LAPORAN TUGAS ASPEK HUKUM dan ADMINISTRA
LAPORAN TUGAS
ASPEK HUKUM dan ADMINISTRASI PROYEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Ujian Tengah Semester II
ANGKATAN XXXIII
“ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PADA PEMBNGUNAN PASAR
TELUK NAGA”
Disusun Oleh :
DIAN INDAH PERMATASARI
MTS 153310805
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Pasal 1 butir (1) Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang
terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat
mempengaruhi hidupnya (Siahaan, 2004).
Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup disebut juga dengan lingkungan hidup manusia (human
environment). Istilah ini biasa dipakai dengan lingkungan hidup. Bahkan sering kali dalam
bahas sehari-hari disebut sebagai lingkungan. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka
pengertian lingkungan hidup itu dapat dirangkum dalam suatu rangkain unsur-unsur sebagai
berikut (Siahaan, 2004):
1.
Semua benda, berupa manusia, hewan, tumbuhan, organisme, tanah, air, udara, rumah,
sampah, mobil, angin, dan lain-lain. Keseluruhan yang disebutkan ini digolongkan
sebagai materi, sedangkan satuan-satuannya sebagai komponen. Materi menurut ilmu
lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang berada pada suatu tempat serta pada suatu
waktu.
2.
Daya, disebut juga dengan energi. Daya atau energi ialah sesuatu yang memberi
kemampuan untuk menjalankan kerja. Energi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu
energi yang berasal dari matahari, energi dari panas bumi, dan energi yang berasal
dari reaksi nuklir.
3.
Keadaan, disebut juga kondisi atau situasi. Keadaan memiliki ragam-ragam yang satu
sama lainnya ada yang membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan
lingkungan.
4. Perilaku atau tabiat.
5. Ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada. Ruang adalah suatu bagian dimana
berbagi komponen-komponen lingkungan hidup bisa menempati dan melakukan
proses lingkungan hidupnya. Dengan demikian, ruang terdiri dari unsur-unsur
berbagai ekosistem seperti ekosistem hutan, ekosistem pantai, ekosistem kota,
ekosistem permukiman, ekosistem daerah aliran sungai (DAS) dan seterusnya.
6.
Proses interaksi disebut juga saling mempengaruhi, atau biasa pula disebut dengan
jaringan kehidupan.
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (1) menyatakan: “Analisis
Mengenai Dampak Lingkunga Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan”. Dalam
AMDAL terdapat dua jenis batasan tentang dampak, yaitu:
1.
Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi
lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah ada
pembangunan.
2.
Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi
lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan
akan ada dengan adanya pembangunan tersebut.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau
kegiatan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup atau AMDAL dirumuskan sebagai suatu analisis mengenai dampak lingkungan hidup
dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dari
pembangunannya (Suratmo, 2002).
Landasan Hukum Pelaksanaan AMDAL
Hampir semua bidang lingkungan hidup pada saat ini telah diatur dengan berbagai
Undang-Undang (UU). Undang-Undang (UU) ini sekaligus menjadi landasan bukan saja
untuk peraturan-peraturan perundangan yang akan dibuat, tetapi juga untuk perundangan
yang lahir sebelumnya. Pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan ekologi dapat dicapai
memerlukan adanya norma hukum (perundang-undangan), yaitu UU No. 23 Tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup. Landasan hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia,
antara lain (Suratmo, 2002):
1.
UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL.
3.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang jenis rencana
usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
4.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006 tentang pedoman
penyusunan AMDAL.
5.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 299 Tahun 1996
Pembahasan
Pembahasan merupakan langkah awal yang digunakan untuk melakukan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terhadap Pasar Teluknaga yang terletak
padaJln.
Raya
Salembaran
Km
7,
Kp.
Melayu
Barat,
Teluknaga,
Tangerang.Pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) berisi
hasil survey lapangan melalui wawancara pada warga sekitar pasar teluknaga, analisis hasil
survey dan pembahasan masalah dan solusinya.
Hasil Survey
Hasil survey yang telah dilakukan melalui menyebar kuisoner dan melakukan
wawancara pada warga sekitar Pasar teluknaga yang terletak dijlan. Raya Salembaran Km 7,
Kp. Melayu Barat menyatakan bahwa terdapat dampak dari pembangunan pasar tersebut.
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Hidup
(AMDAL)
terhadap
Pasar
Teluknaga dilakukan berdasarkan wawancara pada masyarakat sekitar untuk mengetahui
dampak apa saja yang terjadi dengan didirikannya pasar teluknaga. Adapun hasil yang
diperoleh dari survey tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Jumlah manusia yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga
sebanyak 100-200 orang.
2.
Banyak komponen lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan pembangunan
Pasar Teluknaga ialah 4 komponen antara lain manusia, tanah, sampah, dan kendaraan.
3.
Luas wilayah yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga sebesar
300 m2.
4.
Lama warga sekitar yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga
ialah 2 tahun.
Analisis Hasil Survey
Data-data yang diperoleh dari hasil survey yang telah dilakukan pada pasar
teluknaga, lebih banyak menimbulkan kerugian bagi warga sekitar karena daerah tersebut
menjadi lebih sering mengalami kerusakan dibanding dengan keuntungan yang diperoleh
warga. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Pasar Teluknaga terdiri dari dua, yaitu:
1.
Dampak Negatif
Daerah sekitar bangunan Pasar
Teluknaga menjadi sering mengalami
kebanjiran ketika
musim hujan dikarenakan saluran air yang terletak di samping pasar tidak mengalir dan
sering meluap. Banyak penumpukan sampah dibagian belakang pasardari sisa hasil jual-beli
di pasar tersebut dan pengolahan sampah tidak baik yang menyebapkan bau yang
menyengat. Beberapa pedagang banyak yang tidak melakukan pemasangan listrik secara
resmi (mencantol listrik secara illegal) sehingga sering menyebapkan aliran listrik warga
sekitar terputus-putus. Sanitasi yang buruk dan sarana wc yang kurang banyak disekitar pasar.
2.
Dampak Positif
Dengan sekitar Pasar Teluknaga menjadi lebih ramai di kunjungiyang menyebabkan harga
tanah disekitarPasar Teluknaga lebih mahal sehingga menimbulkan adanya kesenjangan
sosial. Warga sekitar dapat menjual hasil kebun nya dan membeli kebutuhan hidup di pasar
tersebut.
Pengelolaan masalah lingkungan di pasar teluknaga perlu dilakukan pendekatan berbasis
masyarakat dimana masyarakat sekitar di libatkan untuk pengelolaan bersama antara
masyarakat setempat, pedagang, pembeli dan pemerintah dalam bentuk pengelolaan secara
bersama, di mana masyarakat berpartisipasi aktif baik dalam perencanaan sampai pada
pelaksanaannya. Pihak pasar perlu melakukan tindakan perbaikan sistempasar tersebut agar
tidak lagi terjadi hal-hal yang merugikan warga seperti lebih memperhatikan kebersihan,
ketertiban, keamanan lingkungan sekitar pasar, dan lain-lain terhadap banjir yang sering
terjadi didaerah sekitar bangunan tersebut berdiri.
Pembahasan Masalah dan Solusinya
Dari hasil melakukan kunjungan dan survey ke dalam pasar teluknaga, maka didapat
beberapa masalah dan persoalan seputar lingkungan. Masalah utama lingkungan di Pasar
tersebut adalah kondisi pasar yang becek, bau dan sering kebanjiran saat hujan sehingga
menggangu warga sekitar dan kenyamanan pembeli.
No
Deskripsi Permasalahan
Alternatif Penanganan Masalah
.
· Perlu dilakukan pembersihan saluran air
oleh masyarakat, pengelola pasar, dan
pemerintah
1.
daerah.
Kondisi pasar yang becek dan penyadaran
dan
kumuh dan sering kebanjiran masyarakat
untuk
ketika musim hujan
Serta
dilakukan
pelatihan
tidak
kepada
membuang
sampah sembarangan
· Perlu dilakukan pengaspalan jalan atau
pembuatan paving blok agar kondisi pasar
menjadi baik.
2.
Banyak sampah yang menumpuk · Penambahan tempat sampah dan petugas
di bagian belakang pasar dan kebersihan.
pengolahan sampah yang buruk.
· Pengelompokan
sampah
menjadi
organik dan anorganik untuk selanjutnya
diolah menjadi nilai tambah.
Beberapa pedagang banyak yang
tidak
melakukan
pemasangan Peningkatan dan pengawasan penegakan
3.
listrik secara resmi (mencantol hukum yang tegas.
listrik secara illegal)
Perlu dilakukan perbaikan sanitasi dan
penambahan jumlah wc oleh pengelola
Sanitasi yang buruk dan sarana
4
pasar dan pemerintah setempat untuk
wc yang kurang banyak.
kenyaman
pedagang,
pembeli
dan
terutama masyarakat sekitar.
Pengelolaan masalah lingkungan di pasar perlu dilakukan pendekatan berbasis
masyarakat dimana masyarakat dilibatkan untuk pengelolaan bersama antara masyarakat
setempat, pedagang dan pemerintah dalam bentuk pengelolaan secara bersama. Pemikiran ini
sangat di dukung oleh tujuan jangka panjang pengelolaan lingkungan pasar berupa
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan
usaha dengan penambahan petugas kebersihan dan petugas pekerjaan umum, pengembangan
program dan kegiatan yang mengarah kepada peningkatan pemanfaatan kondisi pasar yang
nyaman, peningkatan kemampuan peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikaan
lingkungan di pasar, dan peningkatan pendidikan, pelatihan, pengembangan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam menjaga kondisi pasar, pengawasan dan penegakan aturan-aturan
undang-undang tentang lingkungan, untuk masyarakat yang melanggar dapat dikenakan
sanksi atau denda sesuai ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan
Dari hasil peninjauan lapangan terhadap kondisi lingkungan di pasar Teluknaga dapat
disimpulkan
ternyata
Pasar
Teluknaga, lebih
banyak
menimbulkan kerugian
bagi warga sekitar karena daerah tersebut menjadi lebih sering mengalami kerusakan
dibanding dengan keuntungan yang diperoleh warga. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
pembangunan
Pasar
Teluknaga
adalah
daerah sekitar bangunan Pasar
Teluknaga menjadisering mengalami kebanjiran ketika musim hujan dikarenakan saluran air
yang terletak di samping pasar tidak mengalir dan sering meluap.
Selain itu banyaknya penumpukan sampah dibagian belakang pasardari sisa hasil jualbeli di pasar tersebut menimbulkan bau yang menyengat dan tidak sedap dipandang
mata. Beberapa pedagang juga banyak yang tidak melakukan pemasangan listrik secara resmi
(mencantol listrik secara illegal) sehingga sering menyebapkan aliran listrik warga sekitar
terputus-putus. Sanitasi yang buruk dan sarana wc yang kurang banyak disekitar pasar
melengkapi banyaknya masalah yang ditimbulkan dari pembangunan pasar tersebut.
ASPEK HUKUM dan ADMINISTRASI PROYEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Ujian Tengah Semester II
ANGKATAN XXXIII
“ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PADA PEMBNGUNAN PASAR
TELUK NAGA”
Disusun Oleh :
DIAN INDAH PERMATASARI
MTS 153310805
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Pasal 1 butir (1) Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang
terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat
mempengaruhi hidupnya (Siahaan, 2004).
Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup disebut juga dengan lingkungan hidup manusia (human
environment). Istilah ini biasa dipakai dengan lingkungan hidup. Bahkan sering kali dalam
bahas sehari-hari disebut sebagai lingkungan. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka
pengertian lingkungan hidup itu dapat dirangkum dalam suatu rangkain unsur-unsur sebagai
berikut (Siahaan, 2004):
1.
Semua benda, berupa manusia, hewan, tumbuhan, organisme, tanah, air, udara, rumah,
sampah, mobil, angin, dan lain-lain. Keseluruhan yang disebutkan ini digolongkan
sebagai materi, sedangkan satuan-satuannya sebagai komponen. Materi menurut ilmu
lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang berada pada suatu tempat serta pada suatu
waktu.
2.
Daya, disebut juga dengan energi. Daya atau energi ialah sesuatu yang memberi
kemampuan untuk menjalankan kerja. Energi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu
energi yang berasal dari matahari, energi dari panas bumi, dan energi yang berasal
dari reaksi nuklir.
3.
Keadaan, disebut juga kondisi atau situasi. Keadaan memiliki ragam-ragam yang satu
sama lainnya ada yang membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan
lingkungan.
4. Perilaku atau tabiat.
5. Ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada. Ruang adalah suatu bagian dimana
berbagi komponen-komponen lingkungan hidup bisa menempati dan melakukan
proses lingkungan hidupnya. Dengan demikian, ruang terdiri dari unsur-unsur
berbagai ekosistem seperti ekosistem hutan, ekosistem pantai, ekosistem kota,
ekosistem permukiman, ekosistem daerah aliran sungai (DAS) dan seterusnya.
6.
Proses interaksi disebut juga saling mempengaruhi, atau biasa pula disebut dengan
jaringan kehidupan.
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Mengenai Dampak Lingkunga Hidup, Pasal 1 butir (1) menyatakan: “Analisis
Mengenai Dampak Lingkunga Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan”. Dalam
AMDAL terdapat dua jenis batasan tentang dampak, yaitu:
1.
Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi
lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan ada setelah ada
pembangunan.
2.
Dampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi
lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diprakirakan
akan ada dengan adanya pembangunan tersebut.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau
kegiatan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup atau AMDAL dirumuskan sebagai suatu analisis mengenai dampak lingkungan hidup
dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dari
pembangunannya (Suratmo, 2002).
Landasan Hukum Pelaksanaan AMDAL
Hampir semua bidang lingkungan hidup pada saat ini telah diatur dengan berbagai
Undang-Undang (UU). Undang-Undang (UU) ini sekaligus menjadi landasan bukan saja
untuk peraturan-peraturan perundangan yang akan dibuat, tetapi juga untuk perundangan
yang lahir sebelumnya. Pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan ekologi dapat dicapai
memerlukan adanya norma hukum (perundang-undangan), yaitu UU No. 23 Tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup. Landasan hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia,
antara lain (Suratmo, 2002):
1.
UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL.
3.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang jenis rencana
usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
4.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006 tentang pedoman
penyusunan AMDAL.
5.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 299 Tahun 1996
Pembahasan
Pembahasan merupakan langkah awal yang digunakan untuk melakukan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terhadap Pasar Teluknaga yang terletak
padaJln.
Raya
Salembaran
Km
7,
Kp.
Melayu
Barat,
Teluknaga,
Tangerang.Pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) berisi
hasil survey lapangan melalui wawancara pada warga sekitar pasar teluknaga, analisis hasil
survey dan pembahasan masalah dan solusinya.
Hasil Survey
Hasil survey yang telah dilakukan melalui menyebar kuisoner dan melakukan
wawancara pada warga sekitar Pasar teluknaga yang terletak dijlan. Raya Salembaran Km 7,
Kp. Melayu Barat menyatakan bahwa terdapat dampak dari pembangunan pasar tersebut.
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Hidup
(AMDAL)
terhadap
Pasar
Teluknaga dilakukan berdasarkan wawancara pada masyarakat sekitar untuk mengetahui
dampak apa saja yang terjadi dengan didirikannya pasar teluknaga. Adapun hasil yang
diperoleh dari survey tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Jumlah manusia yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga
sebanyak 100-200 orang.
2.
Banyak komponen lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan pembangunan
Pasar Teluknaga ialah 4 komponen antara lain manusia, tanah, sampah, dan kendaraan.
3.
Luas wilayah yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga sebesar
300 m2.
4.
Lama warga sekitar yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar Teluknaga
ialah 2 tahun.
Analisis Hasil Survey
Data-data yang diperoleh dari hasil survey yang telah dilakukan pada pasar
teluknaga, lebih banyak menimbulkan kerugian bagi warga sekitar karena daerah tersebut
menjadi lebih sering mengalami kerusakan dibanding dengan keuntungan yang diperoleh
warga. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Pasar Teluknaga terdiri dari dua, yaitu:
1.
Dampak Negatif
Daerah sekitar bangunan Pasar
Teluknaga menjadi sering mengalami
kebanjiran ketika
musim hujan dikarenakan saluran air yang terletak di samping pasar tidak mengalir dan
sering meluap. Banyak penumpukan sampah dibagian belakang pasardari sisa hasil jual-beli
di pasar tersebut dan pengolahan sampah tidak baik yang menyebapkan bau yang
menyengat. Beberapa pedagang banyak yang tidak melakukan pemasangan listrik secara
resmi (mencantol listrik secara illegal) sehingga sering menyebapkan aliran listrik warga
sekitar terputus-putus. Sanitasi yang buruk dan sarana wc yang kurang banyak disekitar pasar.
2.
Dampak Positif
Dengan sekitar Pasar Teluknaga menjadi lebih ramai di kunjungiyang menyebabkan harga
tanah disekitarPasar Teluknaga lebih mahal sehingga menimbulkan adanya kesenjangan
sosial. Warga sekitar dapat menjual hasil kebun nya dan membeli kebutuhan hidup di pasar
tersebut.
Pengelolaan masalah lingkungan di pasar teluknaga perlu dilakukan pendekatan berbasis
masyarakat dimana masyarakat sekitar di libatkan untuk pengelolaan bersama antara
masyarakat setempat, pedagang, pembeli dan pemerintah dalam bentuk pengelolaan secara
bersama, di mana masyarakat berpartisipasi aktif baik dalam perencanaan sampai pada
pelaksanaannya. Pihak pasar perlu melakukan tindakan perbaikan sistempasar tersebut agar
tidak lagi terjadi hal-hal yang merugikan warga seperti lebih memperhatikan kebersihan,
ketertiban, keamanan lingkungan sekitar pasar, dan lain-lain terhadap banjir yang sering
terjadi didaerah sekitar bangunan tersebut berdiri.
Pembahasan Masalah dan Solusinya
Dari hasil melakukan kunjungan dan survey ke dalam pasar teluknaga, maka didapat
beberapa masalah dan persoalan seputar lingkungan. Masalah utama lingkungan di Pasar
tersebut adalah kondisi pasar yang becek, bau dan sering kebanjiran saat hujan sehingga
menggangu warga sekitar dan kenyamanan pembeli.
No
Deskripsi Permasalahan
Alternatif Penanganan Masalah
.
· Perlu dilakukan pembersihan saluran air
oleh masyarakat, pengelola pasar, dan
pemerintah
1.
daerah.
Kondisi pasar yang becek dan penyadaran
dan
kumuh dan sering kebanjiran masyarakat
untuk
ketika musim hujan
Serta
dilakukan
pelatihan
tidak
kepada
membuang
sampah sembarangan
· Perlu dilakukan pengaspalan jalan atau
pembuatan paving blok agar kondisi pasar
menjadi baik.
2.
Banyak sampah yang menumpuk · Penambahan tempat sampah dan petugas
di bagian belakang pasar dan kebersihan.
pengolahan sampah yang buruk.
· Pengelompokan
sampah
menjadi
organik dan anorganik untuk selanjutnya
diolah menjadi nilai tambah.
Beberapa pedagang banyak yang
tidak
melakukan
pemasangan Peningkatan dan pengawasan penegakan
3.
listrik secara resmi (mencantol hukum yang tegas.
listrik secara illegal)
Perlu dilakukan perbaikan sanitasi dan
penambahan jumlah wc oleh pengelola
Sanitasi yang buruk dan sarana
4
pasar dan pemerintah setempat untuk
wc yang kurang banyak.
kenyaman
pedagang,
pembeli
dan
terutama masyarakat sekitar.
Pengelolaan masalah lingkungan di pasar perlu dilakukan pendekatan berbasis
masyarakat dimana masyarakat dilibatkan untuk pengelolaan bersama antara masyarakat
setempat, pedagang dan pemerintah dalam bentuk pengelolaan secara bersama. Pemikiran ini
sangat di dukung oleh tujuan jangka panjang pengelolaan lingkungan pasar berupa
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan
usaha dengan penambahan petugas kebersihan dan petugas pekerjaan umum, pengembangan
program dan kegiatan yang mengarah kepada peningkatan pemanfaatan kondisi pasar yang
nyaman, peningkatan kemampuan peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikaan
lingkungan di pasar, dan peningkatan pendidikan, pelatihan, pengembangan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam menjaga kondisi pasar, pengawasan dan penegakan aturan-aturan
undang-undang tentang lingkungan, untuk masyarakat yang melanggar dapat dikenakan
sanksi atau denda sesuai ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan
Dari hasil peninjauan lapangan terhadap kondisi lingkungan di pasar Teluknaga dapat
disimpulkan
ternyata
Pasar
Teluknaga, lebih
banyak
menimbulkan kerugian
bagi warga sekitar karena daerah tersebut menjadi lebih sering mengalami kerusakan
dibanding dengan keuntungan yang diperoleh warga. Dampak negatif yang ditimbulkan dari
pembangunan
Pasar
Teluknaga
adalah
daerah sekitar bangunan Pasar
Teluknaga menjadisering mengalami kebanjiran ketika musim hujan dikarenakan saluran air
yang terletak di samping pasar tidak mengalir dan sering meluap.
Selain itu banyaknya penumpukan sampah dibagian belakang pasardari sisa hasil jualbeli di pasar tersebut menimbulkan bau yang menyengat dan tidak sedap dipandang
mata. Beberapa pedagang juga banyak yang tidak melakukan pemasangan listrik secara resmi
(mencantol listrik secara illegal) sehingga sering menyebapkan aliran listrik warga sekitar
terputus-putus. Sanitasi yang buruk dan sarana wc yang kurang banyak disekitar pasar
melengkapi banyaknya masalah yang ditimbulkan dari pembangunan pasar tersebut.