Implementasi Mikrokontroler Atmega 8535 B

2.

BAB I

Bagaimana

mengintegrasikan

mikrokontroler ATMega8535 dengan sensor
PENDAHULUAN

dan speaker?
3.

1.1 Latar Belakang
Semakin tingginya tingkat kejahatan saat ini
terutama

pencurian

dan


perampokan

semakin

Berapa

kasus yang semakin marak saat ini yaitu, pencurian di

diantaranya :

Penggunaan

teknologi

memang

1.

dari


pembuatan

2.

Mengintegrasikan
ATMEGA8535

alat teknologi yang sudah digunakan saat ini, tapi

speaker.

mengatasi masalah tersebut, penelitian ini akan
membahas

Implementasi

Mikrokontroler

3.


1.

elektronika,

mikrokontroler
dengan

sensor

dan

Sensor

yang

digunakan

dalam


rancangan ini adalah sensor Ultrasonik

Perkembangan teknologi telah maju dengan
dunia

sistem

Batasan masalah pembuatan proyek akhir ini

Proteksi Keamanan Terpadu.

perkembangan

ini

1.4 Batasan Masalah

yaitu :

dalam


akhir

Mengefektifkan radius dari sensor.

ATMega8535 berbasis Sensor Ultrasonik untuk

pesat

proyek

Mengimplementasikan

masalah semacam ini. Memang sudah banyak alat-

masih banyak yang belum efisien dan efektif. Untuk

dapat

pendeteksi keamanan ruangan.


harus

sepatutnya digunakan untuk mengatasi masalah-

sensor

1.3 Tujuan
Tujuan

kosong.

terjauh

mendeteksi benda/manusia?

membuat kekhawatiran masyarakat saat ini. Apalagi

saat rumah sedang ditinggalkan atau dalam keadaan


radius

2.

Mikrokontroler yang digunakan adalah

khususnya dalam perkembangan dunia elektronika,

jenis mikrokontroler AVR (Advanced

khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silicon

Versatile RISC processor) 8 bit.

menyebabkan

bidang

ini


mampu

memberikan

3.

Pengiriman informasi melalui speaker

sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan

alarm dan hanya dikondisikan satu arah

teknologi modern. Dalam pengembangan terakhir,

(simplex method direct communication).

yaitu generasi AVR (Advance Versatile RISC

4.


Bahasa yang digunakan adalah Bahasa

processor), para desainer sistem elektronika telah

Pemrograman C dengan menggunakan

diberi

suatu

compiler CodeVisionAVR Evaluation2.

kapabilitas yang amat maju, tetapi dengan biaya

5. Tidak membahas lebih lanjut perihal

suatu

teknologi


yang

memiliki

ekonomis yang cukup minimal[6].

6.

kejernihan suara sirene yang dihasilkan
Pengujian dilakukan secara kuantitatif
melibatkan

1.2 Perumusan Masalah
1.

Bagaimana
sistem
tertentu?

cara


keamanan

parameter

jarakdan

sensivitas sensor
mengimplementasikan
pada

suatu

ruangan

7.

Kami

memakai

dikarenakan

alat

kata
ini

terpadu,
merupakan

gabungan dari beberapa integrated tools
seperti mikrokontroler, speaker, dan
sensor.

ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal

1.5 Jadwal kegiatan penelitian (Proyek Akhir)
Tabel 1.1 Jadwal kegiatan penelitian (Proyek

ultrasonik

akhir )

dipancarkan dari transmitter ultrasonik.
Ketika

Aktifitas

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

yang

dibangkitkan

sinyal

mengenai

akan

benda

penghalang, maka sinyal ini dipantulkan,

Identifikasi kebutuhan

dan diterima oleh receiver ultrasonik.

Perancangan Sistem

Sinyal yang diterima oleh rangkaian

Pembangunan

receiver

Prototype

mikrokontroler untuk selanjutnya diolah

Pembuatan

&

sistem

ke

rangkaian

untuk menghitung jarak terhadap benda

implementasi
Evaluasi

dikirimkan

di depannya (bidang pantul)[3].

dan

mekanismenya

Prinsip

Dokumentasi

ultrasonik

kerja

dapat

dari

sensor

ditunjukkan

dalam

gambar dibawah ini :
BAB II
Pemancar
Ultrasonik

LANDASAN TEORI

Sinyal
Ultrasonik

2.1 Pengertian Sensor
Sensor

adalah

Penghalang

device

atau

komponen

elektronika yang digunakan untuk mengubah
besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga

Penerima
Ultrasonik

bisa dianalisa dengan menggunakan rangkaian
listrik. Sebagai contoh, sensor cahaya adalah
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

sensor yang cara kerjanya mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik [3].

Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai
berikut :

2.1.1 Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah

1.

Sinyal

dipancarkan

ultrasonik.

frekuensi

(speech

diatas 20kHz, biasanya yang digunakan

signals) yaitu lebih dari 20 KHz[7].

untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz.

Seperti telah disebutkan bahwa sensor

Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian

ultrasonik

pemancar ultrasonik.

terdiri

pemancar

ultrasonik

transmitter

dan

suara

dari
yang

rangkaian

rangkaian
disebut
penerima

2.

tersebut

pemancar

gelombang dengan besar frekuensi diatas
gelombang

Sinyal

oleh

berfrekuensi

Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian
akan merambat sebagai sinyal/ gelombang

bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar

3.

2.

Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah

340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan

resistor sebesar 3kOhm untuk pengaman

dipantulkan dan akan diterima kembali oleh

ketika

bagian penerima Ultrasonik.

rangkaian dioda dan transistor.

Setelah sinyal tersebut sampai di penerima

3.

sinyal

tersebut

membias

maju

Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke

ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan

rangkaian penguat arus yang merupakan

diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak

kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah

dihitung berdasarkan rumus :

transistor.
4.

S = 340.t/2

(2.1)

Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi
(+5V) maka arus akan melewati dioda D1
(D1 on), kemudian arus tersebut akan

dimana S adalah jarak antara sensor ultrasonik

membias transistor T1, sehingga arus yang

dengan bidang pantul, dan t adalah selisih waktu

akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar

antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai
diterima kembali oleh bagian penerima ultrasonik.

sesuai dari penguatan dari transistor.
5.

Ketika sinyal dari masukan berlogika rendah
(0V) maka arus akan melewati dioda D2

a. Pemancar Ultrasonik (Transmitter)

(D2 on), kemudian arus tersebut akan
Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang

membias transistor T2, sehingga arus yang

memancarkan sinyal sinusoidal berfrekuensi di atas

akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar

20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter

sesuai dari penguatan dari transistor.
6.

ultrasonik.

D1

T1

Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk
membagi

tengangan

Sehingga

pemancar

menjadi

2,5

ultrasonik

V.
akan

menerima tegangan bolak – balik dengan

R4

Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).
40kHz

Transmiter
R3
3kOhm

T2

R6

b. Penerima Ultrasonik (Receiver)

D2

Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal
Gambar 2.2

Rangkaian Pemancar Gelombang

ultrasonik

yang

dipancarkan

oleh

pemancar

ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai.

Ultrasonik

Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses

Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang

filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian
band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan

ultrasonik tersebut adalah sebagai berikut :

nilai frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan.
1.

Sinyal

40

KHz

mikrokontroler.

dibangkitkan

melalui

Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan
dilewatkan ke rangkaian komparator (pembanding)
dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan

tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara
sensor

kendaraan

mini

dengan

4.

sekat/dinding

filter low pass filter pada frekuensi < 40KHz

pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok

melalui rangkaian filter C4 dan R4.

arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada

5.

kondisi ini adalah high (logika „1‟) sedangkan jarak
ini

kemudian

diteruskan

ke

Setelah itu sinyal akan melalui komparator
Op-Amp pada U3.

yang lebih jauh adalah low (logika‟0‟). Logika-logika
biner

Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian

6.

rangkaian

Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk
ke rangkaian, maka pada komparator akan

pengendali (mikrokontroler).

mengeluarkan logika rendah (0V) yang
kemudian akan diproses oleh mikrokontroler
untuk menghitung jaraknya.
2.2

R11
R8
R10

R6

R13

R15
VR2

T4

T3

R7

R9

C3

C4

T6

IC2
CA31
40

D3
Receiver

+9V
DC

T5

D4

Mikrokontroler AVR ATMega8535

D5
R14

C5

R12

Gambar

2.3Rangkaian

Penerima

Gelombang

Ultrasonik

Gambar 2.4Mikrokontroler AVR ATMega8535

Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang

Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana

ultrasonik tersebut adalah sebagai berikut :

terdapat

mikroprosesor

dan

memori

program

(disebut: ROM) serta memori serba-guna (disebut:
1.

2.

Pertama – tama sinyal yang diterima akan

RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler

dikuatkan terlebih dahulu oleh rangkaian

yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam

transistor penguat Q2.

satu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam

Kemudian sinyal tersebut akan di-filter
menggunakan

High

Pass

Filter

frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor

3.

bidang kontrol sangat luas dan popular [4].

pada
Ada

beberapa

vendor

diantaranya

yang
Intel,

membuat

Q1.

mikrokontroler

Microchip,

Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di-

Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain - lain.

akan

Dari beberapa vendor tersebut, yang paling populer

di‟searah‟kan oleh rangkaian dioda D1 dan

digunakan adalah mikrokontroler buatan Atmel.

D2.

Mikrokontroler AVR (Advance Versatile RISC

filter,

kemudian

sinyal

tersebut

processor) memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana
semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits

word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam
1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS
51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu
terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut
memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi
RISC

(Reduced

Instruction

Set

Computing),

sedangkan seri MCS 51 berteknologi CISC (Complex
Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan
AT86RFxx.

Pada

dasarnya

yang

membedakan

masing – masing kelas adalah memori, peripheral,
dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang
digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Oleh
karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk
Atmel, yaitu ATMega8535. Selain mudah didapatkan
dan lebih murah ATMega8535 juga memiliki fasilitas

Gambar 2.5 Port ATMega8535

yang lengkap. Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu AT
Tiny, AVR klasik, AT Mega. Perbedaannya hanya

Dari

pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain

ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut:

seperti ADC,EEPROM dan lain sebagainya. Salah

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port

satu contohnya adalah AT Mega 8535. Memiliki

B, Port C, dan Port D.

teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

membuat

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan

ATMega8535

lebih

cepat

bila

dibandingkan dengan varian MCS 51 [5].
Dengan

fasilitas

yang

lengkap

gambar

tersebut

dapat

dilihat

bahwa

pembandingan.
tersebut

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

menjadikan ATMega8535 sebagai mikrokontroler

5. Watchdog Timer dengan osilator internal.

yang powerfull. Adapun blok diagramnya adalah

6. SRAM sebesar 512 byte.

sebagai berikut[9].

7. Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan
Read While Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram
saat operasi.
11. Antar-muka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial.

Fitur

ATMega8535

Kapabilitas

detail

dari

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk

ATMega8535 adalah sebagai berikut:

ADC.

1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan

10. AREF merupakan pin masukan tegangan

kecepatan maksimal 16 Mhz.

referensi ADC.

2. Kapabilitas memory flash 8KB,SRAM sebesar 512
dan

EEPROM

(Electrically

Untuk

memprogram

mikrokontroler

dapat

Erasable

menggunakan bahasa assembler atau bahasa tingkat

Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.

tinggi yaitu Bahasa C. Bahasa yang digunakan

3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8

memiliki

channel.

assembler dapat diminimalisasi penggunaan memori

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan

program sedangkan dengan bahasa C menawarkan

kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

kecepatan dalam pembuatan program. Untuk bahasa

5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan

assembler dapat ditulis dengan menggunakan text

daya listrik.

editor setelah itu dapat dikompilasi dengan tool

byte,

keunggulan

tersendiri,

untuk

bahasa

tertentu misalnya asm51 untuk MCS51 dan AVR
Konfigurasi pin ATMega8535 Konfigurasi pin

Studio untuk AVR [2].

ATMega8535 bisa dilihat pada gambar 2.5. Dari
gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional

2.3

Sistem Minimum ATMEGA 8535 (SISMIN)

konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut:
Sistem

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin

adalah

masukan catu daya

3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah

4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah
fungsi

khusus,

yaitu

5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah
dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,komparator analog

6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah
fungsi

khusus,

yaitu

komparator

analog,interupsi eksternal,dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan
clock ekstenal.

yang

keluarga mikrokontroler AVR, seri 8535 adalah salah
satu seri yang sangat banyak digunakan.
Mikrokontroler Atmega8535 telah dilengkapi
dengan osilator internal, sehingga tidak diperlukan
kristal atau resonator ekternal untuk sumber clock
CPU.

dan Timer Oscillator.

pin

minimum

Sismin ini kemudian bisa dihubungkan dengan

Timer/Counter,komparator analog,dan SPI.

dan

elektronik

mikrokontroler

rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Di

dan pin masukan ADC.

pin

rangkaian

(sismin)

diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler.

2. GND merupakan pin ground.

dan

minimum

Namun osilator ini maksimal 8MHz jadi disarankan
untuk tetap memakai kristal eksternal. Osilator
internal oleh pabriknya telah di-setting 1 MHz, dan
untuk merubahnya perlu merubah setting pada fuse
bit. Namun untuk pengaturan fuse bit perlu berhatihati, sebab pengaturan ini begitu rawan karena bila
salah

menyetingnya

mikrokontroler rusak [10].

bisa

menyebabkan

Sistem minimum AVR sangat

sederhana

2.5

Bahasa Pemrograman C

dimana hanya menghubungkan VCC dan AVCC ke
Bahasa Pemrograman C tergolong ke dalam

+5V dan GND dan AGND ke ground serta pin reset
tidak dihubungkan apa-apa (diambangkan) . Chip
akan reset jika tegangan nol atau pin reset dipaksa
nol. Dan ini merupakan sistem minimum tanpa
memakai kristal. Untuk yang memakai kristal
rangkaian diatas ditambah kristal pada pin XTAL1

golongan

middle-programming-language

level,

dengan alasan bahasa ini bisa menjangkau lapisan
mesin (lower-layer) dan lapisan user (upper-layer).
Dan kelebihannya yang mudah dipahami oleh
programmer dibandingkan Bahasa Rakitan, untuk hal
pembangunan aplikasi berorientasi hardware, Bahasa

dan XTAL2 [4].

Pemrograman C salah satu alasan dipilih untuk
memprogram aplikasi mikrokontroler[8].
2.6

Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika

yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer
juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan

Gambar 2.6 Sistem Minimum

dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
2.4

Software
(Compiler)
CodeVisionAVR
Evaluation v2
CodeVisionAVR Evaluation v2 adalah salah satu

alat bantu pemrograman (programming tool) yang
bekerja dalam lingkungan pengembangan perangkat
lunak yang terintegrasi (Integrated Development
Environment, IDE). CodeVisionAVR Evaluation v2
dilengkapi dengan source code editor, compiler,
linker, dan dapat memanggil Atmel AVR Studio

mempunyai

fasilitas

internal

berupa

software AVR Chip In-System Programmer yang
memungkinkan

bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara. Fungsi dari buzzer adalah
sama seperti speaker , yaitu untuk menghasilkan
suara,

namun

buzzer

hanya

mampu

untuk

menghasilkan suara frekuensi tinggi, sedangkan
speaker mampu untuk menghasilkan suara dalam
berfrekuensi

tinggi

dan

rendah.

Buzzer

biasa

digunakan sebagai indikator bahwa proses telah

untuk debugger nya.
IDE

kumparan akan menggerakkan diafragma secara

user untuk

melakukan transfer

program kedalam chip mikrokontroler setelah sukses
melakukan kompilasi secara otomatis [1].

selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
(alarm).

BAB III
Analisis Kebutuhan dan Perancangan Sistem

Speaker

Metodologi yang digunakan dalam proyek akhir ini
meliputi :

DC
9V

3.1 Tahapan Observasi, Pengumpulan Data dan

User

Konseptual
C Programming Languange

Mikrokontroler

3.1.1 Studi Literatur
Pada tahap ini, dilakukan studi
literatur mengenai metode-metode serta
referensi program dan source code yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek ini.
3.1.2.Wawancara

Gambar 3.2 Desain Arsitektur
3.2.1 Perancangan Perangkat Keras
Dalam tahap perancangan perangkat

Pengumpulan data dan informasi

keras ini, akan dilakukan perancangan fisik

tentang data dan informasi dari orang –

dari sensor dan perancangan PCB dari

orang yang berkompeten. Seperti masalah

rangkaian. Untuk perancangan PCB, akan

mikrokontroler dan penggunaan sensor yang

dibuat sebuah

efisien. Hal ini dilakukan agar semua

fitur-fitur

perangkat lunak dan keras yang digunakan

menjalankan sistem ini.

rangkaian yang memiliki

yang

diperlukan

dalam

sesuai dengan kebutuhan sistem.
3.2 Perancangan Sistem

40kHz

Objek

Transmitter

Mikrokontroler

Sensor

RING 1

Ring 3

Ring 2

Gambar 3.1 Skema Tata Letak dan Denah Alat yang
akan dikembangkan

Speaker Module

Receiver

Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem

Speaker

3.3 Rencana Kebutuhan Sistem

3.2.2 Perancangan Perangkat Lunak

3.3.1
Pemrograman pada mikrokontroler

Untuk

ini akan didesain dengan tujuan agar dapat

berjalan

dengan

baik

disini

1. 1 unit Mikrokontroler ATMEGA8535

Sedangkan aplikasi

2. 1 unit Sismin ATMEGA8535

program pada PC, didesain agar aplikasi
program

keras,

yang telah siap pakai yaitu :

sensor ke mikrokontroler sesuai dengan
yang ada.

perangkat

penulis menggunakan beberapa hardware

mengirimkan objek yang diterima dari

kondisi

Perangkat Keras

3. 1 unit Sensor Ultrasonik

pada

4. 1 unit Speaker alarm(Buzzer)

mikrokontroler dan dapat mengolah data

5. 1 unit Power supply

untuk diambil informasinya dari objek yang

6. 1 unit Header cable 3x3

telah terdeteksi.

3.3.2

Berikut adalah flowchart sistemnya :

Perangkat Lunak
Untuk perangkat lunak penerjemah

Mulai

(translator)

instruksi

mikrokontroler
Sensor melakukan
propagasi

akan

ke

dalam

menggunakan

Compiler Code Vision AVR.
Tidak

3.4 Spesifikasi
Spesifikasi

Apakah ada
orang/benda
terdeteksi

yang

diharapkan

dari

sistem

pendeteksi yang akan dibuat adalah :

Ya

1. Tegangan masukan 9V AC.

Sinyal dari sensor
diteruskan ke
mikrokontroler

2. Alarm yang dipakai adalah Buzzer.
3. Menggunakan mikrikontroler ATMEGA8535
4. Sensor yang digunakan adalah ultrasonic.

Mikrokontroler
menerjemahkan
sinyal

5. Dapat ditempatkan dimana saja selama sensor
tidak terganggu benda sesuai jarak yang
ditentukan.

Speaker merespon
sinyal dari
mikrokontroler

3.5

Pertimbangan Desain
Sebelum melakukan proses perancangan dan

Alarm
Berbunyi

implementasi, terlebih dahulu dipertimbangkan halhal yang berkaitan dengan hardware dan software

Tombol ditekan/
Power off

pada

sistem

pendeteksi.

Pertimbangan

desain

mengacu pada komponen utama yang terdapat pada
Selesai

Gambar 3.4 Flowchart Sistem yang akan
dikembangkan

sistem pendeteksi. Adapun komponen utama dari
sistem pendeteksi adalah sensor ultrasonic PING,
mikrokontroler

beserta

komponen-komponennya,

buzzer dan baterai 9 volt sebagai sumber daya.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya tata letak sensor

jangan sampai salah,seperti adanya benda sejauh dari

Jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah :

jarak yang akan dipantau.
Selain

pertimbangan

sensor,

pemilihan

mikrokontroler

ATMega8535

dilakukan

Mikrokontroler

karena

kapasitas memorinya yang cukup untuk program ini

Jarak sudah
memenuhi,
mikrokontroler
mengirim logika
high ke port
buzzer

Buzzer
berbunyi

High
5uS

yaitu 8Kbytes. Kapasitas memori perlu disesuaikan

Sensor melakukan propagasi
sinyal yang menghasilkan
pulsa yang dikirim ke
mikrokokontroler
Lau mikrokontroler mengolah
dan menghasilkan jarak

Mikrokontroler mengirim
pulsa high selama 5 uS

agar memori tidak sia-sia.
ATMEGA 8535 mempunya fasilitas port
Program dan serial. Geser switch Pgrm untuk mendownload program ke chip, atau geser ke Serial

40Khz

untuk melakukan komunikasi serial ke komputer /

Sensor

piranti lain, melalui USB.
Untuk memberi output pada buzzer bisa

Gambar 3.5 Blok Diagram dan Kerja Alat

melalui buzzer 9 volt yang disambungkan melalui
3.7

baterai cap ke mikrokontroler.
Selain

pemilihan

hardware,

pemilihan

bahasa pemrograman pun menjadi pertimbangan

Persiapan Sebelum Memulai Membangun
Alat.
3.7.1 Install Driver USB Programmer.
Disini bisa memilih driver yang

dalam perancangan sistem pendeteksi pencurian.
Bahasa pemrograman C dipilih karena memiliki
kompatibilitas yang baik dengan windows.Selain itu,
Bahasa C
dibandingkan

mudah dipahami oleh programmer
Bahasa

Rakitan,

untuk

hal

digunakan, ada beberapa pilihan, yaitu
driver untuk WindowsXP, Windows Vista,
dan Windows 7, disini penulis memakai OS
Windows 7.

pembangunan aplikasi berorientasi hardware.
3.6

sesuai atau support dengan OS yang

Blok diagram dan Cara Kerja Alat
1.

Instalasi driver USB Programmer.

Disini akan dijelaskan mengenai cara kerja

Klik

alat yang dimana alat akan disesuaikan posisinya

Next

dengan benar. Setelah alat diaktifkan dan diberi
sumber daya yang cukup (9V) maka sensor akan
melakukan

propagasi

sinyal

ultrasonik

secara

periodic.. Lalu jika kita member perintah jarak yang
dipantau adalah sejauh 30cm, maka setelah sensor
menerima

kembali

sinyal

ultrasonik

maka

mikrokontroler akan menghitung jarahnya dan jika
jaraknya sudah Program -> Erase chip,

dan warning, jika tidak ada error dan

gunanya untuk menghapus program yang

warning berarti source code sudah well

telah

formed.

Gambar 3.20 Tampilan Compiler
6.

Lalu make/build project, disini agak berbeda
dengan compiler karena ada tambahan

Sekarang tinggal memasukkan data dari

ada

pada

chip

mikrokontroler

sebelumnya.

Gambar 3.22 Tampilan Erase Chip
8.

Jika erase program sudah berhasil, maka
dilanjutkan dengan memilih menu yang ada
pada chip Programmer , Program -> Flash

dan USB Programmer akan memasukkan
source

code

tadi

ke

dalam

chip

Programmer.

Gambar 3.23 Tampilan Flash Program
BAB 4
Implementasi dan Pengujian
Pada bab ini akan membahas mengenai tahap-tahap
perancangan dari sisi pengintegrasian beberapa
hardware seperti sensor, buzzer dan mikrokontroler

4.2

Parameter Pengujian

yang dilakukan secara manual menggunakan bahasa
pemrograman

C.

Setelah

pengintegrasian

bisa

dilakukan dengan baik, maka akan dilanjutkan
dengan tahapan pengujian.
4.1 Implementasi

4.2.1 Pengujian Sistem
Pengujian dari sistem pendeteksi keamanan
ruangan

dilakukan pada beberapa aspek

diantaranya :
1.

Sensor yang dipakai dapat berfungsi atau
tidak.

2.

Mikrokontroler dapat menerima keluaran
berupa data logic dari sensor.

3.

Interkoneksi antara mikrokontroler dengan
speaker-alarm

direpresentasikan

dengan

bunyi alarm.
4.

Tingkat jarak deteksi sensor sudah efisien.

4.3

Tabel 4.2 Tabel Sensitivitas Sensor

Pengujian
Pengujian alat digunakan pada satu ruangan

Percobaan
ke 1

Delay
(ms)
20

2

18

3

19

Penggunaan sensor merupakan hal yang

4

20

utama yang wajib diuji pada alat ini, karena

5

18

6

18

melibatkan parameter jarak dari benda yang akan

7

19

dijadikan penghalang. Disini diharapkan sensor

8

20

9

18

dan hal di atas sudah dibuktikan pada table

10

19

pengujian.

11

19

12

19

ultrasonic telah dilakukan dengan pengaktifan

13

18

port dari Buzzer yang active high (aktif ketika

14

20

15

19

Rata-rata

18.9

yang kondisi dan tata letak telah disesuaikan
dengan kebutuhan system. Percobaan dilakukan
dengan menggunakan parameter jarak dan
kualitas dari alat yang digunakan baik itu sensor
, mikrokontroler, dan Buzzer.

sensor

merupakan

Pengujian

pada

alat

pemantau

utama.

sensor

dilakukan

dengan

mampu memantau jarak deteksi yaitu