Rancang Bangun Alat Pengiris Tempe
44
Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang
bentuk alat
Menggambar dan
menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang
akan digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
45
b
a
Pengujian alat
Layak?
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 2. Perhitungan komponen alat pengiris tempe
Dari persamaan (1) dapat diperoleh:
n2 = 236,7 ≈ 237 rpm
Perhitungan Panjang Sabuk V
Nilai C adalah jarak sumbu poros antara kedua pulley. Yang direncanakan adalah
600mm.
= 2 x 600mm + 1,57 (304,8 + 50,8) +
= 1785,47 mm ≈ 70,29 inchi
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 3. Perhitungan daya motor
Diameter piringan
: 20 cm
Tebal piringan
: 0.5 cm
Diameter Pulley
: 30.48 cm
Piringan terbuat dari aluminium ( = 2.7 gr/cm3).
Volume piringan
= Luas penampang x tebal piringan
= π r2 x t
= 3.14 (10)2 x 0.5
= 157 cm3
Massa piringan
=ρx
= 2.7 gr/cm3 x 157cm3
= 423.9 gr
= 0.4239 Kg
F
= m x jari-jari poros ke tengah pisau
r pulley
= 0.4239 Kg x 30 cm
15.24 cm
= 0.8344 Kgf
= 1.84248 Lb
T
= F x r rotor
= 1.84248 Lb x 0.3937 inchi
= 0.72538 Lb. In
Universitas Sumatera Utara
48
= 2πn
= 2 x 3.14 x 1420
= 8917.6 rad
P= 0.10268 H ≈ 0.0766 KW
Pd
= fc × P (KW)
Pd
= 1.2 × 0.0766 KW
Pd
= 0.09191 KW ≈ 0.123 H
Karena dipasaran tidak tersedia motor listrik dengan daya 0.123 HP maka
digunakan motor dengan daya yang mendekati nilai tersebut yaitu 0.25 HP.
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 4. Gambar teknik alat pengiris tempe
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
50
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
51
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
52
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
53
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
54
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 5. Gambar alat
Tampak Simetris
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
56
Tampak Samping
Piringan Pisau
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 6. Gambar tempe setelah diiris
Irisan yang bagus
Irisan yang rusak
Universitas Sumatera Utara
58
lampiran 7. Kapasitas efektif alat dan persentase bahan rusak
Kapasitas
efektif
alat
menunjukkan
produktivitas
alat
selama
pengoperasian tiap satuan waktu.
Tabel 7. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak
Bahan
Persentase Kapasitas
M0
Mt
t
rusak
bahan
alat
Ulangan
(gram)
(gram)
(detik)
(gram)
rusak (%) (kg/jam)
I
1000
880
35,3
120
12
89,79
II
1000
820
35,8
180
18
82,83
III
1000
840
36,4
160
16
83,16
Total
3000
2540
107,5
460
46
255,78
Rata-rata
1000
846,6
35,83
153,3
15,3
85,26
Perhitungan
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 8. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp. 3.300.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 330.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi
= 85,26 Kg/jam
6. Biaya operator
= Rp. 10.000 / jam
7. Biaya listrik
= Rp. 251,472/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 356,4/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 188.100/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun ( asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel 9. Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke (P-S) (Rp)
(A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1)
0
1
2.970.000
0.1722
1
2
2.970.000
0.1722
1,075
3
2.970.000
0.1722
1,15565
4
2.970.000
0.1722
1,24235
5
2.970.000
0.1722
1,33565
Dt
511.434
549.791
591.038
635.380
683.096
Universitas Sumatera Utara
60
2.
Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
= Rp. 188.100/tahun
Tabel 10. Perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D
I
(Rp)
(Rp/tahun)
1
511.434
188.100
2
549.791
188.100
3
591.038
188.100
4
635.380
188.100
5
683.096
188.100
Biaya tetap
(Rp/tahun)
699.534
737.891
779.138
823.480
871.196
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
= Rp. 356,4/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1/4 HP = 0,186 kW
Biaya listrik = 0,186 x Rp. 1.352/kWh
(Gol tarif R-1/TR)
= Rp. 251,472/jam
3. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengoperasikan alat adalah sebesar
Rp.10.000/jam.
Biaya Tidak Tetap (BTT)
= biaya reparasi + upah operator + biaya listrik
= Rp. 356,4 + Rp. 10.000 + Rp. 251,4
= Rp. 10.607,8/jam
Universitas Sumatera Utara
61
Biaya pokok =
+ BTT]C
Tabel 11. perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
BT
X
BTT
(Rp/tahun) (jam/tahun) (Rp/jam)
1
699.534
2.058
10.607,8
2
737.891
2.058
10.607,8
3
779.138
2.058
10.607,8
4
823.480
2.058
10.607,8
5
871.196
2.058
10.607,8
C (jam/kg)
0.01173
0.01173
0.01173
0.01173
0.01173
BP
(Rp/Kg)
128,416
128,635
128,870
129,123
129,395
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 9. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp. 871.196/tahun
Biaya tidak tetap (V)
= Rp. 10.607,8 (1 jam = 85,26 Kg)
= Rp. 124,41 /Kg
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp. 3428,71/Kg (harga ini diperoleh dari
upah buruh harian lepas yaitu 30.000)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris sebanyak :
N=
=
F
(R-V)
Rp. 871.196/tahun
Rp. 3428,71/kg – Rp.124,41/kg)
= 236,66 Kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 10. Net present value
Investasi
= Rp. 3.300.000
Nilai akhir
= Rp. 330.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
KEA
= 46,30 Kg/jam (berdasarkan perhitungan estimasi
waktu mengupas bungkus tempe yaitu 10 detik)
Umur alat
= 5 tahun
Cash in Flow 7,5%
= Pendapatan + Nilai akhir
= penerimaan x KEA x jam kerja x (P/A.7,5%.5) + nilai akhir x (P/F.7,5%.5)
= 3428,57 x 46,30 x 2058 x 4,05145 + 330.000 x 0,6968
= 1.323.578.994,06 + 229.944
= 1.323.808.937,06
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.7,5%.n)
Pembiayaan
Tabel 12. Perhitungan pembiayaan 7.5% tiap tahun
BP
Kap. Alat
Jam kerja
Tahun
(P/F.7,5%.n)
(Rp/Kg)
(Kg/jam) (jam/tahun)
1
128,416
46,30
2.058
0,9302
2
128,635
46,30
2.058
0,8654
3
128,870
46,30
2.058
0,8058
4
129,123
46,30
2.058
0,7489
5
129,395
46,30
2.058
0,6968
Total
Pembiayaan
11.382.085,26
10.607.240,19
9.894.764,28
9.214.118,63
8.591.163,77
49.689.372,13
Jumlah COF = Rp. 3.300.000 + Rp. 46.689.372,13
= Rp. 52.989.372,13
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp. 1.323.808.937,06 - 52.989.372,13
= Rp. 1.270.819.564,93
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 1.270.819.564,93 > 0 maka usaha ini
layak untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 11. Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan
dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang
dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan
seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada
discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
(i1 – i2)
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 12%
Cash in Flow 12%
= Pendapatan + Nilai akhir
= penerimaan x KEA x jam kerja x (P/A.12%.5) + nilai akhir x (P/F.12%.5)
= 3428,57 x 46,30 x 2058 x 3,6048 + 330.000 x 0,5674
= 1.177.661.714,74 + 187.242
= 1.177.848.956,74
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.12%.n)
Tabel 13. Perhitungan pembiayaan 12% tiap tahun
BP
Kap. Alat
Jam kerja
Tahun
(P/F.12%.n)
(Rp/Kg)
(Kg/jam) (jam/tahun)
1
128,416
46,30
2.058
0,8929
2
128,635
46,30
2.058
0,7972
3
128,870
46,30
2.058
0,7118
4
129,123
46,30
2.058
0,6355
5
129,395
46,30
2.058
0,5674
Total
Pembiayaan
10.925.676,12
9.771.310,23
8.740.497,91
7.818.897,57
6.995.732,38
44.252.114,21
Universitas Sumatera Utara
65
Jumlah COF = Rp. 3.300.000 + Rp. 44.252.114,21
= Rp. 47.552.114,21
NPV 12%
= CIF – COF
= Rp. 1.177.848.956,74 – 47.552.114,21
= Rp. 1.130.296.842,53
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = i2 +
(i2 – i1)
= 12% +
x (12% - 7.5%)
= 12% + (9,04 x 4,5%)
= 52,68 %
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 12. Tarif listrik
PENETAPAN
PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK
BULAN APRIL 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BIAYA
GOL TARIF
BATAS DAYA
PEMAKAIAN
(Rp/kWh)
R-1/TR
1.300 VA
1.352,00
R-1/TR
2.200 VA
1.352,00
R-2/TR
3.500 VA sampai 1.468,25
5.500 VA
R-3/TR
6.600 VA ke atas
1.468,25
B-2/TR
6.600 VA sampai 1.468,25
200 Kva
B-3/TM
Di atas 200 Kva
I-3/TM
Di atas 200 kVA
I-4/TT
30.000 kVA ke
atas
P-1/TR
6.600 VA sampai 1.468,25
200 kVA
P-2/TM
Di atas 200 kVA
P-3/TR
1.468,25
L/TR, TM,
1.468,25
TT
PRA BAYAR
(Rp/kWh)
1.352,00
1.352,00
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
Sumber : PT. PLN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang
bentuk alat
Menggambar dan
menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang
akan digunakan
Dipotong bahan yang
digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan
yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
45
b
a
Pengujian alat
Layak?
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
46
Lampiran 2. Perhitungan komponen alat pengiris tempe
Dari persamaan (1) dapat diperoleh:
n2 = 236,7 ≈ 237 rpm
Perhitungan Panjang Sabuk V
Nilai C adalah jarak sumbu poros antara kedua pulley. Yang direncanakan adalah
600mm.
= 2 x 600mm + 1,57 (304,8 + 50,8) +
= 1785,47 mm ≈ 70,29 inchi
Universitas Sumatera Utara
47
Lampiran 3. Perhitungan daya motor
Diameter piringan
: 20 cm
Tebal piringan
: 0.5 cm
Diameter Pulley
: 30.48 cm
Piringan terbuat dari aluminium ( = 2.7 gr/cm3).
Volume piringan
= Luas penampang x tebal piringan
= π r2 x t
= 3.14 (10)2 x 0.5
= 157 cm3
Massa piringan
=ρx
= 2.7 gr/cm3 x 157cm3
= 423.9 gr
= 0.4239 Kg
F
= m x jari-jari poros ke tengah pisau
r pulley
= 0.4239 Kg x 30 cm
15.24 cm
= 0.8344 Kgf
= 1.84248 Lb
T
= F x r rotor
= 1.84248 Lb x 0.3937 inchi
= 0.72538 Lb. In
Universitas Sumatera Utara
48
= 2πn
= 2 x 3.14 x 1420
= 8917.6 rad
P= 0.10268 H ≈ 0.0766 KW
Pd
= fc × P (KW)
Pd
= 1.2 × 0.0766 KW
Pd
= 0.09191 KW ≈ 0.123 H
Karena dipasaran tidak tersedia motor listrik dengan daya 0.123 HP maka
digunakan motor dengan daya yang mendekati nilai tersebut yaitu 0.25 HP.
Universitas Sumatera Utara
49
Lampiran 4. Gambar teknik alat pengiris tempe
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
50
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
51
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
52
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
53
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
54
Skala = 1 : 1 (mm)
Universitas Sumatera Utara
55
Lampiran 5. Gambar alat
Tampak Simetris
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
56
Tampak Samping
Piringan Pisau
Universitas Sumatera Utara
57
Lampiran 6. Gambar tempe setelah diiris
Irisan yang bagus
Irisan yang rusak
Universitas Sumatera Utara
58
lampiran 7. Kapasitas efektif alat dan persentase bahan rusak
Kapasitas
efektif
alat
menunjukkan
produktivitas
alat
selama
pengoperasian tiap satuan waktu.
Tabel 7. Data Kapasitas Alat dan Persentase Bahan Rusak
Bahan
Persentase Kapasitas
M0
Mt
t
rusak
bahan
alat
Ulangan
(gram)
(gram)
(detik)
(gram)
rusak (%) (kg/jam)
I
1000
880
35,3
120
12
89,79
II
1000
820
35,8
180
18
82,83
III
1000
840
36,4
160
16
83,16
Total
3000
2540
107,5
460
46
255,78
Rata-rata
1000
846,6
35,83
153,3
15,3
85,26
Perhitungan
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 8. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp. 3.300.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 330.000
4. Jam kerja
= 7 jam/hari
5. Produksi
= 85,26 Kg/jam
6. Biaya operator
= Rp. 10.000 / jam
7. Biaya listrik
= Rp. 251,472/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp. 356,4/ jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 188.100/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2058 jam/tahun ( asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel 9. Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke (P-S) (Rp)
(A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1)
0
1
2.970.000
0.1722
1
2
2.970.000
0.1722
1,075
3
2.970.000
0.1722
1,15565
4
2.970.000
0.1722
1,24235
5
2.970.000
0.1722
1,33565
Dt
511.434
549.791
591.038
635.380
683.096
Universitas Sumatera Utara
60
2.
Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I
=
=
= Rp. 188.100/tahun
Tabel 10. Perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
D
I
(Rp)
(Rp/tahun)
1
511.434
188.100
2
549.791
188.100
3
591.038
188.100
4
635.380
188.100
5
683.096
188.100
Biaya tetap
(Rp/tahun)
699.534
737.891
779.138
823.480
871.196
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi
=
=
= Rp. 356,4/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1/4 HP = 0,186 kW
Biaya listrik = 0,186 x Rp. 1.352/kWh
(Gol tarif R-1/TR)
= Rp. 251,472/jam
3. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengoperasikan alat adalah sebesar
Rp.10.000/jam.
Biaya Tidak Tetap (BTT)
= biaya reparasi + upah operator + biaya listrik
= Rp. 356,4 + Rp. 10.000 + Rp. 251,4
= Rp. 10.607,8/jam
Universitas Sumatera Utara
61
Biaya pokok =
+ BTT]C
Tabel 11. perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
BT
X
BTT
(Rp/tahun) (jam/tahun) (Rp/jam)
1
699.534
2.058
10.607,8
2
737.891
2.058
10.607,8
3
779.138
2.058
10.607,8
4
823.480
2.058
10.607,8
5
871.196
2.058
10.607,8
C (jam/kg)
0.01173
0.01173
0.01173
0.01173
0.01173
BP
(Rp/Kg)
128,416
128,635
128,870
129,123
129,395
Universitas Sumatera Utara
62
Lampiran 9. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp. 871.196/tahun
Biaya tidak tetap (V)
= Rp. 10.607,8 (1 jam = 85,26 Kg)
= Rp. 124,41 /Kg
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp. 3428,71/Kg (harga ini diperoleh dari
upah buruh harian lepas yaitu 30.000)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris sebanyak :
N=
=
F
(R-V)
Rp. 871.196/tahun
Rp. 3428,71/kg – Rp.124,41/kg)
= 236,66 Kg/tahun
Universitas Sumatera Utara
63
Lampiran 10. Net present value
Investasi
= Rp. 3.300.000
Nilai akhir
= Rp. 330.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
KEA
= 46,30 Kg/jam (berdasarkan perhitungan estimasi
waktu mengupas bungkus tempe yaitu 10 detik)
Umur alat
= 5 tahun
Cash in Flow 7,5%
= Pendapatan + Nilai akhir
= penerimaan x KEA x jam kerja x (P/A.7,5%.5) + nilai akhir x (P/F.7,5%.5)
= 3428,57 x 46,30 x 2058 x 4,05145 + 330.000 x 0,6968
= 1.323.578.994,06 + 229.944
= 1.323.808.937,06
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.7,5%.n)
Pembiayaan
Tabel 12. Perhitungan pembiayaan 7.5% tiap tahun
BP
Kap. Alat
Jam kerja
Tahun
(P/F.7,5%.n)
(Rp/Kg)
(Kg/jam) (jam/tahun)
1
128,416
46,30
2.058
0,9302
2
128,635
46,30
2.058
0,8654
3
128,870
46,30
2.058
0,8058
4
129,123
46,30
2.058
0,7489
5
129,395
46,30
2.058
0,6968
Total
Pembiayaan
11.382.085,26
10.607.240,19
9.894.764,28
9.214.118,63
8.591.163,77
49.689.372,13
Jumlah COF = Rp. 3.300.000 + Rp. 46.689.372,13
= Rp. 52.989.372,13
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp. 1.323.808.937,06 - 52.989.372,13
= Rp. 1.270.819.564,93
Jadi besarnya NPV 7.5% adalah Rp. 1.270.819.564,93 > 0 maka usaha ini
layak untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
64
Lampiran 11. Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan
dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang
dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan
seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa
besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada
discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
(i1 – i2)
Suku bunga bank paling atraktif (i1) = 7.5%
Suku bunga coba-coba ( > dari i1) (i2) = 12%
Cash in Flow 12%
= Pendapatan + Nilai akhir
= penerimaan x KEA x jam kerja x (P/A.12%.5) + nilai akhir x (P/F.12%.5)
= 3428,57 x 46,30 x 2058 x 3,6048 + 330.000 x 0,5674
= 1.177.661.714,74 + 187.242
= 1.177.848.956,74
Pembiayaan
= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.12%.n)
Tabel 13. Perhitungan pembiayaan 12% tiap tahun
BP
Kap. Alat
Jam kerja
Tahun
(P/F.12%.n)
(Rp/Kg)
(Kg/jam) (jam/tahun)
1
128,416
46,30
2.058
0,8929
2
128,635
46,30
2.058
0,7972
3
128,870
46,30
2.058
0,7118
4
129,123
46,30
2.058
0,6355
5
129,395
46,30
2.058
0,5674
Total
Pembiayaan
10.925.676,12
9.771.310,23
8.740.497,91
7.818.897,57
6.995.732,38
44.252.114,21
Universitas Sumatera Utara
65
Jumlah COF = Rp. 3.300.000 + Rp. 44.252.114,21
= Rp. 47.552.114,21
NPV 12%
= CIF – COF
= Rp. 1.177.848.956,74 – 47.552.114,21
= Rp. 1.130.296.842,53
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
IRR = i2 +
(i2 – i1)
= 12% +
x (12% - 7.5%)
= 12% + (9,04 x 4,5%)
= 52,68 %
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 12. Tarif listrik
PENETAPAN
PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK
BULAN APRIL 2015
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BIAYA
GOL TARIF
BATAS DAYA
PEMAKAIAN
(Rp/kWh)
R-1/TR
1.300 VA
1.352,00
R-1/TR
2.200 VA
1.352,00
R-2/TR
3.500 VA sampai 1.468,25
5.500 VA
R-3/TR
6.600 VA ke atas
1.468,25
B-2/TR
6.600 VA sampai 1.468,25
200 Kva
B-3/TM
Di atas 200 Kva
I-3/TM
Di atas 200 kVA
I-4/TT
30.000 kVA ke
atas
P-1/TR
6.600 VA sampai 1.468,25
200 kVA
P-2/TM
Di atas 200 kVA
P-3/TR
1.468,25
L/TR, TM,
1.468,25
TT
PRA BAYAR
(Rp/kWh)
1.352,00
1.352,00
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
1.468,25
Sumber : PT. PLN
Universitas Sumatera Utara