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Tom Wasselman,
Claes Oldenburg, George Segal, Yoseph Benys, dan Cristo.

14. Aliran Seni Rupa Abstraksionisme
Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa yang berkembang bertujuan untuk melepaskan

diri dari sensasi-sensasi figuratif suatu objek. Aliran seni rupa ini sangat menghindari
peniruan objek secara mentah dan menggantu bentuk dan porsinya.
Ciri-ciri aliran seni rupa Abstraksionisme adalah memiliki dua aliran, yaitu abstraksionisme
geometri dan abstraksionisme nonfiguratif.
Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni. Sedangkan
abstraksionisme nonfiguratif berbentuk garis dan warna.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah Fajar Sidik
dan Zaini.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah El Lisitzky,
Wassily Kadinsky, Alexander Rodchenko, dan Naum Goba.

15. Aliran Seni Rupa Neo – Klasik
Neo – Klasik merupakan aliran seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan rasional. Aliran
seni rupa ini muncul pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis.
Ciri-ciri aliran seni rupa Neo – Klasik adalah digambar dalam wujud hiperbolis, seimbang,
dan menggunakan batasan warna yang bersih dan statis. Objek yang dogambar berlatar istana
sentris dan akademis.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik adalah Jean August
dan Dominique Ingres.


16. Aliran Seni Rupa Pointilisme
Pointilisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan suatu objek menggunakan
titik-titik.
Ciri-ciri aliran seni rupa pointilisme adalah ketika objek digambar maka akan terlihat jelas
dari kejauhan, dan agak membaur jika dinikmati dari dekat. Titik yang digunakan terdiri dari
berbagai macam variasi, baik tebal tipis, besar kecil, ataupun berwarna hitam putih.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme adalah Keo Budi
Harijanto dan Rijaman.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme adalah Vincent van
Gogh dan Serat’s La Parade.

17. Aliran Seni Rupa Primitif
Primitif merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek berdasarkan gaya
penggambaran yang primitif di dinding goa.
Ciri-ciri aliran seni rupa primitif adalah objek yang digambar berupa manusia, hewan, dan
tumbuhan dalam bentuk garis sederhana. Detail objek tidak di tonjolkan, hanya pada
penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah S. Sudjojono.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah Ricardo Ponce.

18. Aliran Seni Rupa Optik
www.tes.com
Optik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan objek manipulasi visual yang bisa
menipu penglihatan mata.
Ciri-ciri aliran seni rupa optik adalah objek yang digambar hanya berupa bidang, garis,
atapun objek yang hanya berwarna hitam putih. Gambar mempunyai bentuk sederhana dan
tidak mempunyai detail yang rumit.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Agus Djaja.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Walter Gropius dan
Bridget Louise Riley.

19. Aliran Seni Rupa Pittura Metafisica
Pittura metafisica merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek dengan
sentuhan atau goresan metafisica. Aliran seni rupa ini merupakan penentang aliran kubisme
dan futuristik.
Ciri-ciri aliran seni rupa puttura metafisica adalah objek yang digambarkan biasanya
berbentuk boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisica dan biasanya berupa manusia
yang sedang melakukan aktifitas dengan latarbelakang tertentu.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica adalah Carlo
Carra dan Giorgio de Chirico.

20. Aliran Seni Rupa Gotik
Gotik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan suatu objek dengan garis tebal dan
bentuk ramping serta menekankan sesuatu berdasarkan pemilihan warna.

Ciri-ciri aliran seni rupa gotik adalah objek yang digambarkan biasanya adalah tokoh suci,
raja, ratu, ataupun kesatria. Biasanya lukisan dengan aliran seni rupa gotik terdapat di
kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik adalah Van Eyck, Mathias
Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

Teknik-teknik dalam Seni Rupa
1. Teknik Ukir dan Teknik Pahat
Teknik ukir merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara membentuk
dan mengurangi bahan yang di ukir menggunakan kayu ukir, yaitu tanah ukir.
Teknik ukir di gunakan pada bahan kayu, batu, tulang atau tembaga.
Teknik pahat digunakan pada bahan kayu, batu atau tembaga. Alat yang di
gunakan dalam teknik pahat adalah pahat, yaitu bilah besi yang tajam pada
ujungnya untuk melubangi atau mengukir kayu atau batu.
2. Teknik Lukis
Teknik lukis merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara melukis,
yaitu membuat gambar menggunakan pensil, pulpen, kuas, dan sebagainya.
Gambar tersebut ada yang di warnai ada yang tidak.
3. Teknik Tenun
Teknik tenun merupakan teknik pembuatan kain tenun dengan cara
menganyam. Teknik tenun menggunakan alat tenun yang di sebut lungsi dan
pakan, sedangkan teknik anyam hanya menggunakan tangan.
4. Teknik Membentuk
Teknik membentuk artinya membentuk tanah liat menjadi bentuk yang di
inginkan, baik menggunakan alat meja putar (subang pelarik) maupun dengan
tangan.
5. Teknik Cor
Teknik cor merupakan pembuatan karya seni rupa dengan menggunakan
cetakan atau di cor. Bahan terlebih dahulu dibuat adonan, kemudian dicor dan
dan di tuang dalam cetakan.
6. Teknik Anyam
Teknik anyam merupakan teknik membuat karya seni rupa dengan
menganyam dan mengandalkan keterampilan tangan. Bahan yang biasanya di
buat anyaman adalah pandan, rotan, dan daun mending.
7. Teknik Batik
Teknik batik merupakan teknik memberi hiasan atau motif pada kain.

Seni yang terdiri dari beberapa jenis mempunyai manfaat tersendiri untuk masing-masing
jenisnya. Manfaat seni dapat dirasakan tidak hanya dari sisi individu melainkan juga dari sisi
sosial. Terlepas dari jenis-jenis seni, berikut ini manfaat belajar seni secara umum:
1. Manfaat Individu
 Kebutuhan Emosional
Manfaat belajar seni yang pertama untuk individu atau perorangan adalah memenuhi
kebutuhan emosional. Mempelajari seni dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi
penciptanya dan juga penikmatnya. Menjadi lebih apresiasif dan melatih diri untuk
merasakan emosional merupakan manfaat yang dapat dirasakan dari belejar seni. Sebagai
contohnya seseorang yang sedang sedih dapat menghibur dirinya dengan melihat keindahan
lukisan.
Berbagai cara lain dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan emosional ini. Emosi tidak
hanya terbatas pada kegembiraan saja tapi meliputi emosi lainnya seperti kesedihan,
kegelisahan, kemarahan, ketakutan, dan lain-lain. Selain untuk mendapatkan emosi,
mempelajari seni juga dapat memberikan kekuatan untuk mengekspresikan emosi tersebut.
Mencapai kepuasan tersendiri bisa didapatkan dengan mengekspresikan emosi yang
dirasakan menjadi sebuah seni seperti lukisan, musik, seni rupa, dan lain-lain.
 Kebutuhan Fisik
Manfaat belajar seni untuk individu selain dapat memenuhi kebutuhan emosional, juga dapat
memenuhi kebutuhan fisik. Kedua hal tersebut saling berhubungan antara emosional dan
fisik, hasil yang diberikan emosi dapat mempengaruhi fisik seseorang. Menurut sejarah,
musik dipercaya sebagai salah satu metode penyembuhan dari sejak dahulu kala. Musik
terbukti dapat mempengaruhi saraf sensorik dan motorik yang dimiliki manusia.
Contoh manfaat lain dari kebutuhan fisik adalah sebagai alat-alat yang digunakan setiap hari.
Mempelajari seni rupa dapat membuat seseorang berkarya untuk menghasil kan alat-alat yang
diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari. Beberapa contoh adalah sebagai desain busana dan
aksesoris yang memberikan kenyamanan dan nilai guna tersendiri. Manfaat belajar seni untuk
kebutuhan fisik juga bisa didapatkan dalam seni tari. Tarian yang dibuat dengan berbagai
gerakan membuat tubuh menjadi lebih aktif dan sehat.
2. Manfaat Sosial
 Media Hiburan
Mempelajari seni dapat memberikan manfaat sebagai hiburan atau rekreasi. Seni yang dibuat
dengan indah dapat memberikan daya tarik tersendiri untuk menghibur banyak orang. Setiap
jenis seni dapat memberikan hiburan dengan cara tersendiri.

Salah satu contohnya adalah ketika pergi ke musuem seni rupa. Museum mempunyai
beberapa karya seni rupa yang dipajang dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi. Ketika
pengunjung memasuki museum, maka pengunjung tersebut akan mengalami perubahan
emosi sesuai dengan karya yang mereka lihat.
Lagu juga menjadi salah satu cara untuk menghibur banyak orang. Beberapa lagu bersifat
ceria dapat menghibur pendengar yang merasa sedih. Lagu yang bersifat dinamis pun juga
dapat membantu semangat seseorang bertambah.

Fungsi dan Tujuan Seni Rupa
Fungsi dan Tujuan Seni Rupa
Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin.
Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam
kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana
berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa kelompok.
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini
dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah
alat transportasi dan sebagainya.
b. Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau konsumennya.
Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relative
bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
a. Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film,
komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk
kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran,
poster ilmiah, foto dan sebagainya.

d. Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana
keagamaan dan sebagainya.

Seni rupa murni

adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan
kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan/estetika. Fungsi seni rupa murni hanya
semata-mata sebagai pajangan untuk memenuhi kepuasan batin akan estetika. Berikut adalah contoh
seni rupa murni. Langsung saja kita simak yang pertama:

Berikut adalah contoh seni rupa murni. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Patung
Patung adalah hasil ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan membuat bentuk visual
melalui media tiga dimensi untuk tujuan estetika. Patung biasa ditemukan di atas meja, lobi
gedung, persimpangan jalan, taman, dll. Pada umumnya patung berwujud manusia, hewan,
atau makhluk mitologi.

2. Relief
Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan yang ditampilkan dalam bentuk tiga
dimensi (tri marta) di atas bidang dua dimensi (dwi marta). Relief biasa terdapat di tugu
peringatan dan candi. Relief pada umumnya berisi diorama dan memiliki nilai sejarah yang
tinggi.

3. Lukisan
Lukisan adalah karya seni yang dibuat dengan mengoleskan cat dengan kuas, pisau palet,
atau peralatan lain, pada sebuah kanvas sebagai media.

4. Kerajinan Gantungan
Di sentral-sentral kerajinan, seringkali kita menemukan orang yang menjual gantungan kunci
dengan bentuk sesuai tempat wisata yang kita kunjungi. Misalnya saat kita berada di Candi
Borobudur, kita akan menemukan penjual gantungan kunci berbentuk seperti Candi
Borobudur. Ada juga yang menjual gantungan berbahan bambu yang ketika terkena angin
akan terdengar suara yang menenangkan. Biasanya gantungan tersebut digantung di teras
rumah atau di gazebo. Nah, gantungan-gantungan tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu
contoh seni rupa murni karena fungsinya hanya sebagai penghias kunci atau penghias teras
rumah.

5. Kerajinan dari Keramik
Banyak sekali kerajinan dari keramik yang termasuk seni rupa murni. Seperti guci atau piring
keramik yang bernilai seni tinggi. Piring tersebut tidak mungkin dijadikan tempat makan
karena lebih indah jika dipakai sebagai pajangan.

6. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang
terdapat pada bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga
mempunyai nilai estetika. Berbagai aksara dan huruf dapat dijadikan kaligrafi seperti huruf
Arab, aksara Jawa, aksara Jepang, dll.

7. Mosaik
Mosaik adalah seni merangkai pecahan atau potongan kecil batu, keramik, atau kaca. Seni
mosaik biasa ditemukan di gereja atau arsitektur romawi.

8. Ukiran
Ukiran adalah seni memahat batu atau kayu menjadi bentuk yang diinginkan. Umumnya
berbentuk makhluk hidup atau bunga. Ukiran biasanya dijadikan hiasan di rumah.

9. Fotografi
Seni fotografi biasanya dibuat sebagai ekspresi dari fotografer. Fotografi berfungsi sebagai
ilustrasi atau hiasan pada buku, media massa, atau bahkan dapat dicetak untuk dipajang di
tembok.

10. Topeng
Topeng adalah seni penutup wajah dengan ekspresi yang terbuat dari kertas, kayu, plastik,
kain, atau logam. Topeng biasa dipakai saat pertunjukan drama atau tari.