Catatan Penulisan Ilmiah.doc (71Kb)
Catatan Penulisan Ilmiah : Perancangan Sistem Komputerisasi
Oleh : Bambang Wahyudi, SKom., MMSI.
Pengantar
Penulisan Ilmiah (PI) diwajibkan di Universitas Gunadarma bagi seluruh
mahasiswanya. Banyak latar belakang pemikiran bahwa PI diwajibkan, utamanya adalah
sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk menuangkan alur pemikiran logis dari hasil
suatu analisis akademis yang menghasilkan sebuah karya intelektual diri mahasiswa itu
sendiri ke dalam sebuah tulisan.
Intelektualitas seseorang sedikit-banyaknya dapat dibaca dari tulisannya. Tulisan
yang sulit dimengerti, sulit diikuti alur ceritanya, dan tidak terstruktur menjadikan ia
dianggap tidak intelek. Karenanya, sebelum terjun ke masyarakat (dunia kerja), setiap
mahasiswa setidaknya pernah melakukan sekali saja penulisan ilmiah, agar ia dapat
mengerti bagaimana ia harus menuangkan hasil pemikirannya ke dalam tulisan. Hal ini
akan menunjang karirnya, karena dalam berkarir, seorang pegawai harus lihai membuat
segala macam bentuk laporan kepada pimpinannya.
Perancangan Sistem Komputerisasi
PI hendaknya dibuat mahasiswa dengan mengikuti pepatah “sekali dayung, dua-tiga
pulau terlampaui,” artinya, sambil mengerjakan tugas, ia seharusnya sekaligus
memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri dan
lingkungannya. Misalkan, sambil membuat PI, ia ingin memasarkan produk software-nya
ke suatu unit usaha tertentu, sehingga dapat menghasilkan uang (memiliki jiwa
enterpreunership).
Hal ini yang amat kurang dilakukan oleh mahasiswa, bahkan justru sebaliknya,
dengan membuat PI mahasiswa malah mengeluarkan banyak biaya, untuk kertas, tinta
printer, bahkan untuk minta bantuan orang lain membuatkan program komputernya
(sesuatu yang amat naïf yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer).
Salah satu bentuk PI adalah pembuatan Perancangan Sistem Komputerisasi, yaitu
membuat sebuah sistem komputerisasi untuk satu tujuan tertentu di suatu unit usaha yang
dituju.
Langkah Awal Persiapan Pembuatan PI
Langkah pertama adalah dengan “membidik” bidang usaha yang belum menggunakan
komputer, dengan tujuan, bila PI selesai, software yang telah jadi akan dipasarkan ke
sana. Misalkan, “bidikannya” adalah Toko Material.
Nah, dari toko material tersebut, pilihlah satu modul kegiatan yang akan dibuat
sistemnya (jika semua kegiatan akan dikomputerisasi, akan memakan waktu yang lama
dan perlu dilakukan dalam bentuk sebuah tim), misalkan hanya modul “Persediaan
Barang-”nya saja. Sehingga judulnya adalah “Sistem Persediaan Barang di Toko Material
XYZ.”
Langkah Pengamatan
Langkah ini digunakan untuk mengisi sub-judul “Latar Belakang Masalah.” Amati,
apa kesulitan yang terjadi dalam hal persediaan barang di toko itu. Misalkan, butuh waktu
yang lama untuk mengetahui jumlah ketersediaan barang di gudang karena harus dilihat
secara langsung, terjadinya perbedaan jumlah barang yang dicatat dan yang ada di
gudang, kesulitan untuk menentukan kapan harus memesan ke pemasok, dan sebagainya.
Amati.
Jadi, isi dari “Latar Belakang Masalah” adalah “masalah-masalah apa yang terjadi
jika kegiatan itu (dalam hal ini pencatatan persediaan barang) tidak dibantu oleh
komputer ?.” Jika yang ditulis adalah Sistem Penjualannya, maka isi dari “Latar Belakang
Masalah” adalah “masalah-masalah apa yang terjadi jika administrasi penjualan yang
dilakukannya tanpa bantuan komputer ?.” Tulis sebanyak mungkin masalahnya. Bila
tidak ada masalah, maka PI tidak bisa dilanjutkan, karena inti struktur penulisan PI
adalah adanya (1) masalah, (2) teori, dan (3) pemecahan masalah dengan teori yang
dituliskannya.
Batasan Masalah
Dari berbagai masalah yang muncul di Latar Belakang Masalah, ambil atau pilih satu
atau beberapa masalah saja (ini yang namanya dibatasi). Misalkan, untuk Sistem
Persediaan Barang di atas, PI ini tidak membahas masalah kecurangan-kecurangan yang
dilakukan orang (misalkan kasus pencurian barang, tidak disiplinnya pemberian laporan
oleh bagian Penjualan, dan sebagainya), tidak membahas pula sejumlah barang yang
masih ada di pemasok (belum sampai ke gudang), dan seterusnya selengkap mungkin.
Jadi, pada pembatasan masalah, dituliskan hal-hal mengenai persediaan barang yang
tidak dicover oleh PI atau software kita. Pada pembatasan masalah, boleh juga
dicantumkan jenis (spesifikasi) komputer yang bisa mengakses software kita, tools yang
kita gunakan untuk merancang sistem, dan seterusnya yang “memagari” ruang lingkup
penulisan kita (ruang lingkup yang penguji boleh tanya !).
Mencari Teori yang Tepat dan Dipahami
Langkah berikutnya adalah menuliskan teori yang akan kita gunakan untuk
memecahkan masalah di atas. Banyak teori yang dapat digunakan untuk membuat
perancangan sistem, tapi kita pilih yang kita kuasai saja (yang pernah dipelajari).
Berdasarkan pengalaman, kebanyakan PI menggunakan tools (minimal) : Data Flow
Diagram (DFD), Entity/ Relationship Diagram (E/R D), Normalisasi Data, dan Input/
Output Design. Ada beberapa yang menambahkannya dengan HIPO Chart, Kamus Data,
Flowchart System, dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan UML (Unified
Modelling Language).
Umumnya, DFD yang digunakan hanya Context dan Zero diagramnya saja, dan
normalisasi datanya hingga 3NF saja.
Memecahkan Masalah
Terakhir adalah memecahkan masalah dengan teori yang sudah dipilih. Ada beberapa
kaidah dalam pemecahan masalah yang perlu diperhatikan.
1.
2.
3.
4.
Konsistensi : konsistensi umumnya terabaikan dalam hal penulisan istilah,
misalkan, di Bab 1 ditulis “Persedaiaan Barang,” tetapi di Bab 3 ditulis dengan
“Stock Barang,” meski memiliki arti yang mirip, tetapi hal ini tidak boleh
dilakukan. Begitu juga di alur data di DFD, misalkan di context diagram ditulis
dengan “Laporan Keuangan,” tetapi di zero diagram ditulis dengan “Lap.
Keuangan,” dan sebagainya.
Penggunaan Lambang : lambang-lambang yang digunakan di DFD, ERD,
Flowchart, dan sebagainya sudah “diatur oleh penciptanya,” dan diakui seluruh
insan akademisi di dunia, sehingga jangan muncul lambang-lambang baru
kreasi sendiri, meskipun itu lebih “nyeni.”
Urutan logis : perlu diperhatikan, mana tools yang digunakan terlebih dulu dan
mana yang berikutnya, jangan terbalik-balik.
Kaidah bahasa : gunakan kaidah bahasa Indonesia baku (Ejaan Yang telah
Disempurnakan/ EYD). Kapan menuliskan suku kata “di” harus dipisah dengan
kata berikutnya dan kapan harus disambung, jangan menulis kata “efektifitas,”
melainkan “efektivitas,” jangan menuliskan kata “resiko,” melainkan “risiko,”
begitu juga dengan kata “hutang” yang seharusnya “utang,” dan sebagainya.
Andaikan ada kata asing yang sulit diterjemahkan secara pas ke dalam bahasa
Indonesia, tuliskan saja kata itu tetapi dicetak miring atau berbeda dengan
penulisan kata dalam bahasa Indonesia lainnya.
Penutup
Penutup berisi mengenai langkah-langkah kerja yang sudah dibuat, kesulitan,
harapan, maupun kekurangan dari PI yang sudah diselesaikan ini. Kadang kala (tetapi
malah dijadikan keharusan) di Bab Penutup ini ada “Kesimpulan” yang berisi “apakah
perancangan sistem (software) yang sudah dibuat dapat memecahkan masalah ?,”
“seberapa membantu, dan seberapa puas client tersebut ?.”
Di Bab Penutup juga ada “Saran” yang bisa diisi apa saja untuk lebih
menyempurnakan atau memberdayakan perancangan sistem yang sudah dibuat.
Daftar Pustaka
Setiap teori yang ditulis di Bab Teori harus diambil dari text book. Teori tidak boleh
diambil dari PI orang lain, atau dari catatan dosen, atau dari perkataan orang, atau dari
Koran/ majalah yang tidak diakreditasi selayaknya jurnal-jurnal ilmiah internasional.
Setiap text book yang dikutip harus dicantumkan di Daftar Pustaka secara urut abjad
nama pengarangnya. Karenanya, seharusnya, PI yang baik sedikitnya ada 10 buah text
book yang dicantumkan di Daftar Pustaka. Misalkan kita menuliskan “penggunaan
komputer akan menjadikan pekerjaan lebih efisien dan efektif,” Penguji berhak bertanya
“kata siapa ?,” “apa buktinya ?.” Tetapi Penguji tidak akan bertanya kepada buku, karena
pernyataan itu kita kutip dari buku. Dengan demikian, semakin banyak tulisan yang kita
kutip dari buku (terutama untuk Bab Teori), maka semakin sedikit Penguji bisa bertanya.
Sebenarnya banyak yang akan saya jelaskan di sini, namun bisa-bisa tidak efektif, kalau
begitu, ajukan saja pertanyaan bila ada yang belum dimengerti mengenai PI, kirim
melalui e-mail ke [email protected]
Catatan Kesalahan Umum dalam Penulisan Ilmiah (PI)
Dosen Pembimbin. : Bamban. Wahyudi, SKomf, MMSIf
Kelas 3KC28, ATA 2002/2003
1f Latar Belakan. Masalah
Isi dari Latar Belakan. Masalah pada umumnya adalah jawaban atas
pertanyaan “men.apa saudara memilih atau men.ambil tema Penulisan Ilmiah
ini ?f”
Untuk menuliskannya, maka hal-hal seba.ai berikut perlu diperhatikan :
af
bf
cf
Posisikan diri, anda bekerja di mana atau sistem yan. akan saudara
buat ini untuk ba.ian mana dalam suatu perusahaan atau lemba.af
Misal hanya di ba.ian Front Offe suatu hotelf
Apa kendala (masalah) yan. dihadapi di ba.ian itu ?f Tentulah banyak
masalah, misalkan : kekuran.an tena.a kerja, .aji tidak memadai, lama
dalam mencari data tamu, lama untuk men.hitun. jumlah biaya yan.
harus dibayar oleh tamu yan. akan fhefk-out, sulit mencari data
pemesan (reservasi), dan banyak la.if
Tulis kendala-kendala tersebut secara menyeluruhf
2f Batasan masalah
Dari banyak kendala yan. dihadapif seperti butir cf di atas, pada Batasan
Masalah, saudara tentukan, masalah mana yan. akan saudara selesaikan den.an
PI saudara (boleh satu atau lebih)f
Selain batasan masalah tersebut, karena saudara membuat sistem, dan
sebenarnya banyak sekali alat (tools) dalam merancan. sistem, maka saudara
batasi perancan.an sistem saudara men..unakan tools apa sajaf Misalkan DFD,
ERD, Normalisasi Data, UML, HIPO, Flow of Dofument, atau apa saja yan. saudara
.unakanf Jika saudara membuat pro.ram, batasi ju.a bahwa bahasa
pemro.raman yan. saudara .unakan bahasa pemro.raman apaf
Selanjutnya, jika oran. akan memakai software anda nantinya, batasi pula
konfi.urasi minimal komputer yan. bisa menjalankan software saudaraf
3f Abstraksi
Jika oran. lain membaca Judul PI saudara, dia harus tahu apa tema dari PI
saudara, karenanya buatlah judul serin.kas mun.kin tetapi temanya sudah
tercakup di dalamnyaf
Sedan.kan Abstraksi adalah intisari dari Penulisan Ilmiahf Selain tema,
permasalahan dan penyelesaiannya tercakup di sanaf Kata kunci di dalam
abstraksi adalah intisari dari Abstraksinya yan. hanya diambil satu atau beberapa
kata pilihan yan. pas untuk men..ambarkan isi PI saudara secara menyeluruhf
4f Hal yan. perlu diperhatikan, Ejaan Yan. Disempurnakan (EYD)
Palin. serin. salah adalah penulisan suku kata ‘di’f Jika ‘di’ diartikan seba.ai
kata penunjuk tempat, maka penulisannya harus dipisah, misalkan : di antara, di
atas, di buku, di stasiun, dan seba.ainyaf Sedan.kan bila ‘di’ merupakan
imbuhan, maka penulisannya harus di.abun., seperti : dijual, ditekan, dibuka,
dan seba.ainyaf
Selanjutnya, pen..unaan tanda bacaf Tanda baca titik untuk men.akhiri
kalimat, harus ditulis rapat den.an kata terakhirnyaf Be.itu ju.a den.an tanda
komaf Namun, kata pertama kalimat berikutnya harus diberi spasi den.an tanda
baca sebelumnyaf
Pen..unaan tanda baca ‘-‘ (strip) ditulis rapat den.an kata sebelum dan
sesudahnya, kecuali jika diartikan den.an ‘dikuran.if’ Contoh : sia-sia, di kantorkantor, 8 - 7, dan seba.ainyaf
Untuk men.ecek sebuah alinea, atau kalimat, apakah sudah sesuai den.an
apa yan. akan saudara sampaikan, bacalah berulan.-ulan., dan bila perlu minta
oran. lain untuk membacanyaf Hindari kalimat yan. sama di banyak halaman,
kalimat jan.an berbelit-belit, dan harus menuju ke inti kalimat (key statement)
yan. akan disampaikanf
5f PI berbeda den.an buku atau laporanf
Laporan tidak memiliki struktur : Masalah-Teori-Pemecahan, sedan.kan PI
harus memiliki struktur tersebutf Menulis PI jan.an seperti menulis buku, karena
di PI tidak boleh bersifat ‘men..uruif’ Jadi, hindari kata pen..anti oran., seperti
‘kita,’ ‘anda,’ dan sejenisnyaf
Hindari pula kalimat tanya pada sub-bab, atau yan. dapat dipersepsi
‘menyuruh pembaca,’ ‘men.ajak pembaca berpikir,’ dan seba.ainyaf Misalkan :
Setelah lan.kah pertama, selanjutnya kita mulai menjalankan lan.kah ke dua,
yaitu bagaimana mendapatkan jalur terbaik ?f Kalimat tersebut seharusnya :
Setelah lan.kah pertama, selanjutnya dijalankan lan.kah ke dua untuk
mendapatkan jalur terbaikf
6f Urutan DFD, E/RD, dan Normalisasi Data
Urutan dalam perancan.an sistem adalah DFD (konteks, zero, detil), ERD, dan
Normalisasi Data (1NF, 2NF, dan 3NF) f Dilen.kapi pula den.an desain output dan
desain inputf
DFD konteks berisi : Kesatuan Luar seba.ai pemberi dan/ atau penerima data
dari sistem, dan sistemf
DFD zero berisi : -sama den.an dia.ram konteks, hanya, sistemnya dirinci
menjadi proses-proses untuk men.hasilkan sistem di atas-f Jumlah kesatuan luar,
jumlah alur data (dan nama alur data) yan. masuk dan keluar dari kesatuan luar
harus sama den.an yan. ada di konteksnyaf
DFD detil adalah penjabaran sebuah proses yan. ada di zero bila dirasa
proses tersebut dapat diperinci la.if
E/RD adalah kelanjutan dari DFDf Data store yan. ada di DFD salin.
direlasikanf Entitas di ERD adalah data store di DFD yan. bersifat Master Filef
Relationship di ERD adalah data store di DFD yan. bersifat Transaftion Filef Di E/
RD ini atribut-atribut (felds) dari setiap entitas dan relationship harus sudah
ter.ambarkan,
Normalisasi data adalah kelanjutan dari E/RDf Unnormalize data adalah
.abun.an seluruh atribut yan. ada di E/RD (sehin..a tampak ada atribut yan.
.anda)f 1NF adalah proses pen.hilan.an atribut .anda (menjadi atomif)f 2NF
adalah proses penentuan
key felds, dan men..ambarkan keter.antun.an
fun.sional atribut-atribut non key den.an key feldnyaf
3NF dilakukan bila masih ada atribut non key ter.antun. den.an atribut non
key lainnya, misalkan jika dalam sebuat tabel (fle) MAHASISWA den.an key feld
NPM ada atribut Kode-Pos, dan Kotaf Karena atribut Kota ter.antun. pada atribut
Kode_Pos, maka dibetuk tabel baru yan. berisi Kode-Pos, dan Kotaf Atribut Kota
di tabel MAHASISWA dihilan.kanf
Desain output adalah rancan.an bentuk laporan, kelak laporan akan dicetak/
ditampilkan seperti apaf Namanya, rancan.an, detail isinya belum adaf Minimal,
rancan.an output yan. dibuat dapat dilihat di DFDnya, laporan diberikan kepada
siapa, dan laporan apa saja yan. diberikan itu (alur data yan. keluar dari sistem/
proses ke arah kesatuan luar)f
Desain input adalah rancan.an bentuk penempatan data, kelak apa saja data
yan. akan dimasukkan ke sistemf Di sini ju.a belum ada isi detailnyaf Desain
input ju.a berhubun.an den.an DFD (alur data yan. masuk/ keluar dari data
store ke/ dari prosesnya)f
Oleh : Bambang Wahyudi, SKom., MMSI.
Pengantar
Penulisan Ilmiah (PI) diwajibkan di Universitas Gunadarma bagi seluruh
mahasiswanya. Banyak latar belakang pemikiran bahwa PI diwajibkan, utamanya adalah
sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk menuangkan alur pemikiran logis dari hasil
suatu analisis akademis yang menghasilkan sebuah karya intelektual diri mahasiswa itu
sendiri ke dalam sebuah tulisan.
Intelektualitas seseorang sedikit-banyaknya dapat dibaca dari tulisannya. Tulisan
yang sulit dimengerti, sulit diikuti alur ceritanya, dan tidak terstruktur menjadikan ia
dianggap tidak intelek. Karenanya, sebelum terjun ke masyarakat (dunia kerja), setiap
mahasiswa setidaknya pernah melakukan sekali saja penulisan ilmiah, agar ia dapat
mengerti bagaimana ia harus menuangkan hasil pemikirannya ke dalam tulisan. Hal ini
akan menunjang karirnya, karena dalam berkarir, seorang pegawai harus lihai membuat
segala macam bentuk laporan kepada pimpinannya.
Perancangan Sistem Komputerisasi
PI hendaknya dibuat mahasiswa dengan mengikuti pepatah “sekali dayung, dua-tiga
pulau terlampaui,” artinya, sambil mengerjakan tugas, ia seharusnya sekaligus
memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri dan
lingkungannya. Misalkan, sambil membuat PI, ia ingin memasarkan produk software-nya
ke suatu unit usaha tertentu, sehingga dapat menghasilkan uang (memiliki jiwa
enterpreunership).
Hal ini yang amat kurang dilakukan oleh mahasiswa, bahkan justru sebaliknya,
dengan membuat PI mahasiswa malah mengeluarkan banyak biaya, untuk kertas, tinta
printer, bahkan untuk minta bantuan orang lain membuatkan program komputernya
(sesuatu yang amat naïf yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer).
Salah satu bentuk PI adalah pembuatan Perancangan Sistem Komputerisasi, yaitu
membuat sebuah sistem komputerisasi untuk satu tujuan tertentu di suatu unit usaha yang
dituju.
Langkah Awal Persiapan Pembuatan PI
Langkah pertama adalah dengan “membidik” bidang usaha yang belum menggunakan
komputer, dengan tujuan, bila PI selesai, software yang telah jadi akan dipasarkan ke
sana. Misalkan, “bidikannya” adalah Toko Material.
Nah, dari toko material tersebut, pilihlah satu modul kegiatan yang akan dibuat
sistemnya (jika semua kegiatan akan dikomputerisasi, akan memakan waktu yang lama
dan perlu dilakukan dalam bentuk sebuah tim), misalkan hanya modul “Persediaan
Barang-”nya saja. Sehingga judulnya adalah “Sistem Persediaan Barang di Toko Material
XYZ.”
Langkah Pengamatan
Langkah ini digunakan untuk mengisi sub-judul “Latar Belakang Masalah.” Amati,
apa kesulitan yang terjadi dalam hal persediaan barang di toko itu. Misalkan, butuh waktu
yang lama untuk mengetahui jumlah ketersediaan barang di gudang karena harus dilihat
secara langsung, terjadinya perbedaan jumlah barang yang dicatat dan yang ada di
gudang, kesulitan untuk menentukan kapan harus memesan ke pemasok, dan sebagainya.
Amati.
Jadi, isi dari “Latar Belakang Masalah” adalah “masalah-masalah apa yang terjadi
jika kegiatan itu (dalam hal ini pencatatan persediaan barang) tidak dibantu oleh
komputer ?.” Jika yang ditulis adalah Sistem Penjualannya, maka isi dari “Latar Belakang
Masalah” adalah “masalah-masalah apa yang terjadi jika administrasi penjualan yang
dilakukannya tanpa bantuan komputer ?.” Tulis sebanyak mungkin masalahnya. Bila
tidak ada masalah, maka PI tidak bisa dilanjutkan, karena inti struktur penulisan PI
adalah adanya (1) masalah, (2) teori, dan (3) pemecahan masalah dengan teori yang
dituliskannya.
Batasan Masalah
Dari berbagai masalah yang muncul di Latar Belakang Masalah, ambil atau pilih satu
atau beberapa masalah saja (ini yang namanya dibatasi). Misalkan, untuk Sistem
Persediaan Barang di atas, PI ini tidak membahas masalah kecurangan-kecurangan yang
dilakukan orang (misalkan kasus pencurian barang, tidak disiplinnya pemberian laporan
oleh bagian Penjualan, dan sebagainya), tidak membahas pula sejumlah barang yang
masih ada di pemasok (belum sampai ke gudang), dan seterusnya selengkap mungkin.
Jadi, pada pembatasan masalah, dituliskan hal-hal mengenai persediaan barang yang
tidak dicover oleh PI atau software kita. Pada pembatasan masalah, boleh juga
dicantumkan jenis (spesifikasi) komputer yang bisa mengakses software kita, tools yang
kita gunakan untuk merancang sistem, dan seterusnya yang “memagari” ruang lingkup
penulisan kita (ruang lingkup yang penguji boleh tanya !).
Mencari Teori yang Tepat dan Dipahami
Langkah berikutnya adalah menuliskan teori yang akan kita gunakan untuk
memecahkan masalah di atas. Banyak teori yang dapat digunakan untuk membuat
perancangan sistem, tapi kita pilih yang kita kuasai saja (yang pernah dipelajari).
Berdasarkan pengalaman, kebanyakan PI menggunakan tools (minimal) : Data Flow
Diagram (DFD), Entity/ Relationship Diagram (E/R D), Normalisasi Data, dan Input/
Output Design. Ada beberapa yang menambahkannya dengan HIPO Chart, Kamus Data,
Flowchart System, dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan UML (Unified
Modelling Language).
Umumnya, DFD yang digunakan hanya Context dan Zero diagramnya saja, dan
normalisasi datanya hingga 3NF saja.
Memecahkan Masalah
Terakhir adalah memecahkan masalah dengan teori yang sudah dipilih. Ada beberapa
kaidah dalam pemecahan masalah yang perlu diperhatikan.
1.
2.
3.
4.
Konsistensi : konsistensi umumnya terabaikan dalam hal penulisan istilah,
misalkan, di Bab 1 ditulis “Persedaiaan Barang,” tetapi di Bab 3 ditulis dengan
“Stock Barang,” meski memiliki arti yang mirip, tetapi hal ini tidak boleh
dilakukan. Begitu juga di alur data di DFD, misalkan di context diagram ditulis
dengan “Laporan Keuangan,” tetapi di zero diagram ditulis dengan “Lap.
Keuangan,” dan sebagainya.
Penggunaan Lambang : lambang-lambang yang digunakan di DFD, ERD,
Flowchart, dan sebagainya sudah “diatur oleh penciptanya,” dan diakui seluruh
insan akademisi di dunia, sehingga jangan muncul lambang-lambang baru
kreasi sendiri, meskipun itu lebih “nyeni.”
Urutan logis : perlu diperhatikan, mana tools yang digunakan terlebih dulu dan
mana yang berikutnya, jangan terbalik-balik.
Kaidah bahasa : gunakan kaidah bahasa Indonesia baku (Ejaan Yang telah
Disempurnakan/ EYD). Kapan menuliskan suku kata “di” harus dipisah dengan
kata berikutnya dan kapan harus disambung, jangan menulis kata “efektifitas,”
melainkan “efektivitas,” jangan menuliskan kata “resiko,” melainkan “risiko,”
begitu juga dengan kata “hutang” yang seharusnya “utang,” dan sebagainya.
Andaikan ada kata asing yang sulit diterjemahkan secara pas ke dalam bahasa
Indonesia, tuliskan saja kata itu tetapi dicetak miring atau berbeda dengan
penulisan kata dalam bahasa Indonesia lainnya.
Penutup
Penutup berisi mengenai langkah-langkah kerja yang sudah dibuat, kesulitan,
harapan, maupun kekurangan dari PI yang sudah diselesaikan ini. Kadang kala (tetapi
malah dijadikan keharusan) di Bab Penutup ini ada “Kesimpulan” yang berisi “apakah
perancangan sistem (software) yang sudah dibuat dapat memecahkan masalah ?,”
“seberapa membantu, dan seberapa puas client tersebut ?.”
Di Bab Penutup juga ada “Saran” yang bisa diisi apa saja untuk lebih
menyempurnakan atau memberdayakan perancangan sistem yang sudah dibuat.
Daftar Pustaka
Setiap teori yang ditulis di Bab Teori harus diambil dari text book. Teori tidak boleh
diambil dari PI orang lain, atau dari catatan dosen, atau dari perkataan orang, atau dari
Koran/ majalah yang tidak diakreditasi selayaknya jurnal-jurnal ilmiah internasional.
Setiap text book yang dikutip harus dicantumkan di Daftar Pustaka secara urut abjad
nama pengarangnya. Karenanya, seharusnya, PI yang baik sedikitnya ada 10 buah text
book yang dicantumkan di Daftar Pustaka. Misalkan kita menuliskan “penggunaan
komputer akan menjadikan pekerjaan lebih efisien dan efektif,” Penguji berhak bertanya
“kata siapa ?,” “apa buktinya ?.” Tetapi Penguji tidak akan bertanya kepada buku, karena
pernyataan itu kita kutip dari buku. Dengan demikian, semakin banyak tulisan yang kita
kutip dari buku (terutama untuk Bab Teori), maka semakin sedikit Penguji bisa bertanya.
Sebenarnya banyak yang akan saya jelaskan di sini, namun bisa-bisa tidak efektif, kalau
begitu, ajukan saja pertanyaan bila ada yang belum dimengerti mengenai PI, kirim
melalui e-mail ke [email protected]
Catatan Kesalahan Umum dalam Penulisan Ilmiah (PI)
Dosen Pembimbin. : Bamban. Wahyudi, SKomf, MMSIf
Kelas 3KC28, ATA 2002/2003
1f Latar Belakan. Masalah
Isi dari Latar Belakan. Masalah pada umumnya adalah jawaban atas
pertanyaan “men.apa saudara memilih atau men.ambil tema Penulisan Ilmiah
ini ?f”
Untuk menuliskannya, maka hal-hal seba.ai berikut perlu diperhatikan :
af
bf
cf
Posisikan diri, anda bekerja di mana atau sistem yan. akan saudara
buat ini untuk ba.ian mana dalam suatu perusahaan atau lemba.af
Misal hanya di ba.ian Front Offe suatu hotelf
Apa kendala (masalah) yan. dihadapi di ba.ian itu ?f Tentulah banyak
masalah, misalkan : kekuran.an tena.a kerja, .aji tidak memadai, lama
dalam mencari data tamu, lama untuk men.hitun. jumlah biaya yan.
harus dibayar oleh tamu yan. akan fhefk-out, sulit mencari data
pemesan (reservasi), dan banyak la.if
Tulis kendala-kendala tersebut secara menyeluruhf
2f Batasan masalah
Dari banyak kendala yan. dihadapif seperti butir cf di atas, pada Batasan
Masalah, saudara tentukan, masalah mana yan. akan saudara selesaikan den.an
PI saudara (boleh satu atau lebih)f
Selain batasan masalah tersebut, karena saudara membuat sistem, dan
sebenarnya banyak sekali alat (tools) dalam merancan. sistem, maka saudara
batasi perancan.an sistem saudara men..unakan tools apa sajaf Misalkan DFD,
ERD, Normalisasi Data, UML, HIPO, Flow of Dofument, atau apa saja yan. saudara
.unakanf Jika saudara membuat pro.ram, batasi ju.a bahwa bahasa
pemro.raman yan. saudara .unakan bahasa pemro.raman apaf
Selanjutnya, jika oran. akan memakai software anda nantinya, batasi pula
konfi.urasi minimal komputer yan. bisa menjalankan software saudaraf
3f Abstraksi
Jika oran. lain membaca Judul PI saudara, dia harus tahu apa tema dari PI
saudara, karenanya buatlah judul serin.kas mun.kin tetapi temanya sudah
tercakup di dalamnyaf
Sedan.kan Abstraksi adalah intisari dari Penulisan Ilmiahf Selain tema,
permasalahan dan penyelesaiannya tercakup di sanaf Kata kunci di dalam
abstraksi adalah intisari dari Abstraksinya yan. hanya diambil satu atau beberapa
kata pilihan yan. pas untuk men..ambarkan isi PI saudara secara menyeluruhf
4f Hal yan. perlu diperhatikan, Ejaan Yan. Disempurnakan (EYD)
Palin. serin. salah adalah penulisan suku kata ‘di’f Jika ‘di’ diartikan seba.ai
kata penunjuk tempat, maka penulisannya harus dipisah, misalkan : di antara, di
atas, di buku, di stasiun, dan seba.ainyaf Sedan.kan bila ‘di’ merupakan
imbuhan, maka penulisannya harus di.abun., seperti : dijual, ditekan, dibuka,
dan seba.ainyaf
Selanjutnya, pen..unaan tanda bacaf Tanda baca titik untuk men.akhiri
kalimat, harus ditulis rapat den.an kata terakhirnyaf Be.itu ju.a den.an tanda
komaf Namun, kata pertama kalimat berikutnya harus diberi spasi den.an tanda
baca sebelumnyaf
Pen..unaan tanda baca ‘-‘ (strip) ditulis rapat den.an kata sebelum dan
sesudahnya, kecuali jika diartikan den.an ‘dikuran.if’ Contoh : sia-sia, di kantorkantor, 8 - 7, dan seba.ainyaf
Untuk men.ecek sebuah alinea, atau kalimat, apakah sudah sesuai den.an
apa yan. akan saudara sampaikan, bacalah berulan.-ulan., dan bila perlu minta
oran. lain untuk membacanyaf Hindari kalimat yan. sama di banyak halaman,
kalimat jan.an berbelit-belit, dan harus menuju ke inti kalimat (key statement)
yan. akan disampaikanf
5f PI berbeda den.an buku atau laporanf
Laporan tidak memiliki struktur : Masalah-Teori-Pemecahan, sedan.kan PI
harus memiliki struktur tersebutf Menulis PI jan.an seperti menulis buku, karena
di PI tidak boleh bersifat ‘men..uruif’ Jadi, hindari kata pen..anti oran., seperti
‘kita,’ ‘anda,’ dan sejenisnyaf
Hindari pula kalimat tanya pada sub-bab, atau yan. dapat dipersepsi
‘menyuruh pembaca,’ ‘men.ajak pembaca berpikir,’ dan seba.ainyaf Misalkan :
Setelah lan.kah pertama, selanjutnya kita mulai menjalankan lan.kah ke dua,
yaitu bagaimana mendapatkan jalur terbaik ?f Kalimat tersebut seharusnya :
Setelah lan.kah pertama, selanjutnya dijalankan lan.kah ke dua untuk
mendapatkan jalur terbaikf
6f Urutan DFD, E/RD, dan Normalisasi Data
Urutan dalam perancan.an sistem adalah DFD (konteks, zero, detil), ERD, dan
Normalisasi Data (1NF, 2NF, dan 3NF) f Dilen.kapi pula den.an desain output dan
desain inputf
DFD konteks berisi : Kesatuan Luar seba.ai pemberi dan/ atau penerima data
dari sistem, dan sistemf
DFD zero berisi : -sama den.an dia.ram konteks, hanya, sistemnya dirinci
menjadi proses-proses untuk men.hasilkan sistem di atas-f Jumlah kesatuan luar,
jumlah alur data (dan nama alur data) yan. masuk dan keluar dari kesatuan luar
harus sama den.an yan. ada di konteksnyaf
DFD detil adalah penjabaran sebuah proses yan. ada di zero bila dirasa
proses tersebut dapat diperinci la.if
E/RD adalah kelanjutan dari DFDf Data store yan. ada di DFD salin.
direlasikanf Entitas di ERD adalah data store di DFD yan. bersifat Master Filef
Relationship di ERD adalah data store di DFD yan. bersifat Transaftion Filef Di E/
RD ini atribut-atribut (felds) dari setiap entitas dan relationship harus sudah
ter.ambarkan,
Normalisasi data adalah kelanjutan dari E/RDf Unnormalize data adalah
.abun.an seluruh atribut yan. ada di E/RD (sehin..a tampak ada atribut yan.
.anda)f 1NF adalah proses pen.hilan.an atribut .anda (menjadi atomif)f 2NF
adalah proses penentuan
key felds, dan men..ambarkan keter.antun.an
fun.sional atribut-atribut non key den.an key feldnyaf
3NF dilakukan bila masih ada atribut non key ter.antun. den.an atribut non
key lainnya, misalkan jika dalam sebuat tabel (fle) MAHASISWA den.an key feld
NPM ada atribut Kode-Pos, dan Kotaf Karena atribut Kota ter.antun. pada atribut
Kode_Pos, maka dibetuk tabel baru yan. berisi Kode-Pos, dan Kotaf Atribut Kota
di tabel MAHASISWA dihilan.kanf
Desain output adalah rancan.an bentuk laporan, kelak laporan akan dicetak/
ditampilkan seperti apaf Namanya, rancan.an, detail isinya belum adaf Minimal,
rancan.an output yan. dibuat dapat dilihat di DFDnya, laporan diberikan kepada
siapa, dan laporan apa saja yan. diberikan itu (alur data yan. keluar dari sistem/
proses ke arah kesatuan luar)f
Desain input adalah rancan.an bentuk penempatan data, kelak apa saja data
yan. akan dimasukkan ke sistemf Di sini ju.a belum ada isi detailnyaf Desain
input ju.a berhubun.an den.an DFD (alur data yan. masuk/ keluar dari data
store ke/ dari prosesnya)f