Jurnal lhniah Teknik Mesin
ali311:l$&
-.::..t.:j-.'a&
rssN 2087-1880
?tr
Jurnal lhniah Teknik Mesin
Studi Eksperinrental tentang Pengarul'r Rapat Arus pada Hard (furrsmi:
Electroplutiri'g terhadap Karakteristik Pennuk::an Baja Karbon ltendah
H*nrcwoSapriaeli
In
vesti gasi
S i fat
I-s
Mekan i k Materia I Kom pos it yang Terb uat dari L i mhair
Batu Bara dengan lvtatriks Resin Polister Tak
Zulhanif
....
Jeriuir
..
6
- !0
Revierv dan Analisa Karakteristih cial Penyebab Kerusakan Sudu Turbilr
Cas
A.
Yucli Eka
Rissna
I
; - :6
Pengaruh sudut Kontak sratis terhadap Penyebaran ilrt;pf et *iAtas
Perm ukaan Padat yan g Di panaskan pada B i iangail Weber Menengai;
M. ilyanSusilu
... .......... \-: - 24
E.S.
Reduksi Bising Motor Diesel Menggunaka:.: Partia! e,nclosure
,4hnruelSn'udi ..........
25 - 2g
Analisis Linrit lvlomen pada Pipa Elborv dengaer Beban ln-plane
Bending
AsnowiLuhis,NovriTunti
.........
30 _ 35
Studi Kekuatan sambungan Las BajaAISl r0.15 dengarr Berbagai Metode
Posisi Pengeiasarr
Torkano,Sugiycnto,Andrij,anto
36 - 44
Efleet of Cutting speed variation on Temperarr:re whcr": Drilling
AISI I 045: Sirnulation and Experir*ent
YttttunrB",SuryudiwansnH.,ArinslH. ........
45
Redesign
of Pneumatic
_
50
Piston Using Design for Manufacture and
Assern bly (DFMA ) Techn iq ue
Mustofa
5l - 55
Pengujan Karakteristik Perpindahan panas dan penururran J"ekanan dari
Sir.ip-sirip Pin Dianrond susunan Segaris daram saruran Segi Enrpar
Tri Istotrto,lVibawa Endrt Juwnna, Efendt Dwi
Hari.ronti
Iurnal llmiah
Teknik Mesin
Vol. I
No. I
Hal. I - 64
Bandar Lampung
September 2010
Jurusan Teknik Mesin = Fakultas Teknik
Universitas Lampung
56 _ 64
ISSN
2087-1880
ISSN:2087-1880
[Wf,gHAN[gAt
Jurnal llmiah Teknik Mesin
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab
Dr. Asnawi Lubis
Pimpinan Redaksi
Muhammad lrsyad, S.T., M.T.
Ketua Penyunting
Dr.Eng. Suryadiwansa Harun
Anggota Penyunting
Dr.Eng.ShirleySavetlana (Material)
Mitra Bestari
Dr. Yanuar Burhanuddin (Produksi)
lr. tndra M. Gandidi, M,T. (KonversiEnergi)
Ahmad Su'udi, S.T., M.T. (Konstruksi/Perancangan)
(MateriaD
(Produksi)
Prof. Dr.Eng. Gunawarman
Prof. Dr. Yatna Yuwana M.
(Mekanika & Mesin
Prof. Dr. lndarto,
Dr.lng. Hanrin Saptoadi (Perpindahan Panas &
UNAND
ITB
UGM
Fluida)
DEA
Pembakaran) UGM
Dr.Eng. MeifalRusli (Konsfuksi/Perancangan) UNAND
Editor/Layout
Kesekretariatan
M. Dyan Susila E.S., S.T., M.Eng.
Ahmad Yudi Eka Risano, S.T., M.Sc.
NovriTanti, S.T., M.T.
Zulhanif, S.T., M.T.
Bendahara
lr. Arinal Hamni, M.T.
Alamat Redaksi:
Gd H Lt. 2 Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Telp. 0721-355551 9, 3il0937
Fax. O721-7U947
Email: mechjtm@unila.ac.id, mechjtm@yahoo.co.id
Redaksi mengundang para Akademisi, Peneliti, Praktisi, dan Profesional untuk menyumbangkan
tulisan di bidang Teknik Mesin berupa hasil riset atau kajian pustaka yang belum pernah diterbitkan
dalam media lain. Jurnal terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Naskah
sudah diterima redaksi paling lambat 2 (dua) bulan sebelum penerbitan. Pengiriman naskah dan
korespondensi melalui surat elektronik lebih diutamakan. Bagi penulis yang artikelnya dimuat dikenai
biaya cetak dan ongkos kirim sebesar Rp. 150.000,00.
Jurnal Mechanical, Yolame I, Nomor I, Septenber 2010
DAFTAR ISI
Studi Eksp€rimental tentang Pen$ruh Rapat Arus padaHard Chrome
Electroplating terhadap Karakteristik Permukaan Baja Karbon Rendah
HarnowoSupriadi
l-5
Investigasi Sifat Mekanik Material Komposit yang Terbuat dari
Limbah Batu Bara dengan Matiks Resin Polister Tak Jenuh
Zulhanif
6
Review dan Analisa Karakteristik dan Penyebab Kerusakan Sudu
TurbinGas
A. Yudi EkaRisano
lt
-
Pengaruh Sudut Kontak Statis terhadap PenyebaranDroplet dr At:s
Permukaan Padat yang Dipanaskan pada Bilangan WeberMenengah
M. Dyan Susila
tj
-24
Reduksi Bising Motor Diesel Menggunakan Partial Enclosure
Ahmad
25 -29
E.S.
Su'udi
- t0
16
Analisis Limit Momen pada Pipa Elbow dengan Beban In-plane
Bending
Asnawi Lubis, Nowi Tanti
...........
30 - 35
Studi Kekuatan Sambungan Las BajaAISI 1045 dengan Berbagai
Metode Posisi Pengelasan
Tarkono, Sugiyanto,
Andriyanto
36 -44
Effejt of Cutting Speed Variation on Temperatrnq When Drilling
AISI 1045: Simulation and Experiment
YanuarB., SuryadiwansaH., Arinal
H.
...............
45 - 50
Redesigrr of Pneumatic Piston Using Design for Manufactue and
Assembly (DFMA) Technique
Mustofa
5l - 55
Pengujan Karakteristik Perpindahan panas dan penunrnan Tekanan
dari sirip-sirip Pin Diamond Susunan segaris dalan saruran segi Empat
Tri Istanto, Wibawa Endra Juwanq Efendi Dwi Hariyanto .......-......._... .. 56 _ 64
Jurnal Mechnical, Yofune
1, Nomor
I, Sqtenber 2010
PENGAI\TAR REI}AKSI
Pada edisi perdana
ini, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECIIANICAL m€muat artikel dari
berbagai lingkup studi dan asal peneliti di bidang Teknik Mesin. Sepuluh artikel yang dimuat secara
merata tersebar dalam empat kelompok lingkup studi, yaitu: Material, Produksi, Konversi Energi, dan
KonstnrksilPerancangan. Dari se,puluh artikel dua berasal dari Universitas Sebelas Maret (Suakarta)
dan Universitas Tadulako (Palu) serta selebihnya berasal dari peneliti dalam Universitas Lampung.
Dewan redaksi mengucapkan terima kasih kepada pengirim artikel dan mitra bestari yang
telah memberi sumbangan pada tualitas jurnal ini. Kami juga be,lterima kasih kepada selunrh pembaca
yang telah memanfaatkan Jumal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL sebagai bahan rujukan dan
inspirasi dalam penelitiannya.
Kami mengajak kepada para pe,neliti dan praktisi bidang Teknik Mesin dan bidmg t€rkait
untuk menulis artikel pada
Jurnal
iah Teknik Mesin MECHANICAL yang terbit setiap bulan
September dan Maret. Artikel anda akan dirujuk oleh para pembaca
l€mi dari seluruh Indonesia.
Akhirnya kami berharap semoga artikel-artikel dalam jumal
ini
dapat bermanfaat bagi
pembaca dan memberikan inspirasi dalam pengembangan teknologi di bidang teknik mesin.
Dewan Redaksi
tv
Jimd Medmiel, Yohsv I, Norw I, *:pnber
201 0
Studi Kekuatan Sembungan Las Beja AISI 1045
dengen Berbagai Metode Posisi Pengelasen
ft'usanr"*iltHtf,,lffi13#$lil*t*rarnpung
Jalan Profesor Sumantri Brojonegoro
No.l, Gedongmeneng, Bandar l-ampung 35145
E-mail tadcono@milaac.i4 tarkono_irfrn@yahoo.com
Abstrah
Lingfup pengunaan tebrik pengelasan dalmt kortru*si sargd luas, melipui perkqala jembata4
rangkt baja, bejep tekan pipa p6d, pipa salurwt kendsaan rel dm lah sebagafurya Selain untuk
pembuolot, proses pengelasot juga digwaleo, nn* rqoai otot perbaikot Posisi otau sikap pengelawn
yaitu pengawan posisi dott laak goahm elelooda las. Posisi pengealosan yong digwako, biasoVa
t*gmtug dui laat kanryubkupuh daa celal*celah benda lraj a yog ahon dilas.
Studi yotg dilah.kot ini bert4jum ntuk mengetalwi perbedan muu pada saiap pasbi pengelasan
(down hand position horbonal puition v*tical pasition anu head position) pada sonbungot las butt weld
joint, agt dqd mempabaiki lcehtam dsi hasil ssttbungur lasnya
Bqiayory digunakoryaitu bqia kobon sedotg (AISI IUs) dot empat posisi pegelasmyaita down hand
positio4 Inrizontal position vqtical pasition dan wer head position Pengelasot dilafukor dengm lart SM4W
dengot mengunakmt kmnpuh single Y, single U dan single J sqta lqisot tas sebuyah 3 lqis (single 11 single
U dan single J) dot 4 lqis gingb Y dor single U).
Ulanmr spesimen qii toih sesuai stardo ASTIt b8 talrun 20(H. Dti data hasil pengujian dipeloleh
nilai rda-rda kehtam tuik poda semaa konpuh las dengm lqism las sebanyak tigo tqis yang tertinggi
yaitu pada pengelaswr dmtn hod puition frarudfun vqtical position dan horbontal position dan ra*rao
kehtatm toik terendah yaiu pada pergelasn wa head position Kehmn twik doi pengelasm lnrizontsl
position dqa diperbaiki derg*tmempabanyaklqisotlas ago senaaknnpuh dapdtuisipauh Sedangke,
unluk memperbaiV nilai lcehraan tuik pada pangelascaT wer head position dqa menguou*m, kanpuh tas
yang lebih luah sata memperboryah lqissr las ago senua ksnpuh los trisi pemh
Kda hirncl:
posisi pengelasot
kttweldjoint,
baja AISI 1M5
1. Pendahuluan
peirgelasan mendam atau
pe,ngelasan di atas ke,pala pl.
Posisi atau sikap pengelasan nenrpakan
fenomena yang menarik untrk dipelajari. Posisi
pengelasan dapat mempenganrhi sifrt dan kualitas
dari hasil pengelasan. Posisi pengelasan yainr
p€,ngaturan posisi atau letalc geralcan eleknoda las.
Ada
4
(empat) posisi pengelasan
@a
t{€slq bahkan
posisi
Posisi atau sikap pengelasan yaitu pe,ngaturan
posisi atau letak gerakan elelcnoda las. Posisi
pengealasan yang digual@n biasanya t€rganhmg
dari letak kanpuh-kanpuh atau celah+lah benda
kerja yang akan dilas. Posisi-posisi pe,ngelasan terdiri
dari posisi peirgelasan di bawah ngnn (down hand
pasition), posisi pengelasan mendaar (horizontal
position), posisi peirgelasan tegak (vqti&l pos ition),
dan posisi peirgelasan di das kepata (over head
las busrn
listrik yaitu posisi pengelasan di gsurah t rrgan (doyln
hand position), posisi pengelasan mendatar
(horizontol position), posisi pengelasan tegak
(venical position) dan posisi peirgelasan di afas
kepala (wer headposition) [3], [t]. Ditinjau dari segi
kemudaban melakukan pengelasan, dari keempat
posisi pcngelasan tersebut posisi pengelasan di
bawah tanganlah yang paling mudah. S€lain itu,
position)|1.
l.
Posisi pengelasan di balvah I -rgan (dov,n
position\
Posisi pengelasan
posisi pengelasan di bawah tanganjuga adalah posisi
pengelasan dengan hasil las yang paling baik tU.
Namrm posisi pengelasan di bawah trnean tidak
selalu digunakan dalam proses pengelasan karena
harus diperhatikan letak pekerjaan lasnyq misalnya
dalam pengelasan kapal banyak menggunakan posisi
hod
ini adalah posisi png paling
ini dilakukan rmtuk
pengelasan poda permukaan datar atau
permutcaan agak miring yaitu letak elelctroda
berada di atas benda kerja (gmrbar la).
mudah dilaln*an. Posisi
36
Jvtpl
Posisi pengelasan
mefu
Mecful,
Y&orc I, Notrcr
4.
(lwizontal portition)
Mengelas dengm posisi nendah rerupakan
pengelasan yang nahn)ta mengihili arah gris
mendatar/horizontal Pada pcisi pengelasan ini
kemiringar
dm rah ayunm
heod
di es k€pah welda,
di *as
kepala
nining te@i psisiryt bcrada di atas kqoh,
yaiu letak elelctoda b€rada di bawah b€nda
kefa (gnmbr lQ. Msahya pengelasm @
gu0mgtagimdalarn.
Posisi pengelasm teg*. (vqtical position)
Mengelas dengm posisi tegak n€mpakan
peirgelasaa yang rah4n nengifuti rah gris
tegsk/tertikal. S€eerti pb lwtmntal position
@t vatical positio4 posisi b€nda kerja
biasmya b€ndiri tegpk atau agak niring sedikit
Posisi pengelasan
di bsnah I .rgan (down
hod positton) memrmgkinkm peffiasi dan cairan
logam tidak kehm dfii kanph las scnta
pengelasan ymg lebih besr dibmding lainnln pada
lnrizontal pasitio4 cairm logm oendenmg jatuh ke
baunah, oleh kmena i$ busur (rc) dibuat sependek
feqmo
mmgtin Demikian prla untrk vqtical hn wq
head position Peninbunan logm las pada
pengelasm busrn nyala t€rjdi akibat nedan
h*an akibd gavimi, pengelasan
tidak hann dihhrb @ donn M puition
adatrym lwbotal positton Ul.
searah dengm g€rak elektroda las yaim naik atau
l€pl lautrahvertikal.
di es kqala (wu
pqttton)
B€Nda kerja tuletak
op€rator Mt weldq. Poaisi ini lebih sulit
dibmdinglsm d€ogan posisi?osisi pengelamn
ymg lain Pcisi pcngelasm ini dilakrrkm um*
pengelasan pada perm*aan dor atau rgnk
elekrnoda hanrs
b€rdiri tegak atau agak nirbg sedikit dei arah
elektnoda las. Pengelasan posisi mcndm soing
digrnalcan rmu& pengelasao benda-benda yang
berdiri t€g* Ganbor lb). Misahya pengclasan
badan kapal lar arah horizontal.
lc). Misalnya
Posisi pengelasan
sehingga pengelasm dilakukan
dipqhaflon, karcna akan smgd mqengruhi
hasil pengelasan Posisi b€Nda kerja biasanya
turun Gambar
I
pengelasan badm
N"
(a) Dov,nhandpasition
(c) Yenical position
(d) Over headposition
Gambar L Posisi pengelasan.
37
.M
f'tedntql, Vohw I, Naw I, Wr
201 0
Penempatan benda kerja disesuaikan dengan Cdoh posisi-posisi pe,ngelasan
hal ini adalah menyesuaik
b€fikut
n
p€rmintaan, dalam
posisi pengelasan.
ffi
\ld
iii
V
iri4f#
tii
.,,.,$p.
(a) Fi[€tjoint CI-joinD.
ittl
It
ii
,il!
I
r_-.-_+-_-____1
ffi
r*:=r:::--l
I
ffi
i1
LJ
ffi
ffi
O) Bwtjoint
Galnbar 2. Pooisijosisi pengelasan
IG
pipo
5G
pipo
Gambar 3. Posisi-posisi pengelasan untuk pengelasan pipa.
38
seperti gambar
&nnl Medwral
Posisi pengelasan
plpa
lG nt"
lG
Yohne I, Nqtw I, *Wnher 2aI0
Seormg tukang las su weldq
(bila mungkin) posisi mengbadap ke
atas atau pengelasan di atas k€palake€m nerupakan
posisi yang paling sulit, ts@i pengelasan di
lapangan dapat memerhrkan sembuang posisi
prpa, pada pengelasan
prpa dipuOar dan pengplasan tebp
memposisikan elelchoda di aias naterial (down hord
position). Pengelasan 2G prpe, pipa diq juru las
mengelas mengihri pips ttarr sama seperti hqizontal
position
Pengelasan 5G prpa, pipa diam, juru las
mengelas diawali dari bagian baunah teius melingkr
beft€nti di pipa bagian atas pada sisi sebelabnya
pengelasan
ws
teNus
2. Pembahasrn
pasition.
Angka-angka pada posisiaosisi pengelasan
t€rsebut di atas menunjukkan tingkafian-tingkatm
posisi pengclasm" Angla yang s€m8kin tinggi b€mti
meirujukkankwalifikasi ymg " ggr pula
es
orientasi
lapangan hanrs
(pengelasan di &s k€pala). S€rta
m€nggmake kampuh las sirgle Y, single U, dan
single I &ngln laplran las s€boyak 3 lapis dan 4
lapis unt* ne,ryerbafti nihr kekuatan tarik
beb€rapa posisi pengelasan poda aah beban
trmsvqsal fu longitudirul.
puition
mclinglar beftenti di bagian atas" Ctra pengelasm
s€eerti ini diseb$ 6G up hiil ffi sqerti wq head
di
Fda
Pengelasan dilakukan de,ngon empat posisi
hod position (pengelasan di bawah
t-"gr"), ltobontal position (pengelasan me,ndatar),
vqtical position (pe,qgelasan tcgak), dryr
head
kananftiri dm berhenti di atas. Dilmjutkan dengpn
Posisi-posisi peirgelasan
di
yatar down
6G. Pemasangan pipa dimiringkan 45 d€rajat
tefudry sumbu horizontal. Pengelasan dilakukan
dari prpo bagian ba\mh tenrs melingkar ke rah
dm
terganhmg
diperha*an dengaa teliti.
Pada sisi lain dilakukan dengan carayang sama yaitu
diaurali dari baurah terus melingkar de b€ft€oti di
atas. pe,ngetasan ini disebut dengan posisi pengelasan
5G ttp Hill uuvertical position
Posisi pe,ngelasan di stas kqala adalah posisi
pengelasan sebaliknya diawali dari baunb
yrng
sambrmgan Posisi pengelasan
S€dap kilnpuh memiliki kelebihan dan
kekrangan Kelebihan kanpuh sizgle V pitu
pembuah kampuh yang mudah dm mempmyai
kekuatan yang cukrp b€sar setelah kampuh terisi
oleh logam las. Kelebihm dad kanpuh singk U
menrmjukkan
kwalifilcsi jrrr las yang be,rt* mengelasnya ika
junr las n€milfti sertifikat hralifikasi 6G, maka jum
las tersebut dipe6olehkan unhrk mengelas semua
posisi. Te@i jika juru las t€rs€br$ memilfti sertifikc
4G plae, naka juru las tersebrx tidak bol€h mcnglas
prpa posisi apspun, te@i boleh me,ngelas posisi
pengelasan 14 2F,3F,4F malprm lG,2G, 3G dao
4G [4].
yaitu mempmyai kekuaan ymg sedikit lebih besar
OUodingtan dengan kampuh singleY, karena luas
dari kanpuh yang lebih luas. Te@i pembuaun
kanpuh single U lebih sulit Sedangt
l{>
O
'=
'iZ
JO
;i4
i_
Vertical Position
u^
v'L
fi5
3eo
-
JOU
tr
330
u
r tHorizonhlPosition
Horizontal Position
420
I
$
Vertical Positisr
s Over Head Position
330
Arah bebn longitudinal.
Pada gambar 8, perbmdingan kekuahn Aik
dari e'ryat posisi pengelasan dengan menggunakan
laryuh sbgle U 3 lqis. Sam s€psrti pengelasan
ymg menggmakan kampuh singleY 3lapis, down
Down Hand
Position
hod
positiur memprmyai kekrntan tarik yang paling
tinggi A't wq head position memprmyai kekuatan
tarik png palingkecil.
s }lorizontaIPosrtton
* Vertical Posibcn
P
OverHead
Position
sDown l{and
300
€
C
fi^
(b) Arah befu longiudinal.
,7
H;
Gambar 8. P€rbandingsn kekuatan tarik €mpat posisi
p€Nrgelasan kampuh sizgel V 3 lapis.
Pada vertical positioq
nilai
C
€
zo
u
kekuaran
tariknya lebih keci dari dayn hond position Hal ini
dapat disebabkan tidak s€rnpumanya peleburan
logam las yang terjadi pada saat pengelasan
Position
350
ffHorizontal
320
Position
290
n
Vertical Posibcrr
260
ll Over Head
230
Position
200
(a)
4l
I
I
I
I
Gambar 9. Pe6mdingan kekuen tarik empat posisi
pengelasm karyuh sirAel V 3 lapis.
4J0
42O
Position
(b)
200
480
*----l
Position
(a) Arahbebnrnrrarrsvqsal
Z
s
trowqsal.
450
eOverHead
230
Arah beban
rDown Hand
lDownHand
!xt
i iE
260
v
200
*-_
iE
Position
c
OverHead
PosiLion
ls
sHorizonhl
290
I
ic
Position
350
x Vertical Positicn
I
rDoFnlland
320
Position
I
i di^
€
hand
a Horizontal Positrm
,
pasitiot.
3e0
p*gd";. dwm
rDownHand
(a)
logam las jafirh ke bagian bawah dari kampuh las,
sehingga bqgfur es loryuh tidak terisi penuh" Hal
ini yang menyebailon kekum tlrrflr. lprbontot
position lebih kecil dari fuwn ,wd en vertical
q
dengan
Arah beban transversal.
JnuI Mednial,
Y&orE
I,
Position
JA
F
G
I
420
e
390
F
puition d€ngn kmpuh singleY 4 lapis
hn single U 4 lryis ini hampir mendekati nilai
kekuen w*. down hod po,tition de'ngan kampuh
f,Horizonhl
horizontal
Position
mVertrcal Positiqt
350
singleY 3 lapi$
Gambar ll menpakan grafik pe6andingan
il0cerHead
330
Se&nb20l0
dijadikm sebagai acud, naka dilakukan p€rcobaan
dengpn nengunahn lompuh single Y 4 lapis dan
stugleU 4 lapis dan didryatkan nilai kekuatan Arik
rDo*rrHand
&
Nottw I,
Position
lceknaran
lryis
(b)
kehrffi trik
Sama seperti p€ngglran ymg m€ngg$akan
kampuh singleY 3 lryis dm singleU 3 @2s\ down
hand position meryunyai kekuatan tarik pog paling
tinggi, dnn atq head position
keluatan
tarik yang paling kecil.
380
350
F
e
e
=
.Down
C
I
u
lland
290
Position
single V
260
230
--*
kampuh single Y 3
position single V 4lapis dan
lla
dan
llb
t€rlihat
!
;Li
380i
E
&^
4\
F;
E
=
E
,&
350
--
32o
'"
€!
320
Mpo.riroz
nilai kelcuah tarik masing-masing hanya berbeda
tidak lebih dsri l0 N/mm2 baik pada arah beban
transvqsal marprm longitadinal. Pada posisi
peng€lasan menfu atau horizottal positiory
semakin bmyak lryism las makas€makin kud basil
lasannya Tetapl Tabila lpisan las t€rlalu bmyak
maka hasil lamn akan terlihat jelek
empat
posisi p€ngelasan lcampuh singel J 3 lryis.
€
down
single U 4 lapis. Dari gambr
Arahbeban longitudinal
Gambo 10. Pe,ltmdingan
wilr
hgm lwbonal
3lapis
ZOo "-'''
s Vertical Position
singleV 3lapis
r HorizontalPosition
singleV 3lapis
29o
260
:;
OverHeadPosition
singleV4lapis
.-
r
z3o .200 '.
OverHead Position
single
U4lapis
(a) Arahbeban trowqsal.
;
i\
480
420
fij
rso
-
JbU
{
k
rDown
Hand
Position
single V
lapis
n
440
F;
I
=e
I
Position
4
singleV 4
lapis
Vertical Posiborr
singleV 3 lapis
r Hori:ontalPosition
n>J
singie V 3 lapis
7E 4jo
I
rHorizonhl
330
--
445
s
&^
.v*
I
3
4JO :-- --.- --- -
€
t
,,::
425
42O
.
4r5
Over Head positim
single V 4 lapis
Ocer Head Position
single U4 lapis
410
300
O)
(b)
Arah beban longitudinal
Gambar I l. Perbandingan kekuatan tari/r
Arah bebn longindinal.
Gambarl2. Kekuatan tarik vertic position dan
hand
position singleY 3 tapis dengan horbontal position
singleY 4 lapis dan single U 4 lapis.
horizontal position single
dor+'n
Untuk memperbaiki nilai kekuatan
head
V
3 lapis dengan over
positiorsingleY 4lapis dan singleU 4 lapis.
Pengelasan pada wer head position adalah
pengelasan yang sanggt sulit dilalcukan. Welder yang
dari
horizontal position butt weld joint agar hampir sama
dengan kekuatan dawn hand position bun weld joint
yang menggunakan kampuh single Y 3 l4is yang
mempunyai mempunyai s€rtifikat A atau 6G yang
dapat mengerjakan pengelasan wer head position
dengan baik Nilai dari kekuatan pengelasan pada
42
&nal Mechotiul" Yolse I, N@no I, Wnber
201
0
J,
over lvad pasition addah )'8ng paling kecil
dibandinglan kehatan ketiga posisi laimya un$k
memperbiki nilai kekuam dari pengelasm ouer
head position dilalcukan pacobaan de,ngan
ymg bersifu keras dan ulet lhda sEultur nikrc
t€rs€but juga tendryat bintik-bintik tftam yang
menrpokan void atat kottran yang tettemrk pada
nd polishing. Pada gambc llq peslit eW
mengruakan kampuh singleY 4 lapis dan singleU 4
lapis. Nilai kekuatan tarft dari pengelasan wer head
position dengan m€nggunakan l€mpuh hs shgleU 4
mengikd mtu sama lain, ini dapat menyebabkan nilai
kekumn tarik dari hasil pe,ngelasan down hand
position b€milai tinggi kar€na adanya ikann smlcan
t€rsebul
lapis mendekati nilai dari kekutu tarik dari
pengelasm vqtical position dengan me,nggmakan
kanpuh fas singleY 3 lapis, de,ngan selisih 4 sampai
Dui gambr sturktur miloo, peolite
dari struldur fenite
yang
me,ngindftasikan da€rah logam las bqsifatkeras dan
9N/mm'.
Nilai kekucan brik dari pengelasan ovq head
positlon ini bahkan telah melew*i nihi kekuatan dari
ul€t Yoid yang ada hanya sedftit, hat ini
mengindikasikan pengelasan ymg dilalulon
sempurna" Logam las yang diindikasikm keras dan
ulet berl
-.::..t.:j-.'a&
rssN 2087-1880
?tr
Jurnal lhniah Teknik Mesin
Studi Eksperinrental tentang Pengarul'r Rapat Arus pada Hard (furrsmi:
Electroplutiri'g terhadap Karakteristik Pennuk::an Baja Karbon ltendah
H*nrcwoSapriaeli
In
vesti gasi
S i fat
I-s
Mekan i k Materia I Kom pos it yang Terb uat dari L i mhair
Batu Bara dengan lvtatriks Resin Polister Tak
Zulhanif
....
Jeriuir
..
6
- !0
Revierv dan Analisa Karakteristih cial Penyebab Kerusakan Sudu Turbilr
Cas
A.
Yucli Eka
Rissna
I
; - :6
Pengaruh sudut Kontak sratis terhadap Penyebaran ilrt;pf et *iAtas
Perm ukaan Padat yan g Di panaskan pada B i iangail Weber Menengai;
M. ilyanSusilu
... .......... \-: - 24
E.S.
Reduksi Bising Motor Diesel Menggunaka:.: Partia! e,nclosure
,4hnruelSn'udi ..........
25 - 2g
Analisis Linrit lvlomen pada Pipa Elborv dengaer Beban ln-plane
Bending
AsnowiLuhis,NovriTunti
.........
30 _ 35
Studi Kekuatan sambungan Las BajaAISl r0.15 dengarr Berbagai Metode
Posisi Pengeiasarr
Torkano,Sugiycnto,Andrij,anto
36 - 44
Efleet of Cutting speed variation on Temperarr:re whcr": Drilling
AISI I 045: Sirnulation and Experir*ent
YttttunrB",SuryudiwansnH.,ArinslH. ........
45
Redesign
of Pneumatic
_
50
Piston Using Design for Manufacture and
Assern bly (DFMA ) Techn iq ue
Mustofa
5l - 55
Pengujan Karakteristik Perpindahan panas dan penururran J"ekanan dari
Sir.ip-sirip Pin Dianrond susunan Segaris daram saruran Segi Enrpar
Tri Istotrto,lVibawa Endrt Juwnna, Efendt Dwi
Hari.ronti
Iurnal llmiah
Teknik Mesin
Vol. I
No. I
Hal. I - 64
Bandar Lampung
September 2010
Jurusan Teknik Mesin = Fakultas Teknik
Universitas Lampung
56 _ 64
ISSN
2087-1880
ISSN:2087-1880
[Wf,gHAN[gAt
Jurnal llmiah Teknik Mesin
DEWAN REDAKSI
Penanggung Jawab
Dr. Asnawi Lubis
Pimpinan Redaksi
Muhammad lrsyad, S.T., M.T.
Ketua Penyunting
Dr.Eng. Suryadiwansa Harun
Anggota Penyunting
Dr.Eng.ShirleySavetlana (Material)
Mitra Bestari
Dr. Yanuar Burhanuddin (Produksi)
lr. tndra M. Gandidi, M,T. (KonversiEnergi)
Ahmad Su'udi, S.T., M.T. (Konstruksi/Perancangan)
(MateriaD
(Produksi)
Prof. Dr.Eng. Gunawarman
Prof. Dr. Yatna Yuwana M.
(Mekanika & Mesin
Prof. Dr. lndarto,
Dr.lng. Hanrin Saptoadi (Perpindahan Panas &
UNAND
ITB
UGM
Fluida)
DEA
Pembakaran) UGM
Dr.Eng. MeifalRusli (Konsfuksi/Perancangan) UNAND
Editor/Layout
Kesekretariatan
M. Dyan Susila E.S., S.T., M.Eng.
Ahmad Yudi Eka Risano, S.T., M.Sc.
NovriTanti, S.T., M.T.
Zulhanif, S.T., M.T.
Bendahara
lr. Arinal Hamni, M.T.
Alamat Redaksi:
Gd H Lt. 2 Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Telp. 0721-355551 9, 3il0937
Fax. O721-7U947
Email: mechjtm@unila.ac.id, mechjtm@yahoo.co.id
Redaksi mengundang para Akademisi, Peneliti, Praktisi, dan Profesional untuk menyumbangkan
tulisan di bidang Teknik Mesin berupa hasil riset atau kajian pustaka yang belum pernah diterbitkan
dalam media lain. Jurnal terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Naskah
sudah diterima redaksi paling lambat 2 (dua) bulan sebelum penerbitan. Pengiriman naskah dan
korespondensi melalui surat elektronik lebih diutamakan. Bagi penulis yang artikelnya dimuat dikenai
biaya cetak dan ongkos kirim sebesar Rp. 150.000,00.
Jurnal Mechanical, Yolame I, Nomor I, Septenber 2010
DAFTAR ISI
Studi Eksp€rimental tentang Pen$ruh Rapat Arus padaHard Chrome
Electroplating terhadap Karakteristik Permukaan Baja Karbon Rendah
HarnowoSupriadi
l-5
Investigasi Sifat Mekanik Material Komposit yang Terbuat dari
Limbah Batu Bara dengan Matiks Resin Polister Tak Jenuh
Zulhanif
6
Review dan Analisa Karakteristik dan Penyebab Kerusakan Sudu
TurbinGas
A. Yudi EkaRisano
lt
-
Pengaruh Sudut Kontak Statis terhadap PenyebaranDroplet dr At:s
Permukaan Padat yang Dipanaskan pada Bilangan WeberMenengah
M. Dyan Susila
tj
-24
Reduksi Bising Motor Diesel Menggunakan Partial Enclosure
Ahmad
25 -29
E.S.
Su'udi
- t0
16
Analisis Limit Momen pada Pipa Elbow dengan Beban In-plane
Bending
Asnawi Lubis, Nowi Tanti
...........
30 - 35
Studi Kekuatan Sambungan Las BajaAISI 1045 dengan Berbagai
Metode Posisi Pengelasan
Tarkono, Sugiyanto,
Andriyanto
36 -44
Effejt of Cutting Speed Variation on Temperatrnq When Drilling
AISI 1045: Simulation and Experiment
YanuarB., SuryadiwansaH., Arinal
H.
...............
45 - 50
Redesigrr of Pneumatic Piston Using Design for Manufactue and
Assembly (DFMA) Technique
Mustofa
5l - 55
Pengujan Karakteristik Perpindahan panas dan penunrnan Tekanan
dari sirip-sirip Pin Diamond Susunan segaris dalan saruran segi Empat
Tri Istanto, Wibawa Endra Juwanq Efendi Dwi Hariyanto .......-......._... .. 56 _ 64
Jurnal Mechnical, Yofune
1, Nomor
I, Sqtenber 2010
PENGAI\TAR REI}AKSI
Pada edisi perdana
ini, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECIIANICAL m€muat artikel dari
berbagai lingkup studi dan asal peneliti di bidang Teknik Mesin. Sepuluh artikel yang dimuat secara
merata tersebar dalam empat kelompok lingkup studi, yaitu: Material, Produksi, Konversi Energi, dan
KonstnrksilPerancangan. Dari se,puluh artikel dua berasal dari Universitas Sebelas Maret (Suakarta)
dan Universitas Tadulako (Palu) serta selebihnya berasal dari peneliti dalam Universitas Lampung.
Dewan redaksi mengucapkan terima kasih kepada pengirim artikel dan mitra bestari yang
telah memberi sumbangan pada tualitas jurnal ini. Kami juga be,lterima kasih kepada selunrh pembaca
yang telah memanfaatkan Jumal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL sebagai bahan rujukan dan
inspirasi dalam penelitiannya.
Kami mengajak kepada para pe,neliti dan praktisi bidang Teknik Mesin dan bidmg t€rkait
untuk menulis artikel pada
Jurnal
iah Teknik Mesin MECHANICAL yang terbit setiap bulan
September dan Maret. Artikel anda akan dirujuk oleh para pembaca
l€mi dari seluruh Indonesia.
Akhirnya kami berharap semoga artikel-artikel dalam jumal
ini
dapat bermanfaat bagi
pembaca dan memberikan inspirasi dalam pengembangan teknologi di bidang teknik mesin.
Dewan Redaksi
tv
Jimd Medmiel, Yohsv I, Norw I, *:pnber
201 0
Studi Kekuatan Sembungan Las Beja AISI 1045
dengen Berbagai Metode Posisi Pengelasen
ft'usanr"*iltHtf,,lffi13#$lil*t*rarnpung
Jalan Profesor Sumantri Brojonegoro
No.l, Gedongmeneng, Bandar l-ampung 35145
E-mail tadcono@milaac.i4 tarkono_irfrn@yahoo.com
Abstrah
Lingfup pengunaan tebrik pengelasan dalmt kortru*si sargd luas, melipui perkqala jembata4
rangkt baja, bejep tekan pipa p6d, pipa salurwt kendsaan rel dm lah sebagafurya Selain untuk
pembuolot, proses pengelasot juga digwaleo, nn* rqoai otot perbaikot Posisi otau sikap pengelawn
yaitu pengawan posisi dott laak goahm elelooda las. Posisi pengealosan yong digwako, biasoVa
t*gmtug dui laat kanryubkupuh daa celal*celah benda lraj a yog ahon dilas.
Studi yotg dilah.kot ini bert4jum ntuk mengetalwi perbedan muu pada saiap pasbi pengelasan
(down hand position horbonal puition v*tical pasition anu head position) pada sonbungot las butt weld
joint, agt dqd mempabaiki lcehtam dsi hasil ssttbungur lasnya
Bqiayory digunakoryaitu bqia kobon sedotg (AISI IUs) dot empat posisi pegelasmyaita down hand
positio4 Inrizontal position vqtical pasition dan wer head position Pengelasot dilafukor dengm lart SM4W
dengot mengunakmt kmnpuh single Y, single U dan single J sqta lqisot tas sebuyah 3 lqis (single 11 single
U dan single J) dot 4 lqis gingb Y dor single U).
Ulanmr spesimen qii toih sesuai stardo ASTIt b8 talrun 20(H. Dti data hasil pengujian dipeloleh
nilai rda-rda kehtam tuik poda semaa konpuh las dengm lqism las sebanyak tigo tqis yang tertinggi
yaitu pada pengelaswr dmtn hod puition frarudfun vqtical position dan horbontal position dan ra*rao
kehtatm toik terendah yaiu pada pergelasn wa head position Kehmn twik doi pengelasm lnrizontsl
position dqa diperbaiki derg*tmempabanyaklqisotlas ago senaaknnpuh dapdtuisipauh Sedangke,
unluk memperbaiV nilai lcehraan tuik pada pangelascaT wer head position dqa menguou*m, kanpuh tas
yang lebih luah sata memperboryah lqissr las ago senua ksnpuh los trisi pemh
Kda hirncl:
posisi pengelasot
kttweldjoint,
baja AISI 1M5
1. Pendahuluan
peirgelasan mendam atau
pe,ngelasan di atas ke,pala pl.
Posisi atau sikap pengelasan nenrpakan
fenomena yang menarik untrk dipelajari. Posisi
pengelasan dapat mempenganrhi sifrt dan kualitas
dari hasil pengelasan. Posisi pengelasan yainr
p€,ngaturan posisi atau letalc geralcan eleknoda las.
Ada
4
(empat) posisi pengelasan
@a
t{€slq bahkan
posisi
Posisi atau sikap pengelasan yaitu pe,ngaturan
posisi atau letak gerakan elelcnoda las. Posisi
pengealasan yang digual@n biasanya t€rganhmg
dari letak kanpuh-kanpuh atau celah+lah benda
kerja yang akan dilas. Posisi-posisi pe,ngelasan terdiri
dari posisi peirgelasan di bawah ngnn (down hand
pasition), posisi pengelasan mendaar (horizontal
position), posisi peirgelasan tegak (vqti&l pos ition),
dan posisi peirgelasan di das kepata (over head
las busrn
listrik yaitu posisi pengelasan di gsurah t rrgan (doyln
hand position), posisi pengelasan mendatar
(horizontol position), posisi pengelasan tegak
(venical position) dan posisi peirgelasan di afas
kepala (wer headposition) [3], [t]. Ditinjau dari segi
kemudaban melakukan pengelasan, dari keempat
posisi pcngelasan tersebut posisi pengelasan di
bawah tanganlah yang paling mudah. S€lain itu,
position)|1.
l.
Posisi pengelasan di balvah I -rgan (dov,n
position\
Posisi pengelasan
posisi pengelasan di bawah tanganjuga adalah posisi
pengelasan dengan hasil las yang paling baik tU.
Namrm posisi pengelasan di bawah trnean tidak
selalu digunakan dalam proses pengelasan karena
harus diperhatikan letak pekerjaan lasnyq misalnya
dalam pengelasan kapal banyak menggunakan posisi
hod
ini adalah posisi png paling
ini dilakukan rmtuk
pengelasan poda permukaan datar atau
permutcaan agak miring yaitu letak elelctroda
berada di atas benda kerja (gmrbar la).
mudah dilaln*an. Posisi
36
Jvtpl
Posisi pengelasan
mefu
Mecful,
Y&orc I, Notrcr
4.
(lwizontal portition)
Mengelas dengm posisi nendah rerupakan
pengelasan yang nahn)ta mengihili arah gris
mendatar/horizontal Pada pcisi pengelasan ini
kemiringar
dm rah ayunm
heod
di es k€pah welda,
di *as
kepala
nining te@i psisiryt bcrada di atas kqoh,
yaiu letak elelctoda b€rada di bawah b€nda
kefa (gnmbr lQ. Msahya pengelasm @
gu0mgtagimdalarn.
Posisi pengelasm teg*. (vqtical position)
Mengelas dengm posisi tegak n€mpakan
peirgelasaa yang rah4n nengifuti rah gris
tegsk/tertikal. S€eerti pb lwtmntal position
@t vatical positio4 posisi b€nda kerja
biasmya b€ndiri tegpk atau agak niring sedikit
Posisi pengelasan
di bsnah I .rgan (down
hod positton) memrmgkinkm peffiasi dan cairan
logam tidak kehm dfii kanph las scnta
pengelasan ymg lebih besr dibmding lainnln pada
lnrizontal pasitio4 cairm logm oendenmg jatuh ke
baunah, oleh kmena i$ busur (rc) dibuat sependek
feqmo
mmgtin Demikian prla untrk vqtical hn wq
head position Peninbunan logm las pada
pengelasm busrn nyala t€rjdi akibat nedan
h*an akibd gavimi, pengelasan
tidak hann dihhrb @ donn M puition
adatrym lwbotal positton Ul.
searah dengm g€rak elektroda las yaim naik atau
l€pl lautrahvertikal.
di es kqala (wu
pqttton)
B€Nda kerja tuletak
op€rator Mt weldq. Poaisi ini lebih sulit
dibmdinglsm d€ogan posisi?osisi pengelamn
ymg lain Pcisi pcngelasm ini dilakrrkm um*
pengelasan pada perm*aan dor atau rgnk
elekrnoda hanrs
b€rdiri tegak atau agak nirbg sedikit dei arah
elektnoda las. Pengelasan posisi mcndm soing
digrnalcan rmu& pengelasao benda-benda yang
berdiri t€g* Ganbor lb). Misahya pengclasan
badan kapal lar arah horizontal.
lc). Misalnya
Posisi pengelasan
sehingga pengelasm dilakukan
dipqhaflon, karcna akan smgd mqengruhi
hasil pengelasan Posisi b€Nda kerja biasanya
turun Gambar
I
pengelasan badm
N"
(a) Dov,nhandpasition
(c) Yenical position
(d) Over headposition
Gambar L Posisi pengelasan.
37
.M
f'tedntql, Vohw I, Naw I, Wr
201 0
Penempatan benda kerja disesuaikan dengan Cdoh posisi-posisi pe,ngelasan
hal ini adalah menyesuaik
b€fikut
n
p€rmintaan, dalam
posisi pengelasan.
ffi
\ld
iii
V
iri4f#
tii
.,,.,$p.
(a) Fi[€tjoint CI-joinD.
ittl
It
ii
,il!
I
r_-.-_+-_-____1
ffi
r*:=r:::--l
I
ffi
i1
LJ
ffi
ffi
O) Bwtjoint
Galnbar 2. Pooisijosisi pengelasan
IG
pipo
5G
pipo
Gambar 3. Posisi-posisi pengelasan untuk pengelasan pipa.
38
seperti gambar
&nnl Medwral
Posisi pengelasan
plpa
lG nt"
lG
Yohne I, Nqtw I, *Wnher 2aI0
Seormg tukang las su weldq
(bila mungkin) posisi mengbadap ke
atas atau pengelasan di atas k€palake€m nerupakan
posisi yang paling sulit, ts@i pengelasan di
lapangan dapat memerhrkan sembuang posisi
prpa, pada pengelasan
prpa dipuOar dan pengplasan tebp
memposisikan elelchoda di aias naterial (down hord
position). Pengelasan 2G prpe, pipa diq juru las
mengelas mengihri pips ttarr sama seperti hqizontal
position
Pengelasan 5G prpa, pipa diam, juru las
mengelas diawali dari bagian baunah teius melingkr
beft€nti di pipa bagian atas pada sisi sebelabnya
pengelasan
ws
teNus
2. Pembahasrn
pasition.
Angka-angka pada posisiaosisi pengelasan
t€rsebut di atas menunjukkan tingkafian-tingkatm
posisi pengclasm" Angla yang s€m8kin tinggi b€mti
meirujukkankwalifikasi ymg " ggr pula
es
orientasi
lapangan hanrs
(pengelasan di &s k€pala). S€rta
m€nggmake kampuh las sirgle Y, single U, dan
single I &ngln laplran las s€boyak 3 lapis dan 4
lapis unt* ne,ryerbafti nihr kekuatan tarik
beb€rapa posisi pengelasan poda aah beban
trmsvqsal fu longitudirul.
puition
mclinglar beftenti di bagian atas" Ctra pengelasm
s€eerti ini diseb$ 6G up hiil ffi sqerti wq head
di
Fda
Pengelasan dilakukan de,ngon empat posisi
hod position (pengelasan di bawah
t-"gr"), ltobontal position (pengelasan me,ndatar),
vqtical position (pe,qgelasan tcgak), dryr
head
kananftiri dm berhenti di atas. Dilmjutkan dengpn
Posisi-posisi peirgelasan
di
yatar down
6G. Pemasangan pipa dimiringkan 45 d€rajat
tefudry sumbu horizontal. Pengelasan dilakukan
dari prpo bagian ba\mh tenrs melingkar ke rah
dm
terganhmg
diperha*an dengaa teliti.
Pada sisi lain dilakukan dengan carayang sama yaitu
diaurali dari baurah terus melingkar de b€ft€oti di
atas. pe,ngetasan ini disebut dengan posisi pengelasan
5G ttp Hill uuvertical position
Posisi pe,ngelasan di stas kqala adalah posisi
pengelasan sebaliknya diawali dari baunb
yrng
sambrmgan Posisi pengelasan
S€dap kilnpuh memiliki kelebihan dan
kekrangan Kelebihan kanpuh sizgle V pitu
pembuah kampuh yang mudah dm mempmyai
kekuatan yang cukrp b€sar setelah kampuh terisi
oleh logam las. Kelebihm dad kanpuh singk U
menrmjukkan
kwalifilcsi jrrr las yang be,rt* mengelasnya ika
junr las n€milfti sertifikat hralifikasi 6G, maka jum
las tersebut dipe6olehkan unhrk mengelas semua
posisi. Te@i jika juru las t€rs€br$ memilfti sertifikc
4G plae, naka juru las tersebrx tidak bol€h mcnglas
prpa posisi apspun, te@i boleh me,ngelas posisi
pengelasan 14 2F,3F,4F malprm lG,2G, 3G dao
4G [4].
yaitu mempmyai kekuaan ymg sedikit lebih besar
OUodingtan dengan kampuh singleY, karena luas
dari kanpuh yang lebih luas. Te@i pembuaun
kanpuh single U lebih sulit Sedangt
l{>
O
'=
'iZ
JO
;i4
i_
Vertical Position
u^
v'L
fi5
3eo
-
JOU
tr
330
u
r tHorizonhlPosition
Horizontal Position
420
I
$
Vertical Positisr
s Over Head Position
330
Arah bebn longitudinal.
Pada gambar 8, perbmdingan kekuahn Aik
dari e'ryat posisi pengelasan dengan menggunakan
laryuh sbgle U 3 lqis. Sam s€psrti pengelasan
ymg menggmakan kampuh singleY 3lapis, down
Down Hand
Position
hod
positiur memprmyai kekrntan tarik yang paling
tinggi A't wq head position memprmyai kekuatan
tarik png palingkecil.
s }lorizontaIPosrtton
* Vertical Posibcn
P
OverHead
Position
sDown l{and
300
€
C
fi^
(b) Arah befu longiudinal.
,7
H;
Gambar 8. P€rbandingsn kekuatan tarik €mpat posisi
p€Nrgelasan kampuh sizgel V 3 lapis.
Pada vertical positioq
nilai
C
€
zo
u
kekuaran
tariknya lebih keci dari dayn hond position Hal ini
dapat disebabkan tidak s€rnpumanya peleburan
logam las yang terjadi pada saat pengelasan
Position
350
ffHorizontal
320
Position
290
n
Vertical Posibcrr
260
ll Over Head
230
Position
200
(a)
4l
I
I
I
I
Gambar 9. Pe6mdingan kekuen tarik empat posisi
pengelasm karyuh sirAel V 3 lapis.
4J0
42O
Position
(b)
200
480
*----l
Position
(a) Arahbebnrnrrarrsvqsal
Z
s
trowqsal.
450
eOverHead
230
Arah beban
rDown Hand
lDownHand
!xt
i iE
260
v
200
*-_
iE
Position
c
OverHead
PosiLion
ls
sHorizonhl
290
I
ic
Position
350
x Vertical Positicn
I
rDoFnlland
320
Position
I
i di^
€
hand
a Horizontal Positrm
,
pasitiot.
3e0
p*gd";. dwm
rDownHand
(a)
logam las jafirh ke bagian bawah dari kampuh las,
sehingga bqgfur es loryuh tidak terisi penuh" Hal
ini yang menyebailon kekum tlrrflr. lprbontot
position lebih kecil dari fuwn ,wd en vertical
q
dengan
Arah beban transversal.
JnuI Mednial,
Y&orE
I,
Position
JA
F
G
I
420
e
390
F
puition d€ngn kmpuh singleY 4 lapis
hn single U 4 lryis ini hampir mendekati nilai
kekuen w*. down hod po,tition de'ngan kampuh
f,Horizonhl
horizontal
Position
mVertrcal Positiqt
350
singleY 3 lapi$
Gambar ll menpakan grafik pe6andingan
il0cerHead
330
Se&nb20l0
dijadikm sebagai acud, naka dilakukan p€rcobaan
dengpn nengunahn lompuh single Y 4 lapis dan
stugleU 4 lapis dan didryatkan nilai kekuatan Arik
rDo*rrHand
&
Nottw I,
Position
lceknaran
lryis
(b)
kehrffi trik
Sama seperti p€ngglran ymg m€ngg$akan
kampuh singleY 3 lryis dm singleU 3 @2s\ down
hand position meryunyai kekuatan tarik pog paling
tinggi, dnn atq head position
keluatan
tarik yang paling kecil.
380
350
F
e
e
=
.Down
C
I
u
lland
290
Position
single V
260
230
--*
kampuh single Y 3
position single V 4lapis dan
lla
dan
llb
t€rlihat
!
;Li
380i
E
&^
4\
F;
E
=
E
,&
350
--
32o
'"
€!
320
Mpo.riroz
nilai kelcuah tarik masing-masing hanya berbeda
tidak lebih dsri l0 N/mm2 baik pada arah beban
transvqsal marprm longitadinal. Pada posisi
peng€lasan menfu atau horizottal positiory
semakin bmyak lryism las makas€makin kud basil
lasannya Tetapl Tabila lpisan las t€rlalu bmyak
maka hasil lamn akan terlihat jelek
empat
posisi p€ngelasan lcampuh singel J 3 lryis.
€
down
single U 4 lapis. Dari gambr
Arahbeban longitudinal
Gambo 10. Pe,ltmdingan
wilr
hgm lwbonal
3lapis
ZOo "-'''
s Vertical Position
singleV 3lapis
r HorizontalPosition
singleV 3lapis
29o
260
:;
OverHeadPosition
singleV4lapis
.-
r
z3o .200 '.
OverHead Position
single
U4lapis
(a) Arahbeban trowqsal.
;
i\
480
420
fij
rso
-
JbU
{
k
rDown
Hand
Position
single V
lapis
n
440
F;
I
=e
I
Position
4
singleV 4
lapis
Vertical Posiborr
singleV 3 lapis
r Hori:ontalPosition
n>J
singie V 3 lapis
7E 4jo
I
rHorizonhl
330
--
445
s
&^
.v*
I
3
4JO :-- --.- --- -
€
t
,,::
425
42O
.
4r5
Over Head positim
single V 4 lapis
Ocer Head Position
single U4 lapis
410
300
O)
(b)
Arah beban longitudinal
Gambar I l. Perbandingan kekuatan tari/r
Arah bebn longindinal.
Gambarl2. Kekuatan tarik vertic position dan
hand
position singleY 3 tapis dengan horbontal position
singleY 4 lapis dan single U 4 lapis.
horizontal position single
dor+'n
Untuk memperbaiki nilai kekuatan
head
V
3 lapis dengan over
positiorsingleY 4lapis dan singleU 4 lapis.
Pengelasan pada wer head position adalah
pengelasan yang sanggt sulit dilalcukan. Welder yang
dari
horizontal position butt weld joint agar hampir sama
dengan kekuatan dawn hand position bun weld joint
yang menggunakan kampuh single Y 3 l4is yang
mempunyai mempunyai s€rtifikat A atau 6G yang
dapat mengerjakan pengelasan wer head position
dengan baik Nilai dari kekuatan pengelasan pada
42
&nal Mechotiul" Yolse I, N@no I, Wnber
201
0
J,
over lvad pasition addah )'8ng paling kecil
dibandinglan kehatan ketiga posisi laimya un$k
memperbiki nilai kekuam dari pengelasm ouer
head position dilalcukan pacobaan de,ngan
ymg bersifu keras dan ulet lhda sEultur nikrc
t€rs€but juga tendryat bintik-bintik tftam yang
menrpokan void atat kottran yang tettemrk pada
nd polishing. Pada gambc llq peslit eW
mengruakan kampuh singleY 4 lapis dan singleU 4
lapis. Nilai kekuatan tarft dari pengelasan wer head
position dengan m€nggunakan l€mpuh hs shgleU 4
mengikd mtu sama lain, ini dapat menyebabkan nilai
kekumn tarik dari hasil pe,ngelasan down hand
position b€milai tinggi kar€na adanya ikann smlcan
t€rsebul
lapis mendekati nilai dari kekutu tarik dari
pengelasm vqtical position dengan me,nggmakan
kanpuh fas singleY 3 lapis, de,ngan selisih 4 sampai
Dui gambr sturktur miloo, peolite
dari struldur fenite
yang
me,ngindftasikan da€rah logam las bqsifatkeras dan
9N/mm'.
Nilai kekucan brik dari pengelasan ovq head
positlon ini bahkan telah melew*i nihi kekuatan dari
ul€t Yoid yang ada hanya sedftit, hat ini
mengindikasikan pengelasan ymg dilalulon
sempurna" Logam las yang diindikasikm keras dan
ulet berl