PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK
Pemberdayaan Karang..... Triyanto & Edi Cahyono
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH
BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK
Triyanto
STIE Atma Bhakti Surakarta
E-mail: [email protected]
Edi Cahyono
STIE Atma Bhakti Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAKSI
Kegiatan yang dilakukan dalam Program IbM ini terkait dengan masalah pencemaran lingkungan, penanganan limbah bulu ayam, dan pengangguran di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Tujuan pertama kegiatan IbM ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah bulu ayam. Tujuan kedua kegiatan ini adalah untuk mengolah dan memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak bebek. Selanjutnya, tujuan yang ketiga adalah membuka lapangan usaha berupa budidaya ternak bebek bagi anggota Karang Taruna RT 01 dan RT 03 Desa Jati yang belum produktif. Target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pemberdayaan anggota karang taruna dan termanfaatkannya limbah bulu ayam yang selama ini tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang di sungai atau dibakar. Metode yang dipakai guna mencapai tujuan yang dimaksud adalah evaluasi penanganan limbah bulu ayam, pelatihan dan penyuluhan, monitoring dan pendampingan. Hasil yang diperoleh dari program pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya pengolahan limbah bulu ayam dengan baik dan dapat dimanfaatkan untuk campuran pakan bebek. Limbah bulu ayam yang telah diolah menjadi pakan bebek, selanjutnya dimanfaatkan untuk budidaya bebek. Pemberdayaan karang taruna melalui program tersebut berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.
Pemberdayaan Karang..... Triyanto & Edi Cahyono
PENDAHULUAN Analisis SituasiDesa Jati merupakan salah satu desa di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Desa Jati dibagi menjadi 3 Rukun Warga (RW). Mata pencaharian penduduk desa ini sebagian besar adalah sebagai petani. Selain itu, ada beberapa warga yang mengelola usaha pemotongan ayam harco (petelur) dan broiler (pedaging), sedangkan ada sebagian penduduk yang berusia produktif belum memiliki mata pencaharian.
Jumlah usaha pemotongan ayam yang ada di seluruh wilayah Desa Jati adalah sekitar 5 buah pemotongan ayam. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, usaha pemotongan ayam mendatangkan limbah yang berupa bulu ayam potong. Jumlah rata-rata bulu ayam yang dihasilkan adalah sekitar 2-3 kwintal/hari. Jadi, total limbah bulu ayam
Para pengusaha pemotongan ayam di desa ini menangani limbah bulu ayam hanya dengan membuang ke sungai serta terkadang memusnahkan dengan cara dibakar. Para pengusaha kadang-kadang enggan atau lalai untuk menangani limbah ini, sehingga limbah bulu ayam hanya diletakkan di sekitar rumah pemotongan ayam, yang pada akhirnya dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan mendatangkan lalat. Mereka biasanya setiap 3 hari sekali membuang ke sungai atau membakar limbah bulu ayam tersebut. Hal tersebut bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran air sungai dan polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bulu ayam tersebut. Kebiasaan para peternak dan warga tersebut dikarenakan mereka belum mengetahui cara memanfaatkan limbah bulu ayam secara tepat.
Limbah bulu ayam yang selama ini merupakan beban bagi para pengusaha masyarakat khususnya pengusaha pemotongan ayam dan angkatan kerja yang belum produktif yang tergabung dalam Karang Taruna RT 03 dan RT 01 Desa Jati. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat peka terhadap limbah di lingkungan dan sekaligus mengolah limbah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat, sehingga penyalahgunaan bulu ayam juga tidak akan ada lagi.
Limbah bulu ayam melalui teknologi yang sederhana dan mudah untuk diaplikasikan dan tentu saja tepat akan diolah menjadi pakan ternak. Bulu ayam mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap untuk diolah menjadi adapun jumlah nutrisi tertinggi yang terkandung pada bulu ayam adalah Protein Kasar yang tinggi sehingga baik digunakan sebagai makanan ternak bebek.
Selanjutnya, selain karang taruna dilatih untuk mengolah limbah bulu ayam menjadi pakan ternak, karang taruna yang dihasilkan dalam kegiatan pemeliharaan bebek ini diharapkan memberikan pemasukan penghasilan bagi anggota karang taruna yang mengelolanya. Keberlanjutan usaha pemeliharaan bebek akan terjamin karena potensi ketersediaan pakan dari limbah bulu ayam cukup besar dan hal tersebut juga sangat menguntungkan karena limbah bulu ayam dapat diperoleh secara cuma-cuma. Jadi, integrasi antara pengolahan limbah bulu ayam dan pemeliharaan bebek ini sangatlah menguntungkan, karena dapat mengurangi biaya usaha pemeliharaan bebek, mengingat pakan dapat menyerap 50%-60% dari biaya usaha. Sistem terintegrasi ini akan menjadi lapangan usaha bagi anggota karang taruna yang belum produktif, yang berarti akan mengurangi masalah sosial berupa pengurangan pengangguran.
Permasalahan limbah bulu ayam. Selama ini upaya ayam menjadi pakan ternak bebek melalui yang dilakukan oleh para pengusaha langkah sosialisasi, pelatihan dan dalam penanganan terhadap limbah penyuluhan, monitoring serta bulu ayam adalah dengan cara pendampingan. Dalam pelaksanaan membuang ke sungai atau dibakar. kegiatan ini tim IbM bersinergi dengan 2. pemerintah desa, para tokoh masyarakat,
Limbah bulu ayam mengganggu masyarakat sekitar. pengusaha pemotongan ayam, dan
3. anggota Karang Taruna RT 01 dan 03
Limbah bulu ayam menyebabkan masalah kesehatan lingkungan, karena RW 03 Desa Jati, Gatak, Sukoharjo. menimbulkan pencemaran terhadap air, tanah, maupun udara. Prosedur Kerja
Kegiatan IbM ini dirancang untuk
METODE mengatasi masalah limbah bulu ayam dan
selanjutnya dikembangkan sebagai
Tempat Pelaksanaan lapangan pekerjaan baru bagi warga Desa
Tempat pelaksanaan kegiatan IbM Jati, khususnya bagi anggota karang ini di desa Jati RT 03/RW 03, Kecamatan taruna RT 01 dan 03 RW 03. Dalam Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan pelaksanaan program yang sifatnya IbM terkait dengan pengolahan limbah rintisan atau baru ini, dirancang sebuah bulu ayam maupun budidaya ternak kegiatan pelatihan bagi anggota karang bebek dilaksanakan di tempat anggota taruna dengan materi pelatihan antara karang taruna desa Jati RT 03/RW 03. lain: pengolahan bulu ayam menjadi pakan ternak bebek, dan budidaya bebek.
Metode Pelaksanaan Model pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pemecahan masalah yang telah ditetapkan di atas, tahapan kegiatan dan langkah solusi kegiatan IbM ini meliputi:
Tahap I: Survey awal
Kegiatan awal dalam tahapan ini adalah tahap penentuan lokasi kegiatan pengabdian. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap penanganan limbah bulu ayam di wilayah desa Jati dan pemilihan kelompok karang taruna yang akan dijadikan mitra program IbM.
Tahap II: Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pengurusan perijinan ke pemerintah setempat dan persiapan hal- hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program IbM.
Tahap
Kegiatan tahap ini untuk mengevaluasi penanganan limbah bulu ayam yang telah dilakukan selama ini dan melakukan sosialisasi tentang limbah bulu ayam dibuang ke sungai ataupun dimusnahkan dengan cara dibakar.
Pada tahapan ini tim IbM juga mengundang para pengusaha pemotongan ayam. Dalam kesempatan ini, para pengusaha pemotongan ayam disarankan dan diharapkan untuk dapat bekerjasama dengan karang taruna setempat untuk melakukan program penanganan limbah bulu ayam secara optimal.
Tahap IV: Pelatihan dan Penyuluhan
Kegiatan tahap ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan usaha anggota karang taruna. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi tentang manfaat limbah bulu ayam dan cara pengolahan limbah tersebut. Anggota karang taruna dilatih untuk menangani pengolahan limbah bulu ayam dan memproduksi limbah tersebut menjadi pakan ternak. Selain itu, dilakukan juga pelatihan dan penyuluhan usaha budidaya bebek.
III: Evaluasi Penanganan Limbah Bulu Ayam dan Sosialisasi Program IbM
limbah bulu ayam tersebut untuk memelihara ternak bebek. Dalam tahap ini juga akan diidentifikasi hambatan- hambatan yang ada selama proses pengolahan bulu ayam menjadi pakan ternak dan proses pemeliharaan ternak bebek yang diberi pakan hasil olahan tersebut. Proses tersebut meliputi pengumpulan limbah bulu ayam dari para pengusaha pemotongan ayam, pembersihan, perebusan, pengeringan, dan penggilingan, serta proses pemeliharaan ternak bebek. Sebagai indikator dalam tahap ini adalah: 1). Tingkat keluhan para pengusaha pemotongan ayam teratasi, 2). Tingkat pencemaran lingkungan dan keluhan masyarakat berkurang, 3). Keberhasilan mengolah dan memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak bebek, 4). Mengurangi jumlah pengangguran.
Rancangan Evaluasi
Untuk mengukur tingkat dapat diuraikan dalam tabel 1 (Lihat Lampiran 6)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh warga masyarakat desa Jati kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo dalam kaitannya dengan upaya pemanfaatan limbah bulu ayam, maka program ini dilakukan dalam bentuk transfer iptek yang dilakukan berupa sosialisasi, pelatihan, dan penyuluhan, serta monitoring dan pendampingan kepada karang taruna Rt 01 maupun Rt 03 desa Jati yang mengolah bulu ayam mejadi pakan ternak bebek, untuk selanjutnya dikembangkan budidaya ternak bebek.
Adapun alur pelaksanaan program IbM ini, pertama adalah tahap persiapan, yang terdiri dari beberapa tahap: 1.
Penyiapan bahan administrasi sesuai pengusaha pemotongan ayam di desa Jati;
5. Melakukan koordinasi dengan Ketua STIE Atma Bhakti Surakarta; 6. Menyiapkan materi sosialisasi dan pelatihan;
7. Menyiapkan jadwal sosialisasi yang disesuaikan dengan perencanaan kegiatan yang telah terprogram.
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan, yang terdiri dari:
1. Melakukan sosialisasi penanganan limbah bulu ayam kepada pengusaha pemotongan ayam dan anggota karang taruna; 2. Melakukan penyuluhan dan diskusi mengenai pengolahan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak bebek; 3. Melakukan penyuluhan dan diskusi mengenai budidaya ternak bebek.
Tahap ketiga adalah tahap pembelian peralatan dan uji coba mesin yang akan digunakan untuk mengolah limbah bulu ayam menjadi pakan ternak bebek. Berikut adalah foto peralatan dan mesin yang akan digunakan untuk selanjutnya adalah membuat kandang bebek. Pembuatan kandang bebek dilakukan secara bergotong-royong oleh anggota karang taruna. Berikut foto-foto proses pembuatan kandang bebek (Lihat lampiran 2).
Tahap kelima adalah pembelian bebek beserta kelengkapannya. Sebelum bebek dimasukkan ke kandang, semua bebek diberikan vaksin supaya terhindar dari berbagai macam penyakit unggas. Berikut adalah foto-foto kandang bebek yang sudah jadi beserta bebek yang siap dibudidayakan (Lihat lampiran 3)
Tahap keenam adalah pendampingan dan praktek pengolahan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak bebek. Dalam kegiatan ini tim pelaksana IbM beserta mitra, khususnya anggota karang taruna melaksanakan pengolahan bulu ayam menjadi pakan bebek dengan menggunakan metode dan alat yang sudah disiapkan oleh tim pelaksana IbM. Berikut adalah foto-foto kegiatan anggota karang taruna melaksanakan dan Rt 03 desa Jati kecamatan Gatak budidaya ternak bebek. Berikut adalah kabupaten Sukoharjo. Hal ini dikarenakan foto-foto kegiatan budidaya bebek, mulai masih perlunya upaya penuntasan dari pencampuran dan pemberian pakan pengolahan terhadap limbah bulu ayam bebek sampai tahap pengambilan telur dan upaya pemberdayaan pada karang hasil budidaya bebek (Lihat lampiran 5). taruna. Selain itu, saran yang dapat diberikan adalah program ini dapat
SIMPULAN DAN SARAN melibatkan anggota karang taruna di
seluruh kecamatan Gatak kabupaten Simpulan Sukoharjo. Simpulan yang diperoleh dari pelaksanaan program IbM pada karang
DAFTAR PUSTAKA
taruna Rt 01 dan Rt 03 desa Jati adalah Adiati, U., Puastuti, W., Mathius. 2004. sebagai berikut: Peluang Pemanfaatan Tepung Bulu
Ayam sebagai Bahan Pakan Ternak 1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari
Ruminansia. WARTAZOA. Vol. 14 mitra program pengabdian kepada No. 1. masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program, yaitu rencana program IbM dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Solusi masalah yang ditawarkan oleh tim IbM dirasa sangat berguna bagi mitra IbM.
Lampiran 1. Foto peralatan dan mesin yang akan digunakan untuk mengolah limbah
bulu ayamPanci Presto Kompor beserta kelengkapannya
Lampiran 2. Foto proses pembuatan kandang bebek
Lampiran 3. Foto kandang bebek yang sudah jadi beserta bebek yang siap
dibudidayakanLampiran 4. Foto kegiatan pengolahan bulu ayam menjadi pakan bebek 1.
Pencucian bulu ayam 2.
Perebusan bulu ayam
3. Penjemuran bulu ayam 4.
Pengovenan bulu ayam
5. Penggilingan bulu ayam
Lampiran 5. kegiatan budidaya bebek, mulai dari pencampuran dan pemberian
pakan bebek sampai tahap pengambilan telur hasil budidaya bebekPencampuran pakan bebek
Pemberian pakan ke ternak bebek
Pengambilan telur bebek
Lampiran 6. Tabel 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Program IbM No Masalah Prioritas yang Harus Ditangani Pemecahan Masalah yang Ditawarkan Alternatif Teknologi
yang
DiterapkanIndikator Kriteria keberhasilan
1 Pengetahuan masyarakat tentang dampak pencemaran terhadap lingkungan masih kurang Penyuluhan terhadap masyarakat mengenai dampak pencemaran Cara penanganan yang optimal
terhadap
limbah
Pengetahuan para pengusaha pemotongan ayam dan anggota karang taruna Terjadi perubahan yang positif terhadap pengetahuan penanganan limbah bulu ayam
2 Pengusaha pemotongan ayam terbebani dalam penanganan terhadap bulu ayam Penanganan diserahkan kepada kelompok karang taruna
Peralatan dan mesin untuk mengolah limbah bulu
ayam
Tingkat keluhan pengusaha pemotongan ayamTingkat keluhan pengusaha pemotongan ayam berkurang
3 Pencemaran lingkungan (air, tanah, dan udara) Mengurangi pencemaran lingkungan
Perlakuan pada bulu ayam dan
sanitasi
lingkungan Tingkat keluhan masyarakat sekitar Tingkat keluhan masyarakat sekitar berkurang4 Pemanfaatan limbah bulu ayam Limbah bulu ayam dikelola oleh karang taruna untuk diolah menjadi pakan ternak bebek
Membuat
pakan ternakbebek
Pengetahuan anggota karang taruna Kemampuan anggota karang taruna dalam membuat pakan ternak bebek dari limbah bulu ayam
5 Wawasan dan kemampuan usaha karang taruna yang masih kurang
Penyuluhan intensifikasi usaha Manajemen usaha dan analisa usaha
budidaya
bebek
Pengetahuan anggota karang taruna Terjadinya perubahan yang positif terhadap pengetahuan mengenai manajemen usaha budidaya ternak bebek
6 Masalah pengangguran Melakukan budidaya
Budidaya
bebek
Tingkat pengangguran Berkurangnya tingkat pengangguran atau