Sejarah dan Aliran Psikologi revisi

SEJARAH & ALIRAN PSIKOLOGI
Dra. Denok Wigati, M.Si.
Pertemuan I : 3 Juli 2005
AKTIVITAS KEJIWAAN
A. Kognisi : Proses sensorik yang berasal dari penginderaan
Jenis Indera:
1.

Dengar

2.

Lihat

3.

Rasa/Kecap

4.

Penciuman


5.

Somestesi Taktil1

6.

Kinestasi2

Kognisi menghasilkan:
1.

Sensasi : hasil penginderaan pertama. Seperti penginderaan pertama

pada bayi
2.

1

Persepsi: Sensasi ditambah isi memori.3


PD 1 Fakultas Psikologi Undar : 0888-3568193 / 0321 863321
Taktil = perabaan halus/kasar. Kalau kecil menimbulkan rasa geli dan
sifatnya datang pergi
Sakit = kalau kecil menimbulkan rasa gatal

2

Kinestesi menimbulkan 4 kemampuan:
- Merasakan berat ringan
- Melakukan gerak tanpa melihat
- Tahu posisi anggota tubuh
- Menyadari anggota tubuh
Indera kinestasi berada di belahan otak kiri dan kanan. Apabila salah
satu sisinya rusak, maka tidak akan merasakan anggota di sebelahnya.

3

Memori berfungsi:
a. Mencerap informasi. Informasi yang dicerap :

- Menarik, atau
- Dengan konsentrasi
b. Menyimpan informasi. Memori yang baik dalam menyimpan:
- Teguh (tidak kenal lelah)
- Setia (tidak berubah)
- Luas (kapasitas luas per satuan waktu besar)

3.

Asosiasi: Persepsi ditambah isi memori

4.

Humor (membuat lelucon)

5.

Argumentasi

6.


Problem Solving

7.

Decision Making

8.

Fantasi

9.

Bahasa/Vocab

B. Afeksi (perasaan). Dibagi menjadi 2:
1. Instinktif. Berupa emosi yang dibagi menjadi 6:
a. Cinta
b. Bahagia
c. Sedih

d. Marah
e. Takut/Cemas
f.

Jijik

2. Diperoleh dari lingkungan.
a. Simpati (Kagum/Tertarik)4
b. Antipati5
c. Empati6
d. Malu
c.

4

Reproduksi informasi yang disimpan. Untuk mengeluarkan
informasi:
- Recognisi (memberi stimulus yang mirip), contoh: soal multiple
choice
- Recall (tanpa stimulus), contoh: soal essay

Kemampuan recognisi/recall tergantung pada energi psikis manusia:
Di dalam diri manusia ada gambaran ego ideal (gambaran ideal).
Apabila ada sesuatu yang sesuai dengan ego ideal maka akan muncul
simpati.

5

Sebagai lawan dari ego ideal, manusia memiliki conscience yang
merupakan gambaran tidak baik.

6

Bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Dapat menumbuhkan
kasihan/tepo sliro

e. Patriotisme
f.

Estetika7


g. Sinestesi8
C. Konasi (Dorongan)9, dibagi menjadi 2:
1. Instinktif
a. Mempertahankan keturunan  seksual10
b. Mempertahankan hidup  menghindar bila ada bahaa, membela diri,
nafsu makan dan minum
c. Memelihara/melindungi anak
d. Pamer (menonjolkan hal-hal yang membanggakan)
7

Bersumber dari:
- bentuk
- warna
- harmoni nada

8

Perasaan yang diekspresikan dengan motorik tangan. Seperti pelukis,
perancang mode


Konasi antara manusia dan hewan sama. yang membedakan
proporsinya:
KonasiHewanManusiaInstinktif95 %5 %Belajar5 %95 %
10
Gairah seksual muncul setelahlibido dirangsang oleh hormon seks dan
rangsangan kognisi.
Pada Pria, reciptor rangsangan libido:
- Penglihatan
- Pendengaran
- Penciuman
- Somestesi Taktil ( Perabaan pada daerah sekitar genital, kulit yang
ditumbuhi rambut tersier)
Pada wanita, receptor ada pada seluruh permukaan kulit, namun
receptor lebih sensitif pada:
- Tengkuk
- Belakang telinga
- Payudara
- Ariola (daerah berwarna coklat seputar puting payudara)
- Papilae (puting payudara)
- Daerah yang ditumbuhi rambut tersier

Receptor pada perempuan lebih luas karena sejak masa puber terjadi
penimbunan lemak.
Rambut manusia ada 3
- Primer: bulu tipis pada bayi sampai dengan usia 2 bulan
- Sekunder: kepala, alis, bulu mata
- Tersier: kumis, jenggot, pubis (kemaluan), tangan, kaki, dada
9

e. Ingin tahu (potensi diri yang membuat mau belajar)
f.

Ikut serta  imitasi dan identifikasi11

2. Belajar
a. Motif/motivasi
b. Need
c. Minat
ALIRAN PSIKOANALISA
A. Diteoritisasi oleh Freud (disebut pula Freudianisme). Didasarkan pada 2
metode penyembuhan gangguan kejiwaan:

1. Hipnotis  digunakan untuk menguras yang terpendam di alam bawah
sadar
Model ini dihentikan karena:
-

Mental bertambah lemah

-

Transference (klien jatuh hati pada psikolog)

2. Asosiasi Bebas
Proses penyembuhan dengan metode ini
-

Klien diwawancarai sampai muncul kata-kata ekstrim yang lantas ditulis

oleh psikolog.
-


Klien berbaring, dihipnotis dengan sugesti sampai trance lalu dirangsang

dengan kata ekstrim yang telah ditulis untuk mengeluarkan hal-hal yang tidak
enak.
Model ini dihentikan juga karena menimbulkan transference.
B. Dari 2 model ini muncul teori struktur kepribadian :
1. ID: bagian dari struktur kepribadian yang berisi dorongan-dorongan
(termasuk konasi). Contoh: merasa haus

11

Imitasi : meniru sebagian aspek perilaku. Identifikasi: meniru seluruh
aspek perilaku

2. Ego: bagian dari struktur kepribadian yang mengatur ID dengan prinsip
realitas (kenyataan). Contoh: mengarahkan untuk minum air yang ada di atas
meja.
3. Super Ego: bagian dari struktur kepribadian yang mengatur ID dengan
prinsip moral (ego ideal & conscience)
C. Kondisi yang menyebabkan gangguan perilaku (kerja antara ID, ego &
super ego) meliputi:
1. ID selalu ditekan (tidak pernah dituruti).
a. bila ID selalu ditekan oleh super ego akan terjadi kompleks terdesak
yang manifes dalam:
-

sannobolisme (tidur berjalan)

-

mimpi buruk

-

salah ucap

-

keliru

b. bila ID selalu ditekan oleh ego akan terjadi ketegangan jiwa, dan apabila
terjadi dalam waktu yang lama akan menimbulkan:
-

Psikoneorosa (gangguan kejiwaan dimana penderita masih berada di

dunia nyata)12
12

Psikoneurosa terdiri dari beberapa macam:
1. Keluhan fisik (samatotorm)
- Psikosomatis: gangguan fisik karena kejiwaan, harus diobati secara
medis. Contoh: mag karena depresi
- Historia (pingsan karena faktor kejiwaan)
- Neorasthemia (merasa tidak punya tenaga)
- Hipokondriosis (merasa menderita penyakit yang hebat)
2. Obsesi kompulsi (pikiran tentang suatu hal yang terus menerus
muncul yang tidak kenal tempat dan waktu padahal tidak dikehendaki
oleh subyek). Contoh: syak pada wudlu’
3. Phobia (ketakutan yang irrasional pada objek-objek tertentu)
4. Tingkah laku stereotype (peristiwa yang terjadi berulang-ulang)
- ticks (gerakan berulang-ulang untuk mencapai kelegaan)
- latah (ungkapan verbal berulang-ulang)
CATATAN
Apabila penderta sudah mempunyai jiwa dan dunia sendiri, maka ia
termasuk psikosa (gila) dengan ciri-ciri:
- waham (keyakinan yang tidak mungkin diubah)
- halusinasi (merasa mengindera tapi tidak ada objek yang diindera)
- kekacauan fikiran

-

Gangguan penyesuaian13

-

Mekanisme pertahanan ego14

2. ID dibelokan
a. Sublimasi: mengganti dorongan yang tidak diterima menjadi dorongan
yang bisa diterima. Seperti mengarahkan ID dengan agresivitas tinggi
menjadi petinju.
b. Displasmen: mengganti objek dengan objek lain. Seperti orang patah hati
melimpahkan kasih sayang pada binatang
c. Identifikasi: meniru aspek perilaku seseorang. Seperti meniru tingkah
laku ortu agar permintaan dikabulkan
d. Pembentukan reaksi: perilaku berkebalikan dengan yang dirasa.
3. ID dibiarkan
a. Bila dibiarkan oleh ego membentuk Inadequat (tidak matang) dengan ciri
-

mudah berubah/tidak setia

-

tidak bisa mempertahankan motivasi

-

impulsif (tidak bisa mengendalikan diri sendiri)

-

emosi tidak stabil

-

suka iseng (kejahatan kecil)

b. Bila dibiarkan oleh super ego menimbulkan

13

Gangguan penyesuaian yang dapat terjadi:
1. Stress (perasaan tertekan). Ketika stres, yang terganggu adalah:
- kognisi
- afeksi
2. Depresi (stress yang berlangsung lama atau kesedihan mendalam
karena kehilangan sesuatu yang berharga). Yang terganggu adalah:
- kognisi
- afeksi
- konasi

14

Mekanisme pertahanan ego manifes dalam:
1. Proyeksi (melempar kegagalan/kesalahan/dorongan amoral kepada
orang lain)
2. Rasionalisasi (membuat alasan yang seolah-olah rasional tapi bila
diteliti bertentangan dengan motif)
3. Fiksasi (berhenti pada tahap perkembangan tertentu dan tidak mau
pada perkembangan berikutnya)
4. Regresi (mundur ke tahap perkembangan sebelumnya)

-

tingkah laku patologis. Gelandangan, prostitusi, penjudi, pecandu,

pemabuk
-

tingkah laku deliquent (psikopat). Melanggar hukum tanpa perasaan

bersalah. Seperti pembunuh, pencuri, pemerkosa, perampok
-

tingkah laku anti sosial. Anti kemapanan, tawuran, grafiti, provokator,

pelecehan seksual15
-

gangguan psikoseksual16
INDIVIDUAL PSIKOLOG

A. Diteoritisasi oleh Adler, teori yang paling terkenal adalah Kompleks
Inferioritas (perasaan rendah diri yang disebabkan karena adanya konsep
diri17 yang negatif.
B. Macam Konsep Diri:

15

Pelecehan : Perilaku yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan:
- Lirikan/pandangan
- Sentuhan
- Komentar menggoda
- Kencan memaksa
- Ajakan mesum
- Asyarat perkosaan
- Memeluk/mencium paksa

16

Ada beberapa jenis gangguan psikoseksual:
- Fetishisme: terangsang secara seksual bila mempunyai benda yang
memiliki nilai erotisme, seperti BH, CD
- Voyeurisme: terangsang secara seksual bila melihat wanita telanjang
atau sedang melakukan hubungan seksual
- Sadisme: terangsang secara seksual bila menyakiti partner seksual
baik secara verbal maupun fisik
- Masochism: terangsang secara seksual bila disakiti oleh partner
seksual, lebih banyak dialami wanita
- Homoseksual/lesbian
- Hiperseks
- Nempho maniak (hiperseks pada perempuan)
- Phedobilia: terangsang pada anak kecil

17

Konsep diri: gambaran tentang diri sendiri dibandingkan dengan orang
lain.

1. Lebih tinggi (positif)  menimbulkan sifat sombong, menang sendiri,
kurang menghargai, melecehkan orang, tidak menerima pendapat orang,
over confidence
2. Sejajar  menimbulkan sifat-sifat positif
3. Lebih Rendah (negatif)  menimbulkan kompleks inferioritas yang
manifes dalam tidak PD, minder, menarik diri dari lingkungan .
C. Secara mekanis, Kompleks Inferioritas mengalami kompensasi untuk
mencari superioritas. Kompensasi berupa:
1. Postif
a. menonjol pada bidang yang lemah
b. menonjol pada bidang yang lain
2. Semu : merendahkan orang orang lain agar terlihat menonjol
D. Kondisi yang menyebabkan Kompleks Inferior
1. Dimanja sejak kecil
2. Orang tua yang terlalu otoriter18
3. Cacat fisik
PSIKOANALITIS
A. Diteoritisasi oleh Yung (murid Freud) yang membagi manusia menurut
kecenderungan orientasi.
B. Jenis manusia
1. Introvert
a. Pendiam
b. Tertutup
c. Sedikit bicara
d. Pandai menyimpan rahasia
18

Pola asuh orang tua:
- otoriter: tidak kenal kompromi
- demokrasi: menetapkan aturan main bersama-sama
- permisif: membiarkan anak

e. Pandai menyimpan perasaan/keinginan/pikiran
2. Extrovert
a. Ramah
b. Banyak Bicara
c. Terbuka
d. Kurang bisa menyimpan rahasia
e. Kurang bisa menyimpan perasaan/keinginan/pikiran
NEO FREUDIANISME
A. Diteoritisasi oleh Horney, Sulli Van, dan Erich Fromm. Masing-masing
memiliki teori sendiri
B. Teori-Teori Horney
1. Teori Kompleks (diuraikan oleh Horney) menjelaskan gangguan perilaku
yang ditentukan oleh lingkungan:
a. Odipus Kompleks (pria yang tertarik pada wanita yang lebih tua) 
pada waktu kecil dimanja oleh wanita hingga ada perasaan bergantung pada
wanita
b. Elektra Kompleks (wanita belia tertarik pada pria yang jauh lebih tua) 
terjadi pada lingkungan dimana figur pria dewasa tidak ada
c. Kastrasi Kompleks (pria tidak suka pada ayahnya)  dapat memicu
penyimpangan berupa homoseksual
d. Delaila Kompleks (wanita mengeksploitasi pria dengan segala cara) 
trauma pada figur ibu yang selalu disakiti hingga tidak mau bernasib yang
sama.
2. Strategi mengatasi ketegangan jiwa:
a. Moving against: mengatasi ketegangan dengan cara melawan sumber
ketegangan jiwa

b. Moving toward: bersikap menurut terhadap orang yang merupakan
sumber ketegangan
c. Moving away: menghindar dari sumber ketegangan jiwa
3. Tiga teori tersebut digunakan psikoterapi untuk mengatasi tingkah stres
dan depresi yang dikenal dengan tingkah laku coping.19
C. Sulli Van adalah orang pertama yang membagi perkembangan manusia
menjadi:
1. pra natal
2. natal
3. bayi
4. anak-anak awal
5. anak-anak akhir
6. puber
7. remaja
8. dewasa dini
9. dewasa madya
10. usia lanjut
D. From, membagi kepribadian manusia menjadi:
1. Tipe produktif: pekerja keras
2. Tipe nonproduktif: melakukan pemagaran untuk mencapai sesuatu. Ciricirinya:
a. kurang suka gaul
b. ingatan kuat
c. tepat janji secara kaku
d. hidup teratur
19

Ada 2 tipe coping:
- Problem focus of coping: mengumpulkan bahan untuk memecahkan
masalah, melakukan klarifikasi untuk menjelaskan persoalan, datang
kepada sumber masalah untuk memberi penjelasan
- Emosional focus of coping: pasrah/menyerah dengan ikhlas

e. eksploitatif (mencari teman yang menguntungkan secara ekonomis)
BEHAVIORISME
A. Terdapat 2 aliran behaviorisme:
-

Behaviorisme Klasik, dikemukakan oleh Pavlov (Rusia) 20 dan Watson

(Amerika)21
-

Behaviorisme modern, dikemukakan oleh Tolman/Hull, Skiner, Thorndike

B. Behaviorisme Klasik, respon yang terjadi dibagi menjadi 2:
1. Conditioning respon: respon karena adanya stimulus, seperti anjing
yang air liurnya terus menetes saat lampu dihidupkan, meskipun tidak ada
makanan
2. Unconditioning respon: respon yang terjadi secara alamiah, seperti
anjing yang air liurnya menetes saat melihat makanan
C. Behaviorisme Modern
1. Tolman/Hull menyatakan: Untuk menyelesaikan masalah baru, dilakukan
trial & error sampai kemudian mendapatkan pemahaman (insight) dari hasil
berfikir
2. Skiner menyatakan: untuk dapat mengubah perilaku, terapis harus
mengetahui komponen-komponen perilaku, selanjutnya komponen diberi
reward, pada akhirnya perilaku secara keseluruhan akan berubah
3. Thorndike mengemukakan beberapa hukum perilaku:
a. The law of exercises: sebuah perilaku bila dilatih akan menetap dan
apabila tidak dilatih akan hilang
Dalam uji cobanya, seekor anjing dilaparkan dan diletakkan di ruang
gelap. Lampu dihidupkan bersamaan dengan diberikannya makanan.
Suatu ketika lampu dihidupkan tanpa makanan, ternyata anjing tetap
mengeluarkan air liurnya karena merespon cahaya lampu yang biasanya
bersamaan dengan makanan.
21
Dalam uji cobanya, seorang anak kecil (Robert) yang awalnya tidak
takut pada tikus putih menjadi takut pada tikus putih karena setiap dia
menyentuh tikus putih dibunyikan bel yang membuatnya takut. Akhirnya
Robert kembali tidak takut pada tikus putih setelah dilatih untuk
mengambil minumannya di tempat yang dikelilingi tikus putih.
Extinction : Psoses berubah dari takut ke tidak takut
20

b. The law of effects: bila sebuah perilaku diikuti oleh reward, maka
cenderung menetap, tapi bila diberi hukuman maka cenderung berhenti.
c. The law of readyness: jika seseorang siap untuk berperilaku dan dia
diberi kesempatan maka dia puas, sebaliknya jika ia tidak siap maka tidak
puas
KOGNITIF
A. Diteoritisasi oleh Gestal dan Piaget
B. Gestal mengemukakan teori persepsi:
1. Hukum konsistensi: kecenderungan untuk berpersepsi sama padahal
secara sensasi berberda. Contoh: didalam ruangan yang diberi cahaya hijau,
ketika ditanyakan warna susu maka dijawab putih, padahal saat itu susu
berwarna hijau
2. Hukum latar belakang: kecenderungan untuk melihat objek yang berbeda
karena perbedaan latar belakang. Contoh :
Bisa dilihat sebagai dua wajah
atau vas, tergantung latar
belakang
Dianggap ada 3 batang padahal
ada 6 garis

3. Hukum keterdekatan: kecenderungan untuk menganggap satu sesuatu
yang berdekatan.
Dianggap Contoh:
ada 2 kotak
ada 4 bidang

padahal

4. Hukum ketertutupan: kecenderungan untuk menganggap satu dua objek
yang tertutup. Contoh:

S
5. Hukum kontinuitas: kecenderungan untuk menganggap satu dua objek
yang lurus/sejajar. Contoh:
a

b

c

d

Dianggap ada 2 garis, ad dan
bc. Padahal sebenarnya ada
garis ab, bd, cd, dan ac

6. Hukum pragnanz (hukum penuh arti): kecenderungan untuk membentuk
beberapa objek menjadi satu kesatuan. Contoh:

C. Piaget menyatakan: Sejak bayi terdapat skema 22 (pengetahuan tingkah
laku) untuk mengekspresikan insting. Ketika ada yang tidak sama dengan
skema maka:
-

mengubah skema

-

memperlakukan sesuai skema
 1923 

Seorang bayi memiliki skema menetek: menggigit putting, menarik
putting, mengemut putting sampai keluar susu, akhirnya menelan susu.
22