Pertemuan Pertama Calon Krisma
No. 330/Thn. VI/16 Mei 201 No. 330/Thn. VI/16 Mei 2010
Warta Mingguan – Umat Paroki Ibu Teresa Th. C/II – Hari Minggu Paskah VII-Komunikasi Sedunia
Tema Minggu Ini: "Agar Mereka Bersatu" (Yoh 17:20-26)Inside This Issue: Liputan Utama………………… 2 Iman Katolik..…………………
3 Berita Seputar Paroki………
4 Renungan………………………
5 Info Kategorial………………… 6 Mengenal Orang Kudus……
7 Orang Muda Katolik…………
8 Kalender Liturgi………………… 8 Warta Paroki…………………… 9 Penasihat: Romo Y. Natalis, Pr. Redaksi: Andreas E. S., Arifin, Bambang S. W.,
Jadwal Pelayanan……………… 10 Caecilia,Fridus RM, Martinus, Theresia N., Yeni , Steven F., Dessy, Nancy Email
Mutiara Iman…………………… 11 Redaksi: [email protected]
LIPUTAN UTAMA
Pertemuan Pertama Calon Krisma
Sakramen Krisma sebagai sakramen ketiga dari Sakramen Inisiasi (Baptis, Ekaristi dan Krisma) yang diterima oleh anggota Gereja Katolik merupakan Sakramen yang penting bagi mereka yang ingin mengimani Katolik secara dewasa. Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kis 8:16-17 "Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus." dan dari Kis 19:5-6 "Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat". dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus. Di dalam sakramen Krisma, kita menerima "Kepenuhan Roh Kudus" sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. Dalam Sakramen Krisma juga ada Pengurapan dengan minyak Krisma yang berarti kita yang sudah menerima Krisma Dikuduskan, Dikhususkan, dan menerima Kuasa untuk melakukan tugas perutusan kita sebagai umat beriman (bdk 1 Samuel 10:1; 1 Samuel 16:13; 1 Raj 1:39). Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda bahwa kita ini milik Allah. Dengan menerima Krisma berarti berarti kita dinilai sudah dewasa dalam Iman, dilantik menjadi saksi Iman dan terlibat penuh dalam Gereja.
Berkaitan dengan hal tersebut, gereja Paroki Ibu Teresa Cikarang (PITC) pada hari Minggu, 2 Mei 2010 mengadakan pertemuan pertama sebagai pembukaan bagi para calon Krisma. Kegiatan ini dilakukan dari Jam 09.30 sampai Jam 11.00 dan dikuti oleh 136 orang dari berbagai usia. Jumlah ini terbilang cukup banyak, apalagi menurut Herman Kanga, kordinator katakese PITC, jumlah ini ada kemungkinan akan bertambah terus. Alasan lain mengapa jumlah peserta cukup banyak adalah karena event Sakramen Krisma di PITC terbilang cukup langka yaitu setiap 2 tahun sekali, dibandingkan dengan KPP (kursus persiapan perkawinan) yang dalam 1 tahun ada beberapa kali event ataupun juga misalnya baptisan bayi. Sehingga momen ini dianggap sebagai saat yang tepat untuk mengajukan diri sebagai peserta calon Krisma, sekaligus sebagai wujud pengakuan pribadi akan iman Katolik sebagai orang dewasa.
Para peserta calon Krisma di PITC pada tahun 2010 ini akan didukung oleh 6 orang Pembina (selain Herman Kanga sebagai kordinatornya) yaitu: Salvinus, Joseph Raco, A. Harianto, Dionisius, Bruno R dan Gatot Triharso. Mereka semua akan membimbing para calon Krisma ini selama 6 bulan atau kurang lebih sekitar 25X pertemuan (karena di bulan September ada event Pesta Nama Paroki dan juga Lebaran sehingga harus diliburkan). Puncaknya mereka akan menerima Sakramen Krisma pada Hari Minggu, 19 Desember 2010 oleh Uskup Julius Kardinal Darmaatmaja. Adapun para peserta calon Krisma ini akan dibagi dalam 4 kelas yaitu 2 kelas untuk para peserta umur remaja dan
2 kelas untuk para peserta umur dewasa dengan tujuan agar pada saat sharing iman bisa saling terkait satu dengan yang lain. Di bulan November para peserta Calon Krisma ini akan melakukan kegiatan “K unjungan Luar Paroki” yang diisi dengan aktivitas interaksi dengan masyarakat yang berada diluar gereja Katolik, seperti : Tukang Ojek, Sopir, Tukang Siomay dan sebagainya dengan tujuan untuk bisa mendapatkan sharing mengenai kehidupan yang bersangkutan (kisah hidup) terutama pengalaman imannya dan juga sebagai calon Krisma bisa mengerti tugas perutusan ditengah masyarakat.
Pada pertemuan pertama untuk calon Krisma ini dibuka oleh Herman Kanga sebagai kordinator Katakese, kemudian sebagai pembina bagi para Calon Krisma diwakili oleh Salvinus dan Joseph Raco yang juga turut menyampaikan beberapa patah kata, serta Pieter Badilangu sebagai dewan pendamping bidang pewartaan PITC juga ikut memberikan sambutannya. Adapun himbauan dari Herman Kanga adalah agar para peserta calon Krisma juga turut mengajak saudara, famili dan teman-teman dilingkungan yang belum mendapatkan Sakramen Krisma agar mau mengikuti kegiatan ini. Selain itu disampaikan bahwa selama mengikuti masa pra Sakramen Krisma ini para peserta harus membawa Alkitab, buku catatan, Puji Syukur dan buku pegangan/panduan selama masa tersebut. Kita dukung dengan doa para calon Krisma ini agar bisa menjadi pewarta handal ketengah masyarakat. (BSW )
IMAN KATOLIK
Roh Kudus dalam Gereja
Minggu depan Gereja merayakan hari Pentakosta, yang berarti hari kelimapuluh sesudah Paskah. Bagi umat beriman kristiani, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atau para Rasul di Yerusalem pada hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus dan hari itu juga merupakan hari lahirnya Gereja. Pada hari ini Roh Kudus dicurahkan kepada Gereja, supaya umat beriman dapat mewartakan Injil kepada semua bangsa.
Dalam istilah profan kata “Roh” berasal dari kata Ibrani “ ruah” dan ekuivalennya dalam bahasa Yunani “ pneum a” yang berarti nafas atau daya hidup. Di kemudian hari, “ruah” juga menjadi sama artinya dengan “ nefesh”, yakni jiwa dan nyawa. Hingga akhirnya dapat juga diartikan sebagai “Roh” dalam arti kita sekarang bila kita mengatakan bahwa manusia itu makhluk “rohani” dengan akal budi. Dalam Kitab Suci sendiri “Roh” diartikan sebagai daya
Allah. Roh Kudus merupakan suatu persekutuan tak terperikan antara Bapa dan Putera (St. Agutinus).
Konsili Vatikan II dalam dokumen Dei Verbum, art. 5 yang berkaitan dengan iman pribadi mengatakan bahwa Roh Kudus: Menggerakkan hati dan menyerahkan kepada Allah
Manusia digerakkan oleh rahmat Allah. Roh Kudus mendorong manusia untuk selalu terbuka terhadap segala bentuk pewahyuan dari Allah. Membuka mata budi
Manusia tidak mampu melihat Allah dengan mata budinya. Mata budi manusia hanyalah melihat bentuk- bentuk pewahyuan dalam tanda-tanda nyata. Roh Kudus akan membukakan mata budi manusia bahwa dalam tanda-tanda nyata yang dilihatnya, Allah hadir dan berbicara kepada manusia. Dalam penyerahan diri kepada Roh Kudus, manusia akan sungguh-sungguh mengenal Allah. Rahasia Kristus dinyatakan dalam Roh (Ef 3:4-5), Roh Kudus tinggal dalam orang beriman (Rm 8:9-11; 1 Kor 3:16). Hidup iman tak lain adalah buah Roh (Gal 5:22). Memberikan kesadaran untuk menyetujui dan mempercayai kebenaran
Karena rahmat Roh Kudus, manusia terdorong untuk mengungkapkan pengakuan imannya. Dalam pengakuan iman tersebut, ia terdorong untuk melaksanakannya dalam hidup yang sesuai dengan tujuan dan kebenaran kehendak Allah. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh 14:17; 15:26).
Roh Kudus inilah wujud kasih hadirnya Allah bagi kita. Sesudah Tuhan Yesus naik ke Surga, Dia tidak meninggalkan kita, tetapi Dia berjanji mengutus Roh Penghibur, Roh Penolong, Roh Kebenaran, Roh Kudus yang akan menyertai kita (Yoh 14:15-17). Begitu besar peran Roh Kudus dalam hidup beriman, maka Gereja menganjurkan diadakan Novena Roh Kudus. Adapun Novena Roh merupakan salah satu tradisi novem) hari Gereja yang cukup dicintai umat sebagai salah satu bentuk kebaktian selama sembilan (Lat.: berturut-turut, baik secara pribadi atau bersama-sama mendoakan rahmat khusus bagi hadirnya Roh Kudus. Dasarnya adalah doa para Rasul yang menantikan turunnya Roh Kudus selama sembilan hari di Yerusalem (Kis. 2), supaya kita pun memperoleh rahmat rohani dengan hadirnya Roh Kudus dan kemudian menjadi “saksi”Nya dalam hidup keseharian kita. (YN K )
BERITA SEPUTAR PAROKI
Rapat Pleno Mei 2010: Laporan Bidang Pewartaan
Jam telah menunjukkan pk. 09.30 di hari Minggu, 9 Mei, yang cerah ini. Tak terasa sudah setengah tahun dari RAKA di Sekolah Pangudi Luhur pada bulan November 2009 yang lalu, kita telah mengarungi samudra waktu yang cukup lama. Sudah berapa banyakkah kegiatan dan aktivitas-aktivitas di lingkungan yang terlah dijalankan? Karena itu di dalam Rapat Pleno kali ini, Rm. Samuel menginginkan agar setiap peserta Rapat Pleno untuk merefleksikan dan berhenti sejenak dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan karena banyak dari kita telah mengalami titik jenuh dimana kita telah bosan dengan rutinitas yang menuntut kita untuk melaksanakannya sehingga setiap kegiatan yang dilakukan kurang kita maknai. Rm. Samuel mengingatkan akan alangkah pentingnya dua mutiara yang dibuat oleh masing-masing lingkungan yang telah dicetuskan selama RAKA 2010 kemarin dan perlunya untuk ditindaklanjuti selama tahun 2010 ini. Beliau juga mengingatkan kita akan concern RAKA 2010 dan lingkaran pastoral 2010: “Melakukan Hal-hal Kecil Dengan Cinta yang Besar”.
Setelah perhentian dan mengheningkan diri sejenak dari segala rutinitas, Pak Pieter pun melanjutkan agenda Rapat Pleno dengan membahas mengenai Bidang Pewartaan. Tetapi sebelum dimulainya pembahasan tersebut, Pak Pieter menceritakan sebuah dongeng mengenai seorang petani apel dan seorang raja dimana suatu ketika sang petani tersebut kebingungan saat panen apelnya gagal total dan dia harus mempersembahkan apel terbaik satu-satunya kepada sang raja. Dan dengan ragu-ragu, sang petani memberanikan diri untuk mempersembahkan apel kepada ibunda raja untuk diberikan kepada sang raja padahal keluarganya menunggu hasil kebun dari petani tersebut. Setelah mencicipi apel tersebut, sang raja datang kepada petani dan menawarkan upah kepada petani tersebut. Ini merupakan salah satu cerita yang menceritakan bagaimana dengan perantaraan Bunda Maria, doa kita diwujudkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Karena itu sungguh pentinglah pewarta di dalam Paroki karena mereka bertugas untuk menceritakan kesaksian hidup mereka sehari-hari mengenai Yesus Kristus itu sendiri.
Di samping dongeng yang diceritakan oleh Pak Pieter, Beliau juga menyampaikan akan dilaksanakannya camp pembina Bina Iman pada tanggal 23 Mei nanti dengan tujuan untuk pembinaan para pembina terutama bagi pembina baru dan juga mengakrabkan para pembina Bina Iman. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sharing pewartaan di masing-masing lingkungan. Ternyata banyak lingkungan yang mengalami kesulitan terutama ada yang kekurangan pembina Bina Iman dan permasalahan tempat untuk mengajar. Tetapi, ada juga lingkungan yang kelebihan pembina Bina Imannya. Wah… bagi- bagi donk pembinanya terutama bagi tempat yang kurang personil pengajar Bina Imannya.
Setelah canda dan tawa saat sharing pewartaan tersebut, kita mendengar laporan pertanggung jawaban dari Panitia Paskah, Pelatihan Tim Pewarta, Novena Roh Kudus, dan Novena Tubuh dan Darah Kristus. Walaupun beberapa dari panitia mengalami kendala seperti kurangnya partisipasi dari lingkungan, terlalu mendadaknya pembentukan panitia dan kurangnya informasi yang beredar di kalangan para pengurus lingkungan, tim dan kategorial sendiri. Dan akhirnya waktu pun yang menutup Rapat Pleno kali ini karena sudah terlalu siang. Rapat kali ini diakhiri dengan pengundian tiap-tiap lingkungan dalam Perlombaan Pesta Nama dimana juga terdengar canda dan tawa dari masing-masing pengurus lingkungan. (HAA)
RENUNGAN R Memaknai Perutusan dalam “Keseharian”
Memperingati dan memberi makna atas hari komunikasi sedunia yang kita peringati hari ini, marilah kita merenungkan dengan baik pesan-pesan Yesus dalam Injil Yoh. 17:18, “ Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia”.
Hemat saya, ucapan Yesus ini menggarisbawahi bahwa tempat
perutusan kita adalah dunia ini. Hal ini menjadi lebih jelas kalau kita
merenungkan sabda Yesus pada ayat sebelumnya (15), “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia,…” Juga Rasul Paulus dalam Filipi 1: 22-23 berkata, “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu”. Di sini, Paulus melihat bahwa dari sisi pribadinya, saat mati (kembali kepada Bapa), entah “sekarang” tidak jadi masalah. Namun, dia harus hidup lebih lama lagi di dunia ini karena atau demi “umat Tuhan”
Dalam hal apa dan kepada siapa kita diutus? Dalam bacaan hari ini, kita mendengarkan Yesus berdoa kepada Bapa, “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yoh 17:21).Ada beberapa hal yang bisa kita renungkan dalam doa Yesus tadi. Pertama, bahwa Yesus menginginkan “supaya mereka semua menjadi satu”. Kita patut bersyukur bahwa Gereja Katolik, dimana- mana adalah tetap Gereja Katolik, sehingga tidak ada yang dihubungkan dengan suku atau kelompok tertentu: tidak ada gereja Batak, Jawa, Flores, Sunda, Sulawesi atau pun Irian, dan lain-lain. Namun di sisi lain, kita juga jauh dari berpuas diri karena sampai sekarang ini, masih saja ada sekat-sekat antar sesama pengikut-Nya. Bahkan rasanya bersama Yesus kita harus rajin berdoa supaya “semua orang yang percaya kepada-Nya” sehati sejiwa, seia sekata, jauh dari pertengkaran apalagi saling membunuh entah dengan mesin perang atau berbagai bentuk pembunuhan lainnya.
Yang kedua, Yesus menginginkan“agar mereka juga di dalam Kita”. Yesus tidak hanya menginginkan persatuan sekedar persatuan, tetapi persatuan yang mengambil bagian dalam persatuan Yesus dan Bapa. Kedekatan Yesus dengan Bapa adalah model dan perekat utama persatuan Kristiani. Jadi hidup kita hendaknya dipenuhi kasih setia satu sama lain dengan dijiwai oleh Sabda Allah, dan sakramen- sakramen, terutama sakramen Ekaristi.
Selanjutnya, kalau kita baca dalam konteks perumpamaan Yesus tentang “Gembala yang Baik”, doa “agar mereka juga di dalam Kita” boleh diterjemahkan bahwa Yesus tidak menghendaki ada umat-Nya yang hilang. Bapak Uskup kita, kemana-mana selalu menggemakan “Pastoral Gembala Baik”. Paroki kita mencoba mengaplikasikan seruan pastoral ini dengan antaralain membuat “Lingkungan” sekecil mungkin, sehingga diharapkan umat tiap lingkungan saling mengenal, dengan demikian bisa saling menyapa dan berbagi. Pada gilirannya, kita sebagai umat Paroki Ibu Teresa, pelan-pelan belajar dari dan bersama Ibu Teresa boleh mengatakan bahwa kita tidak pernah melayani semua orang, tetapi hanya melayani pribadi-pribadi.
Ketiga, Yesus berdoa, “supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”. Hemat saya doa dan harapan Yesus ini, tidak harus dimengerti dalam konteks “pembaptisan menjadi katolik”. Bukan bermaksud mengurangi makna pembapatisan, Yesus sendiri tampaknya tidak pernah “membaptis orang”. Tugas perutusan-Nya yang utama adalah mewartakan Kerajaan Allah. Dalam Injil Matius, Yesus menyebut para murid-Nya sebagai garam dan terang dunia. Konsilit Vatikan II dalam Dekrit tentang Kerasulan Awam menyebut tugas perutusan semacam itu sebagai “upaya menyempurnakan tata dunia” (lih AA 7). Paroki kita menerjemahkannya sebagai “berbagi dan merakyat”.
Bagaimana tugas perutusan kita diterjemahkan dalam hidup keseharian kita? Ini menjadi tugas kita masing-masing untuk merenungkannya. Pengungkapan dan perwujudannya, tentu berbeda antara yang satu dengan yang lain tergantung tempat dan peranan yang kita jalankan dalam masyarakat. Satu hal yang tidak boleh kita lupakan ialah bahwa apa pun yang kita buat, semuanya merupakan bagian dari “kesaksian seluruh hidup kita sebagai awam, yang bersumber pada iman, harapan dan cinta kasih “ (lih AA 16). Oleh karena itu, dalam arti tertentu salah satu tugas pokok kita (meminjam istilah Mgr. Suharyo dalam penyampaian pesannya kepada para guru, orang tua, dan kalangan pendidik pada peresmian gedung baru SD Pangudi Luhur Kebayoran Baru dalam hidup No 17, 25 april 2010 dalam hal 13) adalah “memberi kacamata”. Sebagai pemberi kacamata, kita dituntut untuk tidak kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan nilai Injil, namun tetap penuh kasih terhadap semua orang. “Fortiter in re suaviter in modo” (Tegas dalam hal perinsip namun lemah lembut dalam hal cara pelaksanaannya) boleh menjadi
(SAL) motto kita.
INFO KATEGORIAL
Canda dan Tawa Saat Perayaan Paskah
di Lingkungan St. Petrus
Tak terasa juga, sudah sebulan kita telah melewati masa Paskah dan pada tanggal 2 Mei 2010 kemarin, kami dari lingkungan Santo Petrus mengadakan Perayaan Paskah Anak- anak yang bertempat di ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) Cikarang. Walaupun acara yang dimulai sudah lumayan sore, yakni pada pk. 15.00, tetapi tampak sekali semangat dari para panitia dan juga anak-anak. Dan tepatlah pk. 15.00, acara pun segera dimulai dengan kata sambutan dan doa dari Pak Nggamur, salah satu pembina Bina Iman di lingkungan kami. Setelah berdoa bersama, anak-anak dikumpulkan berdasarkan kelasnya masing-masing dan diberikan beberapa telur dan alat- alat tulis. Mau ngapain? Gak salah lagi donk, menghias telur Paskah. Acara Paskah kan kurang seru tanpa menghias telur. Hahaha… banyak telur yang lucu-lucu yang dihias oleh anak-anak. Setelah menghias telur, anak-anak dari kelas Maria melanjutkan acara dengan lomba puzzle Alkitab yang dipimpin oleh Pak Tigor, sedangkan anak-anak kelas Daud dan Samuel mengikuti lomba mencari telur.
Eh, bukan cuma anak-anak yang mengikuti lomba-lomba yang disiapkan oleh panitia. Para orang tua juga turut serta sebagai peserta lomba diantaranya lomba berjalan dengan mata tertutup dan menggambar. Pada lomba berjalan dengan mata tertutup ini diharapkan orang tua mampu mengenal suara anak mereka yang memberikan pengarahan kepada para orang tua. Ups… walaupun ada yang salah jalan (malah ke bagian makanan, lapar kali ya, pak? hahaha…) dan juga ada yang saling nabrak, tampak sekali wajah-wajah bahagia dari para orang tua saat mengikuti acara ini. Yah… tak terasa waktu juga yang mengakhiri acara ini. Matahari yang telah berpaling ke peraduannya dan membuat suasana mulai gelap. Sudah saatnya kami kembali ke rumah masing-masing. Tetapi, sebelum itu, diumumkan juga para pemenang lomba yang telah diadakan dan kami pun mulai untuk bersih-bersih. Gak enak donk sama pihak ATMI… masa sudah dipinjamkan tempat, kita kotorin
(HAA) seenaknya saja… Terima kasih Yesus atas anugerah yang Engkau berikan.
MENGENAL ORANG KUDUS M
Santo Bernardius dari Siena, Pengaku Iman
Kesalehan hidup Bernardius dari Siena di luar dugaan telah dikenal oleh Santo Vinsensius Ferreri. Gelar “Kudus” yang diberi oleh Gereja kepada Bernardius telah dikatakan secara jelas oleh Vinsensius Ferreri dalam kesempatan khotbahnya di Siena. Dalam khotbahnya di Siena, Vinsensius Ferreri secara tiba-tiba mengatakan kepada para pendengarnya: “Saudara- saudara, diantara kalian yang sekarang hadir disini terdapat seorang saudara kita yang nanti akan menjadi pengkhotbah besar dan akan dihormati Gereja sebagai “Orang Kudus”. Dialah Bernardius yang ada diantara kalian.”
Bernardius lahir di Massa, Siena, Italia, pada tanggal 8 September 1380. Semenjak kecilnya ia sudah hidup sebagai yatim. Ia dibesarkan oleh tantenya. Keluarganya tergolong keluarga berada. Tetapi cita-cita luhur yang berkobar dalam dirinya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan membuat dia tidak menaruh harapan pada kekayaan itu. Ia menaruh perhatian besar pada nasib orang-orang miskin. Sekali peristiwa, bibinya mengusir seorang miskin yang datang meminta bantuan. Menyaksikan perbuatan bibinya itu, Bernardius mogok makan sepanjang hari, karena ia terus memikirkan pengemis malang yang kosong perut itu.
Bernardius kemudian belajar Hukum Gereja dan Hukum Negara. Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1397, ia masuk persekutuan Bunda Maria, yang berpusat di rumah sakit terkenal Santa Maria della Scala di Siena. Tiga tahun kemudian, ketika Bernardus menjabat sebagai direktur rumah sakit itu, wabah epidemi melanda kota Siena. Ia tanpa lelah berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa yang terserang epidemi itu. Sementara itu, panggilan suci untuk menjadi seorang imam biarawan pun terus bergejolak dalam dirinya. Maka pada tahun 1402, ia masuk tarekat saudara-saudara Dina Fransiskus (OFM), dan ditabhiskan menjadi imam dua tahun kemudian. Setelah menjadi imam, dikatakan bahwa selama 12 tahun ia tidak menampakkan diri di depan umum. Kemungkinan ia memanfaatkan tahun-tahun itu untuk bertapa dalam kesunyian di Capriola, Italia. Setelah itu barulah pada tahun 1417, ia memulai karya misionernya di Milan dan menjelajahi seluruh Italia. Mulanya ia sedikit terhalang oleh suaranya yang halus sehingga khotbah- khotbahnya terasa kurang berhasil. Tetapi atas bantuan Santa Perawan Maria, rintangan itu dapat lenyap. Semenjak itu ia mulai dikenal luas sebagai seorang pengkhotbah ulung selama 38 tahun. Dalam khotbah- khotbahnya ia mendesak penghapusan riba dan perdamaian antara kubu politik Guelph dan Ghibelline serta mendorong umat untuk melakukan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci.
Senjatanya yang paling utama untuk menentang setiap perbuatan kekafiran umat dan ketidakpedulian umat akan Hukum-hukum Allah, ialah Nama Yesus yang Tersuci. Diatas nama Yesus itulah, Bernardius memulai karyanya dan membangun hidupnya. Karena dituduh menyebarkan ajaran-ajaran sesat seperti menganjurkan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci, maka ia dipanggil ke Roma pada tahun 1427. Disana untuk beberapa waktu, ia dilarang berkhotbah oleh Paus Martinus V (1417-1431). Tetapi karena tuduhan-tuduhan itu tidak benar, maka ia diijinkan berkhotbah kembali. Oleh Sri Paus ia ditawarkan menjadi Uskup Siena. Tawaran ini ditolaknya dengan tegas karena ia lebih suka berkhotbah dimana-mana untuk membaharui hati umat beriman.
Dikemudian hari devosinya kepada Nama Yesus yang Tersuci direstui oleh Gereja dan dirayakan secara khusus dalam Liturgi Gereja. Setelah berkarya selama bertahun-tahun, ia meninggal dunia pada tanggal 20 Mei 1444 di Aquila, Italia. Karena karya pewartaannya sangat berhasil, ia dijuluki “Rasul Italia”. (FRI )
Bernardinus dari Siena OFM (1380-1444) adalah pengkotbah ulung melawan hidup mewah dan pelindung para
wartawan. Lambang : medali berbentuk matahari dengan huruf JHS artinya; Jesus Hominum Salvator (Jesus Penyelamat
Manusia). Pesta 20 Mei. Sumber : www.imankatolik.or.id & Ensiklopedi Orang Kudus dari A sampai Z. Penerbit : Yayasan
Cipta Loka Caraka P.A.Heuken SJORANG MUDA KATOLIK
Hidup Adalah Protes
Kadang kita bertanya dlm hati dan menyalahkan Tuhan, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya ?" Here is a wonderful explanation…
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam rapor, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja saya suka kue buatan mama." "Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan. "Yaiks," ujar anaknya. "Bagaimana dgn telur mentah ?" “Jangan bercanda, ma..." "Mau coba tepung terigu atau baking soda?" "Ma, semua itu menjijikkan!!.“ Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak.“
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya kan menjadi sempurna tepat pada waktunya.
Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap
(I US) tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.
KALENDER LITURGI
Tanggal Hari Raya/Pesta - Bacaan Liturgi 17-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 19:1-8; Mzm. 68:23,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33 18-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 20:17-27; Mzm. 68:10-11,20-21; Yoh. 17:1-11a 19-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 20:28-38; Mzm. 68:29-30,33-35a,35b-36c; Yoh. 17:11b-19 20-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 22:30; 23:6-11; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10.11; Yoh. 17:20-26 21-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 25:13-21; Mzm. 103:12,11-12,19-20ab; Yoh. 21:15-19 22-Mei-10 Hari Biasa Pekan VII Paskah Kis. 28:16-20,30-31; Mzm. 11:4,5,7; Yoh. 21:20-25 23-Mei-10 Hari Raya Pentakosta Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29bc-30,31,34; 1Kor. 12:36-7,12-13 atau Rm. 8:8-17; Yoh. 14:15-
16,23b-26
JADWAL KEGIATAN PITC J
WARTA PAROKI
Tim Pewartaan diadakan retret bagi siswa-siswi
- Akan
Dewan Paroki sekolah negeri dan swasta non katolik pada kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i
- Mengundang tgl 31 Juni ‘10 s/d 2 Juli ‘10, bagi siswa- Pengurus Lingkungan, Bidang, Seksi, siswi sekolah negeri dan swasta non katolik Kelompok Kategorial/ Paguyuban untuk silahkan mendaftar pada Panitia di depan hadir dalam Sosialisasi Buku Peraturan
Lobby Trinitas setelah misa atau di
2 Menteri, Minggu tgl 16 Mei 2010, sekretariat paroki, tempat terbatas. Pkl
08.00 Wib s/d
14.00 Wib, baptisan bayi tgl
20 Juni,
- Jadwal bertempat di Sekolah Don Bosco III
1 pembinaan orangtua dan wali baptis tgl 13
Taman Sentosa. Untuk Lingkungan Mei, pk 09.00, bertempat di Ruang misa.
6 minimal 3 orang (1 orang pengurus Formulir dan persyaratan lainnya dapat lingkungan, 1 orang pengurus hak diserahkan ke sekretariat paroki paling lingkungan, 1 orang aktivis lingkungan). lambat 9 Juni. Untuk pengurus bidang / seksi / kategorial
- Dari Presidium Bina Iman Anak Paroki : / paguyuban maksimal 2 orang akan mengadakan Camp Pembina,
Minggu 23 Mei ‘10. Mohon pembina Bina Tim Peribadatan Iman Anak lingkungan dapat mengirim 1
- Akan diadakan Misa Novena Roh Kudus atau 2 orang pembina untuk mengikuti yang akan dimulai pada tanggal 14 Mei kegiatan tersebut.
‘10 s/d 22 Mei ‘10, pk 19.00. Kecuali hari Sabtu dan Minggu Sore disesuaikan dengan jadwal Misa Mingguan.
PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) 2 • Akan diadakan Misa Novena Tubuh dan
Darah Kristus yang akan di mulai pada
- PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria) tanggal 28 Mei ‘10 s/d 05 Juni 2010, pk Tgl. 19 Mei ‘10, pk. 19.30, di Ruko Roxy B. 52,
19.00. Kcuali hari Sabtu dan Minggu Sore Lippo Cikarang, diadakan Persekutuan Doa di sesuaikan dengan Jadwal Misa Karismatik Katolik Elza dengan tema “Perayaan Mingguan.
Ekaristi yang Menyembuhkan dan Adorasi yang Meneguhkan”, dengan pembicara: Rm. Amselmus Sekretariat Paroki Selfus Wege, SVD.
- Jadwal Kurus Persiapan Perkawinan tgl 06
- PDKK Santa Maria dan 13 Juni ‘10. di Paroki Kalvari
3 Tgl. 19 Mei ‘10, pk. 19.30, diadakan Persekutuan
Lubang Buaya. Pendaftaran di Sekretariat Doa Karismatik Katolik Santa Maria di Ruko Paroki.
Thamrin Blok F No. 12, Lippo Cikarang, Tim Persekutuan pembicara: Bp. Petrus Berman Ali (Paroki Bonaventura – Pulo Mas)
- Akan diadakan Retret untuk Remaja pada tgl 09 s/d 11 Juli 2010, bagi Remaja silahkan mendaftar pada Panitia di depan Loby Trinitas setelah misa atau di
Orang Muda Katolik (OMK) sekretariat paroki, tempat terbatas
- Akan diadakan Retret OMK, tgl 04 s/d
- Setiap Minggu ke-4, 19:00 di Rumah Putih. Informasi
06 Juni 2010, tema: Aku Bisa Karena
4 lebih lanjut, hubungi: Anes (0878-8232-2338)
Tuhan Sumber Inspirasi dan Kekuatanku, bagi Orang Muda Katolik silahkan mendaftar pada Panitia di depan
Balai Latihan Kerja (BLK) Loby Trinitas setelah misa atau di sekretariat paroki, tempat terbatas. Contact
Jadwal Kursus: Person: Hery (0815-9444-992) Accounting : Sabtu 17:00 – 19:00
Ms. Word : Minggu 08:00 – 09:30 Donor Darah
Ms. Excel : Minggu 10:15 – 12:00
- Akan diadakan kegiatan Donor Darah Mengetik : Minggu 09:30 – 10:15 setelah misa pagi, Minggu tgl 16 Mei ‘10,
5 Autocad : Rabu 19:00 – 21:00
bertempat di taman Trinitas. Mohon umat untuk ikut berpartisipasi.
JADWAL PELAYANAN
Hari Tgl. Pk. Koor Hari Tgl. Pk. Koor Senin 17-Mei-10 19:00 Gabriel Minggu 23-Mei-10 7:30 Paulus
Selasa 18-Mei-10 19:00 Franciscus Xaverius Minggu 23-Mei-10 16:00 Basilius Agung
Rabu 19-Mei-10 19:00 Mikael Jumat 28-Mei-10 19:00 Yoseph Kamis 20-Mei-10 19:00 Kristus Raja Sabtu 29-Mei-10 17:30 Maria Zakaria Jumat 21-Mei-10 19:00 Aloysius Gonzaga Minggu 30-Mei-10 7:30 Koor PU Sabtu 22-Mei-10 17:30 Agustinus Minggu 30-Mei-10 16:00 Petrus
Jadwal Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi
Hari Raya Pentakosta
Sabtu, 22 Mei 2010 Minggu, 23 Mei 2010 Minggu, 23 Mei 2010
17.30 WIB
07.30 WIB
16.00 WIB Lektor / Lektris Dyah, Rosa F. Devi, Hermawan Tyas R., Claudia Komentator Fany Wisnu Yohanes
A. P. Ram Rosanto, Herman B.
G. David Tjahjono, A.
Kanga, L. A. Sukirna, S. Husein Setianegara, M. Prodiakon Soedibyo, Lucia M. Suwita, T. Y. R. Kurniawan, Josef R. Raco subagyo, N. Sudaryanto, A. Catiarso Nugroho, Y. R.
Br. Petrus Pay
Reming, Fr. Yulius
Putra AltarKONFIRMASI DENGAN KOORDINATOR
Tata Tertib & Lk. Agustinus Lk. Paulus Lk. Basilius Agung Koor Organis Bpk. Agri H. Bpk. Joseph Raco Bpk. Harry
Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga (Mei 2010)
Tanggal Lingkungan Dokter Jaga Apoteker Perawat / Bidan16-Mei-2010 Lk. Maria Magdalena dr. Yulius Indo, Wulan, Wilia Bernadeth, Shellyana Dewi
23-Mei-2010 Lk. Dominikus dr. Nancy Yovita, Lina, Fransiska Rika Amalia, C. Novi Indri
30-Mei-2010 Lk. Theresia dr. Dedy Elisabeth, Ervan Sri Handayani
Jadwal Pertandingan Badminton (‘Pesta’ Nama Pelindung Paroki Ibu Teresa Cikarang)
Tanggal Lingkungan yang Bertanding Waktu Tempat 23-Mei-2010 Lk. Mikael Vs Lk. Paulus 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Gembala Baik Vs Lk. Maria Magdalena 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Yakobus Vs Lk. Yoseph 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Valentinus Vs Lk. Maria 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Ignatius Vs Lk. Algonz 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Gabriel Vs Lk. Elisabeth 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Kristus Raja Vs. Lk. Theresia 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Lukas Vs Lk. Hendrikus 17:00 GOR Indosport Cikarang Baru 23-Mei-2010 Lk. Angela Vs Lk. Bernadeth 17:00 GOR Indosport Cikarang BaruMUTIARA IMAN M
Secangkir Kopi
Sekelompok sarjana, yang sudah sangat mapan dalam karir, asyik berdiskusi tentang kehidupan mereka masing-masing dalam suatu reuni. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi seorang profesor yang selalu menjadi inspirasi semasa kuliah mereka dulu.
Profesor itu seorang tua yang hidup sendiri disebuah rumah yang cukup asri, agak diluar kota. Istrinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Sedangkan anak angkat satu-satunya sudah berkeluarga dan tinggal di negara lain. Untuk mengisi hari-harinya, si profesor rajin menulis dan menjadi penceramah di berbagai seminar.
Singkat cerita, selama kunjungan itu, pembicaraan berujung pada keluhan-keluhan mengenai stress yang dialami oleh mereka dalam pekerjaan, hidup, maupun hubungan sosial. Si professor kemudian menawari tamu-tamunya minum kopi hangat. Dari dapur, dia membawa seteko minuman kopi panas, dan banyak cangkir kosong. Adayang terbuat dari porselen, gelas, kristal. Adayang polos sederhana, ada yang mahal dan istimewa.
Ia menyilakan tamu-tamunya untuk menuang kopi mereka ke dalam cangkir yang mereka pilih sendiri. Setelah semua orang memegang secangkir kopi, si profesor mengungkapkan pemikirannya, "Kalian perhatikan, cangkir-cangkir yang bagusdan mahal sudah pada dipakai, tinggal yang polos dan murah yang masih kosong.“
Selama ini adalah hal yang lumrah buat kalian semua untuk menginginkan yang terbaik buat hidup kamu sendiri. Padahal disitulah sebenarnya sumber segala masalah dan stress yang timbul.” "Cangkir yang kalian pakai untuk minum tidak menambah apa-apa terhadap kualitas kopi yang ada didalamnya. Cuma bikin keliatan jadi lebih mahal. Kadang malah menyembunyikan apa yang sebenarnya kita minum.“ "Yang sebenarnya kalian butuhkan itu adalah kopinya. Kalian tidak butuh cangkirnya. Tapi secara tidak sadar kalian sibuk mendapat kan cangkir yang terbaik.“
"Nanti lama-kelamaan kalian mulai menginginkan cangkir orang lain juga...”. "Nah, rekan-rekan, coba kalian pertimbangkan ini...”. "Hidup ibaratnya kopi hangat... pekerjaan, uang, dan kedudukan dalam masyarakat itu ibaratnya cangkir. Cuma sekedar alat untuk menjaga dan menampung kehidupan.” "Cangkir yang kalian punya tidak menentukan maupun merubah kualitas kehidupan yang kalian jalani.“
"Seringkali, karena terlalu konsentrasi pada cangkir, kita lupa menikmati kopi yang disediakan oleh Tuhan buat kita. Selalu ingat ini, Tuhan yang menyeduh kopi, Beliau tidak memilih cangkir. Orang yang paling berbahagia tidak memiliki segala yang terbaik. Mereka hanya melakukan yang terbaik dari apa yang mereka miliki!
Hidup sederhana... Saling mengasihi... Saling memperhatikan... Saling menjaga perasaan... Serahkan yang lainnya pada Tuhan. Dan ingat, orang yang paling kaya bukan dia yang memiliki paling banyak, tapi dia yang membutuhkan paling sedikit.
Nah, sekarang silakan dinikmati kopinya."
Ujud Umum dan Ujud Misi Mei 2010 Ujud Umum
Semoga perdagangan manusia yang sedang marak dan memalukan, yang melibatkan jutaan wanita dan anak-anak segera diakhiri.
Ujud Misi
Semoga para pelayan tertabis, para rohaniwan dankaum awam yang terlibat di dalam karya kerasulan, memahami bagaimana menanamkan semangat misioner ke dalam komunitas yang dipercayakan kepada pemeliharaan mereka.
Paroki P
Ibu Teresa Cikarang
2010