MAKALAH ini adalah KIMIA LINGKUNGAN (1)

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN
“PENCEMARAN AIR”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V :
-

BAGUS ADI PRASETYO
SUCI MULIANI
RAFIKA
FITRIANI ARIFIN
AYU SASMITA
KEMENTIRAN PERINDUSTIRAN R.I
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karna
atas berkat kenikmatan yang telah diberikan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan lancar. Walaupun
tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan disana-sini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata saya sampaikan terimakasih.

Makassar, Mei 2015

“Penulis”

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

ii

DAFTAR ISI
 Sampul.........................................................................i
 Kata Pengantar...........................................................ii
 Daftar Isi....................................................................iii
 Bab I Pendahuluan
 Latar Belakang...........................................................1

 Rumusan Masalah......................................................2
 Tujuan........................................................................2
 Bab II Pembahasan
 Pengetian Pencemaran Air.........................................4
 Penyebab Dan Akibat Pencemaran Air......................6
 Usaha Mengatasi Pencemaran Air...........................12
 Cara Pengolahan Air Buangan.................................14
 Bab III Penutup
 Kesimpulan..............................................................17
 Saran........................................................................18
 Daftar Pustaka...........................................................18
 Lampiran...................................................................19

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi
manusia,

makhluk

hidup

yang

lain

juga

sangat

membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa
mneyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia
sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh
manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan
air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah

satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia.
Menurut Kodoatie (2008) “air merupakan sumber kehidupan
Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak
diperlukan”. Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini
karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi,
hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat
Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah
gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan
air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci, dan keperluan lainnya.

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 1

Air tersebut juga


mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan
beracun).

dalam

kehidupan

sekarang,

adakalanya

masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau
serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain
seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumbersumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal
dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri yang
dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di
sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia
apabila mengkonsumsi air ini.
B. RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud dengn pencemaran air?
 Apa saja penyebab dan akibat pencemaran air?
 Apa saja usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan
manusia?
 Bagaimanakah cara pengolahan air buangan untuk
mengatasi pencemaran?
C. TUJUAN
 Menyelesaikan tugas mata kuliah kimia lingkungan
 Mengetahui pengertian pencemaran air
 Mengetahui penyebab dan akibat pencemaran air
 Mengetahui usaha mengatasi pencemaran air bagi
kehidupan manusia
 Mengetahui proses

pengolahan

mengatasi pencemaran

POLITEKNIK ATI MAKASSAR


Page 2

air

buangan

untuk

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Istilah

pencemaran

air

atau

polusi


air

dapat

dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya
mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi
istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah.
Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam
Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian
pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam
undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran
lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh,
melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air
laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan
demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi
lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang
lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian

Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai :
“pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 3

Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek
kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat
(Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab
terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk
hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering
disebut


dengan

istilah

unsur

pencemar,

yang pada

prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat
rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab
dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia.
Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat
berimplikasi

hukum,

tetapi


Pemerintah

tetap

harus

menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek
akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air
sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut
adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat
tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan
tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau
melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk
peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23
tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 4

dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi

persyaratan

kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas
tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun
1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang
terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan
mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990
(Achmadi, 2001).
B. PENYEBAB DAN AKIBAT PENCEMARAN AIR
Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk
hidup, termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus
memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik
air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak
berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun
maupun zatzat kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak
mengandung

bakteri,

protozoa

ataupun

kumankuman

penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air
dari polutan menjadi hal yang sangat penting.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat
meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan,
ketidakseimbangan

ekosistem

sungai

dan

danau,

pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di
badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari
kegiatan

pertanian)

telah

menyebabkan

pertumbuhan

tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 5

Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang
seharusnya

digunakan

bersama

oleh

seluruh

hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak
oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
1. PENYEBAB
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
 Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai,
danau, laut).
 Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke
sungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
 Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
 Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel
tanah ke perairan.
 Penggunaan racun

dan

bahan

peledak

dalam

menangkap ikan.
 Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan
ke sungai.
 Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau
ledakan sumur minyak lepas pantai.
2. AKIBAT
Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air
adalah sebagai berikut:
a) Dapat menyebabkan banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan
oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 6

daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya
disebabkan oleh air sungai yang meluap ke
lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan
yang tinggi.
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan
menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa
lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah
air surut. Banjir adalah hal yang rutin.Setiap tahun
pasti

datang.

Banjir,

sebenarnya

merupakan

fenomenakejadian alam “biasa” yang sering terjadi
dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di
dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk
dalam urutan bencana besar, karena meminta korban
besar.
b) Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan
(sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan,
creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh
gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan
yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.
Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca,
yang mana merupakan proses penghancuran mineral
batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya. Dampak dari erosi adalah
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 7

menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas,
yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan
lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah
menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi).
Penurunan kemampuan lahan meresapkan air
ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan
air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di
sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh
aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di
sungai
tingginya

(sedimentasi)

yang

sedimentasi

selanjutnya

akan

akibat

mengakibatkan

pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi
kelancaran jalur pelayaran.

Erosi dalam jumlah

tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami,
dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara
berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui
angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat
menyebabkan

masalah,

semisal

dalam

hal

sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air
secara serentak.
c) Menimbulkan berbagai penyakit
Limbah dari sisa detergen dan pestisida
(misalnya DDT) dapat merangsang pertumbuhan
kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 8

ginjal, dan gangguan kelahiran. DDT (Dikloro Difenil
Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat
terurai secara alamiah), karena itu jika dipergunakan
dalam pemberantasan hama DDT akan mengalami
perpindahan

melalui

rantai

makanan,

akhirnya

tertimbun dalam tubuh konsumen terakhir. Makin
tinggi

tingkat

pencemarnya.

trofi
Hal

makin
ini

pekat

disebut

kadar

zat

biomagnifiation

(pemekatan hayati).
Senyawa nitrat dan pospat yang terkandung
dalam pupuk apabila terbawa air dan terkumpul di
suatu perairan (misalnya danau, waduk) dapat
menimbulkan eutrofikasi, yaitu terkonsentrasinya
mineral di suatu perairan. Hal ini akan merangsang
pertumbuhan dengan cepat alga dan tumbuhan air
seperti enceng gondok dan sejenisnya sehingga
menimbulkan blooming. Jika permukaan air tertutup
oleh tumbuhan air, maka difusi oksigen dan penetrasi
cahaya matahari ke dalam air menjadi terhalang.
Sementara tumbuhan air terus-menerus mengambil
air

dan

menguapkannya

ke

udara,

sehingga

mempercepat habisnya cadangan air di tempat
tersebut. Alga menjadi kekurangan cahaya, sehingga
laju fotosintesis terganggu.

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 9

Makin

sedikit

kadar

oksigen

terlarut

menyebabkan kematian organisme air. Pembusukan
oleh organisme pengurai juga makin menipiskan
kadar

oksigen

eutrofikasi

terlarut.
adalah

Pengaruh

negatif

terjadinya

dari

perubahan

keseimbangan kehidupan antara tanaman air dengan
hewan air, sehingga beberapa spesies ikan mati.
Menurut laporan hasil penelitian, kandungan nitrat
yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan
gangguan sistem peredaran darah pada bayi berumur
di bawah 3 bulan. Penyakit ini disebut blue baby
syndrome (gejala bayi biru), ditandai dengan warna
kebiruan pada daerah sekitar bibir dan pada beberapa
bagian
tubuh.
C. USAHA

MENGATASI

PENCEMARAN

KEHIDUPAN
Upaya Menanggulangi

Pencemaran

AIR
Air.

BAGI
Pada

dasarnya ada lima cara yang dapat dilakukan dalam rangka
pencegahan pencemaran air, yaitu:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak
tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 10

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah
yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah
jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumbersumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah
melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa
mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam
jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir
akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon
merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman
dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi
sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin
banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini,
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
Provinsi

Jawa

Barat,

menetapkan

beberapa

cara

penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan
oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut
I.

di antaranya sebagai berikut.
Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan
Lingkungan
 Mengurangi beban pencemaran badan air oleh
industri dan domestik.

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 11

 Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor
dan industri.
 Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan
limbah B3.
 Mengembangkan

produksi

yang

lebih

bersih

(cleaner production) dan EPCM (Environmental
II.

Pollution Control Manager).
Program Rehabilitasi dan Konservasi

SDA

dan

Lingkungan Hidup
 Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan
kritis.
 Menanggulangi

III.

kerusakan

lahan

bekas

pertambangan, TPA, dan bencana.
 Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
 Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke
sungai, danau, laut dll.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat
mencuci truk, mobil dan sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk
wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur

tanpa dimasak dahulu.
D. PENGOLAHAN AIR BUANGAN UNTUK MENGATASI
PENCEMARAN
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang
dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rataPOLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 12

rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh
rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian
sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat
karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air
tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan
kolam

pengolahan

air

buangan

(air

cucian,

air

kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah
tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air
yang

tercemar

ke

dalambeberapa

kolam

kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan),
kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis
(diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya).
Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan
terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti. Dengan
demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai
dll.) hanyalah air yang tidak tercemar. bebrapa contoh
tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah
sebagai berikut:
o Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air
buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap
atau mengapung.

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 13

o Proses

penanganan

sekunder,

yaitu

proses

dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis
o Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan
komponen-komponen

fosfor

dan

padatan

tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau.
o Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode
bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.
o Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur
atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.
o Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik
terlarut, berwarna atau bau.
o Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garamgaram terlarut dengan menggunakan tenaga listrik
o Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam
organik maupun mineral dari air
o Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab
penyakit.

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 14

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air
yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi
lingkungan

hidup

menjadi

buruk

sehingga

akan

mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia
serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas
air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas,
daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang
pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya
alam (natural resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat
penting maka harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan
air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan
secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan
generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu
dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik
kuantitas

maupun

kualitasnya,

dan

bermanfaat

bagi

kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

B. SARAN

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 15

Air adalah salah satu bentuk materi dari sumber daya
alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan semua
makhluk yang ada di bumi ini. Manusia dalam menjalankan
segala aktivitasnya juga membutuhkan air. Air yang dapat
digunakan dalam kehidupan manusia adalah air yang
kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh karena itu kita harus
berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam melestarikan dan
mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya dalam
mengelola air.
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah
sikap cinta lingkungan. Sikap tersebut harus di tanamkan
dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang
guru wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan
hidup pada anak didik kita agar mereka mengerti tentang
pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulanganpencemaran-air.html
www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html
http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaranair.html
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-caramengatasinya.html

 LAMPIRAN
POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 16

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 17

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 18

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 19

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 20

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Page 21