Definisi dan Arti Penting Komunisasi Ter

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN,
KEPEMIMPINAN & KOM. BISNIS
(Komunikasi Tertulis)

Disusun oleh :
1. Fajriani Listya Awal

105020300111069

2. Filemon

105020300111076

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2015

I.

Definisi dan Arti Penting Komunisasi Tertulis

Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan

perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraaan secara langsung dengan
menngunakan bahasa yang singkat, jelas dan dapat dimengerti oleh
penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat- menyurat, sms, e-mail dan
lain sebagainya. Komunikasi tulisan ini juga berpengaruh dalam komunikasi
antaran individu-individu, individu-kelompok, atau kelompok-kelompok yang
berjauhan tempat. Komunikasi tertulis juga dapat memberikan eisien dan
menghemat waktu tanpa perlu membuang tenaga dan waktu dalam
berkomunikasi kepada seseorang yang tempat dan domisilinya berjauhan.
Komunikasi tertulis dilakukan baik antara individu dan bagian dalam struktur
organisasi peusahaan maupun dengan pihak ketiga. Menurut Bovee dan Thill
(1989) dalam penyampaian pesan secara tertulis.
Komunikasi tertulis dapat dipilih bilamana :
1. Pesan atau subjek yang ingin disampaikan cukup banyak dan
komplek; perlu penjelasan panjang lebar suatu teknis; perlu
visualisasi pesan dalam bentuk angka-angka, grafik, gambar, data
statistik.
2. Penerima pesan terpisah jarak jauh dengan pemberi pesan.
3. Memerlukan laporan, data atau dokumen tertulis untuk arsip.

4. Tidak dibutuhkan tanggapan cepat dari penerima pesan.
Jika menulis merupakan proses penyampaian pesan secara tertulis maka
membaca merupakan proses penerimaan pesan yang disampaikan secara
tertulis oleh orang lain. Pemahaman atas makna pesan itu tidak hanya
berasal dari apa yang tertulis dalam teks atau karangan itu saja, tetapi juga
dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca. Dengan demikian,
didalam proses membaca terjadi interaksi antara pembaca dengan teks atau
karangan itu sendiri. Pemahaman yang dihasilkan dari interaksi tersebut
dapat dikelompokkan atas tiga hal, yaitu :
1. Pemahaman literal, yaitu pemahaman terhadap hal-hal yang secara
jelas

atau

eksplisit

tersaji

dalam


teks.

Pemahaman

ini

mempersyaratkan pengetahuan yang baik dari pembaca mengenai

unsur-unsur bahasa serta makna yang dibawanya. Hal ini merupakan
kemampuan awal yang harus dimiliki pembaca.
2. Pemahaman inferensial, yaitu pemahaman tentang apa yang tersirat
dalam teks berupa maksud dan gagasan atau ide penulis. Untuk
memperoleh jenis pemahaman ini pembaca dapat menggunakan
pengetahuan yang dimilikinya.
3. Pemahaman

kritis,

yaitu


pemahaman

yang

berasal

dari

membandingkan apa yang tersaji di dalam karangan dengan apa
yang terjadi di luar itu. Untuk menguji kebenarannya, pembaca
mungkin mengaitkannya dengan pa yang telah diketahuinya atau dia
mencari informasi lain.
I.I Kelebihan Komunikasi Tertulis
Dibandingkan

dengan

komunikasi

lisan,


komunikasi

tertulis

memiliki

beberapa kelebihan. Pertama, komunikasi tertulis lebih tahan lama. Artinya,
komunikasi tertulis memiliki bentuk fisik baik berupa kertas, kulit binatang maupun
prasasti batu. Sedangkan komunikasi lisan tidak memiliki bentuk fisik. komunikasi
tertulis memiliki fungsi dokumentasi. Sehingga pesan atau informasi yang
terkandung di dalamnya bisa tersampaikan meski pemberi pesan sendiri sudah
meninggal. Sebagai contoh, pemikiran-pemikiran Plato, Aristoteles dan filsuf
lainnya hingga kini masih bisa kita terima karena mereka memahatkan ajaran
mereka pada lempengan-lempengan batu. Meski jasad Karl Marx, Darwin, Max
Weber sudah hancur dalam tanah, kita dan generasi sesudah kita masih bisa
menerima informasi tentang pemikiran mereka selama perpustakaan menyimpan
buku-buku karya mereka. Bukti lain yang tak kalah penting adalah bahwa kita
masih bisa meneruskan tradisi dan ajaran agama karena adanya kitab-kitab suci.
Semua agama besar di dunia pasti memiliki kitab suci. Di sini kita bisa melihat

bahwa kitab suci agama merupakan sarana komunikasi tertulis yang memuat
seperangkat aturan, cerita masa lalu, ancaman, kabar gembira tentang masa
depan yang semuanya bertujuan melestarikan dan mempertahankan tradisi
(Suseno, 1997:17). Komunikasi tertulis relatif lebih terstruktur dan terencana.
Sebagai sebuah tindakan strategis (Littlejohn, 2002:13), komunikasi lebih bisa
direncanakan dan disusun ketika disampaikan melalui media tulisan. Komunikator
dapat menyusun pesan, menggunakan kata-kata pilihan, memilih topik tertentu dan
memperkirakan respon dari audience. Sehingga proses komunikasi bisa dievaluasi
dan dikembangkan. ketika kita tidak memahami sesuatu hal dari apa yang kita baca

atau kita menemui kata asing, kita bisa mengulangi beberapa paragraf sebelumnya,
menggunakan kamus atau bertanya kepada seseorang untuk memahaminya.
Berbeda dengan komunikasi lisan yang berlangsung hanya sekali, kita tentu tak
bisa serta merta meminta pembicara untuk mengulangi kalimat yang tidak kita
pahami.
I.II Kelemahan Komunikasi Tertulis

Kelemahan unsur kebahasaan dalam proses komunikasi tentunya
menjadi kelemahan dari komunikasi tertulis.Meski bahasa merupakan unsur
yang sering kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari, bahasa memiliki

sejumlah keterbatasan. Menguraikan keterbatasan bahasa sebagai sarana
komunikasi. Pertama, keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek atau perasaan. Tidak semua benda, peristiwa, perasaan
dapat diwakili oleh kata yang berbeda. Suatu kata hanya mewakili realitas,
tetapi bukan merupakan realitas itu sendiri. Kata hanya bisa mewakili
sebagian dari realitas, bukan keseluruhan realitas. Keterbatasan bahasa
dalam mewakili realitas tampak pada penggunaan kata sifat. Kata sifat
cenderung dikotomis, maksudnya membagi sesuatu hanya dalam dua
kategori, semisal kaya-miskin, bahagia-sengsara, pandai-bodoh, baik-buruk
dan lain sebagainya. Namun perlu disadari bahwa realitas sesungguhnya
tidaklah sekaku itu. Kita tidak bisa memvonis bahwa kalau tidak hitam berarti
putih atau sebaliknya. Antara warna hitam dan putih terdapat puluhan
bahkan ratusan warna abu-abu yang pasti beda. Seringkali agar kata yang
kita ungkapkan lebih tepat, kita menggunakan tambahan ‘agak’ atau
‘sangat’. Untuk mengukur makna yang lebih akurat, Charles E. Osgood,
George Suci dan Percy Tannenbaum merancang suatu instrumen yang
disebut Semantic Differential. Mereka mengukur makna suatu konsep dalam
skala 1 sampai 7. dalam hal ini 1 menunjukkan kecenderungan negative
sedang angka 7 menunjukkan kecenderungan positif (Mulyana,2002:246).
II.


Macam –macam Bentuk Surat

Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat
dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya.
Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya

dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
Macam – macam bentuk surat yaitu ;
1. Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat
dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri
surat pribadi yaitu:
a) Tidak menggunakan kop surat
b) Tidak ada nomor surat
c)

Salam pembuka dan penutup bervariasi

d) Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis

e) Format surat bebas
2. Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik
perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat
edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:
a)

Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi

b)

Ada nomor surat, lampiran, dan perihal

c)

Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim

d)

Penggunaan ragam bahasa resmi


e)

Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi

f)

Ada aturan format bakuBagian-bagian surat resmi:
· Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
1. Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf
besar.
2. Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar
dan kecil
3. Logo instansi/lembaga
· Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
· Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
· Hal, berupa garis besar isi surat
· Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan
nomor surat)


· Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
· Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
· Isi surat
Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan
sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan
berdasarkan

ejaan

yang

disempurnakan

(EYD)

haruslah

menyesuaikan.
· Penutup surat
Penutup surat, berisi:
a) salam penutup
b) jabatan
c) tanda tangan
d) nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau
NIP)
· Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan
tentang adanya suatu kegiatan
3. Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan
usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam
membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan
baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan
dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah satu
contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.
4. Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti
instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan
administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai
dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti
sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat
keputusan dan surat instruksi. Ciri-ciri surat dinas:
a) Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang
bersangkutan
b) Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal

c) Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
d) Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
e) Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat
surat
5. Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh
seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun
instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau
resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus
diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagianbagian seperti berikut ini:
·
Kepala surat :
a) Tempat dan tanggal pembuatan surat
b) Nomor surat
c) Lampiran
d) Hal atau perihal
e) Alamat tujuan
f) Salam pembuka
· Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu :
a) paragraf pembuka
b) isi surat
c) paragraf penutup
d) Salam penutup
e) Tanda tangan dan nama terang

III.

Ragam Komunikasi Tertulis Dalam Bisnis
Manajemen adalah komunikasi. Setiap fungsi manajemen dan aktivitas

pasti melibatkan beberapa bentuk komunikasi baik langsung maupun tidak
langsung. Apakah ketika melakukan perencanaan dan pengorganisasian atau
pengarahan dan kepemimpinan para manajer mendapati diri mereka
berkomunikasi dengan dan melalui orang lain. Keputusan manajemen dan
kebijakan organisasi tidak akan efektif kecuali jika dipahami dengan penuh

tanggungjawab oleh mereka yang akan melaksanakannya. Para ahli
manajemen juga mengatasi bahwa komunikasi yang efektif adalah landasan
dari perilaku organisasi yang beretika. Menurut William C. Himstreet dan
Wayne Murlin Baty, menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses
pertukaran informasi antarindividu melalui suatu system yang biasa (lazim)
baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
(Komunikasi Bisnis, Erlangga, 2003, Drs. Djoko Purwanto, M.B.A.).
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih
dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh
seseorang dengan cara lisan maupun tulisan.
Komunikasi terbagi tiga (3), yaitu:
1. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communications), merupakan
bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Komunikasi lintas budaya (intercultural/cross-cultural communication),
merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau
lebih, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda,
3. Komunikasi bisnis, merupakan komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis.
Pada dasarnya, ada dua bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi
Verbal (Verbal Communications) merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak
lain melalui tulisan maupun lisan yang mempunyai struktur yang teratur dan
terorganisasi dengan baik. Contoh komunikasi verbal dalam dunia bisnis
adalah membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada
pihak lain. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis dalam dunia bisnis
mencakup surat-surat bisnis, memo, dan laporan.
Komunikasi memerlukan proses yang cukup panjang. Menurut Courtland L.
Bovee dan John V. Thil dalam Business Communication Today, proses
komunikasi (communication process) terdiri atas enam tahap, yaitu:

1.

pengirim mempunyai ide atau gagasan,

Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan
harus menyiapkan ide apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain
(audiens). Pesan adalah rumusan berwujud dari gagasan yang dikirim kepada
penerima. Persepsi adalah hal yang unik, ide yang disampaikan seseorang
mungkin akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang lain. Seorang
komunikator yang baik harus dapat menyaring hal-hal yang tidak penting atau
tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang memang penting
dan relevan. Dalam dunia komunikasi, proses tersebut dikenal sebagai
abstraksi (abstraction).

2.

pengirim mengubah ide tersebut menjadi sebuah pesan,

Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau
dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara
sempurna, pengirim pesa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek
(apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan
latar belakang budaya.

3.

pengirim menyampaikan pesan,

Rantai saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
terkadang relative pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjangpendeknya rantai saluran komunikasi yang digunakan akan berpengaruh
terhadap

efektivitas

penyampaian

pesan.

Bila

pesan

yang

panjang

disampaiakn secara lisan, pesan tersebut bisa bertentangan dengan pesan
aslinya. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu pesan, berbagai media
komunikasi dapat digunakan, media tulisan maupun lisan. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan. Selain itu,
pengirim juga harus memilih simbol yang digunakan untuk mengirim pesan.

4.

penerima menerima pesan,

Komunikasi antaraseseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim
mengirimkan suatu pesan dan penerima menrima pesan tersebut. Jika
seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila
penerima surat telah membaca dan memahami isinya.

5.

penerima menafsirkan pesan,

Setelah

penerima

menerima

suatu

pesan,

tahap

berikutnya

adalah

bagaimana ia dapat manafsirkan pesan dan menerjemahkan simbol yang
digunakan dalam pesan untuk menginterpretasikan arti. Suatu pesan yang
disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak
pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan
secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana
yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6.

Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada

pengirim.
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu proses
komunikasi.

Feedback

merupakan

tanggapan

penerima

pesan

yang

memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah
menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara tertentu
terhadap pengirim pesan. Umpan balik memegang peranan penting dalam
proses komunikasi, karena memberikan kemungkinan bagi pengirim untuk
menilai efektivitas suatu pesan. Selain itu, adanya umpan balik dapat
menunjukkan

adanya

faktor-faktor

penghambat

komunikai,

misalnya

perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan perbedaan
reaksi secara emosional.

Komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi yang
sifatnya singkat dan jelas, tetapi dipandang perlu untuk ditulis denganmaksud
atau tujuan tertentu. Komunikasi ini juga digunakan untuk menyampaikan
infromasi yang bersifat kompleks, untuk mengirimkan gambar dan foto karena
tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata serta untuk menyampaikan informasi
kepada banyak orang seperti spanduk dan brosur.
Dalam komunikasi ini perlu ditimbangkan maksud dan tujuan komunikasi
tersebut dilakukan. Perlu diketahui resiko dari komunikasi tersebut misalnya
aman, mudah dimengerti dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda
dari yang dimaksud. Komunikasi ini dapat dibuat dalam bentuk surat,
faksimile, e-mail, memo, proposal ,laporan. Pilihan kata dilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat.
Komunikasi tertulis bisa dengan ditulis tangan atau menggunakan media
elektronik seperti telegram, mesin faks dan e-mail.
Komunikasi tertulis tepat digunakan bila :
·

Pesan terinci dan kompleks

·

Pesan memerlukan perencanaan yang saksama

·

Pesan melakukan catatan prmanen

·

Penerima dalam jumlah banyak

·

Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis

·

Tidak diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
Bentuk-bentuk media tertulis yang sering dipakai dalam dunia bisnis

adalah sebagai berikut :
1.

Perintah tulis

2.

Peraturan kerja

3.

Memorandum

4.

Buku penuntun

5.

Laporan kerja

6.

Buku pegangan

7.

Formulir

8.

Catatan

9.

Kuesioner

10.

Pengumuman

11.

Iklan

IV. Teknik Penyusunan Proposal Bisnis
Ada beberapa unsur yang perlu di perhatikan untuk menyusun
proposal bisnis:
1. Bab Pendahuluan
Merupakan bab perkenalan dimana anda menguraikan latar belakang
usaha, visi dan misi bisnis, dan gambaran usaha yang ingin dijalankan
termasuk bagaimana keadaan pasar saat ini.
2. Profil Badan Usaha
 Jenis Usaha
Menguraikan tentang jenis usaha apa yang ingin dijalankan secara
singkat. Bisa dijelaskan dengan bentuk list atau uraian singkat.
Kemudian sebutkan secara singkat model bisnisnya.
 Nama Perusahaan
Merupakan branded yang akan di ingat oleh pasar. Maka tentukan
nama perusahaan dan tulis dalam proposal.
 Lokasi
Merupakan salah satu hal yang penting untuk menentukan tempat
yang strategis. Tulis lokasi perusahaan, kemudian buat peta atau
denah pada proposal
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasinya masing - masing,
apakah berdiri sendiri atau anda membentuk satu sistem yang membuat
perusahaan berjalan dengan satu sistem kerjasama antara owner dengan
karyawan. Jika perusahaan memiliki sistem manajerial keorganisasian
maka sebutkan mulai dari Pemilik usaha, manager atau pengelola,
marketing, HRD dll.
4. Produk Perusahaan

 Jenis Produk
Produk adalah nyawa bisnis, jika tidak memiliki produk yang dijual
maka kita jelas tidak dapat menjalankan bisnis. Untuk itu sebutkan
jenis produk apa yang akan diproduksi.
 Pembuatan Produk
Pembuatan produk adalah bagaimana cara anda membuat produk.
 Keunggulan Produk
Sebutkan keunikan produk, keunggulan produk hingga nilai plus
produk.
5. Target Pasar
Sebagai tambahan kita harus menyebutkan siapa yang kita jadikan target
pasar. Warga di daerah mana serta umur berapa dan kalangan yang
mana. Misalkan adalah daerah kota X, untuk usia anak anak dari kalangan
menengah ke bawah.
6. Promosi dan Pemasaran
Pada poin ini kita menjelaskan tentang strategi pemasaran yang kita
lakukan serta promosinya.
7. Laporan Keuangan
 Alokasi Dana
Merupakan rancangan kebutuhan dana serta pengeluaran dana
yang akan kita gunakan untuk usaha.
 Perhitungan Laba
Buat perhitungan secara logis dan realistis mengenai keuangan,
seperti: target laba rugi, ancaman resik.
 Perhitungan Bagi Hasil
Setelah semua unsur diatas selesai, maka kita tinggal menentukan
berapa rasio bagi hasil yang akan kita tetapkan. Bagaimana
menentukan rasio bagi hasil tergantung dari resiko usaha, semakin
kecil resiko usaha maka semakin kecil pula pendapatan yang
diberikan kepada investor dan sebaliknya.
8. Penutup

Penutup berisi kata-kata terakhir kita untuk meyakinkan investor, serta doa
dan harapan atas proposal kita. Dan mengucapkan terima kasih atas
kesediaanya membaca proposal anda.
9. Lampiran
 Biodata Pemilik Usaha
 Surat Perjanjian
 Surat Ijin Usaha
V. Sistem Manajemen Profesional dalam Usaha Rintisan
Unsur-unsur yang harus di perhatikan:
1. Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki. Pemilihan jenis usaha tergantung
pada kebutuhan pasar dan sumber-sumber yang tersedia.
2. Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan Perusahaan. Pemilihan bentuk
kepemilikan badan usaha ditentukan oleh besar kecilnya skala usaha dan
sumber daya yang dimiliki.
3. Tempat Usaha yang Akan Dipilih. Pemilihan tempat usaha harus
mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektifitas.
4. Organisasi Usaha yang Akan Digunakan. Kompleksitas organisasi usaha
tergantung pada lingkup atau cakupan usaha, semakin besar lingkup
usaha, semakin kompleks organisasinya. Sebaliknya, semakin kecil
lingkup usaha, maka semakin sederhana organisasinya.
5. Lingkungan Usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat
jalannya

perusahaan.

Lingkungan

mikro

dan

lingkungan

makro

berpengaruh terhadap kegagalan dan keberhasilan usaha. Lingkungan
mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan operasional
perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, manajer,
direksi,

distributor,

pelanggan/konsumen

dan

lainnya.

Sedangkan

lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan.
VI. Kemampuan Memotivasi dan Mengarahkan
Kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan
berkomunikasi pada bawahannya akan menentukan efektivitas bekerja. Motivasi

secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, dan mengarahkan perilaku
seseorang. Tujuan pemberian motivasi kepada para karyawan adalah:
1. untuk mengubah perilaku karyawan agar sesuai dengan keinginan
perusahaan,
2. meningkatkan gairah dan semangat kerja
3. meningkatkan disiplin kerja
4. meningkatkan prestasi kerja
5. mempertinggi moral kerja karyawan
6. meningkatkan rasa tanggung jawab
7. meningkatkan produktivitas dan efisiensi
8. menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.
Dan tujuan utama memotivasi dan mengarahkan adalah untuk merealisasikan citra
pribadi yaitu:
1. untuk hidup dalam cara yang sesuai dengan peranan yang
diinginkan
2. untuk diperlakukan dalam cara yang sesuai dengan kedudukan
3. untuk dihargai dalam cara yang mencerminkan tingkat kemampuan.