Formulasi Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri

FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SKRIPSI
atu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Utara

OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN SKRIPSI
FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090
Dipertahankan di hadapan panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 15 Juli 2014
Pembimbing I

Panitia Penguji,

Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.
NIP 195709091985112001

Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.
NIP 195201171980031002


Pembimbing II

Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.
NIP 195709091985112001

Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt.
NIP 195504241983031003

Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt.
NIP 195006121980032001

Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.
NIP 195107231982032001
Medan,
2014
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,


Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
NIP 195311281983031002

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan

rahmat

dan

kasih

karuniaNya

sehingga


penulis

dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Ekstrak Bunga Lawang
(Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas
Antibakteri”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas
selama masa pendidikan. Ibu Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt., dan Bapak
Dr. Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., selaku pembimbing yang telah
memberikan waktu, bimbingan dan nasehat selama penelitian hingga
selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.,
Ibu Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.,
sebagai penasehat akademis yang telah membimbing penulis selama masa
pendidikan. Ibu Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si., Apt., selaku Kepala

Laboratorium Fitokimia yang telah memberikan fasilitas dan bantuan selama
masa penelitian. Ibu Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., selaku Kepala
Laboratorium Mikrobiologi yang telah memberikan fasilitas dan bantuan
selama penelitian serta Bapak dan Bapak/Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

USU yang telah mendidik dan memberikan arahan serta bimbingan kepada
penulis selama masa perkuliahan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta,
suami tersayang dan putri terkasih saya, yang telah memberikan doa, semangat
dan motivasi baik moril maupun materil kepada penulis selama masa
perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan kritikan dan
saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi kita semua.

Medan,


2014

Penulis,

Herlin Ernita Hutasoit

Universitas Sumatera Utara

FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
ABSTRAK
Bunga lawang dapat digunakan untuk mengatasi bau mulut karena
mengandung senyawa polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Bau mulut
terjadi akibat adanya bakteri pada rongga mulut yang disebabkan oleh sisa-sisa
makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Salah satu cara untuk mengatasi bau
mulut dengan menggunakan obat kumur yang mengandung antibakteri
(flavonoida dan tanin). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas
antibakteri ekstrak etanol bunga lawang dan dapat diformulasi dalam bentuk
sediaan obat kumur.

Serbuk bunga lawang dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol
80% selama 5 hari sambil sering diaduk, enap tuangkan atau saring dan
tampung maserat I. Ampas kemudian dimaserasi kembali dengan sisa pelarut
selama 2 hari, enap tuangkan atau saring dan campurkan dengan maserat I.
Maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator dan selanjutnya
dipekatkan dengan freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak bunga
lawang (EBL) yang diperoleh di uji aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus (SA) dan Streptococcus mutans (SM) dengan metode
difusi agar. EBL dengan variasi konsentrasi 9, 10 dan 20% diformulasi menjadi
sediaan obat kumur (SOK) menggunakan Tween 80, sakarin, dan oleum
peppermint. Evaluasi SOK dilakukan terhadap stabilitas fisik, pH dan uji
antibakteri SOK.
EBL memberikan aktivitas antibakteri dengan batas daerah hambat yang
efektif pada konsentrasi 90, 100 dan 200 mg/ml berturut-turut adalah 14,3;
14,4; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,3; 15,5 mm untuk SM. Konsentrasi
hambat minimum dari EBL diperoleh 20 mg/ml dengan diameter hambat 8,23
mm untuk SA dan 30 mg/ml dengan diameter hambat 9,43 mm untuk SM.
SOK berwarna coklat jernih sampai coklat tua jernih dengan aroma mint dan
rentang pH 4,6-5,0. Hasil stabilitas fisik SOK selama penyimpanan 28 hari
pada suhu kamar warnanya tidak berubah dengan rentang pH 4,5-5,0. SOK

dengan konsentrasi 9, 10 dan 20% memiliki daya hambat berturut-turut 14,3;
14,5; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,2; 15,5 mm untuk SM.

Kata kunci: Bunga lawang, Antibakteri, Staphylococcus Aureus, Streptococcus
Mutans, Obat kumur.

Universitas Sumatera Utara

FORMULATION OF STAR ANISE
(Illicium verum Hook.f.) EXTRACT AS MOUTHWASH
PREPARATIONS AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST
ABSTRACT
Star anise can be used to overcome bad breath because its contain
polyphenolic compounds are efficacious as an antibacterial. Bad breath caused
by bacteria in the oral cavity caused by the remnants of food left in the teeth.
One way to address bad breath by using mouthwash that contains antibacterial
(flavonoids and tannins). The purpose of this study are to determine
antibacterial activity of ethanol extract of star anise and can be formulated in
dosage forms mouthwash.
Anise powder macerated using ethanol 80% for 5 days while stirring

often, ponder pour or strain and capacity maserat I. Dregs then macerated back
with the rest of the solvent for 2 days, ponder pour or strain and mix with
maserat I. Maserat obtained evaporated with a rotary evaporator and further
concentrated by freeze dryer to obtain a thick extract. Anise extract (AL)
obtained in the test antibacterial activity against Staphylococcus aureus (SA)
and Streptococcus mutans (SM) by the agar diffusion method. AL with
variations in the concentration of 9, 10 and 20% formulated in mouthwash
using Tween 80, saccharin and oleum peppermint. Moutwash evaluation
conducted on the physical stability, pH and antibacterial test.
AL provide antibacterial activity to limit the area of effective inhibitory
concentrations of 90, 100 and 200 mg/ml, respectively, 14,3; 14,4; 15,9 mm for
SA and 14,1; 14,3; 15,5 mm for SM. The minimum inhibitory concentration of
AL obtained 20 mg/ml with inhibitory diameter 8,23 mm for SA and 30 mg/ml
with inhibitory diameter 9,43 mm for SM. The color of mouthwash clear
brown to dark brown clear with aromas of mint and a pH range of 4,6-5,0.
Results mouthwash physical stability during storage of 28 days at room
temperature the color does not change with the pH range of 4,5-5,0.
Mouthwash with concentrations of 9, 10 and 20% inhibition has successively
14,3; 14,5; 15,9 mm for SA and 14,1; 14,2; 15,5 mm for SM.
Keywords: Star anise, Antibacterial, Staphylococcus Aureus, Streptococcus

Mutans, Mouthwash.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL .......................................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

ii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..............................................................................

iv

ABSTRAK .................................................................................................

vi

ABSTRACT ..............................................................................................

vii

DAFTAR ISI .............................................................................................

viii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1

Latar Belakang ............................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ....................................................................

3

1.3

Hipotesis ......................................................................................

4

1.4

Tujuan Penelitian ........................................................................

4

1.5

Manfaat Penelitian ......................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

5

2.1

Tanaman Bunga Lawang ............................................................

5

2.1.1 Morfologi ........................................................................

5

2.1.2 Klasifikasi .......................................................................

5

2.1.3 Sinonim ...........................................................................

6

Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Kandungan kimia ............................................................

6

2.1.5 Khasiat .............................................................................

6

Ekstrak .........................................................................................

6

2.2.1 Pengertian ........................................................................

6

2.2.2 Metode Ekstraksi ............................................................

7

2.3

Bau mulut ....................................................................................

8

2.4

Antibakteri ..................................................................................

9

2.5

Bakteri .........................................................................................

10

2.5.1 Uraian umum ..................................................................

10

2.5.2 Bakteri Staphylococcus aureus ......................................

13

2.5.3 Bakteri Streptococcus mutans ........................................

14

2.6

Obat kumur .................................................................................

15

2.7

Komposisi obat kumur ...............................................................

16

2.8

Uraian Bahan ..............................................................................

17

2.8.1 Sakarin ............................................................................

17

2.8.2 Tween 80 .........................................................................

17

2.8.3 Peppermint oil .................................................................

18

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

19

2.2

3.1

Alat ..............................................................................................

19

3.2

Bahan ...........................................................................................

19

3.3

Pembuatan Larutan Pereaksi ......................................................

20

3.3.1 Larutan pereaksi Mayer .................................................

20

3.3.2 Larutan pereaksi Dragendorff ........................................

20

Universitas Sumatera Utara

3.4

3.5

3.6

3.3.3 Larutan pereaksi asam klorida 2 N ................................

20

3.3.4 Larutan pereaksi Bouchardat .........................................

21

3.3.5 Larutan pereaksi Besi (III) klorida 1% .........................

21

3.3.6 Larutan pereaksi Molish ................................................

21

3.3.7 Larutan pereaksi Liebberman-Bourchard .....................

21

3.3.8 Larutan pereaksi timbal (II) asetat 0,4 M .....................

21

Penyiapan Sampel .......................................................................

21

3.4.1 Pengumpulan sampel .....................................................

21

3.4.2 Identifikasi sampel .........................................................

22

3.4.3 Pengolahan sampel .........................................................

22

Karakterisasi Simplisia ...............................................................

22

3.5.1 Penetapan kadar air ........................................................

22

3.5.2 Penetapan kadar sari larut dalam air ..............................

23

3.5.3 Penetapan kadar sari larut dalam etanol ........................

23

3.5.4 Penetapan kadar abu .......................................................

24

3.5.5

Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam.................

24

Skrining Fitokimia ......................................................................

24

3.6.1 Pemeriksaan glikosida ....................................................

24

3.6.2 Pemeriksaan flavonoida .................................................

25

3.6.3 Pemeriksaan saponin ......................................................

25

3.6.4 Pemeriksaan triterpenoid/steroid ...................................

26

3.6.5 Pemeriksaan tanin ..........................................................

26

3.6.6

26

Pemeriksaan alkaloid ......................................................

Universitas Sumatera Utara

3.7

Pembuatan EBL Secara Maserasi ..............................................

27

3.8

Pembuatan Media .......................................................................

27

3.8.1 Media nutrient broth (NB) .............................................

27

3.8.2 Media nutrient agar (NA) ...............................................

28

Pembuatan Agar Miring .............................................................

28

3.10 Pembuatan Stok Kultur Bakteri .................................................

28

3.10.1 Bakteri Staphylococcus aureus .....................................

28

3.10.2 Bakteri Streptococcus mutans .......................................

29

3.11 Pembuatan Larutan Uji EBL Dengan Berbagai Konsentrasi ...

29

3.12 Pembuatan Suspensi Standar Mc.Farland .................................

29

3.13 Penyiapan Inokulum Bakteri .....................................................

30

3.14 Metode Uji Aktivitas Antibakteri EBL Secara Invitro .............

30

3.15 Pembuatan Formula Sediaan .....................................................

30

3.16 Evaluasi Formula ........................................................................

31

3.16.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan .......................................

32

3.16.2 Penentuan pH sediaan .....................................................

32

3.16.3 Uji aktivitas antibakteri secara in vitro ..........................

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

34

3.9

4.1

Hasil Identifikasi Tanaman ........................................................

34

4.2

Hasil Karakterisasi Simplisia .....................................................

34

4.3

Hasil Skrining Fitokimia .............................................................

35

4.4

Uji Aktivitas Antibakteri EBL Terhadap SA dan SM ..............

36

4.5

Hasil Orientasi Formula .............................................................

38

Universitas Sumatera Utara

4.6

Hasil Evaluasi Formula ...............................................................

39

4.6.1 Hasil pemeriksaan pH sediaan .......................................

39

4.6.2 Hasil pemeriksaan stabilitas SOK .................................

40

4.6.3 Hasil uji antibakteri SOK ...............................................

41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

42

5.1

Kesimpulan .................................................................................

42

5.2

Saran ............................................................................................

42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

43

LAMPIRAN ..............................................................................................

46

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Komposisi formula SOK ................................................................

31

4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia bunga lawang .

34

4.2 Hasil skrining fitokimia SBL dan EBL .........................................

35

4.3 Hasil pengukuran diameter daerah hambatan EBL terhadap
pertumbuhan SA dan SM ............................................................

37

4.4 Data pemeriksaan pH sediaan ........................................................

39

4.5 Data pengamatan perubahan bentuk, warna dan bau SOK ..........

40

4.6 Hasil uji aktivitas antibakteri SOK EBLan ekstrak terhadap
SA dan SM ......................................................................................

41

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Hasil identifikasi tanaman bunga lawang .....................................

46

2.

Bunga lawang (Illicium verum Hook.f.) .......................................

47

3.

Perhitungan pemeriksaan karakterisasi serbuk
Simplisia bunga lawang (Illicium verum Hook.f.) .......................

48

4.

Bagan penelitian .............................................................................

53

5.

Bagan uji aktivitas antibakteri........................................................

54

6.

Hasil uji aktivitas antibakteri EBL.................................................

55

7.

Sediaan obat kumur EBL ..............................................................

58

8.

Hasil uji aktivitas antibakteri SOK EBL .................................... . 59

9.

Hasil orientasi formula SOK EBL ................................................

62

Universitas Sumatera Utara