Peran Sejarah dan Tujuan Akuntasi Manaje

Peran, Sejarah, dan Tujuan
Akuntasi Manajemen
Makalah

FAS B -A

Dibuat untuk memenuhi tugas Akuntansi Manajemen yang diberikan oleh
dosen kami, yaitu Bapak Arie Apriadi Nugraha, SE, M.Ak

Disusun Oleh :
Dania Syanetta Dennyra

1401150305

Enon Rista Permatasari

1401154671

Elisabet Erika Rian Paramastri 1401154445
Mauli Permata Sari
Siti Masitoh


1401154673
1401154672

Kelas : FAS B - A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017

0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan sebaik
mungkin.
Kami menyusun makalah Akuntansi Manajemen ini dengan judul “Peran, Sejarah dan
Tujuan Akuntansi Manajemen”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi

Manajemen yang diberikan oleh dosen kami, yaitu Bapak Arie Apriadi Nugraha, SE, M.Ak.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini, khususnya dosen kami yang telah memberikan tugas serta petunjuk
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga laporan ini berguna bagi para pembaca. Terima kasih.

Bandung, 12 September 2017

Penulis

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1


Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3

Tujuan Penulisan....................................................................................................................1

1.4

Manfaat Penulisan.................................................................................................................2

1.5 Metode Penulisan Makalah..........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Kajian Teori.................................................................................................................................3
2.2 Pembahasan.................................................................................................................................4
2.2.1. Akuntansi Manajemen.........................................................................................................4
2.2.2. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.............................................................................4

2.2.3. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.................................................................5
2.2.4. Perspektif Historis Singkat atas Akuntansi Manajemen.......................................................7
2.2.5. Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.............................................................................7
2.2.6. Peranan Akuntansi Manajemen..........................................................................................10
2.2.7. Akuntansi Manajemen dari Perilaku Etis...........................................................................10
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang manajer dari suatu perusahaan pasti memerlukan informasi yang berkaitan
dengan perusahaan dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Informasi tersebut
tentunya digunakan untuk pengambilan keputusan.
Banyak sekali informasi yang dibutuhkan, salah satunya adalah informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan yang sangat mempengaruhi keseluruhan elemen

perusahaan. Sehingga manajer perusahaan memerlukan ilmu Akuntansi Manajemen yang
berfungsi untuk menjalankan perannya dalam melakukan perencanaan, pengendalian,
serta pengambilan keputusan.
Dalam buku yang berjudul “Akuntansi Manajemen” yang ditulis oleh Mahfud Solihi,
S.E., Akuntan., M.Acc. menjelaskan bahwa perencanaan adalah formulasi terinci
mengenai tindakan untuk mencapai suatu akhir (tujuan) tertentu. Pengendalian adalah
pengawasan atau pemonitoran atas implementasi suatu rencana. Dan pengambilan
keputusan adalah pemilihan satu atau lebih alternatif diantara beberapa yang tersedia.
Maka dari itu penting sekali untuk mengetahui peran, sejarah, dan tujuan Akuntansi
Manajemen.

1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajemen ?
b. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
c. Apa perbedaan dan persamaan antara Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi
d.
e.
f.
g.


Keuangan ?
Bagaimana perspektif historis singkat atas Akuntansi Manajemen ?
Apa saja tema baru dalam akuntansi manajemen ?
Apa peranan akuntansi manajemen ?
Bagaimana Akuntansi Manajemen dari perilaku etis ?

1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian dari Akuntansi Manajemen.
b. Mengetahui arti dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

1

c. Mengetahui perbedaan dan persamaan antara Akuntansi Manajemen dengan
d.
e.
f.
g.

Akuntansi Keuangan.
Mengetahui perspektif historis singkat atas Akuntansi Manajemen.

Mengetahui tema – tema baru dalam akuntansi manajemen.
Mengetahui peranan dari Akuntansi Manajemen.
Mengetahui Akuntansi Manajemen dari perilaku etis.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
a. Melatih mahasiswa dalam membuat karya tulis
b. Semakin bertambah pemahaman mahasiswa mengenai peran, sejarah, dan tujuan
Akuntansi Manajemen.

1.5 Metode Penulisan Makalah
Metode yang dipakai dalam karya tulis ini adalah metode pustaka, yaitu metode yang
dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan
dengan alat, berupa informasi laporan keuangan serta laporan tahunan yang didapat dari
internet.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi

manajemen adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan,
interpretasi,

dan

komunikasi

informasi

yang

digunakan

oleh

manajemen

untuk

merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan

sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang
saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak "(Istilah resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa
akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang berikut:
a. Manajemen Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis
dalam organisasi.
b. Manajemen Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan
mengelola kinerja organisasi.
c. Manajemen Risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan
organisasi.
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa "Seorang
akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional dan keterampilannya
dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan dan lainnya yang
berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen dalam merumusakan
kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pengoperasian. "Akuntan manajemen
oleh karena itu dilihat sebagai "pencipta nilai" antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik
melihat ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi,
daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi. Pengetahuan dan

pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi dalam
suatu organisasi seperti manajemen informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran,
penilaian, penetapan harga, logistik, dan lainnya.
3

2.2 Pembahasan
2.2.1. Akuntansi Manajemen
Disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para
manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk penghitungan biaya produk, perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi serta pengambilan keputusan.

2.2.2. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen (management accounting information system)
adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan memrosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Proses (pengolahan)
adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan digunakan untuk mengubah
masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan suatu sistem. Suatu proses dapat dijelaskan
oleh aktivitas seperti pengumpulan (collecting), pengukuran (neasuring), penyimpanan
(storing), analisis (analysis), pelaporan (reporting) dan pengelolaan (managing) informasi.
Keluarannya dapat berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan

kinerja dan bahkan komunikasi personal.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat dari masukan atau proses, bahkan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel
dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen
mempunyai tiga tujuan utama, yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan biaya jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengedalian, dan
pengevaluasian.
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya membutuhkan
informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informas akuntansi dibutuhkan dan
digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan). Selain itu, kebutuhan akan informasi tidak terbatas hanya pada

organisasi manufaktur. Informasi akuntansi manajemen digunakan di semua organisasi
manufaktur (pabrikasi), dagang, dan jasa.

2.2.3. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada
pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen
perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem
utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak,
sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen
perusahaan secara keseluruhan.
1. Persamaan


Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship). Manajemen
sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional
perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan
dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen
berkaitan dengan satuan-satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan
pertanggungjawaban yang lebih terinci.



Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dibangun dalam suatu sistem
akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena
penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal
tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan bukubuku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.

2. Perbedaan
Perbedaan

Target pengguna

Akuntansi Manajemen

Akuntansi Keuangan

Berfokus pada penyediaan

Berfokus pada penyediaan

informasi untuk

informasi untuk pengguna

pengguna internal

eksternal

Tidak terikat aturan tertentu

Pelaporan akuntansi
keuangan harus mengikuti

Batasan input

prosedur akuntansi yang

dan proses

ditetapkan oleh pihak yang
berwenang (Bapepam & IAI
di Indonesia)

Jenis informasi

Informasi keuangan & non

Informasi keuangan yang

keuangan, dimungkinkan juga

bersifat objektif

informasi yang bersifat
subjektif

Orientasi Waktu

Tingkat Agregasi

Kedalaman

Menekankan pada informasi

Mencatat dan melaporkan

tentang peristiwa di masa

peristiwa yang sudah terjadi

depan

(data historis)

Evaluasi internal dan

Informasi yang disediakan

pembuatan keputusan

berfokus pada kinerja

dilakukan berdasarkan

perusahaan secara

informasi yang sangat detail

keseluruhan

Melibatkan aspek ekonomi

Lebih spesifik

manajerial, teknik industri dan
ilmu manajemen (bersifat
multidisipliner)

Keakuratan vs

Lebih menekankan pada

Lebih menekankan pada

Tepat waktu

ketepatwaktuan

keakuratan

Lebih menekankan pada

Lebih menekankan pada

Verifikasi vs
Relevansi

relevansi terhadap perencanaan kemampuan verifikasi
dan pengendalian

2.2.4. Perspektif Historis Singkat atas Akuntansi Manajemen
Sebagian besar prosedur penentuan harga produk (product costing) dan prosedur
akuntansi internal yang digunakan di abad ini dikembangkan pada tahun 1880-1925. Pada
tahun 1925, prosedur akuntansi manajemen lebih menitik beratkan pada penentuan biaya
sediaan (inventory costing) untuk pelaporan eksternal. Pada tahun 1950an-1960an, dilakukan
beberapa usaha untuk meningkatkan pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya
tradisional. Pada tahun 1980an-1990an, diketahui bahwa banyak praktik akuntansi
manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manajerial.
Tindakan signifikan mulai dilakukan untuk mengubah konsep dan praktik akuntansi
manajemen agar manajemen dapat meningkatkan mutu dan produktivitas serta mengurangi
biaya dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Ini menandai dimulainya era
akuntansi manajemen kontemporer.

2.2.5. Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi
manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen
adalah:
1. Manajemen berdasarkan Aktivitas (Activity Based Management)
Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem
terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang dicapai
dari penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat dua frase penting, yaitu :
a. Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas. Yaitu
serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk pembuatan produk dan
penyerahan jasa. Didalam manajemen tradisional, proses pembuatan produk dan
penyerahan jasa dipecah ke dalam bagianbagian yang lebih kecil, karena diyakini jika
pengerjaan bagian-bagian yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan
efisien, proses pembuatan produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan
berkualitas dan efisien. Oleh karena itu, manajemen berbasis aktivitas berusaha
memadukan kembali proses pembuatan produk dan penyerahan jasa yang telah
difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan memfokuskan ke
pengelolaan secara terpadu dan berbasis sistem terhadap aktivitas pembuatan produk
dan penyerahan jasa.

b. Bertujuan untuk meningkatkan customer value (nilai pelanggan) dan laba. Tujuan
manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement secara berkelanjutan
terhadap customer value dan penghilangan pemborosan. Dengan hilangnya
pemborosan tersebut, biaya dapat berkurang dan sebagai akibatnya laba akan
meningkat. Pengurangan biaya merupakan akibat dari dihilangkannya pemborosan.
Pemborosan diakibatkan oleh adanya aktivitas-bukan-penambah nilai (nonvalueadded activity) dan aktivitas penambah nilai (value-added activity) yang tidak
dilaksanakan secara efisien. Dengan demikian fokus manajemen berbasis aktivitas
adalah penyebab terjadinya biaya itu sendiri. Manajemen berbasis aktivitas mencakup
analisis nilai proses (process value analysis) dan penentuan biaya proses. Analisis nilai
proses adalah evaluasi terhadap nilai yang dapat dihasilkan oleh suatu proses. Suatu
proses terdiri dari serangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer.
Rangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu : aktivitas-penambah nilai dan aktivitas-bukan-penambah nilai.
Penentuan biaya proses adalah perhitungan nilai sumber daya yang dikorbankan untuk
menjalankan suatu proses penciptaan nilai bagi customer. Dengan demikian
manajemen aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu : analisis terhdap nilai yang
dihasilkan oleh proses (process value analysis) dan biaya yang diperlukan untuk
menghasilkan nilai tersebut (activity-based costing).
2. Orientasi pada Pelanggan Manajemen
Berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan
dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan
dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih
baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang
sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa
yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan
pelanggan).
3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan
proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan
hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana

perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya
menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas
yang dapat diterima” dimasa lalu.
4. Waktu sebagai Unsur Kompetitif
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar
dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan
mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah.
Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya
kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.
5. Efisiensi Kualitas dan Waktu
Merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi tersebut tanpa
peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga
hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi
bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi,
produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan
efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6. Bisnis secara elektronik (E-business)
E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik
(Ecommerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk
memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan
jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.
Empat tema baru akuntansi manajemen lainnya yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Memusatkan pada pengaruh perilaku (Mengaitkan strategi organisasi pada tindakan).
Akuntansi manajemen inovatif berguna untuk mendorong para karyawan agar
berperilaku sesuai dengan strategi organisasi sehingga termotivasi untuk berpikir dan
bertindak secara strategic dan mengimplementasikan suatu strategi pilihan.
b. Manajemen berdrive pasar (Market-driven). Manajemen pemicu pasar mengharuskan
manajemen berpikir untuk memberikan prioritas pada kebutuhan pasar atau para
karyawan di atas keterbatasan-keterbatasan teknologi. Di atas semua itu, manajemen

harus memperhatikan trend pasar dan apa yang diinginkan dan diperlukan oleh
pelanggan.
c. Pendekatan dinamik. Pendekatan dinamis memandang bahwa kinerja harus
didasarkan pada jangka waktu panjang dan tidak hanya menekankan pada jangka
waktu pendek secara individual.
d. Pendekatan berorientasi tim. Pendekatan berorientasi tim mensyaratkan para akuntan
manajemen harus memudahkan penggunaan secara bersama-sama pengetahuan dan
pengalaman dalam organisasi agar dapat melakukan pengukuran kinerja keunangan
maupun nonkeuangan.

2.2.6. Peranan Akuntansi Manajemen
Peran seorang akuntan manajemen dalam organisasi adalah sebagai pendukung
organisasi. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur,

menganalisis,

menyiapkan,

mengintepretasikan

dan

mengkomunikasikan

informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntan
manajemen biasanya terlibat secara langsung dalam proses manajemen sebagai anggota
penting dalam tim manajemen, misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi) dan
manajer akuntan biaya. Akuntan manajemen bertugas membantu orang-orang lini (line
position), yaitu pihak yang bertanggungjawab langsung dalam melaksanakan tujuan
dasar

organisasi,

misalnya

manajer

bagian

produksi.

Dalam

hal

ini,

akuntan

manajemen berada dalam posisi staff (staff position), yaitu posisi yang mendukung
tugas lini dan tidak bertanggungjawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi.

2.2.7. Akuntansi Manajemen dari Perilaku Etis
Akuntan manajemen bertugas untuk membantu tugas manajer dalam usaha
mereka untuk meningkatkan kinerja ekonomik perusahaan. Namun tujuan tersebut
harus dicapai melalui cara-cara yang sah dan etis. Sistem akuntansi manajemen dapat
dimanfaatkan oleh manajer untuk mendukung perilaku tidak etis yang mungkin
dilakukannya. Oleh karenanya akuntan manajemen harus berpegang pada suatu kode
etik yang akan berperan sebagai kendali dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
Nilai-nilai dasar yang dijadikan dasar dalam penyusunan standar etika bagi akuntan,
antara

lain:

kejujuran,

integritas,

komitmen

terhadap

janji,

kesetiaan,

keadilan,

kepedulian terhadap sesama, penghargaan terhadap orang lain, kewarganegaraan yang
bertanggung jawab, pencapaian kesempurnaan, dan akuntabilitas/tanggung jawab.

Institute of Management Accountants (IMA) telah memberikan panduan terkait
dengan standar etis dan penyelesaian konflik etis. Standar etika perilaku bagi akuntan
manajemen dijelaskan dalam empat kriteria berikut ini:
1. Kompetensi
 Menjaga tingkat kompetensi profesionalitas yang memadai
 Melaksanakan tugas-tugas profesional sesuai dengan hukum, peraturan dan


standar teknis yang berlaku
Menyiapkan laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jeas setelah

melakukan analisis yang benar.
2. Kerahasiaan
 Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh,


kecuali diharuskan secara hukum
Memberitahukan kepada bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang
berkenaan dengan tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk



menjaga kerahasiaan tersebut
Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia secara tidak etis dan melawan

hukum, baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga
3. Integritas
 Menghindarkan diri dari konflik kepentingan dan mengingatkans emua pihak


tentang potensi konflik
Menahan diri dari pelaksanaan kegiatan yang akan menimbulkan keraguan akan



kemampuannya untuk melakukan tugasnya secara etis
Menolak setiap pemberian, penghargaan dan tanda mata yang dapat



mempengaruhi tindakan
Menahan diri untuk tidak melakukan campur tangan terhadap legitimasi




organisasi, baik secara aktif maupun pasif
Mengakui dan mengkomunikasikan keterbatasan pribadi dan profesional
Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun buruk dan penilaian atau

opini profesional
 Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang dapat merugikan profesi
4. Objektifitas
 Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif
 Mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh manajemen.
IMA juga memberikan panduan tentang penyelesaian konflik yang berkaitan
dengan masalah etis, yaitu sebagai berikut:
1. Mengikuti kebijakan yang telah ditentukan
2. Untuk konflik etis yang tidak terselesaikan:

a. Mendiskusikan konflik dengan atasan langsung atau manajer tertinggi
lainnya yang tidak terlibat konflik
b. Mengacu pada Sarbanes Oxley Act (SOA)2002 untuk memberikan
perlindungan hukum terhadap tuduhan kesalahan manajemen perusahaan
c. Jika atasan langsungnya adalah CEO (direkur utama), pertimbangkan untuk
melibatkan dewan direktur atau komite audit
d. Tetap memelihara kerahasiaan, kecuali dminta secara hukum
e. Membahas masalah dalam diskusi yang sifatnya rahasia dengan penasihat
yang objektif
f. Berkonsultasi dengan pengacara/penasihat hukum tentang masalah-masalah
yang berhubungan dengan hukum
g. Pilihan

terakhir

adalah

mengundurkan

diri

dari

pekerjaan

Masalah etis bukanlah suatu perkara yang bisa kita sepelekan. Standar etis dalam
bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga kelancaran fungsi ekonomi.
Tanpa adanya standar etis dalam bisnis, perekonomian dan semua pihak yang berkepentingan
padanya (untuk penyediaan barang, jasa, dan pekerjaan) akan mengalami kerugian.
Mengabaikan etika bisnis akan mengakibatkan semakin rendahnya kualitas hidup yang
ditandai dengan semakin mahalnya harga dan sedikitnya jumlah barang dan jasa yang
tersedia.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan oleh
organisasi tersebut. Adanya akuntansi manajemen juga berguna bagi perusahaan untuk
mengambil keputusan dan sebagai praktik pada bidang manajemen strategi, manajemen
kinerja, dan manajemen risiko.
Seiring dengan berkembangnya jaman, praktik-praktik akuntansi manajemen mulai
berkembang secara luas dan telah inovatif. Hal ini memunculkan tema-tema baru mengenai
akuntansi manajemen, yaitu manajemen berdasarkan aktivitas, yang berfokus pada berfokus
ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas serta bertujuan untuk
meningkatkan customer value (nilai pelanggan) dan laba. Selain itu tema yang lain adalah
orientasi pada pelanggan manajemen yang berarti bertujuan untuk nilai bagi pelanggan
dengan mengelola aktivitas. Selanjutnya yaitu manajemen kualitas total, yang merupakan
perbaikan berkelanjutan untuk mengembangkan proses manufaktur agar sempurna.
Kemudian, waktu juga sebagai unsur yang kompetitif, efisiensi kualitas dan waktu, dan ebusiness.
Akuntansi manajemen memiliki peran yang penting di dalam organisasi yaitu sebagai
pendukung. Selain itu, akuntan manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan,

mengukur,

menganalisis,

menyiapkan,

mengintepretasikan

dan

mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan
keputusan.

3.2 Saran
Akuntan yang bekerja di dalam lingkungan internal perusahaan harus memberikan
informasi kepada pihak perusahaan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku umum,
sehingga perusahaan dapat menerapkan peraturan yang berlaku pada operasi perusahaan
secara keseluruhan. Dengan demikian, akuntan telah berkontribusi dalam membangun
budaya kerja yang beretika di dalam perusahaan. Selain itu, akuntan juga perlu tegas di
13

dalam menghadapi permasalahan terkait etika yang ada di dalam perusahaan karena tingkah
laku akuntan akan mempengaruhi seluruh profesi akuntan

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen
http://samparona.blogspot.co.id/2015/01/sistem-informasi-akuntansi-manajemen.html
dhedee29.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Akun+Manj+dlm+globalisasi.pdf

15