LK A 02 Mengkaji Kurikulum VISI dan MISI
LK A-02 Mengkaji Kurikulum
Lembar Jawab Mengkaji Kurikulum (Dokumen 1)
Nama
: PASMIYN MONODIN KARO-KARO,S.PdI
No Peserta
: A 23
Nama Kelompok
: ACEH GASING ( TENGGARA DAN SINGKIL )
COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
PENGANTAR
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
VISI dan MISI
C. Tujuan Sekolah
D. Standar Kompetensi Lulusan
E. Sasaran Program
II. KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
B. Keadaan Sekolah
1.
Sarana dan Prasarana.
a. Tanah dan Halaman
b. Gedung Sekolah
2. Anggaran Sekolah
C. Personil Sekolah
D. Keadaan Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik
2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out
3. Input dan Output NEM
E. Orang Tua Peserta Didik
F. Kerja Sama Sekolah
1. Kerja sama dengan Orang Tua
2. Kerja sama dengan Alumni.
3. Prestasi yang pernah diraih/dicapai
III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
a. Struktur Kurikulum Kelas X
b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
5. Beban Belajar
6. Ketuntasan Belajar
7. Penjurusan
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
IV. KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran
B. Waktu Belajar
C. Kegiatan Tengah Semester
D. Libur Sekolah
E.
Jadwal Kegiatan
PENUTUP
Feedback (diisi oleh MT):
Skor
:
□
Memuaskan
(di cheklist oleh MT)
Kurang Memuaskan
□
Memuaskan
□
Sangat
TTD MT
PANDUAN PENELAAHAN
MODEL KTSP
Kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik.
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah
dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi
dinas
agama kabupaten/kota untuk
pendidikan
atau
kantor departemen
dan
supervisi
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1.
Kurikulum
dikembangkan
memungkinkan
secara
penyesuaian
berdiversifikasi
program
dengan
pendidikan
maksud
pada
agar
satuan
pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta
peserta didik; dan
2. Kurikulum
pendidikan.
dikembangkan
dan
dilaksanakan
di
tingkat
satuan
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
Saran
Perbaikan
Cover/halaman
Terdapat logo sekolah/daerah
Seharusnya ada
judul
Terdapat judul yang tepat
(Kurikulum Sekolah ....)
logo
√
Menulis alamat sekolah dengan
lengkap
Lembar
Pemberlakuan
Terdapat rumusan kalimat
pengesahan yang baik dan benar
Terdapat tanda tangan kepala
sekolah sebagai pihak yang
mensahkan beserta cap sekolah
sekolah/Daerah
Seharusnya
Tidak ada
dilampirkan di
bagian depan
lembaran
pengesahan ,tan
Terdapat tanda tangan ketua
komite sekolah sebagai pihak
yang menyetujui
da tangan
kepsek beserta
cap
Terdapat tanda tangan kepala
dinas sebagai pihak yang
mengetahui
sekolah,tanda
tangan Ketua
komite dan
tandatangan
dari kepala
dinas sebagai
pihak yang
mengetahui
Daftar isi
Mempunyai daftar isi sesuai
dengan kerangka KTSP
Penulisan daftar isi sesuai
dengan aturan penulisan yang
benar (Judul, Bab, Subbab, dst.)
… sistematis
Bab I.
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Dirumuskan dari UU Sisdiknas No
20 Thn 2003, PP no 32 tahun 2013
dan permendikbud No 22 tahun
2016.
Berisi dasar pemikiran
penyusunan KTSP
Dirumuskan dengan bahasa
yang baik dan benar
Seharusnya ada
agar
Tidak ada
memudahkan
dalam hal
analisa
pengamatan
PP no 32 Tahun
2013 dan
Ada tapi Kurang
Lengkap
Permendikbud
no 22 Tahun
2016 tidak
dituliskan
sebagai acuan
dasar pemikiran
tapi telah
dirumuskan
dengan bahasa
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
Saran
Perbaikan
yang baik dan
benar
B. Tujuan
Pengembanga
n KTSP
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Sesuai dengan
Menguraikan tujuan
pengembangan KTSP
no 22 Tahun
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
tidak dituliskan
Permendikbud
2016 tetapi
dan dalam
Ada
Pendahuluan
sebagai acuan
dan
dirumuskan
dengan bahasa
yang baik dan
benar
C. Prinsip
Pengembanga
n KTSP
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Harus
Minimal berisi prinsip yang
terdapat dalam Panduan
Penyusunan KTSP
ataupun
dilampirkan
Tidak Ada
Terdapat uraian dari setiap
prinsip tersebut
dituliskan di
dalam
pengembangan
KTSP yang
Prinsip dan uraiannya
menggunakan bahasa yang baik
dan benar
sesuai dengan
Permendikbud
no 22 tahun
2016
Bab II. Tujuan
UUSPN & PP. No. 32 Th 2013
Seharusnya da
A. Tujuan
Pendidikan
Dasar/
Menengah
Sesuai dengan rumusan tujuan
pendidikan dasar/ menengah
yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan
sebagai acuan
Tidak ada
ataupun ramburambu dalam
penyususnan
pengembang
kurikulum
B. Visi Sekolah
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Visi sekolah merupakan cita-cita
bersama pada masa mendatang
dari warga sekolah/madrasah,
yang dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga
sekolah/madrasah
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Memberikan inspirasi, motivasi,
dan kekuatan pada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Analisis
Ada
Selaras dengan visi institusi di
atasnya dan visi pendidikan
nasional
Diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan
memperhatikan masukan komite
sekolah.
Disosialisasikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar jargon/
motto tetapi harus bisa dicapai
dan terealisasi dalam
perencanaan (Silabus dan RPP
serta program secara
keseluruhan) dan proses
pembelajaran serta penilaian.
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
C. Misi Sekolah
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Misi merupakan sesuatu yang
harus diemban atau harus
dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam
kurun waktu tertentu untuk
menjadi rujukan bagi
penyusunan program pokok
sekolah/madrasah,
Merupakan tujuan yang akan
dicapai dlm kurun waktu tertentu
(baik jangka pendek dan
menengah maupun jangka
panjang).
Menjadi dasar program pokok
sekolah
Menekankan pada kualitas
layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan
Memuat pernyatan umum dan
khusus yang berkaitan dengan
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
program sekolah
Memberikan keluwesan dan
ruang gerak pengembangan
kegiatan satuan-satuan unit sek/
mad yang terlibat
Dirumuskan berdasarkan
masukan dari segenap pihak yg
berkepentingan termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh
rapat dewan pendidikan yang
dipimpin oleh Kepala Sekolah
Disosialisasikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
Bab III. Muatan
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
A.Muatan
Kurikulum
pada Tingkat
Nasional
B.Muatan
Kurikulum
pada Tingkat
Daerah
C.Muatan
Kekhasan
Satuan
Standar Isi dan Panduan
Penyusunan KTSP dr BSNP
Untuk SD/MI mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs;
Bahan kajian dan pelajaran dan/
atau mata pelajaran muatan lokal
yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan. Penetapan
muatan lokal didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi setiap
daerah, baik untuk provinsi
maupun kabupaten/kota
Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah provinsi
ditetapkan dengan peraturan
gubernur.
Muatan lokal yang berlaku
untuk seluruh wilayah
kabupaten/kota ditetapkan
dengan peraturan
bupati/walikota.
Muatan kekhasan satuan
pendidikan berupa bahan kajian
dan pelajaran dan/atau mata
pelajaran muatan lokal serta
Ada
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Ditelaah
Pendidikan
D. Beban
belajar
E, Beban
Belajar
Tambahan
G. Kriteria
Ketuntasan
Deskripsi *)
Analisis
program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
Ada
a. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem
paket sebagaimana diatur
dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat
pada semester gasal dan
genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada
sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri pada satuan
pendidikan yang
menggunakan Sistem Paket
yaitu 0%-50% untuk SMP/
MTs dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Ada
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Satuan pendidikan dapat
menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik. Konsekuensi
penambahan beban belajar pada
satuan pendidikan menjadi
tanggung jawab satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Analisis
Minimal
H. Budaya
Sekolah
Bab. IV Profil
Sekolah
Bab. V
Kalender
Pendidikan
A.Permulaan
Waktu
Pelajaran
B. Pengaturan
Waktu
Belajar
Efektif
Ada
Permulaan waktu pelajaran di
setiap satuan pendidikan dimulai
pada setiap awal tahun pelajaran
a. Minggu
adalah
efektif
jumlah
belajar
minggu
kegiatan pembelajaran di luar
waktu libur untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
Ada
b. Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum
tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain
yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan
C. Pengaturan
Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur,
baik nasional maupun daerah.
Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Analisis
Saran
Perbaikan
khusus
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014
Lembar Jawab Mengkaji Kurikulum (Dokumen 1)
Nama
: PASMIYN MONODIN KARO-KARO,S.PdI
No Peserta
: A 23
Nama Kelompok
: ACEH GASING ( TENGGARA DAN SINGKIL )
COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
PENGANTAR
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
VISI dan MISI
C. Tujuan Sekolah
D. Standar Kompetensi Lulusan
E. Sasaran Program
II. KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
B. Keadaan Sekolah
1.
Sarana dan Prasarana.
a. Tanah dan Halaman
b. Gedung Sekolah
2. Anggaran Sekolah
C. Personil Sekolah
D. Keadaan Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik
2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out
3. Input dan Output NEM
E. Orang Tua Peserta Didik
F. Kerja Sama Sekolah
1. Kerja sama dengan Orang Tua
2. Kerja sama dengan Alumni.
3. Prestasi yang pernah diraih/dicapai
III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
a. Struktur Kurikulum Kelas X
b. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
5. Beban Belajar
6. Ketuntasan Belajar
7. Penjurusan
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
IV. KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Pelajaran
B. Waktu Belajar
C. Kegiatan Tengah Semester
D. Libur Sekolah
E.
Jadwal Kegiatan
PENUTUP
Feedback (diisi oleh MT):
Skor
:
□
Memuaskan
(di cheklist oleh MT)
Kurang Memuaskan
□
Memuaskan
□
Sangat
TTD MT
PANDUAN PENELAAHAN
MODEL KTSP
Kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan
secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik.
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah
dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi
dinas
agama kabupaten/kota untuk
pendidikan
atau
kantor departemen
dan
supervisi
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1.
Kurikulum
dikembangkan
memungkinkan
secara
penyesuaian
berdiversifikasi
program
dengan
pendidikan
maksud
pada
agar
satuan
pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta
peserta didik; dan
2. Kurikulum
pendidikan.
dikembangkan
dan
dilaksanakan
di
tingkat
satuan
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
Saran
Perbaikan
Cover/halaman
Terdapat logo sekolah/daerah
Seharusnya ada
judul
Terdapat judul yang tepat
(Kurikulum Sekolah ....)
logo
√
Menulis alamat sekolah dengan
lengkap
Lembar
Pemberlakuan
Terdapat rumusan kalimat
pengesahan yang baik dan benar
Terdapat tanda tangan kepala
sekolah sebagai pihak yang
mensahkan beserta cap sekolah
sekolah/Daerah
Seharusnya
Tidak ada
dilampirkan di
bagian depan
lembaran
pengesahan ,tan
Terdapat tanda tangan ketua
komite sekolah sebagai pihak
yang menyetujui
da tangan
kepsek beserta
cap
Terdapat tanda tangan kepala
dinas sebagai pihak yang
mengetahui
sekolah,tanda
tangan Ketua
komite dan
tandatangan
dari kepala
dinas sebagai
pihak yang
mengetahui
Daftar isi
Mempunyai daftar isi sesuai
dengan kerangka KTSP
Penulisan daftar isi sesuai
dengan aturan penulisan yang
benar (Judul, Bab, Subbab, dst.)
… sistematis
Bab I.
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Dirumuskan dari UU Sisdiknas No
20 Thn 2003, PP no 32 tahun 2013
dan permendikbud No 22 tahun
2016.
Berisi dasar pemikiran
penyusunan KTSP
Dirumuskan dengan bahasa
yang baik dan benar
Seharusnya ada
agar
Tidak ada
memudahkan
dalam hal
analisa
pengamatan
PP no 32 Tahun
2013 dan
Ada tapi Kurang
Lengkap
Permendikbud
no 22 Tahun
2016 tidak
dituliskan
sebagai acuan
dasar pemikiran
tapi telah
dirumuskan
dengan bahasa
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
Saran
Perbaikan
yang baik dan
benar
B. Tujuan
Pengembanga
n KTSP
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Sesuai dengan
Menguraikan tujuan
pengembangan KTSP
no 22 Tahun
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
tidak dituliskan
Permendikbud
2016 tetapi
dan dalam
Ada
Pendahuluan
sebagai acuan
dan
dirumuskan
dengan bahasa
yang baik dan
benar
C. Prinsip
Pengembanga
n KTSP
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Harus
Minimal berisi prinsip yang
terdapat dalam Panduan
Penyusunan KTSP
ataupun
dilampirkan
Tidak Ada
Terdapat uraian dari setiap
prinsip tersebut
dituliskan di
dalam
pengembangan
KTSP yang
Prinsip dan uraiannya
menggunakan bahasa yang baik
dan benar
sesuai dengan
Permendikbud
no 22 tahun
2016
Bab II. Tujuan
UUSPN & PP. No. 32 Th 2013
Seharusnya da
A. Tujuan
Pendidikan
Dasar/
Menengah
Sesuai dengan rumusan tujuan
pendidikan dasar/ menengah
yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan
sebagai acuan
Tidak ada
ataupun ramburambu dalam
penyususnan
pengembang
kurikulum
B. Visi Sekolah
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Visi sekolah merupakan cita-cita
bersama pada masa mendatang
dari warga sekolah/madrasah,
yang dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga
sekolah/madrasah
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Memberikan inspirasi, motivasi,
dan kekuatan pada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Analisis
Ada
Selaras dengan visi institusi di
atasnya dan visi pendidikan
nasional
Diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan
memperhatikan masukan komite
sekolah.
Disosialisasikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar jargon/
motto tetapi harus bisa dicapai
dan terealisasi dalam
perencanaan (Silabus dan RPP
serta program secara
keseluruhan) dan proses
pembelajaran serta penilaian.
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
C. Misi Sekolah
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Misi merupakan sesuatu yang
harus diemban atau harus
dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam
kurun waktu tertentu untuk
menjadi rujukan bagi
penyusunan program pokok
sekolah/madrasah,
Merupakan tujuan yang akan
dicapai dlm kurun waktu tertentu
(baik jangka pendek dan
menengah maupun jangka
panjang).
Menjadi dasar program pokok
sekolah
Menekankan pada kualitas
layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan
Memuat pernyatan umum dan
khusus yang berkaitan dengan
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Ditelaah
Deskripsi *)
Analisis
program sekolah
Memberikan keluwesan dan
ruang gerak pengembangan
kegiatan satuan-satuan unit sek/
mad yang terlibat
Dirumuskan berdasarkan
masukan dari segenap pihak yg
berkepentingan termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh
rapat dewan pendidikan yang
dipimpin oleh Kepala Sekolah
Disosialisasikan kepada warga
sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan
Dirumuskan dengan bahasa yang
baik dan benar
Bab III. Muatan
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
A.Muatan
Kurikulum
pada Tingkat
Nasional
B.Muatan
Kurikulum
pada Tingkat
Daerah
C.Muatan
Kekhasan
Satuan
Standar Isi dan Panduan
Penyusunan KTSP dr BSNP
Untuk SD/MI mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs;
Bahan kajian dan pelajaran dan/
atau mata pelajaran muatan lokal
yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan. Penetapan
muatan lokal didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi setiap
daerah, baik untuk provinsi
maupun kabupaten/kota
Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah provinsi
ditetapkan dengan peraturan
gubernur.
Muatan lokal yang berlaku
untuk seluruh wilayah
kabupaten/kota ditetapkan
dengan peraturan
bupati/walikota.
Muatan kekhasan satuan
pendidikan berupa bahan kajian
dan pelajaran dan/atau mata
pelajaran muatan lokal serta
Ada
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Ditelaah
Pendidikan
D. Beban
belajar
E, Beban
Belajar
Tambahan
G. Kriteria
Ketuntasan
Deskripsi *)
Analisis
program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
Ada
a. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem
paket sebagaimana diatur
dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat
pada semester gasal dan
genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada
sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri pada satuan
pendidikan yang
menggunakan Sistem Paket
yaitu 0%-50% untuk SMP/
MTs dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Ada
permendikbud No 22 tahun 2016
Impelementasi Kur.
Satuan pendidikan dapat
menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik. Konsekuensi
penambahan beban belajar pada
satuan pendidikan menjadi
tanggung jawab satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Analisis
Minimal
H. Budaya
Sekolah
Bab. IV Profil
Sekolah
Bab. V
Kalender
Pendidikan
A.Permulaan
Waktu
Pelajaran
B. Pengaturan
Waktu
Belajar
Efektif
Ada
Permulaan waktu pelajaran di
setiap satuan pendidikan dimulai
pada setiap awal tahun pelajaran
a. Minggu
adalah
efektif
jumlah
belajar
minggu
kegiatan pembelajaran di luar
waktu libur untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
Ada
b. Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum
tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain
yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan
C. Pengaturan
Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan
dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur,
baik nasional maupun daerah.
Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur
Ada
Saran
Perbaikan
Aspek yang
Deskripsi *)
Ditelaah
Analisis
Saran
Perbaikan
khusus
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014