Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang lebih kecil
dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada dibumi ini tidak dapat
terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan di bumi ini. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia,
baik untuk keperluan hidup sehari-hari, utuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian danlain sebagainya (Whardana,
2007).
Berdasarkan

peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air

yang disebut sebagai air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin turun. Kegiatan industri,
domestik, dan kegiatan yang lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,
menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber

Universitas Sumatera Utara

daya air. Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sangat penting agar
dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan.
Salah satu langkah pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan
interprestasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Salah
satu sumber air yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah atau air sumur. Air
sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30 meter, air
sumur umumnya pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga sebagai air tanah

bebas karena lapisan air tanah tersebut tidak berada di dalam tekanan.
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat, untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar
tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar
oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia. Air yang ada di bumi
ini tidak pernah terdapat dalam keadaan bersih dan murni, tetapi selalu ada
senyawa atau mineral lain yang terlarut di dalamnya (Whardhana, 2007). Zat
organik yang terdapat di air dapat berasal dari alam misalnya minyak, tumbuhtumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alkohol, selulosa, gula, pati dan
sebagainya. Sintesa misalnya berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang
dihasilkan dari proses-proses dalam pabrik. Fermentasi misalnya alkohol, aseton,
gliserol, antibiotik, asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan
mikroorganisme terhadap bahan-bahan organik (Effendi, 2002).
Kalium Permanganat (KMnO 4 ) telah lama dipakai sebagai oksidator pada
penentuan konsumsi oksigen untuk mengoksidasi bahan organik, yang dikenal
sebagai parameter nilai permanganat atau sering disebut sebagai bahan organik

Universitas Sumatera Utara

total atau TOM (Total Organic Matter). Akan tetapi, kemampuan oksidasi oleh
permanganat


sangat

bervariasi, tergantung pada senyawa-senyawa yang

terkandung di dalam air (Effendi, 2002).
Berdasarkan analisa unsur dan uraian diatas maka penulis tertarik dan
ingin membahas masalah tersebut dengan memilih judul yaitu : ‘‘Analisa Zat
Organik Pada Air Minum Dan

Air Bersih Dengan Metode TitrasiI

Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian
Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan”

1.2 Permasalahan
Apakah sampel air minum dan air bersih dari salah satu perumahan warga
kelurahan pasar 4 mabar hilir kecamatan medan deli

memenuhi persyaratan


PERMENKES 416/MEN.KES/PER/IX/1990
1.3 Batasan masalah
Penelitian ini di batasi pada analisa kandungan zat organik pada air minum dan air
bersih dengan menggunakan metode titrasi permanganometri
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kadar zat organik pada air
minum dan air bersih sesuai pada PERMENKES 416/MEN.KES/PER/IX/1990
yaitu zat organik pada air minum dan air bersih tidak lebih dari 10 mg/L

Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penentuan zat organik pada air minum dan air bersih adalah
untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa

zat organik yang

terkandung pada air minum dan air bersih tidak boleh lebih dari 10 mg/L sesuai
dengan PERMENKES 416/MEN.KES/PER/IX/1990


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Bakteri Koliform pada Air Bersih dengan Metode Most Probable Number (MPN) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) MEDAN

2 64 56

Analisis Zat Organik (KMnO4) Pada Air Bersih Dengan Titrasi Permanganometri di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) Medan

8 80 67

Pemeriksaan Kolifekal Dan Colyform Pada Air Bersih Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pemberantasan Penyakit (Btkl Pp) Kota Medan

1 51 26

Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan

0 2 12

Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan

0 0 2

Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan

1 4 22

Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan Chapter III V

0 4 10

Analisa Zat Organik Pada Air Minum Dan Air Bersih Dengan Metode Titrasi Permanganometri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKL&PP) Kelas 1 Medan

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Analisis Bakteri Koliform pada Air Bersih dengan Metode Most Probable Number (MPN) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL & PP) MEDAN

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Pemeriksaan Kolifekal Dan Colyform Pada Air Bersih Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pemberantasan Penyakit (Btkl Pp) Kota Medan

0 0 10